KELOMPOK 2
KELAS A
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul
“Indikator Mutu Asuhan Keperawatan”
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dan manfaatnya bagi
pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………….i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………1
1.2 Tujuan …………………………………………………………....…2
BAB II PEMBAHASAN
A. Indikator Mutu Asuhan Keperawatan……………………………….3
B. Komponen Mutu Pelayanan Kesehatan……………………………...4
C. Indikator Penilaian Mutu Pelayanan Kesehatan……………………..5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dalam ruang lingkup rumah sakit menjadi
issu pertama dalam pembangunan kesehatan baik dalam lingkup nasional maupun
global. Hal ini di dorong karna semakin besarnya tuntutan terhadap organisasi
pelayanan kesehatan untuk mampu menberikan pelayanan kesehatan secara prima
terhadap konsumen. Dalam pengembangan masyarakat yang semakin kritis, maka
mutu pelayanan akan menjadi sorotan baik untuk pelayanan medis, maupun bentuk
pelayanan lainya.
Presepsi tentang mutu suatu organisasi pelayanan sangat berbeda-beda karna sangat
bersifat subjektif, di samping itu selera dan harapan penguna pelayanan kesehatan
selalu berubah-ubah banyak pengertian tentang mutuh di antaranya adalah,
Mutu adalah totalitas dari wujud serta cirri suatu barang atau jasa yang di dalamnya
terkandung pengertian rasa aman atau pemenuhan kebutuhan para pengguna(Din
ISO8402,1986)
Menurut Aswar (2006) kualitas pelayanan kesehatan adalah yang menunjukan tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulan rasa puas pada diri setiap
pasien. Makin sempurna kepuasan tersebut, makin baik pula kualitas pelayanan
kesehatan. Dalam menyelenggarakan upaya menjaga kualitas pelayanan kesehatan di
rumh sakit tidak terlepas dari profesi keperawatan yang berperan penting.
Berdasarkan standard tentang evaluasi dang pengendalian kualitas jelaskan bahwa
dalam pelayanan keperawatan menjamin adanya asuhan keperawatan yang
berkualitas tinggi yang terus menerus melibatkan diri dalam program pengendalian
kualitas di rumah sakit.
B. Tujuan
Untuk mengetahui indicator mutu asuhan keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Upaya untuk dapat menilai mutu dari hasil asuhan keperawatan telah ditetapkan
indikator. Indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu peristiwa atau kondisi.
Indikator juga mempunyai arti variabel yang menunjukkan satu kecendrungan sistem
yang dapat dipergunakan untuk mengukur perubahan. Berdasarkan hal tersebut
indikator klinik adalah ukuran kuantitas sebagai pedoman untuk mengukur dan
mengevaluasi kualitas asuhan pasien dan berdampak terhadap pelayanan.
1. Keselamatan Pasien
Indikator ini meliputi pasien aman dari kejadian jatuh, dekubitus, kesalahan
pemberian obat dan cidera akibat restrain.
a. Dekubitus
Derajat I
tekanan yang dapat di amati berkaitan dengan perubahan keutuhan kulit yang
merupakan indikator sebagai pembanding daerah berkedekatan atau bersebrangan
pada tubuh meliputi perubahan satu atau lebih yaitu suhu kulit dingin atau hangat,
konsistensi jaringan baik, sensasi nyeri,gatal,kemerahan,serta luka tanpak sebaagai
kemerahan menetap pada kulit terang sedangkan pada kulit yang gelap dekubitus
terlihat berwarna menetap merah,biru atau keunguan
Derajat II
Sebagian ketebalan kulit hilang yang meliputi epidermis,dermis atau keduanya. Luka
permukaan dan secara klinis sebagai suatu abrasi,blister,atau lubang dangkal.
Derajat III
Hilangnya secara penuh ketebalan kulit meliputi kerusakan atau nekrosis dari
jaringan subkutan yang dapat meluas kebagian bawah tetapi tidak melewati fasia.
Adanya luka secara klinis sebagai lubang dalam dengan atau tanpa mengikis jaringan
yang ada disebelahnya.
Derajat IV
Hilangnya secara penuh ketebalan kulit dengan kerusakan yang luas, nekrosis
jaringan atau keruskan otot,tulang atau struktur pendukung(seperti tendon atau kapsul
sendi). Rongga dan saluran sinus juga dapat di kaitan dengan luka tekan derajat
Kesalahan dalam pemberian obat oleh perawat terjadi jika perawat melakukan
kesalahan dalam prinsip 6 benar dalam pemberian obat, yaitu benar pasien,benar
obat, benar waktu pemberian, benar dosis obat, benar cara pemberian, dan benar
dokumentasi. Kejadian kesalahan pengobatan pasien yang dirawat dapat
mengkibatkan keadaan vatal atau kematian. Kejadian nyaris ciderah pada pasien.
