Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF PADA IBU S DENGAN MASALAH UTAMA

DIABETES MELLITUS DI JALAN PURI BANYUMANIK KOTA SEMARANG

DI SUSUN OLEH :

Putri Ismaulidia P1337420616010

Yuni Listiyana P1337420616033

Muhammad Sulkhan Hakim P1337420616049

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2019
ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF PADA IBU S DENGAN MASALAH UTAMA
DIABETES MELLITUS DI JALAN PURI BANYUMANIK KOTA SEMARANG

I. PENGKAJIAN AWAL
Hari dan tanggal pengkajian: Minggu, 27 Oktober 2019
Waktu : 17.00 WIB
Perawat : Putri Ismaulidia, Yuni Listiyana, M. Sulkhan Hakim

A. Identitas Klien
1. Nama/nama panggilan : Ny. S
2. Tempat tanggal lahir/usia : Purworejo, 17 Februari 1928
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pelaku rawat : Anak Perempuan
6. Alamat : Jl. Taman Puri Blok A3 No. 11/12, Puri Adi
Perdana, Padangsari Banyumanik Semarang
7. UPK/Dokter : dr. Fani
8. Diagnosis : Diabetes Mellitus
9. Diagnosis penyerta/metastase : Hiperkolesterolemia
10. Tanggal Pengkajian : 27 Oktober 2019

B. Identitas Orang Tua/Wali/Pelaku Rawat Lain


Ibu Ayah Wali Perilaku Rawat
Lain
(jika ada)
Nama: Nama: Nama: Cahyati Nama:
Setiani
Usia: Usia: Usia:
Usia: 57 tahun
Pendidikan: Pendidikan: Pendidikan:
Pendidikan: S2
Pekerjaan: Pekerjaan: Pekerjaan:
Pekerjaan: PNS
Agama: Agama: Agama:
Agama: Islam
Alamat: Alamat: Alamat:
Alamat: Jl. Taman
No. telp: No. telp: Puri Blok A3 No. No. telp:
11/12, Puri Adi
Perdana,
Padangsari
Banyumanik
Semarang

No. telp:
085640782xxx

C. Identitas Saudara Kandung


No Nama Usia Hubungan Kesehatan
D. Genogram

Keterangan:

: Laki-laki. : Hubungan Perkawinan.

: Perempuan. : Hubungan Keluarga.

: Meninggal. : Tinggal Satu Rumah.

