Menambahkan 100 mL air keran, 3butir batu didih, 5 mL H2SO4 6 N dan beberapa mL KMnO4
0.01N kedalam Erlenmeyer 250 mL
Setelah warna KMnO4 tidak menghilang dengan pendidihan seluruh cairan dibuang
Melakukan titrasi dengan larutan KMnO4 0,01 N sampai warna cairan merah muda
4. Pembuatan pengencer
Ke dalam tiap liter aquades menambahkan : 1 ml larutan buffer, 1 ml larutan CaCl2, 1 ml larutan MgSO4, 1
ml larutan FeCl3, dan 1 ml bibit mikroba
Bila didapat angka KMnO4 sebesar 100 mg/L maka dapat dilakukan 3 pengenceran:
Untuk tiap pengenceran dibutuhkan volume sebanyak 650-700 ml, sesuai dengan ukuran
volume botol BOD sebesar 350 ml
Untuk P1 diperlukan 20 ml sampel dan 680 ml pengencer, kemudian dimasukkan ke dalam dua botol
BOD (DO0 dan DO5). Botol BOD0 ditetapkan langsung menggunakan metode winkler sedangkan BOD5
dimasukkan inkubator sebagai DO5
Melakukan hal yang sama untuk blanko dengan menggunakan larutan pengencer
6. Penetapan oksigen terlarut dengan matoda winkler
Ke dalam botol BOD yang berisi penuh dengan sampel tambahkan 1 ml larutan MgSO4 dan 1 ml larutan
pereaksi oksigen, tutup botol lalu kocok
membiarkan selama 10 menit untuk pengendapan dan penyempurnaan reaksi, amati warna endapan yang
terjadi
Ke dalam bagian cairan di eerlenmeyer maupun cairan dalam botol masing-masing ditambahkan 1 ml H2SO4
pekat, setelah sedikit dikocok titrasi dengan larutan thiosulfat 1/80 N yang dibuat pada hari itu sampai warna
cairan kuning jerami
menambahkan beberapa tetes larutan kanji yang dibuat dengan cara melarutkan lalu dipanaskan
mencatat pemakaian thiosulfat total antara titrasi cairan di erlenmeyer dengan di botol