Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REVIEW

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

(Dra. Rahmulyani, M.Pd., Kons)

Unimed Press/2019/191 hlm

Nama Mahasiswa : Gracia Rewina Girsang


NIM/Prodi : 4192421005/Pendidikan Fisika
Dosen Pengampu : Dra. Rahmulyani, M.Pd., Kons
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A . Latar Belakang…………………………………….
B . Tujuan………………………………………………...
C . Manfaat……………………………………………….
BAB II ISI BUKU
BAB III PEMBAHASAN
A . Keunggulan…………………………………………
B . Kelemahan……………………………………….....
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Selama manusia masih hidup di dunia ini pasti akan terus mengalami perubahan dan
perkembangan. Perubahan yang terjadi dapat berukuran besar ataupun kecil. Dan
perkembangan selalu berjalan beriringan bersama perubahan tersebut. Terutama pada
manusia dengan usia muda, yaitu remaja.
Perubahan dan perkembangan dunia yang sangat cepat, terutama pada era globalisasi
sekarang ini menuntut anak muda khususnya remaja untuk dapat selalu bergerak dan maju
mengikuti perkembangan. Padahal hal terserbut dapat berdampak keras bagi masa
pertumbuhan remaja. Untuk itu, sebagai calon guru dilaksanakanlah tugas CBR ini untuk
membahas teori lebih dalam tentang perkembangan peserta didik. Dimana peserta didik
tersebut pastilah anak-anak sampai remaja.

B . Tujuan
 Untuk mengetahui konsep diri remaja
 Untuk mengetahui kebutuhan dan perbedaan pertumbuhan remaja
 Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan remaja
 Untuk mengetahui masalah sosial remaja

C . Manfaat
 Mamahami konsep diri remaja
 Memahami kebutuhan dan perbedaan pertumbuhan remaja
 Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan remaja
 Memahami maslah sosial remaja
BAB II
ISI BUKU

BAB I
HAKEKAT PERKEMBANGAN

A . Pengertian Dan Ciri-Ciri Perkembangan

Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontinyu


(berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati”. Perkembangan
menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.
Ciri-ciri perkembangan secara umum yaitu:
1. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik dan psikis
2. Terjadinya perubahan dalam proporsi aspek fisik dan psikis
3. Lenyapnya tanda-tanda fisik dan psikis yang lama
4. Diperolehnya tanda-tanda fisik dan psikis yang baru

B . Prinsip-Prinsip Perkembangan
1 . Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti
2 . Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi
3 . Perkembangan mengikuti pola
4 . Perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan
5 . Setiap fase perkembangan memiliki ciri khas
6 . Setiap individu normal pasti akan mengalami perkembangan
7 . Prinsip kematangan

C . Fase-Fase Perkembangan
1 . Pengertian Dan Kriteria Menentukan Fase Perkembangan
Fase perkemabangan dapat diartikan sebagai penahapan atau pembabakan rentang
perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku
tertentu.
2 . Kriteria Pentahapan Perkembangan
a. Masa usia prasekolah
b. Masa usia sekolah dasar
c. Masa usia sekolah menengah
d. Masa usia kemahasiswaan
BAB II
TEORI PERKEMBANGAN

A . Teori-Teori Psikoanalisis
 Pengalaman masa awal memainkan peranan penting bagi perkembangan
 Relasi keluarga merupakan salah satu aspek pokok dari perkembangan
 Kepribadian dapat dipahami secara lebih baik apabila kepribadian juga ditelaah dari
sisi perkembangannya
 Pikiran tidak sepenuhnya disadari;aspek-aspek yang tidak disadari dari pikiran
perlu dipertimbangkan
 Perubaha dapat berlangsung di masa dewasa maupun kanak-kanak

B . Teori-Teori Kognitif
Teori ini menekankan pikiran-pikiran yang disadari. Tiga teori kognitif utama
adalah teori perkembangan kognitif oleh Piaget, teori kognitif sosio-budaya menurut
Vygotsky, serta teori pemrosesan-informasi.

C . Teori-Teori Perilaku Dan Kognitif Social


 Menekankan pentingnya penelitian ilmiah
 Memfokuskan pada determinan lingkungan terhadap perilaku
 Menekankan pentingnya pembelajaran observasional
 Melibatkan faktor-faktor pribadi dan kognitif

D . Teori Kontekstual Ekologis


 Melakukan kajian sistematis yang bersifat makro dan mikro terhadap dimensi-
dimensi dan system lingkungan
 Memperhatikan kaitan antara berbagai situasi lingkuingan
 Mempertimbangkan pengaruh-pengaruh sosio-historis terhadap perkembangan

E . Orientasi Teoritis Eklektik


Tidak mengikuti sebuah pendekatan dari teori manapun, namun memilih dan
menggunakan segi-segi yang dianggap paling baik dari masing-masing teori.

BAB III
PERKEMBANGAN REMAJA

A . Perkembangan Fisik
Masa remaja merupakan masa peralihan atau transisi antar masa kanak-kanak
dengan dewasa. Meskipun perkembangan aspek kepribadian telah diawali dari masa
sebelumnya, tetapi puncaknya adalah pas amasa remaja ini. Perkembangan ciri fisik dan
hormonal remaja semestinya dapat dipahami oleh seorang guru.
B . Perkembangan Intelektual
Berkembangnya pemikiran formal operasioanl remaja dapat ditandai dengan 3 hal
penting. Pertama, anak mulai mampu melihat(berpikir) tentang kemungkinan-
kemungkinan. Kedua, anak telah mampu berpikir ilmiah. Ketiga, remaja telah mampu
memadukan ide-ide secara logis.
C . Perkembangan Emosi
Emosi banyak berpengaruh pada fungsi psikis seperti pengamatan, tanggapan,
pemikiran, dan kehendak. Individu akan mampu melakukan pengamtan atau pemikiran
dengan baik apabila disertai emosi yang baik juga.

D . Perkembangan Bahasa
a. Tahap pralinguistik atau meraba(0,3-1,0 tahun)
b. Tahap holofrastik atau kalimat satu kata(1,0-1,8 tahun)
c. Tahap kalimat dua kata(1,6-2,0 tahun)
d. Tahap pengembangan tata bahasa awal(2,0-5,0 tahun)
e. Tahap pengembangan tata bahasa lanjutan(5,0-10,0 tahun)
f. Tahap kompetensi lengkap(11,0 tahun-dewasa)

E . Perkembangan Bakat Khusus


Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh keterampilan dan
pengetahuan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus. Seseorang dengan
fasilitas pengembangan bakat dan memiliki dasar bakat yang didukung orangtua akan
dapat mengembangkan bakatnya secara baik.

BAB IV
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA

A . Perkembangan Tugas-Tugas Perkembangan


Setiap fase perkembangan memiliki tugas-tugas tertentu yang harus diselesaikan
dengan baik oleh individu. Kegagalan dalam menjalankan tugas perkembangan akan
menyulitkan individu untuk menghadapi fase berikutnya.

B . Jenis Tugas-Tugas Perkembangan Remaja


1. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya pria maupun
wanita
2. Mencapai peran social pria dan wanita
3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif
4. Mencari kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya
5. Mencapai jaminan kebebasan ekonomis
6. Memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan
7. Persiapan memasuki kehidupan berkeluarga
8. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep yang penting untuk
kompetensi kewarganegaraan
9. Mencapai dan mengharapkan tingkah laku social yang bertanggung jawab
10. Memperoleh suatu himpunan nilai-nilai dan system etika sebagai pedoman tingkah
laku

C . Tugas Perkembangan Remaja Berkanaan Dengan Kehidupan Berkeluarga


Secara teoritis dapat dibagi menjadi dua fase yaitu fase pubertas dan adolesens.
Fase pubertas menitikberatkan pada perkembangan fisik dan seksual, serta pengaruhnya
pada gejala-gejala psikososial. Sedangkan fase adolesens menitikbertakan pada aspek-
aspek niali-nilai, moral, pandangan hidup, dan hubungan kemasyarakatan.

BAB V
KEBUTUHAN DAN PERBEDAAN KEBUTUHAN REMAJA

A . Teori Kebutuhan
Manusia sebagai makhluk yang tidak pernah berada dalam keadaan sepenuhnya
puas. Bagi manuais kepuasan bersifat sementara jika suatu kebutuhan telah terpuaskan,
maka kebutuhan-kebutuhan yang lainnya akan muncul menuntut pemuasan begitu
seterusnya. Hierarki kebutuhan dari paling dasar sampai paling tinggi yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan ingin rasa aman
3. Kebutuhan rasa memiliki dan kasih sayang
4. Kebutuhan penghargaan
5. Kebutuhan rasa ingin tahu
6. Kebutuhan estetik
7. Kebutuhan pertumbuhan dan
8. Kebutuhan aktualisasi diri

B . Kebutuhan Remaja Dalam Perkembangannya


1. Kebutuhan akan kasih sayang
2. Kebutuhan akan keikutsertaan dan diterima dalalm kelompok
3. Kebutuhan untuk berdiri sendiri yang dimulai sejak usia remaja awal
4. Kebutuhan akan berprestasi
5. Kebutuhan akan pengakuan dari orang lain
6. Kebutuhan untuk dihargai
7. Kebutuhan memperoleh falsafah hidup yang utuh

C . Perbedaan Kebutuhan Remaja Usia Sekolah Menengah


Murray mengelompokkan kebutuhan menjadi dua kelompok besar, yaitu
viscerogenic dan psychogenic. Kebutuhan viscerogenic adlah kebutuhan secara fisiologis,
yaitu kebutuhan untuk makan, minum, bernafas,dan lainnya yang berorientasi pada
kebutuhan untuk mepertahankan hidup. Kebutuhan psychogenic adalah kebutuhan social
dimana kebutuhan berpengaruh hingga sekarang. Seorang guru semestinya peka terhadap
kebutuhan siswanya.

BAB VI
PERKEMBANGAN KONSEP DIRI

A . Perkembangan Konsep Diri


Konsep diri dapat digambarkan sebagai system operasi yang menjalankan computer
mental yang memengaruhi kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri akan masuk ke
pikiran bawah sadar dan akan berpengaruh terhadap tingkat kesadaran seseorang pada
suatu waktu. Konsep diri yang positif akan memudahakan seseorang menggapai
keberhasilan. Sebaliknya jika konsep diri negative, maka akan menyulitkan seseorang
untuk mencapai keberhasilan.

B . Dimensi Konsep Diri


Secara umum sejumlah ahli menyebutkan 3dimensi konsep diri, yaitu: dimensi
pengetahuan, pengaharapan dan penilaian. pengetahuan adalah apa yang kita ketahui
tentang diri sendiri yang akan memberi gambaran tentang diri. Harapan, adalah dimensi
diri yang dicita-citakan dimasa depan. Penilaian adlah dimensi penilaian kita terhadap diri
kita sendiri.

C . Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri


Beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri remaja, yaitu:
a. Usia kematangan
b. Penampilan diri
c. Nama dan julukan
d. Hubungan keluarga
e. Teman-teman sebaya
f. Kreativitas
g. Cita-cita

D . Perkembangan Konsep Diri Remaja


Konsep diri terbentuk melalui proses belajar yang berlangsung sejak masa
pertumbuhan hingga dewasa. Lingkungan, pengalaman, dan pola asuh orangtua turut
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan konsep diri seseorang.

E . Karakteristik Konsep Diri Remaja (Smp-Sma)


Menurut Santrock, karakteristik masa remaja yaitu:
 Abstact And Idealistic
 Differentiated
 Contradictions Within The Self
 The Fluctuating Self
 Real And Ideal, Live And False Selves
 Social Comparison
 Self-Conscious
 Self-Protective
 Unsconcious
 Self-Integration

F . Konsep Diri Dan Perilaku


Konsep diri mempunyai peranan penting dalam menentukan tingakah laku
seseorang. Bagaimana seseorang memandang dirinya akan tercermin dari keseluruhan
perlakunya. Artinya perilaku individu akan selaras dengan cara individu memandang
dirinya sendiri.

G . Konsep Diri Dan Prestasi Belajar


Siswa yang berprestasi tinggi cenderung berbeda dengan siswa yang berprestasi
rendah. Anak dengan konsep diri yang baik biasanya akan memperoleh prestasi belajar
yang baik juga.

BAB VII
PENYESUAIAN DIRI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

A . Pengertian Penyesuain Diri


Proses yang mencakup respons-respons mental dan berhavioral yang
diperjuangkan individu agar dpaat berhasil menghadapi kebutuhan-kebuthan internal,
ketegangan, frustasi, konflik, serta menghasilkan kualitas keselarasan antara tuntutan dari
dalam diri individu dengan tuntutan dunia luar atau lingkungan tempat individu berada.

B . Proses Penyesuaian Diri


1. Motivasi
2. Sikap terhadap realitas dan proses penyesuaian diri
3. Pola dasar proses penyesuain diri

C . Karakteristik Penyesuaian Diri Remaja


Penyesuaian remaja terhadap peran, pendidikan, kehidupan, norma social,
penggunaan waktu luang dan kecemasan konflik.
D . Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Penyesuian Remaja
1. Kondisi fisik
2. Kepribadian
3. Edukasi/pendidikan
4. Lingkungan
5. Agama dan budaya

BAB VIII
PERMASALAHAN YANG TIMBUL PADA MASA REMAJA USIA SEKOLAH
MENENGAH

HampIr semua remaja dalam perkembangannya mengalami masalah, hanya saja ada
yang maslahnya wajar, sedang dan juga berat. Masalah yang wajar secara psikologis masih
dalam batas ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan. Masalah dengan taraf menengah
juga masih dlam batas pertumbuhan dan perkembangan. Masalah dengan taraf menengah
timbul karena remaja tidak dpat menyesuiakan diri terhadap perubahan dan adanya
tekanan dari lingkungan. Remaja dengan masalah yang berat disebabkan karena adanya
dorongan yang saling bertentangan dlam diri mereka sendiri. Tawuran remaja adalah
contoh dari bentuk kenakalan remaja.

BAB IX
IMPILIKASI PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH MENENGAH
TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

A . Implikasi Perkembangan Fisik Dan Perilaku Psikomotorik


Guru dapat mengajak siswanya untuk melakukan kegiatan diskusi, olahraga,
kesenian, kepramukaan dan hal-hal lain yang bersifat positif untuk menghinarkan siswa
dari kegiatan yang menyimpang.

B . Implikasi Perkembangan Bahasa Dann Perilaku Kognitif


Guru hendaknya menerapkan penedekatan pebelajaran yang memperhatikan
perbedaan individual siswa sekolah menengah.

C . Implikasi Perilaku Social, Moralitas Dan Keagamaan


Pendidikan hendaknya dilaksanakan dalam bentuk kelomok-kelomokm belajar,
atau perkumpulan remaja yang positif. Di samping itu, sekolah juga harus meningkatkan
hubungannya dengan orang tua siswa.
D . Implikasi Perilaku Apektif, Konatif Dan Kepribadian
Karakteristik ini menuntut pemberian contoh perilaku keteladanan dari orangtua,
pendidik, para elit politik, para pejabat dan tokoh-tokoh idola anak usia sekolah menengah.

E . Implikasi Perkembangan Emosi Remaja Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan


Pendidikan dapat digunakan sebagai bahan pengembangan kecerdasan emosi
remaja.

F . Implikasi Perkembangan Konsep Diri


Konsep diri sangat menentukan proses pendidikan dan prestasi belajar peserta
didik.

G . Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja Bagi Pendidikan


1. Sekolah dan perguruan tinggi perlu memberikan kesempatan melaksankan kegiatan
non-akademis
2. Apabila ada peserta didik tidak bertingkah laku sesuai dengan jenis kelaminnya,
maka perlu dibantu melalui bimbingan dan konseling
3. Siswa yang lamabat perkembangan jasmaninya diberi kesempatan berlomba dalam
kegiatan kelompknya sendiri
4. Pemberian bantuan kepada siswa untuk memilih lapangan pekerjaan yang sesuai
minat dan keinginannya.
BAB III
PEMBAHASAN

Perbedaan

Keunggulan Kelemahan

Buku utama Buku Buku utama Buku pembanding


pembanding

Setiap bab Bahasan Bahasan terlalu Adanya bab yang


dibahas dengan langsung ke inti panjang dan kurang lengkap
lebih rinci dan monoton pembahasannya
lengkap
Memiliki banyak Bahasa Kurangnya media Kurang banyaknya
referensi dari ahli sederhana dan gambar dan table referensi ahli
luar mudah dipahami pembahasan

Memiliki Terdapat Cara penulisan Cara penulisan


rangkuman dan penjelasan tugas tidak bervariasi kurang bervariasi
daftar pustaka beserta dan hanya ada
untuk setiap
formatnya sedikit tabel
babnya
dengan jelas dan
baik
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangan selalu berlanjut dan berubah. Pertumbuhan
remaja dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Begitu juga dengan perkembangan
remaja. Pertumbuhan dan perkembangan selalu berjalan beriringan dan membentuk
sebuah konsep diri, dimana konsep ini dapat bersifat negative dan positif. Dan hal ini dapat
memebrikan pengaruh besar untuk individu dalam menggapai keberhasilan. Dalam kedua
buku ini, kita dapat mengambil banyak pelajaran mengenai perkembangan dan
pertumbuhan yang positif dan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Saran
Untuk kedua buku ini, masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahannya sendiri.
Namun, kedua buku ini saya rasa sudah sangat bagus digunakan dalam proses
pembelajaran. Dan sebaiknya digunakan juga media pembantu lain, seperti gambar, grafik
dan table agar pembelajaran tidak terlalu monoton. Penulisan dan warna juga sebaiknya
diperhatikan untuk lebih divariasikan agar isi terlihat lebih menarik.

Anda mungkin juga menyukai