Anda di halaman 1dari 25

CASE BASED DISCUSSION

“Mastitis”
4 Februari 2020

DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
RSI JEMURSARI SURABAYA
03/09/2020 Periode 02 Desember 2019 - 21 Februari 2020 1
Pembimbing :
dr. M. Nasir, Sp.OG (K)

Dokter Muda :
Athiyatul Ulya
Bahtiar Nawabigh Hidayatullah
Nurma Islamiyah
Maimunah Faizin
Niken Ayu Kusumawardani

03/09/2020 2
Pengertian
• Peradangan pada payudara yang dapat disertai atau
tidak disertai infeksi. Penyakit ini sebagian besar
menyertai laktasi, sehingga disebut juga Mastitis
Laktasional atau Mastitis Puerperalis.
• Mastitis terjadi pada 6 – 8 minggu pertama setelah
melahirkan.

(Østerås,2009)
03/09/2020 3
03/09/2020 4
Mastitis dapat terjadi di beberapa bagian daerah
payudara diantaranya :
• Areola mamae
• Di tengah – tengah mamae
• Jaringan dibawah dorsal dari kelenjar-kelenjar
antara mamae dan otot-otot dibawahnya.

03/09/2020 5
ETIOLOGI
Daya tahan tubuh ↓ dan Saluran ASI tersumbat
Infeksi Staphylococcus
kurangnya menjaga
aureus yg masuk melalui Riwayat Mastitis
kebersihan putting saat
celah / retakan putting sebelumnya
menyusui

Penekanan payudara Pengsongan payudara yg


Kesalahan ibu dalam
misal oleh bra yang terlalu tidak sempurna (frekuensi
posisi menyusui bayinya,
ketat menyusui yg jarang /
sehingga puting robek dan
Penggunaan krim pada waktu menyusui yg
retak (cracked nipple)
putting pendek)

Pelekatan mulut bayi pada


payudara yg hanya
Nutrisi yang buruk
menghisap putting (tdk
Ibu stres / kelelahan
termasuk areola)
Frenulum pendek
(Wan–Ting Yang, 2019)
03/09/2020 6
Patofisiologi
Stasis ASI,
Permeabilit respon
Peningkatan as jaringan inflamasi (+), Melalui
tekanan putting yang Melalui
ikat kerusakan
dalam duktus retak ke penyebaran
meningkat jaringan
akibat statis kelenjar limfe hematogen
memudahkan
ASI terjadinya sekitar duktus
infeksi (periduktal)

Tegangan
alveoli
berlebihan &
Bila tidak Sel epitel yg
segera memproduksi Cara Duktus
dikeluarkan ASI menjadi masuknya laktiferus
datar & kuman : ke lobus
tertekan sekresi

(Pilar Mediano, 2014)


03/09/2020 7
Manifestasi Klinis
• Demam (T > 38,5°C)
• Menggigil
• Payudara yang terkena menjadi kemerahan, tegang, panas,
bengkak, dan terasa sangat nyeri
• Kulit tampak mengkilap dan kencang dengan garis – garis merah
• Peningkatan kadar Na di ASI yg membuat bayi menolak
menyusu karena ASI terlalu asin
• Gejala mirip flu : lesu, sakit kepala, mialgia, mual, dan
kecemasan
03/09/2020 8
Gejala Mastitis Non – Infeksius:

Ibu dapat merasakan


Adanya bercak panas Ibu tidak mengalami
bercak kecil yang
atau area nyeri tekan demam dan merasa
keras di daerah nyeri
yang akut baik – baik saja
tekan tersebut

03/09/2020 9
Gejala Mastitis Infeksius:
Mengeluh lemah dan
Demam dengan suhu
sakit – sakit pada otot Mengeluh sakit kepala
diatas 38,5°C
seperti flu

Kulit pada payudara Kedua payudara mungkin


Teradapat area luka yang
dapat tampak kemerahan akan terasa keras dan
terbatas atau lebih luas
atau bercahaya tegang : menggambarkan
pada payudara
(tanda – tanda akhir) sebagai pembengkakan

03/09/2020 10
Pemeriksaan Penunjang
Kultur darah
Kultur & Hitung Darah Protein C – Reaktif USG apabila
Apabila suhu >
Sensitivitas ASI Lengkap (FBC) (CRP) curiga abses
38,5°C

Bahan kultur diambil dari ASI pancar tengah dari perahan tangan yang langsung
ditampung menggunakan penampung urine steril. Puting harus dibersihkan terlebih dulu
dan bibir penampung diusahakan tidak menyentuh puting untuk mengurangi kontaminasi
dari kuman yang terdapat di kulit yang dapat memberikan hasil positif palsu dari kultur.

