Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah dan Perkembangan Pabrik

PT. Titis Sampurna lahir di era dimana industri minyak dan gas di
Indonesia telah berkembang pesat. Pada tahun 1980-an banyak perusahaan asing
di Indonesia yang berdatangan. Sebagai negara yang kaya akan sumber minyak
dan gas, maka seharusnya perusahaan lokal muncul untuk bersaing dengan
perusahaan asing agar tidak menguasai kekayaan alam kita. Itulah yang memicu
PT. Titis Sampurna untuk berdiri.
Keahlian tenaga kerja lokal dalam industri minyak dan gas terinspirasi
dengan lahirnya perusahaan ini. Perusahaan ini berdiri untuk menyediakan jasa
pemeliharaan untuk perusahaan migas, konstruksi dan juga manajemen proyek.
Inspeksi dan pengendalian mutu pada standar Internasional telah mengakui PT.
Titis Sampurna sebagai penyediaan layanan yang berkualitas. PT. Titis Sampurna
telah menjadi mitra terpercaya di sektor minyak dan gas.
PT. Titis Sampurna telah berubah menjadi sebuah perusahaan inspeksi
yang ahli dalam Operation dan Maintenance (O&M), dan sekarang menjadi
pemilik proyek dengan mengeksekusi investasi selektif pada proyek-proyek
strategis. Investasi ini diharapkan memiliki hasil positif, seperti menggunakan gas
untuk memenuhi kebutuhan energi yang lebih ramah lingkungan dan mengganti
bahan bakar diesel dengan gas alam yang lebih ramah lingkungan. PT. Titis
Sampurna mampu dan dapat memenuhi syarat yang ada agar tetap
mempertahankan kualitasnya.
PT. Titis Sampurna memiliki sertifikasi peralatan dan oleh sebab itu kami
dipercaya oleh pemerintah Indonesia. PT. Titis Sampurna diangkat pemeriksaan
migas, lembaga sertifikasi dari pemerintah Indonesia. Hal ini memungkinkan PT.
Titis Sampurna tidak hanya menjadi ahli dalam pemeriksaan fisik saja, tetapi juga
dalam bidang analisis dan penilaian peralatan minyak dan gas. (Sumber: Manual
Book Process PT. Titis Sampurna)

Keterlibatan PT. Titis Sampurna dalam beberapa pengadaan Teknik


Konstruksi (EPC) proyek ditahun 90-an membawanya untuk terlibat dalam

1
2

Operation and Maintenance (O&M). Pada tahun 1997 EPC sublaut pengendalian
proyek yang ditanganinya membuat perusahaan ini menjadi perusahaan pertama
di Indonesia yang diadopsi seperti negara Of Threat Technology. Maka PT. Titis
Sampurna berkomitmen kuat untuk memenuhi standar Internasional dan akhirnya
mencapai ISO 9001 setelah berhasil melakukan sejumlah layanan Operation and
Maintenance (O&M), termasuk 430 km penggerungan Porong Gersik pipa
Pertamina dan 536 km pipa Gersik-Duri yang dimiliki oleh Perusahaan Gas
Negara (PGN).
Pada abad ke-21, PT. Titis Sampurna memutuskan untuk memulai bisnis
barunya yaitu berinvestasi dalam beberapa proyek termasuk proyek gas fasilitas
transmisi di Bontang, Kalimantan Timur dan Fasilitas transmisi Gas dan LPG /
Gas Pabrik Ekstraksi di Prabumulih, Sumatera Selatan. Pabrik ini memproses gas
alam yang akan diubah menjadi Liquid Petroleum Gas (LPG), Condensate, dan
Lean Gas. Hal ini terinspirasi pada pengoptimalan dalam pemanfaatan gas alam
serta memberikan nilai tambah pada produk. Proyek ini memicu komitmen PT.
Titis Sampurna untuk mendukung pertumbuhan industri energi di Indonesia.
PT. Titis Sampurna Plant Limau Timur, Sumatera Selatan merupakan salah
satu perusahaan pengolahan LPG yang dimiliki oleh PT.Titis Sampurna.
Perusahaan Titis Sampurna Operation di Sumatera Selatan dimulai sejak tahun
1999 sebagai proyek optimalisasi gas alam dari Air Serdang-Beringin untuk
dijadikan produksi Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan Pipeline Industrial
Supply.
Pada tahun 2002, PT. Titis Sampurna mulai memproduksi LPG,
Condensate dan Lean Gas. Dengan biaya investasi USD 40 Millions dan
mendapat keuntungan sebesar USD 470 Millions dalam 8 tahun beroperasi.
Rangkaian unit fasilitas Gas Compressor Air Serdang, Gas Compressor Beringin,
Gas Pipeline, Gas Extraction Plant serta fasilitas LPG Storage dan LPG Loading.

