Anda di halaman 1dari 49

Nama : dr. SuryaChandra Surapaty, .P.H., Ph.D.

Tepat/Tgl Lahir : Palembang, 23 Juni 1951


Alamat Kantor : Jl. Gedung Hijau I No. 34, Pondok Indah

Email : suryachandra.surapaty@gmail.com
RiwayatPendidikan:
1987 Doktor (Ph.D.) Population Planning & International Health University of Michigan, Ann Arbor, Michigan, USA

M.P.H. Master of Public Health University of Hawaii at Manoa, Honolulu, Hawaii, USA
1984

1978 Dokter (dr) Kedokteran Universitas Sriwijaya, Palembang Sumatera Selatan

RiwayatPendidikan:
26 Mei 2015 - sekarang Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

2009 – 2014 Anggota DPR – RI Fraksi PDI Perjuangan, Komisi IX (Bidang Kesehatan,
Kependudukan, Tenaga Kerja & Transmigrasi)

Oktober 2004 – 2008 Tenaga Ahli DPR-RI Komisi IX bidang Kesehatan, Kependudukan, Tenaga Kerja
& Transmigrasi

Oktober 2004 – Desember 2005 Dosen Luar Biasa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
Peran Dokter dalam Penyiapan SDM Berkualitas
dan Berkarakter untuk Menyongsong
Bonus Demografi Indonesia

Surya Chandra Surapaty


(Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional)

Pertemuan Ilmiah Tahunan IDI JAKPUS 2017


Jakarta, 16 Juli 2017 2
BIOGRAFI
• Dr Surya Chandra Surapaty, MPH, Ph.D adalah Kepala Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional yang
dilantik pada tanggal 26 Mei 2015.
• Lahir pada tanggal 23 Juni 1951 di Palembang, Sumatera
Selatan. Menyelesaikan kuliah di Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya.
• Meraih gelar Master of Public Health dari University of Hawaii at Manoa, Honolulu,
USA pada tahun 1984. Lanjutan studinya berlangsung di University of Michigan,
USA meraih gelar Doktor in Population Planning and International Health pada
tahun 1987.
• Memulai karirnya sebagai dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Palembang sejak tahun 1978 hingga menjadi seorang lektor pada tahun 1999.
Menjadi Wakil Rakyat di DPR-RI, duduk di Komisi VII bidang Kesehatan,
Ketenagakerjaan, Kependudukan, Sosial dan Pemberdayaan Perempuan pada
periode 1999-2004. 3
• Pada periode berikutnya, menjadi Tenaga Ahli DPR RI Komisi IX sekaligus
melanjutkan tugas sebagai akademisi, menjadi dosen Luar Biasa Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Pada periode 2009-2014, menjadi
anggota DPR-RI, Komisi IX bidang Kesehatan, Kependudukan, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.

• Surya Chandra selama karirnya di DPR-RI telah menjadi pimpinan di beberapa


Pansus untuk RUU Sistem Jaminan Sosial Nasional, RUU Ketenagakerjaan, RUU
Anti Kekerasan Dalam Rumah Tangga, RUU Praktek Kedokteran dan RUU
Perlindungan Anak. Sekaligus menjadi salah satu pengusul RUU Amandemen UU
no 10/1992 tentang Kependudukan & Keluarga Sejahtera, dan RUU Amandemen
UU no 23/1992 tentang Kesehatan.

• Aktif dalam organisasi menjadi pendiri dan KetuaForum Parlemen Indonesia


untuk Kependudukan dan Pembangunan atau Indonesian Forum of
Parliamentarians on Population and Development (IFPPD) yang dibentuk
berdasarkan Keputusan Pimpinan DPR-RI no: 16/PIMP/I/2001-2002 tanggal 22
Oktober 2001. IFFPD bekerjasama dengan berbagi organisasi masyarakat,
organisasi profesi, LSM, lembaga internasional dan PBB seperti UNFPA, WHO,
UNICEF, USAID, dan AUSAID.
4
Restrukturisasi Organisasi BKKBN
UU Nomor 52 Tahun 2009
tentang
Perkembangan
Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga

Badan Koordinasi Badan Kependudukan


Keluarga Berencana dan Keluarga
Nasional (BKKBN) Berencana Nasional
(BKKBN)