: Klien

E. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan sebelum pengkajian:
Keluarga pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit gula dan mempunyai keturunan
penyakit kolesterol. Keluarga pasien mengatakan pasien sudah sering berkunjung ke dokter
keluarga 30 tahun terakhir. Keluarga pasien mengatakan sudah mengikuti menu makan
yang baik
Obat-obatan sebelumnya
Sulfoniluera 250 mg
F. Pengkajian Fisik
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah : 111/67 mmHg
b. Denyut nadi : 101 x/menit
c. Suhu : 36,20 C
d. Pernafasan : 20 x/menit
4. Berat badan : 60 kg
5. Tinggi badan : 160 cm
6. Kepala : normal
7. Lingkar lengan : 24 cm
8. Keadaan rambut dan kebersihan kepala:
a. Inspeksi
Rambut klien berwarna putih, terlihat sangat jarang (tidak lebat), terlihat
bersih dan rapi
b. Palpasi
Rambut klien teraba halus namun sedikit, rambut bersih dan wangi karena
rajin melakukan keramas dengan bantuan anaknya
9. Wajah
a. Inspeksi
Saat kami datang, wajah klien terlihat senang dan klien terlihat tenang
b. Palpasi
Tidak terdapat benjolan serta lesi pada wajah
Data lain:
Terlihat keriput, namun kulit tidak kering
10. Mata
a. Inspeksi
1) Palpebra
Edema : tidak tampak edema pada palpebra
Radang: tidak tampak radang pada palpebra
2) Sclera
Icterus : tidak tampak ikterus pada sklera
3) Conjungtiva:
Radang : tidak tampak radang
Anemis: tidak tampak anemis
4) Pupil
Terdapat reflex pupil terhadap cahaya :
5) Posisi mata : posisi mata klien simetris
6) Gerakan bola mata : normal (ortoforia)
7) Penutupan kelopak mata: normal
8) Keadaan bulu mata: bulu mata klien terlihat tipis dan jarang
9) Keadaan visus : 1/60
b. Palpasi
Tekanan bola mata: normal tidak terjadi glaukoma
Data lain : klien pernah menjalani operasi katarak pada mata sebelah kiri
11. Hidung dan sinus
a. Inspeksi
Posisi hidung : hidung terlihat bersih tidak ada sekret dan posisi hidung simetris
12. Telinga
a. Nspeksi
1) Posisi telinga : simetris
2) Ukuran/bentuk: normal
3) Aurikel : normal
4) Lubang telinga: normal
5) Alat bantu : tidak ada, namun pendengarang sudah mulai berkurang
6) Pemeriksaan vestibuler: normal
b. Palpasi
1) Nyeri tekan : tidak ada
2) Pemeriksaan uji pendengaran: tidak ada tanda-tanda peradangan
Data lain : pendengaran klien sudah berkurang
13. Mulut
a. Inspeksi
1) Gigi : gigi tampak bersih dan berwarna putih
2) Pemakaian gigi palsu: klien menggunakan gigi palsu, namun copot pasang
3) Gusi : gusi berwarna merah muda dan tidak nampak adanya tanda-tanda
infeksi
4) Lidah : lidah tampak bersih
5) Bibir : mukosa bibir lembab
Data lain : klien menggunakan gigi palsu copot pasang
14. Tenggorokan
a. Warna mukosa: tidak terlihat kemerahan
b. Nyeri tekan : tidak ada
c. Nyeri menelan : tidak ada
15. Leher : leher tampak bersih, tidak ada benjolan dan lesi
16. Thorak dan pernafasan
a. Inspeksi : bentuk toraks normal, sternum tidak menonjol
b. Palpasi: vokal fremitus
c. Perkusi: sonor
d. Auskultasi: vesikuler
17. Abdomen:
a. Inspeksi : Perut terlihat simetris, bersih.
b. Auskultasi : Bising usus terdengar 5x/menit.
c. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
d. Perkusi : timpani
18. Genitalia dan anus: tidak terdapat benjolan
19. Eliminasi BAK dan BAB:
Klien BAK dan BAB menggunakan pampers. Pampers diganti dua kali dalam sehari.
Diperkirakan untuk BAK sekitar 5-7 kali dalam sehari, sedangkan BAB sekitar 1-2 kali
dalam sehari.
20. Ekstremitas :
Ekstremitas atas : mampu menggerakkan jari-jari serta mampu mengangkat
atau menggeser secara perlahan sendiri, tidak ada lesi, tidak ada edema
Ekstremitas Bawah : hanya mampu menggerakkan jari-jari tanpa mampu
mengangkat atau menggeser sendiri, tidak ada lesi, tidak ada edema