1.1.1 Visi dan Misi PT. Titis Sampurna

PT. Titis Sampurna mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut :


A. Visi Perusahaan
1. Menjadi perusahaan domestik terkemuka di Industri Energi
3

2. Untuk mencapai visi tersebut kami di pandu oleh 3 nilai inti yang menjadi
landasan bagi etika kerja dan cara berpikir
B. Misi Perusahaan
1. Mengembangkan keahlian lokal dalam Industri Energi
2. Menjadi mitra yang dapat diandalkan dan dipercaya oleh pelanggan, instansi
pemerintah dan pihak terkait lainnya
3. Mempertahankan inovasi teknologi dan bisnis
4. Berpartisipasi dalam industri dengan menyediakan energi yang terjangkau
5. Secara konsisten dan terus menerus meningkatkan perbaikan dalam berbagai
aspek
6. Berkonstribusi dalam meningkatkan kesejahteraan para pemangku kepentingan

1.1.2 Logo PT. Titis Sampurna


Titis Sampurna merupakan Bahasa Bali yang terdiri dari 2 suku kata, yaitu
titis dan sampurna. Titis berarti lahir dan Sampurna berarti sempurna jadi Titis
Sampurna adalah lahir menuju kesempurnaan dan lambang panah yang berada
pada logo titis sampurna berarti menuju masa depan. Logo PT. Titis Sampurna
dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Logo PT. Titis Sampurna


(Sumber : Manual Book Process PT. Titis Sampurna)

1.2 Lokasi Pabrik

PT.Titis Sampurna LPG Plant Limau Timur Prabumulih berada di Kota


Prabumulih Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya di Desa Kemang Tanduk
Kecamatan Rambang Kapak Tengah, Kota Prabumulih. Berikut merupakan data
luas wilayah PT. Titis Sampurna Plant Limau Timur yang didapat dari manual
book PT. Titis Sampurna. Data Luas wilayah PT. Titis Sampurna Dapat dilihat
pada Tabel 1.1
Tabel 1.1 Data luas wilayah PT. Titis Sampurna
No. Tempat Luas (ha)
4

1. Area safety, loading and 0,1


matering
2. Area Proses 0,45
3. Area Storage 0,325
4. Area Utilitas 0,442
Total 1,759
(Sumber : Manual Book Process PT. Titis Sampurna)
Peta Topografi PT. Titis Sampurna LPG Plant Limau Timur yang bersumber
Google Maps dapat dilihat pada Gambar 1.2

Gambar 1.2 Peta Topografi PT. Titis Sampurna LPG Plant Limau Timur
Prabumulih
(Sumber: Googles Maps)
Berikut merupakan Foto PT. Titis Sampurna Plant Limau Timur yang
bersumber dari Manual Books PT. Titis Sampurna dapat dilihat pada Gambar 1.3
5

Gambar 1.3 PT. Titis Sampurna LPG Plant Limau Timur


(Sumber: Manual Book Process PT. Titis Sampurna)

1.3 Produk PT. Titis Sampurna


Produk-produk yang dihasilkan oleh PT Titis Sampurna LPG Plant terdiri
dari LPG dan Condensate. Produk utama dari PT.Titis Sampurna adalah LPG
sedngkan Lean Gas dan Condensate adalah produk sampingan.

