Anda di halaman 1dari 3

Praktikum Instrumenasi pengendalian tekanan ini bertujuan untuk

mengetahui dan memahami unit-unit, sinyal-sinyal yang terlibat dalam sistem


pengendalian tekanan serta mengetahui secara umum konfigurasi pengendalian
tekanan dari proses yang akan dikendalikan. Unit-unit yang terlibat dalam sistem
pengendalian tekananan terdiri atas unit proses, unit pengukuran, unit kendali,
unit pengubah sinyal, dan unit kendali akhir.
Sensor yang digunakan adalah strain gauge yang dirangkai sebagai
jembatan wheatstone.masukan sensor adalah tekanan gas proses (0-10 psig) dan
keluaran sensor adalah sinyal arus (4-20 mA).unit pengubah adalah I/P
Converter yang berfungsi mengubah arus 4-20 mA menjadi sinyal pneumatic 3-
15 psig.unit kendali berupa PCT-10 sebagai unit penyesuai sinyal dan
pengendali akhir dan unit kendali akhir berupa Control Valve jenis Fail Open
yang bekerja berdasarkan masukan sinyal pneumatic 3-15 psig dan keluaran
berupa aliran udara tekanan proses 0-10 psig.
Unit proses pada sistem pengendalian tekanan ini adalah pipa dan tangki.
Pipa menjadi tempat mengalirnya fluida gas dan tangki menjadi tempat
terjadinya proses dalam suatu sistem. Unit pengukuran merupakan unit yang
berfungsi untuk mengukur variabel proses (PV), dalam hal ini variabel
prosesnya adalah tekanan sehingga alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan adalah manometer (pressure gauge). Unit kendali pada sistem
pengendalian tekanan adalah process controller. Process Controller ini akan
menerima sinyal dari manometer (unit pengukuran) dan bertugas
membandingkan hasil pengukuran dari variabel proses (PV) dengan set point
untuk kemudian memberikan perintah ke unit kendali akhir.
Unit kendali akhir ini adalah control valve yang berfungsi untuk
melakukan tindakan koreksi yang diperintahkan oleh unit kendali. Tindakan
yang dilakukan yaitu memperbesar atau memperkecil bukaan valve. Selain itu,
terdapat pula Unit Pengubah Sinyal (transducer) yaitu I/P converter yang
berfungsi untuk mengubah sinyal elektrik menjadi sinyal pneumatik berupa
besaran tekanan. Sinyal-sinyal yang berperan dalam sistem pengendalian
tekanan yaitu sinyal pengukuran (sinyal elektrik, sinyal pneumatik) dan sinyal
kendali. Sinyal pengukuran merupakan sinyal keluaran dari transducer. Sinyal
kendali merupkan sinyal keluaran dari process controller (unit kendali) yang
akan dikirimkan ke transducer kemudian ke control valve.
Pada Instrumentasi pengendalian tekanan, manometer (pressure gauge)
akan mengukur tekanan (PV) kemudian tekanan tersebut akan masuk ke
transducer untuk diubah menjadi sinyal pengukuran berupa sinyal elektrik.
Selanjutnya, sinyal pengukuran (sinyal elektrik) masuk ke Proses Controller
(unit kendali) untuk dibandingkan dengan nilai set point. Misalnya, jika nilai
tekanan yang terukur lebih kecil daripada set point maka Process Controller
akan mengirimkan sinyal kendali untuk merubah laju alir. Sinyal kendali
dikirimkan ke I/P converter terlebih dahulu untuk diubah menjadi sinyal
pneumatik. I/P Converter akan mengirimkan sinyal pneumatik ke Control Valve
(unit kendali akhir) untuk memperbesar atau memperkecil laju alir sehingga
mengakibatkan kenaikan atau penurunan tekanan.
Kesimpulan
Instrumentasi pengendalian tekanan bertujuan untuk mengidentifikasi unit
dan variabel pengendalian proses dan menjelaskan jenis alat beserta fungsinya pada
setiap elemen pengendalian proses.Instrumen yang terlibat dalam proses ini adalah
sensor berupa strain gauge yang dirangkai sebagai jembatan wheatstone, I/P
Converter dan Control Valve jenis Failed Open.Variabel proses dalam percobaan ini
adalah tekanan dan manipulated process adalah laju alir.Unit proses dalam
percobaan ini adalah pipa.Unit kendali dalam percobaan ini adalah process
controller dan unit kendali akhir adalah control valve.Sinyal yang terlibat dalam
pengendalian tekanan adalah sinyal pengukuran dan sinyal kendali.

Anda mungkin juga menyukai