Anda di halaman 1dari 12

VARIABILITAS DIANTARA INDIVIDU

ANGRY AKBAR APRIYANSYAH, AUDRY PUTRI KRISTANTI, HABIBAH


LAILATUL MAGFIRAH, THEMAS FELAYATI, ARIN NOVIA SANTI
Program Studi S-1 Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga

ABSTRAK

Variabilitas pada kerang darah dan kerang batik dapat diketahui melalui pengukuran
secara kuantitatif dan secara kualitatif. Pengukuran kuantitatif meliputi pengukuran panjang
cangkang kerang, lebar cangkang dan berat kerang keseluruhan. Pengukuran secara kualitatif
meliputi pengamatan kondisi cangkang kerang. Pengukuran kuantitatif menghasilkan data
statistik yang menunjukkan persentase korelasi antar variabel pengukuran.Korelasi antara
panjang dan berat sebesar 91% pada kerang darah dan 53.1 % pada kerang batik. Korelasi antara
lebar dan berat didapatkan hasil sebesar 92.3 % pada kerang darah dan 18.3 % pada kerang
batik. Sedangkan korelasi antara panjang dan lebar sebesar 94.7 % pada kerang darah dan
43.1% pada kerang batik.

Kata kunci : Variabilitas, kerang darah, kerang batik, korelasi.


PENGANTAR
Ekologi memiliki hubungan yang erat dengan komunitas, ekosistem, serta populasi.
Suatu populasi terdiri atas kumpulan individu sejenis yang mendiami suatu ruangan khusus dan
memiliki berbagai karakteristik taksonomi yang sama. Karakter-karakter ini dibedakan menjadi
karakter kuantitatif dan karakter kualitatif. Karakter kuantitatif merupakan karakter suatu
individu yang dapat diukur, seperti panjang, lebar, dan berat tubuh. Karakter kuantitatif
dipengaruhi oleh kombinasi faktor genetik, lingkungan, fisiologi, maupun jenis kelamin. Antara
satu individu dengan individu yang lain dapat memiliki karakter yang berbeda dan menyebabkan
adanya variasi dalam suatu populasi. Terdapat kisaran normal atau ukuran yang umumnya
ditemui. Individu yang memiliki karakter dengan ukuran di luar batas normal dikatakan memiliki
nilai ekstrim. Batas kisaran normal ditentukan berdasarkan simpangan baku atau standar deviasi.
Semakin kecil nilai simpangan baku, maka populasi tersebut dianggap semakin homogen.
Variabilitas diantara individu dalam sebuah populasi dan hal variasi tersebut dapat
digambarkan dengan metode statistik. Deskripsi statistika dilakukan dengan pengumpulan,
pengolahan, dan penyajian data untuk dasar mengambil keputusan dengan karakter parameter
individu yang diukur dan analisis menggunakan metode statistik. Beberapa karakter yang biasa
digunakan dalam penelitian ekologi adalah berat, panjang, lebar, usia, dan jenis kelamin. Dalam
statistik variabel yang bergantung pada variable lain dinamakan variabel terikat, sedangkan
variabel yang menentukan atau berpengaruh pada besarnya variabel lain dinamakan variabel
bebas.
Praktikum kali ini bertujuan untuk mencari variabilitas di antara individu dengan
menggunakan pengukuran karakter kuantitatif, menghitung besar varian dan deviasi standar untuk
menggambarkan tingkat homogenitas atau heterogenitas sampel serta menggambarkan besarnya
tingkat hubungan antar variabel dengan parameter statistik, serta membuat korelasi antar individu.
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil beberapa rumusan masalah, yakni cara mencari
variabilitas di antara individu dengan menggunakan pengukuran karakter kuantitatif, besarnya
varian atau standar deviasi untuk menggambarkan tingkat homogenitas dan heterogenitas
sampel, dan metode pembuatan korelasi antar variabel.

1
Dari rumusan masalah tersebut, dapat ditarik beberapa hipotesis berikut :
H0:
1. Panjang kerang darah tidak memiliki hubungan dengan berat kerang darah.
2. Lebar kerang darah tidak memiliki hubungan dengan berat kerang darah.
3. Panjang kerang darah tidak memiliki hubungan degan lebar kerang darah.
4. Panjang kerang batik tidak memiliki hubungan dengan berat kerang batik.
5. Lebar kerang batik tidak memiliki hubungan dengan berat kerang batik.
6. Panjang kerang batik memiliki hubungan dengan lebar kerang batik.

