Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEPRIBADIAN DAN EMOSI

MATERI BAB 4
DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

1. NURKHADIFAH SANDYAWATI PRADITA (A1C018128)


2. REGINA RIZKYA ABDI (A1C018144)
3. RINA SASMITA ALFANI (A1C018148)
4. SITI RAUDATUL JANNAH (A1C018155)
5. SONIA NURYATI (A1C018156)

S1 AKUNTANSI REGULER PAGI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM

i
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan kepada kami sehingga bisa menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tidak lupa
pula penulis haturkan terima kasih atas segala dukungan dan bantuan dari orang tua, dosen,
dan teman-teman sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “KEPRIBADIAN
DAN EMOSI” dengan baik.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca, supaya kami bisa menyusun makalah dengan lebih baik lagi. Dan
semoga dengan membaca makalah ini, pembaca mendapat wawasan tentang pancasila sebagai
dasar negara. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Mataram, 2 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................... i


Kata Pengantar ................................................................................................... ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................... 1
1.4 Manfaat .................................................................................................. 2
Bab II Pembahasan ............................................................................................ 3
2.1 Arti Kepribadian, Ciri Kepribadian dan Penentu Kepribadian .............. 3
2.2 Atribut Kepribadian yang Memengaruhi PO ........................................ 5
2.3 Kepribadian dan Budaya Nasional ....................................................... 6
2.4 Arti Emosi dan Dimensi Emosi ............................................................ 6
2.5 Emosi yang Dirasakan Vs Emosi yang Ditampilkan ............................ 7
2.6 Jenis Kelamin dan Emosi ...................................................................... 7
Bab III Penutup .................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 8
3.2 Saran ..................................................................................................... 8
Daftar Pustaka .................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perilaku organisasi merupakan sebuah kajian yang mempelajari tentang tingkah


laku manusia dimulai dari tingkah laku individu, kelompok, dan tingkah laku ketika
berorganisasi, serta pengaruh perilaku individu terhadap kegiatan organisasi dimana
mereka melakukan dan bergabung dalam organisasi tersebut.
Dalam upaya pencapaian tujuan organisasi, perilaku organisasi dapat memainkan
peran pentingnya dalam perkembangan organisasi dengan melihat sudut pandang tingkah
laku individu atau kelompok yang dapat memberikan pengaruh terhadap apa yang kita
sebut dengan kinerja organisasi. Salah satu yang berkaitan dengan perilaku organisasi
adalah kepribadian dan emosi.
Di dalam sebuah organisasi, kepribadian dan emosi akan sangat mempengaruhi
individu dalam menjalankan tugasnya (kinerja). Tanpa disadari, faktor kepribadian dan
emosi menjadi salah satu penentu keberhasilan kinerja yang dicapai oleh suatu organisasi.
Maka dari itu, sangat diperlukan bagi seseorang untuk tahu dan mengerti tentang
kepribadian dan emosi, baik dari segi pengertian, ciri-ciri, dan bagian-bagian lainnya.
Pemakalah mengharapkan setelah membaca karya tulis ini, selanjutnya pembaca mampu
menguasai materi tentang kepribadian dan emosi, dan diharapkan juga pembaca akan
dapat menempatkan dirinya di dalam sebuah organisasi. Karena, keberhasilan sebuah
organisasi akan ditentukan oleh setiap individu di dalam organisasi itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan di bahas, sebagai berikut :
1. Apa Arti Kepribadian, Ciri Kepribadian dan Penentu Kepribadian ?
2. Apa Atribut Kepribadian yang Memengaruhi PO?
3. Bagaimana Hubungan Kepribadian dan Budaya Nasional?
4. Apa Arti Emosi dan Dimensi Emosi?
5. Emosi yang Dirasakan Vs Emosi yang Ditampilkan?
6. Bagaimana Hubungan Jenis Kelamin dan Emosi

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai, sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui Arti Kepribadian, Ciri Kepribadian dan Penentu Kepribadian
2. Untuk Mengetahui Apa Atribut Kepribadian yang Memengaruhi PO
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Hubungan Kepribadian dan Budaya Nasional

1
4. Untuk Mengetahui Apa Arti Emosi dan Dimensi Emosi
5. Untuk Mengetahui Emosi yang Dirasakan Vs Emosi yang Ditampilkan
6. Untuk Mengetahui Bagaimana Hubungan Jenis Kelamin dan Emosi

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang akan di dapat, sebagai berikut :
1. Mengetahui Arti Kepribadian, Ciri Kepribadian dan Penentu Kepribadian
2. Mengetahui Apa Atribut Kepribadian yang Memengaruhi PO
3. Mengetahui Bagaimana Hubungan Kepribadian dan Budaya Nasional
4. Mengetahui Apa Arti Emosi dan Dimensi Emosi
5. Mengetahui Emosi yang Dirasakan Vs Emosi yang Ditampilkan
6. Mengetahui Bagaimana Hubungan Jenis Kelamin dan Emosi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Arti Kepribadian, Ciri Kepribadian dan Penentu Kepribadian


1.1.1 Arti Kepribadian

Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan


berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah
sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.

Kepribadian menurut psikologi, berdasarkan penjelasan Gordon Allport tersebut


kita dapat melihat bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan
fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan
sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara
teratur tumbuh dan mengalami perubahan.

1.1.2 Ciri-ciri kepribadian

Semakin konsisten karakteristik individu dan semakin sering terjadi dalam berbagai
situasi, maka semakin penting ciri-ciri itu untuk menggambarkan individu.

a. Pencarian awal atas ciri-ciri primer : Ada 16 ciri-ciri yang dianggap sebagai sumber
perilaku yang konstan dan mantap yaitu : pendiam – ramah, kurang cerdas – lebih
cerdas, dipengaruhi oleh perasaan – stabil secara emosional, penurut – dominan, serius
– tak kenal susah, bijaksana – berhati-hati, malu-malu – suka bertualang, keras –
sensitif, percaya – curiga, praktis – imaginatif, jujur – lihai, yakin – ragu-ragu,
konservatif, suka bereksperimen, tergantung kelompok – mandiri, tak terkendali –
terkendali, santai – tegang.
b. The Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) : adalah salah satu kerangka kerja
kepribadian dengan 100 pertanyaan yang menanyakan kepada orang bagaimana mereka
biasanya bertindak atau merasa dalam situasi tertentu. Individu pada akhirnya akan
diklasifikasikan sebagai ekstrovet (E) dan intovert (I), sensing (S) atau intuitif (N),
berpikir (T) atau merasa (F), dan memahami (P) atau menilai (J). Hasilnya nanti akan
dirangkai seperti misalnya INTJ dalah kaum visioner, ESTJ adalah pengorganisasi,
ENTP adalah pengagas, dllnya.
c. Model lima besar : adalah 5 dimensi dasar hasil riset terbaru yang melandasi semua ciri
dan meliputi sebagian besar variasi yang signifikan dalam kepribadian manusia, yaitu :

1. Ekstraversi
2. Kemampuan untuk bersepakat
3. Sifat mendengarkan suara hati
4. Stabilitas emosional
5. Keterbukaan terhadap pengalaman

1.1.3 Faktor penentu kepribadian

a. Faktor keturunan

3
Terdapat tiga dasar penelitian yang berbeda yang memberikan sejumlah kredibilitas
terhadap argumen bahwa faktor keturunan memiliki peran penting dalam menentukan
kepribadian seseorang. Dasar pertama berfokus pada penyokong genetis dari perilaku dan
temperamen anak-anak. Dasar kedua berfokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan
sejak lahir. Dasar ketiga meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan
dalam berbagai situasi.

Para peneliti telah mempelajari lebih dari 100 pasangan kembar identik yang
dipisahkan sejak lahir dan dibesarkan secara terpisah. Ternyata peneliti menemukan
kesamaan untuk hampir setiap ciri perilaku, ini menandakan bahwa bagian variasi yang
signifikan di antara anak-anak kembar ternyata terkait dengan faktor genetis

b. Faktor lingkungan

Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap


pembentukan karakter adalah lingkungan dimana seseorang tumbuh dan di
besarkan norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial, dan pengaruh-pengaruh lain
yang seorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam
membentuk kepribadian seseorang.

2.2 Atribut kepribadian yang memengaruhi kepribadian

a. Lokus kendali (Locust of Control)


Persepsi seseorang tentang sumber nasibnya diistilahkan sebagai lokus kendali
(dari eksternal atau internal).

b. Machiavelliansime
Machiavellianisme adalah tingkat dimana individu bersifat pragmatis, menjaga
jarak emosi, dan yakin bahwa tujuan dapat membenarkan cara.

c. Harga diri (Self Esteem)


Setiap orang berbeda dalam tingkatp dimana mereka suka atau tidak suka terhadap
dirinya.

d. Pemantauan Diri (Self Monitoring)


Orang-orang dengan pemantauan diri yang tinggi memperlihatkan kemampuan
menyesuaikan diri yang tinggi dalam menyesuaikan perilaku mereka dengan faktor-faktor
situasi eksternal.

e. Pengambilan resiko (Risk taking)


Biasanya orang yang suka mengambil resiko orangnya lebih berpikir pendek
daripada orang yang tidak suka resiko.

 Kepribadian proaktif adalah sikap yang cenderung oportunis, berinisiatif, berani


bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti
 Kepribadian tipe A adalah keterlibatan secara agresif dalam perjuangan terus-menerus
untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan melawan upaya-
upaya yang menentang dari orang atau hal lain. Dalam kultur Amerika Utara,
karakteristik ini cenderung dihargai dan dikaitkan secara positif dengan ambisi dan
perolehan barang-barang material yang berhasil. Karakteristik tipe A adalah:

4
1. selalu bergerak, berjalan, dan makan cepat:
2. merasa tidak sabaran;
3. berusaha keras untuk melakukan atau memikirkan dua hal pada saat yang
bersamaan;
4. tidak dapat menikmati waktu luang;
5. terobsesi dengan angka-angka, mengukur keberhasilan dalam bentuk jumlah hal
yang bisa mereka peroleh.

2.3 Kepribadian dan Budaya Nasional

Tidak ada tipe kepribadian umum untuk satu negara tertentu. Namun budaya suatu
negara mempengaruhi karakteristik yang dominan dari penduduknya, Ini dapat dilihat
dengan memperhatikan lokus kendali dan kepribadian tipe A. Misalnya saja, dalam budaya
seperti Amerika Utara, orang percaya bahwa mereka dapat mendominasi lingkungan
mereka, sebaliknya dengan orang-orang di Timur Tengah. Hal ini menyebabkan proporsi
orang-orang internal dalam angkatan kerja Amerika lebih besar daripada angkatan kerja
Arab saudi dan Iran.

Sedangkan kepribadian tipe A akan paling banyak di negara-negara kapitalis,


misalnya Amerika dan Kanada, dimana prestasi dan keberhasilan material sangat dihargai.
Sementara dinegara seperti Swedia dan Prancis tidak.

2.4 Arti Emosi dan Dimensi Emosi

2.4.1 Arti Emosi

Emosi adalah reaksi terhadap suatu objek, bukan suatu sifat. Sedangkan suasana
hati tidak dikaitkan dengan suatu objek. Emosi dapat berubah menjadi suasana hati bila kita
kehilangan fokus pada objek yang kontekstual.

Berkaitan dengan perilaku organisasi, satu istilah yang terkait adalah tenaga kerja
emosional, yang terjadi apabila karyawan mengekspresikan secara organisasional emosi
yang diinginkannya selama transaksi antar pribadi. Dulunya konsep ini dikembangkan
berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan jasa, namun dewasa ini konsep tersebut telah
menjadi relevan dengan hampir setiap pekerjaan. Dalam tuntutannya, karyawan perlu
membedakan antara emosi yang dirasakan dengan emosi yang ditunjukkan agar tidak
terjadi dilema.

2.4.2 Dimensi emosi

Emosi ada beberapa jenis berdasarkan :

1. Varietas : riset mengidentifikasikan enam emosi yang universal, yaitu kemarahan,


ketakutan, kesedihan, kegembiraan, kejijikan, dan kejutan
2. Intensitas : ekspresi yang berbeda dari intensitas emosi yang sama bisa disebabkan dari
kepribadian ataupun tuntutan ditempat kerja.
3. Frekuensi dan durasi : frekuensi dan durasi yang diperlukan untuk tenaga kerja
emosional juga harus disesuaikan dengan kemampuan frekuensi dan durasi yang
dimiliki karyawan.

5
2.5 Emosi yang dirasakan VS emosi yang ditampilkan
Terkadang seseorang menunjukkan emosi yang berbeda dari yang dia rasakan.
Adapun sebab-sebab seseorang tidak menunjukkan emosi yang dirasakannya :
1. Sikap profesionalitas
2. Rasa malu
3. Menjaga hubungan
Sebagai contoh seorang pegawai yang tidak menyukai atasannya namun pegawai
tersebut tidak menampakkan ketidaksukaannya dan tetap harus bersikap sopan kepada
atasannya.

2.6 Jenis kelamin dan emosi


Bukti menunjukkan bahwa perbedaan antara pria dan wanita dalam hal emosi
adalah bila menyangkut reaksi emosional dan kemampuan untuk membaca orang lain.
Wanita menunjukkan ungkapan emosi yang lebih besar daripada pria, mengalami emosi
secara lebih hebat, lebih nyaman dalammengungkapkan emosi, lebih baik dalam membaca
petunjuk-petunjuk non-verbal dan paralinguistik, dan lebih sering menampilkan ekspresi
dari emosi yang positif maupun negatif, kecuali kemarahan.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan


berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah
sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.

Emosi adalah reaksi terhadap suatu objek, bukan suatu sifat. Sedangkan suasana hati
tidak dikaitkan dengan suatu objek. Emosi dapat berubah menjadi suasana hati bila kita
kehilangan fokus pada objek yang kontekstual.

Kepribadian dan emosi yang dimiliki seseorang dapat berpengaruh terhadap


perilakunya dalam organisasi.

3.2 Saran

Seperti yang kita ketahui kepribadian dan emosi memilki definisi dan ciri ciri yang
sudah disebutkan diatas, maka untuk dapat meningkatkan kinerja dalam prilaku organisasi kita
hendaknya tahu betul apa itu pengertian ciri manfaat serta memahami apa itu emosi dan
kepribadian seseorang sehingga dalam proses pengorganisasian tidak terjadi kesalahan dalam
perekrutan di dunia kerja nantinya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Iqbal. 2013. Perilaku Organisasi Kepribadian dan


Emosi.http://akuiqbal93.blogspot.com/2013/04/kepribadian-dan-emosi.html(Di unduh
pada tanggal 1/9/2019 )
Petrakel. 2014. Perilaku Organisasi Kepribadian dan Emosi.http://po-
petrakel3.blogspot.com/2014/03/perilaku-organisasi-kepribadian-dan.html

Anda mungkin juga menyukai