Halaman | 1
Perencanaan produksi
Anggaran produksi
Bukti permintaan bahan baku
Bukti permintaan bahan pembantu
Daftar biaya tenaga kerja langsung
Daftar biaya overhead pabrik yang didukung dengan bukti-bukti
pengeluaran biaya overhead prabrik
Dst......
7. Berikut ini tujuan memahami industri dan bisnis dalam audit siklus produksi:
Memahami karakteristik proses produksi.
Memahami karakteristik biaya produksi.
Memahami karakteristik laporan keuangan.
8. Berikut ini adalah salah satu tujuan dari “Prosedur Pengujian Transaksi”
persediaan produk jadi pada siklus produksi:
Menguji validitas terjadinya transaksi produksi.
Menguji keberadaan atau eksistensi persediaan produk jadi – pengujian
saldo akun
Menguji kesesuaian laporan dengan kondisi fisik persediaan – pengujian
saldo akun
Menguji ketepatan penyajian persediaan produk jadi dalam laporan
keuangan – pengujian penyajian dan pengungkapan
Menguji kecukupan pengungkapan persediaan produk jadi – pengujian
penyajian dan pengungkapan
9. SPI siklus produksi sangat lemah, bukti-bukti untuk pengujian audit tidak
tersedia dengan baik, pengujian audit tidak bisa dilakukan dengan sempurna.
Apa yang sebaiknya dilakukan oleh auditor?
Mengecualiakan transaksi produksi dari pendapat audit
11. Asersi yang diuji melalui prosedur konfirmasi atas persediaan yang ada di luar
lokasi pabrik, adalah:
Halaman | 2
Asersi eksistensi atau terjadinya, asersi kelengkapan, serta asersi hak
dan kewajiban
12. Audit dilakukan karena adanya potensi kesalahan asersi manajemen, baik
kesalahan yang tidak disengaja (error) maupun yang disengaja
(fraud/irregularity). Berikut ini potensi kesalahan dan kecurangan pada
asersi transaksi aset tetap:
Kesalahan pengukuran kos aset tetap.
Kesalahan penentuan kos dasar depresiasi
Kesalahan konsistensi penggunaan metode depresiasi.
Kesalahan dalam bentuk ketidaklengkapan atau ketidakcukupan
pengungkapan aset tetap.
13. Dalam audit aset tetap, pemahaman bisnis diperlukan untuk tujuan:
Memahami karakteristik investasi aset tetap, baik sebarannya,
nilainya, maupun potensi salah sajinya.
16. Dalam kasus aset tetap diperoleh dengan cara capital lease atau financing
lease, kos aset tetap adalah:
Halaman | 3
Sebesar nilai tunai jumlah angsuran leasing
Kos aset tetap yang dibeli dengan cara capital lease atau financing
lease adalah:
DF anuitas x angsuran periodik
20. Salah satu sasaran audit atas beban bunga utang obligasi adalah:
Ketepatan cut-off transaksi beban bunga dan ketepatan pengakuan bunga
efektif.
Halaman | 4
Bunga 4 bulan = 4/6 x 3.000.000 = 2.000.000
Amortisasi premium = 4/6 x 840.000 = 560.000
Catatan:
Kasus bisa dibalik ke diskonto utang obligasi
24. Berikut ini prosedur audit untuk menguji asersi “hak dan kewajiban” akun
utang obligasi:
Menguji ketepatan cut-off atau pisah batas transaksi penerbitan surat
utang obligasi dan bunga atas utang obligasi.
25. Tujuan pengujian asersi “eksistensi atau terjadinya” akun pendanaan adalah:
Akun utang jangka panjang mencakup seluruh utang jangka panjang
perusahaan - kelengkapan
Akun utang obligasi dan beban atas utang obligasi diidentifikasi dan
diklasifikasi dengan tepat – penyajian dan pengungkapan
Akun utang jangka panjang dan akun modal saham adalah akun yang
ada per tanggal laporan keuangan serta didukung dengan bukti-bukti
yang valid – eksistensi dan terjadinya.
Akun utang jangka panjang dan modal saham dinilai sesuai dengan
prinsip akuntansi yang lazim – penilaian dan alokasi.
Akun utang jangka panjang dan akun modal saham dilaporkan secara
lengkap – kelengkapan
Catatan:
Bagi auditor, yang terpenting adalah memahami prosedur audit untuk
menguji masing-masing kategori asersi.
Halaman | 5
Akun utang jangka panjang dan akun modal saham merupakan
kewajiban perusahaan per tanggal laporan keuangan – hak dan
kewajiban
27. Berikut ini prosedur audit yang bisa ditempuh untuk menguji saham treasury
tersebut:
Memeriksa dokumen otorisasi penarikan saham treasury
Memeriksa bukti-bukti pengeluaran kas yang berhubungan dengan
penarikan saham treasury
Melakukan konfirmasi ke perusahaan sekuritas yang menangani
pembelian kembali saham
Memeriksa transaksi-transaksi lanjutan yang berhubungan dengan
saham treasury, misalnya transaksi penjualan kembali saham treasury
29. Prosedur audit yang bisa ditempuh untuk menguji emisi saham baru adalah:
Menelusur emisi saham baru ke notulen rapat dewan komisaris tentang
kebijakan emisi saham baru.