3 2

2 2

21. Status Neurologis:


N. I Olfaktorius : mampu mencium bau dengan baik
N. II Optikus : penglihatan tidak jelas
N. III Okulomotorius : mampu menggerakkan sebagian besar otot mata
N. IV Trochlearis : mampu menggerakkan otot mata
N. V Trigeminus : mampu menggerakkan rahang, namun tidak maksimal
N. VI Abdusen : mampu menutup dan membuka mata secara spontan
N. N. VII Fasialis : tidak mampu mengekspresikan perasaan dengan baik
N. VIII Vestibularis : pendengaran kurang jelas, tidak mampu menjaga
keseimbangan
N. IX Glosofaringeus : mampu merasakan makanan dengan baik
N. X Vagus : berbicara tidak jelas
N. XI Asesorius : mampu menggerakkan kepala dengan baik
N. XII Hipoglosus : menggerakkan lidah dengan bai
G. Data Penunjang
Minggu, 27 Oktober 2019
GDS : 154 mg/dL
Kolestrol: >200 mg/dl
H. Terapi saat ini: Sulfoniluera 250 mg
I. Kondisi Psikologis, Sosial dan Spiritual
Keluarga klien mengatakan klien tidak memiliki riwayat gangguan pada psikologinya.
Dalam keluarganya klien berperan sebagai ibu, mertua dan nenek, selain itu klien juga
memiliki hubungan yang baik dengan keluarga.
J. Masalah saat ini
Keluarga pasien mengatakan pasien dapat berpindah dengan berjalan merambat kursi,
meja, dan dinding di sekitarnya. Keluarga pasien mengatakan pasien saat berpindah masih
perlu bantuan orang lain. Pendengaran klien kurang baik, klien tidak mampu
berkomunikasi dengan baik.
K. Tindakan saat kunjungan
Saat kunjungan mahasiswa melakukan pengkajian mengenai identitas serta riwayat
kesehatan klien dan memberikan informasi menganai nutrisi dan komplikasi pada
penderita diabetes mellitus dan kolesterol. Mengajarkan keluarga untuk melatih ROM pasif
pada klien.
1. Fisik
a. Medis:
Mengukur tanda – tanda vital klien (tekanan darah, nadi, dan pernapasan),
melakukan pemeriksaa fisik head to toe, dan pengukuran antropometri
b. Keperawatan:
1) Melakukan pengkajian mengenai identitas dan riwayat kesehatan klien
2) Memberikan informasi mengenai nutrisi dan komplikasi dari diabetes
mellitus dan kolesterol
3) Melatih ROM pasif pada klien dan memberikan informasi kepada
keluarga.
c. Fungsional:
Fungsi seorang perawat yang diterapkan dalam asuhan keperawatan klien paliatif
kali ini adalah fungsi perawat sebagai seorang Advokad.
2. Psikologis
Mengkaji keadaan emosional klien yang terdiri dari depresi, ansietas, dan stress.
3. Sosial
Mengakaji peran, hubungan, dan dukungan dari keluarga maupun masyarakat terhadap
kondisi klien.
4. Spiritual
Mengkaji keyakinan klien
L. Tujuan Asuhan
1. Jangka Pendek : meningkatkan pengetahuan mengenai pola hidup sehat pada diabetes
mellitus dan kolesterol dan melatih otot supaya tidak kaku.
2. Jangka panjang : menerapkan pola hidup sehat pada kehidupan sehari – harinya serta
mengurangi kemungkinan terjadinya atrofi sehingga mampu melakukan kegiatan
sehari-hari secara mandiri.
M. Rencana Asuhan
1. Melakukan pendidikan kesehatan mengenai nutrisi dan komplikasi pada klien
2. Melatih ROM pasif pada klien dan memberikan informasi kepada keluarga tentang
latihan ROM pasif.

II. ANALISA DATA

No. Tanggal/Jam Data Fokus Masalah TTD


Keperawatan

1. 27 November DS : Kesiapan
2019 meningkatkan
- Keluarga pasien
manajemen kesehatan
mengatakan mempunyai
(mengekspresikan
riwayat penyakit gula dan
Pukul keinginan untuk
mempunyai keturunan
melakukan penanganan
17.00 WIB penyakit kolesterol.
terhadap regimen yang
- Keluarga pasien
diprogramkan,
mengatakan pasien sudah
mengekspresikan
sering berkunjung ke
keinginan untuk
dokter keluarga 30 tahun meningkatkan pilihan
terakhir. hidup sehari-hari untuk
- Keluarga pasien memenuhi kebutuhan)
mengatakan sudah
mengikuti menu makan
yang baik
DO :
- Glukosa : 154 mg/dl
- Kolestrol: >200 mg/dl
2. 27 November DS : Hambatan mobilitas
2019 fisik berhubungan
- Keluarga pasien
dengan penurunan
mengatakan pasien
kekuatan otot
menggunakan kursi roda
Pukul
sudah lebih dari 15 tahun
17.00 WIB - Keluarga pasien
mengatakan pasien dapat
berpindah dengan berjalan
merambat kursi, meja, dan
dinding di sekitarnya.
- Keluarga pasien
mengatakan pasien saat
berpindah masih perlu
bantuan orang lain.
DO :

Kekuatan otot

3 2

2 2
III. INTERVENSI

Tanggal No Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) TTD


/Jam Keperawatan

27 1. Kesiapan Setelah dilakuakan - Monitor TTV.


