MATERI BAB 4
DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :
i
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan kepada kami sehingga bisa menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tidak lupa
pula penulis haturkan terima kasih atas segala dukungan dan bantuan dari orang tua, dosen,
dan teman-teman sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “KEPRIBADIAN
DAN EMOSI” dengan baik.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca, supaya kami bisa menyusun makalah dengan lebih baik lagi. Dan
semoga dengan membaca makalah ini, pembaca mendapat wawasan tentang pancasila sebagai
dasar negara. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai, sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui Arti Kepribadian, Ciri Kepribadian dan Penentu Kepribadian
2. Untuk Mengetahui Apa Atribut Kepribadian yang Memengaruhi PO
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Hubungan Kepribadian dan Budaya Nasional
1
4. Untuk Mengetahui Apa Arti Emosi dan Dimensi Emosi
5. Untuk Mengetahui Emosi yang Dirasakan Vs Emosi yang Ditampilkan
6. Untuk Mengetahui Bagaimana Hubungan Jenis Kelamin dan Emosi
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang akan di dapat, sebagai berikut :
1. Mengetahui Arti Kepribadian, Ciri Kepribadian dan Penentu Kepribadian
2. Mengetahui Apa Atribut Kepribadian yang Memengaruhi PO
3. Mengetahui Bagaimana Hubungan Kepribadian dan Budaya Nasional
4. Mengetahui Apa Arti Emosi dan Dimensi Emosi
5. Mengetahui Emosi yang Dirasakan Vs Emosi yang Ditampilkan
6. Mengetahui Bagaimana Hubungan Jenis Kelamin dan Emosi
2
BAB II
PEMBAHASAN
Semakin konsisten karakteristik individu dan semakin sering terjadi dalam berbagai
situasi, maka semakin penting ciri-ciri itu untuk menggambarkan individu.
a. Pencarian awal atas ciri-ciri primer : Ada 16 ciri-ciri yang dianggap sebagai sumber
perilaku yang konstan dan mantap yaitu : pendiam – ramah, kurang cerdas – lebih
cerdas, dipengaruhi oleh perasaan – stabil secara emosional, penurut – dominan, serius
– tak kenal susah, bijaksana – berhati-hati, malu-malu – suka bertualang, keras –
sensitif, percaya – curiga, praktis – imaginatif, jujur – lihai, yakin – ragu-ragu,
konservatif, suka bereksperimen, tergantung kelompok – mandiri, tak terkendali –
terkendali, santai – tegang.
b. The Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) : adalah salah satu kerangka kerja
kepribadian dengan 100 pertanyaan yang menanyakan kepada orang bagaimana mereka
biasanya bertindak atau merasa dalam situasi tertentu. Individu pada akhirnya akan
diklasifikasikan sebagai ekstrovet (E) dan intovert (I), sensing (S) atau intuitif (N),
berpikir (T) atau merasa (F), dan memahami (P) atau menilai (J). Hasilnya nanti akan
dirangkai seperti misalnya INTJ dalah kaum visioner, ESTJ adalah pengorganisasi,
ENTP adalah pengagas, dllnya.
c. Model lima besar : adalah 5 dimensi dasar hasil riset terbaru yang melandasi semua ciri
dan meliputi sebagian besar variasi yang signifikan dalam kepribadian manusia, yaitu :
1. Ekstraversi
2. Kemampuan untuk bersepakat
3. Sifat mendengarkan suara hati
4. Stabilitas emosional
5. Keterbukaan terhadap pengalaman
a. Faktor keturunan
3
Terdapat tiga dasar penelitian yang berbeda yang memberikan sejumlah kredibilitas
terhadap argumen bahwa faktor keturunan memiliki peran penting dalam menentukan
kepribadian seseorang. Dasar pertama berfokus pada penyokong genetis dari perilaku dan
temperamen anak-anak. Dasar kedua berfokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan
sejak lahir. Dasar ketiga meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan
dalam berbagai situasi.
Para peneliti telah mempelajari lebih dari 100 pasangan kembar identik yang
dipisahkan sejak lahir dan dibesarkan secara terpisah. Ternyata peneliti menemukan
kesamaan untuk hampir setiap ciri perilaku, ini menandakan bahwa bagian variasi yang
signifikan di antara anak-anak kembar ternyata terkait dengan faktor genetis
b. Faktor lingkungan
b. Machiavelliansime
Machiavellianisme adalah tingkat dimana individu bersifat pragmatis, menjaga
jarak emosi, dan yakin bahwa tujuan dapat membenarkan cara.
4
1. selalu bergerak, berjalan, dan makan cepat:
2. merasa tidak sabaran;
3. berusaha keras untuk melakukan atau memikirkan dua hal pada saat yang
bersamaan;
4. tidak dapat menikmati waktu luang;
5. terobsesi dengan angka-angka, mengukur keberhasilan dalam bentuk jumlah hal
yang bisa mereka peroleh.
Tidak ada tipe kepribadian umum untuk satu negara tertentu. Namun budaya suatu
negara mempengaruhi karakteristik yang dominan dari penduduknya, Ini dapat dilihat
dengan memperhatikan lokus kendali dan kepribadian tipe A. Misalnya saja, dalam budaya
seperti Amerika Utara, orang percaya bahwa mereka dapat mendominasi lingkungan
mereka, sebaliknya dengan orang-orang di Timur Tengah. Hal ini menyebabkan proporsi
orang-orang internal dalam angkatan kerja Amerika lebih besar daripada angkatan kerja
Arab saudi dan Iran.
Emosi adalah reaksi terhadap suatu objek, bukan suatu sifat. Sedangkan suasana
hati tidak dikaitkan dengan suatu objek. Emosi dapat berubah menjadi suasana hati bila kita
kehilangan fokus pada objek yang kontekstual.
Berkaitan dengan perilaku organisasi, satu istilah yang terkait adalah tenaga kerja
emosional, yang terjadi apabila karyawan mengekspresikan secara organisasional emosi
yang diinginkannya selama transaksi antar pribadi. Dulunya konsep ini dikembangkan
berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan jasa, namun dewasa ini konsep tersebut telah
menjadi relevan dengan hampir setiap pekerjaan. Dalam tuntutannya, karyawan perlu
membedakan antara emosi yang dirasakan dengan emosi yang ditunjukkan agar tidak
terjadi dilema.
5
2.5 Emosi yang dirasakan VS emosi yang ditampilkan
Terkadang seseorang menunjukkan emosi yang berbeda dari yang dia rasakan.
Adapun sebab-sebab seseorang tidak menunjukkan emosi yang dirasakannya :
1. Sikap profesionalitas
2. Rasa malu
3. Menjaga hubungan
Sebagai contoh seorang pegawai yang tidak menyukai atasannya namun pegawai
tersebut tidak menampakkan ketidaksukaannya dan tetap harus bersikap sopan kepada
atasannya.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Emosi adalah reaksi terhadap suatu objek, bukan suatu sifat. Sedangkan suasana hati
tidak dikaitkan dengan suatu objek. Emosi dapat berubah menjadi suasana hati bila kita
kehilangan fokus pada objek yang kontekstual.
3.2 Saran
Seperti yang kita ketahui kepribadian dan emosi memilki definisi dan ciri ciri yang
sudah disebutkan diatas, maka untuk dapat meningkatkan kinerja dalam prilaku organisasi kita
hendaknya tahu betul apa itu pengertian ciri manfaat serta memahami apa itu emosi dan
kepribadian seseorang sehingga dalam proses pengorganisasian tidak terjadi kesalahan dalam
perekrutan di dunia kerja nantinya.
7
DAFTAR PUSTAKA