Anda di halaman 1dari 10

GASTRITIS (MAAG)

Oleh :
Dewi Permatasari
164010027

Prodi Studi S1 Kesehatan Masyarakat


STIKes Payung Negeri Pekanbaru
2018
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah Swt, karena izin-Nya makalah
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam penulis ucapkan
kepada junjungan Nabi Muhammad Saw beserta keluarganya, para sahabatnya, dan
seluruh insan yang dikehendakinya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing Ibu Winda Parlin, M.Kes. Berkat bimbingan beliau penulis dapat
mengerti tentang cara menyusun karya tulis ilmiah yang baik serta sesuai dengan
kaidahnya. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Penulis
berharap setelah membaca makalah ini pambaca dapat memahami serta menambah
pengetahuan yang lebih baik mengenai gastritis (maag). Penulis juga berharap
pembaca dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari makalah ini. Demikianlah
yang dapat penulis tuliskan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Pekanbaru, Desember 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Tujuan .................................................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. 3

2.1 Pengertian Gastritis (Maag) ................................................................................ 3

2.2 Jenis-Jenis Gastritis ............................................................................................. 3

2.3 Penyebab Gastritis ............................................................................................... 4

2.4 Gejala Gastritis .................................................................................................... 5

2.5 Pengobatan Gastritis ............................................................................................ 5

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 6

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era Globalisasi ini, semakin berkembang teknologi yang dapat
dimanfaatkan manusia. Dari teknologi untuk pembuatan barang pangan atau
non pangan yang bergunamemenuhi kebutuhan manusia hingga teknologi
untuk memuaskan manusia. Sehingga hal tersebut merubah pola hidup
manusia yang dari terartur hingga menjadi tidak teratur.
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa
pada lambung. Pada orang awam sering menyebutnya dengan penyakit maag.
Gastritis merupakan salah satu yang paling banyak dijumpai klinik penyakit
dalam pada umumnya. Masyarakat sering menganggap remeh panyakit
gastritis, padahal ini akan semakin besar dan parah maka inflamasi pada
lapisan mukosa akan tampak sembab, merah, dan mudah berdarah. Penyakit
gastritis sering terjadi pada remaja, orang-orang yang stres, karena stres dapat
meningkatkan produksi asam lambung, pengkonsumsi alkohol dan obat-
obatan anti inflamasinon steroid.
Penyakit gastritis sangat menganggu aktifitas sehari-hari, karena
penderita akan merasa nyeri dan rasa sakit tidak enak pada perut. Selain dapat
menyebabkan rasa tidak enak, juga menyebabkan peredaran saluran cerna
atas, ulkus, anemia kerena gangguan absorbsivitamin. Ada berbagai cara
untuk mengatasi agar tidak terkena penyakit gastritis dan untuk
menyembuhkan gastritis agar tidak menjadi parah yaitu dengan banyak
minum 8 gelas/hari, istirahat cukup, kurangi kegiatan fisik, hindari makanan
pedas dan panas dan hindari stres.'ntuk pencegahan itu peran pelaksanaan
kesehatan sangat pentingyaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan
kepada semua warga masyarakat tentang gastritis, baik caramencegahnya
maupun cara menanganinya. Peran keluarga dan lingkungan juga
mendorong penurunan terjadinya gastritis, yaitu dengan cara hidup sehat.

1
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan mendeskripsikan gastritis (maag)
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian gastritis (maag)
b. Untuk mengetahui jenis-jenis gastritis (maag)
c. Untuk mengetahui penyebab gastritis (maag)
d. Untuk mengetahui gejala gastritis (maag)
e. Untuk mengetahui pengobatan gastritis (maag)

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Gastritis (Maag)
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa
lambung. Secara histologis dapat dibuktikan dengan inflamasi sel-sel radang
pada daerah tersebut didasarkan pada manifestasi klinis dapat dibagi menjadi
akut dan kronik. Gastritis merupakan gangguan yang sering terjadi dengan
karakteristik adanya anorexia, rasa penuh, dan tidak enak pada epigastrium,
mual, muntah.

Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari


beberapa kondisi yang kesemuan yaitu mengakibatkan peradangan pada
lambung. Biasanya, peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh
bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat mengakibatkan borok di
lambung yaitu Helicobacter pylori. Tetapi faktor-faktor lain seperti trauma
fisik dan pemakaian secara terus menerus beberapa obat penghilang sakit
dapat juga menyebabkan gastritis .Dari defenisi-defenisi di atas, dapat
disimpulkan bahwa gastritis adalah suatu peradangan atau perdarahan
pada mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi,infeksi, dan
ketidakteraturan dalam pola makan, misalnya telat makan, makan terlalu
banyak, cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu dan pedas.