Memeriksi bukti penerimaan kas dari hasil emisi saham baru.
Bukti perizinan emisi saham baru ke lembaga otoritas yang terkait
(bapepam)
Dst.....
31. Berikut ini prosedur audit untuk menguji kemungkinan terjadinya pelaporan
lebih modal saham:
Vouching dari pembukuan ke bukti transaksi
Halaman | 6
Menguji kesesuaian asersi manajemen tentang transaksi instrumen
keuangan dengan bukti pendukungnya serta dengan standar akuntansi
keuangan yang berlaku.
Menguji kecukupan pengungkapan asersi manajemen tentang transaksi
keuangan
34. Berikut ini akun-akun investasi instrumen keuangan dalam laporan keuangan,
Investasi Surat Berharga (Investasi Sementara).
Investasi Jangka Panjang Obligasi.
Investasi Jangka Panjang Saham.
Pendapatan Dividen
Pendapatan Bunga
Laba/Rugi Penjualan Investasi
Laba/Rugi Penyesuaian Nilai Investasi
Cadangan Penyesuaian Nilai Investasi
35. Berikut ini prosedur audit untuk menguji asersi “eksistensi dan terjadinya”
investasi sementara saham:
Mendapatkan bukti notulen rapat manajemen tentang kebijakan investasi
instrumen keuangan.
Mendapatkan informasi valid, bisa melalui konfirmasi ke perusahaan
sekuritas atau melalui informasi elektronik, tentang portofolio investasi
sementara saham.
Mendapatkan bukti-bukti pengeluaran dan penerimaan kas atas investasi
sementara saham.
36. Berikut ini prosedur audit untuk menguji ketepatan klasifikasi investasi
instrumen keuangan, sebagai investasi jangka pendek (baik trading maupun
available-for-sale) atau sebagai investasi jangka panjang:
Mendapatkan dokumen rencana dan anggaran investasi instrumen
keuangan.
Mendapatkan memo otorisasi investasi instrumen keuangan.
Mendapatkan notulen rapat manajemen tentang kebijakan investasi
instrumen keuangan.
Mendapatkan surat representasi klien tentang kebijakan investasi
instumen keuangan.
Halaman | 7
37. Tujuan audit saldo kas adalah untuk menguji kewajaran asersi manajemen
tentang saldo kas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan. Berikut ini
prosedur pengujian substantif saldo kas:
Meminta daftar penerimaan dan pengeluaran kas
Mengirim konfirmasi ke bank untuk meminta cut-off laporan bank (bisa juga
dengan meminta print-out internet banking tentang mutasi kas di
bank), dan penjelasan tentang kemungkinan adanya pembatasan atas
penggunaan saldo kas milik perusahaan.
Melakukan observasi terhadap proses perhitungan kas, baik kas yang
belum disetor ke bank maupun sisa dana kas kecil.
Menguji rekonsiliasi bank yang dibuat oleh klien.
Membuat daftar utama (lead schedule) untuk meringkas saldo kas yang
harus disajikan dalam laporan keuangan.
41. Berikut ini prosedur audit atas kecurangan dalam bentuk lapping:
Menguji kesesuaian detil penerimaan kas dengan detil slip setoran ke bank.
Melakukan pemeriksaan mendadak (surprise audit) atas transaksi
penerimaan kas dan setoran ke bank.
Melakukan konfirmasi kepada debitur perusahaan tentang status utang
mereka.
Halaman | 8
43. Tanggung jawab auditor terhadap peristiwa kemudian adalah:
Terutama untuk peristiwa kemudian yang terjadi sampai dengan tanggal
berakhirnya pekerjaan lapangan
45. Berikut ini prosedur audit terhadap permasalahan LCA (litigation, claims, and
assessment).
Mendapatkan bukti pendukung tentang dugaan pelanggaran hukum oleh
klien.
Mengirimkan surat konfirmasi persoalan hukum yang dihadapi klien (letter
of audit enquiries) ke kuasa hukum klien.
Meminta surat representasi manajemen tentang persoalan LCA.
47. Yang dimaksud dengan tanggal ganda (dual dating) laporan auditor adalah:
Pemberian dua tanggal pada laporan auditor, yang terdiri dari tanggal
laporan auditor dan tanggal temuan auditor yang terjadi setelah tanggal
berakhirnya pekerjaan lapangan.
48. Tujuan pemberian tanggal ganda (dual dating) atas laporan auditor adalah:
Untuk membatasi tanggung jawab auditor, yaitu hanya pada peristiwa yang
dilaporkan dengan tanggal khusus.
50. Auditor akan menolak memberikan pendapat atas laporan keuangan pada
saat:
Terjadi pembatasan/keterbatasan luas pemeriksaan yang cukup ekstrim.
Halaman | 9