Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Kelurahan X merupakan wilayah binaan puskesmas A yang terdiri atas 10 RW dan 60


RT. Masing-masing RW memiliki 5 sampai 6 RT. Berdasarkan survey keluarga sehat
yang dilakukan oleh puskesmas diketahui terdapat 4 RW dengan masalah kesehatan
terbanyak. Salah satu RW dengan masalah kesehatan terbanyak adalah RW 08 pada
kelurahan X merupakan wilayah dengan jumlah penduduk yang paling sedikit yaitu
total penduduk 896 jiwa. Data sekunder kelurahan menunjukkan jumlah penduduk
didominasi usia dewasa dan lansia. Namun, berdasarkan survey keluarga sehat yang
dilakukan oleh puskesmas setempat didapatkan masalah kesehatan terbanyak pada
kelompok usia anak sekolah dengan masalah kesehatan diare dan demam berdarah.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada kader kesehatan diketahui bahwa
terdapat 15 kasus diare yang dilaporkan dan terdapat 8 kasus demam berdarah pada
AUS di wilayah RW 08. Menurut kader, kondisi tersebut disebabkan karena wilayah
RW 08 berada didekat rawa dengan kondisi wilayah yang kurang bersih. Warga
kurang memiliki kebiasaan kerja bakti, sehingga terjadi penumpukan sampah di
beberapa lokasi di wilayah RW 08.

A. Pengkajian Inti Komunitas


1. Sejarah

Desa Tawondu merupakan sebuah desa yang masuk ke dalam wilayah Kecamatan
Suli, Kabupaten Luwu. Desa Tawondu berbatasan dengan Desa Murante dan
Kecamatan Larompong. Desa Tawondu pada awalnya adalah dusun yang masuk
kedalam wilayah Desa Murante. Masyarakat Desa Tawondu pada umumnya adalah
petani dan nelayan. Petani menanam padi dan berkebun sedangkan nelayan
mengerjakan budidaya rumput laut. Penduduk Desa Tawondu mayoritas
beragama Islam dan satu kampung di Dusun Tirowali yaitu kampung Burau
penduduknya beragama Katolik. Fasilitas ibadah di Desa Tawondu adalah 2 Mesjid
dan 1 Gereja. Mesjid berlokasi di Dusun Salugalote dan Dusun Tawondu. sedangkan
gereja berlokasi di Kampung Burau, Dusun Tirowali. Fasilitas kesehatan berupa
Puskesmas belum ada di Desa Tawondu. Namun telah ada Pos Kesehatan Desa
(POSKESDES) yg dikepalai oleh seorang Bidan, dan dibangun atas biaya ADB
melalui Proyek DHS-2 tahun Anggaran 2010. Desa Tawondu terdiri dari 4 (empat)
Dusun yaitu:

- Dusun Tirowali

- Dusun Tawondu

- Dusun Salugalote, dan

- Dusun Topaga

Fasilitas pendukung lain yang diperlukan untuk menunjang kemajuan Desa


Tawondu adalah Pelabuhan untuk perahu nelayan dan perahu petani rumput
laut. Disamping itu, fasilitas lain untuk mendukung aktivitas masyarakat
adalah Pusat kegiatan desa yang sebaiknya terdiri dari:

1. Pusat Olahraga, berupa Lapangan sepak bola, bola volley dan sepak takraw
karena ketiga olahraga ini adalah olahrga favorite di Desa tawondu.
2. Pusat Pemerintahan dan Pelayanan, berupa Kantor Desa dan Pustu.

3. Pusat Pendidikan, berupa Sekolah TK, Taman Pengajian Al-Quran (TPA) dan
Perpustakaan desa

4. Gedung Serbaguna

Hal lain yang perlu diperhatikan pemerintah Desa adalah ketersediaan air
bersih untuk warga, dengan pengalokasian anggaran pembangunan yang tepat,
pemerintah desa bisa saja membuat pengolahan air minum sederhana yang
bersumber dari air tanah lalu disalurkan ke rumah-rumah.
Tentu saja, program untuk menggalakkan pengembangan potensi alam harus
lebih ditingkatkan, lautan yang luas dan lahan yang tidur seharusnya bisa menjadi
sumber ekonomi untuk kemakmuran masyarakatnya jika dikembangkan dengan
pendekatan yang tepat. Budidaya ikan air laut sejenis Kerapu adalah potensi lain
yang belum disentuh. Kejeliaan pemerintah untuk mengembangkan potensi desa
sangat diperlukan dalam hal ini, karena beberapa kendala klasik yang dihadapi
masyarakat adalah Modal dan pemasaran.

