Tugas SP Digestif
Tugas SP Digestif
Muntah berwarna kecoklatan pada pasien diskenario itu bisa terjadi karena
adanya gastritis ataupun ulkus peptikum . Kita tahu gastritis itu peradangan
mukosa,submukosa gaster yang disebabkan oleh konsumsi obat-obatan NSAID ,
Infeksi oleh Helicobacter pylory, kosnumsi alcohol, makanan pedas, dll.
Sedangkan untuk tukak peptic ini terjadi karena terjadi peradangan atau kerusakan
mukosa,submukosa dan tunica muscularis gaster atau duedonum dan
penyebabnya sam seperti gastrtitis. Kedua kelainan diatas itu bisa menyebabkan
perdarahan pada gaster atau duedonum yang nantinya darah itu akan tercampur
dengan asam lambung sehingga warnanya saat dimuntahkan itu berwarna
kecoklatan .
BAB warna hitam ini bisa terjadi karena darah yang bercampur dengan asam
lambung itu bercampur dengan makanan di lambung, ditambah dengan proses
pewarnaan feses oleh bilirubin sehinggan menyebabkan fesesnya itu menjadi
warnanya kehitaman . Bisa juga feses berwarna kehitaman itu terjadi karena
penyakit-penyakit saluran pencernaan bawah dan juga hipertensi vena porta yang
disebabkan oleh hepatitis atau sirosis hepatic . Akan tetapi disini tidak terdapat
gejala-atau tanda yang mengarahkan ke hipertensi vena porta ataupun penyakit
saluran cerna bawah yang menyebabkan feses berwarna hitam . Jadi kami setuju
penyebab feses berwarna hitam itu karena terjadi peradangan di struktur lambung
atau duedunum bukan karena penyakit saluran cerna bagian bawah .
8. Cara membedakan perdarahan saluran cerna bagian atas dengan perdarahan saluran cerna
bagian bawah?
a. Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas
Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas (SCBA) adalah kehilangan darah dalam
lumen saluran cerna yang terjadi di sebelah proksimal ligamentum treitz, mulai dari
esofagus, gaster, duodenum sampai pada bagian atas dari jejunum. Saluran cerna bagian
atas merupakan tempat yang sering mengalami perdarahan. Dari seluruh kasus
perdarahan saluran cerna sekitar 80% sumber perdarahannya berasal dari esofagus,gaster
dan duodenum.
Manifestasi klinik yang sering terjadi adalah adanya hematemesis (muntah
darah segar dan atau disertai hematin/ hitam) yang kemudian dilanjutkan dengan
timbulnya melena. Hal ini terutama pada pasien dengan perdarahan di esofagus dan
gaster. Perdarahan di duodenum relatif lebih sering menimbulkan gejala dalam bentuk
melena atau tidak jarang dalam bentuk hematochezia.
Manifestasi Klinik :
Hematemesis : Muntah darah dan mengindikasikan adanya perdarahan saluran cerna atas,
yang berwarna coklat merah atau “coffee ground”.
Melena : Kotoran (feses) yang berwarna gelap yang dikarenakan kotoran bercampur
asam lambung, biasanya mengindikasikan perdarahan saluran cerna bagian atas, atau
perdarahan daripada usus-usus ataupun colon
Penampilan klinis lainnya yang dapat terjadi adalah anemia, sinkope, instabilitas
hemodinamik karena hipovolemik dan gambaran klinis dari komorbid seperti penyakit
hati kronis, penyakit paru, penyakit jantung, penyakit ginjal.
Dapus:
Price S. Wilson L.2012. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed 6. Vol 1.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Marcellus SK, Setiati S. 2007. Buku ajar ilmu penyakit
dalam. Edisi ke-4. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.