Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH PEMBERIAN HIPEROKSIGENASI PRE SUCTION DAN POST

SUCTION TERHADAP STATUS HEMODINAMIK PASIEN YANG


TERPASANG ENDOTRACHEAL TUBE

A. Prosedur Penelitian
1. Prosedur Administratif
Peneliti mengurus uji etik ke Komite Etik Jurusan Keperawatan Poltekkes
Semarang dan surat izin penelitian kepada Sekretaris Jurusan Keperawatan
Poltekkes Semarang. Setelah dinyatakan lulus uji etik, peneliti menyerahkan surat
permohonan izin penelitian ke diklat Rumah Sakit Umum Muhammadiyah
Roemani Semarang.
2. Uji Pakar
Peneliti telah diuji kompetensinya dalam pemberian hiperoksigenasi oleh
pakar dalam hal ini yaitu pembimbing yang ahli dan berpengalaman dalam bidang
keperawatan kritis.
3. Prosedur Teknis
Prosedur teknis penelitian ini terdiri dari beberapa hal yaitu sebagai berikut :
a. Peneliti menyiapkan instrumen dan formulir informed consent
b. Peneliti memberikan pengarahan tentang proses pemberian hiperoksigenasi
kepada fasilitator yang akan mendampingi responden selama proses
pemberian umpan balik
c. Peneliti menentukan responden penelitian pada kelompok intervensi dengan
mencari klien yang ada di ruang ICU RSU Muhammadiyah Roemani
Semarang yang terpasang Endotracheal Tube dan diberi tindakan suction.
Peneliti dibantu oleh perawat untuk menentukan klien yang memenuhi kriteria
inklusi. Peneliti menawarkan klien untuk mengikuti penelitian.
d. Responden pada kelompok intervensi merupakan klien yang terpasang
Endotracheal Tube yang ada di ruang ICU RSU Muhammadiyah Roemani
Semarang sesuai dengan kriteria inklusi dan bersedia mengikuti proses
penelitian sebanyak 1 sesi selama 15 menit.
e. Peneliti memberikan penjelasan kepada responden tentang proses penelitian
kepada calon responden yang terdiri dari judul, tujuan, manfaat, serta
kemungkinan resiko atau ketidaknyamanan, dan keuntungan. Responden
menerima lembar informasi penelitian sebagai bahan pertimbangan sebelum
memutuskan berpartisipasi dalam penelitian
f. Peneliti memberikan kesempatan bagi responden untuk menanyakan hal – hal
yang belum dipahami terkait dengan pelaksanaan penelitian
g. Peneliti memberikan waktu bagi responden untuk memutuskan berpartisipasi
atau menolak penelitian.
h. Jika klien setuju, peneliti meminta responden untuk menandatangani formulir
informed consent tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
i. Peneliti memberikan penjelasan kepada responden tentang intervensi yang
akan diberikan.
j. Peneliti memberikan hiperoksigenasi kepada klien yang terpasang ETT
sebanyak satu sesi selama 15 menit pada kelompok intervensi. Tahapan
intervensi terdiri dari mengukur status hemodinamik sebelum dilakukan
tindakan hiperoksigenasi, kemudian diberikan tindakan hiperoksigenasi, dan
setelahnya diukur kembali status hemodinamik klien.

B. Pengolahan Data
1. Metode Pengolahan Data
Dalam penelitian ini, pengelolaan data hasil penelitian dilakukan dengan langkah
sebagai berikut :
a. Editing
Merupakan kegiatan memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan dari kuesioner yang dilakukan dengan memeriksa kelengkapan
pengisian lembar observasi pada saat melakukan penelitian di RSU
Muhammadiyah Roemani Semarang (Notoatmodjo, 2014)
b. Coding
Pada penelitian ini dilakukan pengkodingan agar mempermudah saat
memasukkan data. Untuk kuisioner demografi pasien berisi : identitas
responden, jenis kelamin: laki-laki (1), perempuan (2), riwayat pendidikan
formal terakhir : Tamat SD (1), SMP (2), SMA/SMK (3), Peguruan Tinggi
(4), Tidak sekolah (5), pekerjaan : buruh/petani (1), wiraswasta (2), pegawai
(3), lainnya (4), Tidak bekerja (5). Untuk umur, nilai frekuensi pernapasan,
nilai frekuensi nadi, saturasi oksigen, dan tekanan darah ditulis sesuai hasil
ukur dalam bentuk numerik.
c. Data Entry
Peneliti memasukkan data-data hasil observasi ke dalam komputer melalui
software komputer, kemudian dilakukan analisis data dengan komputer dan
dilakukan pengecekan ulang terhadap data (Notoatmodjo, 2014).
d. Tabulating
Peneliti memasukkan data-data hasil penelitian ke dalam tabel sesuai kriteria
yang ditentukan seperti jenis kelamin, status kelompok intervensi, hasil
pengukuran tekanan darah.
e. Processing
Setelah proses edit dan coding, lalu diproses melalui software komputer untuk
pengolahan data dan analisis data.
f. Cleaning
Peneliti memeriksa kembali data yang telah dimasukkan ke dalam komputer
dan memastikan sesuai uji statistik bahwa data terhindar dari kesalahan pada
waktu pemberian kode, ketidaklengkapan dari hasil pengukuran data
(Notoatmodjo, 2014).
C. Analisis Data
Analisis data digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian, sehingga
dilakukan uji statistik yang sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis data dibagi
menjadi dua, yaitu :
1. Analisis Univariat
Pada penelitian ini untuk data jenis kelamin, riwayat pendidikan akan disajikan
dalam bentuk distribusi frekuensi. Data usia, saturasi oksigen, frekuensi nadi,
frekuensi pernapasan, dan nilai tekanan darah menggunakan analisis rerata (mean)
dan standar deviasi.
2. Analisa Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk menguji hipotesis dan mengetahui perbedaan
antara pre dan post setelah dilakukannya intervensi sehingga dapat diketahui
adakah pengaruh pemberian hiperoksigenasi pre suction dan post suction terhadap
status hemodinamik pasien yang terpasang Endotracheal Tube.
Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan menggunakan Saphiro Wilk,
dihasilkan bahwa pada data nilai post test skala nyeri tidak dan normal kemudian
diakukan transformasi data sehingga menjadi data berdistribusi normal (p>0,05).
Penelitian ini menggunakan skala parametrik berbentuk interval, sehingga peneliti
melakukan analisa data menggunakan uji beda mean dua kelompok sebelum dan
sesudah intervensi yaitu uji dependent T test.

Anda mungkin juga menyukai