1.3.1 Produk LPG


LPG atau Liquified Petroleum Gas merupakan bahan bakar yang biasa
digunakan untuk keperluan rumah tangga (kompor gas). Menurut spesifikasinya,
LPG dibagi menjadi tiga jenis, yaitu LPG campuran (LPG mix), LPG propana dan
LPG butana. Spesifikasi masing–masing LPG tercantum dalam keputusan
Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor 25K/36/DDJM/1990. LPG yang
dipasarkan untuk masyarakat adalah LPG campuran (LPG mix). Standar dan
Mutu Bahan Bakar Gas Jenis LPG Campuran dapat dilihat pada Tabel 1.2

Tabel 1.2 Standar dan Mutu Bahan Bakar Gas Jenis LPG Campuran
Sifat Satuan Min Max Method
Spesific Gravity at
Dilaporkan D-1657
60/60 °F
Tekanan uap pada Psig - 120 D-1267
6

100 °F
Grains / 100
Kandungan sulfur total - 15 D-1266
cuft
Korosi bilah tembaga 1 hr /100 °F ASTM No.1 D-1838
Weathering test at 36 °F % vol 95 - D-1837
Komposisi : D-2163
C2 % vol - 0.8
C3 + C 4 % vol 97.0 -
C5 dan kandungan
hidrokarbon lain yang lebih % vol - 2.0
berat
Etil atau Butyl Merkaptan MI /1000 AG 50 -
Tidak ada
Kandungan air Visual
air bebas
(Sumber: Keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi,2009)

1.3.2 Condensate
Merupakan bahan solvent berwarna bening yang sering digunakan pada
industri kimia, terdiri dari C5+. Spesifikasi condensate umumnya memiliki
specific grafity (SG) 0.6750 - 0.6800, Reid Vapour Pressure 10 - 12 psig. Contoh
Komposisi Condensate dapat dilihat pada Tabel 1.3
Tabel 1.3 Contoh Komposisi Condensate
Komponen Komposisi (% mol )
i-Butane 0,04
n-Butane 6,22
i-Penthane 32,55
n-Penthane 25,80
n-Hexane 35,89
Total 100
Sumber: Analisis GC online PT. Titis Sampurna LPG Plant Limau Timur

1.3.3 Lean Gas


Merupakan gas non condensable hasil keluaran Low Temperature
Separator dan top overhead De-Ethanizer dengan komposisi dominan adalah
Methane. Lean gas dialirkan keindustri yang ada di daerah Palembang salah
satunya PT.Pusri. Berikut merupakan contoh komposisi Lean Gas berdasarkan
analisa laboratorium di PT.Titis Sampurna LPG Plant Limau Timur. Contoh
komposisi Lean Gas dapat dilihat pada Tabel 1.4
7

Tabel 1.4 Contoh Komposisi Lean Gas


Komponen Komposisi (% mol )
Methane 71.35
Ethane 7.96
Propane 4.05
i-Butane 0.33
n-Butane 0.39
Neo pentane 0.00
i-penthane 0.05
n-penthane 0.00
Hexane + 0.26
Carbon dioxide 14.35
Nitrogen 0.53
(Sumber : Analisa laboratorium PT. Titis Sampurna LPG Plant, 10 juli 2016)

1.4 Sistem Pemasaran


Pemasaran LPG tidak secara langsung dilakukan oleh PT. Titis Sampurna,
melainkan di atur secara penuh oleh PT. Pertamina Aset II, sedangkan PT.
Pertamina akan menyerahkan proses pengangkutan LPG Mix pada SPPBE
(Stasiun Pengangkutan Pengisian Bulk Elpiji). Untuk pendistribusian LPG
dibutuhkan Surat Perintah Angkut (SPA) yang dibuat dan diatur sepenuhnya oleh
PT. Pertamina Aset II.
Adapun wilayah pemasaran atau pendistribusian yang diatur oleh Pertamina
untuk produk LPG PT.Titis Sampurna, antara lain :

a. Lahat : PT. Indonas Telaga Biru


b. Baturaja : PT. Karya Musi Mandiri
c. Muara Enim : PT. Pelita Sriwijaya Sejahtera
d. Martapura (OKU timur) : Nikan Jaya Energi

1.4 Sistem Manajemen


Sistem manajemen atau Management Stystem adalah suatu kerangka proses
dan kerangka prosedur yang digunakan untuk memastikan apakah suatu
perusahaan atau organisasi dapat memenuhi standar dan menjalankan tugasnya
untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan dari suatu perusahaan atau organisasi
dapat berupa memenuhi persyaratan kualitas pelanggan, mematuhi peraturan baik
peraturan pemerintah ataupun undang-undang Negara dan mencapai tujuan atau
tanggung jawab terhadap aspek lingkungan hidup. Sistem manajemen di PT. Titis
Sampurna terdiri dari struktur organisasi, Sistem Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, sistem serta Kesejahteraan dan Jaminan Sosial
8

