Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu
ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan
menelan susu.
Menyusui merupakan cara pemberian makan yang diberikan secara langsung oleh ibu
kepada anaknya, namun seringkali ibu menyusui kurang memahami dan kurang mendapatkan
informasi, bahkan sering kali ibu-ibu mendapatkan suatu informasi yang salah dan kurang
benar tentang nutrisi dan gizi yang baik untuk ibu yang sedang menyusui, seperti ada
pantangan makanan dan mitos-mitos yang lain tentang ibu menyusui.

ASI adalah makanan terbaik bagi bayi dengan segala manfaat di dalamnya. Menurut
data Riskesdas tahun 2013, hanya 30,2% bayi di Indonesia yang mendapatkan ASI eksklusif
dan gizinya cukup baik.
Gizi ibu menyusui sangat mempengaruhi tingkat gizi anak. Ibu harus benar-benar
memperhatikan apa yang dimakan dan diminumnya ketika sedang menyusui, karena apapun
yang masuk dalam darah ibu akan dikonsumsi juga oleh bayi. Akan sangat bagus jika ibu
menyusun menu makanan untuk ibu menyusui dengan referensi-referensi dari ahli.
Perencanaan menu sebaiknya mencakup makan pokok tiga kali sehari dan juga snack atau
makanan ringan dua kali sehari. Syarat utamanya adalah makanan tinggi kalori namun rendah
gula. Karena apa yang dikonsumsi ibu akan sangat mempengaruhi perkembangan si bayi.
Karena hubungan bayi dan ibu sangat erat, sehingga apa yang ibu alami si bayi juga akan
merasakan. Terlebih dalam mengonsumsi makanan, karena dari pola makanan akan
mengukur ASI yang dihasilkan oleh seorang ibu yang sedang menyusui anak usia 0-6 bulan.
Berikut ini ada beberapa kemungkinan akibat yang terjadi apabila seorang Ibu menyusui
kekurangan Gizi, antara lain : Anemia gizi, Kurang vitamin A, Gangguan akibat kekurangan
iodium (GAKI), Kekurangan energi protein (KEP), Kekurangan vitamin D.
1. Anemia Gizi, Penyebab utama anemia gizi adalah kekurangan zat besi (Fe) dan asam folat
yang seharusnya tak perlu terjadi bila makanan sehari hari beraneka ragam dan memenuhi
gizi seimbang.
2. Kekurangan vitamin A, Vitamin A berperan penting untuk memelihara kesehatan ibu
selama masa menyusui. Buta senja pada ibu menyusui, suatu kondisi yang kerap terjadi
karena Kurang Vitamin A (KVA). KVA dapat ditanggulangi dengan berbagai cara konsumsi
1
makanan yang mengandung vitamin A. Vitamin A ditemukan pada makanan yang biasa
dikonsumsi, seperti telur, hati, buah-buahan berwarna oranye, seperti mangga dan papaya
masak, serta sayuran berdaun hijau.
3. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) Gangguan akibat kekurangan yodium
mengakibatkan terjadinya gondok atau pembengkakan kelenjer tiroid di leher dan kretinisme.
Ibu menyusui dianjurkan makan makanan laut, seperti ; ikan, udang dan karang.
4. Kurang Energi Protein (KEP) Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energi dalam
jangka waktu yang cukup lama. Prevalensi tinggi terjadi pada balita, ibu hamil (bumil) dan
ibu menyusui/meneteki (buteki). Protein bisa diperoleh dari protein
hewani(telur,daging,dll),dan protein nabati(kacang polong,kacang tanah, kacang kedelai,dll).