Kejadian ini sebagai tanda bahwa adanya kekurangan dalam sistem pengobatan
pasien dan mengakibatkan kegagalan dalam keamanan pasien.
c. Pasien jatuh
Pasien jatuh adalah peristiwa jatuhnya pasien dari tempat tidur ke lantai atau tempat
lainnya yang lebih rendah pada saat istirahat maupun saat pasien terjaga yang tidak di
sebabkan oleh penyakit storoke,epelepsi,seizusure,bahaya karena terlalu banya
aktivitas. Angka kejadian pasien jatuh adalah presentasi jumblah insidensi pasien
jatuh dari tempat tidur yang terjadi di sarana kesehatan pada periode waktu tertentu
setiap bulan.
d. Restrain
Restrain adalah alat bantu yang di gunakan untuk mobilisasi, terutama untuk pasien
bingung atau disorientasi. Restrain hanya digunakan bila metode lain sudah tidak
efektif.
2. Perawatan diri
Kebersihan dan perawatan diri merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus di
penuhi agar tidak timbul masalah lain sebagai akibat dari tidak terpenuhinya
kebutuhan kebersihan dan perawatan diri misalnya kulit,rasa tidak nyaman,infeksi
saluran kemih dan lain-lain. Kebutuhan kebersihan diri tidak selalu dapat dilakukan
secara mandiri,penyebabnya antara lain keadaan sakit. Sakit adalah abnormal dimana
fungsi fisik, emosional, intelektual, perkembangan, sosial atau spiritual menurun atau
berubah di bandingkan dengan keadaan individu sebelumnya. Sistem keperawatan
adalah sistem yang bantu pasien memenuhi kebutuhan kebersihan diri. Cara yang
dilakukan perawat untuk membantu memenuhi kebersihan diri pasien meliputi
melakukan tindakan kebersihan diri untuk pasihen, membimbing pasien melakukan
selagi perawatan, memberikan informasi dan sumber-sumber di komunitas,
memberika dukungan dan anjuran, memberikan lingkungan yang kondusif dan
mengajarkan pasien yaitu berupa pengetahuan dan ketrampilan.
3. Kepuasan pasien
Kelengkapan dan ketepatan dan informasi dinyatakan lengkap bila informasi tentang
4. Penurunan kecemasan
1. Dapat tidur
2. Tenang
3. Mampu beraktivitas sesuai kondisi
4. Mampu berkomunikasi
Input
Input (masukan) adalah segala sesuatu yang di butuhkan untuk dapat melaksanakan
kerjaan menejemen. Input berfokus pada sistem yang di persiapkan dalam organisasi
dari menejemen termasuk komitmen, dan stakeholder lainnya, prosedur serta
kebijakan sarana dan prasarana fasilitas dimana pelayanan di berikan menurut komisi
pendidikan administrasi kesehatan amerika serikat, input ada 3 macam yaitu :
a. Sumber (resource)
Sumber (resource) adalah segala sesuatu yang dapat di pakai untuk menghasilkan
barang atau jasa. Sumber (resource) di bagi 3 macam :
Sumber alamia (natural resource) adalah segara sesuatu yang terdapat di alam, yang
tidak termasuk sumber tenaga dan sumber modal.
Tata cara (procedures) adalah berbagai kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang
di miliki dan yang di terapkan
c. Kesanggupan (capacity)
2. Proses
Proses (process) adalah langka yang harus di lakukan untuk mencapai tujuan yang
telah di tetapkan. Proses di kenal dengan nama fungsi manejemen. Pada umunya,
proses ataupun fungsi manejemen merupakan tanggung jawab pimpinan. Pendekatan
proses adalah semua metode dengan cara pelayanan yang di lakukan.
3. Output
Output adalah hasil dari suatu pekerjaan manejemen. Untuk manejemen kesehatan,
output di kenal dengan pelayanan kesehatan (health services). Hasil atau output
adalah hasil dari pelaksanaan kegiatan. Output adalah hasil yang di capai dalam
jangka pendek, misalnya akhir dari kegiatan pemasangan infuse, sedangkan outcome
hasil yang terjadi setelah pelaksanaan kegiatan jangka pendek misalnya phlebitis
setelah 3 x 24 jam pemasangan infus. Macam pelayanan kesehatan upaya kesehatan
perorangan ( UKP ) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM)
4. Sasaran
Sasaran (target group) adalah kepada siapa output di hasilkan, yakini upaya kesehatan
tersebut di tujukan.
5. Impact
Dampak (impact) adalah akibat yang di timbulkan dari output. Untuk manejemen
kesehatan dampak yang di harapkan adalah untuk meniingkatkan derajat kesehatan.
Peningkatan derajat kesehatan dapat tercapai jika kebutuhan ( needs) dan tuntutan
(demands) perseorangan/masyarakat dapat di penuhi.
C. INDIKATOR PENILAIAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
Ada tim
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mutu adalah totalitas dari wujud serta cirri suatu barang atau jasa yang di dalamnya
terkandung pengertian rasa aman atau pemenuhan kebutuhan para pengguna (Din
ISO8402,1986)
Indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu peristiwa atau kondisi. Indikator
juga mempunyai arti variabel yang menunjukkan satu kecendrungan sistem yang
dapat dipergunakan untuk mengukur perubahan
Menurut Aswar (2006) kualitas pelayanan kesehatan adalah yang menunjukan tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulan rasa puas pada diri setiap
pasien
B. SARAN
Adapun saran yang diharapkan penulis kepada pembaca, agar pembaca dapat mulai
menerapkan manajemen mutu di kehidupan sehari-hari. Mulai meningkatkan
manajemen mutu yang dapat menjaga kualitas mutu dengan sebaik mungkin .
DAFTAR PUSTAKA