Program Keluarga Program Kependudukan,


Berencana (KB) Keluarga Berencana, dan
Pembangunan Keluarga
5
(KKBPK)
Konsep Kependudukan
• Jumlah
• Persebaran
Kuantitas Penduduk • Kepadatan
Variabel Fertilitas Fenomena kependudukan • Struktur umur
kependudukan • Komposisi
Mortalitas • Jenis kelamin
Migrasi • Status ekonomi
• Status perkawinan

Kualitas Penduduk Index Fenomena kemasyarakatan • Ideologi


Pembangunan • Politik
Manusia • Ekonomi
(pendidikan, • Sosial
kesehatan dan Masyarakat
• Budaya
daya beli) • Pertahanan
Kualitas hidup (Quality of life) • Keamanan
• Lingkungan hidup
Index Kebahagiaan (Index Bhutan)

Mobilitas penduduk
Keluarga
Data kependudukan yang akurat sesuai nama dan alamat Individu 6
Agenda Prioritas
No. 5:
Meningkatkan kualitas
hidup manusia
Indonesia

LANDASAN HUKUM
REVOLUSI MENTAL
• UU No. 52 tahun 2009 ttg berbasis keluarga
Perkembangan
Kependudukan dan DUKUNGAN
Pembangunan Keluarga
• PP No. 87 tahun 2014 ttg Program Kependudukan,
• K/L terkait
Perkembangan KB, dan Pembangunan
• Pemerintah prov.
Kependudukan dan Keluarga (KKBPK)
• Pemerintah
Pembangunan Keluarga, Kabupaten/kota
Keluarga Berencana, dan • Perguruan tinggi
Sistem Informasi Keluarga • Mitra kerja

BKKBN
(SIGA) • LSOM/LSM
• UU No. 23 Tahun 2014 ttg • Peran serta
Pemerintahan Daerah masyarakat
7
BKKBN mewujudkan Cita ke-3, 5, dan 8
melalui Pembangunan Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga
8
PROFIL KEPENDUDUKAN DAN KB
INDONESIA

9
9
PROFIL KEPENDUDUKAN INDONESIA
PENCAPAIAN LPP & PENDUDUK INDONESIA

TARGET RPJMN 2019 : SENSUS PENDUDUK 2010


LPP : 1.2 AWAL LEDAKAN PENDUDUK

10
SUMBER: BPS
Pencapaian TFR, CPR, Angka Berkebutuhan KB tidak
terpenuhi (Unmet Need), ASFR 15-19
TFR 140
CPR
60,3 61,4 61,9
3,2 120 54,7 57,4
3 49,7
3 100
2,85 80
2,75 52,1 54,7 56,7 57,4 57,9
2,8 60 47,1
2,63 2,6 2,6
2,6 40
TARGET RPJMN 2019 : All methods
TFR : 2,28 per WUS 20 TARGET RPJMN 2019 :
2,4 CPR : 66% Modern
0
1991 1994 1997 2002 2007 2012 1991 1994 1997 2002 2007 2012

Unmet Need 67
ASFR 15-19
70
20 65 61 62
17
15,3 60
15 13,6 13,2
13,1 55 51 51
11,4 48
10 50
45
TARGET RPJMN 2019 :
5 UNMET NEED : 9.91% 40 TARGET RPJMN 2019 :
ASFR 15-19 : 38 kelahiran per 1.000
35
0 wanita
30
1991 1994 1997 2002-03 2007 2012
1991 1994 1997 2002/03 2007 2012
11
Source : IDHS 1991-2012 Witjaksono, 2013
Kualitas
Penduduk
Indeks Pembangunan Manusia
Indonesia
2015

70,78
7,84
12,55

10.150.000

69,55

Sumber: BPS, 2016. Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 2015, Jakarta. 12


Terjadi hanya satu kali dalam
sejarah perjalanan suatu populasi
Memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan BONUS
DEMOGRAFI
Indonesia diperkirakan
mengalami bonus
demografi pada kurun
tahun 2012-2045 dengan
jendela peluang
antara tahun 2028-
2031.
Kita telah, sedang, dan masih akan menikmati
Bonus Demografi
82,5
80,2 80,8
78,3 Bonus 1 ->>| Bonus 2 ->>>
72,4

66,1
60,5
55,5 54,7
52,0 52,1
50,5 49,3
48,6 47,7 47,2
46,9 47,3

Tahun

1965 1975 1985 1995 2005 2015 2025 2035 2045

Ukuran Jumlah
Perubahan Jumlah bayi Beban setiap Kemampuan
keluarga penduduk usia
struktur umur dalam keluarga keluarga menabung lebih
menjadi lebih penduduk produktif
berkurang berkurang tinggi
kecil meningkat
14
Angka Kematian Ibu Masih Tinggi

359

SP 2010
259

• Pencapaian target
Penanggulangan
4 TERLALU tahun
SDKI 2014
ANGKA KEMATIAN IBU PER 100.000 KELAHIRAN HIDUP
– Analisis
Kecenderungan
target terlalu
muda & terlalu
banyak

persentase ibu – Analisis


Kecenderungan
melahirkan dengan target terlalu tua
& terlalu dekat
Risiko 4 Terlalu

15
Di Indonesia setiap bulan ada 8-9 pesawat
Boeing 737 serie 400 jatuh
@150 penumpang Ibu hamil/melahirkan

....Tragis
Ibu
hamil/melahirkan
meninggal
TIDAK MENARIK
UNTUK
DIPERHATIKAN...!!

Tetapi, jika

Pesawat jatuh,
semua pasti
bantu...!! 16
Program Kependudukan dan KB
MENCEGAH KEMATIAN IBU DAN BAYI

MENGHINDARI
EMPAT TERLALU

TERLALU MUDA TERLALU TUA


(21thn) (35 thn)
TERLALU
RAPAT/ DEKAT TERLALU BANYAK
(<3 tahun) (>2 anak)

Sumber: SDKI, 2012 17


PERAN DOKTER DALAM PROGRAM
KKBPK

18
18
PERAN DOKTER
1. Cendekia yang pro-KB  promosi, advokasi, KIE, dan
konseling KB
2. Inisiator/penggerak Program KB di wilayah kerja dan
masyarakat sekitar
3. Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan KB dan
pengayom terhadap rumor tentang KB

19
Peran Dokter
dalam Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
dalam Program Sistem Jaminan Sosial Nasional
Permenkes Nomor 99 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN

Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)


1. Puskesmas atau yang setara;
2. Praktik dokter;
3. Praktik dokter gigi;
4. Klinik pratama atau yang setara; dan
5. Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara

Fasilitas Kesehatan Tingkat Rujukan Lanjutan (FKRTL)


1. Klinik utama atau yang setara;
2. Rumah sakit umum; dan
3. Rumah sakit khusus. 20
Pelayanan KB pada
Praktik Dokter dan Klinik Pratama sebagai FKTP/Jejaring FKTP

MELAKUKAN PELAYANAN DIHARUSKAN MELAKUKAN


KONTRASEPSI/KELUARGA REGISTRASI FASKES KB
PUSKESMAS/ BEKERJA SAMA BERENCANA (FKTP
DENGAN BPJS AGAR TERDAFTAR DALAM
SETARA BERJEJARING DENGAN
KESEHATAN PRAKTIK BIDAN YANG
SISTEM INFORMASI
MELAYANI KB) MANAJEMEN (SIM) BKKBN
KLINIK
PRATAMA

PRAKTIK
DOKTER

BELUM BEKERJA TIDAK PERLU MELAKUKAN


RS D SAMA DENGAN MELAKUKAN PELAYANAN REGISTRASI FASKES KB
KONTRASEPSI/KELUARGA
PRATAMA BPJS KESEHATAN (REGISTRASI CUKUP DI
BERENCANA
dan sebagai FASKES INDUKNYA)
JEJARING FKTP)

REGISTRASI FASKES KB UNTUK MENDAPATKAN DUKUNGAN:


• ALAT DAN OBAT KONTRASEPSI
• SARANA PENDUKUNG PELAYANAN KB
• JAMINAN PEMBIAYAAN PELAYANAN KB OLEH BPJS KESEHATAN
• PELATIHAN KB
• FORMULIR PENCATATAN DAN PELAPORAN PELAYANAN
21
KONTRASEPSI
Manfaat FKTP Bekerja Sama dengan BPJS Kesehatan
dan Memiliki Register Klinik KB

1. Terdaftar dalam databasis BPJS Kesehatan dan databasis klinik KB


2. Mendapatkan distribusi alokon program BKKBN dan distribusi alat
pendukung pelayanan KB (IUD Kit, Implant Removal Kit, VTP Kit, dll),
media informasi dan promosi KB,  sesuai dengan pelayanan yang
diberikan/ klasifikasi faskes KB.
* cat: mempertimbangkan ketersediaan di kab/kota
3. Mendapatkan peluang mengikuti seminar Contraceptive Technology
Update (CTU), pelatihan IUD/implan, serta kegiatan pengembangan
lainnya
4. Sistem pencatatan dan pelaporan berbasis TI
22
Klasifikasi Faskes dalam Pelayanan KB
• Konseling
FKTP a. Faskes KB • Pemberian pil, suntik, dan kondom
- Puskesmas • Penanggulangan efek samping dan komplikasi
- Prakter Sederhana sesuai dengan kemampuan
• Upaya rujukan
1. dokter
- Kinik
Pratama b. Faskes KB • Plus pemasangan IUD/implan dan atau
- RS kelas D
Pratama Lengkap pelayanan vasektomi

c. Faskes KB Plus pemberian layanan tubektomi dan


Sempurna vasektomi
FKRTL
2. - RS
- Klinik
Utama
d. Faskes KB Plus pemberian layanan rekanalisasi dan
Paripurna penanggulangan infertilitas
23
Bagaimana Cara Melakukan Registrasi Faskes KB?

1. Faskes mengajukan surat permohonan mendapatkan nomor pendaftaran/register


Faskes KB kepada SKPD KB atau Badan/Kantor yang menangani KB di kabupaten/kota
setempat dengan melampirkan foto kopi perjanjian kerja sama dengan BPJS
Kesehatan
2. SKPDKB atau Badan/Kantor yang melayani KB akan memberikan kartu
pendaftaran/registrasi Faskes KB (KARTU K/0/KB) untuk diisi dan diserahkan kembali,
kemudian akan dilakukan verifikasi
3. Setelah dilakukan verifikasi, Faskes akan mendapatkan nomor registrasi Faskes KB
dan dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM) BKKBN

24
Upaya Meningkatkan Kualitas SDM

a. Revolusi mental  mengubah cara pandang, pikir dan sikap,


perilaku dan cara kerja  mencapai Nawa Cita

b. Pembangunan karakter untuk memperkuat ketahanan bangsa


Indonesia

c. Perubahan dimulai dari keluarga  8 fungsi keluarga

d. Merencanakan kapan menikah, melahirkan, jarak antarkelahiran

e. Keterlibatan remaja dan mahasiswa  Program GenRe 


Generasi Emas
25
Revolusi Mental Menurut Bung Karno
Revolusi Mental adalah GERAKAN HIDUP BARU yang bertujuan untuk:
1. Menanamkan rasa percaya diri pada kemampuan sendiri
2. Menanamkan optimisme dan daya kreatif di kalangan rakyat dalam
menghadapi rintangan dan kesulitan bermasyarakat dan bernegara

“Ia adalah satu gerakan untuk


menggembleng manusia Indonesia agar
menjadi manusia baru, yang berhati putih,
berkemauan baja, bersemangat elang
rajawali, dan berjiwa api yang menyala-
nyala”.
(Bung Karno, pidato pada peringatan
Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1957)
26
Sumber:
Buku panduan Revolusi Mental yang disusun Kementerian Koordinator
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI serta pemaparan rancangan oleh
Kelompok Kerja Revolusi Mental Tim Transisi Pemerintahan
Jokowi-JK, dikutip dalam Majalah Detik Nomor 203, 19-25 Oktober 2015.

27
12 Sifat Manusia Indonesia

1.Munafik/hipokr 7. Boros
it 8. Lebih suka tidak bekerja
2.Enggan keras
bertanggung 9. Tukang menggerutu
jawab 10. Cepat cemburu dan dengki
3.Berjiwa feodal 11. Sok
4.Masih percaya 12. Tukang tiru/plagiat
takhyul (Mochtar Lubis,
5.Artistik Manusia Indonesia:
Sebuah Pertanggung Jawab,
6.Watak yang 1977)
lemah
28
Perubahan Mental Negatif Menjadi
Positif
• Mental penakut menjadi mental pemberani
• Mental pecundang menjadi mental pemenang
• Mental tempe menjadi mental baja
• Mental egois menjadi mental sosial
• Mental bengis menjadi mental humanis
• Mental maling menjadi mental dermawan
• Mental korup menjadi mental bersih
• Mental bebek menjadi mental rajawali
• Mental pelit menjadi mental murah hati
• Mental pengemis menjadi mental pejuang
• Mental peniru menjadi mental pelopor
• Mental pengikut menjadi mental pemimpin
• Mental sombong menjadi mental rendah hati
• Mental bos menjadi mental pelayan

29
Revolusi Mental

Komunikasi transedental Sila ke-1


Komunikasi intrapersonal Sila ke-2
Komunikasi interpersonal Sila ke-3

Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman


3 hubungan yang pasti dialami setiap manusia
(triangle relationship), yaitu hubungan dengan diri
Terbentuknya sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan
(hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan
karakter dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap hasil
hubungan tersebut akan memberikan
pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya
menjadi nilai dan keyakinan. 30
Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa
Lakukanlah komunikasi Transedental Spiritual, antara dirimu masing-masing, dengan Tuhan mu masing-masing, menurut
tuntunan agama dan kepercayaan masing-masing. Hal ini akan menjadikan manusia yang berintegritas, yaitu jujur, dapat
dipercaya, disiplin, bertanggung jawab, konsisten dan tidak munafik.

Sila ke-2: Kemanusiaan yang adil dan beradab


Lakukanlah komunikasi Intrapersonal, kedalam pribadi masing-masing, tafakur sesaat, merenung sesaat, tanyakan pada diri ini,
“Siapa saya ini? Dari mana saya berasal? Mengapa saya ada di muka bumi ini? Mau ke mana saya ketika detak jantung saya berhenti?”
Maka kesadaran ini akan menjadikan kita manusia yang beretos kerja, yang mau kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja
tuntas yang berdaya saing, produktif, inovatif, kreatif.

Sila ke-3: Persatuan Indonesia


Lakukanlah komunikasi Interpersonal, antar pribadi, antara dirimu masing-masing dengan manusia lain dan lingkungan baik dekat
maupun jauh. Komunikasi dengan ayah ibu, saudara kandung, saudara sekampung, sebangsa, dan setanah air dari Sabang sampai
Merauke. Menjadikan kita manusia yang bersemangat gotong royong, yang mau bekerja sama, kerja saling bantu membantu
demi kemaslahatan bersama.

31
Komunikasi berbasis tiga sila ini akan menjadikan kita manusia Indonesia yang
berintegritas, beretos kerja dan bergotong royong yang merdeka dan demokratis,
bebas dari sifat-sifat feodalistis. Berarti menjadikan kita manusia yang merdeka,
demokratis dan berakhlak mulia, siap membangun Indonesia berdasar sila ke-4
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan, sehingga menjadikan Indonesia berdaulat secara politik, rakyat yang
berdaulat; dan membangun ekonomi kerakyatan Indonesia berdasar Sila ke-5, keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kabar baiknya sudah diterjemahkan pada UU Sistem
Jaminan Sosial Nasional dan UU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Dengan Revolusi
Mental berbasis ideologi Pancasila ini, akan tercapai Trisakti Bung Karno, yakni
Indonesia berdaulat secara politik (Sila Ke-4), berdikari secara ekonomi (Sila Ke-5),
dan berkepribadian secara kebudayaan (Sila ke-1,2,3).

32
Revolusi Mental Konsep
Trisakti

“Dalam melaksanakan
revolusi mental, kita dapat
menggunakan konsep
Trisakti yang pernah
diutarakan Bung Karno
dalam pidatonya tahun
1963...”
(Joko Widodo, “Revolusi
Mental”, Kompas, Sabtu, 10
Mei 2014, hal. 6)
33
Bangun Karakter Bangsa dari Keluarga
• Empat konsep besar dalam Hari Keluarga Nasional
XXIII tahun 2016:
1. Keluarga berkumpul
2. Keluarga berinteraksi
3. Keluarga berdaya
4. Keluarga berbagi
• Keluarga sebagai pihak terdepan dan terpenting
dalam melaksanakan fungsi keluarga secara
menyeluruh.

(Presiden Jokowi, sambutan pada acara puncak peringatan


Hari Keluarga Nasional XXIII Tahun 2016 Tingkat Nasional di
Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur)
34
Dari Mana Kita Harus Memulai Revolusi Mental?

“... dari masing-masing kita sendiri, dimulai


dengan lingkungan keluarga dan lingkungan
tempat tinggal serta lingkungan kerja dan
kemudian meluas menjadi lingkungan kota
dan lingkungan negara.”

