Anda di halaman 1dari 24

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka penyusunan Laporan/Neraca konsolidasi pada pada dasarnya pengertian terhadap
metode dan prosedur pencatatan Investasi Saham adalah penting. Hal ini berhubungan erat
dengan sifat dan dasar dari titik tolak untuk eliminasi yang diperlukan terhadap pos-
pos/rekening-rekening yang timbal balik diantara perusahaan induk dan perusahaan anak. Akan
tetapi terlepas dari metode pencatatan yang digunakan terhadap investasi saham pada perusahaan
anak, pada pokoknya penyusunan laporan/neraca konsolidasi didasarkan atas suatu pandangan
bahwa perusahaan induk dan perusahaan-perusahaan anaknya merupakan satu-kesatuan
ekonomi.

Prosedur pencatatan investasi saham dapat dipakai salah satu dari dua metode yaitu: pertama,
perusahaan induk dapat mengakui dan mencatat setiap perubahan (perkembangan) yang terjadi
terhadap hak-hak pemegang saham perusahaan anak, dengan jalan melakukan penyesuaian
terhadap rekening Investasi Saham; dan yang kedua, tetap mencatat Investasi Saham pada
perusahaan anak sebesar harga perolehannya (original cost).

Dalam hal (pencatatan) Investasi Saham pada perusahaan anak, selalu diadakan penyesuaian
terhadap adanya perubahan (perkembangan) yang terjadi dalam perusahaan anak, sehingga
rekening Investasi saham senantiasa mengikuti perkembangan yang terjadi pada perusahaan anak
maka prosedur pencatatan itu disebut dengan “Metode Equity”. Jika terhadap rekening investasi
tidak dilakukan penyesuaian-penyesuian yang berhubungan dengan perubahan/perkembangan
yang terjadi dalam perusahaan anak disebut dengan harga perolehan (Cost Method).
2

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui
lebih dalam tentang bagaimana mekanisme pencatatan dan penyususnan Laporan Neraca
Konsolidasi Investasi Saham, dengan menggunakan Metode Equity dan Metode Cost?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

Adapun tujuan dan manfaat penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui mekanisme
pencatatan dan penyususnan Laporan/Neraca Konsolidasi Investasi Saham, dengan
menggunakan Metode Equity dan Metode Cost.
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Metode Pencatatan Investasi Saham

Dalam akuntansi dikenal dua metode pencatatan investasi, yaitu metode biaya (cost method) dan
metode ekuitas (equity method), adalah sebagai berikut :

2.1.1 Metode Biaya (Cost Method)


Metode biaya (cost method) adalah metode pencatatan investasi yang pada awal perolehan
investasi, investor mencatat investasi sebesar biayanya (historical cost accounting), dividen
maupun distribusi laba dicatat sebagai penghasilan, namun apabila dividen yang diterima
melebihi bagian investor atas laba investee dipandang sebagai pemulihan investasi dan dicatat
sebagai pengurang investasi sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.
13 tentang Akuntansi untuk Investasi. Secara akuntansi, metode biaya harus diterapkan oleh
investor yang memiliki saham berhak suara pada perusahaan lain (investee) baik secara langsung
maupun secara tidak langsung dengan kepemilikan kurang dari 20%.

Berdasarkan metode biaya, investasi dalam saham biasa dicatat pada biayanya, dan dividen dari
laba berikutnya dilaporkan sebagai pendapatan dividen. Ada suatu pengecualian, dividen yang
diterima melebihi bagian laba investor setelah saham diperoleh, dianggap sebagai pengembalian
modal (atau likuidasi dividen) dan dicatat sebagai pengurang terhadap rekening investasi.

2.1.2 Metode Ekuitas (Equity Method)

Metode ekuitas adalah metode pencatatan investasi yang pada awal perolehan investor mencatat
investasi sebesar biayanya, dividen maupun distribusi laba dicatat sebagai pengurang akun
investasi.Perusahaan investor melaporkan bagian miliknya yang menjadi keuntungan perusahaan
4

investi sebagai pendapatan investasi dan bagian bebannya dari kerugian perusahaan investi
sebagai kerugian investasi.
Akuntansi metode ekuitas dan metode biaya adalah metode akuntansi untuk investasi yang harus
digunakan oleh investor tergantung dari porsi kepemilikan pada perusahaan investee. Pemilihan
metode akuntansi terhadap investasi jangka panjang ini dikaitkan dengan besarnya pemilikan
saham, yaitu :
1. Pemilikan saham dalam jumlah kecil, yaitu dibawah 20% disarankan untuk menggunakan
metode harga perolehan.
2. Pemilikan saham dalam jumlah yang cukup besar, sehingga dapat mempengaruhi secara
berarti (materiality), yaitu pemilikam 20% - 50%, disarankan untuk menggunakan metode
ekuitas.
3. Pemilikan saham secara mayoritas, sehingga dapat mengendalikan perusahaan anak, yaitu
pemilikan lebih dari 50% dapat menggunakan kedua metode tersebut, akan tetapi disarankan
menggunakan metode ekuitas. Dalam pemilikan di atas 50% ini, perusahaan induk
diharuskan menyusun laporan keuangan konsolidasi.
Catatan dan laporan keuangan PT SMART memberikan contoh yang baik untuk pelaporan
keuangan atas investasi menggunakan metode biaya dan metode ekuitas.

31 Desember
Investasi dan aset lain-lain 2007 2008
Investasi
Investasi menggunakan metode ekuitas:
SOCI 151.520.541.173 142.971.329.601

SUPERAIR 2.358.931.666
UNIVERSAL 1.076.621.347 1.455.405.150
TRANSINDO 238.422.925 474.937.313
HORTMART
IMT 194.541.537.798
Investasi menggunakan metode biaya :
PT Duta 1.000.000 1.000.000
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5

Total Investasi 155.195.517.111 339.444.245.862


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dalam situasi normal, perusahaan menggunakan metode biaya atau ekuitas selain untuk tujuan
pelaporan keuangan juga untuk akuntansi investasi dalam pembukuannya. Jika laporan keuangan
konsolidasi dibuat untuk tujuan pelaporan keuangan, induk perusahaan masih harus mencatat
investasi dalam pembukuannya menggunakan metode biaya atau metode ekuitas walapupun
akun investasi dan pendapatan investasi harus dieliminasi dalam pembuatan laporan keuangan.

1. Pencatatan Dengan Metode Biaya (Cost Method)


a. Laba perusahaan anak
Tidak dijurnal
b. Rugi perusahaan anak
Tidak dijurnal
c. Dividen perusahaan anak
Piutang dividen/kas xxx
Pendapatan dividen xxx
(% kepemilikan x dividen perusahaan anak)

2. Pencatatan Dengan Metode Ekuitas (Equity Method)


a. Laba perusahaan anak
Investasi saham perusahaan anak xxx
Laba-rugi xxx
(% kepemilikan x laba perusahaan anak)
b. Rugi perusahaan anak
Laba-rugi xxx
Investasi saham perusahaan anak xxx
(% kepemilikan x rugi perusahaan anak)

c. Dividen perusahaan anak


Piutang dividen/kas xxx
Investasi saham perusahaan anak xxx
6

(% kepemilikan x dividen perusahaan anak)

2.2 Penerapan Metode Biaya dan Metode Ekuitas


Untuk memudahkan pemahaman tentang metode biaya dan metode ekuitas diatas, maka dibawah
ini diberikan ilustrasi sebagai berikut :

2.2.1 Metode Biaya (Cost Method)


Pencatatannya berdasarkan biaya historis. Pendapatan diakui setelah dividen diumumkan.
Metode ini digunakan terhadap invertor yang tidak mempunyai pengaruh signifikan atas investee
karena mempunyai investasi kurang dari 20 %. namun, dalam beberapa situasi, faktor-faktor lain
seperti kepailitan investee, membatasi investor untuk mempunyai kendali atau pengaruh yang
signifikan tanpa melihat besarnya ukuran investasi pada investasi.

1. Prosedur Akuntansi Berdasarkan Metode Biaya

Metode biaya konsisten dengan perlakuan akuntansi atas aset tidak lancar. Pada saat pembelian,
investor mencatat investasi pada saham biasa sebesar total biaya perolehan sedangkan nilai
tercatat dalam investasi tidak berubah sampai investasi tersebut dijual. Pendapatan diakui setelah
dividen diumumkan

Ilustrasi, PT ABC membeli 20% saham biasa PT XYZ senilai Rp 100.000.000 pada awal tahun.
Selama tahun berjalan PT XYZ mempunyai laba bersih Rp 60.000.000,- dan membayar dividen
Rp 20.000.000,- PT ABC mencatat dalam jurnal sebagai berikut :

(1) Investasi pada saham biasa PT XYZ Rp 100.000.000,-


Kas Rp 100.000.000,-
Mencatat pembelian saham biasa PT XYZ

(2) Kas Rp 4.000.000,-


Pendapatan dividen Rp 4.000.000,-
Mencatat pendapatan dividen dari PR XYZ.
7

2. Pengumuman Dividen Lebih Besar Dari Laba Sejak Akuisisi

Perlakuan khusus dalam metode biaya, jika dividen yang diumumkan investee jumlahnya lebih
besar dari laba yang diperoleh sejak investor mengakuisisi saham investee.Dividen ini dianggap
sebagai dividen likuidasi (liquidating dividend). Bagian investor atas dividen likuidasi tersebut
diperlakukan sebagai pengembalian modal dan saldo investasi dikurangi oleh jumlah tersebut.
Saham investor yang dibeli pada waktu yang berbeda harus dilkukan terpisah untuk tujuan
perhitungan dividen likuidasi.

Ilustrasi Dividen Likuidasi

PT ABC membeli 10% saham biasa PT XYZ pada awal tahun 2011. dividen dicacat berdasarkan
metode biaya .Selanjutnya lihat tabel berikut :

PT XYZ PT ABC
Kumulatif Pengurangan
laba tidak Penerimaan Pendapatan Saldo
Tahun Laba Bersih Dividen Didistribusikan Kas Dividen
Investasi
2001 100.000.000 70.000.000 30.000.000 7.000.000 7.000.000
2002 100.000.000 120.000.000 10.000.000 12.000.000 12.000.000
2003 100.000.000 120.000.000 0 12.000.000 11.000.000 1.000.000
2004 100.000.000 120.000.000 0 12.000.000 10.000.000 2.000.000
2005 100.000.000 70.000.000 30.000.000 7.000.000 7.000.000
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ayat jurnal yang dibuat PT ABC sebagai berikut :

(3) Kas 12.000.000,-


Investasi PT Saham PT XYZ 1.000.000
Pendapatan dividen 11.000.000
Mencatat penerimaan dividen tahun 2003
8

Dividen Likuidasi Setelah Perubahan Dari Metode Ekuitas

Jika ada penjualan sebagian investasi sehingga adanya perubahan dari metode ekuitas ke metode
biaya maka tanggal perubahan metode tersebut menggantikan tanggal akuisisi sebagai tanggal
refernesi untuk menentkan dividen likuidasi . Dari tangggal tersebut, investor harus
membandingkan antara laba dan dividen investor mulai tanggal perubahan metode menjadi
metode biaya.

Sudut Pandang Investee atas Dividen Likuidasi

Investee tidak menganggap dividen tersebut sebagai dividen likuidasi karena dividen ini dapat
tibul ketika saham investee dibeli sesaat sebelum pengumuman dividen kecuali saldo investee
tidak mencukupi atau jika investee secara spesifik mengumumkan dividen likuidasi untuk
seluruh pemegang saham biasa.

3. Akuisisi Pada Tanggal Interim

Akuisisi investasi selain akhir atau awal tahun fiskal dalam metode ini tidak ada masalah, hanya
saja untuk penentuan apakah sebagian dividen yang diterima merupakan dividen likuidasi ketika
investee mengumuman dividen sehingga investor mengestimasi jumlah laba yang akan
diterimanya dan mencatat pendapatan dividen hanya sebesar jumlah tersebut.

4. Perubahan Jumlah Saham Yang Dimiliki

Untuk pembelian dan penjualan saham dicatat dalam jurnal seperti biasa dan tidak menyebabkan
adanya pengakuan formal dalam pembukuan investor.

2.2.2 Metode Ekuitas (Equity Method)


Investasi dicatat sebesar biaya atau harga perolehan awal dan disesuaikan setiap periode untuk
bagian investor atas laba atau rugi investor dan dividen yang diumumkan oleh investee.

1. Penggunaan Metode Ekuitas

PSAK No.15 "Akuntansi untuk investasi Dalam Perusahaan Asosiasi" (PSAK.15) mengharuskan
metode ekuitas digunakan untuk pelaporan investasi dimana kepemilikan investor atas saham
9

berhak suara memberikan investor "kemampuan untuk mempunyai pengaruh signifikan atas
kebijakan operasi dan keuangan " perusahaan.

2. Ekuitas Investor Atas Investasi

Investasi dicatat sebesar biaya atau harga perolehan awal dan disesuaikan setiap periode untuk
bagian investor atas laba atau rugi investor dan dividen yang diumumkan oleh investeasi.
Pengaruh dari laba atau rugi pengumuman dividen investor digambarkan sebagai berikut :

Dilaporkan oleh Investasi Pengaruh pada akun investor


Laba bersih Mencatat pendapatan dari investasi
Meningkatkan akun investasi

Rugi bersih Mencatat kerugian dari investasi


Menurunkan akun investasi

3. Pengakuan Pendapatan

Ilustrasi, PT ABC memperoleh pengaruh signifikan atas PT XYZ dengan membeli 20% saham
biasa PT XYZ pada awal tahun. PT XYZ melaporkan laba sebesar Rp 60.000.000,- untuk tahun
berjalan . PT ABC mencatat bagiannya atas laba PT XYZ sebesar Rp 12.000.000,-

Ayat jurnal sebagai berikut :

(4) Investasi pada saham PT XYZ 12.000.000,-


Pendapatan dari Investasi 12.000.000,-
Mencatat pendapatan dari investasi pada PT XYZ

Ayat jurnal ini disebut sebagai akrual ekuitas dan biasanya dibuat sebagai ayat jurnal
penyesuaian pada akhir periode begitu juga sebaliknya kalau investee melaporkan rugi berarti
mengurangi investasi.
10

4. Pengakuan Dividen

Dalam metode ekuitas dividen dari investasi tidak diakui sebagai pendapatan karena pendapatan
atau kerugian diakui pada saat laba tersebut diakui oleh investee serta telah dikapitalisasi dalam
nilai investasi. Sebaliknya dividen yang diumumkan investee sebagai pengurang ekuitasnya
sehingga mengurangi nilai tercatat investasi.Akibatnya semua dividen dari investee diperlakukan
sebagai dividen likuidasi . Oleh karena itu , jika PT ABC memperoleh 20% saham biasa PT XYZ
mengumumkan serta membayar dividen sebesar Rp 20.000.000,- maka bagaimana ayat jurnal
dicatat PT ABC ?

