Disusun oleh :
Delis Handayani
CIC019007
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melihat dinamika yang terjadi sekarang kita sebagai anak bangsa
yang merindukan perubahan Indonesia kearah yang lebih baik, cenderung
merasa miris ketika melihat pemikiran, paradigma dan sikap kawan-kawan
mahasiswa yang cenderung menganggap tugas utama mahasiswa adalah
hanya pada kegitan yang berorientasi pada “diri sendiri” tanpa adanya
implementasi nilai-nilai perjuanagan, persamaan hak dan pengabdian pada
masyarakat dalam mengontrol setiap dinamika yang terjadi pada
lingkungan yang sejatinya penting bagi perubahan menyeluruh diberbagai
aspek kearah yang lebih baik, karana sebagai mahasiswa kita pun dituntut
untuk tidak hanya berfikir normative dengan aturan-aturan yang
mengesampingkan asas keadilan dan kemanusian.
Mahasiswa memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam dalam
proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemuda merupakan aktor dalam
pembangunan. Untuk itu, tanggung jawab dan peran strategis pemuda di
segala dimensi pembangunan perlu ditingkatkan. Dalam hal ini
mahasiswa adalah yang dianggap oleh masyarakat sebagai orang yang
memiliki pendidikan lebih tinggi dibandingkan yang lain,sehingga mereka
yakin bahwa mahasiswa mampu menyampaikan aspirasi sebagai bentuk suara
hatinya. Secara umum mahasiswa menyandang tiga fungsi strategis, yaitu
sebagai penyampai kebenaran (agent of social control), sebagai agen perubahan (agent
of change), dan sebagai generasi penerus masa depan (iron stock).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran dan fungsi mahasiswa sebagai generasi penerus dan
pemimpin bangsa?
2. Bagaimana mahasiswa bisa dikatakan sebagai agen of change?
3. Bagaiaman mahasiswa bisa dikatakan sebagai iron stock?
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dengan melaksanakan perubahan harus didefinisikan
dengan jelas di awal. Tujuan yang terdefinisi dengan jelas akan membuat
individu-individu di dalam perubahan tersebut merasa tenang dalam menjalankan
perubahan yang diprogramkan.Setelah tujuan perubahan yang ingin dicapai
seseorang sudah terdefinisi dengan jelas, langkah berikutnya yang perlu dilakukan
adalah mengidentifikasi peran dan tujuan dari masing-masing individu dalam
perubahan tersebut.
Rencana
Buatlah rencana perubahan yang akan dilakukan untuk memastikan tujuan yang
sudah ditetapkan dapat tercapai. Yang perlu diingat adalah kita harus menentukan
time frame atau deadline dalam rencana yang kita buat terutama apabila yang kita
buat merupakan rencana jangka panjang. Tidak menjadi soal apabila setelah kita
memiliki rencana ternyata pada saat pelaksanaan terjadi sesuatu yang melenceng
dari rencana kita semula karena dengan memiliki rencana kita akan memiliki
semacam acuan untuk selalu kembali ke track jika pada fase pelaksanaan
perubahan sesuatu terjadi di luar rencana.
Tindakan
Faktor keempat ini lah yang akan menentukan berhasil tidaknya suatu perubahan
karena sesuatu hanya akan terwujud karena adanya tindakan. Percuma saja kita
sudah memiliki motivasi, tujuan, dan rencana yang sangat bagus jika tidak
diwujudkan dalam suatu tindakan.
Ada dua hal yang penting yang selalu ada dalam tindakan yang powerful yaitu
“disiplin”dan “fokus”. Tidak ada suatu keberhasilan besar yang muncul tanpa
disiplin dan fokus dalam action karena kalau kita menginginkan suatu hasil yang
luar biasa maka kita harus menjalani suatu proses yang luar biasa.
Pengetahuan
Semua faktor yang telah disebutkan sebelumnya harus dilaksanakan dengan
menggunakan pengetahuan. Motivasi dibangun dengan pengetahuan mengenai
membangun motivasi, tujuan ditentukan dengan pengetahuan tentang menetapkan
tujuan yang baik, rencana juga dibuat harus dengan pengetahuan mengenai
metode perencanaan yang efektif, dan tindakan harus dilakukan dengan
pengetahuan yang diperlukan untuk bertindak. Karena itu tidaklah berlebihan jika
pengetahuan dikatakan sebagai faktor paling penting dalam mengkatalis
perubahan.
Saat ini, kondisi pemuda Indonesia terlihat terlalu banyak yang lupa akan
tanggung jawab sebagai seorang pemuda, tidak lagi memberi contoh dan
keteladanan baik kepada masyarakat sebagai kaum terpelajar, lebih banyak yang
berorientasi pada hedonisme (berhura-hura), tidak banyak pemuda yang peka
terhadap kondisi sosial masyarakat saat ini, dalam urusan akademik pun banyak
mahasiswa tidak menyadari bahwa mereka adalah insan akademis.
Fakta yang ada sekarang menjadi bukti bahwa adanya pemicu terancamnya posisi
pemuda, misalnya dari beberapa hasil penelitian mengemukakan bahwa seks
bebas, penyalahgunaan narkoba, justru lebih banyak dilakukan oleh pemuda. Hal
ini menjadi tugas bersama berbagai elemen guna menyelamatkan pemuda,
sekaligus menyelamatkan bangsa dari krisis kepemudaan yang berprestasi.
Seperangkat aturan saja tidaklah cukup untuk melindungi pemuda dari berbagai
kemungkinan terburuk, tanpa didukung oleh peran pemerintah, masyarakat,
swasta, dan lain sebagainya dalam implementasi seperangkat regulasi. Untuk itu
harus dicari solusi agar proses pengembangan potensi pemuda bukan hanya
terbentuk dalam rencana semata, melainkan direalisai melalui mekanisme yang
sudah diatur sedemikian rupa. Salah satunya adalah organisai yang memang
merupakan salah satu wadah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
pemuda, sebab organisasi merupakan sarana paling efektif untuk menginisiasi dan
melakukan perubahan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/generasi-muda-masa-depan-bangsa-38
https://reportaserakyat.com/opini/peran-mahasiswa-pemuda-sebagai-agent-of-
change/
http://www.quasarsinduno.it/index.php/?option=com_k2&view=itemlist&task=
user&id=84314
https://www.vianeso.com/2017/10/makalah-peran-mahasiswa.html