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian ibu menyusui


2. Pentingnya gizi bagi ibu menyusui
3. Susunan gizi seimbang untuk ibu menyusui
4. Susunan menu lengkap dalam sehari
5. Akibat jika ibu menyusui kurang gizi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Ibu Menyusui


Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu
ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan
menelan susu. (Utami Roesli, 2000).
Seorang bayi dapat disusui oleh ibunya sendiri atau oleh wanita lain. ASI juga dapat
diperah dan diberikan melalui alat menyusui lain seperti botol susu, cangkir, sendok, atau
pipet. Susu formula juga tersedia untuk para ibu yang tidak bisa atau memilih untuk tidak
menyusui, namun para ahli sepakat bahwa kualitas susu formula tidaklah sebaik ASI. Di
banyak negara, pemberian susu formula terkait dengan tingkat kematian bayi akibat diare,
tetapi apabila pembuatannya dilakukan dengan hati-hati menggunakan air bersih, pemberian
susu formula cukup aman.
Pemerintah dan organisasi internasional sepakat untuk mempromosikan menyusui
sebagai metode terbaik untuk pemberian gizi bayi setidaknya tahun pertama dan bahkan lebih
lama lagi, antara lain WHO, Akademi Dokter Anak Amerika (American Academy of
Pediatrics), dan Departemen Kesehatan.
B. Pentingnya Gizi Bagi Ibu Menyusui
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat
badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang
memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting
adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya. (Ebrahim, G.J,1998).
Kebutuhan gizi pada ibu yang sedang menyusui sangatlah harus dipertimbangkan karena
menyangkut gizi anak sebelum lahir dan semasa bayi. Selain itu, ibu yang memiliki gizi yang
cukup juga dapat membantu pemulihan yang lebih cepat pasca persalinan. Selain itu,
produksi ASI juga dapat bertambah. Apabila gizi ibu tidak di penuhi dengan baik semasa
hamil dan menyusui tentu akan menimbulkan dampak negative terhadap status gizi ibu,
kesehatan ibu dan anak karena ASI yang akan dihasilkan akan berkualitas rendah. (Ebrahim,
G.J,1998).

3
C. Susunan Menu Gizi Seimbang untuk Ibu Menyusui
Gizi ibu menyusui memerlukan porsi yang besar pada karbohidrat, kalsium, zat besi,
protein dan lemak baik. Kalsium adalah yang terpenting sehingga dikatakan menu makanan
untuk ibu menyusui harus mengandung minimal lima porsi kalsium dalam sehari. Asupan air
yang banyak juga sangat disarankan untuk melengkapi menu ibu menyusui.

Daftar jenis makanan dalam satu menu ibu menyusui sebaiknya berbeda setiap harinya.
Misalkan hari ini Anda mengkonsumsi apel dan selai kacang sebagai camilan, gizi yang
didapatkan dari sana adalah vitamin, karbohidrat kompleks, protein dan juga lemak tak jenuh
kemudian esok hari, pilihlah bahan makanan yang berbeda dengan kandungan gizi yang sama
sebagai camilan. Begitulah caranya mengganti variasi dalam menu ibu menyusui agar ibu
selalu terpenuhi gizi nya namun juga tidak mudah jenuh karena menghadapi makanan yang
itu-itu saja.

Daftar makanan yang sehat untuk ibu menyusui :


Ikan salmon, Ikan salmon ini salah satu makanan terbaik untuk ibu menyusui, salmon ini
kaya akan jenis lemak yang disebut DHA, karena DHA ini penting untuk perkembanga
sistem saraf bayi anda. Dan dapat membantu mood anda, sehingga mengurangi resiko terkena
baby blues.
Susu rendah lemak, Susu ini bagian dari menyusui sehat, karena susu ini mengandung
protein , vitamin D, vitamin B, dan sumber kalsium terbaik. Dengan sumber kalisium terbaik
ini dapat membantu tulang bayi anda berkembang. Usahakan minum 3 cangkir sehari .
Daging sapi tanpa lemak, Daging sapi tanpa lemak ini cocok bagi ibu baru karena makanan
ini kaya akan zat besi sehingga dapat meningkatkan energi anda yang baru menjadi ibu. Jika
anda kekurangan zat besi dapat mengurangi tingkat energi anda. Jika anda menyusui anda
perlu memakan protein tambahan dan vitamin B-12, daging sapi tanpa lemak adalah sumber
yang sangat baik untuk keduanya.
Kacang – kacangan, Kacang-kacangan juga makanan untuk ibu menyusui yang sangat
bermanfaat, terutama untuk vegetarian. Kacang – kacangan yang baik di konsumsi yaitu
yang berwarna gelap seperti kacang hitam dan kacang merah. Kacang ini juga kaya akan zat
besi tapi juga kaya akan protein yang berkualitas non-hewani, dan tidak menguras kantong
anda.
Bluberi dan jeruk, Bluberi ini kaya akan antioksidan jadi sangat cocok untuk membantu
memenuhi kebutuhan anda, buah ini juga kaya akan vitamin dan mineral dan juga karbohidrat