(Joko Widodo, Revolusi Mental, Kompas, 10 Mei 2014,


halaman 6)

35
Mengapa Dimulai dari Keluarga?

 Keluarga adalah unit terkecil dalam


masyarakat sekaligus wahana pertama dan
utama bagi penyemaian karakter bangsa.
 Keluarga merupakan pilar pembangunan
bangsa.
 Keluarga merupakan lingkungan pertama
dan utama yang mempunyai peranan
penting dalam memenuhi kebutuhan
“asah, asih, dan asuh“.
 Keluarga merupakan tumpuan untuk
menumbuhkembangkan dan menyalurkan
potensi setiap anggota keluarga.
36
Peran Keluarga

• memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi,


imunisasi, kebersihan diri dan lingkungan,
Asuh pengobatan, bermain

• menciptakan rasa aman, nyaman, mendapatkan


perlindungan dari pengaruh yang kurang baik dan
Asih tindak kekerasan

• melakukan stimulasi (rangsangan dini) pada


Asah semua aspek perkembangan

37
Delapan Fungsi Keluarga
Menjadi Dasar Penerapan Revolusi Mental

Fungsi
Agama
Fungsi
Fungsi
Lingkungan Sosial
Budaya

8
Fungsi Fungsi Fungsi
Ekonomi
Keluarga Cinta Kasih

Fungsi
Sosialisasi Fungsi
dan Perlindungan
Pendidikan Fungsi
Reproduksi 38
Continuum of Care
Lansia
• Konseling
• Kualitas
Pelayanan bagi • Degenerasi
anak SMP/A &
remaja • Konseling: Gizi
HIV/AIDS,
Pelayanan NAPZA dll
• Kespro
bagi anak remaja
SD
•Konseling
Pelayanan •Upaya Kesehatan
bagi Sekolah
balita • Konseling
Pelayanan
• Pemantauan pertumbuhan &
Persalinan, bagi bayi perkembangan
nifas &
Pelayanan Pemeriksaa
neonatal
PUS & WUS n Kehamilan
•Konseling
•ASI eksklusif
•Imunisasi dasar
•Konseling lengkap
•Inisiasi Menyusu •MPASI
•Konseling •Konseling •Pemantauan
Gizi dan •ANC terpadu
Dini
•KB pascapersalinan pertumbuhan
kesehatan •Fe & asam folat
•Pelayanan KB
39
1.000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN PENTING!!!

Dampak jangka pendek Dampak jangka panjang

Perkembangan Kognitif dan


otak prestasi belajar
Gizi pada
1.000 hari pertama
kehidupan Pertumbuhan
(janin dan Kekebalan
massa tubuh
bayi 2 tahun)
dan komposisi badan Kapasitas kerja

Diabetes, obesitas,
Metabolisme penyakit jantung dan
glukosa, lipids, protein pembuluh darah,
Mati hormon/receptor/gen kanker, stroke,
dan disabilitas lansia
40
Sumber: Short and long term effects of early nutrition (James et al. 2000)
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
OTAK SEJAK JANIN SAMPAI LAHIR

41
KECENDERUNGAN PREVALENSI BALITA
STUNTING DI INDONESIA MENURUT PROVINSI

42 Sumber Data : Riskesdas 2013


DAMPAK STUNTING
PADA PERKEMBANGAN OTAK
Normal Stunting

Sel Otak Normal Sel Otak Rusak


Dengan Cabang-Cabang Panjang Cabang yang Terbatas/Terputus
Abnormal, Cabang terlihat Pendek 43
Source: Cordero E et al, 1993
DAMPAK KURANG GIZI

Gizi kurang & infeksi Gizi cukup & sehat

“Otak Kosong” bersifat permanen


Anak cerdas
Tak terpulihkan
dan produktif

MUTU RENDAH MUTU SDM TINGGI

BEBAN
ASET
44
Sumber : Unicef, 2002
3-5

45
Pelayanan Keluarga Berencana
Sepanjang Siklus Usia Reproduksi

Pelayanan KB
Pendidikan kespro remaja pascapersalinan
Promosi KB pascapersalinan
Promosi & Pelayanan
KB pada PUS

Promosi kespro /KB pada


catin

Keberhasilan program KB ditentukan oleh pelayanan kesehatan yang diberikan sepanjang siklus usia
reproduksi, termasuk:
1) pendidikan dan konseling kesehatan reproduksi pada remaja dan calon pengantin, 2) konseling dan
pelayanan KB pada PUS, 3) promosi KB pascapersalinan pada bumil, 4) pelayanan KB pascapersalinan pada
ibu bersalin dan nifas 5) pelayanan KB interval.

46
47
“... Sesungguhnya Allah
tidak mengubah keadaan
sesuatu kaum sehingga
mereka mengubah keadaan
yang ada pada diri mereka
sendiri...”
(QS Ar-Ra’d, 13: 11)

48
Terima Kasih
LAKI-LAKI
PEREMPUAN www.bkkbn.go.id
JANGAN
DIBEDAKAN

49

Anda mungkin juga menyukai