(5) Kas 4.000.000


Investasi pada saham PT XYZ 4.000.000
Mencatat penerimaan dividen dari PT XYZ

5. Nilai Tercatat Investasi

Ilustrasi, PT ABC mengakuisisi 20% saham biasa PT XYZ senilai Rp 100.000.000,- PT XYZ
memperoleh laba sebesar Rp 60.000.000,- dan membayar dividen Rp 20.000.000,- . Nilai tercatat
investasi diawali dengan biaya perolehan awal Rp 100.000.000,- dan bertambah sebesar bagian
PT ABC atas laba PT XYZ yaitu sebesar Rp 12.000.000,- Nilai tercatat dikurangi oleh bagian PT
ABC atas dividen PT XYZ yaitu Rp 4.000.000,- . Oleh karena itu nilai tercatat investasi pada
akhir periode = Rp 108.000.000 (Rp 100.000.000 + Rp 12.000.000- Rp 4.000.000 )

Investasi pada saham PT XYZ

Biaya perolehan awal 100.000.000,- 100.000.000


Akrual Ekuitas 12.000.000,-
112.000.000
Dividen 4.000.000
108.000.000

Kenaikan akun investasi sebesar Rp 8.000.000,- mencerminkan bagian PT ABC sebesar 20%
atas laba PT XYZ yang tidak dibagikan pada periode tersebut (Rp 60.000.000,- - Rp
20.000.000,-)
11

6. Akuisisi Pada Tanggal Interim

Ilustrasi, PT ABC mengakuisisi 20% saham biasa PT XYZ pada tanggal 1 Oktober senilai Rp
109.000.000,- PT XYZ mengakui laba secara merata selama tahun tersebut Rp 60.000.000,- dan
membayar dividen Rp 20.000.000,- pada tanggal 20 Desember . Nilai investasi tercatat
meningkat Rp 3.000.000,- yang menunjukkan bagian PT ABC atas laba PT XYZ yang diperoleh
antara tanggal 1 Oktober s.d 31 Desember.dan menurun Rp 4.000.000,- dari dividen yang
diterima pada akhir tahun.

Investasi pada saham PT XYZ

Biaya perolehan awal 109.000.000,- 109.000.000


Akrual Ekuitas (60.000.000x0.20x1/4) 3.000.000,- 112.000.000
Dividen 4.000.000 108.000.000

7. Perbedaan Antara Biaya Perolehan Investasi Dan Nilai Buku Yang Mendasari

Diferensial adalah selisih antara nilai perolehan dengan nilai buku investasi. Ada beberapa alasan
mengapa nilai perolehan melebihi nilai buku aset bersih :
1. Aset investasi bernilai lebih dibandingkan nilai bukunya
2. Adanya goodwill yang tidak tercatat karena adanya kemampuan menghasilkan laba lebih.
Dalam metode ekuitas bagian dari deferensial harus diamortisasi selama masa manfaat ekonomis
dari aset tersebut. Sebaliknya kalau terjadi kerugian akibat adanya penurunan nilai harus diakui
jika penurunan nilai aset tersebut tidak bersifat sementara.

a. Amortisasi atau Penghapusbukuan Diferensial


Pendekatan untuk mengamortisasi diferensial yang paling konsisten adalah satu baris dineraca
dan satu baris di laba rugi sbb. :
Pendapatan dari investee Rp
Investasi pada saham biasa investasi Rp

b. Ilustrasi Perlakuan Diferensial


PT A membeli 40% saham biasa PT B 2 Januari 2011 senilai Rp 200.000.000. PT B pada tgl
tersebut mempunyai aset bersih dengan nilai buku Rp 400.000.000,- dan nilai wajar Rp
12

465.000.000 . Bagian PT A atas nilai buku aset bersih PT B Rp 160.000.000,- Diferensial


sebesar Rp 40.000.000,- dihitung :
Biaya perolehan investasi pada PT A Rp 200.000.000
Nilai buku bagian PT A atas aset PT B (Rp 160.000.000)
Diferensial Rp 40.000.000
=============
Selisih lebih nilai wajar diatas nilai buku sebesar Rp 65.000.000,- terdiri dari Rp 15.000.000,-
peningkatan nilai tanah PT B dan Rp 50.000.000,- peningkatan nilai peralatan PT B. 40% bagian
PT A atas peningkatan nilai dimaksud terdiri dari :
Total Peningkatan Bagian PT A 40 %
Tanah 15.000.000,- 6.000.000,-
Peralatan 50.000.000,- 26.000.000,-
Total 65.000.000 26.000.000,-
diilustrasikan pada diagram berikut :

Biaya perolehan investasi


Rp 200.000.000,-
Selisih lebih biaya perolehan
diatas nilai wajar aset yang
dapat diidentifikasi
Rp 14.000.000
Total Deferensial
Rp 40.000.000,- Nilai wajar aset aktiva bersih
yang dapat diidentifikasi
Rp 186.000.000
Selisih lebih nilai wajar diatas
nilai buku aset yang dapat
diidentifikasi Rp 26.000.000,-
Bilai buku aset bersih yang
dapat diidentifikasi
Rp 160..000.000,-
13

Karena tanah mempunyai umur tidak terbatas maka tidak diamortisasi sedangkan peralatan
diperkirakan 5 tahun. Jadi amortosasi tahunan adalah Rp 4.000.000,- . PT B mengumumkan
dividen sebesar Rp 20.000.000,- selama tahun 2011dan pada akhir tahun melaporkan laba bersih
Rp 80.000.000,-

Ayat jurnal PT A metode ekuitas adalah :

(6) Investasi pada saham PT B Rp 200.000.000


Kas Rp 200.000.000
Mencatat pembelian saham PT B
(7) Kas Rp 8.000.000
Investasi pada saham PT B Rp 8.000.000
Mencatat dividen PT B ( 40% x Rp 20.000.000,-)
(8) Investasi pada saham PT B Rp 32.000.000
Pendapatan dari investee Rp 32.000.000
Mencatat pendapatan metode ekuitas ( 40% x Rp 80.000.000,-)
(9) Pendapatan dari investee Rp 4.000.000,-
Investasi pada saham PT B Rp 4.000.000,-
Amortisasi peralatan terkait dengan peralatan

Dengan ayat jurnal tersebut PT A mengakui pendapatan dari PT B dan menyesuaikan


investasinya di PT B menjadi bersaldo akhir Rp 220.000.000,-
Ada dua akun yang digunakan untuk mengakui diferensial dan amortisasi diferensial yaitu
Pendapatan dari investee dan investasi pada saham PT B.

c. Pelepasan Diferensial Aset Terkait

Contoh, PT B membeli tanah tersebut tahun 2010 sebesar Rp 75.000.0000,- dan menjualnya
tahun 2012 sebesar Rp 125.000.000,- PT B mengakui keuntungan dari penjualan sebesar Rp
50.000.000,- dan bagian PT A atas keuntungan penjualan tersebut sebesar 40% atau Rp
20.000.000,-.Akan tetapi bagian keuntungan yang diakui PT A harus disesuaikan dengan
perhitungan :
14

Bagian keuntungan PT A atas keuntungan yang dilaporkan PT B Rp 20.000.000,-


Bagian diferensial PT A yang tercatat dengan tanah (Rp 6.000.000,)
----------------------
Keuntungan yang diakui PT A Rp 14.000.000,-

Jadi, PT B melaporkan laba bersih termasuk keuntungan dari penjualan tanah sebesar Rp
150.000.000,- untuk tahun 2012.PT A mencatat ayat jurnal (tidak memperhitungkan dividen dan
amortisasi diferensial terkait dengan peralatan :

(10) Investasi pada saham PT B Rp 60.000.000


Pendapatan dari investee Rp 60.000.000
Mencatat pendapatan metode ekuitas (40% x Rp 150.000.000)

(11) Pendapatan dari investee Rp 6.000.000,-


Investasi pada saham PT B Rp 6.000.000,-
Menghapus diferensial terkait dengan tanah PT B
Pendekatan yang sama juga berlaku untuk aset dengan masa manfaat terbatas.

d. Penurunan Nilai Investasi

Jika nilai harga pasar dibawah nilai buku dan kondisinya tidak bersifat temporer maka nilai
investasi harus diturunkan menjadi sebesar nilai wajarnya dan mengakui adanya kerugian. Nilai
baru yang lebih rendah menjadi titik awal untuk penetapan berlanjut dari metode ekuitas.
Kenaikan kembali dari nilai investasi tidak boleh diakui.

e. Perubahan Jumlah Lembar Saham Yang Dimiiliki

Perubahan jumlah lembar dalam saham biasa yang dimiliki investor diperlakukan sama dengan
metode biaya tidak ada pengakuan formal. Sebaliknya pembelian dan penjualan saham
memerlukan pengakuan formal.
15

1) Pembelian Saham Tambahan

Pembelian saham biasa tambahan atas saham biasa yang sudah dimiliki oleh investor
pencatatannya sama dengan saat akuisisi pertama . Investasi baru dan lama pada saham yang
sama digabungkan untuk tujuan pelaporan keuangan.Pendapatan yang boleh diakui atas saham
baru tersebut hanya boleh diakui oleh investor sejak tanggal akuisisi.

Ilustrasi, PT ABC membeli 20% saham biasa PT XYZ pada tanggal 2 januari 2011dan membeli
lagi 10% pada tanggal 1 Juli 2011.dan pembelian saham tersebut dilakukan pada nilai bukunya.
Jika PT XYZ memperoleh laba sebesar Rp 25.000.0000,- dari 2 Januari s.d 30 Jumi dan
memperoleh laba Rp 35.000.000,- dari tanggal 1 Juli s.d 31 Desember , total pendapatan 2011
yang diakui PT ABC investasinya di PT XYZ adalah Rp 15.500.000,- dihitung sebagai beriut :

Pendapatan 2 Januari - 30 Juni 2011 : 20% x Rp 25.000.000 = Rp 5.000.000,-


Pendapatan 1 Juli - 31 Desember : 30% x Rp 35.000.000,- = Rp 10.500.000,-
Pendapatan dari investasi 2011 = Rp 15.500.000,-

Jika PT XYZ mengumumkan dan membayar dividen sebesar Rp 10.000.000,- pada tanggal 15
Januari dan berikutnya pada tanggal 15 Juli PT ABC mengurangi akun investasinya sebesar Rp
2.000.000 (20% x Rp 10.000.000)pada tanggal 15 Januari dan sebesar Rp 3.000.000,- (30% x Rp
10.000.000) pada tanggal 15 Juli.
Jika investasi dicatat menggunakan metode biaya dan pembelian saham baru tersebut
mempengaruhi investor secara signifikan maka dilakukan perubahan metode dari metode biaya
ke metode ekuitas.Perubahan ke metode ekuitas harus diterapkan secara retroaktif sejak tanggal
akuisisi pertama dari saham investee.
Ilustrasi, PT A membeli 15% saham biasa PT Z tanggal 2 Januari 2011, dan tambahan 10% pada
tanggal 2 Januari 2014. Selanjutnya PT A mengganti metodenya menjadi metode ekuitas pada
tanggal 2 Januari 2014 , karena ia memperoleh kemampuan untuk mempengaruhi PT Z secara
signifikan.Berdasarkan laba dan dividen PT Z berikt, asumsikan pembelian saham pada nilai
bukunya , angka investasi yang dilapor PT A semula dan yang dinyatakan kembali adalah :
16

Pendapatan investasi dilaporkan


oleh PT A
Dinyatakan
PT Z Semula Kembali
Tahun Laba bersih Dividen Metode Biaya Metode Ekuitas
2011 15.000.000 10.000.000 1.500.000 2.250.000
2012 18.000.000 10.000.000 1.500.000 2.700.000
2013 22.000.000 10.000.000 1.500.000 3.300.000
55.000.000 30.000.000 4.500.000 8.250.000
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jadi dalam laporan keuangan PT A tahun 2014, laporan keuangan komparatif untuk tahun 2011,
2012, 2013 dinyatakan kembali untuk memasukkan 15% bagian PT A atas laba PT Zdan
mengeluarkan dari laba PT A bagiannya atas dividen yang diakui berdasarkan metode
biaya.Selain itu akun investasi dan saldo laba PT A dinayatkan kembali seakan-akan metode
ekuitas telah diterapkan dari tanggal akuisisi awal.Pernyataan tersebut dinyatakan pada
pembukuan PT A dengan membuat ayat jurnal 2 Januari 2014 .
(12) Investasi pada saham PT Z 3.750.000
Saldo laba 3.750.000
Menyatakan kembali akun investasi dari metode biaya ke metod ekuitas
Rp 8.250.000 - Rp 4.500.000

Tahun 2014, Jika PT Z melaporkan laba bersih Rp 30.000.000,- pendapatan investasi PT A


sebesar Rp 7.500.000,- (25% x laba bersih)

2) Penjualan Saham

Jika hanya sebagian sinvestasi yang dijual, investor harus memutuskan apakah meneruskan
metode ekuitas atau ke metode biaya, sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
17

2.3 Perbandingan Metode Biaya Dan Metode Ekuitas

Akuntansi metode biaya untuk investasi pada perusahaan lain konsisten dengan dasar biaya
historis Metode ini mendapat kritik sebagaimana kritik yang ditujukan atas biaya historis
terutama relevansi dari pelaporan harga beli investasi yang diaakuisisi beberapa tahun
sebelumnya. Metode ini mendekati akuntansi tradisional serta realisasi laba diakui setelah
pengumuman dan pembagian dividen. Kriteria pengaruh signifikan, yang harus dipenuhi dalam
metode ekuitas memperhatikan bahwa bahwa pengumuman dividen oleh investee dapat
dipengaruhi oleh investor. Pengakuan pendapatan dari investee dalam metode ekuitas tanpa
memperhitungkan dividen, memberikan perlindungan terhadap manipulasi laba bersih investee
yang dilakukan dengan mempengaruhi pengumuman dividen investee.Kritik terhadap metode
ekuitas karena penilaian aset bukan berdasarkan biaya historis tetapi mendekati pendekatan nilai
pasar.Sebagai gantinya, nilai tercatat investasi terdiri dari banyak komponen dan tidak ada yang
menyerupai penilaian aset manapun.
Ikhtisar Perbandingan Metode Biaya Dan Metode Ekuitas
Item Metode Biaya Metode Ekuitas
Nilai tercatat investasi Biaya perolehan awal Biaya perolehan awal
pada tanggal akuisisi

Nilai tercatat investasi Biaya perolehan awal Biaya perolehan awal ditambah (dikurangi) setelah
akuisisi bagian investor atas laba (rugi) investasi
dan dikurangi bagian investor atas dividen
investee dan amortisasi atau
penghapusbukuan diferensial.

Diferensial Tidak diamortisasi Amortisasi atas penurunan nilai jika terkait


atau dihapusbukukan dengan aset investee dengan mana manfaat
terbatas atas aset yang dilepaskan

Pengakuan pendapatan Atas dividen yang di Atas laba investee sejak akuisisi, dibagikan
umumkan sejak tgl. atau tidak dikurangi dengan amortisasi atau
akuisisi pengahpusbukuan diferensial
18

Dividen investee dari Pendapatan Pengurang investasi


laba sejak akuisisi

Dividen investee mele- Pengurang investasi Pengurang investasi


bihi laba sejak akuisisi
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Walaupun metode ekuitas telah dianggap sebagai konsolidasi satu baris jumlah rincian yang
dilaporkan dalam metode ekuitas sangat berbeda dengan konsolidasi. Contoh :
Investor akan melaporkan pendapatan metode ekuitas yang sama dari dua investee berikut
walapupun komposisi laporan laba rugi ke duanya cukup berbeda :
Investee 1 Investee 2
Penjualan 50.000.000 500.000.000
Beban operasi 30.000.000 620.000.000
Laba (rugi) operasi 20.000.000 (120.000.000)
Keuntungan penjualan tanah 000 140.000.000
Laba bersih 20.000.000 20.000.000

Dimasa lalu beberapa perusahaan meminjam dalam jumlah banyak melalui anak perusahaan
yang tidak dikonsolidasi dan melaporkan investasinya dalam anak perusahaan tersebut
menggunakan metode ekuitas.Karena dalam situasi seperti ini utang tersebut tidak dilaporkan
maka timbul kekhawatiran mengenai penggunaan metode ekuitas untuk memfasilitasi
pendanaan diluar neraca (off- balance sheet) sehingga DSAK tidak mengijinkan penggunaan
metode ekuitas untuk pelaporan investasi pada anak perusahaan dan mengharuskan konosolidasi
semua anak perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh perusahaan.

2.4 Kepemilikan Selain Investasi Pada Saham Biasa


Bila terjadi kepemilikan perusahaan di entitas lain selain investasi dalam saham biasa, dapat
melibatkan investasi ekuitas di persekutuanatau kepentingan yang tidak mencerminkan
kepemilikan karena keragaman dan kompleksitas dari berbagai jenis pengaturan, aturan-aturan
19

akuntansi, jika ada , serinbgkali kompleks atau dalam beberapa kasus tidak dijelaskan dengan
spesifik.

2.5 Beberapa Pertimbangan Sehubungan Dengan Metode Ekuitas


1. Penentuan Pengaruh Signifikan

Aturan umum yang ditetapkan dalam PSAK No.15 "Akuntansi untuk investasi Dalam
Perusahaan Asosiasi" (PSAK.15) mengharuskan metode ekuitas digunakan untuk pelaporan
investasi dimana kepemilikan investor atas saham berhak suara memberikan investor
"kemampuan untuk mempunyai pengaruh signifikan atas kebijakan operasi dan keuangan "
perusahaan. Jika tidak terdapat bukti lain, kepemilikan saham biasa 20% atau lebih dianggap
sebagai indikasi bahwa investor dapat mempunyai pengaruh yang signifikan atas investee .ada
beberapa faktor yang dapat menunjukkan bukti lain mengenai kemampuan untuk mempunyai
pengaruh signifikan, yaitu :

a. Perwakilan dalam dewan direksi


b. Partisipasi dalam pengambilan kebijakan
c. TRansaksi pokok antar perusahaan
d. Pertukaran personel manajerial
e. Ketergantungan teknologi
f. Besaran investasi dalam kaitannya dengan konsentrasi pemegang saham lain.

2. Laba Antar Perusahaan Yang Belum Direalisasi

Metode yang diterapkan dalam PSAK No.15 sering disebut konsolidasi satu baris karena :

a. laba investor dan ekuitas pemegang saham adalah sama jika investee dikonsolidasikan.
b. semua penyesuaian metode ekuitas dilakukan melalui akun investasi dan pendapatan
investasi, yang dilaporkan hanya sebagai satu baris dalam neraca dan satu baris dalam
laporan laba rugi.
Pandangan dalam konsolidasi adalah penjualan antarperusahaan tidak menyebabkan realisasi
pendapatan sampai laba antarperusahaan tersebut dijual kepada pihak ekternal yang tidak
terafiliasi. karena dalam membuat laporan konsolidasi hubungan induk - anak harus dieliminasi
20

termasuk laba yang belum terealisasi. Pada metode ekuitas prinsipnya sama harus disesuaikan
.Penyesuaian terhadap laba belum terealisasi dalam penjualan ke afiliasi disebut metode ekuitas
disesuaikan penuh.

3. Penyesuaian untuk Laba Antar Perusahaan yang Belum Direalisasi.

Penjualan antarperusahaan biasanya dicatat pada pembukuan penjual dengan cara yang sama
seperti penjual lain termasuk pengakuan laba. Dalam penerapan metode ekuitas , laba belum
terealisasi yang masih ada pada akhir periode pembukuan harus dikurangi dari jumlah
pendapatan yang seharusnya dilaporkan.

Dalam pendekatan satu baris, pendapatan dari investasi yang diakui dan nilai tercatat investasi
dikurangi untuk menghilangkan pengaruh laba antar perusahaan yang belum direalisasi.Pada
periode berikutnya saat laba antar perusahaan direalisasi , ayat jurnal tersebut dibalik.

Ilustrasi, PT P memiliki 40% saham biasa PT L . Selama tahun 2011, PT P menjual persediaan
ke PT L senilai Rp 10.000.000 , biaya perolehan persediaan tersebut sebesar Rp 7.000.000,- PT
L menjual satu per tiga dari persediaan tersebut ke pihak luar selama tahun 2011 dan dua pertiga
dari persediaan tersebut masih terdapat di persediaan akhir . Jumlah laba yang belum terealisasi
dihitung :
Total laba antar perusahaan Rp 3.000.000
Bagian belum terealisasi Rp 2.000.000

PT L melaporkan laba bersih sebesar Rp 60.000.000 untuk tahun 2011, dan tidak mengumumkan
dividen .

Ayat jurnal PT P pada akhir tahun 2011


31 Desember 2011
(13) Investasi pada saham PT L 24.000.000
Pendapatan dari PT L 24.000.000
Mencatat pendapatan metode ekuitas ( 40% x60.000.000)

(14) Pendapatan dari PT L 2.000.000


21

Investasi pada saham PT L 2.000.000


Menghilangkan laba antarperusahaan yang belum direalisasi

Jika semua persediaan yang tersisa terjual pada tahun 2012, maka ayat jurnal berikut akan dibuat
dalam pembukuan PT P pada akhir 2012 untuk mencatat realisasi laba antarperusahaan yang
sebelumnya belum direalisasi :
31 Desember 2012
(15) Investasi pada saham PT L 2.000.000
Pendapatan dari PT L 2.000.000
Mengakui laba antarperusahaan yang direalisasi

4. Aturan Tambahan Dari Psak 15


a) Bagian Investor Atas Laba Komprehensif Lainnya

PT A membeli 40% saham biasa PT B 2 Januari 2011. Untuk tahun 2011 PT B melaporkan laba
bersih senilai Rp 60.000.000,- dan laba komprehensip sebesar Rp 115.000.000,- termasuk laba
konprehensip lainnya sebesar (sebagai tambahan laba bersih) Rp 35.000.000,- (setelah dikurangi
pajak karena peningkatan nilai wajar dari investasi yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk
dijual berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam pSAK 15 . Selain pencatatan ayat jurnal
metode ekuitas yang umum, PT A mengakui bagian proporsionalnya atau keuntungan belum
terealisasi dari efek tersedia -untuk-dijual yang dilaporkan PT B selama tahun 2011 dengan
jurnal :

(16) Investasi pada saham PT B 14.000.000


Keuntungan belum direalisasi dari investasi pada investee 14.000.000
Mengakui bagian atas keuntungan belum terealisasi investee
dari efek tersedia - untuk- dijual

Ayat jurnal (16) tidak mempengaruhi laba bersih PT A tahun 2011, tetapi mengakibatkan laba
komprehensif lainnya dan juga total laba komprehensifnya sebesar Rp 14.000.000. PT A akan
22

membuat jurnal yang sama setipa akhir periode untuk bagian proporsionalnya terhadap
peningkatan atau penurunan dalam akumulasi keuntungan belum terealisasi PT B.

b) Akuntansi Untuk Investasi Pada Anak Perusahaan

Perusahaan mempunyai tiga pendekatan yang berbeda dalam penggunaan akuntansi untuk anak
perusahaan yang dikonsolidasi :

1. Metode ekuitas disesuaikan penuh


2. Metode ekuitas versi modifikasi
3. Metode biaya
Beberapa versi modifikasi dari metode ekuitas sering ditemukan dalam praktik dan semuanya
biasa disebut sebagai metode ekuitas modifikasi. Beberapa perusahaan menerapkan metode
ekuitas tanpa membuat penyesuaian untuk :
a. laba antarperusahaan yang belum direalisasi
b. amortisasi diferensial
Beberapa perusahaan membuat penyesuaian untuk amortisasi diferensial tetapi tidak membuat
penyesuaian untuk laba antarperusahaan yang belum direalisasi.
Pendekatan terakhir ini disebut metode ekuitas dasar dan digunakan dalam bab-bab berikutnya
mengenai konsolidasi.
Walapun metode ekuitas versi modifikasi tidak diterima untuk tujuan pelaporan keuangan,
metode ini men=mungkinkan adanya penghematan pencatatan bagi induk perusahaan jika
digunakan dalam pembukuan pada kondisi diharuskannya konsolidasi anak perusahaan.
23

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam akuntansi terdapat dua metode pencatatan investasi, yaitu sbb:


1. Metode biaya (cost method).
2. Metode ekuitas (equity method).
Akuntansi metode ekuitas dan metode biaya adalah metode akuntansi untuk investasi yang harus
digunakan oleh investor tergantung dari porsi kepemilikan pada perusahaan investee. Pemilihan
metode akuntansi terhadap investasi jangka panjang ini dikaitkan dengan besarnya pemilikan
saham, yaitu :
1. Pemilikan saham dalam jumlah kecil, yaitu dibawah 20% disarankan untuk menggunakan
metode harga perolehan/biaya.
2. Pemilikan saham dalam jumlah yang cukup besar, sehingga dapat mempengaruhi secara
berarti (materiality), yaitu pemilikam 20% - 50%, disarankan untuk menggunakan metode
ekuitas.
3. Pemilikan saham secara mayoritas, sehingga dapat mengendalikan perusahaan anak, yaitu
pemilikan lebih dari 50% dapat menggunakan kedua metode tersebut, akan tetapi disarankan
menggunakan metode ekuitas. Dalam pemilikan di atas 50% ini, perusahaan induk
diharuskan menyusun laporan keuangan konsolidasi.
Pencatatan dengan Metode Biaya (Cost Method) hanya mencatat dividen perusahaan anak.
Sedangkan pencatatan dengan Metode Ekuitas (Equity Method) mencatat laba perusahaan anak,
rugi perusahaan anak, dan dividen perusahaan anak.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran yang diajukan oleh penulis adalah;
bagi perusahaan sebaiknya dalam pencatatan investasi saham perusahaan induk harus dibuatkan
neraca konsolidasi antara perusahaan induk dan perusahaan anak, agar menggambarkan keadaan
atau posisi keuangan perusahaan induk dan anak perusahaan.
24

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai