Peningkatan Perilaku Pola Hidup Sehat Melalui Kegiatan Jalan Sehat dan Expo
Makanan Sehat di Dusun Daleman, Desa Sumberharjo, Kelurahan Sendangtirto,
Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta
Kelompok: 10
Anggota: Iqbal Wahyu D.
Azka Safirah A.
Cyrilla Maya V.
Dennis
Fera Nandalia
A. Judul
Peningkatan Perilaku Pola Hidup Sehat Melalui Kegiatan Jalan Sehat dan Expo Makanan Sehat di
Dusun Daleman, Desa Sumberharjo, Kelurahan Sendangtirto, Kecamatan Prambanan, Kabupaten
Sleman, D.I. Yogyakarta
B. Lokasi
a. Kabupaten dan Provinsi : Sleman, D.I. Yogyakarta
b. Kecamatan : Prambanan
c. Kelurahan : Sendangtirto
d. Desa : Sumberharjo
e. Dusun : Daleman
C. Dosen Pengusul
a. Nama : Dr. Lily Arsanti Lestari, STP., MP.
b. Jabatan/Pangkat/Gol : Lektor
c. Alamat : Griya Suryo Asri Blok C 6, Yogyakarta 55142
d. Telepon/ HP : 085725736529 / 0877 3849 5045
e. Fax : 0274-550007
f. Email : santi_wap@yahoo.com
g. Jurusan Pengusul : Gizi Kesehatan
h. Kelompok : 10
i. Anggota :
No Nama Mahasiswa NIM Program Studi
1. Iqbal Wahyu D. 16/393110/KU/18713 Kedokteran Internasional
2. Azka Safirah A. 16/393659/KU/18748 Gizi Kesehatan
3. Cyrilla Maya V. 16/393740/KU/18829 Kedokteran Reguler
4. Dennis 16/393741/KU/18830 Kedokteran Reguler
5. Fera Nandalia 16/393691/KU/18780 Ilmu Keperawatan
j. Periode Pelaksanaan : Minggu, 14 April 2019 pukul 08.00–selesai
dr. Widyandana, MHPE., PhD., Sp.M. Dr. Lily Arsanti Lestari, S.TP., MP
NIP. 197903262012121001 NIP. 19750313 200501 2 001
Disetujui Oleh,
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
2
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
3
DAFTAR ISI
4
ABSTRAK
Prevalensi penyakit tidak menular kini semakin tinggi dibandingkan penyakit menular. Beberapa
contoh penyakit tidak menular yang sering dijumpai adalah hipertensi dan asam urat (gout
arthritis). Di Dusun Daleman, Prambanan, tidak jarang dijumpai warga dengan tekanan darah
tinggi atau hipertensi. Beberapa faktor risiko hipertensi seperti kurangnya aktivitas fisik, merokok,
konsumsi makan berpengawet dan lain sebagainya, sering dijumpai pada warga. Maka dari itu,
kami merencanakan program promotif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya hidup sehat. Program tersebut terdiri dari dua acara besar yaitu jalan sehat dengan tema
“Jalan Sehat Menuju Perilaku Hidup Sehat” dan expo edukasi makanan sehat dengan tema
“Makanan Bergizi dan Sehat untuk Cegah Hipertensi dan Asam Urat.” Acara ini akan
dilaksanakan pada hari Minggu, 14 April 2019 pukul 08.00 di Balai Desa Sumberharjo,
Prambanan. Jalan sehat akan dimulai pukul 08.30 setelah diawali dengan senam bersama. Jalan
sehat akan mengelilingi Desa Sumberharjo dengan rute yang sudah ditentukan. Pada pos jalan
sehat tertentu akan dibagikan kupon doorprize. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan expo edukasi
makanan sehat dengan media elektronik menggunakan laptop dan media cetak menggunakan
brosur edukatif. Expo dapat diselingi dengan pembagian doorprize berdasarkan kupon yang sudah
dibagikan. Warga yang dapat menjawab pertanyaan seputar makanan sehat juga akan
mendapatkan doorprize. Kemudian acara selanjutnya akan dilanjutkan dengan program dari
kelompok lain.