1.4.1 Struktur Organisasi


Struktur organisasi yang dipakai merupakan struktur organisasi fungsional
yang diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk struktur organisasi di mana
kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di
bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu.
Secara umum dapat dikatakan, struktur Organisasi merupakan suatu
gambaran secara skematis yang menjelaskan tentang hubungan kerja, pembagian
kerja, serta tanggung jawab dan wewenang dalam mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan semula. PT. Titis Sampurna LPG Plant Limau Timur
Sumatera Selatan, secara struktural pimpinannya dipegang oleh seorang Manager
Area. (Sumber : Manual Book Process PT. Titis Sampurna)
Struktur organisasi di PT. Titis Sampurna dapat dilihat pada Gambar 1.4

Gambar 1.4 Struktur Organisasi PT. Ttitis Sampurna


(Sumber : Manual Book Process PT. Titis Sampurna)
9

Pimpinan tertinggi PT. Titis Sampurna LPG Plant Limau Timur


Prabumulih adalah seorang Operation and Maintanance Manager (O&M), dan
membawahi beberapa seksi yaitu :
a. Supervisor Keselamatan dan kesehatan kerja atau HSE Supervisor
HSE Supervisor merupakan pimpinan tertinggi dari bagian Human Safety
Environment. HSE Supervisor berada langsung dibawah dan bertanggung jawab
kepada O&M Manager. HSE Supervisor membawahi seksi HSE inspector.
Tugas utama HSE Supervisor , yaitu :
1. Memberikan bantuan teknis keahlian kepada operation, Operation Manager.
2. Merancang dan merekomendasikan program-program pencegahan kecelakaan,
insiden, ketidak sesuaian dan pencemaran lingkungan sesuai dengan sistem
manajemen keselamatan kerja dan lingkungan.
3. Mengorganisasikan pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan.
4. Mengkoordinir investigasi jika terjadi insiden maupun kecelakaan.
5. Membuat catatan statistik tentang insiden, luka-luka, kecelakaan.
6. Memonitor dan bertanggung jawab terhadap semua alat pemadam api untuk
selalu dalam keadaan siap pakai.
7. Melakukan testing fasilitas hidran dan fasilitas keselamatan secara berkala.
8. Memonitor peralatan atau perhitungan untuk selalu digunakan pada acuan yang
diwajibkan.
9. Memasang poster dan atau tanda keselamatan.
10. Berwenang memberikan izin pengeluaran limbah B3 dari tempat penyimpanan
sementara.
11. Membuat laporan neraca limbah B3 triwulan.
b. Operator perawatan dan perbaikan alat atau Operation Maintanance Admin
Adapun tugas Operation Maintanance Admin adalah :
1. Melaksanakan aktifitas penyiapan ruang kerja dan peralatan kantor untuk
seluruh pegawai, untuk memastikan ketersediaan ruangan kerja dan peralatan
kantor bagi setiap pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan dan jabatan.
2. Melaksanakan kegiatan surat-menyurat, dokumentasi dan pengarsipan, untuk
memastikan dukungan administrasi bagi kelancaran kegiatan seluruh
karyawan.
3. Melaksanankan akan adanya kebutuhan dan pengadaan alat tulis kantor,
peralatan kantor, peralatan kebersihan dan keamanan kantor serta layanan
photocopy dan penjilidan.
5. Melakukan evaluasi rutin terhadap sumber daya manusia yang berada di bawah
kewenenangnya.
7. Melaksanakan, dan mengatur pekerjaan-pekerjaan yang sedang dan akan
dikerjakan secara efisien dan ekonomis sesuai dengan kepentingan Perusahaan
10

8. Menjaga, menggunakan, dan merawat semua peralatan dan fasilitas Perusahaan


agar tetap dalam keadaan baik dan siap pakai
9. Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan program-program K3L perusahaan
khususnya efisiensi dalam penggunaan sumber daya.
10. Melaksanakan perintah-perintah khusus dari atasan langsung untuk
kepentingan Perusahaan
11. Ikut Serta bertanggung jawab dalam pengembangan usaha perusahaan.
c. Engineering Support
Pimpinan tertinggi dari bagian Engineering adalah seorang Engineering
Support. Engineering Support berada langsung dibawah dan bertanggung jawab
kepada O&M Manager. Engineering Support membawahi seksi yakni Proses
Engineering Jr. Adapun tugas dari Engineering Support , yakni :
1. Merencanakan dan melaksanakan program kalibrasi dan program perbaikan alat
kerja atau uji.
2. Melakukan hubungan dengan pihak luar, instansi pemerintah, sub-contractor
dan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan kalibrasi
3. Menyimpan, memelihara dan mengendalikan catatan mutu.
4. Mengontrol dokumen seperti mengganti, mendistribusikan, pelabelan, dan
pemusnahan.
5. Memelihara dokumen seperti master dokumen, manual, prosedur, instruksi,
form, sertifikat-sertifikat, laporan hasil pengujian, laporan audit, hasil rapat
manajemen dan dokumentasi-dokumentasi lainnya.
6. Mencatat dan membuat Report Maintenance serta pembuatan perencanaan
Maintenance
d. Pengawas Perawatan dan Perbaikan Alat atau Superintendent Maintenance
Pimpinan tertinggi dari bagian Maintenance adalah seorang
Superintendent Maintenance. Superintendent Maintenance berada langsung
dibawah dan bertanggung jawab kepada O&M Manager. Superintendent
Maintenance membawahi seksi Maintenance Supervisior, dimana Maintenance
Supervisior bertanggung jawab terhadap Superitendent Maintenance Serta
Membawahi Mechanic ,Instrument ,PLC, dan Electrical. Superintendent
Maintenance memiliki tugas yakni :
1. Membuat rencana pemeliharaan rutin semua peralatan baik Rotating, Non
Rotating, Instrument, dan Electrical yang digunakan dalam operasi seluruh
fasilitas tersebut diatas.
2. Membuat rencana dan Time Schedule untuk perbaikan tahunan.
11

3. Membuat anggaran biaya atas rencana pemeliharaan yang dibuat.


4. Mengkoordinasikan kegiatan pemeliharaan baik Mechanical, Instrument, dan
Electrical untuk seluruh peralatan.
5. Memberikan pengarahan pelaksanaan pekerjaan terutama kepada Maintenance
Supervisor, dan Pipeline Technician serta kepada Senior Mechanics, Senior
Electricians dan Instrument serta PLC Specialist.
6. Melakukan koordinasi investigasi terhadap kerusakan-kerusakan abnormal
yang terjadi dengan pihak Research & Development pusat.
7. Meminta Permintaan Order Kerja kepada bagian operasi sebelum melakukan
pekerjaan perbaikan.
8. Membuat Breakdown biaya terhadap perbaikan peralatan untuk dipertanggung
jawabkan.
9. Membuat laporan harian, mingguan, dan rekap bulanan mengenai pemeliharaan
dan biaya yang dikeluarkan serta Performance Review tahunan di semua
peralatan.
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Operation Manager.
e. Operator Perawatan dan Perbaikan Alat atau Superintendent Operation
Pimpinan tertinggi dari bagian Operation adalah seorang Superintendent
Operation. Superintendent Operation berada langsung dibawah dan bertanggung
jawab kepada O&M Manager. Superintendent Operation membawahi beberapa
seksi yakni ,Operation LMT Supervisor, Operation Air serdang – Beringin
Supervisor, dan Lab Supervisor.
Adapun tugas dari Superintendent Operation yaitu :
1. Membuat rencana kerja bulanan untuk pengoperasian LPG Plant atau Operation
Unit di Limau Timur dan Compressor Unit di SKG Serdang dan SKG
Beringin.
2. Memberikan arahan kepada LPG Plant Supervisor, Laboratorium Supervisor
dan Compressor Supervisor, untuk terlaksananya pengoperasian yang baik dan
aman.
3. Memberikan permintaan Order Kerja ( WO ) kepada bagian pemeliharaan
sebelum mengadakan perbaikan peralatan.
4. Memberikan Standing Order kepada LPG Plant Supervisor, Laboratorium
Supervisor dan Compressor Supervisor.
5. Membuat / mereview Work Instruction.
6. Mengesahkan permintaan kebutuhan operasi yang diajukan oleh LPG Plant
Supervisor, Laboratorium Supervisor dan Compressor Supervisor ke bagian
logistik.
12

7. Membuat rencana cuti untuk LPG Plant Supervisor, laboratorium supervisor


dan Compressor Supervisor, serta Mereview jadwal cuti yang diajukan oleh
supervisor untuk bawahannya.
8. Menjaga dan mengawasi bahwa semua peraturan keselamatan ditaati.
9. Membuat laporan bulanan kegiatan operasi dan biaya yang dikeluarkan.
f. Operations Support Superintendent
Operation Support Superintendent berada langsung dibawah dan
bertanggung jawab kepada O&M Manager. Operations Support Superintendent
membawahi seksi yakni Pipe Line Supervisior yang memiliki tugas yaitu :
1. Melaporkan data kondisi pipa secara visual catatan adanya deteriorasi.
2. Melaporkan kondisi valve secara visual, catatan perawatan perbaikan ringan
pada kebocoran.
3. Melaporkan adanya kondisi flanges dan mur-baut pengikatnya serta mendeteksi
adanya kebocoran.
4. Mereview ulang kondisi dan keamanan jalur pipa dan sekitarnya dari ujung ke
ujung, serta melakukan pemeliharaan, perawatan dan pembersihan Internal dan
External pipa.
5. Bertanggung jawab untuk mematuhi persyaratan sistem manajemen K3L setiap
saat dalam menjalankan pekerjaan seperti prosedur kerja, pedoman teknis, dan
persyaratan K3L yang aman sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
diperusahaan.
6. Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan program-program K3L perusahaan.
g. Operator Perusahaan atau General Affair & HRD Manager
General Affair dan Human Resource Development Manager berada
langsung dibawah dan bertanggung jawab kepada O&M Manager. General Affair
dan Human Resource Development Manager membawahi beberapa seksi yakni :
1. HRD/IT
Adapun tugas dari HRD / IT yakni :
a. Mereview peraturan-peraturan perusahaan di Prabumulih yang telah berjalan
untuk didiskusikan dengan pihak HRD pusat.
b. Mengkoordinasikan dengan pihak HRD & Humas dalam menyusun surat-surat
keputusan pengangkatan, pemberhentian, hasil evaluasi karyawan untuk
disahkan oleh Area Manager.
c. Bekerjasama dengan para Manager, Superintendent, dan Supervisor terkait
dalam melakukan pembinaan dan evaluasi sumber daya manusia.
2. Finance Manager
Pimpinan tertinggi dari bagian Finance adalah seorang Finance
ManagerFinance Manager berada langsung dibawah dan bertanggung jawab
13

kepada O&M Managaer. Finance Manager membawahi seksi yakni Accounting


P/R. Adapun tugas dari Finance Manager yakni :
a. Mengkoordinasikan catatan dan pelaporan setiap pengeluaran anggaran.
b. Mengkoordinasikan pencatatan produksi gas sebagai dasar perhitungan Invoice.
c. Menjaga kecukupan Cash Flow perusahaan di lapangan.
d. Bekerja sama dengan pihak operation dan pihak-pihak terkait untuk rencana
produksi dan distribusi.
e. Menelusuri data-data lingkungan yang berhubungan dengan biaya.

1.4.2 Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan tugas yang dijalankan
oleh departemen Health, Safety, and Environtment (HSE) berdasarkan atas UU
No.1/1970 tentang keselamatan kerja karyawan yang dikeluarkan oleh
Departemen Tenaga Kerja. Sedangkan, untuk pelaksanaan tugasnya, bagian
keselamatan dan kesehatan kerja berlandaskan kepada :
1. UU No.2 Tahun 1951, tentang ganti rugi akibat kecelakaan kerja.
2. UU No.1 Tahun 1970, tentang keselamatan kerja karyawan.
3. PP No.11 Tahun 1979, tentang keselamatan kerja di tempat pemurnian dan
pengolahan minyak.
4. PP No.51 Tahun 1993, tentang deregulasi analisa mengenai dampak lingkungan
sebagai pengganti dari PP No.29 Tahun 1986

1.5.2.1 Peraturan Umum Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Adapun peraturan umum keselamatan dan kesehatan kerja sebagai berikut :
a. Dalam menjalankan aktivitas hendaknya selalu menggunakan peralatan
keleselamatan kerja yang tersedia. Bertanyalah kepada atasan anda jika tidak
tahu pasti tentang cara kerja yang benar dan aman serta laporkan dengan segera
jika melihat kondisi atau tindakan yang tidak aman kepada atasan anda atau
departemen HSE
b. Selalu waspada dan memperhatikan rambu-rambu peringatan di daerah kerja
anda
c. Setiap karyawan wajib memakai tanda pengenal, APD (alat pelindung diri)
standar yang dipersyaratkan yaitu sepatu keselamatan, helm keselamatan, dan
Coverall (baju kerja) pada saat berada dilokasi kerja
d. Alat pelindung diri lainnya seperti pelindung mata (kacamata keselamatan),
masker, sarung tangan, pelindung telinga (hearing protection) dan peralatan
14

lainnya akan diberikan untuk dipergunakan dan dipakai sesuai dengan jenis
pekerjaannya.
e. Selalu menjaga jarak yang aman dari peralatan atau kendaraan yang bergerak
dan berputar
f. Dilarang menangani sendiri peralatan yang rusak atau tidak dapat bekerja
g. Jangan melepas atau mengeluarkan alat pelindung yang terpasang pada mesin
atau perkakas lainnya. Jika terjadi perbaikan harus melepas alat pelindung
tersebut, dan jika perbaikan telah selesai harus dipasan kembali
h. “Dilarang Merokok”, kecuali ditempat yang sudah ditentukan yaitu “Smoking
Area”
i. Hanya petugas yang yang berwenang dan yang telah ditunjuk oleh atasan anda
untuk melakukan pekerjaan perbaikan
j. Perhatikan dan patuhi semua rambu keselamatan kerja yang ada di wilayah kerja
anda
k. Karyawan dilarang memakai rantai perhiasan, cincin, dan barang lain yang
sejenis pada saat bekerja disekitar mesin yang sedang bergerak dan berputar.
l. Semua karyawan harus mengetahui letak kotak P3K dan mengerti cara
memberikan bantuan P3K

1.5.2.2 Alat pelindung diri (APD) yang digunakan di PT. Titis Sampurna
Beberapa alat pelindung diri (APD) yang digunakan di PT. Titis
Sampurna Prabumulih diantaranya :
a. Safety Head (pelindung kepala)
Pelindung Kepala (helmet) berfungsi untuk melindungi kepala dari benda yang
jatuh,dan benturan terhadap kepala apabila terjatuh.
b. Safety Eyes (pelindung mata)
Eyes Protection berfungsi untuk melindungi mata dari percikan bahan-bahan
korosif,termasuk debu,lemparan benda-benda kecil,pancaran cahaya yang
dapat menyebabkan iritasi mata.
c. Safety Hand (pelindung tangan)
Alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi tangan dan jari-0jari tangan
dari bahaya fisik,kimia,dan radiasi seperti panas dan dingin.
15

d. Safety Respirator (pelindung pernapasan)


Alat pelindung pernapasan berfungsi buntuk memberikan pelindung organ
pernapasan akibat pencemaran udara dan faktor kimia seperti debu,uap
gas,kabut dan lain-lain.
e. Safety Wearpack (pelindung badan)
Wearpack berfungsi untuk melindungi badan dari bahaya panas atau
dingin,radiasi dan terpapar oleh bahan kimia yang bersifat racun.
f. Safety Hearing (pelindung telinga)
Alat pelindung telinga adalah alat untuk menumbat telinga atau menutupi
telinga untuk mengurangi intensitas kebisingan yang melebihi batas alat
pendengaran.

1.5.3 Kesejahteraan dan Jaminan Sosial


Kesejahteraan dan jaminan sosial diberikan kepada semua pegawai tetap.
Kesejahteraan dan jaminan sosial ini meliputi :
1. Perumahan karyawan
2. Sarana Kesehatan
3. Sarana Ibadah

Anda mungkin juga menyukai