15 – 16 JULI 2017
Salah pemberian
obat, tidak sesuai
instruksi dokter
yang hanya
menginstruksikan
pemberian infus
saja.
https://www.usd.ac.id/blog/lingkarstudi/?p=26
SALAH POSISI OPERASI
http://harian.analisadaily.com/kesehatan/news/infeksi-yang-didapat-di-rumah-sakit/225092/2016/03/28
LATAR BELAKANG
• Seorang dokter dituntut mempunyai standar etika &
perilaku tinggi dalam menangani pasien.
• Konfirmasi:
•Identitas pasien
•Lokasi pembedahan
•Prosedur
•Informed Consent
•Ahli Bedah, Ahli anestesi dan perawat secara verbal konfirmasi nama pasien, lokasi
pembedahan dan prosedur yang akan dilakukan
Seluruh tim membahas masalah utama dalam pemulihan dan pengelolaan pasien
• Peraturan dan pengawasan penggunaan obat
secara rasional.
• Pengawasan penggunaan obat di sektor
peternakan dan pertanian.
• Meningkatkan penelitian.
• Surveillans.
• Pencegahan Infeksi.
• Keselamatan juga harus merupakan tanggung
jawab pasien itu sendiri
• Edukasi pasien dan keluarga
– Selalu jujur kepada dokter.
– Ikut mengawasi dan mengingatkan petugas
kesehatan.
Patient Safety - AS 18
Keselamatan
Pasien RS
KTD Tidak Dapat Dicegah KTD akibat komplikasi yang tidak dapat
Unpreventable adverse event dicegah dengan pengetahuan mutakhir.
Gelang risiko :
Merah : Pasien dengan risiko alergi
Kuning : Pasien dengan risiko jatuh
Ungu : Pasien DNR (Do Not Resuscitate)
Abu-abu : Pasien dengan pemasangan implant radio aktif
Putih : Keterbatasan ekstremitas.
Standard IPSG. 2.
Meningkatkan Komunikasi Efektif
Rumah Sakit
mengembangkan dan
mengimplementasikan
proses untuk
meningkatkan keefektifan
komunikasi verbal dan
atau dengan telepon antar
tenaga kesehatan.
New Standard
Standard IPSG 2.1.
Meningkatkan Pelaporan Hasil Kritis Uji Diagnostik.
Rumah sakit
mengembangkan dan
mengimplementasikan
proses dalam melaporkan
hasil kritis tes diagnosis.
New Standard
Standard IPSG 2.2.
Melakukan komunikasi serah terima pasien.
Rumah sakit
mengembangkan dan
mengimplementasikan
proses komunikasi
serah terima pasien.
Komunikasi Efektif
4 ANTINEOPLASTIK, SEMUA
PARENTERAL DAN ORAL
5 OBAT YANG ANTI THROMBIN III, ATEPLASE, ENOKSAPARIN
MEMPENGARUHI DARAH NATRIUM, FONDAPARINUX, HEPARIN NATRIUM,
NADROPARIN, PARNAPARIN, STREPTOKINASE,
UROKINASE, WARFARIN
6 ANTIDIABETIK INSULIN
PARENTERAL
7 VASOKONSTRIKTOR EPINEFRIN , NOREPINEFRIN BITARTRAT
8 PENGHAMBAT ATRAKURIUM BESILAT, PANKURONIUM BROMIDA,
NEUROMUSKULAR ROKURONIUM BROMIDA, VEKURONIUM BROMIDA
Standard IPSG 3.1.
Mengelola Penggunaan Elektrolit Pekat dengan Aman.
KEBIJAKAN UNTUK PENYIMPANAN ELEKTROLIT PEKAT:
1. Elektrolit pekat tidak boleh disimpan di ruang perawatan kecuali di kamar
operasi jantung dan unit perawatan intensif (ICU).
2. Ruang perawatan yang boleh menyimpan elektrolit pekat harus
memastikan bahwa elektrolit pekat disimpan di lokasi dengan akses
terbatas bagi petugas yang diberi wewenang. Obat diberi penandaan
yang jelas berupa stiker “High Alert”.
BENTUK
NO NAMA GENERIK NAMA DAGANG KEKUATAN
SEDIAAN
1 KALIUM KLORIDA INJEKSI OTSU-KCL 7.46 7.46% 25 ML
(7.46% POTASSIUM
CHLORIDE
INJECTION)
2 NATRIUM KLORIDA > INJEKSI OTSU-SALIN 3 (3% 3% 500 ML
0.9% SODIUM CHLORIDE)
Natrium klorida 3%
Kolf 500 ml
Dokter memeriksa
kelengkapan dan
ketepatan resep :
indikasi, ketepatan
obat, dosis, rute
pemberian.
High
PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT Alert
Rumah Sakit
mengembangkan dan
mengimplementasikan
suatu pendekatan
untuk mengurangi
risiko pasien cedera
karena jatuh.
Form penilaian risiko jatuh:
1. Humpty Dumpty : untuk pasien 12 – 18 tahun
2. Morse Falls Scale : pasien dewasa > 18 dan < 60 tahun.
3. Penilaian pasien usia lanjut : usia 60 tahun ke atas.
4. Modifikasi Get Up & Go Test : Pasien Poliklinik dan IGD.
Tingkat Risiko:
Risiko Rendah bila skor 1 -3
Risiko Tinggi bila skor ≥ 4
Penilaian Risiko Jatuh Rawat Jalan dan IGD
Modifikasi Get Up and Go Test