4
sehingga dapat menjaga tingkat energi anda. Dan ibu menyusui harus mendapatkan 2 atau
lebih porsi buah atau jus setiap hari. Sedangkan jeruk juga sangat di butuhkan untuk ibu
menyusui karena membutuhkan vitamin C dengan dosis tinggi. Jika anda tidak mempunyai
waktu untuk mengupas, anda juga bisa membeli jus jeruk di sepermarket atau minimarket
yang telah diperkaya dengan kalsium, sehingga anda memperoleh manfaat ganda.
Air, Air dapat menghindari anda dari dehidrasi, karena dehidrasi dapat menurunkan tingkat
energi seseorang secara drastic dan berdampak kepada produksi ASI. Variasikan minum air
dengan minum susu dan jus. Akan tetapi anda harus menghindari minuman yang berkafein
misalnya teh dan kopi. Misalkan anda terpaksa meminumnya maksimal minum 2-3 cangkir
saja.
Beras merah atau beras coklat, Jadi jika anda ingin segera melekukan program diet setelah
melahirkan anda pasti akan mengurangi asupan karbohidrat sehingga menyebabkan produksi
ASI anda sedikit dan membuat anda lesu. agar tidak terjadi hal seperti itu anda harus
mengkonsumsi Beras merah / beras coklat atau juga gandum ini makanan jenis karbohidrat
yang sehat sehingga dapat menjaga tingkat energi anda.
Telur, Kuning telur ini sumber dari vitamin D, agar menjaga tulang anda kuat dan membantu
tulang bayi anda tumbuh. Selain itu telur juga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian anda.
Anda bisa mengolah telur ini dengan di rebus atau didadar.
Roti, sereal / bubur gandum ( whole wheat bread ), Roti gandum atau bubur gandum ini
mempunyai kandungan asam folat, dan dapat menyumbangkan kebutuhan serat dan zat besi
anda. Asam folat ini penting untuk perkembangan bayi anda pada awal kehamilan dan bagi
bayi.
Sayuran hijau, Sayuran hijau ini sangat kaya akan vitamin A, sumber kalsium non susu,
vitamin C zat besi, antioksidan dan rendah lemak. Diantaranya Sayuran hijau seperti bayam,
brokoli, kangkung.

D. Contoh menu ibu menyusui untuk satu hari makan lengkap

1. Pagi hari
Semangkuk sereal bebas gula dicampur susu dan beberapa iris buah berry. Jika
Anda allergy dengan susu sapi maka penggantian menu dengan susu kedelai atau air tajin
dapat diterima. Snack pagi akan membuat Anda berselera dengan pisang bertabur keju atau
pisang disiram yogurt.

5
2. Siang hari.
Makanan lengkap dengan menu nasi, sayur dan lauk akan cukup memberikan nutrisi
sampai sore. Lauk berprotein tinggi seperti ikan laut dan sayur daun hijau adalah perpaduan
sempurna untuk makan siang dalam menu ibu menyusui.

3. Sore hari.
Snack sore dapat berupa salad apel dan mayonais. Atau bisa diganti dengan buah-buahan
lain selain apel.

4. Malam hari
Makan malam dalam menu ibu menyusui cukup dengan satu potong dada ayam dan
kentang panggang dan brokoli kukus.

Ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam menyusun menu untuk ibu menyusui:

* Gunakan bahan makanan yang beraneka ragam agar kebutuhan akan zat gizi yang beragam
dapat terpenuhi.
* Pilih bahan makanan yang mudah dicerna sehingga tidak mengganggu sistem pencernaan.
* Hindari pemakaian bumbu yang terlalu merangsang, semisal terlalu pedas, karena akan
memengaruhi sistem pencernaan.
* Makanan yang dikonsumsi hendaknya tinggi kalori dan protein, juga memiliki kandungan
vitamin dan mineral yang cukup.
* Usahakan mengonsumsi cairan dalam jumlah banyak, kurang lebih 800-1.000 ml per hari.
* Banyak mengonsumsi aneka buah dan sayur aneka warna.
* Jika ibu terlalu gemuk, kurangi makanan sumber zat tenaga.
* Jika ibu terlalu kurus, tambahkan porsi makan.

Contoh menu sehari saat menyusui enam bulan pertama :

Bangun tidur : Satu gelas susu.


Sarapan : Nasi krawu katuk (nasi, daging suwir serundeng, tempe bacem, bening katuk,
jagung manis).
Pukul 10:00 : Selada buah atau bubur kacang hijau.
Makan siang : Nasi, ayam panggang cabai hijau, tahu kukus isi, sup iga kacang hijau brokoli
wortel, pisang.
Pukul 16:00 : Puding buah.

6
Makan malam : Nasi, pepes ikan bumbu kuning, satai hati, tempe mendoan, sayur asam
Jakarta, apel.
Sebelum tidur : Satu gelas susu.

Contoh menu sehari saat menyusui enam bulan kedua

Bangun tidur : Satu gelas susu.


Sarapan : Nasi, telur mata sapi, orak-arik wortel, pepaya.
Pukul 10:00 : Centik manis.
Makan siang : Nasi, kalio daging, perkedel tahu isi udang, bening katuk wortel.
Pukul 16:00 : Goreng pisang.
Makan malam : Nasi,semur daging, tempe goreng, sup sayuran.
Sebelum tidur : Satu gelas susu cokelat.
Kebutuhan makanan bagi ibu menyusui lebih banyak daripada makanan Ibu hamil.
Pada waktu menyusui ibu harus makan makanan yang cukup agar mampu menghasilkan ASI
yang cukup bagi bayinya, memulihkan kesehatan ibu setelah melahirkan dan memenuhi
kebutuhan gizi yang yang meningkat karena kegiatan sehari hari yang bertambah.
Banyaknya makanan ibu menyusui disesuaikan dengan dengan umur bayi dan kebutuhan gizi
ibu.
Pengaturan Makanan untuk Ibu menyusui :
1. Susunan hidangan sehari-hari harus seimbang, yang terdiri dari makanan pokok, lauk
pauk, sayuran dan buah serta susu.
2. Makanan pokok tidak hanya nasi, gunakanlah beraneka bahan makanan pengganti
seperti mie, jagung, kentang, ubi, roti dan sebagainya.
3. Lauk-pauk gunakanlah dari jenis hewani dan jenis nabati, seperti telur, daging, ayam,
ikan segar, hati, ikan asin, tempe, tahu, kacang-kacangan dan sebagainya.
4. Sayuran lebih baik yang berwarna seperti bayam, kangkung, sawi, daun katuk,
wortel, buncis dan sebagainya, karena sayuran tersebut dapat membantu merangsang
pengeluaran/produksi ASI.
5. Pilihlah buah-buahan yang berwarna seperti pepaya, jeruk, apel, tomat dan
sebagainya yang banyak mengandung vitamin dan mineral.
6. Perlu minum dalam jumlah lebih banyak + 6 gelas dalam satu hari, akan lebih
bermanfaat bila ibu menyusui minum cairan “bergizi” seperti : susu, air kacang-
kacangan, sari buah-buahan, air sayuran daun hijau dan sebagainya.
7
7. Tidak disarankan minum jamu setelah melahirkan.
8. Yang terpenting tidak ada pantangan makanan untukm ibu menyusui.

Pola makan untuk ibu menyusui ketika bayi berumur 0-6 bulan :

* Nasi 5 piring
* Ikan 2 ½ potong
* Tempe 5 potong
* Sayuran 3 mangkok
* Buah 2 potong
* Gula 5 sendok makan
* Susu 1 gelas
* Air 8 gelas

Pola makan untuk ibu menyusui ketika bayi berumur 7-12 bulan:

* Nasi 4 ½ piring
* Ikan 2 potong
* Tempe 4 potong
* Sayuran 3 mangkok
* Buah 2 potong
* Gula 5 sendok makan
* Susu 1 gelas
* Air 8 gelas

Pola makan untuk ibu menyusui ketika bayi berumur 13-24 bulan :

* Nasi 4 piring
* Ikan 2 potong
* Tempe 4 potong
* Sayuran 3 mangkok
* Buah 2 potong
* Gula 5 sendok makan

8
* Susu 1 gelas
* Air 8 gelas
Tujuan pemenuhan makanan ini adalah untuk menjaga kesehatan ibu menyusui dan
meningkatkan produksi ASI. Kekurangan makanan/zat gizi akan berakibat pada
produksi/volume ASI kurang, ibu mengalami kurang darah (anemia), ibu lemah dan kurang
nafsu makan sehingga memungkinkan terjadinya infeksi. Bila produksi ASI kurang, maka
bayi akan kekurangan ASI sebagai sumber gizi utamanya, maka kondisi kesehatan bayi pun
akan menurun

Jumlah kalori yang harus terpenuhi bagi ibu yang menyusui adalah 2.100 kalori. Jika
jumlah ini sudah terpenuhi maka Gizi ibu menyusui dikatakan sehat, dan pertumbuhan gizi
pada bayi akan normal dan sehat. Karena ASI yang diperoleh dari ibu sudah cukup.umur bayi
dari 0-6 bulan harus benar-benar mendapat ASI yang cukup, karena belum dibantu makanan
tambahan. Hal ini disebabkan karena alat pencernaan bayi belum berfungsi maksimal atau
masih lunak.Maka dari itu Gizi ibu harus benar-benar normal dan sehat.

E. Akibat Ibu Menyusui Kurang Gizi


Masalah gizi, meskipun sering berkaitan dengan masalah kekurangan pangan,
pemecahanya tidak selalu berupa peningkatan produksi dan pengadaan pangan. Pada kasus
tertentu, seperti dalam keadaan krisis ( bencana kekeringan, perang, kekacauan social, krisis
ekonomi ), masalah gizi muncul akibat masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga,
yaitu kemampuan rumah tangga memperoleh makanan untuk semua anggotanya. Berikut ini
ada beberapa kemungkinan akibat yang terjadi apabila seorang Ibu menyusui kekurangan
Gizi, antara lain :
1. Anemia gizi
2. Kurang vitamin A
3. Gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI)
4. Kekurangan energi protein (KEP)
5. Kekurangan vitamin D

9
1. Anemia Gizi

Penyebab utama anemia gizi adalah kekurangan zat besi (Fe) dan asam folat yang
seharusnya tak perlu terjadi bila makanan sehari hari beraneka ragam dan memenuhi gizi
seimbang. Sumber makanan yang mengandung zat besi yang mudah diabsopsi tubuh manusia
adalah sumber protein hewani seperti ikan, daging, telur, dsb. Sayuran seperti daun singkong,
kangkung, bayam dsb juga mengandung zat besi akan tetapi lebih sulit absorpsinya di dalam
tubuh.
Asupan folat yang cukup penting untuk melindungi kesehatan ibu dan bayi. Hal ini
juga terlibat dalam pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah. Seorang wanita
menyusui menbutuhkan 280 mikrogram per hari. Folat terdapat dalam sayuran berdaun hijau,
kacang polong, jeruk, wartel, pisang, alpukat, gandum utuh, sereal dan biji-bijian dan hati.
Penyebab langsung & tidak langsung defisiensi Fe (menurut M. Husaini dkk) :

1. Jumlah Fe dalam makanan tidak cukup


- Ketersediaan Fe dalam makanan kurang
- Kwalitas & kwantitas makanan kurang
- Social ekonomi rendah
2. Penyerapan zat besi dalam tubuh rendah
Komposisi makanan kurang beraneka ragam
Terdapat zat penghambat penyerapan zat besi , minum tablet besi dengan tablet
calsium sehingga zat besi tidak dapat diserap maksimal
3. Kebutuhan zat besi yang meningkat
4. Kehilangan darah
Contoh menu Gizi seimbang untuk mencegah anemia :
— Sarapan pagi
- Telur matang 1 buah
- Susu rendah lemak 200 ml (1 gelas)
— Selingan : bubur kacang hijau 1 mangkuk
— Makan Siang
- Nasi 2 x ¾ gelas belimbing ( 200 gram )
- Tumis kangkung
- Semur daging kentang (1 potong sapi 50 gram)

10
- Sup kacang merah 1 mangkuk
- Air jeruk 1 gelas
— Selingan sore : kue sus 1 buah
— Makan malam :
- Nasi 2 x ¾ gelas belimbing (200 gram)
- Capcay 1 mangkuk kecil
- Ayam angkak ( 2 potong ayam)
- Sapo tahu 1 mangkuk kecil
- Juice strawberry 1 gelas
— Sebelum tidur : susu rendah lemak 1 gelas (200 ml)
2. Kekurangan vitamin A
Pada ibu menyusui, Vitamin A berperan penting untuk memelihara kesehatan ibu
selama masa menyusui. Buta senja pada ibu menyusui, suatu kondisi yang kerap terjadi
karena Kurang Vitamin A (KVA).
Rendahnya status vitamin A selama masa kehamilan dan menyusui berasosiasi
dengan rendahnya tingkat kesehatan ibu. Pemberian suplementasi vitamin A dosis rendah
setiap minggunya, sebelum kehamilan, pada masa kehamilan serta setelah melahirkan telah
menaikkan konsentrasi serum retinol ibu, menurunkan penyakit rabun senja, serta
menurunkan mortalitas yang berhubungan dengan kehamilan hingga 40 %.
Semua anak, walaupun mereka dilahirkan dari ibu yang berstatus gizi baik dan
terlahir dengan cadangan vitamin A yang terbatas dalam tubuhnya hanya cukup memenuhi
kebutuhan untuk sekitar dua minggu. Pada bulan-bulan perta ma kehidupannya, bayi sangat
bergantung pada vitamin A yang terdapat dalam ASI. Oleh sebab itu, sangatlah penting
bahwa ASI mengandung cukup vitamin A.
Anak-anak yang sama sekali tidak mendapatkan ASI akan berisiko lebih tinggi
terkena Xeropthalmia. Rabun senja merupakan indikator fungsional yang penting dari
masalah KVA (kurang vitamin A).
Penanggulangan KVA Pada Ibu Menyusui
KVA dapat ditanggulangi dengan berbagai cara, seperti forfikasi berbagai produk
makanan, peningkatan ketersediaan dan konsumsi makanan yang mengandung vitamin A.
Vitamin A ditemukan pada makanan yang biasa dikonsumsi, seperti telur, hati, buah-buahan
berwarna oranye, seperti mangga dan papaya masak, serta sayuran berdaun hijau.