2.2 Jenis-Jenis Gastritis


2.2.1 Gastritis Akut
Gastritis akut adalah inflamasi akut pada sebagian besar kasus
merupakan penyakityang ringan dan sembuh sempurna. Gastritis akut adalah
inflamasi mukosa lambung akibat diit sembrono. Menurut Silvia.A. Price dan
M. Wilson (1995)Gastritis superfisial akut merupakan penyakit yang biasa
ditemukan biasanya jinakdan dapat sembuh sendiri merupakan respon mukosa
lambung terhadap berbagaiiritan lokal.

3
2.2.2 Gastritis Kronik
Gastritis berasal dari kata gaster yang artinya lambung dan itis yang
berartiinflamasi/peradangan. Menurut Hirlan dalam Suyono (2001: 127),
gastritis
adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung
yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri
atau bahan iritan lain.Sedangkan, menurut Lindseth dalam Prince (2005: 422),
gastritis adalah suatukeadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung
yang dapat bersifat akut,kronis, difus, atau local.

2.3 Penyebab Gastritis


Sakit maag dapat disebabkan oleh berbagai kondisi ataupun penyakit.
Untuk mengetahui penyebab dari sakit maag pada seseorang diperlukan
pemeriksaan lengkap. Beberapa penyakit penyebab dari sakit maag, yaitu:
a. Luka pada lambung atau usus halus
b. Infeksi Helicobacter pylori atau bakteri lainnya
c. Penggunaan obat-obatan secara sembarangan, terutama obat steroid atau
golongan anti peradangan non-steroid (NSAID)
d. Kanker lambung atau gastrinoma
e. Fungsional dispepsia (gejala dispepsia yang bukan disebabkan kelainan
strutural).
Selain penyebab di atas, ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan risiko
sakit maag sering terjadi. Faktor tersebut, antara lain makan tidak teratur,
makan makanan asam dan pedas berlebihan, merokok, minum alkohol,
kegemukan, dan lainnya.

4
2.4 Gejala Gastritis
Maag, atau sindrom dispepsia, menimbulkan beberapa gejala, seperti:
a. Cepat menjadi kenyang
b. Perut kembung
c. Nyeri pada ulu hati
d. Rasa nyeri seperti terbakar, panas, atau perih
e. Mual
f. Muntah.
Tidak semua gejala-gejala di atas muncul pada pasien dengan sindrom
dispepsia. Beberapa pasien juga mengalami penurunan berat badan. Pada
keadaan yang parah, dapat timbul perdarahan yang ditandai dengan muntah
darah atau BAB yang berwarna hitam dan kental.

2.5 Pengobatan Gastritis


Karena sakit maag banyak disebabkan oleh berbagai penyakit, maka
mengetahui penyebab dari dispepsia merupakan hal yang penting. Pengobatan
didasarkan penyebab sakit maag. Seperti pada infeksi Helicobacter
pylori, pengobatan dilakukan dengan menggunakan antibiotik khusus. Secara
umum, pengobatan sakit maag dengan mengurangi produksi asam lambung.
Pengurangan produksi ini dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan
golongan H2 antagonis (contoh ranitidin), penghambat pompa proton (seperti
omeprazol), atau antasida. Bila sudah cukup praha, digunakan agen pelindung
( seperti sukralfat) dan bahkan tindakan operasi. Memperbaiki gaya hidup
dengan makan secara teratur, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol
berlebihan, mengurangi berat badan, tidak langsung berbaring setelah makan
dapat mengurangi risiko terjadi sakit maag.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Gastritis merupakan gangguan yang sering terjadi dengan karakteristik adanya
anorexia, rasa penuh, dan tidak enak pada epigastrium, mual, muntah.
b. Jenis-jenis gastritis yaitu : gastritis akut dan gastritis kronis.
c. Penyebab gastritis antara lain makan tidak teratur, makan makanan asam dan
pedas berlebihan, merokok, minum alkohol, kegemukan, dan lainnya.
d. Maag, atau sindrom dispepsia, menimbulkan beberapa gejala, seperti: Cepat
menjadi kenyang, Perut kembung, Nyeri pada ulu hati, Rasa nyeri seperti
terbakar, panas, atau perih, Mual, Muntah.
e. Pengobatan didasarkan penyebab sakit maag. Seperti pada infeksi Helicobacter
pylori, pengobatan dilakukan dengan menggunakan antibiotik khusus. Secara
umum, pengobatan sakit maag dengan mengurangi produksi asam lambung

6
DAFTAR PUSTAKA
Baughman dan Haskley. 2000. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Lestari. 2008. Asuhan Keperawatan pada Gastritis. Jakarta: EGC
Hirlan. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi Ketiga. Jakarta: FKUI
Sineltzer dan Bare G. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai