Anda di halaman 1dari 8

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Kasus

Pengkajian dilakukan pada tanggal 09 Desember 2016 dengan nama klien Ny A berusia 36 tahun.
Klien masuk pada tanggal 27 September 2016 di Ruangan melur. Klien dibawa kerumah
sakit dengan alasan, klien merasa tidak berguna, klien suka melamun, pergi tanpa tujuan, sedih
dan suka menangis, bicara ngawur. Klien menyesal karna telah selingkuh .

Klien merupakan anak ke- 1 dari 3 bersaudara. Orang yang paling berarti bagi klien adalah anak,
suami dan keluarganya. Klien mengetahui agama yang dianutnya Islam, dan selama dirumah sakit
klien tidak pernah beribadah.

Dari observasi yang didapat, ditemukan data; penampilan rapi dan sesuai dengan cara penggunaan
nya. Saat diajak berkomunikasi atau wawancara, klien kooperatif akan tetapi kontak mata kurang,
klien tampak malu-malu. Klien mengatakan sedih, kecewa karena klien merasa terlalu lama dan
keluarga jarang menjenguk klien ke RSJ. Selama interaksi klien sangat kooperatif , kontak mata
kurang, akan tetapi klien sering tidak nyambung antara pertanyaan dengan jawaban. Klien
mengalami gangguankonsep diri : Harga diri rendah.

B. Pengkajian

Ruang rawat : Melur

Tanggal Rawat : 27 November 2016


I. Identitas Klien

Inisial : Ny. A

Tanggal pengkajian : 13 Desember2016

Umur : 36 Tahun

Agama : Islam

II. Alasan Masuk Rumah Sakit


Klien menangis tanpa sebab dan mengatakan ingin bunuh diri dan menyesali perbuatannya.

III. Faktor Predisposisi

1. Klien mengalami gangguan jiwa 5 bulan yang lalu dan pernah berobat ke psikiater

2. Klien pernah berobat di RSJ, pulang dalam keadaan tenang. Pada saat di rumah klien tidak
mau minum obat dan tidak kontrol ke RSJ dan dibawa kembali ke RSJ.

3. Klien mengatakan tidak ada keluarganya yang gangguan jiwa

4. Klien mengalami penolakan dari masyarakat di daerah tempat tinggalnya


karena sering berantam dengan suaminya dan juga karena klien sudah dirawat di RSJ.

Masalah Keperawatan : - Regiment Traupetik Inefektif

- Koping keluarga Inefektif

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Klien menyesal telah menyelingkuhi suaminya.

IV. FISIK

1. Tanda vital : TD : 110/8097 mmHg N : 80x/i S : 37 0C P : 20 x/i

2. Ukur : TB : 165 cm BB : 63 kg

Pasien menyatakan tidak memiliki keluhan fisik dan merasa sehat

C. Analisis Data

Data Masalah

Tidak pernah di jenguk oleh keluarga


semenjak di rumah sakit,kecewa dan
Harga Diri Rendah
putus asa, tidak di perhatikan oleh
keluarga, merasa tidak berguna
lagi,malu, suka melamun, bicara
ngawur
D. Diagnosis Keperawatan

1. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

E. Intervensi Keperawatan :

Kemampuan/Kompetensi

Sp 1 : Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang


dimiliki pasien

Sp 2:

- Menilai Kemampuan yang dapat digunakan

- Menetapkan/memilih kegiatan sesuai kemampuan

- Melatih kegiatan sesuai kemampuan yang dipilih 1

Sp 3: Melatih kegiatan sesuai kemampuan yang dipilih dari


SP 2

Sp 4 : Melatih kegiatan sesuai kemampuan yang dipilih SP 3

IMPLEMENTASI EVALUASI

1. Data :

Klien merasa hidupnya tidak S : Klien senang


berarti lagi di keluarga dan
lingkungan semenjak
klien dirawat di rumah O:
sakit, Klien terlihat sedih karena
Klien mampu melakukan
berada di RSJ merasa terasing
kebersihan dan merapikan
dari keluarga dan terpisah dengan
tempat tidurnya
keluarga

A : Harga Diri Rendah (+)


2. Diagnosa Keperawatan:
“Harga Diri Rendah” P : Mengali aspek positif
yang dimiliki

3. Tindakan Keperawatan:

Sp 1 :

a. Bina hubungan saling


percaya

b. Mengidentifikasi
kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki klien

c. Menganjurkan klien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian

Rencana Tindak Lanjut :

Sp 2 (Menilai kemampauan yang


digunakan, menetapkan atau
memilih kemampuan dan
melatih kegiatan sesuai
kemampuan yang dipilih)

1. Data : Klien merasa S : Klien senang


hidupnya tidak berarti lagi di
keluarga dan lingkungan
semenjak klien dirawat di O:
rumah sakit, Klien terlihat sedih
1. Klien mampu menyapu
karena berada di RSJ merasa
dan mengepel lantai bersama
terasing dari keluarga dan
teman lainya.
terpisah dengan keluarga.
2. Klien mampu
mengambil air minum.
2. Diagnosa Keperawatan:

“Harga Diri Rendah” A : Harga Diri Rendah (+)

3. Tindakan Keperawatan: P : Melatih kemampuan


membersihkan dan
Sp 2 :
merapikan ruangan setiap
a. Evaluasi jadwal kegiatan hari.
harian

b. Anjurkan klien untuk


memberikan
contohmembersihkan dan
merapikan tempat tidur

c. Anjurkan klien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian

Rencana Tindak Lanjut :

Sp 3

a. Melatih kemampuan yang


dipilih (Merapikan tempat tidur
dan membersihkan lingkungan)

b. Klien mampu mengambil


air minum.

Sp 4 (Mengevaluasi kemampuan
yang dimiliki)
1. Data : S : Klien senang

Klien merasa hidupnya tidak


berarti lagi di keluarga dan
O : Klien dapat
lingkungan semenjak
melaksanakan dengan baik
klien dirawat di rumah
sakit, Klien terlihat sedih karena
berada di RSJ merasa terasing
A : Harga Diri Rendah (+)
dari keluarga dan terpisah dengan
keluarga
P : Anjurkan klien agar
kegiatan ini dapat
2. Diagnosa Keperawatan:
dimasukkan dalam jadwal
“ Harga Diri Rendah “ keseharian 2x1 hari

3. Tindakan Keperawatan:

Sp 3:

a. Melatih kemampuan
klien(Sp 2)

b. Anjurkan klien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian

Sp 4 :

a. Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian

b. Menganjurkan klien untuk


melakukan kembali bagaimana
merapikan tempat tidur dan
membersihkan lingkungan
c. Klien mampu mengambil
air minum.

d. Menganjurkan klien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan pengkajian dan perawatan pada Ny.A dengan gangguan konsep diri :
Harga diri rendah di Ruang Sorik Merapi RSJ. Prof. DR. M. Ildrem selama 2 minggu penulis dapat
menarik kesimpulan bahwa dalam malakukan perawatan jiwa sangat penting sekali membina
hubungan saling percaya dan juga membutuhkan kolaborasi yang baik dengan tenaga medis
(dokter dan perawat), keluarga dan juga lingkungan terapeutik, agar semua maksud dan tujuan
klien dirawat maupun perawat yang merawat tercapai.

B. SARAN

1. Klien

a. Libatkan klien dalam aktivitas positif

b. Minum obat secara rutin

c. Memahami aspek positif dan kemampuan yang dimilikinya

d. Berlatih untuk berinteraksi dengan orang lain

2. Perawat

a. Lebih mengingatkan terapi theraupetik terhadap klien

b. Menyarankan perawat ruangan akan memperhatikan kondisi pasien yang memiliki


diagnosa khusus, tidak menyamakan perilaku (Terkait pemberian SP)

c. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan dan perawatan klien

d. Memberi reinforcement

Anda mungkin juga menyukai