PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi syarat mutlak untuk melaksanakan
investasi manusi jangka panjang, karena setiap orang menempuh jalur pendidikan tidak
secara otaomatis menjadikan dirinya berkualitas. Masih diperlukan proses dalam dunia
Namun, saat ini SDM di Indonesia masih belum memliki kualitas yang dapat
mendukung laju pertumbuhan ekonomi secara maksimal. Hal ini disebabkan oleh berbagai
hal, dari masalah pendidikan, kesejahtraan sosial, ketenagakerjaan, dan lain sebagainya.
Maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai masalah SDM di Indonesia dan bagaimana
B. Rumusan Masalah
a. Peran Sumber Daya Manusia dalam pembangunan nasional.
b. Masalah Sumber Daya Manusia di Indonesia.
c. Cara meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia.
C. Tujuan
a. Mahasiswa mengetahui bagaimana peran Sumber Daya Manusia dalam pembangunan
nasional.
b. Mahasiswa menegtahui masalah Sumber Daya Manusia yang ada di Indonesia.
c. Mahasisawa mengetahui bagai mana cara meningkatkan Sumber Daya Manusia untuk
menunjang pembangunan nasional.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Saat kita berbicara apa itu SDM? Maka kita akan langsung menjawab SDM adalah
Sumber Daya Manusia. Dalam hal kepanjangan setiap orang sudah mengalami persamaan
bahwa SDM kepanjangan dari Sumber daya Manusia. Namun jika ditanya dari segi persepsi
atau pengertian SDM, maka terdapat jawaban yang beragam atau tidak jarang kita dibuat
pemahaman yang sama mengenai SDM. Ahmad Tohardi (2002:12) menyipulkan bahwa;
sumber daya manususia adalah segala potesi yang ada pada manusia baik berupa akal
pikiran, tenaga, keterampilan, emosi, dan sebagainya yang dapat digunakan baik untuk
Mathis dan Jackson (2006) mengungkapkan bahwa SDM adalah rancangan sistem-
sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara
efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi. Selain itu Hasibuan (2003)
mendefinisikan pengertian SDM adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik
yang dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya,
Dari definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa SDM adalah segala potenis yang di
miliki manusia baik berupa daya pikir, tenaga, keterampilan, emosi, dan potensi lainya yang
dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk memenuhi keinginannya sendiri ataupun
Sebelum kita berbicara mengenai peran sumber daya manusia dalam pembangunan
ekonomi Indonesia, terlebih dahulu mari kita bahas mengenai Pembangunan Ekonomi. Pada
2
perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastuktur lebih
banyak tersedia, perusahaan semakin banyak, dan semakin berkembang, taraf pendidikan
penting, salah satunya adalah sumber daya manusia (SDM). Keadaan SDM suatu negara
tingkat pembangunan ekonomi maka diperlukan SDM yang unggul diberbagai bidang.
Minimal ada empat kebijakan pokok dalam upaya peningkatan sumberdaya manusia
(SDM), yaitu : (1) Peningkatan kualitas hidup yang meliputi baik kualitas manusianya
seperti jasmani, rohani, dan kejuangan, maupun kualitas kehidupannya seperti perumahan
dan pemukiman yang sehat; (2) Peningkatan kualitas SDM yang produktif dan upaya
serta (4) Pengembangan pelantara yang meliputi kelembagaan dan perangkat hukum yang
mendukung peningkatan kualitas SDM. Secara oprasional, upaya peningkatan kualitas SDM
lainnya.
Irawan dan Suparmoko (1992) mengatakan bahwa penduduk memiliki dua peranan dalam
pembangunan ekonomi; satu dari segi penduduk berperan sebagai konsumen dan dari
penawaran penduduk bertindak sebagai produsen. Oleh karena itu, pertumbuhan penduduk
pertumbuhan penduduk yang pesat justru menyumbang terhadap kenaikan pendapatan riil
perkapita. Dengan kondisi tersebut maka terkumpul tabungan yang siap untuk kebutuhan
investasi. Dengan demikian tambahan penduduk di negara maju justru menambah potensi
masyarakat untuk menghasilkan dan juga sebagai permintaan yang baru. Hal ini sesuai
dengan teori A. Hansen (Irawan dan Suparmoko, 1992) mengenai stagnasi keluar (Secular
3
Stagnation), yang mengatakan bahwa bertambahnya jumlah penduduk justru akan
Para pengikut Keynes tidak melihat tambahan penduduk sekedar sebagai tabahan
penduduk saja, tetapi juga melihat adanya suatu kenaikan daya beli (purchasing power).
Para pengikut Keyns juga menganggap adanya kemajuan dan meningkatnya produktivitas
tenaga kerja dan permintaan tenaga kerja ini akan selalu mengiringi kenaikan jumlah
penduduk.
yaitu bahwa pertumbuhan penduduk yang cepat justru menghambat perkembangan ekonomi.
Kaum klasik seperti Adam Smith, Recardo, dan Robert Malthus (Irawan dan Suparmoko,
1992) berpendapat bahwa akan selalu berkejaran antara pertumbuhan output dengan
penduduk juga berfungsi sebagai tenaga kerja, maka paling tidak akan terdapat kesulitan
maka akan mendapatkan kesejahtraan bangsanya. Tetapi kalau tidak mendapat pekerjaan,
berarti mereka akan menganggur, dan justru akan menekan standar hidup bangsanya
Kekurangan gizi menjadi salah satu penyebab bagi gangguan kesehatan dan
kematian yang prematur. Sering tidak terpenuhi kebutuhan kalori sehari-hari yang
kebutuhan kalori, protein, vitamin dan unsur-unsur mineral dalam makanan harus
diperhatikan dari sudut mutu SDM dalam proses pembangunan. Hal itu satu sama lain
mentalnya.
Dari beberapa masalah dan target untuk meningkatkan SDM kita tidak terlepas dari
faktor ekonomi terutama masalah investasi yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas
SDM supaya target pembangunan di masa datang dapat tercapai sesuai dengan yang
4
diharapkan. Untuk meningkatkan kualitas SDM perlu dipersiapkan mulai dari kebutuhan
pendidikan yang sesuai dengan tuntutan di masa depan. Sudah barang tentu membutuhkan
investasi yang sangat besar sekali terutama untuk penyediaan sarana dan prasarana.
Untuk perbaikan gizi pemerintah Indonesia telah memulai sejak PJP I yaitu
diterapkannya pemakaian Air Susu Ibu (ASI), penyediaan posyandu dengan tenaga medis
dan bermacam imunisasi untuk ibu hamil dan anak balita, perbaikan gizi, semuanya ini
untuk meningkatkan kualitas manusia masa depan dan menperpanjang harapan hidup anak
Indonesia. Sehingga pada PJP II diharapkan anak Indonesia mampu menjadi manusia yang
Pendidikan merupakan salah satu bentuk investasi dalam sumber daya manusia.
satu input dalam proses produksi, yaitu tenaga kerja, agar dapat bekerja dengan produktif
karena kualitasnya. Hal ini selanjutnya akan mendorong peningkatan output yang
diharapkan bermuara pada kesejahtraan penduduk. Titik singgung antara pendidikan dengan
asumsi bahwa semakin tinggi mutu pendidikan, semakin tinggi produktivitas tenaga kerja,
dan semakin tinggi pula pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat.
Hebatnya suatu pendidikan suatu Negara sering menjadi cerminan tingginya kualitas
SDM tatanan warga bangsa tersebut. Pendidikan akan menjadi tolak ukur mutu SDM
dimanapun mereka berada. Jika kegitan pendidikan dilaksanakan dengan baik, maka SDM
pun akan kualified. Persoalanya, terjangkaukah pendidikan yang diinginkan oleh setiap
masyarakat yang tidak bisa melanjutkan pendidikan (formal) ke jenjang yang diinginkan.
5
Hal ini cenderung disebabkan oleh kekurangan biaya yang dimilikinya. Banyak fenomena
Pendidikan yang mahal ialah yang harganya tinggi tetapi jasa yang didapat oleh
pembayar kurang sesuai atau tidak sebanding dengan pengeluaran yang dilakukan oleh
pembayar tadi. Pendidikan dikatakan mahal apa bila mutunya rendah, fasilitas pembelajaran
Kondisi demikian yang dianggap mahal walaupun harganya biasa-biasa saja. Sebaliknya apa
bila kualitasnya tinggi, sarana dan prasarana representative, para guru/dosen prefesional,
lulusannya hebat, dampaknya positif, dan istimewa serta memiliki berbagai macam
keunggulan, maka yang demikian bisa dikatakan murah walaupun biayanya cukup tinggi.
Sayangnya penyelengaraan pendidikan yang seperti ini sulit terjangkau oleh kalangan yang
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam pembangunan
pengangguraan karena banyaknya bidang usaha yang ditutup karena mengalami pailit.
Selain itu masih rendahnya tingkat kualitas dan produktivitas kerja, serta belum memadainya
perlindungan terhadap tenaga kerja termasuk tenaga kerja Indonesia diluar negeri.
untuk menyediakan lapangan kerja dan lapangan usaha, sehinga setiap angkatan kerja
memperoleh pengkerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Hal ini sesuai
dengan amanat UUD 1945 Pasal 27 ayat (2) dan ini merupakan ciri khas dari system
kerjaan, dan kebebasan berserikat. Disamping itu perlu peningkatan kualitas dan kuantitas
6
dan pembelaantenaga yang dikelola secara terpadu dan mencegah timbulnya eksploitasi
tenaga kerja.
Berdasarkan arah kebijakan yang telah digariskan oleh GBHN 1999-2004 maka
usaha dan menciptakan tenaga kerja mandiri, serta tersedianya system informasi dan
Infestasi dan pengkajian potensi kesempatan kerja, serta karakteristik pencari kerja
ketat, serta perlindungan hukum yang memadai bagi tenaga kerja Indonesia yang bekerja
diluar negeri.
Adapun sasaran ini adalah tersedianya tenaga kerja yang berkualitas, produktif, dan
berdaya saing tinggi baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri, melalui :
b. Peningkatan relevansi, kualitas, dan efesiensi pelatihan kerja melalui pembinaan dan
c. Pemasyarakatan nilai dan budaya produktif, pengembangan system dan metode peningkatan
Sasaran dari program ini adalah peningkatan peran kelembagaan tenaga kerja
diperusahaan, perbaikan kondisi kerja, serta jaminan kesehatan dan keselamatan kerja,
melalui :
7
a. Pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja.
b. Peningkatan pengawasan norma kerja, keselamatan dan kesehatan kerja, serta jaminan
social kerja.
berlaku.
peraturan ketenagakerjaan.
perpindahan penduduk dari desa kekota. Hal ini dipandang sebagai hal yang menguntungkan
bagi pembangunan ekonomi. Terjadinya migrasi internal dianggap sebagai suatu proses
yang alamiah dimana surplus tenaga kerja secara perlahan ditarik dari sektor pedesaan untuk
Migrasi juga dianggap suatu proses yang bisa menghilangkan ketidak seimbangan
struktural antara desa dengan kota melalui dua sisi, yaitu sisi permintaan dan sisi penawaran.
Dilihat dari sisi penawaaran migrasi internal ini cenderung menambah pertumbuhan
penawaran tenaga kerja (pencari kerja) di perkotaan sementara di pedesan terjadi penurunan
Dilihat dari sisi permintaan, penyediaan lapangan kerja di perkotaan lebih sulit dibandingkan
komplementer sektor industri. Selain tekanan kenaikan upah dan tunjangan tambahan
lainnya, permasalahan penyediaan lapangan kerja di perkotaan juga masalah ketidak adaan
alat-alat teknologi produksi padat karya yang dapat mengimbangi kenaikan output sektor
8
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dari pemaparan materi di atas, dapat kita simpulkan bahwa Sumber Daya Manusia
memiliki peran penting dalam pembangunan sebuah Negara. Maka peningkatan kualitas
negara berkembang seperti Indonesia yang Sumber Daya Manusianya masih kurang dari
Untuk dapat mengatasi masalah kurangnya kualitas dan produktifitas Sumber Daya
Manusia di negara berkembang seperti Indonesia. Maka kita perlu memahami cara-cara
B. SARAN
Sebagai generasi muda kita harus memahami mengenai permasalahan yang ada di
Indonesia. Kita dapat mengetahui masalah yang dihadapi dan berbagai alternatif untuk
Maka saya sarankan pada para generasi muda untuk berhenti bersikap antipati dan
mulai peduli akan pembangunan bangsa, dengan banyak membaca dan mencari informasi
dari berbagai sumber. Terlebih lagi kita merupakan Sumber Daya Manusia yang akan
9
DAFTAR PUSTAKA
Suherman, Eman. 2012. Kiat Sukses Membangun SDM Indonesia.Bandung : CV. Alfabeta.
S, Mulyadi. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
Referensi Internet
http://youcanseemine.blogspot.com/2013/04/pentingnya-sdm-dalam-perekonomian.html
http://humancapitaljournal.com/pengertian-sumber-daya-manusia/
10
DAFTAR ISI
A. Simpulan ....................................................................................................9
B. Saran ..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
11