Mastitis Berulang / Tidak memperlihatkan


Pada penderita yang
Mastitis yg terjadi di respon yang baik pada
alergi terhadap AB
RS pemberian AB lini 1

03/09/2020 (Pilar Mediano, 2014) 11


Kualitas ASI Saat Mastitis
Saat terjadi peradangan pada
payudara memang lebih
ASI tetap aman untuk
berisiko bagi perpindahan
dikonsumsi bagi bayi yang transmisi penyakit infeksi
sehat secara vertikal, khususnya
retrovirus

Akibat peradangan akan


Antiradang yang meningkat di
meningkatkan kadar natrium
dalam ASI akan melindungi
di dalam ASI sehingga rasa
bayi dari ASI matitis
ASI mungkin berubah

03/09/2020 12
Pencegahan Mastitis
Kelola dengan baik
Segera kenali dan atasi payudara bengkak,
Berikan ASI eksklusif dan
menyusui tanpa dibatasi permasalahan puting lecet, sumbatan
menyusui pada ibu dan risiko penyebab
statis ASI lainnya

Ibu menyusui
sebaiknya juga
beristirahat, makan Jaga kebersihan
dan minum dengan
cukup

03/09/2020 13
03/09/2020 14
Penanganan Mastitis
Pengeluaran ASI yang Efektif
Teruskan menyusui dan lakukan pengeluaran ASI yang efektif. TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR
Kompres menggunakan air dingin di area yang terkena Menyusui bayi setiap bayi ingin menyusu atau setiap 2 jam
Pijat lembut area yang terkena ke arah puting ketika pada siang dan malam hari dengan lama menyusui 10-15 menit
mengompres untuk mengeluarkan ASI. di setiap payudara

Jika tidak dapat menyusui bayi secara langsung maka perah


Bangunkan bayi, lepaskan baju yang menyebabkan rasa gerah
payudara dengan efektif. ASI harus dikeluarkan supaya mastitis dan duduklah selama menyusui.
membaik, jika tidak berisiko terjadi abses payudara.

Pastikan bayi menyusu dengan posisi menempel yang baik;,


Mengeluarkan sebagian ASI setiap 3 – 4 jam dengan cara putting & areola masuk semua ke mulut bayi. Susui bayi di
memerah dengan tangan atau pompa ASI. tempat yang tenang dan nyaman serta minumlah setiap kali
setelah menyusui.

03/09/2020 15
03/09/2020 16
03/09/2020 17
Saat Menyusui
• Menyusui diawali dari sisi payudara yang sakit.
• Hisapan pertama bayi ketika lapar biasanya kuat sehingga
diharapkan dapat efektif mengeluarkan ASI yang stasis di area
mastitis.
• Lakukan variasi posisi menyusui supaya seluruh saluran ductus bisa
terkosongkan secara efektif.
• Pijat lembut di area yang terkena menuju ke arah puting
• Pastikan posisi dan perlekatan bayi baik.
• Pastikan bayi menghisap dengan aktif dan baik supaya pengeluaran
ASI bisa efektif.
03/09/2020 18
Setelah Menyusui
• Jika bayi tidak bisa mengosongkan payudara dengan efektif maka
ibu sebaiknya memerah ASI setelah bayi selesai menyusu.
• Kompres dingin untuk mengurangi rasa nyeri dan tidak nyaman
• Perawatan payudara yaitu dengan menjaga kebersihan payudara,
mengkompres payudara dengan kapas yang dibasahi baby oil lalu
membersihkan payudara sampai bersih dan mengelap payudara
sebelum dan sesudah menyusui.
• Untuk mengatasi puting lecet yaitu olesi puting dengan ASI
sebelum dan setelah menyusui.

03/09/2020 19
03/09/2020 20
Penatalaksanaan Mastitis

• Berikan analgesik • Berikan kloksasiklin • Memakan makanan


seperti parasetamol 500mg per oral atau yang bergizi seperti
(jika tidak ada riwayat eritromisin 250mg per telur, sayuran hijau, dan
alergi obat tersebut). oral sebanyak 3 kali buah-buahan serta
Pemberian parasetamol sehari. minum susu menyusui
3x500mg per oral bila ada.

Analgesik Antibiotik Nutrisi

03/09/2020 21
03/09/2020 22
03/09/2020 23
DAFTAR PUSTAKA
• Østerås, Sølverød. 2009. Norwegian Mastitis Control Programme.
Norwegian School of Veterinary Science, Department of Production
Animal Clinical Science.
• Pilar Mediano, Leónides Fernández, Juan M Rodríguez and María Marín.
2014. Case – control study of risk factors for infectious mastitis in
Spanish breastfeeding women, Mediano et al. BMC Pregnancy and
Childbirth, 14:195.
• Wan-Ting Yang, Chun-Yen Ke, Wen-Tien Wu , Ru-Ping Lee ,1 and Yi-
Hsiung Tseng. 2019. Effective Treatment of Bovine Mastitis with
Intramammary Infusion of Angelica dahurica and Rheum officinale
Extracts. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine.
03/09/2020 24
TERIMAKASIH

03/09/2020 25

Anda mungkin juga menyukai