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi menjadi penyakit tidak menular dengan peringkat pertama prevalensinya paling
banyak dan disusul dengan diabetes mellitus tipe II, obesitas, rheumatoid artritis, dan asma
bronkial. Angka hipertensi terus mengalami peningkatan dari 25,8% di tahun 2013 dan kini
mencapai 34,1% di tahun 2018. (Riskesdas, 2018). Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan
provinsi dengan prevalensi terbanyak kedua setelah Sulawesi Utara dan angka ini lebih banyak
dibandingkan prevalensi seluruh Indonesia 8,4%. Kelompok usia 45 ke atas memilki risiko
lebih tinggi untuk mengalami hipertensi. Sedangkan baik di desa maupun di kota, keduanya
tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan mengenai prevalensi hipertensi. Hipertensi juga
lebih banyak ditemukan pada kelompok jenis kelamin perempuan.
Perubahan gaya hidup ke arah sedentary lifestyle dan konsumsi makanan yang minim buah
dan sayur serta didominasi oleh makanan berlemak dan mengandung kadar glukosa yang tinggi
dianggap menjadi faktor risiko meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular. Tindakan
preventif dan promotif harus dilakukan mengingat ketika hanya menggantungkan pada upaya
rehabilitatif dan kuratif makan beban yang ditanggung pemerintah akan semakin besar dan
peningkatan kecacatan dan kematian tidak bisa dihindarkan. Pemberdayaan masyarakat
menjadi pendekatan yang harus dilakukan karena masyarakat merupakan penerima manfaat
dari meningkatnya status kesehatan itu sendiri. Suatu program yang diupayakan oleh
pemerintah untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular akan
memberikan dampak yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Program pemberdayaan
masyarakat tersebut harus memperhatikan karakteristik masyarakat dan berkelanjutan supaya
program yang diajukan dapat sepenuhnya melibatkan masyarakat.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil kunjungan lapangan yang dilakukan pada tanggal 6 Maret 2019 dengan
kegiatan utama wawancara dengan 10 keluarga mitra di Dusun Daleman RT 05 mengenai
profil keluarga hingga riwayat penyakit, diperoleh data sebagai berikut:
a. Distribusi penduduk
Terdapat 3 balita dan 8 anak usia sekolah.
6
Jumlah kelompok usia dewasa sebanyak 16 orang dan kelompok lanjut usia (>60 tahun)
sebanyak 7 orang.
b. Prevalensi penyakit tidak menular
2 warga yang mengalami diabetes mellitus tipe II.
2 orang mengalami hipertensi.
1 orang hipotensi.
1 orang mengalami sindrom nefrotik.
c. Prevalensi penyakit menular
Sebanyak 9 orang, yang didominasi oleh kelompok usia balita dan anak usia sekolah,
mengalami batuk dan flu selama kurun waktu 3 bulan terakhir.
3 orang mengalami demam berdarah akan tetapi sudah lebih dari 3 bulan yang lalu.
d. Kesehatan balita
Ditemukan balita yang dengan riwayat lahir dibawah 2,5 kg.
Sebagian besar KK yang memiliki balita telah rutin menimbang BB, memiliki KMS,
serta semuanya telah diimunisasi.
e. Identifikasi faktor risiko
Makanan yang dikonsumsi sehari-hari didominasi makanan manis atau berlemak.
Mayoritas (8 orang) kepala keluarga memiliki kebiasaan merokok.
Sehari-hari, 10 KK warga RT 05 beraktivitas menggunakan sepeda motor untuk
memobilisasi diri.
Aktivitas fisik yang tetap dan rutin dilakukan belum melibatkan seluruh masyarakat
(hari khusus tiap minggu atau bulan).
Aktivitas fisik yang dianggap oleh sebagian masyarakat di RT 05 termasuk
membersihkan rumah, mengurus anak, pergi ke warung berjalan kaki, dan sebagainya.
Konsumsi makanan berpengawet atau makanan olahan cukup tinggi.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah diatas, kelompok kami sepakat untuk menjadikan
hipertensi sebagai prioritas masalah oleh karena beberapa hal, yakni:
Penanganan dan pencegahan hipertensi selaras dengan jumlahnya yang terus mengalami
peningkatan berdasarkan hasil Riskesdas.
7
Beberapa faktor risiko ditemukan dalam hasil wawancara seperti tingginya konsumsi
makanan pengawet yang mengandung natrium banyak, aktivitas fisik yang minim,
kebiasaan merokok, dan konsumsi makanan berlemak (digoreng) dengan intensitas tinggi.
Dibandingkan dengan diabetes melitus, penduduk yang mengalami hipertensi belum secara
rutin melakukan pemeriksaan sedangkan pasien dengan diabetes melitus sudah secara rutin
cek kesehatan di rumah sakit.
Adapun perhatian utama kami dalam mengelola hipertensi yakni salah satunya dengan
membiasakan aktivitas fisik minimal 30 menit dalam satu minggu dengan variasi aktivitas
yakni jalan sehat, disertai dengan modifikasi pola konsumsi makanan.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah jalan sehat berpengaruh terhadap pengelolaan tekanan darah warga RT 05 Dusun
Daleman?
2. Apakah edukasi makanan sehat berpengaruh dalam modifikasi gaya hidup untuk mencegah
hipertensi dan asam urat pada warga RT 05 Dusun Daleman?
E. Tujuan Program
Memberi pengertian kepada masyarakat mengenai aktivitas fisik, manfaat, dan variasi
aktivitasnya.
Memperkenalkan kepada masyarakat mengenai manfaat aktivitas fisik dalam manajemen
hipertensi.
Memperkenalkan kepada masyarakat mengenai manfaat aktivitas fisik dan modifikasi pola
makan dalam pencegahan asam urat dan hipertensi.
Mengupayakan supaya masyarakat dapat secara rutin melakukan aktivitas fisik minimal
jalan sehat.
Menggerakkan masyarakat melalui program jalan sehat sebagai salah satu upaya
peningkatan aktivitas fisik.
Output
8
Meningkatnya kesadaran warga mengenai pentingnya aktivitas fisik dimulai dari jalan
sehat di pagi hari selama minimal 30 menit, serta pentingnya konsumsi makanan yang sehat
dan seimbang.
Outcome
Meningkatnya motivasi untuk dapat mengonsumsi makanan sehat dan seimbang serta
merutinkan kegiatan jalan sehat di pagi hari dengan intensitas yang lebih sering minimal
setiap dua minggu sekali.
Impact
Tekanan darah yang dapat stabil normal berikut dengan penurunan angka kesakitan yang
ditimbulkan dengan kombinasi perubahan pola asupan yang mengontrol konsumsi
makanan berlemak dan natrium serta manajemen berat badan untuk mencegah obesitas
yang menginduksi hipertensi.
9
BAB II
STUDI PUSTAKA
A. Hipertensi
10
akan menyebabkan tekanan perifer dan curah jantung meningkat sehingga menimbulkan
tekanan darah tinggi. Aktivitas fisik yang baik dan rutin akan melatih otot jantung dan tahanan
perifer sehingga mencegah peningkatan tekanan darah. Aktivitas fisik yang teratur dapat
merangsang pelepasan hormon endorfin sehingga menimbulkan efek euforia dan relaksasi otot
sehingga mencegah peningkatan tekanan darah (Hasanudin et al, 2018).
Selain melalui program jalan sehat, pola konsumsi makanan juga sangat penting untuk
diperhatikan untuk menurunkan prevalensi hipertensi. Beberapa pola konsumsi makanan yang
diharapkan adalah : (i) Kurangi konsumsi garam dalam makanan, (ii) Konsumsi makanan yang
mengandung Kalium, Magnesium, dan Kalsium, (iii) Kurangi minum-minuman atau makanan
beralkohol, (iv) Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang,
tomat, wortel, melon, dan jeruk. Sayuran hijau sangat membantu dalam mengobati tekanan
darah tinggi. Beberapa jenis sayuran hijau yang dapat dikonsumsi adalah bayam, buncis,
seledri, bawang putih, tomat, kentang, kedelai. Buah-buahan juga mengandung zat-zat atau
senyawa yang dapat membantu mengontrol tekanan darah tinggi. Buah-buahan yang dapat
dikonsumsi adalah pisang, alpukat, mengkudu, jeruk, kiwi, melon, blewah.
B. Asam Urat
Penyakit asam urat atau dalam dunia medis disebut penyakit gout (arthritis gout) adalah
penyakit sendi yang disebabkan oleh tingginya asam urat di dalam darah. Kadar asam urat
yang tinggi di dalam darah melebihi batas normal menyebabkan penumpukan asam urat di
dalam persendian dan organ tubuh lainnya sehingga menyebabkan sendi terasa sakit, nyeri,
dan meradang (Sutanto, 2013).
Berdasarkan data WHO, penderita radang sendi di Indonesia mencapai 81% dari populasi.
Angka ini menempatkan Indonesia sebagai Negara dengan prevalensi radang sendi paling
tinggi jika dibandingkan dengan negara Asia lainnya, seperti Hongkong, Singapura, Malaysia
dan Taiwan. Prevalensi penyakit persendian berdasarkan diagnosis Nakes di Jawa Barat
sebesar 17,5% (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2018).
11
BAB III
METODE
DM 1 2 0 0 3
Hipertensi 1 2 3 0 6
Hipotensi 3 1 0 0 4
Penyakit Jantung 1 0 0 1 2
dan Paru
Asma 0 0 0 1 1
Sindroma 0 1 0 0 1
Nefrotik
Dari tabel tersebut, dapat kita tetapkan bahwa masalah prioritas yang ada di Dusun
Daleman adalah Hipertensi.
12
B. Metode Pelaksanaan Program
Jalan sehat dimulai pukul 08.00 WIB, setelah kegiatan Senam Sehat dengan rute yang
sudah kami tentukan. Selain itu, akan ada expo makanan sehat dan pengundian doorprize.
C. Sasaran Program
Sasaran atau peserta dari kegiatan ini adalah Keluarga Mitra Desa Delegan RT 05 dan RT 06.
D. Jenis Kegiatan/Program
Kegiatan jalan sehat akan dilaksanakan dengan tema “Jalan Sehat Menuju Perilaku Hidup
Sehat”, sedangkan tema expo makanan yang akan dilaksanakan adalah “Makanan Bergizi dan
Sehat untuk Cegah Hipertensi dan Asam Urat.”
G. Biaya
Berikut adalah rincian anggaran dalam kegiatan ini:
2. Perlengkapan:
13
c. Cetak brosur bertema 20 Rp 12.000,00 Rp 240.000,00
makanan sehat
Total Rp 530.000,00
14
DAFTAR PUSTAKA
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2018. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Hasanudin, Ardiyani, Vita M., Perwiraningtyas, Pertiwi, 2018. Hubungan Aktivitas Fisik dengan
Tekanan Darah pada Masyarakat Penderita Hipertensi di Wilayah Tlogosuryo, Kelurahan
Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Nursing News, 3(1), pp. 787-799
Kemenkes RI, 2015. “Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015–2019”. Diakses
melalui https://doi.org/351.077 Ind r.
Sarwanto, Wilujeng, Lestari Kanti, Rukmini, 2009. Prevalensi Penyakit Hipertensi Penduduk di
Indonesia dan Faktor yang Berisiko. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 12(2), pp. 154-
162
Sutanto, Teguh. 2013. Asam Urat. Buku Pintar: Yogyakarta.
15
LAMPIRAN
16
17