11
3. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
— Gangguan akibat kekurangan yodium mengakibatkan terjadinya gondok atau pembengkakan
kelenjer tiroid di leher dan kretinisme,
— Yodium merupakan nutrisi penting untuk memastikan perkembangan normal dari otak dan
sistem saraf pada bayi dan anak-anak muda
— Pada ibu menyusui, kekurangan yodium dapat mengakibatkan pengaruh negatif pada sistem
otak dan saaraf bayi dan menghasilkan IQ lebih rendah
— Asupan harian yodium ibu menyusui yang harus dipenuhi adalah 250 mg per hari
— Laut merupakan sumber utama yodium, oleh karna itu laut merupakan sumber yodium yang
baik. Ibu menyusui dianjurkan makan makanan laut, seperti ; ikan, udang dan karang
4. KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)/PROTEIN ENERGI MALNUTRITION
(PEM)

 Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energi dalam jangka waktu yang cukup lama.
 Prevalensi tinggi terjadi pada balita, ibu hamil (bumil) dan ibu menyusui/meneteki
(buteki)
 Pada derajat ringan pertumbuhan kurang, tetapi kelainan biokimiawi dan gejala klinis
(marginal malnutrition)
 Derajat berat adalah tipe kwashiorkor dan tipe marasmus atau tipe marasmik-
kwashiorkor
 Terdapat gangguan pertumbuhan, muncul gejala klinis dan kelainan biokimiawi yang
khas

Penyebab

 Masukan makanan atau kuantitas dan kualitas rendah


 Gangguan sistem pencernaan atau penyerapan makanan
 Pengetahuan yang kurang tentang gizi
 Konsep klasik diet cukup energi tetapi kurang pprotein menyebabkan kwashiorkor
 Diet kurang energi walaupun zat gizi esensial seimbang menyebabkan marasmus
 Kwashiorkor terjadi pada hygiene yang buruk , yang terjadi pada penduduk desa yang
mempunyai kebiasaan memberikan makanan tambahan tepung dan tidak cukup
mendapatkan ASI
 Terjadi karena kemiskinan sehingga timul malnutrisi dan infeksi

12
Gejala klinis KEP ringan

 Pertumbuhan mengurang atau berhenti


 BB berkurang, terhenti bahkan turun
 Ukuran lingkar lengan menurun
 Maturasi tulang terlambat
 Rasio berat terhadap tinggi normal atau menurun
 Tebal lipat kulit normal atau menurun
 Aktivitas dan perhatian kurang
 Kelainan kulit dan rambut jarang ditemukan

Pembagian : Marasmus, Kwashiorkor, Marasmik-kwashiorkor

1. Marasmus adalah kekurangan energi pada makanan yang menyebabkan cadangan protein
tubuh terpakai sehingga anak menjadi “kurus” dan “emosional”. Sering terjadi pada bayi
yang tidak cukup mendapatkan ASI serta tidak diberi makanan penggantinya, atau terjadi
pada bayi yang sering diare.
Penyebab

 Ketidakseimbangan konsumsi zat gizi atau kalori didalam makanan


 Kebiasaan makanan yang tidak layak
 Penyakit-penyakit infeksi saluran pencernaan

Tanda dan gejala

 Wajah seperti orang tua, terlihat sangat kurus


 Mata besar dan dalam, sinar mata sayu
 Mental cengeng
 Feces lunak atau diare
 Rambut hitam, tidak mudah dicabut
 Jaringan lemak sedikit atau bahkan tidak ada, lemak subkutan menghilang hingga
turgor kulit menghilang
 Kulit keriput, dingin, kering dan mengendur
 Torax atau sela iga cekung
 Atrofi otot, tulang terlihat jelas
 Tekanan darah lebih rendah dari usia sebayanya

13
 Frekuensi nafas berkurang
 Kadar Hb berkurang
 Disertai tanda-tanda kekurangan vitamin

2. Kwashiorkor adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein dan sering timbul
pada usia 1-3 tahun karena pada usia ini kebutuhan protein tinggi.
Meski penyebab utama kwashiorkor adalah kekurangan protein, tetapi karena bahan
makanan yang dikonsumsi kurang menggandung nutrient lain serta konsumsi daerah
setempat yang berlainan, akan terdapat perbedaan gambaran kwashiorkor di berbagai negara.

Penyebab

 Kekurangan protein dalam makanan


 Gangguan penyerapan protein
 Kehilangan protein secara tidak normal
 Infeksi kronis
 Perdarahan hebat

Tanda dan gejala

 Wajah seperti bulan “moon face”


 Pertumbuhan terganggu
 Sinar mata sayu
 Lemas-lethargi
 Perubahan mental (sering menangis, pada stadium lanjut menjadi apatis)
 Rambut merah, jarang, mudah dicabut
 Jaringan lemak masih ada
 Perubahan warna kulit (terdapat titik merah kemudian menghitam, kulit tidak keriput)
 Iga normal-tertutup oedema
 Atrofi otot
 Anoreksia
 Diare
 Pembesaran hati
 Anemia
 Oedema

14
3. Kwashiorkor-marasmik memperlihatkan gejala campuran antara marasmus dan
kwashiorkor
Penatalaksanaan

Secara umum

 Ruangan cukup hangat dan bersih


 Posisi tubuh diubah-ubah (karena mudah terjadi dekubitus)
 Pencegahan infeksi nosokomial
 Penimbangan BB tiap hari

Secara khusus

Resusitasi dan terapi komplikasi

 Koreksi dehidrasi dan asidosis (pemberian cairan oralit atau infus)


 Mencegah atau mengobati defisiensi vitamin A
 Terapi Ab bila ada tanda infeksi atau sakit berat

4. Kekurangan vitamin D pada ibu menyusui


Fungsi utama Vitamin D pada ibu menyusui adalah membantu pembentukan dan
pemeliharaan tulang bersama vitamin A dan C. Vitamin D diperoleh tubuh melalui sinar
matahari dan makanan. Kekurangan vitamin D lebih mungkin terjadi di negara yang tidak
selalu mendapat sinar matahari.
Osteomalasia adalah riketsia pada orang dewasa. Biasanya terjadi pada wanita yang
konsumsi kalsiumnya rendah, tidak banyak mendapat sinar matahari dan pada ibu menyusui.
Pada ibu menyusui dianjurkan makan makanan hewani yang merupakan sumber
utama vitamin D dalam bentuk kolekalsiferol, yaitu kuning telur, hati, krim, mentega dan
minyak hati ikan.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu
ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan
menelan susu.
Seorang bayi dapat disusui oleh ibunya sendiri atau oleh wanita lain. ASI juga dapat
diperah dan diberikan melalui alat menyusui lain seperti botol susu, cangkir, sendok, atau
pipet. Susu formula juga tersedia untuk para ibu yang tidak bisa atau memilih untuk tidak
menyusui, namun para ahli sepakat bahwa kualitas susu formula tidaklah sebaik ASI. Di
banyak negara, pemberian susu formula terkait dengan tingkat kematian bayi akibat diare,
tetapi apabila pembuatannya dilakukan dengan hati-hati menggunakan air bersih, pemberian
susu formula cukup aman.
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat
badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang
memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting
adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
Gizi ibu menyusui memerlukan porsi yang besar pada karbohidrat, kalsium, zat besi,
protein dan lemak baik. Kalsium adalah yang terpenting sehingga dikatakan menu makanan
untuk ibu menyusui harus mengandung minimal lima porsi kalsium dalam sehari. Asupan air
yang banyak juga sangat disarankan untuk melengkapi menu ibu menyusui.

B. Saran
Semoga dari makalah yang telah kami buat, dapat bermanfaat dan bisa di aplikasikan
pada masyarakat nanti dalam pemberian penyuluhan tentang gizi di masyarakat. Juga dapat
menjadi bahan referensi untuk tugas berikutnya yang berhubungan dengan gizi pada ibu
menyusui, dan juga untuk mahasiswa lain yang membutuhkan informasi mengenai materi
tentang gizi bagi ibu menyusui.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ebrahim, G.J. Breast Feeding – The Biological Option. Air Susu Ibu. Yayasan Essentia
Medika. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 1998.

Utami Roesli. Pangan dan Gizi.The Health and nutrition. Jakarta. 2000.

17

Anda mungkin juga menyukai