1.PENGERTIAN
Bisul payudara atau abses payudara adalah benjolan pada payudara yang berisi nanah.
Abses payudara biasanya disebabkan oleh infeksi. Penyakit ini sering dialami oleh ibu
menyusui. Jika mengalami abses payudara, ibu menyusui perlu segera mendapat
pengobatan. Namun jangan khawatir, penderita abses payudara dapat tetap menyusui
anaknya dengan payudara yang tidak terinfeksi.
2. PENYEBAB
Penyebab Abses Payudara Peradangan jaringan payudara (mastitis) yang tidak segera
diobati atau yang disebabkan oleh sumbatan di kelenjar payudara, merupakan penyebab
utama berkumpulnya nanah (abses) di payudara. Infeksi payudara dapat terjadi karena
beberapa hal. Salah satunya adalah masuknya bakteri dari mulut bayi ke saluran susu
melalui retakan di puting. Meski lebih sering terjadi pada ibu menyusui, wanita yang
tidak menyusui dan sebagian kecil pria juga dapat mengalami abses payudara. Abses
payudara berbentuk seperti benjolan di bawah kulit, yang bila disentuh terasa lunak dan
dapat digerakkan. Akan tetapi, benjolan ini tidak dapat diraba jika abses tumbuh lebih
dalam di payudara. Abses payudara juga biasanya dapat muncul beserta bisul di
payudara.
3. GEJALA
Gejala yang dialami oleh penderita abses payudara dapat berbeda-beda tergantung pada
tingkat keparahannya. Jika menderita abses payudara, seseorang dapat mengalami gejala
berupa:
4. DIAGNOSIS
Untuk mendiagnosis abses payudara, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap
payudara pasien. Selanjutnya dokter akan meminta pasien menjalani USG payudara
(USG mammae).USG digunakan untuk memeriksa kedalaman dan lokasi infeksi di
dalam payudara, serta memastikan apakah benjolan tersebut merupakan mastitis, abses
payudara, atau tumor.Dokter juga akan mengambil sampel ASI atau nanah dari abses
menggunakan suntikan, untuk kemudian diperiksa di laboratorium. Dari pemeriksaan
tersebut, dokter dapat mengetahui penyebab infeksi dan menentukan jenis pengobatan
yang tepat.Selain dengan USG, pencitraan juga dapat dilakukan dengan mammogram dan
biopsi payudara. Hal ini hanya dilakukan jika penderita mastitis merupakan wanita yang
sedang tidak menyusui. Tes tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa gejala yang
dialami penderita bukan merupakan gejala kanker.
5. PENGOBATAN
Untuk menangani abses payudara pada ibu menyusui, dokter akan memberikan
antibiotik, seperti cephalexin. Ibu menyusui dapat tetap menyusui anaknya walaupun
menggunakan obat tersebut. Cephalexin dikonsumsi selama 10-14 hari dengan dosis 500
mg, tiap 6 jam sekali.
Abses payudara juga dapat terjadi pada wanita yang sedang tidak menyusui. Untuk
mengatasinya, dokter dapat memberikan salah satu dari obat-obatan berikut:
Sementara itu, rasa nyeri akibat abses payudara biasanya ditangani dengan mengonsumsi
obat paracetamol dan mengompres payudara dengan handuk yang sudah direndam dalam
air hangat atau air es. Dalam penyembuhan abses payudara, penderita yang sedang
menyusui perlu tetap mengeluarkan ASI setiap 2 jam dari payudara yang sakit. Hal itu
dilakukan untuk mencegah infeksi lanjutan. Akan tetapi, anak tidak boleh menyusui dari
payudara yang sakit karena berisiko tertular infeksi.Sebagai tambahan, penderita abses
payudara juga perlu beristirahat dengan cukup, mengonsumsi makanan bergizi,
memperbanyak minum air putih, dan mengelola stres dengan baik. Hal-hal tersebut
dilakukan untuk mempercepat penyembuhan abses payudara
6. KOMPLIKASI
Ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat abses payudara, di antaranya:
Mastitis merupakan salah satu penyebab abses payudara. Ada beberapa hal yang
dapat dilakukan ibu menyusui untuk mencegah mastitis, di antaranya: