Oleh :
Dewi Permatasari
164010027
Penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah Swt, karena izin-Nya makalah
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam penulis ucapkan
kepada junjungan Nabi Muhammad Saw beserta keluarganya, para sahabatnya, dan
seluruh insan yang dikehendakinya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing Ibu Winda Parlin, M.Kes. Berkat bimbingan beliau penulis dapat
mengerti tentang cara menyusun karya tulis ilmiah yang baik serta sesuai dengan
kaidahnya. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Penulis
berharap setelah membaca makalah ini pambaca dapat memahami serta menambah
pengetahuan yang lebih baik mengenai gastritis (maag). Penulis juga berharap
pembaca dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari makalah ini. Demikianlah
yang dapat penulis tuliskan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era Globalisasi ini, semakin berkembang teknologi yang dapat
dimanfaatkan manusia. Dari teknologi untuk pembuatan barang pangan atau
non pangan yang bergunamemenuhi kebutuhan manusia hingga teknologi
untuk memuaskan manusia. Sehingga hal tersebut merubah pola hidup
manusia yang dari terartur hingga menjadi tidak teratur.
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa
pada lambung. Pada orang awam sering menyebutnya dengan penyakit maag.
Gastritis merupakan salah satu yang paling banyak dijumpai klinik penyakit
dalam pada umumnya. Masyarakat sering menganggap remeh panyakit
gastritis, padahal ini akan semakin besar dan parah maka inflamasi pada
lapisan mukosa akan tampak sembab, merah, dan mudah berdarah. Penyakit
gastritis sering terjadi pada remaja, orang-orang yang stres, karena stres dapat
meningkatkan produksi asam lambung, pengkonsumsi alkohol dan obat-
obatan anti inflamasinon steroid.
Penyakit gastritis sangat menganggu aktifitas sehari-hari, karena
penderita akan merasa nyeri dan rasa sakit tidak enak pada perut. Selain dapat
menyebabkan rasa tidak enak, juga menyebabkan peredaran saluran cerna
atas, ulkus, anemia kerena gangguan absorbsivitamin. Ada berbagai cara
untuk mengatasi agar tidak terkena penyakit gastritis dan untuk
menyembuhkan gastritis agar tidak menjadi parah yaitu dengan banyak
minum 8 gelas/hari, istirahat cukup, kurangi kegiatan fisik, hindari makanan
pedas dan panas dan hindari stres.'ntuk pencegahan itu peran pelaksanaan
kesehatan sangat pentingyaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan
kepada semua warga masyarakat tentang gastritis, baik caramencegahnya
maupun cara menanganinya. Peran keluarga dan lingkungan juga
mendorong penurunan terjadinya gastritis, yaitu dengan cara hidup sehat.
1
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan mendeskripsikan gastritis (maag)
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian gastritis (maag)
b. Untuk mengetahui jenis-jenis gastritis (maag)
c. Untuk mengetahui penyebab gastritis (maag)
d. Untuk mengetahui gejala gastritis (maag)
e. Untuk mengetahui pengobatan gastritis (maag)
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Gastritis (Maag)
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa
lambung. Secara histologis dapat dibuktikan dengan inflamasi sel-sel radang
pada daerah tersebut didasarkan pada manifestasi klinis dapat dibagi menjadi
akut dan kronik. Gastritis merupakan gangguan yang sering terjadi dengan
karakteristik adanya anorexia, rasa penuh, dan tidak enak pada epigastrium,
mual, muntah.
3
2.2.2 Gastritis Kronik
Gastritis berasal dari kata gaster yang artinya lambung dan itis yang
berartiinflamasi/peradangan. Menurut Hirlan dalam Suyono (2001: 127),
gastritis
adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung
yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri
atau bahan iritan lain.Sedangkan, menurut Lindseth dalam Prince (2005: 422),
gastritis adalah suatukeadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung
yang dapat bersifat akut,kronis, difus, atau local.
4
2.4 Gejala Gastritis
Maag, atau sindrom dispepsia, menimbulkan beberapa gejala, seperti:
a. Cepat menjadi kenyang
b. Perut kembung
c. Nyeri pada ulu hati
d. Rasa nyeri seperti terbakar, panas, atau perih
e. Mual
f. Muntah.
Tidak semua gejala-gejala di atas muncul pada pasien dengan sindrom
dispepsia. Beberapa pasien juga mengalami penurunan berat badan. Pada
keadaan yang parah, dapat timbul perdarahan yang ditandai dengan muntah
darah atau BAB yang berwarna hitam dan kental.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Gastritis merupakan gangguan yang sering terjadi dengan karakteristik adanya
anorexia, rasa penuh, dan tidak enak pada epigastrium, mual, muntah.
b. Jenis-jenis gastritis yaitu : gastritis akut dan gastritis kronis.
c. Penyebab gastritis antara lain makan tidak teratur, makan makanan asam dan
pedas berlebihan, merokok, minum alkohol, kegemukan, dan lainnya.
d. Maag, atau sindrom dispepsia, menimbulkan beberapa gejala, seperti: Cepat
menjadi kenyang, Perut kembung, Nyeri pada ulu hati, Rasa nyeri seperti
terbakar, panas, atau perih, Mual, Muntah.
e. Pengobatan didasarkan penyebab sakit maag. Seperti pada infeksi Helicobacter
pylori, pengobatan dilakukan dengan menggunakan antibiotik khusus. Secara
umum, pengobatan sakit maag dengan mengurangi produksi asam lambung
6
DAFTAR PUSTAKA
Baughman dan Haskley. 2000. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Lestari. 2008. Asuhan Keperawatan pada Gastritis. Jakarta: EGC
Hirlan. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi Ketiga. Jakarta: FKUI
Sineltzer dan Bare G. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC