Anda di halaman 1dari 12

129 Sistem Pengobatan Tradisional… (Yanti Nisfiyanti)

SISTEM PENGOBATAN TRADISIONAL


(Studi Kasus di Desa Juntinyuat, Kecamatan Juntinyuat,
Kabupaten Indramayu)

Traditional Medicine
(A Case Study in The Village of Juntinyuat, District of Juntinyuat, Regency of
Indramayu)

Oleh Yanti Nisfiyanti

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


Jln. Cinambo No. 136 Ujungberung Bandung
Email: yantinisfiyanti@ymail.com

Naskah Diterima: 31 Januari 2012 Naskah Disetujui: 29 Februari 2012

Abstrak

Sejak dahulu nenek moyang kita telah menciptakan berbagai ramuan obat yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan untuk mengobati sakit atau memelihara kesehatan. Tradisi
tersebut di antaranya tertulis dalam naskah-naskah kuno yang tersebar di berbagai daerah di
Indonesia. Di antaranya disebutkan berbagai jenis penyakit yang sering diderita masyarakat
dan berbagai jenis tumbuhan yang diramu untuk obatnya. Dalam perkembangannya, hasil
riset para ahli mengungkapkan bahwa herbal yang digunakan dalam pengobatan tradisional
tersebut terkandung berbagai zat yang bermanfaat bagi kesehatan. Dari hasil penelitian
diketahui bahwa sistem pengetahuan tentang pengobatan tradisional di Desa Juntinyuat
merupakan warisan dari leluhurnya. Masyarakat Juntinyuat hanya meneruskan tradisi
pengobatan yang sudah ada. Pengobatan tradisional yang mereka lakukan mencakup semua
jenis penyakit yang diderita. Mulai dari penyakit ringan sampai penyakit yang berat, bahkan
untuk memelihara kebugaran dan kesehatan badan. Mereka merasakan manfaat pengobatan
tradisional meskipun tingkat kemanjuran obat tersebut memerlukan waktu yang lebih lama.
Bahkan lebih efektif digunakan untuk memelihara kesehatan daripada untuk penyembuhan.
Dari situ muncul tradisi minum jamu di kalangan masyarakat untuk memelihara kesehatan
badan. Pengobatan tradisional ditempuh sebagai upaya pertolongan pertama atau darurat
sebelum berobat ke medis. Namun demikian, apabila penyakit tidak dapat disembuhkan
secara medis atau pengobatan secara medis tidak terjangkau biayanya, masyarakat kembali
lagi ke pengobatan tradisional.

Kata kunci: pengobatan tradisional, herbal, sistem pengetahuan.

Abstract

Our ancestors has created herbal remedies either to cure illnesses or for health
care. Those recipes were written in old manuscripts and are scattered around Indonesia,
mentioning some common diseases and herbs that cure them. Modern research reveals that
herbs used by our ancestors contain elements that are beneficial to human health. The result
of this research shows that knowledge system about traditional medicine in Desa/village
Juntinyuat is inherited from their ancestors. The remedy covers ailment to severe diseases,

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2012


Patanjala Vol. 4, No. 1, Mei 2012: 129-140 130

as well as health care and body fitness. Although it takes quite long enough to get well, the
people of Juntinyuat feel the remedies are very useful. They are even more useful for health
care than to cure illnesses. This fact leads to practice of taking jamu (herbal medicine) for
caring health, and this is the first aid before seeing the doctor. But, if seeing the doctor does
not work and the cost is considered high, they will turn back to the traditional medicine.

Keywords: traditional medicine, herbal, knowledge system.

A. PENDAHULUAN digunakan oleh 34 etnis untuk pengobatan


penyakit malaria; 133 spesies tumbuhan
Pengobatan tradisional adalah
digunakan oleh 30 etnis untuk pengobatan
bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia
penyakit demam; 110 spesies tumbuhan
yang diturunkan dari generasi ke generasi,
digunakan oleh 30 etnis untuk pengobatan
baik secara lisan maupun tulisan (Djlantik,
1983). Obat-obatan tradisional yang terbuat penyakit gangguan pencernaan; dan 98
dari tumbuhan tersebut mudah didapat di spesies tumbuhan digunakan oleh 27 etnis
sekitar tempat tinggal dan juga secara untuk pengobatan penyakit kulit. Hasil-hasil
riset tersebut diperkuat dengan pemaparan
ekonomi terjangkau bila dibandingkan
dengan obat dan pengobatan modern saat unsur-unsur kandungan yang terdapat dalam
ini. Selain itu, obat-obat tradisional relatif tumbuhan-tumbuhan tersebut.
aman karena tidak dicampur dengan bahan Sebagai contoh, lidah buaya atau
kimia sehingga tidak berefek samping nama latinnya aloevera mengandung zat-zat
yang dapat berfungsi sebagai antioksidan
seperti halnya obat-obatan modern.
untuk mencegah penuaan dini, serangan
Pengetahuan tentang pengobatan
jantung, dan beberapa penyakit degeneratif.
tradisional merupakan tradisi warisan
leluhur bangsa Indonesia. Selain telah Di bidang kecantikan, para ahli menciptakan
diturunkan secara lisan, turun-temurun dari bahan dari lidah buaya ini sebagai obat
penyubur rambut dan suplemen makanan.
generasi ke generasi, ilmu pengobatan tradi-
sional telah dicatat dalam naskah-naskah Meskipun informasi obat-obatan
dan pengobatan tradisional telah banyak
kuno, di antaranya naskah berbahasa Sunda
yang dinamakan Kumpulan Mantra, dipublikasikan, potensi obat dan pengobatan
Paririmbon, dan Petangan. Naskah-naskah tradisional masih bisa digali dari berbagai
daerah khususnya di Jawa Barat untuk
tersebut berisi mantera-mantera yang berka-
memperkaya khasanah obat dan pengobatan
itan dengan pengobatan, membasmi wabah
tradisional yang telah ada. Salah satu daerah
penyakit, dan membuang racun.
Hingga kini, pengetahuan tentang di Jawa Barat yang hingga kini masyarakat-
obat dan pengobatan secara tradisional nya masih menggunakan obat tradisional
masih digunakan oleh sebagian masyarakat secara turun-temurun adalah masyarakat di
meskipun terbatas di kalangan tertentu saja Kabupaten Indramayu. Upaya untuk menye-
lamatkan warisan budaya leluhur terus
untuk mengatasi sakit dalam kondisi darurat
dan memelihara kesehatan. Selain itu, dilakukan, baik oleh kelompok maupun
berbagai jenis tumbuhan yang menjadi perorangan, yang menerapkannya dalam
tumpuan pengobatan tradisional terus kehidupan sehari-hari.
dikembangkan untuk kepentingan pengo- Sehubungan dengan latar belakang
permasalahan yang telah dikemukakan,
batan modern. Oleh karena itu, keberadaan
obat dan pengobatan tradisional semakin maka dilakukan penelitian sistem pengobat-
an tradisional di Kabupaten Indramayu
mendapat pengakuan di bidang kesehatan,
menyusul adanya hasil-hasil riset kesehatan dalam hal ini mengambil lokasi di
yang menyimpulkan berbagai tumbuhan Kecamatan Juntinyuat. Tujuan dari peneliti-
an ini untuk mengetahui persepsi masyarakat
sangat bermanfaat bagi kesehatan dan
kecantikan. Hasil riset Supriadi dan kawan- tentang sehat dan sakit, penyakit-penyakit
yang diobati dengan obat tradisional, dan
kawan (2001) menyimpulkan bahwa
sebanyak 78 spesies tumbuhan telah bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai
obat, serta cara pengobatannya. Oleh karena

2012 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


131 Sistem Pengobatan Tradisional… (Yanti Nisfiyanti)

itu, ruang lingkup penelitian dibatasi seputar air tamba atau obat padi ke beberapa lokasi
kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat air yang mengalir ke sawah melalui tata cara
Juntinyuat dalam mencegah dan mengobati yang biasa dilaksanakan secara turun-
sakit sehubungan dengan pemakaian obat temurun. Sebelum air tamba dituangkan ke
tradisional. pematang, dilaksanakan dahulu selamatan
Adapun metode yang digunakan dengan membacakan mantera oleh pemim-
deskripsi analisis, yaitu menggambarkan pin upacara.
fenomena yang sedang berlangsung, dalam Upacara Baritan merupakan tradisi
hal ini kehidupan masyarakat Juntinyuat masyarakat setempat dalam menolak wabah
sehubungan dengan kebiasaan mereka dalam penyakit yang biasa menyerang manusia.
memelihara kesehatan dan mengobati sakit Namanya berasal dari kata burit, yaitu waktu
menggunakan cara-cara tradisional. Kemu- menjelang magrib. Upacara dilaksanakan di
dian akan dijelaskan hubungan antarunsur perempatan jalan dengan tata cara yang
di dalamnya dalam hal ini mengapa mereka biasa dilaksanakan secara turun-temurun.
melakukan demikian. Dalam menjelaskan
hubungan antarunsur tersebut digunakan 1. Persepsi Masyarakat tentang Sehat dan
teori Kluckhohn dan Florence Kluckhohn, Sakit
istrinya, tentang hubungan manusia dengan WHO (1974) memberi pengertian
alam (MA) bahwa manusia harus mampu sehat sakit bahwa seseorang dikatakan sehat
menjajagi rahasia-rahasia alam dan meman- apabila keadaannya sempurna, baik fisik,
faatkannya untuk keperluan hidupnya atau mental, sosial, tidak cacat dan lemah, dan
hidup selaras dengan alam. (Kluckhohn sudah pasti bebas dari penyakit. Sebaliknya,
dalam Koentjaraningrat, 2007:81) seseorang dikatakan sakit apabila ia
menderita penyakit menahun (kronis), atau
B. HASIL DAN BAHASAN gangguan kesehatan lain yang menyebabkan
Desa Juntinyuat merupakan salah aktivitas kerja/kegiatannya terganggu.
satu wilayah di Kecamatan Juntinyuat, Senada dengan pengertian WHO
Kabupaten Indramayu yang wilayahnya tentang sehat sakit, Perkins (1992) mende-
meliputi daerah sawah, pantai, dan daratan. finisikan sehat adalah suatu keadaan
Jarak pemerintahan desa ke kecamatan 0 km seimbang yang dinamis antara bentuk tubuh
karena berada di wilayah Kecamatan dan fungsi yang dapat mengadakan penye-
Juntinyuat (0 km), jarak ke desa terjauh 7 suaian sehingga dapat mengatasi gangguan
km, dan jarak ke kantor kabupaten 18 km. dari luar. Adapun sakit sebagai suatu
Desa Juntinyuat memiliki satu dusun. Luas keadaan yang tidak menyenangkan yang
wilayah Desa Juntinyuat 2,77 km2 dengan menimpa seseorang sehingga menimbulkan
jumlah penduduk 6.187 jiwa terdiri atas gangguan aktivitas sehari-hari, baik aktivitas
2.967 laki-laki dan 3.220 perempuan serta jasmani, rohani, dan sosial.
jumlah kepala keluarga 1.935. Adapun jenis Pada kenyataannya, konsep sehat
mata pencaharian penduduk beragam, dan sakit tidak terlalu mutlak dan universal
namun mayoritas petani dan nelayan. karena ada fakta-fakta lain di luar keadaan
Tradisi yang masih mereka jalan- klinis yang mempengaruhinya, terutama
kan di antaranya menerapkan pengetahuan faktor sosial budaya. Persepsi masyarakat
tentang obat dan pengobatan tradisional, Juntinyuat tentang sehat dan sakit
baik dalam kehidupan sehari-hari maupun bermacam-macam dan relatif, namun pada
peristiwa-peristiwa tertentu, seperti melak- umumnya sehat dan sakit berhubungan
sanakan upacara untuk mencegah wabah dengan 2 aspek, yaitu fisik dan psikis.
penyakit dalam upacara mapag tamba dan Seorang anak dikatakan dalam keadaan
baritan. Mapag Tamba sebuah tradisi yang sehat apabila lincah, baik gerakan maupun
dilaksanakan untuk mengusir penyakit yang pikirannya, makannya banyak atau suhu
biasa menyerang tanaman padi. Upacara ini badannya normal. Sebaliknya, seorang anak
dilaksanakan setelah ngoyos, yaitu member- dikatakan dalam keadaan sakit apabila
sihkan rumput-rumput liar di antara tanaman badannya tampak lemas, lesu, panas, tidak
padi. Teknis upacara dengan menyiramkan enak badan, atau kalau bayi terus-terusan

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2012


Patanjala Vol. 4, No. 1, Mei 2012: 129-140 132

rewel. Berbeda halnya dengan keadaan sehat makanan yang tidak memperhatikan keber-
dan sakit pada orang dewasa. Seseorang sihan serta penggunaan bahan campuran
dikatakan sehat apabila tidak mempunyai bukan untuk makanan bisa menyebabkan
pantangan dalam hal makan, tidak pelupa sakit. Makanan yang terlampau pedas atau
atau pikirannya bebas. asam berlebihan karena penggunaan cuka
Berdasarkan pengertian tersebut, yang melewati batas menyebabkan sakit
maka dapat disimpulkan bahwa sehat atau pula. Adapun sakit yang disebabkan oleh
sakit di masyarakat Juntinyuat menyangkut makanan di antaranya sakit perut, mual-
3 dimensi, yaitu fisik, psikis, dan sosial. mual, dan mencret. Sakit yang disebabkan
Kondisi fisik dan psikis seseorang, baik oleh faktor makanan biasanya dialami anak-
sehat maupun sakit, akan berpengaruh pada anak yang sering jajan sembarangan.
aktivitas sosialnya. Sebagai contoh, orang Adapun sakit yang disebabkan
yang menderita sakit kepala, selain tersiksa oleh mahluk halus, dalam kepercayaan
secara fisik, juga akan merasa terusik pikiran masyarakat Juntinyuat, yaitu sakit yang
dan perasaannya oleh keadaan lingkungan di tidak wajar. Sakit muncul secara tiba-tiba
sekitarnya dan aktivitas sosialnya tidak dan tidak diketahui penyebabnya. Menurut
berjalan sebagaimana mestinya. kepercayaan masyarakat Juntinyuat ada
Konsep sehat sakit berlaku bagi beragam mahluk halus yang biasa meng-
semua orang, pria wanita, dewasa dan anak- ganggu manusia sehingga manusia yang
anak. Untuk mengetahui seseorang sakit, ditempelinya menjadi sakit, yaitu:
masyarakat Juntinyuat biasanya mengenali- - Mahluk halus yang baik yang
nya lewat pengalaman. Gejala sakit pada bermaksud mengingatkan atau me-
anak-anak biasanya ditandai dengan tingkah nyampaikan pesan;
laku yang gelisah, rewel, sering menangis, - Mahluk halus dari sesuatu tempat
tidak mau makan, dan pucat. Sedangkan yang menempel di tubuh manusia;
gejala sakit pada orang dewasa antara lain - Mahluk halus yang digunakan oleh
terlihat letih, lesu, lemah, demam, dan tidak manusia untuk menyerang manusia
enak badan sehingga mengganggu aktivitas lain yang dikenal dengan istilah
sehari-harinya. pelet, guna-guna, santet, dan teluh.
Faktor-faktor yang menyebabkan Fenomena sakit yang disebabkan
seseorang dapat terserang sakit, menurut oleh mahluk halus tidak terjadi pada setiap
masyarakat Juntinyuat, yaitu: orang, hanya terjadi pada orang-orang
- Alam, tertentu. Biasanya orang dewasa yang piki-
- Makanan, dan rannya kosong atau karena tekanan batin
- Gangguan mahluk halus. mudah dirasuki mahluk halus. Pemandangan
Faktor alam yang menyebabkan orang-orang yang sudah terganggu pikiran-
sakit berkaitan dengan keadaan cuaca. nya dijumpai di jalanan sekitar Desa/
Cuaca yang biasanya mengganggu kesehat- Kecamatan Juntinyuat. Untuk mengobati
an apabila datang musim hujan, kemarau sakit demikian biasanya dengan ilmu
berkepanjangan, musim peralihan atau kebatinan. Dalam kepercayaan masyarakat
pancaroba dari musim hujan ke musim Juntinyuat, tumbuhan hanjuang dan palem
kemarau. Tidak hanya anak-anak, orang merah yang ditanam di pekarangan dapat
dewasa yang keadaan badannya sedang tidak mengusir mahluk halus yang akan masuk ke
baik atau lemah akan mudah terserang sakit pekarangan atau rumah.
pula. Penyakit-penyakit yang sering diderita
karena alam ini seperti demam, flu, batuk,
dan masuk angin. Namun demikian, 2. Sistem Pengobatan Tradisional
masyarakat Juntinyuat sebagai petani dan Sistem pengobatan yang dipakai
nelayan sudah terbiasa dengan keadaan oleh masyarakat Juntinyuat sejak dulu
cuaca sehingga tidak mudah sakit. hingga sekarang beragam. Namun demikian,
Faktor makanan yang menyebab- biasanya proses pengobatan dilakukan
kan sakit berkaitan dengan tingkat kebersih- secara bertahap. Tahap awal pengobatan
an dari makanan. Pengolahan dan penyajian

2012 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


133 Sistem Pengobatan Tradisional… (Yanti Nisfiyanti)

biasanya dengan obat tradisional atau


membuat obat sendiri dari tumbuhan.
Sebagai contoh, apabila sakit perut yang
berakibat mencret-mencret untuk menghen-
tikannya biasanya memakan lalapan dari
pucuk daun jambu biji sehingga mencret-
mencretnya berhenti. Cara lain, dengan
meminum air rebusan daun jambu biji.
Apabila sakitnya tidak sembuh juga, barulah
berobat secara medis. Namun demikian, ada
juga sakit yang dapat disembuhkan dengan
dipijit oleh tukang urut, seperti masuk angin,
urat-urat kaku, dan pegal-pegal.
Dalam kehidupan masyarakat
Juntinyuat, sehat dan sakit merupakan hal
yang dialami sehari-hari. Sakit tidak dapat
dihindari, tetapi dapat dicegah. Pertamakali
yang dilakukan apabila sakit pegal-pegal
atau masuk angin adalah dengan memijat
bagian yang terasa sakit atau seluruh badan
dengan menggunakan tangan dan obat yang
dapat mengurangi rasa sakit. Apabila perut
terasa kembung, maka diurut pada bagian
perut. Lain lagi apabila sakit flu, yang dipijat
bagian kepala. Pengobatan dengan pijatan
juga untuk mengatasi anak susah makan
dengan memijat bagian punggung selama 1
jam. Semua pijatan dimaksud untuk
melancarkan peredaran darah dan melemas-
kan urat-urat yang tegang atau dalam istilah
setempat brenggol/bronggol. Pengurutan
menurut dukun urut disebut “dirapihkan”,
yaitu pemijatan sebelum berobat secara
medis. Bahan yang biasa digunakan dalam
memijat di antaranya minyak goreng yang
Sumber: Penelitian Tahun 2011
dipanaskan terlebih dahulu atau obat gosok
yang bisa dibeli di warung-warung.
Selain pemijatan, masyarakat
Juntinyuat mengenal pula pengobatan
dengan bahan obat dari tumbuh-tumbuhan
yang pengolahannya berdasarkan penga-
laman dari orang tua dengan cara-cara
sebagai berikut:
a. Dipipis kemudian dioleskan: daun
cocor bebek untuk sakit bisul;
b. Direbus kemudian diminum: pucuk
daun jambu untuk sakit mencret;
c. Diparut kemudian dikompreskan:
baluh putih mentah untuk penurun
panas;
d. Dikunyah kemudian ditelan: pucuk
Gambar 1: Tukang urut di Desa Juntinyuat
daun pare dan kecap untuk sakit
pinggang;

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2012


Patanjala Vol. 4, No. 1, Mei 2012: 129-140 134

e. Diulek kemudian diminum: kraca dikelola oleh PKK. Berbagai jenis tumbuhan
untuk sakit lever; yang ditanam sudah dipraktikkan sebagai
f. Diperas kemudian diminum: buah bahan obat, diantaranya adalah pisang klu-
pace masak dan madu untuk sakit tuk ungu, remujung, melandingan atau ben-
darah tinggi. dara, mata dewa, kangkung, handeuleum,
g. Diremas-remas kemudian diminum: jambu biji, kencur, lidah buaya, katuk,
seledri untuk sakit darah tinggi. delima putih, kunyit, bugenfil, salam, jeruk
Sebagian masyarakat di Desa purut, pete, daun jati, alang-alang, meniran,
Juntinyuat masih melakukan cara-cara kumis kucing, kecibeling, kesembung,
pengobatan tradisional, baik dengan tempuyung, kraca, ciplukan, pepaya gandul,
pemijatan maupun ramuan obat dari dringo bengle, kikoneng, kluwih, pace atau
tumbuh-tumbuhan. Ketika terkilir anggota mengkudu, seledri, ketumbar, dan pare.
badan, tidak enak badan, bahkan demam
dapat berobat dengan datang kepada tukang Gambar 2: Bapak Karsan di tengah kebun
pijat atau tukang urut. Sebagian orang obat yang dikelolanya.
mengobatinya dengan ramuan tumbuhan
seperti kencur yang diolah seperti tersebut di
atas. Hal itu terutama berlaku di kalangan
para orang tua yang mewarisi pengetahuan
obat dan pengobatan tradisional dari orang
tuanya. Pewarisan pengetahuan obat
tradisional dapat pula dilakukan antarteman
atau antartetangga.
Keahlian mengurut orang sakit di
Desa Juntinyuat ini diperoleh secara turun-
temurun karena pada umumnya mereka
memiliki riwayat keluarga dengan pekerjaan
yang sama. Meskipun demikian, tidak setiap Sumber: Penelitian tahun 2011
orang yang memiliki riwayat demikian dapat
2. Jenis dan Khasiat Tanaman Obat
melakukannya karena bergantung pada
a. Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.)
bakat dan minatnya. Oleh karena itu, tukang
Belimbing wuluh selain digunakan
urut di Desa Juntinyuat ini terbilang langka
sebagai bahan makanan juga berkhasiat un-
dan dapat dikatakan hampir punah.
tuk mengobati tekanan darah tinggi. Adapun
Dalam praktiknya, pengobatan
daunnya dapat mengobati sakit lever dengan
tradisional terkadang dilakukan masyarakat
mencampurkan daun kesumbung dan daun
Juntinyuat sebagai langkah awal pengobatan
alpukat.
atau sebaliknya sebagai tindak lanjut dari
pengobatan secara medis. Misalnya, sakit
demam diperiksa dulu di puskesmas. b. Baluh Putih
Apabila keterusan sakitnya, baru dibawa ke Baluh putih biasanya digunakan
tukang urut. Sebaliknya, sakit karena sebagai bahan sayur yang rasanya dingin.
keseleo, terkilir, atau patah tulang biasanya Namun demikian, baluh putih bagi ma-
ditangani terlebih dahulu oleh tukang urut, syarakat Juntinyuat dapat digunakan sebagai
selanjutnya secara medis. obat penurun panas. Caranya, baluh putih
Adapun pengobatan dengan yang masih muda diparut kemudian
ramuan tumbuhan dapat dilakukan sendiri dikompreskan pada jidat atau bagian badan
berdasarkan pengalaman. Berbagai jenis lainnya yang berasa panas.
tumbuhan yang selama ini digunakan
mayarakat, baik dalam pengobatan maupun c. Beluntas (Pluchea Indica)
pemeliharaan kesehatan, khasiatnya sudah Beluntas atau pluchea indica
terbukti yang mendorong mereka mengem- merupakan tumbuhan yang banyak dijumpai
bangkan tanaman obat keluarga atau TOGA, di pedalaman Juntinyuat yang dimanfaatkan
baik di rumah masing-masing maupun yang sebagai pagar hidup rumah-rumah penduduk

2012 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


135 Sistem Pengobatan Tradisional… (Yanti Nisfiyanti)

yang belum menggunakan pagar besi. Reaksi dari minum seduhan tersebut akan
Biasanya tumbuhan tersebut dapat tumbuh terasa setelah 3 hari, mata menjadi terang.
secara liar. Beluntas berkhasiat sebagai obat, Untuk pengobatan kencing manis, cacingan,
diantaranya untuk mengobati penyakit dan paru-paru basah, cara pengobatannya
reumatik dan menghilangkan bau badan. sama dengan cara pengobatan sakit mata.
Adapun bagian tumbuhan yang dapat
digunakan sebagai bahan obat adalah akar e. Beringin Putih
dan daunnya. Beringin putih memiliki daun
Untuk obat rematik, dipakai akar- berwarna putih kehijauan. Akarnya bagi
nya sebanyak 15 gram akar beluntas. Setelah masyarakat Juntinyuat dapat dimanfaatkan
dicuci sampai bersih, direbus dengan air sebagai obat batuk dengan meminum air
sekitar 2 gelas hingga tersisa 1 gelas. Daun rebusan akar beringin putih tersebut.
beluntas juga dapat dimakan sebagai lalab
dan dapat menghilangkan keluhan bau f. Brotowali (Tinospora Crispa)
badan. Brotowali atau tinospora crispa
sejenis tumbuhan yang merambat. Biasanya,
d. Bendara/Melandingan tumbuhan tersebut merambat sepanjang
pagar. Brotowali banyak kegunaannya bagi
Gambar 3: Bendara/Melandingan kesehatan, di antaranya batang brotowali
bagi masyarakat Juntinyuat dimanfaatkan
sebagai obat reumatik. Caranya, 1 jari
batang brotowali dicuci dipotong-potong
lalu direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa
1,5 gelas, kemudian disaring dan ditambah-
kan madu. Air rebusan brotowali tersebut
diminum 3 kali sehari sebanyak ½ gelas.

g. Bugenfil (Bougenvillea Glabra)

Gambar 4: Bougenfil
Sumber: Penelitian Tahun 2011

Bendara atau melandingan adalah


tumbuhan yang sekilas mirip lamtoro gung.
Perbedaannya dengan lamtoro gung, bendara
lebih kecil, batang tidak keras dan dapat
digunakan sebagai bahan kertas. Daunnya
bersifat majemuk dan kecil-kecil. Demikian
pula buahnya bersifat majemuk seperti biji
yang berderet pada setiap tandan. Bendara
bagi masyarakat Juntinyuat bermanfaat
sebagai obat sakit mata, kencing manis, Sumber: Penelitian Tahun 2011
cacingan, dan paru-paru basah. Adapun
bagian yang digunakan untuk obat sakit Bugenfil atau bougenvillea glabra
mata dan kencing manis, yaitu buahnya. merupakan tumbuhan perdu, tumbuh secara
Cara membuat obat dengan menahun dengan tinggi sekitar 5-15 meter.
mengeluarkan buah bendara dari kulitnya, Tumbuhan ini berkhasiat mengobati penya-
kemudian dicuci. Setelah kering buah kit lever. Bagian yang digunakan adalah ba-
bendara disangrai atau digoreng tanpa tangnya. Caranya, batang Bugenfil dipukul-
minyak. Selanjutnya, bendara tersebut di- pukul menggunakan alat untuk menggerus,
ulek, lalu diseduh dengan 1 gelas air panas. kemudian direbus. Setelah dingin, air rebus-
Seduhan tersebut diminum 1x1 sendok teh.

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2012


Patanjala Vol. 4, No. 1, Mei 2012: 129-140 136

an diminum 2 kali sehari masing-masing 1 merah, sedangkan daun tuanya berwarna


gelas. hijau gelap. Tanaman handeuleum berkha-
siat untuk mengobati berbagai penyakit. Di
h. Delima Putih (Punica Granatum L.) antaranya parises, ambeien, dan susah buang
Gambar 5: Delima Putih air besar. Caranya, daun handeuleum muda
5 lembar direbus dengan 2 gelas air hingga
tersisa 1 gelas, kemudian diminum 1 kali
pada pagi hari. Cara lain, daun handeuleum
muda dapat dimakan sebagai lalap cukup 3
lembar saja. Selain untuk mengobati
penyakit tersebut, juga untuk mengobati
radang otak dan sulit tidur.

j. Jambu Biji (Psidum Guajava)


Jambu biji atau dalam bahasa Latin
psidium guajava dapat tumbuh secara liar
atau sengaja ditanam. Ciri fisik tumbuhan
Sumber: Intisari Tahun 1998 berbatang kayu, serat daun keras saling ber-
temu, buahnya bulat berbiji banyak. Jambu
Delima putih atau punica grana- biji terdapat dua jenis, yaitu jenis buah
tum banyak terdapat di Kabupaten Indra- berdaging putih dan berdaging merah.
mayu. Tinggi pohon sekitar 2-5 meter. Deli- Daun jambu biji berkhasiat mengo-
ma putih berhkasiat untuk mengobati penya- bati gangguan kandung kemih atau beser.
kit prostat. Bagian yang digunakan adalah Bagian yang diambil adalah pucuk daunnya.
buah atau daunnya. Caranya, daun delima Caranya, 2 sendok makan beras yang sudah
putih 1 tangkai atau sebanyak 1 genggam disangrai didihkan dengan 1 gelas air,
dicampur buahnya direbus dengan air. Air setelah mendidih masukkan pucuk daun
rebusannya diminum 2 kali sehari ¼ gelas. jambu. Setelah dingin baru diminum.
Khasiat lain delima putih adalah
obat sakit cacingan, khususnya karena k. Kangkung (Ipommoea Aquatica Forsk)
cacing pita. Caranya, akar delima putih Kangkung sudah tidak asing bagi
bersama bawang putih digerus sampai halus, kita karena kerap menjadi teman makan nasi
tambahkan air matang secukupnya, saring, yang menyegarkan apabila dimakan panas-
lalu diminum. panas dan menggunakan bumbu cabai.
Kangkung yang dalam bahasa Latin ipom-
i. Handeuleum (Graptophylum Pictum Griff) moea aquatica forsk pertumbuhannya dapat
Gambar 6: Handeuleum dibilang cepat sekitar 4 sampai 6 minggu
sudah diap dipanen. Tempat tumbuhnya bisa
di darat atau di air. Ciri-ciri fisik tumbuhan
memiliki tinggi atau panjang 30-50 sentime-
ter, menjalar dengan daun berselang. Bentuk
daun seperti mata panah, lebar, dan tirus.
Meskipun demikian, kangkung air dan kang-
kung darat memiliki perbedaan. Kangkung
air berbunga putih kemerahan, sedangkan
kangkung darat berbunga putih bersih.
Kangkung air berbatang dan daunnya lebih
lebar daripada daun pada kangkung darat.
Kangkung berkhasiat mengobati masalah
Sumber: Penelitian Tahun 2011
susah tidur. Caranya sederhana dengan
Handeuleum atau daun wungu
dimakan sebagai lalap, dimasak bumbu
(ungu) adalah tanaman berakar tunggal dan
oseng, dibuat urab atau dibuat lotek.
berbatang keras. Daun mudanya berwarna

2012 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


137 Sistem Pengobatan Tradisional… (Yanti Nisfiyanti)

dahulu, lalu disangrai. Selanjutnya, tambah-


l. Katuk (Sauropus Androgynus) kan 1 gelas air lalu direbus. Setelah mendi-
Katuk atau nama Latinnya sauro- dih masukkan daun kencur secukupnya.
pus androgynus merupakan tumbuhan sayur Setelah dingin baru diminum.
yang tinggi pohonnya sampai 3 meter.
Biasanya dapat dipetik setelah 2 tahun. o. Kunyit (Curcuma Domestica)
Daunnya kecil berwarna hijau tua karena Kunyit atau curcuma domestica
mengandung banyak klorofil. Bunganya merupakan tumbuhan yang memiliki banyak
berwarna merah gelap atau kuning dengan khasiat. Kunyit yang juga disebut kunir ber-
bercak merah gelap. Pucuk daun katuk dapat sifat mendinginkan, membersihkan, mele-
dimakan dalam bentuk sayur bening. Bagi paskan kelebihan gas di usus, menghentikan
ibu yang baru melahirkan, daun katuk muda pendarahan, dan melegakan hidung tersum-
bermanfaat untuk memperlancar keluarnya bat.
air susu ibu. Kunyit selain dikenal sebagai
bahan bumbu untuk menghasilkan warna
m. Kelapa (Cocos Nucifera L.) kuning, juga berkhasiat untuk mengobati
Kelapa muda banyak terdapat di sakit maag. Caranya, kunyit setelah dicuci
Juntinyuat pesisir. Selain dapat dimakan sampai bersih diparut, ditambah air matang,
langsung, kelapa ini dapat dimanfaatkan lalu diperas. Air perasannya diminum 2 kali
sebagai obat muntah-muntah dengan mere- sehari selama 1 bulan.
busnya terlebih dahulu bersama-sama
bawang putih, laos, dan gula merah. p. Lidah Buaya (Aloe Vera)
Lidah buaya atau aloe vera hanya
n. Kencur (Kaemferia Galanga) mempunyai batang pokok yang pendek
Gambar 7: Kencur berkisar 80 – 100 sentimeter, daunnya
berwarna hijau muda, bentuk meruncing ke
ujung, berbintik bulat, kedua sisi batang
berduri, serta berisi lendir. Lendir tersebut
berkhasiat mengobati berbagai macam
penyakit selain dapat dibuat manisan, dodol/
wajit, atau gel untuk kecantikan.
Adapun penyakit yang dapat
diobati dengan lidah buaya adalah radang
tenggorokan, ambeien, dan panas dalam.
Caranya, sebatang lidah buaya dicuci,
dikupas, lalu lendirnya dikerok. Kemudian
Sumber: Penelitian Tahun 2011 lendir lidah buaya dicampur sirup secukup-
nya, barulah diminum.
Kencur atau dalam bahasa Latin
disebut kaemferia galanga merupakan tum- q. Matadewa
buhan jenis umbi-umbian. Tumbuhan ini Tanaman matadewa berkhasiat
cukup unik karena tingginya tidak lebih dari untuk sakit mata. Tanaman ini berbunga
10 sentimeter, umbinya pun tidak lebih dari putih. Bunganya dapat dijadikan obat
1 ruas jari dewasa. Meskipun demikian, dengan cara bunga dicelupkan ke dalam air,
kencur berkhasiat obat selain sebagai bumbu kemudian teteskan ke mata yang sakit.
masakan, seperti urab, ulukutek leunca, atau Reaksi obat tersebut pedih.
penambah rasa pada lotek.
Adapun bagian yang sering digu- r. Melati (Jasminum Sambac Ait)
nakan untuk obat, bagian daunnya. Daun Melati merupakan jenis bunga
kecur berkhasiat untuk mengobati sakit yang semerbak sehingga sering dipakai
maag. Untuk obat, dicampur bersama beras. sebagai pengharum ruangan. Selain itu,
Caranya, beras secukupnya dicuci terlebih sering digunakan sebagai pelengkap upacara
tradisional. Namun demikian, melati bagi

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2012


Patanjala Vol. 4, No. 1, Mei 2012: 129-140 138

masyarakat Juntinyuat dapat dimanfaatkan direbus dengan ½ gelas air hingga tersisa ¼
pula sebagai obat untuk melangsingkan gelas, diminum 2 x 2 sendok makan. Minum
badan. air rebusan tersebut hingga sembuh.

s. Nangka u. Remujung
Akar nangka dapat dimanfaatkan Gambar 9: Remujung
sebagai obat malaria dengan meminum air
rebusannya.

t. Pisang Klutuk Ungu


Gambar 8: Pisang Klutuk Ungu

Sumber: Penelitian Tahun 2011

Remujung dalam istilah lokal


masyarakat Juntinyuat dikenal kumis kucing
atau brengos kucing. Tumbuhan ini
memiliki tinggi sekitar 1,5 meteran, tumbuh
di daerah lembab, batang basah berbentuk
Sumber: Penelitian Tahun 2011 empat persegi dan mudah dipatahkan.
Daunnya berbentuk bulat telur, bunga
Pisang dalam bahasa Latin disam- berwarna putih dengan bentuk seperti kumis
biguasi merupakan makanan sehari-hari seekor kucing. Remujung atau istilah
yang sudah tidak asing bagi masyarakat Latinnya orthosiphon stamineus benth
Juntinyuat. Dalam kehidupan sehari-hari, berkhasiat mengobati prostat atau batu
pisang biasa dimakan sebagai pencuci mulut ginjal. Bagian yang digunakan untuk obat
atau dimakan setelah makan nasi. Pada adalah daunnya. Sebagai obat daun
umumnya, buah pisang berwarna kuning remujung 5 lembar bersama-sama daun
ketika sudah matang, namun ada beragam handeuleum dan daun sirih masing-masing 5
jenis pisang yang ketika matang berwarna lembar direbus dengan 4 gelas air hingga
jingga, merah, hijau, ungu, dan hampir tersisa ½ gelas. Setelah dingin diminum pagi
hitam. Adapun pisang berwarna ungu atau dan sore 2 x sehari. Reaksi dari minum
pisang klutuk ungu dalam masyarakat rebusan tersebut dalam 24 jam akan lancar
Juntinyuat dapat dimanfaatkan sebagai obat. buang air besar.
Di antaranya sebagai obat darah tinggi dan
penurun panas. v. Salam (Syzygium Polyanthum)
Sebagai obat penurun tekanan Salam atau nama Latinnya
darah yang digunakan adalah bonggolnya. syzygium polyanthum merupakan tumbuhan
Cara pengolahan dengan melubangi bagian dengan daun tunggal. Tingginya dapat
tengah bonggol sehingga keluar cairan mencapai 30 meter. Daunnya dikenal
berwarna merah dari dalam bonggol sebagai bahan bumbu masakan, seperti sayur
tersebut. Cairan tersebut diminum 2 x 2 kacang. Namun demikian, daun salam
sendok makan. berkhasiat sebagai obat penyakit darah
Sebagai obat penurun panas tinggi. Daun salam dapat menurunkan tekan-
digunakan juga bagian bonggol. Caranya, an darah yang tinggi.
bonggol dihancurkan atau disisir kemudian

2012 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung


139 Sistem Pengobatan Tradisional… (Yanti Nisfiyanti)

Sebagai obat penurun tekanan bangan dalam tubuh sehingga manusia


darah tinggi, daun salam dihaluskan dengan merasa sakit.
cara digerus bersama-sama ketumbar, kemu- Masyarakat Juntinyuat melakukan
dian direbus dengan 2 gelas air hingga pengobatan secara tradisional dengan
tersisa 1 gelas, setelah dingin air rebusan mengolah tumbuh-tumbuhan menjadi obat
tersebut diminum 2 kali sehari. karena leluhurnya sudah mewariskan
pengetahuan tersebut. Jadi mereka mene-
w. Randu (Ceiba Petandra Bakh) ruskan yang sudah ada karena manfaatnya
Randu dalam bahasa Latin ceiba sudah dirasakan secara turun-temurun.
petandra bakh. Daun randu atau dalam Selain itu, pengobatan tradisional tidak me-
istilah setempat daun buta berkhasiat untuk nimbulkan kerusakan pada organ tubuh
mengobati sakit sariawan atau panas dalam. tidak seperti halnya obat modern.
Caranya: daun randu secukupnya dicuci Pengetahuan pengobatan tradisio-
bersih lalu diperas hingga keluar cairannya. nal merupakan tradisi warisan leluhur
Kemudian dicampur air matang secukupnya masyarakat Juntinyuat yang hingga kini
lalu diminum. Akar randu dapat pula digu- masih bertahan. Praktik pengobatan
nakan sebagai penurun suhu badan yang tradisional tersebut tampak dalam kegiatan
sedang panas dengan cara dtumbuk lalu upacara tradisional dan kehidupan sehari-
diberi air selanjutnya diminum. hari. Misalnya, upacara barita untuk
Randu merupakan sejenis pohon menolak wabah penyakit yang menyerang
yang tingginya bisa mencapai 25 meter. manusia dan upacara mapag tamba untuk
Batang dan cabang pohon randu berduri. mengusir hama yang akan menyerang
Buahnya berbentuk lonjong, bila sudah tanaman padi. Dalam upacara tersebut
matang akan mengering dan terbelah dilakukan pencegahan menggunakan air dari
sehingga keluar kapuk berwarna putih. berbagai sumber dengan dimantera-
Penanaman randu dengan bijinya yang manterai.
banyak terdapat diantara kapuk dan Desa Juntinyuat memiliki sumber
tumbuhnya cepat. alam yang subur, baik dari hasil laut maupun
pertanian. Hal itu mempengaruhi pola
makan masyarakatnya yang setiap hari
C. PENUTUP mengonsumsi ikan asin dan sayuran. Pola
makan yang berlebihan ditambah faktor-
Berdasarkan hasil penelitian ten-
faktor lainnya berpengaruh buruk pada
tang Sistem Pengobatan Tradisional di Desa
keseimbangan badan yang menyebabkan
Juntinyuat, Kecamatan Juntinyuat, Kabupa-
seseorang sakit. Penyakit yang banyak
ten Indramayu, maka dapat disimpulkan
dikeluhkan pun merupakan efek dari pola
sebagai berikut.
makan seperti darah tinggi, reumatik, dan
Konsep sakit bagi masyarakat
maag.
Juntinyuat adalah keadaan tidak seimbang
Pengobatan tradisional yang
unsur fisik (lemas, demam), psikis (emosi
diterapkan oleh masyarakat Juntinyuat
terganggu), dan sosial (hubungan sosial ter-
menempuh 2 cara, yaitu dengan pijat atau
ganggu). Hal tersebut selaras dengan konsep
urut dan menggunakan tumbuh-tumbuhan
makrokosmos dan mikrokosmos bahwa
(herbal). Pengobatan dengan pijat atau urut
alam adalah makrokosmos dan manusia
biasanya digunakan saat sakit ringan, seperti
adalah mikrokosmos, apabila hubungan
masuk angin atau pegal-pegal. Biasanya
manusia dengan alam tidak harmonis maka
tukang urut mengiringi pijatannya dengan
akan terjadi ketidak-seimbangan. Badan
doa-doa agar pijatannya dapat menyembuh-
manusia dapat pula diibaratkan makrokos-
kan pasien. Adapun ramuan obat dari
mos dan mikrokosmos yang mengandung
tumbuh-tumbuhan biasanya digunakan
air, udara, dan tanah. Apabila unsur udara
untuk mengobati sakit berat, seperti liver,
berlebihan, air berlebih-an, atau unsur tanah
kencing manis, kencing batu, darah tinggi,
berlebihan, maka akan terjadi ketidakseim-
reumatik, dan asam urat. Herbal untuk
pengobatan luar biasanya digerus atau

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung 2012


Patanjala Vol. 4, No. 1, Mei 2012: 129-140 140

diremas lalu ditapelkan pada anggota badan 1. Buku


yang sakit. Adapun untuk pengobatan dalam
biasanya bagian tumbuhan yang digunakan Djlantik. 1983.
tersebut direbus terlebih dahulu, lalu airnya Peranan Pengobatan Tradisional
diminum. pada Upaya Pelayanan Kesehatan
Pengobatan tradisional, baik dalam Sistem Kesehatan Nasional
dengan urut maupun herbal pada masyarakat dalam Pertemuan Ilmiah
Juntinyuat hingga kini terus dilakukan di Pengobatan Tradisional
samping pengobatan secara modern. Upaya Indonesia. Jakarta: Lembaga
ke arah sosialisasi pengetahuan warisan Penelitian Universitas Erlangga.
leluhur, baik secara perorangan maupun
kelompok sudah tampak dengan adanya Daulay, Zainul. 2011.
tukar-menukar pengalaman dan mendoku- Pengetahuan Tradisional Konsep,
mentasikannya. Hasilnya, memotivasi Dasar Hukum, dan Praktiknya.
masyarakat Juntinyuat untuk menanam Jakarta: Rajawali Pers.
tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat di ling-
kungan tempat tinggal mereka, di antaranya Iskandar, Johan dan Budiawati S. Iskandar.
brotowali yang berkhasiat untuk mengobati 2005.
sakit reumatik, kunyit untuk maag, pace Pengobatan Alternatif Ala Baduy.
untuk darah tinggi, pisang klutuk ungu untuk Bandung: Humaniora.
darah tinggi, remujung untuk prostat, dan
sambiloto untuk TBC. Isnandar, Wahid. 2007.
Kumpulan 1001 Ramuan Obat
1. Saran Tradisional Indonesia. Mojokerto:
Mengingat obat-obatan yang Dayang Sumbi.
berasal dari herbal telah diakui oleh dunia
medis, maka pemerintah hendaknya melaku- Koentjaraningrat. 2007.
kan sosialisasi tumbuhan berkhasiat kepada Sejarah Teori Antropologi II.
masyarakat, baik di perkotaan maupun Jakarta: UI Press.
pedesaan, agar penanaman tumbuh-tumbuh-
an yang berkhasiat lebih digalakkan. Selain Purnama, Yuzar dkk. 2004.
itu, pemerintah membekali masyarakat Budaya Tradisional pada
pengetahuan meracik tumbuhan ber-khasiat Masyarakat Indramayu. Bandung:
menjadi obat melalui pelatihan-pelatihan Balai Kajian Sejarah dan Nilai
dan simulasi. Tradisional.

2. Majalah

Intisari Cetakan I, November 1998. Jakarta:


Intisari Mediatama.

Trubus 507, Februari 2012/XLIII. Jakarta.

Pengobatan Alternatif Solusi Kesehatan


Plus Cermat dan Tuntas Cetakan
I/02, 2005: Jakarta: Penebar
DAFTAR SUMBER Swadaya

2012 Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung

Anda mungkin juga menyukai