Anda di halaman 1dari 19

CREAM & PASTEL PALETTE

HEALTHCARE CENTER
CHARACTERS
Here is where your presentation begins
DEFINISI
Adalah peradangan yang disertai atau tidak disertai infeksi.
Penyakit ini biasanya menyertai laktasi sehingga disebut
Mastitis Laktasional atau Mastitis Puerpuralis. Bakteri yang
paling sering terlibat adalah Staphylococcus Aureus dan
Streptococci. (WHO, 2017). Diperkirakan sekitar 3-20% ibu
menyusui dapat mengalami mastitis. Sebagian besar mastitis
terjadi dalam 6 minggu pertama setelah bayi lahir. Paling
sering terjadi pada minggu ke 2 dan ke 3 pasca kelahiran
(IDAI, 2017).
GEJALA MASTITIS
Payudara kemerahan, tegang,
Demam dengan suhu lebih panas, bengkak, terasa sangat
dari 38,5 °C nyeri

Penebalan payudara atau


benjolan payudara
Menggigil dan nyeri di
seluruh tubuh

Peningkatan kadar natrium pada Timbul garis-garis merah


ASI sehingga bayi menolak kearah ketiak
menyusu karena ASI terasa asin
PENYEBAB MASTITIS

Penyebab paling umum adalah hiperlaktasi atau kelebihan pasokan ASI. Sehingga pasokan ASI yang
berlebihan menyebabkan

SALURAN SUSU Jika payudara tidak sepenuhnya kosong saat menyusui, penyumbatan
TERSUMBAT menyebabkan ASI menumpuk menyebabkan infeksi payudara

Bakteri dari permukaan kulit dan mulut bayi dapat masuk melalui celah
BAKTERI MASUK pada kulit putting susu atau melalui lubang saluran susu. Stagnasi ASI
KE PAYUDARA payudara yang tidak dikosongkan menjadi tempat berkembang biaknya
bakteri
FAKTOR RISIKO
01 04 07 10
Terdapat riwayat Frekuensi menyusu yang Berhenti menyusu Ibu stress atau
mastitis sebelumnya jarang atau waktu menyusui secara tiba-tiba kelelahan
yang pendek

02 05 08 11
Pelekatan bayi pada payudara Produksi ASI terlalu Bra yang terlalu Malnutrisi / daya
kurang baik. Bayi menghisap banyak ketat menekan tahan tubuh yang
putting tidak termasuk areola payudara rendah

03 06 09
Pengosongan
Ibu atau bayi sakit payudara yang Penggunaan krim
tidak sempurna pada putting
PENCEGAHAN
 Keluarkan ASI sepenuhnya dari payudara saat menyusui
 Biarkan bayi mengosongkan satu payudara sepenuhnya
sebelum beralih ke payudara yang lain saat menyusu
 Ubah posisi saat menyusui
 Pastikan bayi menyusu dengan benar
 Jangan menggunakan bra yang ketat
 Hindari penggunaan pelindung putting atau perangkat lain
pada payudara
PERAWATAN DIRUMAH UNTUK MASTITIS

 Kompres Gunakan kompres air dingin untuk mengurangi


pembengkakan mengalir ke kelenjar getah bening. Tidak boleh
menggunakan air panas.
 Pereda nyeri Obat antiinflamasi nonsteorid (NSAID) yang dijual
bebas seperti ibuporfen atau naproxen untuk mengurangi nyeri dan
pembengkakan
 Drainase Limfatik Pijatan lembut dan ringan pada payudara
menuju kelenjar getah bening diatas tulang selangka dan di ketiak. Untuk
mengurangi pembengkakan dengan memindahkan cairan
 Kenakan bra yang suportif yang tidak terlalu ketat dan tidak memberi
tekanan lebih pada payudara
NEXT. . .
Ibu dianjurkan untuk menyusui dimulai dari
Ibu harus istirahat. Mengkonsumsi cairan
payudara yang bermasalah. Apabila terasa
yang cukup dan nutrisi yang seimbang
nyeri dapat memulai menyusui dari payudara
yang sehat. Kemudian pindah ke payudara
yang bermasalah
Anggota keluarga perlu membantu ibu
Posisikan bayi pada payudara sedemikan untuk beristirahat
rupa. Hidung, dagu berada pada tempat
yang mengalami sumbatan
Penghentian menyusui dengan segera
memicu risiko terjadinya abses
Ibu yang tidak dapat melanjutkan
menyusui harus memerah ASI dengan
tangan atau pompa
PENATALAKSANAAN
Apabila perawatan dirumah tidak membantu, maka dilanjutkan dengan
pengobatan :

 Antibiotik. Antibiotik yang digunakan adalah Dikloksasilin atau


Fluklolsasilin 500mg setiap 6 jam PO. Untuk ibu yang mengalami alergi
Penisiline dapat diberikan Sefaleksin. Dan untuk hipersensitif penisiline berat
lebih dianjurkan Clindamicin. Antibiotik diberikan 10-14 hari. Apabila ibu
menghentikan antibiotic sebelum waktunya dan merasa membaik akan
meningkatkan risiko mastitis berulang.
 Analgetik. Analgetik yang dianjurkan adalah ibuprofen 1,6 gr per hari .
Ibuprofen lebih efektif dibandingkan dengan paracetamol atau asetaminofen.
KOMPLIKASI
 Abses. Merupakan komplikasi mastitis yang terjadi karena pengobatan
terlambat atau tidak adekuat. Kurang lebih 3% dari kejadian mastitis berlanjut
menjadi abses. Pemeriksaan USG payudara diperlukan untuk mengidentifikasi
cairan yang terkumpul. ASI dari abses perlu di kultur agar antibiotik yang
diberikan sesuai dengan jenis bakterinya.

 Mastitis berulang / kronis. Disebabkan karena pengobatan terlambat atau


tidak memadai. Pada mastitis berulang dikarenakan infeksi bakteri yang
diberikan antibiotik dosis rendah (eritromisin 500mg sekali sehari). Ibu harus
benar-benar istirahat, banyak minum, makanan yang bergizi seimbang, dan
mengatasi stress dengan baik.

 Infeksi jamur. Seperti Candida Albicans. Disebabkan oleh rasa sakit berupa
terbakar yang menjalar disepanjang saluran ASI, permukaan payudara terasa
gatal, dan putting tidak tampak kelainan. Pengobatannya adalah dengan
mengolesi krim Nistatin ke putting dan areola setiap bayi selesai menyusu. Dan
bayi juga diberikan Nistatin oral pada saat yang sama.
References of Mastitis
 https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/mastitis-pencegahan-dan-pena
nganan
 https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15613-mastitis
 https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mastitis/symptoms-ca
uses/syc-20374829

 https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/66230/WHO_FCH_
CAH_00.13_ind.pdf?sequence=2
 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4934978/
 https://www.cambridge.org/core/books/abs/infections-in-pregnancy/p
uerperal-mastitis/1580100F517CE662DD354E560117CCD4
SEPSIS
PUERPURALIS
MASTITIS
What Should We
Do??
DEFINISI
adalah komplikasi serius dari infeksi payudara yang

mengancam nyawa. Infeksi ini dapat menyebabkan

kerusakan jaringan, merusak fungsi organ vital, dan

menyebabkan kondisi yang berpotensi fatal.


PENYEBAB
SEPSIS
MASTITIS

Disebabkan oleh infeksi bakteri yang masuk ke dalam jaringan payudara


melalui luka atau puting susu yang terbuka. Bakteri yang paling umum terkait
dengan sepsis purpuralis mastitis adalah Staphylococcus aureus.
TANDA & GEJALA
 Nyeri payudara yang parah

 Perubahan warna dan tekstur kulit

 Demam tinggi yang tidak mereda dengan pegobatan biasa

 peningkatan detak jantung

 Menggigil

 Kelelahan yang berlebihan


FAKTOR RISIKO

Memiliki luka atau retak Kurang menjaga kebersihan


pada putting susu payuara saat menyusui

Sistem kekebalan tubuh yang Merokok


lemah
PENCEGAHAN
 Menjaga kebersihan payudara dengan

baik,
 Memastikan bayi menyusu dengan

benar,
 Menghindari luka atau retak pada puting

susu.
 Pengosongan payudara secara efektif
PENANGANAN SEPSIS
MASTITIS

 Pemberian antibiotik yang adekuat


 Pengeluaran cairan dari area yang terinfeksi
 Perawatan simptomatik untuk mengontrol demam
dan nyeri

Dalam kasus yang parah dan tidak ada perbaikan.


Dianjurkan untuk melakukan perawatan di unit
perawatan intensif
THANKS !!
ANY QUESTION ?

Anda mungkin juga menyukai