H1:
1. Panjang kerang darah mempengaruhi berat kerang darah.
2. Lebar kerang darah mempengaruhi berat kerang darah.
3. Panjang kerang darah mempengaruhi lebar kerang darah.
4. Panjang kerang batik mempengaruhi berat kerang batik.
5. Lebar kerang batik mempengaruhi berat kerang batik.

BAHAN
Bahan yang digunakan pada praktikum variabilitas antar individu adalah 50 kerang darah
dan 50 kerang batik. Klasifikasi dan deskripsi bahan adalah sebagai berikut:

Klasifikasi dari kerang darah:


Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Bivalvia
Subkelas : Pteriomorphia
Ordo : Arcoida
Famili : Arcidae
Gambar 1. Kerang darah Genus : Anadara
(Anadara granosa) Spesies : Anadara granosa

Anadara granosa atau biasa disebut kerang darah menghasilkan hemoglobin pada cairan
merah yang disekresikannya. Hal ini menyebabkannya dinamakan kerang darah. Kerang ini
berhabitat di kawasan Indo-Pasifik dan tersebar dari pantai Afrika timur sampai ke Polinesia.
Salah satu prilaku moluska ini ialah gemar memendam dirinya ke dalam pasir atau
lumpur.Kerang darah mempunyai dua buah cangkang yang dapat membuka dan menutup dengan
menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya.

Klasifikasi dari kerang batik:


Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Bivalvia
Ordo : Veneroida
Famili : Veneridae
Genus : Meretrix
Gambar 2. Kerang batik Spesies : Meretrix meretrix
(Meretrix meretrix)

2
Kerang batik hidup di laut dan bersifat musiman (muncul pada musim penghujan dan
produksinya cenderung menurun dimusim kemarau). Disebut kerang batik karena pada
cangkangnya terdapat motif- motif batik. Setelah kerang batik diambil dari habitatnya, kerang
tersebut hanya mampu bertahan hidup selama 1-3 hari.

ALAT
Alat yang digunakan yaitu jangka sorong dengan ketelitian 0,05 mm, penggaris dengan
ketelitian 1 mm, neraca dengan ketelitian 0,1 mg serta baki untuk masing-masing jenis kerang.
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang terdiri atas skala utama, skala nonius,
rahang pengatur garis tengah luar, rahang pengatur garis tengah dalam, dan pengukur kedalaman
(Saripudin, 2007).
Neraca Ohauss adalah neraca yang bekerja dengan prinsip kerja serupa neraca 2 lengan.
Anak timbangan neraca Ohauss berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca
ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan
dapat digeser menjauhi atau mendekati poros neraca (Mikrajuddin, 2006).

CARA KERJA
Langkah pertama dalam melakuan praktikum ini diawali dengan peletakan baki yang
berisi salah satu jenis kerang pada meja praktikum. Kemudian dilakukan pengukuran lebar
kerang yang diukur menggunakan jangka sorong, yakni jarak sisi kiri kerang dengan sisi sebelah
kanan. Panjang kerang juga diukur dengan menggunakan jangka sorong, yakni jarak antara ujung
mulut kerang darah sampai bagian pangkal kerang. Sedangkan berat kerang darah diukur
menggunakan neraca. Pengukuran kerang batik menggunakan alat yang sama dengan
pengukuran kerang darah dan menggunakan cara pengukuran yang sama.
Data yang telah diperoleh dimasukkan ke dalam tabel untuk kemudian diolah dengan
analisis statistik. Parameter statistik yang dicari dari sampel pada praktikum ini meliputi rata-rata
hitung, median, modus, dan ukuran keragaman, yaitu ragam (variance) dan standar simpangan
baku (standar deviasi).
Nilai rata-rata dihitung dengan menggunakan persamaan 1:
𝛴𝑥
𝑥 = 𝑛 ............................(1)
𝛴𝑥adalah jumlah seluruh nilai x dalam sampel dan n adalah jumlah data dalam sampel tersebut.
Besarnya varian (s2) dihitung menggunakan persamaan 2:
𝑆𝑆
𝑠 2 = 𝐷𝐹..........................(2)
SS (Sum of Square) adalah suatu nilai yang menunjukkan besarnya perbedaan nilai antara data
yang ada dengan nilai rata-rata, tetapi besarnya perbedaan ini dikuadratkan. DF yaitu derajat
kebebasan dan merupakan singkatan dari degree of freedom (n-1).
Deviasi standar atau simpangan baku dapat dihitung menggunakan persamaan 3:
𝑠 = √𝑠 2 ....................(3)
s merupakan simpangan baku atau deviasi standar (standar deviasi), sering disingkat SD.
Hubungan antarvariabel yang telah diukur kemudian digambarkan dengan persamaan
regresi linear. Persamaan regresi linear adalah sebagai berikut:
Y = a + bX......................(4)
Y merupakan variabel terikat (dependent variable). X merupakan variabel bebas (independent
variable), a dan b merupakan parameter statistik untuk regresi. Nilai a menjelaskan titik potong

3
dengan sumbu Y bila X=0. Nilai b menunjukkan besarnya kemiringan garis regresi atau
koefisien regresi.
Pedoman menentukan harga dari nilai koefisien korelasi (Hari, 2005).

HASIL

Berdasarkan pengukuran data diperoleh hasil sebagai berikut:


a. Sampel Kerang Darah

Tabel 1. Hasil Pengukuran Kerang Darah


Variabel Keterangan
No.
Lebar (cm) Panjang (cm) Berat (g) Baik Rusak
1 2.91 3.82 19.8 V
2 2.94 4.11 19.4 V
3 2.39 3.22 10.4 V
4 2.36 3.22 10.3 V
5 2.71 3.71 14.5 V
6 2.23 3.09 9.9 V
7 2.37 3.17 11.65 V
8 2.18 2.81 8.5 V
9 2.18 2.97 9.2 V
10 2 2.68 6.85 V
11 1.92 2.59 6.25 V
12 1.88 2.55 5.45 V
13 2.41 3.24 15.65 V
14 2.17 2.88 8.5 V
15 2.39 3.41 12.3 V
16 1.85 2.56 5.65 V
17 2.21 2.92 9.3 V
18 1.9 2.57 5.7 V
19 2.24 3.09 9.4 V
20 2.16 2.76 8.5 V
21 2.43 3.2 10.7 V
22 2.05 2.66 6.75 V
23 2.19 2.79 7.85 V
24 2.09 2.74 7.4 V
25 1.9 2.71 6.2 V
26 1.9 2.52 5.95 V
27 2.2 2.9 8.1 V
28 1.95 2.59 5.6 V
29 1.92 2.55 5.8 V

4
30 1.85 2.45 5.55 V
31 2.1 2.94 7.5 V
32 2.1 2.8 7.1 V
33 1.82 2.62 5.3 V
34 1.93 2.44 5.75 V
35 1.82 2.36 5.1 V
36 2.09 2.69 7.2 V
37 2 2.54 6.15 V
38 1.82 2.42 5.35 V
39 1.83 2.52 5.45 V
40 1.99 2.63 5.5 V
41 1.86 2.57 5.25 V
42 1.83 2.37 5.95 V
43 1.9 2.64 6 V
44 2.22 3.04 9.85 V
45 2 2.58 6.55 V
46 1.87 2.41 5.9 V
47 1.8 2.54 4.9 V
48 1.56 2.18 3.95 V
49 1.85 2.41 5.5 V
50 1.76 2.34 4.55 V
N 50 50 50
Min 1.56 2.18 3.95
Max 2.94 4.11 19.8
Median 2.025 2.685 6.8
Modus 1.9 3.22 8.5
Rata-rata 2.092083333 2.807708333 8.0385417
Varian 0.07902961 0.154835062 12.225025
SD 0.281122055 0.393490867 3.4964304
SS 3.876682 7.639192 592.4638

5
Berdasarkan perhitungan data korelasi panjang, lebar dan berat kerang darah didapatkan
hasil analisis sebagai berikut :
Berdasarkan data korelasi panjang dan berat kerang darah dapat dibuat grafik regresi
sebagai berikut.

Grafik Perbandingan Panjang dan Berat Kerang Darah


25
y = 8.4039x - 15.532
20 R² = 0.9106
Berat (g)

15

10 Series1
Linear (Series1)
5

0
0 1 2 3 4 5
Panjang (cm)

Gambar 1. Grafik Korelasi antra Panjang dan Berat Kerang Darah


Melalui analisis data, didapatkan persamaan regresi y = 8.4039x - 15.532 dan determinasi
(R²) = 0.9106

Berdasarkan data korelasi lebar dan berat kerang darah yang telah diolah dapat dibuat
grafik regresi sebagai berikut.
Grafik Perbandingan Lebar dan Berat Kerang Darah
25
20 y = 11.883x - 16.805
R² = 0.9239
Berat (g)

15
10 Series1
Linear (Series1)
5
0
0 1 2 3 4
Lebar (cm)

Gambar 2. Grafik Korelasi antara Lebar dan Berat Kerang Darah


Melalui analisis data, didapatkan persamaan regresi y = 11.883x - 16.805 dan determinasi
(R²) = 0.9239

6
Berdasarkan data korelasi lebar dan panjang kerang darah yang telah diolah dapat dibuat
grafik regresi sebagai berikut.

Grafik Perbandingan Panjang dan Lebar Kerang Darah


3.5
3 y = 0.6933x + 0.146
R² = 0.9472
2.5
Lebar (cm)

2
1.5 Series1
1 Linear (Series1)

0.5
0
0 1 2 3 4 5
Panjang (cm)

Gambar 3. Grafik Korelasi antara Panjang dan Lebar Kerang Darah


Melalui analisis data, didapatkan persamaan regresi y = 0.6933x + 0.146 dan determinasi
(R²) = 0.9472

b. Sampel Kerang batik

Tabel 2. Hasil Pengukuran Kerang Batik


Ukuran Keterangan
No.
Lebar (cm) Panjang (cm) Berat (g) Baik Rusak
1 2.34 3.94 5.3 V
2 2.34 4 5.65 V
3 2.4 4.01 5.65 V
4 2.29 3.82 5.15 V
5 2.39 3.99 5.8 V
6 2.26 3.91 6.65 V
7 2.41 4.11 6.02 V
8 2.6 4.27 4.8 V
9 2.56 4.27 6.7 V
10 2.42 4.2 5.6 V
11 2.4 4.11 6.05 V
12 2.64 4.12 5.95 V
13 2.36 4 5.75 V
14 2.5 4.29 6.6 V
15 2.47 4.24 5.8 V

7
16 2.43 4.04 6.1 V
17 2.16 3.68 4.2 V
18 2.37 3.95 4.8 V
19 2.45 3.94 5.6 V
20 2.17 3.69 4.15 V
21 2.46 4.19 6.3 V
22 2.28 3.86 4.8 V
23 2.45 3.9 5.7 V
24 2.31 3.9 4.7 V
25 2.6 4.22 6.9 V
26 2.31 3.82 4.7 V
27 2.23 3.41 4.35 V
28 2.33 4.09 5.15 V
29 2.36 4.05 5.4 V
30 2.47 4.28 6.85 V
31 2.49 4.28 9.45 V
32 2.43 3.97 5.8 V
33 2.41 4.18 5.8 V
34 2.49 4.41 6.5 V
35 1.58 3.4 4.15 V
36 2.18 3.76 4.7 V
37 2.32 4.53 9.3 V
38 2.2 3.82 4.8 V
39 2.45 4 8.1 V
40 2.32 3.92 5.5 V
41 2.1 3.61 4.35 V
42 2.43 4.21 6.5 V
43 2.3 3.91 4.9 V
44 2.21 3.8 6.7 V
45 2.29 3.95 6.15 V
46 2.2 3.64 4.5 V
47 2.51 4.05 5.8 V
48 2.46 3.68 4.9 V
49 2.47 3.42 3.75 V
50 2.34 4.01 5.4 V
n 50 50 50
Min 1.58 3.4 4.15
Max 2.64 4.53 9.45
Median 2.38 3.995 5.675

8
Modus 2.43 4 5.8
Rata-rata 2.356875 3.987916667 5.730625
Varian 0.028081516 0.057480674 1.3220188
SD 0.167575404 0.239751275 1.1497907
SS 1.332728 3.01868 66.060232

Berdasarkan perhitungan data korelasi panjang, lebar dan berat kerang batik didapatkan
hasil analisis sebagai berikut :
Berdasarkan data korelasi panjang dan berat kerang batik dapat dibuat grafik regresi
sebagai berikut.

Grafik Perbandingan Panjang dan Berat Kerang


Batik
10
8 y = 3.4099x - 7.8767
R² = 0.5313
Berat (g)

6
4 Series1
Linear (Series1)
2
0
0 2 4 6
Panjang (cm)

Gambar 1. Grafik Korelasi antra Panjang dan Berat Kerang Batik


Melalui analisis data, didapatkan persamaan regresi y = 3.4099x - 7.8767 dan determinasi
(R²) = 0.5313

9
Berdasarkan data korelasi lebar dan berat kerang batik yang telah diolah dapat dibuat
grafik regresi sebagai berikut.

Grafik Perbandingan Lebar dan Berat Kerang Batik


10
9
8 y = 3.0157x - 1.429
R² = 0.1835
7
Berat (g)

6
5
Series1
4
3 Linear (Series1)
2
1
0
0 1 2 3
Lebar (cm)

Gambar 2. Grafik Korelasi antra Lebar dan Berat Kerang Batik


Melalui analisis data, didapatkan persamaan regresi y = 3.0157x - 1.429 dan determinasi
(R²) = 0.1835
Berdasarkan data korelasi panjang dan lebar kerang batik yang telah diolah dapat dibuat
grafik regresi sebagai berikut

Grafik Perbandingan Panjang dan Lebar Kerang


Batik
3
2.5 y = 0.4367x + 0.6222
R² = 0.4319
Lebar (cm)

2
1.5
Series1
1
Linear (Series1)
0.5
0
0 2 4 6
Panjang (cm)

Gambar 3. Grafik Korelasi antara Panjang dan Lebar Kerang Batik


Melalui analisis data, didapatkan persamaan regresi y = 0.4367x + 0.6222 dan
determinasi (R²) = 0.4319

10
PEMBAHASAN

Praktikum ini dilakukan percobaan variabilitas di antara individu kerang darah dan
kerang batik. Sampel kerang darah dan kerang batik yang digunakan dalam percobaan masing-
masing sebanyak 50 ekor di ambil secara acak, jadi ada yang berukuran besar, sedang, dan kecil.
Data yang diambil dalam praktikum ini adalah panjang, lebar dan berat. Panjang pada kerang
darah diukur dari jarak antara mulut cangkang terluar lurus melalui bagian tengah badan sampai
garis proyeksi bagian ujung cangkang terpanjang dengan bagian cangkang tepat di bagian terluar
pertemuan antara dua sisi cangkang. Lebar kerang darah diukur dari cangkang bagian bawah
dengan cangkang bagian atas tepat di bagian cangkang yang paling tinggi. Alat yang digunakan
untuk mengukur besaran panjang dan lebar menggunakan alat jangka sorong dengan ketelitian
0.05 mm. Kemudian untuk berat kerang darah diukur dengan cara menimbang seluruh bagian
tubuh termasuk dengan cangkangnya. Alat yang digunakan untuk mengukur besaran berat adalah
menggunakan timbangan dengan ketelitian 0.05 gram.
Variabel pengukuran kerang darah dan kerang batik adalah pengukuran panjang, lebar,
dan tingginya. Begitu juga dengan kerang batik yang diukur panjang, lebar dan beratnya.Panjang
kerang batik diukur dari pertemuan antara dua cangkang lurus melalui bagian tengah badan
sampai garis proyeksi bagian mulut cangkang yang paling menjorok ke depan, untuk lebar dari
kerang batik diukur dari bagian ujung cangkang dilihat secara horizontal dari pertemuan antara
kedua cangkang, untuk berat dari kerang batik diukur dengan timbangan dengan ketelitian 0.05
gram. Pengukuran panjang, lebar dan berat kerang darah dan kerang batik masing-masing
sebanyak 50 spesimen. Setelah semua pengamatan dilakukan, hasil dicatat untuk lakukan analisis
data.
Data pengamatan kerang darah,diperoleh rata-rata panjang kerang darah sebesar2.81cm,
rerata lebar kerang darah sebesar2.09 cm, dan rerata berat kerang darah sebesar8.03cm. Analisis
perhitungan yang dilakukan meliputi perhitungan mencari hubungan antara panjang serta berat,
dan lebar dengan berat. Kemudian dari data yang ada, dibuat regresi dan korelasi yang dapat
digunakan untuk mengetahui hubungan antara panjang dan berat didapat persamaan regresinya
sebesar y = 8.40 x -15.53 dan determinasi sebesar 0.91, dapat disimpulkan bahwa korelasi antara
panjang dan berat sebesar 91.06 %, hubungan antara lebar dengan berat didapat persamaan
regresinya sebesar y = 11.88x – 16.80 dan determinasi sebesar 0.92, dapat disimpulkan bahwa
korelasi antara lebar dan berat sebesar 92.39 %, hubungan antara panjang dan lebar kerang darah
didapatkan hasil persamaan regresinya adalah y = 0.69x + 0.46 dan determinasinya 0.95, dapat
disimpulkan bahwa korelasi antara lebar dan panjang sebesar 94.72%. Kemudian untuk data
pengamatan dari kerang batik diperoleh rata-rata panjang 3.99cm, rata-rata lebar kerang batik
adalah 2.36cm, dan rerata berat kerang batik adalah 5.73cm. Pada analisis data kerang batik
didapatkan hubungan antara panjang dengan berat didapatkan persamaan regresinya sebesar y =
3.41x – 7.88 dan determinasi sebesar 0.53, dapat disimpulkan bahwa korelasi antara panjang dan
berat sebesar 53.13%, hubungan antara lebar dengan berat didapat persamaan regresinya sebesar
y = 3.01x – 1.43 dan determinasi sebesar 0.18, dapat disimpulkan bahwa korelasi antara lebar
dan berat sebesar 18.35%, hubungan antara panjang dan lebar kerang darah didapatkan hasil
persamaan regresinya adalah y = 0.44x + 0.62 dan determinasinya 0.43, dapat disimpulkan
bahwa korelasi antara panjang dan berat sebesar 43.19%, Kemudian dari regresi dan korelasi
dapat digunakan untuk membandingkan antara dua populasi statistik.
Percobaan ini menggunakan statistik parametik karena parameter yang digunakan
mempunyai satuan yaitu sentimeter dan gram, kerang batik memiliki korelasi cukup tinggi antara

11
panjang dan berat dengan lebar dan berat dibandingkan dengan korelasi antara panjang dan berat
dengan panjang dan lebar, hal ini kemungkinan disebabkan oleh faktor tertentu seperti genetik
dan ketersediaan makanan, untuk korelasi data kerang darah didapatkan hasil korelasi positif
dimana perbandingan antara variabel satu dengan variabel lainnya berbanding lurus, hal ini bisa
terjadi karena ketersediaan makanan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa deskripsi statistik dapat digunakan untuk mengetahui
tingkat heterogenitas dari suatu populasi organisme, pengolahan data yang dilakukan adalah
dengan menggunakan data kuantitatif yang didapatkan dari pengukuran individu yang dilakukan
secara acak serta hubungan antara karakter yang digunakan untuk membuat deskripsi analitik
meliputi hubungan antara panjang dengan berat, lebar dengan berat dan panjang dengan lebar

Daftar Pustaka

Arfiati. D. 1986. Survei Habitat dan Sebaran Populasi Kerang (Anadara sp.) di Pantai
Desa Pesisir. Probolinggo. Jawa Timur. Malang: Universitas Brawijaya.
Hariyanto.S.. dkk. 2008. Teori dan Praktik Ekologi. Surabaya: Airlangga University
Press.
Indraswari. A. G. M..dkk. 2014. Morfometri Kerang Tahu Meretrix meretrix
Linnaeus. 1758 di Pasar Rakyat Makassar. Berita Biologi 13(2): 137-142.
Marzuki. 2006. Kepadatan populasi dan pertumbuhan kerang darah Anadara
antiquata L. (Bivalvia: Arcidae) di teluk sungai Pisang.kota Padang. Sumatera Barat.
Makara Sains 10(2): 96-100.
PKSPL. 2004. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Perikanan (Kerang darah) di
Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo. Gorontalo: BAPPEDA dan PKSPL.
Siswantoro B. 2003. Kajian Tentang Pertumbuhan dan Penyebaran dari Meretrix
meretrix di Pantai Jenu Kabupaten Tuban. Bogor: IPB.

12

Anda mungkin juga menyukai