2. Data Demografi

Variabel Frekuensi (n) Persentasi (%)

Jenis Kelamin
Laki-Laki 56 32,2
Perempuan 118 67,8

Status Perkawinan
Belum Menikah 2 1,1
Menikah 101 58,0
Janda 61 35,1
Duda 10 5,7

Pendidikan Terakhir
Tidak Sekolah 18 10,3
SD/MI Sederajat 73 42,0
SLTP Sederajat 34 19,5
SMA Sederajat 38 21,8
Akademis/Perguruan Tinggi 11 6,3

Total 896 100


3. Statistik Vital
- Masalah kesehatan yang terjadi di RW 08 adalah diare dan demam
berdarah yang terjadi pada kelompok usia anak sekolah.
- Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada kader kesehatan diketahui
bahwa terdapat 15 kasus diare yang dilaporkan dan terdapat 8 kasus
demam berdarah pada AUS di wilayah RW 08.
4. Nilai dan kepercayaan
- Mayoritas warga berasal dari suku Makassar dan beragama Islam. Ada
beberapa pendatang yang berasal dari suku dan agama lain seperti
Katolik.
- Terdapat 1 Masjid di RW tersebut.
- Masyarakat jika sakit selain berobat ke puskesmas juga berobat ke klinik
perawat praktek yang berada di lingkungan RW 08 dan ke dukun.
5. Pengkajian Sub Sistem
a. Lingkungan Fisik
- Berdasarkan observasi di RW 08 di Kelurahan X terlihat pemukiman
yang padat dimana tiap rumah saling berdempetan dan terdapat 1
rumah susun dengan 3 lantai yang berdekatan dengan sungai. Rata –
rata rumah penduduk merupakan rumah tipe permanen. Di lingkungan
RW 08 juga terdapat banyak usaha rumahan seperti warung
makan,usaha konveksi dan toko kelontong. Selain itu terdapat
beberapa lokasi rumah warga yang dikelilingi oleh tumpukan sampah
atau limbah dapur dan juga berada dekat dengan rawa sehingga
dengan banyaknya sampah yang menumpuk dibeberapa lokasi di RW
08 inilah yang menjadi salah satu factor yang menyebabkan prevalensi
diare dan DBD yang meningkat karena keadaan lingkungan yang
kurang bersih dan terawat. Selain itu, juga terdapat pustu, tempat
praktik bidan dan tempat praktik perawat.
- Berdasarkan hasil observasi, warga RW 08 masih memanfaatkan air
yang berasal dari sungai untuk dijadikan air minum dan dijadikan
kebutuhan sehari-hari.
b. Pelayanan kesehatan dan social
- Berdasarkan survey keluarga sehat yang dilakukan oleh puskesmas
setempat didapatkan masalah kesehatan terbanyak pada kelompok usia
anak sekolah dengan masalah kesehatan diare dan demam berdarah.
- Berdasarkan hasil observasi di RW 08 tidak terdapat poster atau media
informasi terkait penyakit Diare dan Demam Berdarah.
- Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada kader kesehatan
diketahui bahwa terdapat 15 kasus diare yang dilaporkan dan terdapat
8 kasus demam berdarah pada AUS di wilayah RW 08 selain itu,
warga RW 08 jarang membawa anaknya ke puskesmas untuk
pemeriksaan kecuali jika sudah parah dan tidak mampu lagi untuk
beraktivitas
- Berdasarkan wawancara dengan warga sekitar ditemukan bahwa masih
banyak warga yang membawa anaknya ke dukun untuk berobat.
- Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak puskesmas dan kader
mengatakan bahwa warga RW 08 masih kurang memiliki kebiasaan
kerja bakti sehingga banyak penumpukan sampah dibeberapa lokasi.
Kader juga mengatakan bahwa masih sedikit balita maupun anak yang
dibawa ke posyandu untuk periksa dan imunisasi.
- Berdasarkan hasil observasi kelompok anak usia sekolah yang diantar
untuk kunjungan ke posyandu di RW 08 tidak mencapai 80%.
c. Ekonomi
- Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di RW 08
didapatkan hasil bahwa pekerjaan penduduk 60% petani yang
menggarap sawah, berkebun dan 40% petani rumput laut dengan
pendapatan keluarga rata-rata Rp.1,000.000. Pengeluaran penduduk
relative masing-masing keluarga mempunyai pengeluaran yang
berbeda-beda. Selain itu, masih banyak masyarakat yang tidak
memiliki asuransi kesehatan atau BPJS.
d. Transportasi dan Keamanan
- Berdasarkan hasil observasi di RW 08 di temukan bahwa terdapat 1
pos ronda dri RW 08, kondisi jalan raya bagus namun jalan masuk ke
RW 08 agak rusak dan berlubang dan mayoritas transportasi yang
digunakan oleh masyarakat adalah sepeda motor dan angkutan umum.
e. Politik dan Pemerintahan
- Berdasarkan hasil wawancara dan survey dengan pihak puskesmas
ditemukan hasil bahwa di RW 08 tidak dilakukan Penyuluhan
kesehatan terkait dengan masalah diare dan demam berdarah yang saat
ini marak terjadi di usia anak sekolah yang dilakukan oleh petugas
kesehatan dari puskesmas. Puskesmas kurang tanggap terhadap
masalah kesehatan yang terjadi. Selain itu, penyuluhan yang dilakukan
menyesuaikan dengan kasus akan tetapi, setelah dilakukan penyuluhan
tidak terjadi perubahan apapun terhadap masyarakat dan pola hidup
masyarakatnya.
f. Komunikasi
- Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan warga sekitar dan
ketua RW 08 didapatkan hasil bahwa Alat komunikasi yang digunakan
oleh kebanyakan warga RW 08 adalah televisi, radio dan handphone.
Hasil observasi menunjukkan bahwa tidak ada alat komunikasi umum
yang tersedia di RW 08. Media berkomunikasi di warga RW 08 adalah
dengan mengikuti arisan, PKK, dan pengajian. Selain itu, bahasa
sehari-hari yang sering digunakan oleh warga RW 08 adalah bahasa
Makassar dan bahasa Indonesia.
g. Pendidikan
- Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pak lurah
kelurahan X ditemukan bahwa masih terdapat sekitar 5% warga RW
08 yang buta huruf dan kebanyakan wara yang buta huruf adalah
kelompok lansia. Mayoritas pendidikan warga RW 08 adalah SLTP.
Terdapat 1 fasilitas pendidikan di RW 08 yaitu Taman Kanak-Kanak
dan tidak terdapat perpustakaan ataupun madding di RW 08.
- Berdasarkan hasil wawancara dengana warga RW 08 mengatakan
bahwa masih banyak warga yang belum mengetahui penyebab demam
berdarah dan diare serta cara pencegahannya.
h. Rekreasi
- Berdasarkan hasil observasi di RW 08 ditemukan bahawa tidak
terdapat tempat rekreasi yang dekat dengan RW 08 sehingga
masyarakat harus menempuh perjalanan yang cukup jauh untuk
mendapatkan sarana rekreasi.
- Berdasarkan hasil wawancara dengan warga sekitar RW 08 ditemukan
beberapa keluarga lebih banyak menghabiskan waktu di sawah
bersama keluarga di bandingkan melakukan perjalanan untuk rekreasi.
6. Persepsi
- Masyarakat masih kurang peduli terhadap kejadian diare dan demam
berdarah masih. Hal ini terlihat dari kurangnya kesadaran masyarakat
untuk melakukan kerja bakti bersama dan membiarkan beberapa sampah
menumpuk di beberapa lokasi dan di sekitar rumah warga.
- Perawat berpendapat bahwa masalah kesehatan seperti diare dan DBD
yang semakin marak terjadi di usia anak sekolah menjadi hal yang harus
lebih diperhatikan dan harus segera ditangani agar angka kejadiannya
tidak bertambah.

