ب اسللعسللم فللر سي ل
ضةة لعللىَ مكلل ممسسللمم طللل م
"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim."
Dengan semakin sering kita menuntut ilmu, maka kita akan lebih banyak tahu tentang banyak
hal. Meski benar bahwa prioritas dalam menuntut ilmu adalah mempelajari ilmu agama,
khususnya iman dan Islam serta ilmu mengenal Allah. Namun umat Islam tidaklah boleh
begitu saja mengabaikan ilmu-ilmu lainnya. Karena tanpa ilmu, umat Islam hanya akan
menjadi terbelakang dibandingkan dengan umat-umat lain di muka bumi ini.
Hadirin Sidang Jum'at yang Dimuliakan Allah
Dengan ilmu, kita dapat menyingkap tabir kehidupan manusia dan memahami rahasia-rahasia
yang diciptakan Allah agar diungkapkan oleh manusia demi kemajuan peradabannya.
Memang benar bahwa mencari ilmu sungguh terasa amat berat, terutama ilmu-ilmu yang
dapat semakin mendekatkan diri kita kepada Allah. Karenanya, tentu menjadi sangat benar,
sabda Rasulullah SAW :
رواه مسلم. ك طللر سيققاً يلسلتللسمم فلسيله لعسلقماً لسهنلل ام للهم طللرسيققاً الللىَ اسللجننلة
لمسن لسلل ل
Nama:Ramadhan Arif Hartono
Kelas:XI Administrasi Perkantoran 1
No:30
Barang siapa menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti
mudahkan baginya jalan menuju surga. (HR Muslim)
Pada hadits ini, ungkapan "salaka (menempuh Jalan)" bukan hanya mencakup arti jalan
secara indrawi yaitu jalan yang dilalui kedua kaki, seperti seseorang pergi dari rumahnya
menuju tempat untuk menimba ilmu baik berupa masjid, madrasah, ataupun universitas dan
lain sebagainya.
Namun termasuk pula mencakup arti jalan secara maknawi. Maksudnya adalah hal-hal yang
memberatkan selama perjalanan tersebut, misalnya biaya dan waktu yang tersita. Misalnya
saja seseorang harus menempuh perjalanan jauh dalam rangka mencari ilmu. Perjalanan dari
satu kota ke kota lain, dari satu propinsi ke propinsi lain dan dari negerinya ke negeri lain
untuk mencari ilmu. Maka ia tidak hanya harus mengeluarkan biaya berupa harta, namun
juga harus mengorbankan perasaan untuk meninggalkan keluarga dan sahabat dan kampung
halaman yang dicintainya.
ini semua adalah termasuk hal-hal yang harus bisa diatasi dalam menempuh jalan untuk
mendapatkan ilmu. Namun tentu semuanya akan tergantikan manakala ia telah mendapatkan
ilmu yang diinginkannya. Jika seseorang ingin sukses di dunia, ilmu akan membawanya
menuju kesuksesan. Dan jika is ingin beruntung di akhirat kelak, maka ilmu pulalah yang
akan rnendekatkan keberuntungan dan fadhal Allah tersebut. Sebagaimana hadits riwayat
lbnu 'Asakir :
ًلمسن اللرالد الدد سنلياً فللعللسيله لباًسللعسللم لولمسن اللرالد الللخلرةل فللعللسيله لباًسللعسللم لولمسن اللرالدهملما
فللعللسيله لباًسللعسللم
Siapapun yang menghendaki (keberhasilan ) dunia maka is harus berilmu, Siapapun yang
menghendaki (keberuntungan) akhirat, ia pun harus berilmu, dan siapapun yang menghendaki
keduanya, tentu ia harus berilmu.
Hadirin Sekalian yang Berbahagia
Mestinya kita merenungkan kembali pernyataan sahabat Mu'adz bin Jabal ra. sebagaimana
dikutip dalam kitab Hilyat'ul Awliya Wa Tabaqat'ul Ashfiya, bahwa meraih ilmu pengetahuan
adalah demi ridho Allah. Karena pengetahuan melahirkan kesalehan, mengagungkan Illahi
dan takut akan dosa. Mencari ilmu demi ridho Allah adalah ibadah, belajar adalah sikap
mengingat kebesaran Allah (Zikir).
Nama:Ramadhan Arif Hartono
Kelas:XI Administrasi Perkantoran 1
No:30
Sahabat Mu'adz juga menyatakan, mencari ilmu adalah perjuangan yang pahalanya seperti
pahala berjihad (berperang). Mengajarkan ilmu kepada mereka yang menganggapnya
berharga adalah sedekah, dan mengamalkannya pada rumah seseorang memperkuat tali
silahturahmi di antara keluarga.
Ilmu adalah sahabat penyejuk ketika dalam kesendirian. Ilmu adalah sahabat terbaik bagi
para pengelana. Ilmu adalah sahabat terdekatmu yang menyampaikan ahasianya kepadamu.
Ilmu adalah pedangmu yang paling ampuh untuk iawanmu, dan terakhir, ilmu adalah pakaian
yang akan menaikkan derajatmu dalam jamaah persaudaraanmu. Telah jelas dalam firman
Allah SWT :