Insentif ini diberikan kepada karyawan dalam bentuk uang, baik tunai maupun melalui tabungan. Insentif karyawan tersebut masih dibedakan lagi berdasarkan kriteria keberhasilan karyawan di sebuah perusahaan, antara lain: 1) Piece Rate Plan Insentif jenis ini diberikan pada karyawan dengan mendasarkan pada jumlah output yang dihasilkan. Semisal karyawan menghasilkan 5 Laporan Penilaian dalam satu minggu, namun di minggu berikutnya berhasil menghasilkan 10 Laporan Penilaian, maka dia berhak untuk mendapatkan bonus ini. 2) Production Bonus Insentif jenis ini hampir sama dengan insentif sebelumnya, yakni jumlah output melebihi yang sudah ditentukan perusahaan. Bonus ini diberikan ketika karyawan menghemat waktu penyelesaian laporannya. Contohnya, dia diberi waktu lima jam untuk menghasilkan suatu laporan, tetapi dia bisa menyelesaikannya dalam waktu tiga jam saja. Selain mendapatkan gaji pokok, si karyawan ini juga berhak mendapatkan bonus. 3) Komisi Insentif jenis ini deberikan ketika seseorang berhasil melampaui target. Besaran komisi di perusahaan biasanya ditentukan oleh HRD dan memiliki besaran berbeda-beda, tergantung nilai target yang sudah dilampaui oleh karyawan. 4) Maturity Curve Insentif jenis ini diberikan oleh pihak HRD karena prestasi karyawan. Tidak hanya itu, bonus yang diberikan dalam maturity curve juga tergantung pada lama masa kerja seorang karyawan. Tujuan diberikannya bonus ini untuk membuat karyawan lebih loyal kepada perusahaan dan semangat dalam melakukan pekerjaannya serta dapat menginspirasi karyawan lainnya. 5) Merit Raisis Insentif jenis ini diberikan pada karyawan karena prestasinya. Meskipun hampir sama dengan maturity curve, dalam merit raisis tidak dihitung berapa lama karyawan tersebut bekerja di perusahaan. Jadi, insentif ini benar-benar atas prestasi karyawan. Semakin tinggi prestasi, jumlah insentifnya juga semakin tinggi. B. Insentif non-finansial Insentif ini diberikan perusahaan kepada karyawan terbaiknya dan tidak dalam bentuk uang. Melainkan dalam bentuk benda ataupun jabatan dan lainnya. Adapun yang termasuk insentif karyawan jenis ini antara lain:: 1) Kenaikan Jabatan Ada beberapa kriteria yang harus dilewati karayawan sebelum naik jabatan. Di antaranya adalah loyalitas dan integritas seorang karyawan. Menginspirasi karyawan lain juga bisa menjadi pertimbangan lain serta lama masa kerja hingga prestasi yang dicapai. 2) Perlengkapan dan Cuti Bonus ini berbentuk rumah dinas atau kendaraan inventaris untuk menunjang kegiatan kerja. Juga termasuk dalam jaminan-jaminan sosial lainnya seperti pengobatan, rawat inap, termasuk cuti yang diberikan saat sakit. Selain itu, dapat juga diberikan dalam bentuk jatah cuti tambahan. 3) Program Pelayanan Karyawan Program ini dalam bentuk konseling finansial, konseling legal, serta kursus-kursus pengembangan diri. Contohnya seperti kursus tambahan Bahasa Inggris untuk meningkatkan skill dan kemampuan karyawani, pelatihan atau upgrading.