ANALISA DATA
NO DATA MASALAH

1. Wawancara : Ketidakefektifan
- Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Pemeliharaan Kesehatan
puskesmas dan kader mengatakan bahwa warga RW
08 masih kurang memiliki kebiasaan kerja bakti
sehingga banyak penumpukan sampah dibeberapa
lokasi.
- Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada
kader masalah kesehatan terbanyak pada kelompok
usia anak sekolah dengan masalah kesehatan diare
dan demam berdarah
Observasi
- Terjadi penumpukan sampah diberbagai lokasi di
RW 08.
- Pemukiman yang padat dimana tiap rumah saling
berdempetan dan terdapat 1 rumah susun dengan 3
lantai yang berdekatan dengan sungai.
- Wilayah RW 08 berada didekat rawa dengan
kondisi wilayah yang kurang bersih.
- Warga RW 08 masih memanfaatkan air yang
berasal dari sungai untuk dijadikan air minum dan
dijadikan kebutuhan sehari-hari.
Angket
- Usia anak sekolah yang terkena diare dan demam
berdarah berada pada rentang 6-15 tahun sejumlah 23
anak.
- Berdasarkan hasil survey kelompok anak usia
sekolah yang diantar untuk kunjungan ke posyandu di
RW 08 tidak mencapai 80%.

2. Wawancara Defisiensi Kesehatan


- Masalah kesehatan terbanyak pada kelompok usia Komunitas
anak sekolah dengan masalah kesehatan diare dan
demam berdarah.
- Setelah dilakukan penyuluhan tidak terjadi
perubahan apapun terhadap masyarakat dan pola
hidup masyarakatnya.
Observasi
- RW 08 tidak terdapat poster atau media informasi
terkait penyakit Diare dan Demam Berdarah.
- Tidak teradapat program penyuluhan kesehatan
yang berkaitan dengan kejadian diare dan demam
berdarah.
- Puskesmas kurang tanggap terhadap masalah
kesehatan yang terjadi.
Angket
- Usia anak sekolah yang terkena diare dan demam
berdarah berada pada rentang 6-15 tahun sejumlah 23
anak.
- Berdasarkan hasil survey kelompok anak usia
sekolah yang diantar untuk kunjungan ke posyandu di
RW 08 tidak mencapai 80%.

3. Wawancara Ketidakefektifan
- Warga RW 08 jarang membawa anaknya ke Manajemen Kesehatan
puskesmas untuk pemeriksaan kecuali jika sudah
parah dan tidak mampu lagi untuk beraktivitas.
- Masih banyak warga yang belum mengetahui
penyebab demam berdarah dan diare serta cara
pencegahannya.
- Kader juga mengatakan bahwa masih sedikit
balita maupun anak yang dibawa ke posyandu untuk
periksa dan imunisasi.
- Pendapatan keluarga rata-rata Rp.1.000.000.
Observasi
- Masih banyak warga yang membawa anaknya ke
dukun untuk berobat.
- Puskesmas kurang tanggap terhadap masalah
kesehatan yang terjadi.
- Masih banyak masyarakat yang tidak memiliki
asuransi kesehatan atau BPJS.
Angket
- Usia anak sekolah yang terkena diare dan demam
berdarah berada pada rentang 6-15 tahun sejumlah 23
anak.
- Berdasarkan hasil survey kelompok anak usia
sekolah yang diantar untuk kunjungan ke posyandu di
RW 08 tidak mencapai 80%.

Skoring/ Prioritas Masalah Keperawatan Komunitas


No. Diagnosa Pentingnya Pengaruh Peningkatan Tingkatan Total
Keperawatan masalah positif untuk kualitas semua skor
untuk masyarakat hidup jika masalah
diselesaikan jika masalah masalah dari level 1
( 1 : rendah, diselesaikan ( diselesaikan ( sampai 6
2 : sedang, 3 0 : tidak 1 : rendah, ( 1: kurang
: tinggi) berpengaruh, 2 : sedang, penting, 6 :
1 : rendah, 3 : tinggi) sangat
2 : sedang, penting)
3 : tinggi)

1. Ketidakefektifan 3 2 2 4 11
Pemeliharaan
kesehatan

2. Defisiensi 3 2 2 3 10
Kesehatan
Komunitas

3. Ketidakefektifan 3 3 3 5 14
manajemen
kesehatan

B. Prioritas Diagnosis Keperawatan

No. Diagnosis Keperawatan Skor

1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan 14

2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan 11

3. Defisiensi kesehatan komunitas 10


C. Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas Pada

Data Diagnosa Kode NOC Kode NIC

Wawancara Domain 1: Prevensi Primer Prevensi Primer


- Warga RW 08 jarang Promosi Level 1: Domain IV Level 1: Domain III
Pengetahuan tentang Perilaku
membawa anaknya ke kesehatan
Level 2: Kelas S
Kelas 2: kesehatan dan perilaku
puskesmas untuk 5602 Pendidikan pasien
Level 2 : Kelas S
Manajemen Level 3: Intervensi
pemeriksaan kecuali jika Pengetahuan tentang
Pengajaran: Proses penyakit
kesehatan
sudah parah dan tidak kesehatan 1. Kaji tingkat pengetahuan
Kode: 00078
Level 3: Outcomes
mampu lagi untuk Ketidakefektifan pasien terkait dengan proses
Setelah dilakukan
beraktivitas. manajemen 1803 penyakit yang spesifik (Diare
pendidikan kesehatan
- Masih banyak warga
kesehatan pada dan DBD)
180303 selama 2x60 menit selama 1
yang belum mengetahui 2. Jelaskan tanda dan gejala
warga RW 08
kali intervensi diharapkan
penyebab demam yang umum dari penyakit
180306 pengetahuan kelompok
berdarah dan diare serta sesuai kebutuhan (Diare dan
masyarakat meningkat
cara pencegahannya. 180307 DBD)
- Kader juga dengan criteria: 3. Jelaskan patofisiologi
Pengetahuan: Proses
mengatakan bahwa masih penyakit dan bagaimana
penyakit (2-4)
sedikit balita maupun hubungannya (Diare dan
1. Faktor-faktor penyebab
anak yang dibawa ke DBD)
dan factor yang 8500
4. Diskusikan pilihan terapi atau
posyandu untuk periksa berkontribusi (Diare penanganan
dan imunisasi. dan DBD)
- Pendapatan keluarga 2. Tanda dan gejala
rata-rata Rp.1.000.000. penyakit (Diare dan
1209
Observasi
DBD)
- Masih banyak warga
120902 3. Proses perjalanan
Prevensi Sekunder
yang membawa anaknya
penyakit biasanya Level 1: Domain VII
ke dukun untuk berobat. 120908 Komunitas
(Diare dan DBD)
- Puskesmas kurang Level 2: Kelas C
Prevensi Sekunder
Peningkatan kesehatan
tanggap terhadap Level 3: Domain III
Kesehatan psikososial komunitas.
masalah kesehatan yang 6484
Level 2 : Kelas M Level 3: Intervensi
terjadi. Kesejahteraan psikologis Pengembangan kesehatan
- Masih banyak Level 3: Outcomes
komunitas
Setelah dilakukan
masyarakat yang tidak 1. Identifikasi bersama
pendidikan kesehatan
memiliki asuransi komunitas mengenai masalah
selama 2x60 menit selama 1
kesehatan atau BPJS. kekuatann dan prioritas
Angket kali intervensi diharapkan
kesehatan.
- Usia anak sekolah
motivasi kelompok 2. Lakukan dialog untuk
yang terkena diare dan
masyarakat meningkat menentukan masalah-
demam berdarah berada
dengan criteria: masalah kesehatan komunitas
pada rentang 6-15 tahun Motivasi (2-3) :
dan mengembangkan rencana
1. Mengembangkan rencana
sejumlah 23 anak.
tindakan.
- Berdasarkan hasil tindakan. 3. Pastikan bahwa anggota
2. Menerima kesempatan
survey kelompok anak komunitas mempertahankan
untuk membuat
usia sekolah yang diantar control pengambilan
kontribusi.
untuk kunjungan ke keputusan.
Prevensi Tersier
posyandu di RW 08 tidak
Level 1: VII
mencapai 80%. Komunitas
Prevensi Tersier
Level 2: Kelas D
Level 1: Domain V
Manajemen risiko komunitas
Kondisi kesehatan yang
Level 3: Intervensi
2000 dirasakan Manajemen lingkungan
Level 2 : Kelas U
200001 Kesehatan dan komunitas
kualitas
1. Monitor status risiko
200003 hidup
kesehatan yang sudah
Level 3: Outcomes
Setelah dilakukan diketahui
2. Lakukan program edukasi
pendidikan kesehatan
untuk kelompok berisiko
selama 2x60 menit selama 1
3. Dorong lingkungan untuk
kali intervensi diharapkan
berpartisipasi aktif dalam
kualitas hidup kelompok
keselamatan komunitas
masyarakat meningkat 4. Berkolaborasi dalam
dengan criteria: mengembangkan program
Kualitas hidup (2-3)
aksi di komunitas
1. Status kesehatan
2. Kondisi lingkungan

Wawancara : Domain 1: Prevensi Primer Prevensi Primer


- Berdasarkan hasil Promosi Level 1: Domain IV Level 1: DomainVII
wawancara dengan pihak Pengetahuan tentang Komunitas
kesehatan
puskesmas dan kader Level 2: Kelas C
Kelas 2: kesehatan dan perilaku
mengatakan bahwa 5510 Peningkatan kesehatan
Manajemen Level 2: Kelas S
warga RW 08 masih
Pengetahuan tentang komunitas
kurang memiliki kesehatan
Level 3: Intervensi
kebiasaan kerja bakti Kode: 00099 kesehatan
sehingga banyak Ketidakefektifan Level 3: Outcomes Pendidikan kesehatan
penumpukan sampah Setelah dilakukan intervensi 1. Identifikasifactor internal
pemeliharaan
dibeberapa lokasi.
selama 2x60 menit selama 1 atau eksternal yang dapat
- Berdasarkan kesehatan 1844
wawancara yang kali intervensi diharapkan meningkatkan atau
dilakukan pada kader 184401
pengetahuan kelompok mengurangi motivasi untuk
masalah kesehatan
terbanyak pada kelompok 184419 masyarakat meningkat berperilaku sehat
usia anak sekolah dengan 2. Targetkan sasaran pada
dengan criteria:
masalah kesehatan diare
Pengetahuan: Manajemen kelompok berisiko tinggi dan
dan demam berdarah
Observasi penyakit akut (3-4) rentang usia yang akan
- Terjadi penumpukan 1. Faktor-faktor penyebab
mendapat manfaat besar dari
sampah diberbagai lokasi
dan factor yang
di RW 08. pendidikan kesehatan
- Pemukiman yang berkontribusi
padat dimana tiap rumah 2. Pengaruh budaya
saling berdempetan dan
terhadap kepatuhan
terdapat 1 rumah susun 1844
dengan 3 lantai yang 184406 rejimen pengobatan
berdekatan dengan Prevensi Sekunder Prevensi Sekunder
sungai. 184424 Level 1: Domain IV Level 1: DomainVII
- Wilayah RW 08 Pengetahuan tentang Komunitas
berada didekat rawa Level 2: Kelas C
kesehatan dan perilaku
dengan kondisi wilayah Peningkatan kesehatan
Level 2: Kelas S
yang kurang bersih.
Pengetahuan tentang komunitas
- Warga RW 08 masih
Level 3: Intervensi
memanfaatkan air yang kesehatan
Pendidikan kesehatan
berasal dari sungai untuk Level 3: Outcomes
1. Libatkan individu, keluarga
dijadikan air minum dan Setelah dilakukan intervensi dan kelompok dalam
dijadikan kebutuhan
selama 2x60 menit selama 1 perencanaan dan rencana
sehari-hari.
Angket kali intervensi diharapkan implementasi gaya hidup
- Usia anak sekolah 1844
pengetahuan kelompok atau modifikasi perilaku
yang terkena diare dan 184418
demam berdarah berada 184421 masyarakat meningkat kesehatan
pada rentang 6-15 tahun 2. Bantu individu keluarga dan
dengan criteria:
sejumlah 23 anak.
Pengetahuan: Manajemen masyarakat untuk
- Berdasarkan hasil
survey kelompok anak penyakit akut (3-4) memperjelas keyakinan dan
usia sekolah yang diantar 1. Strategi untuk mencegah
nilai-nilai kesehatan
untuk kunjungan ke
komplikasi
posyandu di RW 08 tidak
2. Tahu kapan untuk
mencapai 80%.
mendapatkan bantuan
Prevensi Tersier
dari seorang professional Level 1: DomainVII
Komunitas
kesehatan
Level 2: Kelas C
Prevensi Tersier
Peningkatan kesehatan
Level 1: Domain IV
Pengetahuan tentang komunitas
Level 3: Intervensi
kesehatan dan perilaku
Pendidikan kesehatan
Level 2: Kelas S
3. Identifikasi factor internal
Pengetahuan tentang
atau eksternal yang dapat
kesehatan
Level 3: Outcomes meningkatkan atau
Setelah dilakukan intervensi
mengurangi motivasi untuk
selama 2x60 menit selama 1 berperilaku sehat
4. Targetkan sasaran pada
kali intervensi diharapkan
kelompok berisiko tinggi dan
pengetahuan kelompok
rentang usia yang akan
masyarakat meningkat
mendapat manfaat besar dari
dengan criteria:
Pengetahuan: Manajemen pendidikan kesehatan
Prevensi Sekunder
penyakit akut (3-4)
Level 1: DomainVII
1. Pentingnya mematuhi
Komunitas
rejimen pengobatan Level 2: Kelas C
2. Modifikasi diet Peningkatan kesehatan
komunitas
Level 3: Intervensi
Pendidikan kesehatan
3. Libatkan individu, keluarga
dan kelompok dalam
perencanaan dan rencana
implementasi gaya hidup
atau modifikasi perilaku
kesehatan
4. Bantu individu keluarga dan
masyarakat untuk
memperjelas keyakinan dan
nilai-nilai kesehatan
Wawancara Domain 1: Prevensi Primer Prevensi Primer
- Masalah kesehatan Level 1: Domain VII Level 1: DomainVII
Promosi
terbanyak pada kelompok Kesehatan komunitas Komunitas
usia anak sekolah dengan kesehatan Level 2: Kelas BB Level 2: Kelas D
masalah kesehatan diare Kelas 2: Kesejahteraan komunitas Manajemen Risiko Komunitas
dan demam berdarah. Manajeman Level 3: Outcomes Level 3: Intervensi
- Setelah dilakukan 2701 Setelah dilakukan intervensi 6484 Manajemen Lingkungan:
kesehatan
penyuluhan tidak terjadi 270112
Kode: 00215 2x60 menit selama 3 kali Komunitas
perubahan apapun 270101
Defisiensi 1. Inisiasi skrining risiko
terhadap masyarakat dan intervensi diharapkan
pola hidup kesehatan kesehatan yang berasal dari
pengetahuan kelompok
masyarakatnya.
komunitas lingkungan
Observasi masyarakat meningkat
2. Monitor status risiko
- RW 08 tidak terdapat
dengan criteria:
poster atau media kesehatan yang sudah
Pengetahuan: Manajemen
informasi terkait penyakit
diketahui
Diare dan Demam penyakit akut (3-4)
Berdarah.
- Tidak teradapat Status kesehatan komunitas
program penyuluhan 1. Status kesehatan anak
kesehatan yang berkaitan 2. Tingkat partisipasi dalam
dengan kejadian diare
pelayanan perawatan
dan demam berdarah.
- Puskesmas kurang kesehatan preventif
Prevensi Sekunder
tanggap terhadap Prevensi Sekunder
Level 1: DomainVII
masalah kesehatan yang Level 1: Domain VII
Komunitas
terjadi. Kesehatan komunitas
Level 2: Kelas D
Angket Level 2: Kelas BB 6484
Manajemen Risiko Komunitas
- Usia anak sekolah Kesejahteraan komunitas Level 3: Intervensi
yang terkena diare dan Level 3: Outcomes Manajemen Lingkungan:
demam berdarah berada Setelah dilakukan intervensi
Komunitas
pada rentang 6-15 tahun
2x60 menit selama 3 kali 1. Berpartisipasi dalam
sejumlah 23 anak.
- Berdasarkan hasil 2701 intervensi diharapkan program di komunitas untuk
survey kelompok anak
pengetahuan kelompok mengatasi risiko yang sudah
usia sekolah yang diantar 270102
untuk kunjungan ke masyarakat meningkat diketahui
posyandu di RW 08 tidak 270107 2. Berkolaborasi dalam
dengan criteria:
mencapai 80%.
Status kesehatan komunitas mengembangkan program
(2-3) aksi di komunitas
1. Prevalensi program
peningkatan kesehatan
2. Tingkat partisipasi dalam
program kesehatan Prevensi Tersier
6484 Level 1: DomainVII
komunitas
Komunitas
Prevensi Tersier
Level 2: Kelas D
Level 1: Domain VII
Manajemen Risiko Komunitas
Kesehatan komunitas
Level 3: Intervensi
Level 2: Kelas BB
Manajemen Lingkungan:
Kesejahteraan komunitas
2701
Level 3: Outcomes Komunitas
270109
Setelah dilakukan intervensi 1. Tingkatkan kebijakan
270117 2x60 menit selama 3 kali pemerintah untuk
intervensi diharapkan menurunkan risiko tertentu
pengetahuan kelompok 2. Dorong lingkungan untuk
masyarakat meningkat berpartisipasi aktif dalam
dengan criteria: keselamatan komunitas
Status kesehatan komunitas
(2-3)
1. Bukti tindakan
perlindungan kesehatan
2. Kesesuaian dengan
standar kesehatan
lingkungan

