Anda di halaman 1dari 3

Nama : Oktaviani Dina Pertiwi

Nim/Off : 160351606431 / B

Learning Journal IPTEKS Dalam Bidang TIK


ALAT BANTU DENGAR PENERAPAN IPTEKS DALAM BIDANG TIK
Masalah yang dihadapi Indonesia saat ini dibidang kesehatan yaitu salah satunya gangguan
pendengaran, dimana Indonesia telah menduduki peringkat 4 di Asia Tenggara dibawah negara
Sri Lanka, Myanmar dan India untuk kasus penderita gangguan pendengaran dan tuli. Hal ini
membuktikan bahwa penyakit gangguan pendengaran masih cukup tinggi di Indonesia. Hal ini
dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu gen, keturunan, kebiasaan yang kurang baik bagi
telinga, obat-obatan dan virus. Gangguan pendengaran memiliki beberapa jenis yaitu :
 Tipe gangguan pendengaran konduktif yang disebabkan karena getaran suara tidak dapat
mencapai telinga bagian dalam atau koklea, dapat juga terdapat kerusakan pada bagian 3
tulang pendengaran. Penyababnya yaitu karena kurang bersih dalam perawatan telinga
sehingga kotoran telinga mengakibatkan getaran tidak tersalurkan secara baik dan kotoran
dapat merusak tiga tulang pendengaran.
 Tipe gangguan pendengaran sensorineural yaitu apabila getaran suara tidak direspon baik
oleh rambut kecil pada koklea atau disebut organ korti, biasanya disebabkan oleh kebiasaan
buruk menggunakan earphone dalam waktu yang lama dan volume yang keras, ketika
mendengarkan dengan volume keras cairan di koklea bergetar secara cepat sehingga
rambut pada koklea juga bergetar secara cepat jika hal ini terus berulang maka akan
mengurangi kepekaan rambut koklea atau hingga tidak peka sama sekali terhadap getaran
suara.
 Tipe gangguan pendengaran campuran yaitu perpaduan antara konduktif dan sensorineural.
 Tipe gangguan pendengaran saraf yang diakibatkan oleh rusaknya saraf pendengaran. Hal
ini dapat ditolong dengan operasi atau bedah saraf pendengaran.
Maka dari itu, dibuat teknologi alat bantu dengar/ ABD (alat yang terletak atau dipasang secara
eksternal pada telinga untuk membantu mendengar dengan prinsip mengeraskan volume yang
didengar sehingga suara dapat terdengar ) serta implan koklea (alat yang ditanamankan pada
belakang telinga untuk menggantikan fungsi koklea) untuk membantu mengatasi masalah tersebut,
sehingga penderita dapat menerima informasi dan berkomunikasi.
Komponen-komponen pada masing-masing teknologi tersebut yaitu sebagai berikut.
Pada alat bantu dengar meliputi :
- baterai yang berfungsi sebagai power supply
- microfon sebagai penerima suara yang nantinya diubah menjadi sinyal listrik
- preamplifier sebagai penguat amplitudo awal sebelum diteruskan ke amplifier
- Amplifier berfungsi menekankan suara percakapan dan melemahkan suara bising
- speaker yang berperan sebagai transducer yang mengubah sinyal listrik menjadi suara.
Pada Implan koklea terdiri dari :
- microfon
- speech prosesor yang berfungsi sebagai pengubah suara menjadi sinyal khusus dan
ditafsirkan ke otak
- headpiece sebagai penerima sinyal khusus dan pengubah sinyal khusus menjadi
gelombang radio
- elektroda.
Gambar 1.1 Cara kerja dari alat bantu dengar

Gambar 1.2 Cara kerja dari implan koklea

1. Input suara melalui microphone.


2. Suara dikirim ke speech processor.
3. The speech processor mengubah suara tersebut menjadi sebuah sinyal khusus yang dapat
ditafsirkan oleh otak.
4. Sinyal khusus tersebut dikirim kembali melalui kabel yang sama ke headpiece dan
dikirim melewati kulit melalui gelombang radio ke alat yang ditanam tersebut.
5. Sinyal tersebut berjalan melalui barisan elektroda di dalam pusat telinga dan merangsang
saraf pendengaran.
6. Saraf pendengaran kemudian mengirim sinyal – sinyal listrik ke otak dimana sinyal –
sinyal listrik tersebut ditafsirkan sebagai suara.

Penerapan IPA dalam teknologi ialah, proses mendengar yang pada alat bantu
dengar membantu pengerasan volume sehingga suara dapat mencapai koklea atau rumah
siput namun, pada implan koklea mengganti fungsi dari koklea sehingga getaran suara akan
langsung diteruskan ke saraf pendengaran dalam bentuk sinyal listrik kemudian
ditranformasikan ke dalam suara, rangkaian yang dipakai merupakan rangkaian campuran,
pada alat bantu dengar dapat diatur volumenya, semakin besar volume yang diminta maka
semakin besar frekuensi suara yang dapat diterima.
Kelebihan Alat Bantu Dengar yaitu memiliki banyak variasi, menggunakan
baterai yang lebih besar dan tahan lama, perawatan alat yang mudah, memiliki harga
terjangkau dan mudah untuk di dapatkan, volume dapat diatur. Kekurangannya yaitu
terlihat dengan jelas dan membuat pengguna merasa malu. bising jika mendengar suara
angin yang besar, ukuran yang besar dapat menjadi beban pada telinga yang berukuran
kecil dan lemah, dapat terjadi konslet joika terkena air, dapat rusak jika terjatuh atau
terkena benturan yang keras.
Kelebihan Implan Koklea mengganti fungsi dari koklea, fleksibel, mendengarkan
suara lebih jernih maupun dalam keadaan bising, tahan air. Kekurangannya yaitu biaya
mahal, membutuhkan proses yang lama untuk pemasangan impant koklea, harus
melewati tahap pemeriksaan beberapa kali, headpiece pada impant koklea terlalu besar
sehingga pengguna kadang merasa kurang nyaman, infeksi pada area di sekitar implan,
sehingga implan yang telah dipasang harus dilepas.

Anda mungkin juga menyukai