Haryadi
Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Bandung
Tahun 2020
Latar Belakang
• Carbon Dot (CD) adalah nanopartikel karbon kecil (ukurannya kurang dari
10 nm) dengan beberapa bentuk pasifasi permukaan.
• CD pertama kali ditemukan oleh XU dan Timnya pada tahun 2004 tanpa
sengaja selama pemurnian nanotube karbon berdinding tunggal (Multi
Wall Carbon Nanotubes). Penemuan ini memicu studi selanjutnya untuk
mengeksploitasi sifat fluoresensi CD.
• CD bersifat biocompatible, memiliki ukuran kecil dengan luas permukaan
yang relatif besar, dapat difoto dan memiliki sifat fotoluminesen.
• CD saat ini muncul sebagai kelas probe fluoresens (divais fluorisensi) yang
menjanjikan karena memiliki efek pemutihan foto (photo bleaching) yang
rendah, permukaan yang serba guna dan biokompatibilitas yang sangat
baik.
• Fluoresensi CDs berpotensi digunakan sebagai sensor, katalis dan didalam biomedisin.
Adanya atam lainnya (heteroatom) didalam CD dapat meningkatkan sifat fluorisensinya.
Karakteristik Carbon Dots
• Kelarutan didalam air tinggi
• Bersifat biokompatibel
• Memiliki sifat konduktifitas yang baik
• Memiliki Stabilitas fotkimia
• Toksisitasnya rendah
• Ramah lingkungan
State of The Art - Synthesis
Gambar 2. Representasi metode sintesis yang mungkin untuk menyiapkan titik karbon
Top -Down
Metode top-down melibatkan prekursor karbon massif atau
nanomaterial dengan dimensi lebih tinggi dari CD (dianggap nol-
dimensi), seperti grafit (curah) atau karbon nanotube (bahan 1D).
Beberapa metode dapat digunakan untuk mengubah prekursor ini
menjadi CD (Gambar 2), seperti laser ablasi, sintesis elektrokimia, arc
discharge , atau oksidasi kimia
.
• BIO SENSOR
• OPTOELEKTRONIK
• KATALISIS
• PENCITRAAN BIO (BIO-IMAGING)
• DRUG DELIVERY
Bio Sensing
• CDs juga diterapkan dalam bio sensing sebagai pembawa
biosensor karena fleksibilitasnya dalam modifikasi, kelarutan tinggi
dalam air, tidak beracun, stabilitas foto yang baik, dan
biokompatibilitas yang sangat baik.
• Biosensor berdasarkan CDs dapat digunakan untuk memonitor
secara visual kandungan tembaga, glukosa, pH, dan asam nukleat.
• Contoh umum adalah tentang uji aliran lateral asam nukleat. Tag
yang membedakan pada amplikon diakenali oleh masing-masing
antibodi dan sinyal fluoresensi akan dihasilkan oleh CDs → Potensi
untuk Bio sensor terkait Covid-19!!!!!!
Chem-Bio Sensing
Optoelektronik
• CDs memiliki potensi dalam pemanfaatanhya sebagai bahan
untuk sel surya peka (sensitized solar cell), sel surya organic
(Organic Solar Cell), kapasitor super (super Capacitor), dan
perangkat pemancar cahaya (LED, Light Emitting Diode).
• CDs dapat digunakan sebagai fotosensitizer dalam sel surya
pewarna (dye sensitized solar cells) dan efisiensi konversi
fotolistrik meningkat secara signifikan.
• Sol dari CDs yang tergabung (hybrid) dengan silica dapat
digunakan sebagai cat Fluorescent transparan.
Katalisis
• Fleksibilitas fungsionalisasi dengan berbagai gugus fungsi memungkinkan
untuk menyerap cahaya dengan panjang gelombang berbeda yang
memberikan peluang dalam aplikasi katalisis diantaranya pada fotokatalisis
proses degradasi zat warna tekstil dan senyawa B3 (BIO-REMEDIASI)→
Sudah dikembangkan di TK Polban
• Hibridisasi antara CDs dengan Nanopartikel Oksida Logam (MO) sebagai
fotokatalis dapat digunakan dalam proses fotoreduksi CO2 menjadi asam2
organik dan hidrokarbon rantai pendek → Konversi CO2 menjadi bahan
bakar (RENEWABLE ENERGY) → Dalam Tahap Awal Penelitian dan
Pengembangan di TK Polban
• Hibridisasi CDs-MO/M-Nanopartikel sebagai fotokatalis dalam Proses
“Water Splitting”, menghasilkan Hidrogen dan Oksigen. (RENEWABLE
ENERGY)→ Dalam Tahap Awal Penelitian dan Pengembangan di TK Polban
Fotokatalisis- Degradasi Zat Warna Tekstil