Anda di halaman 1dari 3

A.

JURNAL PERTAMA

NAMA PENULIS Muzani, Asma Irma Setianing, Warnadi

JUDUL ARTIKEL KONSEP BENUA MARITIM INDONESIA SEBAGAI


AKTUALISASI WAWASAN KEBANGSAAN NUSANTARA
JURNAL Jurnal prosiding seminar nasional tahunan fakultas ilmu sosial
universitas negeri medan tahun 2017 Vol 1 No.1 2017, Hal.226-230
WEB http://semnastafis.unimed.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/12.-
Muzani.pdf

Review

Alasan saya memilih artikel ini yaitu saya tertarik dengan pembahasannya yang
menghubungkan konsep benua maritime dengan wawasan kebangsaan nusantara. Indonesia
sebagai Negara maritim harusnya mengelola dan memperhatikan lautnya dengan sangat baik.
Dan masyarakat Indonesia sebagai masyarakat maritime harusnya menjaga dan
memperhatikan dan mengetahui cara menjaga lautnya. Salah satu contohnya yaitu dengan
mengetahui aktualisasi wawasan kebangsaan nusantara dengan konsep benua maritim.

Indonesia yang ramai akan kepualuan ini tentunya menjadikan nasionalisme sebagai bagian
integral suatu Negara. Suatu masyarakat terbuka di Benua Maritim Indonesia dengan
nasionalisme baru seperti diterangkan sebelumnya, diperlukan untuk menangkal badai
globalitas yang kini melanda masyarakat dunia dan mengancam eksistensi negara bangsa dan
cenderung menciptakan “countries without borders”, yang akan menghancurkan identitas
bangsa (Ohmae, 1995, dalam muzani., dkk, 2017).

Ditinjau lebih dalam, artikel ini tidak menjelaskan kepada pembaca mengenai akibat yang akan
terjadi apabila hal ini tidak diterapkan. Penulis hanya menjelaskan pentingnya hal ini untuk
Indonesia dan cara untuk mengembangkannya tanpa memberi tahu tentang dampak yang akan
terjadi apabila hal itu tidak diterapkan ke Indonesia sebagai Negara maritim.
B. JURNAL KEDUA

NAMA PENULIS SINGGIH TRI SULISTIYONO


JUDUL ARTIKEL Paradigma Maritim dalam Membangun Indonesia: Belajar dari
Sejarah
JURNAL Jurnal lembaran sejarah Volume 12 Number 2 October 2016 ISSN:
1410-4962
WEB file:///D:/My%20Data%20All/Downloads/33461-80578-1-PB.pdf

Review

Alasan saya memilih jurnal ini yaitu sangat penting bagi kita untuk mengetahui sejarah terlebih
dahulu untuk membangun indoensia yang lebih baik lagi kedepannya. Apabila seseorang tidak
mengetahui latar belakang sesuatu, maka ia akan gagal memahami alasan terbentuknya sesuatu
tersebut. Maka paradigma maritime dalam membangun Indonesia, dan dilirik dari sejarah ini
sangatlah penting untuk dipelajari.

Sangat penting untuk dicatat bahwa untuk membangun negara maritim yang besar tidak hanya
cukup dengan melakukan eksploitas sumber daya kelautan saja. Pembangunan negara maritim
mensyaratkan dilakukannya sosialisasi dan enkulturasi nilai-nilai sejarah dan budaya maritim
melalui berbagai media, seperti pendidikan, seni, sastra, dan sebagainya. Tanpa landasan sosial
budaya maritim, eksploitasi sumber daya kelautan akan berubah menjadi bencana sebagaimana
yang sudah terjadi pada sektor daratan.

Kekurangan dalam jurnal ini menutut saya yaitu penulis tidak menjabarkan hal yang dapat
diterima oleh Negara apabila hal tersebut tidak diterapkan pada Negara. Pentingnya alasan
untuk mengetahui hal yang didapat saat mempelajari sejarah akan membuat sebagian pembaca
merasa monoton dan bosan saat membaca artikel tersebut.
C. JURNAL KETIGA

NAMA PENULIS Heni Waluyo Siswanto


JUDUL ARTIKEL Pendidikan Budaya Bahari Memperkuat Jati Diri Bangsa
JURNAL Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Volume 27, Nomor 2, Desember 2018
e-ISSN 2540-7694 p-ISSN 0854-5251
WEB https://ejournal.upi.edu/index.php/jpis/article/view/14096/pdf

Review
Jati diri bangsa adalah pembeda masyarakat suatu bangsa dengan bangsa lainnya. Apabila
masyarakat suatu bangsa tidak mempunyai suatu pembeda, maka masyarakat tersebut akan
mengikuti budaya atau jati diri bangsa lain. Apabila masyarakat kehilangan jati dirinya maka
tidak akan ada penanda antara dirinya dengan bangsanya. sangat penting untuk mengetahui hal
itu, maka saya mengangkat artikel ini.
Mengapa pendidikan budaya bahari? Budaya lahir atau terbentuk dari hasil interaksi antara
manusia dan manusia serta antara manusia dengan alam sekitarnya. Manusia adalah pembentuk
dan sekaligus pengguna budaya, melalui akal, kecerdasan dan intuisinya, perasaan dan emosi,
kemauan, fantasi dan perilaku. Komponen utama kebudayaan adalah individu, masyarakat, dan
alam. Budaya bahari lahir dari hasil interaksi antara bangsa Indonesia dengan bentang alam
laut dan pulau-pulau besar dan kecil yang tersebar membentuk kepulauan Indonesia. Menurut
(Hartono, 2009) Negara Maritim adalah sebuah Negara yang tulang punggung eksistensinya,
pengembangannya, kebesaran, dan kejayaannya tertumpu pada kekuatan maritim. Artinya,
Indonesia sebagai Negara Kepulauan harus dilihat secara geografis dan non geografis.
Tidak adanya kontradiksi antara masyarakat Negara yang tidak menganut jati dirinya sendiri
membuat pembaca akan bertanya – tanya, akan seperti apa masyarakat tersebut jadinya. Saat
itu penulis menggantungkan pertanyaan tersebut dengan pembaca. Pembaca mungkin sebagian
penasaran dengan contoh masyarakat yang tidak menjunjung jati diri negaranya.

Anda mungkin juga menyukai