D. Rencana kerja (Plan Of Action/ POA)

N Diagnosa Kegiatan Tujuan Sumber Daya


o Keperawatan
Sasaran Waktu Tempat Alokasi Penanggung
dana jawab

1. Ketidakefektifan 1. Penyuluhan Untuk menambah Warga RW Jumat, 16 Aula Kas RW Dini


Manajemen kesehatan pengetahuan 08 Agustus kelurahan dan dana
Kesehatan diare masyarakat tentang 2019 mahasiswa
diare dan demam (08.00-
berdarah 10.00
2. Penyuluhan WITA)
kesehatan
demam
berdarah.
Inna
3. Mengadakan Warga RW Aula Kas RW
seminar Untuk menambah 08 Jumat, 23 kelurahan
tentang BPJS pengetahuan dan Agustus
(pengenalan memotivasi (aktif) 2019
dan alur masyarakat tentang (08.00-
pengadaan) pentingnya 10.00
memiliki BPJS dan WITA)
alur pengadaanya

2 Ketidakefektifan 1. Melakukan Untuk menambah Warga RW Minggu, 18 Aula Kas RW Inna


Pemeliharaan FGD pengetahuan dan 08 Agustus kelurahan dan
Kesehatan manajemen memotivasi (aktif) 2019 mahasiswa
penyakit akutmasyarakat dalam (16.00-
(DBD danmelakukan 17.00)
Diare) manajemen
penyakit Warga RW Papan Kas RW Eka
2. Pemasangan 08 Jumat, 16 informasi dan dana
mading dan Untuk menambah Agustus Pustu RW mahasiswa
iklan tentang pengetahuan 2019 08
diare dan masyarakat tentang (16.30-
demam diare dan demam 17.00)
berdarah berdarah

3 Defisiensi 1. Pelaksanaan Membersihkan Warga RW Minggu, 18 RW 08 Warga RW Dini


Kesehatan kerja bakti lingkungan sekitar 08 Agustus 08
Komunitas dan memberantas 2019
perkembangbiakan (09.00-
nyamuk 11.00)

2. Melakukan Sabtu, 24
fogging dan Memberantas Warga RW Agustus RW 08 Kas RW Eka
pengadaan perkembangbiakan 08 2019 dan
tempat nyamuk (09.00- mahasiswa
sampah 11.00)

E. Evaluasi Kegiatan Asuhan Keperawatan Komunitas

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN KEGIATAN EVALUASI RTL

1. Ketidakefektifan Manajemen - Bentuk Kegiatan : - Proses : - Pihak puskesmas


Penyuluhan Kesehatan - Warga RW 08 terlihat
Kesehatan. mempertahankan
- Waktu
sangat antusias dengan
intervensi penyuluhan
Pelaksanaan :
adanya kegiatan penyuluhan
Jumat, 16 Agustus 2019 kesehatan untuk terus
(8.0.10.0 WITA) kesehatan.
diberikan kepada warga
- Warga RW 08 dapat
RW 08 sebanyak 2 kali
mengetahui penyakit diare
sebulan.
dan demam berdarah seperti
- Lakukan
penyebab, tanda dan gejala
pemantauan kebersihan
serta pencegahannya.
lingkungan RW 08.
- Hasil :
Pengetahuan warga RW 08
terkait diare dan demam
- Bentuk kegiatan:
berdarah bertambah dari 2
Seminar tentang BPJS
- Waktu menjadi 3.
- Proses :
Pelaksanaan :
Warga RW 08 terlihat sangat
Jumat, 23 Agustus 2019
(08.00-10.00 WITA) antusias hadirnya pihak
puskesmas dan pihak BPJS
dalam membantu pembuatan
asuransi kesehatan.
- Hasil :
Motivasi kelompok
masyarakat meningkat dari 2
menjadi 3.

2. Ketidakefektifan Pemeliharaan - Bentuk kegiatan : - Proses Lakukan pemantauan


Melakukan FGD Warga RW 08 terlihat
Kesehatan berkala di lingkungan
manajemen penyakit akut
sangat antusias untuk
(DBD dan Diare) RW 08.
- Waktu pelaksanaan menyelesaikan masalah
:
kesehatan yang terjadi.
Minggu, 18 Agustus 2019
Pihak yang terlibat
(16.00-17.00)
dalam FGD antusias
untuk mengungkapkan
masalah kesehatan yang
masih banyak terjadi di
lingkungananya.
- Hasil
Motivasi kelompok
Lakukan pemantauan
masyarakat meningkat
berkala pada papan
dari 2 menjadi 4.
informasi pustu.
- Bentuk Kegiatan
- Proses
Pemasangan mading dan
Masyarakat antusias dalam
iklan tentang diare dan
demam berdarah pengadaan iklan dan
- Waktu pelaksanaan
pemasangan madding.
Jumat, 16 Agustus 2019
Masyarakat berpartisipasi
(16.30-17.00)
langsung dalam membantu
memasang mading di papan
informasi.
- Hasil
Pengetahuan warga RW 08
terkait diare dan demam
berdarah bertambah dari 2
menjadi 3.
3. Defisiensi Kesehatan Komunitas - Bentuk Kegiatan : - Proses Pemantauan kebersihan
Pelaksanaan kerja bakti Warga berpartisipasi
lingkungan secara
- Waktu pelaksanaan
aktif dalam melakukan
Minggu, 18 Agustus 2019 berkala.
(09.00-11.00) kerja bakti.
Warga membersihkan
semua tumpukan
sampah yang berada di
berbagai lokasi di RW
08.
- Hasil
Masyarakat mengatakan
sudah membuat jadwal
kerja bakti 2 kali
seminggu setiap hari
jumat dan minggu.
Lingkungan rumah
penduduk terlihat lebih
- Bentuk Kegiatan
Melakukan fogging dan bersih.
Tidak ditemukan
pengadaan tempat sampah
- Waktu pelaksanaan tumpukan sampah di
Sabtu, 24 Agustus 2019
RW 08.
(09.00-11.00)
- Proses
Masyarakat antusias
menyambut kegiatan fogging
dan pengadaan tempat
sampah.
Masyarakat berpartisispasi
langsung dengan
mengadakan tempat sampah
di depan rumah masing-
masing,

- Hasil
Masyarakat mengatakan
sedang merencanakan
pengasapan pada RW 08.
Terlihat sudah ada tempat
sampah di tiap rumah yang
berada di RW 08.
Lingkungan RW 08 tampak
lebih bersih.

Anda mungkin juga menyukai

  • Cross Insisi
    Cross Insisi
    Dokumen6 halaman
    Cross Insisi
    Andi Nur Setyawati
    Belum ada peringkat
  • LP Anemia
    LP Anemia
    Dokumen22 halaman
    LP Anemia
    Andi Nur Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Sap PD
    Sap PD
    Dokumen9 halaman
    Sap PD
    Andi Nur Setyawati
    Belum ada peringkat
  • LP KB
    LP KB
    Dokumen19 halaman
    LP KB
    Andi Nur Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Sap DBD
    Sap DBD
    Dokumen9 halaman
    Sap DBD
    Andi Nur Setyawati
    Belum ada peringkat
  • LP RDN
    LP RDN
    Dokumen20 halaman
    LP RDN
    Andi Nur Setyawati
    Belum ada peringkat
  • LP Diare
    LP Diare
    Dokumen24 halaman
    LP Diare
    Andi Nur Setyawati
    Belum ada peringkat
  • Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan
    Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan
    Dokumen2 halaman
    Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan
    Andi Nur Setyawati
    Belum ada peringkat
  • LP CIDP
    LP CIDP
    Dokumen17 halaman
    LP CIDP
    Andi Nur Setyawati
    Belum ada peringkat
  • LP Nyeri
    LP Nyeri
    Dokumen12 halaman
    LP Nyeri
    Andi Nur Setyawati
    Belum ada peringkat