Oleh:
Niken Ayu Kusumawardani
6120018010
Pembimbing:
dr. Dayu Satriya Wibawa, Sp. B
A. Definisi ESWL
ESWL adalah terapi yang menggunakan gelombang kejut (Shock Wave),
yang ditembakkan dari luar tubuh ke arah batu ginjal sampai batu ginjal tersebut
hancur dan ukuran serpihannya cukup kecil hingga dapat dikeluarkan secara
natural dengan urinasi. Dikatakan sebagai terapi non–invasive, karena tidak
memerlukan pembedahan atau memasukkan alat kedalam tubuh pasien.
Sedangkan PNL dan URS dikatakan sebagai terapi minimal–invasive karena
memerlukan sedikit pembedahan dengan memasukkan alat kedalam tubuh untuk
menghancurkan dan mengeluarkan batu ginjal.
B. Manfaat ESWL
Beberapa keuntungan dari ESWL diantaranya menghindari operasi
terbuka, lebih aman, efektif, dan biaya lebih murah, terutama untuk prosedur
ESWL yang sederhana sehingga tidak memerlukan perlakuan berkali–kali.
C. Sejarah ESWL
ESWL ditemukan tahun 1980 an. Teknologi ESWL berkembang pesat
menjelang 2000, berbagai jenis dan tipe telah disempurnakan. Teknologi
elektrokonduktive yang dikembangkan oleh Inserm di Perancis dengan
membungkus elektrode dengan electrolyte cairan yang sangat konduktive
sehingga menjamin akurasi tenaga shockwave tidak berkurang sampai target
batu. Tenaga shockwave yang optimal ini menjadikan efek terapi pemecahan batu
sangat maksimal
D. Generasi Terbaru ESWL
Mesin ESWL Generasi 2010 adalah Richard Wolf seri piezolith 3000
(R). Alat ini termasuk yang paling canggih dengan kelebihan:
Daya pecah batu yang lebih kuat
Fokus dan akurasi lebih baik
Reaksi nyeri yang lebih minimal
Tindakan yang lebih cepat
Double Locator (pelacak batu)
Suara lebih halus, lebih nyaman
E. Bagaimana Shock Wave menghancurkan batu ginjal ?
Dari hasil observasi pada proses ESWL, ditemukan bahwa pada
awalnya batu ginjal yang ditembak dengan shock waves pecah menjadi dua atau
beberapa fragment besar. Selanjutnya dengan bertambahnya jumlah tembakan,
fragment tersebut pecah kembali dan hancur. Umumnya diperlukan sekitar 1000
sampai 5000 tembakan sampai serpihan–serpihan batu ginjal tersebut cukup kecil
untuk dapat dikeluarkan dengan proses urinasi.
Proses hancurnya batu ginjal diprediksi merupakan hasil kombinasi dari
efek langsung maupun tidak langsung dari shock waves. Untuk dapat
menjelaskan proses hancurnya batu ginjal, terlebih dahulu kita perlu mengetahui
profil dari shock wave yang dihasilkan di titik fokus penembakan. Secara umum,
shock wave ditandai dan diawali oleh High Positive Pressure (Compressive
Wave) dengan durasi singkat sekitar satu mikrodetik, kemudian diikuti oleh
negative pressure (tensile wave) dengan durasi sekitar tiga mikrodetik.
High Positive Pressure di dalam batu ginjal akan mengalami refraksi, refleksi,
dan akhirnya membangkitkan tensile dan shear stress di dalam batu ginjal.
Selanjutnya retak akan terjadi dan merambat hingga menyebabkan batu pecah
menjadi dua atau beberapa fragment besar. Pada saat yang sama, tingginya
compression stress dapat menyebabkan erosi pada permukaan batu ginjal. Proses
di atas dikatakan sebagai efek langsung dari shock wave.
Sedangkan negative pressure, akan mengakibatkan munculnya
cavitation bubbles pada fluida di sekitar batu ginjal dan ini dikatakan sebagai
efek tidak langsung dari shock wave. Cavitation bubbles ini kemudian akan
collapse menghujam permukaan batu ginjal dan menyebabkan erosi
Dengan alat terbaru, batu ginjal yang pernah dipecah bisa mencapai 7
cm. Bahkan ada 1 pasien dengan batu berukuran 10cm dapat dipecah. Dengan
batu berukuran besar, kadang memerlukan pemasangan stent (sejenis selang
kecil) sebelum tindakan ESWL untuk memperlancar aliran air seni dan
pengeluaran batu. Untuk itu konsultasi kepada dokter ahli urologi yang
menguasai alat terbaru mutlak diperlukan.
I. Kelemahan ESWL
Walaupun ESWL telah terbukti keandalannya, namun ia masih
menyisakan beberapa tantangan. Diantaranya adalah rendahnya tingkat
keberhasilan ESWL (dengan satu kali tindakan) pada pasien yang memiliki batu
ginjal dengan diameter >2cm, dan pada batu yang berjenis Cystine. Selain itu
masih didapatinya laporan terjadinya injury pada ginjal yang kemungkinan besar
disebabkan oleh cavitation.
Saat ini berbagai riset masih intensif dilakukan untuk mengatasi
beberapa masalah di atas. Diharapkan pada akhirnya akan dapat dikembangkan
teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi lithotripter dalam
menghancurkan batu ginjal dan disaat yang bersamaan dapat meminimalkan
injury pada ginjal.
DAFTAR PUSTAKA