Anda di halaman 1dari 3

Mastitis

A. Pengertian
Mastitis adalah peradangan payudara yang disebabkan oleh kuman, terutama
staphylococos aureus melalui luka pada puting susu dan peradangan darah
(Prawirohardjo, 2006).
Mastitis adalah radang pada paudara yang disebabkan payudara bengkak yang
tidak disusukan adekuat (Bahiyatun, 2008).
Mastitis adalah peradangan pada payudara yang dapat disertai infeksi atau tidak,
yang disebabkan oleh kuman terutama Staphylococcus aureus melalui luka pada puting
susu atau melalui peredaran darah. Penyakit ini biasanya menyertai laktasi, sehingga
disebut juga mastitis laktasional atau mastitis puerperalis. Infeksi terjadi melalui luka
pada puting susu, tetapi mungkin juga melalui peredaran darah. Kadang-kadang keadaan
ini bisa menjadi fatal bila tidak diberi tindakan yang adekuat.

B. Macam Mastitis
Menurut Prawirohardjo(2006)Mastitis dibedakan berdasarkan tempatnya
dibedakan menjadi :
1 Mastitis yang menyebabkan abses dibawah areola mammae.
2 Mastitis ditengah-tengah mammae yang menyebabkan abses di tempat itu.
3 Mastitis pada jaringan dibawah dorsal dari kelenjar-kelenjar yang menyebabkan abses
antara mammae dan otot-otot dibawahnya.
C. Patofisiologi
Mastitis Pada awalnya bermula dari kuman penyebab mastitis yaitu putting susu
yang luka atau lecet dan kuman tersebut berkelanjutan menjalar ke duktulus-duktulus dan
sinus sehingga mengakibatkan radang pada mammae. Radang duktulus-duktulus menjadi
edematous dan akibatnya air susu tersebut terbentung (Ambarwati, 2008).
D. Penyebab
Mastitis Penyebab terjadinya mastitis menurut Saleha (2009) adalah sebagai berikut:
1 Payudara bengkak yang tidak disusui secara adekuat akhirnya terjadi mastitis
2 Puting susu lecet akan memudahkan masuknya kuman dan terjadinya payudara
bengkak.
3 Bra yang terlalu ketat mengakibatkan segmetal engorgement,jika tidak disusui dengan
adekuat, maka bisa terjadi mastitis
4 Ibu yang dietnya buruk, kurang istirahat dan anemia akan mudah terkena infeksi.
E. Tanda dan Gejala
Menurut Bahiyatun (2008), tanda mastitis adalah bengkak, nyeri seluruh payudara
atau nyeri lokal, kemerahan pada seluruh payudara atau hanya lokal, payudara keras dan
berbenjol-benjol,panas badan dan rasa sakit umum. Penderita merasa lemah dan sakit
pada otot seperti flu, sakit kepala, demam, nafsu makan menurun,terdapat area luka yang
teratas/lebih luas pada payudara, kulit payudara dapat tampak kemerahan atau bercahaya
(tanda-tanda akhir), kedua payudara mungkin terasa keras dan tegang(Suherni, 2009)
F. Penanganan
Mastitis karena terjadinya infeksi pada payudara tidak sempurna, maka infeksi
akan makin berat sehingga terjadi abses dengan tanda payudara berwarna merah
mengkilat dari sebelumnya saat baru terjadi radang, ibu merasa lebih sakit, benjolan lebih
lunak karena berisi nanah (Suherni, 2009).
G. Penatalaksanaan
Mastitis Menurut Varney (2007), penatalaksanaan mastitis adalah sebagai berikut:
1 Seringnya menyusui dan mengosongkan payudara untuk mencegah statis.
2 Memakai bra dengan penyangga tetapi tidak terlalu sempit,jangan menggunakan bra
dengan kawat di bawahnya.
3 Perhatian yang cermat untuk mencuci tangan dan merawat payudara.
4 Pengompresan dengan air hangat pada area yang efektif pada saat menyusui untuk
memfasilitasi aliran susu.
5 Meningkatkan pemasukan cairan
6 Istirahat, satu atau dua kali di tempat tidur
7 Membantu kebutuhan prioritas ibu untuk mengurangi stress dan kelelahan dalam
kehidupannya
8 Antibiotik, penisilin dosis 500 m jenis penicillinase resisten ataucephalosporin.
Erythromycin dapat digunakan jika wanita alergi terhadap penisilin.
9 Memberi dukungan pada ibu.
H. Pencegahan
1 Perawatan payudara pascanatal secara teratur untuk menghindari terjadinya statis
aliran Air Susu Ibu (ASI).
2 Posisi menyusui yang diubah-ubah.
3 Menggunakan bra/BH yang menyangga dan membuka bra tersebut ketika terlalu
menekan payudara.
4 Susukan dengan adekuat.

Anda mungkin juga menyukai