Diagnosa
Perencanaan
Evaluasi Implementasi
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Effendy, 1995
Pemikiran dasar dari proses keperawatan
klien,
Mengidentifikasi, mengenali masalah,
klien
menilai keadaan kesehatan klien
langah-langkah beriutnya.
KARAKTERISTIK DATA
1. Lengkap
2. Akurat dan nyata
3. Relevan
Sumber Data
1. Klien sendiri sebagai sumber data utama (primer)
2. Orang terdekat
3. Catatan klien
4. Riwayat penyakit
5. Konsultasi
6. Hasil pemeriksaan diagnostik
7. Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya
8. Perawat lain
9. Kepustakaan
JENIS DATA
1. Data Objektif
Pengukuran dan pemeriksaan dengan menggunakan standart
yang berlaku
2. Data Subjektif
Keluhan-keluhan yang disampaikan oleh klien, misalnya rasa
nyeri, pusing, mual, ketakutan, kecemasan, ketidaktahuan, dll.
Metode Pengumpulan Data
Wawancara (interview)
Pengamatan (observasi)
Pemeriksaan fisik (pshysical assessment)
Studi dokumentasi.
1. WAWANCARA
Tanya-jawab berkaitan dengan masalah klien (anamnesa)
Memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien,
Menjalin hubungan antara perawat dengan klien
Membantu klien memperoleh informasi
Berpartisipasi dalam identifikasi masalah dan tujuan keperawatan
Menentukan investigasi lebih lanjut
Ners
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Tahapan wawancara / komunikasi :
1. Persiapan.
2. Pembukaan atau perkenalan
3. Isi / tahap kerja
4. Terminasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara :
1. Menerima keberadaan klien
2. Memberikan kesempatan menyampaikan keluhan
3. Membuat rasa aman dan nyaman bagi klien
4. Perawat harus bersikap tenang, sopan dan penuh perhatian
5. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
6. Tidak bersifat menggurui
Lanjutan....
A. Inspeksi
Postur & tinggi
Gerakan tubuh
Nutrisi
Pola bicara
3. PEMERIKSAAN FISIK
B. Palpasi
Temperatur
Turgor
Bentuk
Kelembaban
Vibrasi
Ukuran
oedem
krepitasi
tumor
3. PEMERIKSAAN FISIK
C. Perkusi
Timpani (lambung)
Sonor (paru)
Hipersonor (px emfisema)
Redup (paha)
Pekak (hepar)
3. PEMERIKSAAN FISIK
D. Auskultasi (thorak)
Vesikuler
Bronkial
Ronki/ mengi (wheezes)
Krepitasi
Gesekan plura
Pendekatan pengkajian fisik
1. Head-to-toe
2. ROS (Review of System)
3. Pola fungsi kesehatan (Gordon )
4. Studi dokumentasi
Rekam Medik
Pemeriksaan laboratorium
Rontgen
B. ANALISIS DATA
• Kemampuan kognitif dalam pengembangan daya berfikir
dan penalaran yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu
dan pengetahuan, pengalaman, dan pengertian
keperawatan.
• Kemampuan mengkaitkan data dan menghubungkan data
tersebut dengan konsep, teori dan prinsip yang relevan
untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah
kesehatan dan keperawatan klien.
Dasar analisis
1. Anatomi – fisiologi
2. Patofisiologi penyakit
3. Mikrobiologi – parasitologi
4. Farmakologi
5. Ilmu perilaku
6. konsep-konsep (manusia, sehat-sakit, keperawatan, dll)
7. Tindakan dan prosedur keperawatan
8. Teori-teori keperawatan
Pedoman analisis data :
1. Menyusun kategorisasi data secara sistematis dan logis
2. Identifikasi kesenjangan data
3. Menentukan pola alternatif pemecahan masalah
4. Menerapkan teori, model, kerangka kerja, nrma dan standart,
dibandingkan dengan data senjang
5. Identifikasi kemampuan dan keadaan yang menunjang asuhan
keperawatan klien
6. Membuat hubungan sebab akibat antara data dengan masalah
yang timbul.
Cara analisis data :
1. Validasi data, teliti kembali data yang telah terkumpul
2. Mengelompokkan data berdasarkan kebutuhan bio-psiko-sosial
dan spiritual
3. Membandingkan dengan standart
4. Membuat kesimpulan tantang kesenjangan (masalah
keperawatan) yang ditemukan
C. PRIORITAS MASALAH
Hirarki Maslow , salah satu rujukan
Kebutuhan fisiologi
Aman-nyaman
Cinta-memiliki
harga diri
aktualisasi diri.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pengertian
• Menurut NANDA diagnosa keperawatan adalah ”keputusan klinik tentang
respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual
atau potensial, sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai
tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan kewenangan perawat”.
Tujuan Pencatatan Diagnosa Keperawatan
• Menyediakan definisi yang tepat yang dapat memberikan bahasa yang sama dalam
memahami kebutuhan klien bagi semua anggota tim pelayanan kesehatan.
• Memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan apa yang mereka lakukan
sendiri, dengan profesi pelayanan kesehatan yang lain, dan masyarakat.
• Membedakan peran perawat dari dokter atau penyelenggara pelayanan kesehatan
lain.
• Membantu perawat berfokus pada bidang praktik keperawatan.
• Membantu mengembangkan pengetahuan keperawatan.
Langkah-langkah dalam diagnosa keperawatan
dapat dibedakan menjadi
• Klasifikasi dan Analisa Data
• Interpretasi/Indentifikasi Data
• Validasi Data
• Perumusan Diagnosa Keperawatan
Klasifikasi dan Analisa Data
Dari daftar data yang dikumpulkan, maka perawat dapat mengidentifikasi daftar
kebutuhan dan masalah klien dengan menggambarkan adanya suatu sebab-akibat yang
dapat digambarkan sebagai ”pohon masalah” (Problem Tree).
Langkah-langkah dalam pohon masalah adalah:
• Tentukan masalah utama (core problem) berdasarkan identifikasi data subyektif
(keluhan utama) dan obyektif (data-data mayor)
• Identifikasi penyebab (E) dari masalah utama.
• Identifikasi penyebab dari penyebab masalah utama (akar dari masalah)
• Identifikasi penyebab dari penyebab masalah
Validasi Data
• Pada tahap ini perawat memvalidasi data yang ada secara akurat yang dilakukan bersama klien/
keluarga dan atau masyarakat. Validasi tersebut dilaksanakan dengan mengajukan pertanyaan dan
peryataan yang reflektif kepada klien / keluarga tentang kejelasan interpretasi data.
• Ada beberapa indikasi pertanyaan tentang respon yang menentukan diagnosa
keperawatan:
¢ Apakah data dasar mencukupi, akurat dan berasal dari beberapa konsep keperawatan?
¢ Apakah data yang signifikan menunjukan gangguan pola?
¢ Apakah ada data-data subyektif dan obyektif mendukung terjadinya gangguan pola pada
klien?
¢ Apakah diagnosa keperawatan yang ada berdasarkan pemahaman ilmu keperawatan dan
keahlian klinik?
¢ Apakah diagnosa keperawatan yang ada dapat dicegah, dikurangi dan diselesaikan dengan
melakukan tindakan keperawatan yang independen?
Perumusan Diagnosa Keperawatan
Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang ditemukan.
• Syarat: menegakkan diagnosa keperawatan aktual harus ada unsur Problem
+Etiologi+Syindrom.
Syindrom (S) harus memenuhi kriteria mayor (80%-100%) dan sebagai kriteria
minor dari pedoman diagnosa NANDA.
• Misalnya, ada data: muntah, diare, dan turgor jelek selama 3 hari
• Diagnosa: Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan kehilangan cairan
secara abnormal
Resiko
Menjelaskan masalah kesehatan yang nyata akan terjadi jika tidak dilakukan
intervensi.
• Syarat: menegakkan resiko diagnosa keperawatan adanya unsur PE (problem
dan etiologi). Penggunaan istilah ” resiko dan resiko tinggi” tergantung dari
tingkat keparahan / kerentanan terhadap masalah.
• Diagnosa:”Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan diare yang
terus menerus”.
Kemungkinan
Menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk memastikan masalah
keperawatan kemungkinan. Pada keadaan ini masalah dan faktor pendukung
belum ada tapi sudah ada faktor yang dapat menimbulkan masalah.
Syarat menegakkan kemungkinan diagnosa keperawatan adanya unsur respon
(Problem) dan faktor yang mungkin dapat menimbulkan masalah tetapi belum
ada.
• Diagnosa: Kemungkinan gangguan konsep diri: rendah diri/ terisolasi
berhubungan dengan konsep diri.
Diagnosa Keperawatan ”wellness”
• Diagnosa Keperawatan sindrom adalah diagnosa yang terdiri dari kelompok diagnosa
keperawatan aktual dan resiko tinggi yang diperkirakan akan muncul/ timbul karena suatu
kejadian / situasi tertentu.
• Menurut NANDA ada 2 diagnosa keperawatan sindrom:
(1) Syndrom trauma pemerkosaan (Rape trauma syndrome) pada diagnosa keperawatan
diatas lebih menunjukkan adanya kelompok tanda dan gejala dari pada kelompok
diagnosa keperawatan. Tanda dan gejala terserabut meliputi:
Cemas; takut; sedih; gangguan istirahat dan tidur; dan resiko tinggi nyeri sewaktu
melakukan hubungan seksual.
(2)Resiko sindrom penyalahgunaan (Risk for Disuse Syndrome)
Diagnosa Keperawatan ”Syndrome”
CONTOH RESIKO SYNDROM PENYALAHGUNAAN
¢ Resiko Konseptual
¢ Resiko perubahan fungsi pernapasaan
¢ Resiko infeksi
¢ Resiko Trombosis
¢ Resiko Gangguan aktivitas
¢ Resiko perlukaanKerusakan mobilisasi fisik
¢ Resiko gangguan proses pikir
¢ Resiko gangguan gambaran diri
¢ Resiko ketidakberdayaan (Powerlessness)
¢ Resiko kerusakan Integritas jaringan
INTEVENSI KEPERAWATAN
Pengertian
Intervensi keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang
akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa
keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan
pasien.
TUJUAN INTERVENSI
1. Tujuan administratif
a. Untuk mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau kelompok.
b. Untuk membedakan tanggung jawab perawat dan profesi kesehatan yang lain.
c. Untuk menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi
keperawatan.
d. Untuk menyediakan klriteria klasifikasi klien.
TUJUAN INTERVENSI
2. Tujuan klinik
a. Menyediakan suatu pedoman penulisan.
b. Mengkomunikasikan dengan staf perawat, apa yang diajarkan, apa yang
diobservasi dan apa yang dilaksanakan.
c. Menyediakan kriteria hasil sebagai pengulangan dan evaluasi keperawatan.
d. Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu, keluarga,
dan tenaga kesehatan lainnya untuk melaksanakan tindakan.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
PENGERTIAN
• Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan
Hal-hal yang perlu diperhatikan perawat dalam
pelaksanaan implementasi keperawatan adalah:
1.Pada tahap persiapan.
a.Menggali perasaan, analisis kekuatan dan keterbatasan professional pada diri
sendiri.
b.Memahami rencana keperawatan secara baik.
c.Menguasai keterampilan teknis keperawatan.
d.Memahami rasional ilmiah dari tindakan yang akan dilakukan.
e.Mengetahui sumber daya yang diperlukan.
f.Memahami kode etik dan aspek hukum yang berlaku dalam pelayanan
keperawatan.
g.Memahami standar praktik klinik keperawatan untuk mengukur keberhasilan.
h.Memahami efek samping dan komplikasi yang mungkin muncul.
i.Penampilan perawat harus menyakinkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan perawat dalam
pelaksanaan implementasi keperawatan adalah:
2. Pada tahap pelaksanaan.
a.Mengkomunikasikan/ menginformasikan kepada klien tentang keputusan
tindakan keperawatan yang akan dilakukan oleh perawat.
b.Beri kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan perasaannya terhadap
penjelasan yang telah diberikan oleh perawat.
c.Menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar manusia dan
kemampuan teknis keperawatan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
yang diberikan oleh perawat.
d.Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan tindakan adalah energi
klien, pencegahan kecelakaan dan komplikasi, rasa aman, privacy, kondisi
klien, respon klien terhadap tindakan yang telah diberikan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan perawat dalam
pelaksanaan implementasi keperawatan adalah:
3.Pada tahap terminasi.
a.Terus memperhatikan respons klien terhadap tindakan keperawatan yang
telah diberikan.
b.Tinjau kemajuan klien dari tindakan keperawatan yang telah diberikan.
c.Rapikan peralatan dan lingkungan klien dan lakukan terminasi.
d.Lakukan pendokumentasian.
EVALUASI
PENGERTIAN
• Evaluasi atau Penilaian keperawatan adalah mungukur keberhasilan dari
rencana dan pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan dalam
memenuhi kebutuhan klien.
•
Tujuan Evaluasi
• Mengakhiri rencana tindakan keperawatan
• Menyatakan apakah tujuan keperawatan telah tercapai atau belum
• Meneruskan rencana tindakan keperawatan
• Memodifikasi rencana tindakan keperawatan
• Dapat menentukan penyebab apabila tujuan asuhan keperawatan belum
tercapai
Manfaat Evaluasi
• Untuk menentukan perkembangan kesehatan klien
• Untuk menilai efektifitas, efisiensi dan produktifitas asuhan keperawatan yang
diberikan
• Untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan
• Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses
keperawatan
• Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab dalam pelaksanaan keperawatan
Untuk membuat Asuhan Keperawatan yang digunakan :
NANDA
NOC
NIC