supresi sel B dan peralihan respon imun dari Th1 ke Th2 menyebabkan
sistem imun juga disebabkan oleh paparan faktor eksternal atau lingkungan
seperti radiasi ultraviolet dan infeksi virus dalam periode yang cukup lama
dan kembar monozigot. Banyak gen yang berperan terutama pada gen yang
komplemen yang berperan dalam fase awal reaksi ikat komplemen yaitu C1q,
C1r, C1s, C4, dan C2. Gen-gen lain ikut berperan yaitu gen yang mengkode
atau C1q (Isbagio et al., 2009). Defisiensi C1q menyebabkan sel fagosit gagal
nuklear (ANA dan anti-DNA). Selain itu, terdapat antibodi pada struktur sel
b) Histopatologi
seperti pita, dan badan koloid menjadi lebih sedikit. Epitel lebih sering
vesikel yang pecah. Displasia epitel yang sedang atau berat dapat menjadi
genetik dari sitokin yang terlihat mendominasi, baik pada lesi yang
faktor-alfa (TNF-α)).
melalui epitelium mulut, lebih jauh akan tertarik oleh adhesi molekul
laminin dan integrin, dan kemungkinan oleh jalur sinyal CXCR3 dan
(IL)-1, IL-8, IL-10, dan IL-12 yang juga kemotaktik untuk limfosit. Sel T