2. Tujuan
Sebagai pedoman dalam melakukan edukasi kesehatan.
Memahami bagaimana cara dan proses melakukan edukasi kesehatan di rumah sakit.
Sehingga edukasi kesehatan (penkes) dapat berjalan lancar dan sesuai prosedur yang
ada.
Agar pasien & keluarga berpartisipasi dalam keputusan perawatan dan proses
perawatan. Sehingga dapat membantu proses penyembuhan lebih cepat.
Pasien/keluarga memahami penjelasan yang diberikan, memahamipentingnya mengikuti
rejimen pengobatan yang telah ditetapkansehingga dapat meningkatkan motivasi
untuk berperan aktif dalammenjalani terapi obat.
Manusia sebagai mahluk individu maupun mahluk sosial memiliki dorongan ingin
tahu, ingin maju dan ingin berkembang. Untuk itu maka salah satu sarananya adalah
komunikasi. Karenanya komunikasi merupakan kebutuhan yang mutlak bagi kehidupan
manusia. Berbicara itu mudah, tetapi berkomunikasi dengan baik tidaklah mudah.
Berbicara saja belum dapat menjamin apa yang dibicarakan itu dapat sampai kepada orang
yang memperolehnya. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau kelompok
orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila
pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan.
Komunikasi dan efektivitas kerja mempunyai peranan penting dalam menentukan
keberhasilan proses manajerial suatu perusahaan, dimana dengan meningkatkan
efektivitas komunikasi dan kerja pada akhirnya dapat mendukung pencapaian visi dan
misi yang telah ditetapkan. Adapun fungsi komunikasi dan efektivitas kerja dalam
perusahaan berhubungan erat dengan informasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
proses manajerial sehingga menciptakan kualitas informasi yang baik dapat dilihat sebagai
upaya untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dan kerja.
Prinsip
1. Untuk mendapatkan hasil komunikasi yang efektif, dilakukan melaui prinsip
terima, catat, verifikasi dan klarifikasi:
a. Pemberi pesan secara lisan memberikan pesan
b. Penerima pesan menuliskan secara lengkap isi pesan tersebut
c. Isi pesan dibacakan kembali (Read Back) secara lengkap oleh penerima
pesan.
d. Pemberi pesan memverifikas isi pesan kepada pemberi penerima pesan.
e. Penerima pesan mengklarifikasi ulang bila ada perbedaan pesan dengan
hasil verifikasi
2. Baca ulang dan verifikasi dikecualikan untuk kondisi darurat di Ruang rawat
intensif dan IGD
3. Penggunaan code alfabetis internasional digunakan saat melakukan klarifikasi hal-
hal penting, misal nama obat, nama pasien, dosis obat, hasil laboratorium dengan
mengeja huruf-huruf tersebut saat membaca ulang (reed back) dan verifikasi
Teori komunikasi
f. Proses komunikasi:
Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti
sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan/komunikator, pesan ditindaklanjuti
dengan sebuah perbuatan oleh penerima pesan/komunikan dan tidak ada
hambatan untuk hal itu (Hardjana, 2003).
Tujuan pengkajian
1. Untuk mengetahui besar, parah dan bahayanya masalah yang dirasakan.
2. Menentukan langkah tepat untuk mengatasi masalah.
Memahami masalah
1. Mengapa muncul masalah
2. Siapa yang akan memecahkan masalah dan siapa yang perlu dilibatkan
3. Jenis bantuan yang akan diberikan
Prioritas masalah
Disusun berdasarkan hirarki kebutuhan maslow:
Aktualisasi diri
Harga diri
Kasih sayang
Aman / nyaman
Biologis / Fisiologi
Kepercayaan/keyakinan
Persepsi
Pendapat pribadi
Norma
b. Emosional
Kemampuan pribadi
Respon emosional
c. Interaksi sosial
Pengaruh sosial
Petugas yang melakukan kegiatan ini harus memiliki pengetahuan tentang informasi
yang akan di sampaikan, memiliki rasa empati dan ketrampilan berkomunikasi secara
efektif.
Pemberian informasi dan edukasi dilakukan melalui tatap muka dan berjalan secara
interaktif, dimana kegiatan ini bisa dilakukan pada saat pasien dirawat, akan pulang
atau ketika datang kembali untuk berobat
Kondisi lingkungan perlu diperhatikan untuk membuat pasien/keluarga merasa
nyaman dan bebas, antara lain:
a) Dilakukan dalam ruang yang dapat menjamin privacy.
b) Ruangan cukup luas bagi pasien dan pendamping pasien untuk kenyamanan
mereka.
c) Penempatan meja, kursi atau barang-barang lain hendaknya tidak menghambat
komunikasi.
d) Suasana tenang, tidak bising dan tidak sering ada interupsi
Bentuk dokumen informasi dan edukasi secara tertulis yang dibuat dari Tim Promosi
Kesehatan Rumah Sakit yang meliputi:
Semua dokumen ini disertakan dan digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
Promosi Kesehatan Rumah Sakit dan penerapan pelayanan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
bagi setiap pasien.