Oktober meningkatkan tindakan - Kaji kemampuan pasien
2019 manajemen keperawatan selama dalam mobilisasi.
kesehatan 2x24 jam diharapkan - Ajarkan pasien dan
mobilitas kembali keluarga tentang teknik
17.00 efektif dengan ambulasi.
WIB kriteria hasil : - Latih pasien dalam
pemenuhan kebutuhan
- Aktivitas fisik
ADL secara mandiri
meningkat.
sesuai kemampuan.
- ROM meningkat.
- Dampingi dan bantu
- Melaporkan
pasien saat mobilisasi
perasaan
dan bantu penuhi
peningkatan
kebutuhan ADL.
kekuatan
- Berikan alat bantu jika
kemampuan
pasien membutuhkan.
dalam bergerak.
- Ajarkan pasien
- Kebersihan diri
bagaimana merubah
pasien terpenuhi
posisi dan berikan
walaupun dibantu
bantuan jika diperlukan.
orang lain.
- Konsultasikan dengan
terapi fisik tentang
rencana ambulasi sesuai
dengan kebutuhan.
27 2. Hambatan Setelah dilakukan - Pantau tingkat kekuatan
Oktober mobilitas fisik tindakan dan toleransi aktivitas
2019 berhubungan keperawatan selam - Fasilitasi kebutuhan
dengan 2x24 jam, pasien pasien untuk perawatan
17.00
penurunan mampu untuk diri
WIB
kekuatan otot melakukan aktivitas - Bantu pasien untuk
perawatan fisik dan perawatan diri jika
pribadi secara diperlukan
mandiri atau dengan - Gunakan terapi fisik
alat bantu dengan dan okupasi sebagai
kriteria hasil : sumber dalam
perencanaan tindakan
- Mampu untuk
pasien dalam perawatan
mempertahankan
diri pasien dengan alat
kebersihan dan
bantu
penampilan yang
- Perhatikan budaya
rapi secara
pasien ketika
mandiri dengan
mempromosikan
atau tanpa alat
aktivitas perawatan diri
bantu
- Pertimbangkan usia
- Mampu untuk
pasien ketika
melakukan tugas
mempromosikan
fisik yang paling
aktivitas perawatan diri
mendasar dan
- Bantu pasien ke
aktivitas
toilet/commode/bedpan
perawatan
/ fraktur pan/urinoir
pribadi secara
pada selang waktu
mandiri atau
tertentu
dengan alat
- Lakukan kolaborasi
bantu.
dengan dokter dan
farmasi
IV. IMPLEMENTASI

Tanggal/ Diagnosa Tindakan Respon Paraf


jam Keperawatan
28 Kesiapan - Memonitor TTV. S : Keluarga mengatakan
Oktober meningkatkan - Mengkaji kemampuan klien sudah mengikuti
2019 manajemen pasien dalam mobilisasi. menu makan yang baik
17.00 kesehatan - Mengajarkan pasien dan O : Glukosa : 154 mg/dl
WIB keluarga tentang teknik Kolestrol: >200 mg/dl
ambulasi. A : Masalah belum
- Melatih pasien dalam teratasi
pemenuhan kebutuhan P : Intervensi dilanjutkan
ADL secara mandiri
sesuai kemampuan.
- Mendampingi dan bantu
pasien saat mobilisasi dan
bantu penuhi kebutuhan
ADL.
- Memberikan alat bantu
jika pasien membutuhkan.
- Mengajarkan pasien
bagaimana merubah posisi
dan berikan bantuan jika
diperlukan.
- Mengkonsultasikan
dengan terapi fisik tentang
rencana ambulasi sesuai
dengan kebutuhan.
28 Hambatan - Memantau tingkat S : Keluarga mengatakan
Oktober mobilitas fisik kekuatan dan toleransi pasien dapat berpindah
2019 berhubungan aktivitas dengan berjalan merambat
17.00 dengan - Memfasilitasi kebutuhan kursi, meja, dan dinding di
WIB penurunan pasien untuk perawatan sekitarnya. Keluarga
kekuatan otot diri pasien mengatakan pasien
- Membantu pasien untuk saat berpindah masih perlu
perawatan diri jika bantuan orang lain
diperlukan O:
- Menggunakan terapi fisik 3 2
dan okupasi sebagai
2 2
sumber dalam
perencanaan tindakan
pasien dalam perawatan A : Masalah belum
diri pasien dengan alat teratasi
bantu P : Intervensi dilanjutkan
- Memperhatikan budaya
pasien ketika
mempromosikan
aktivitas perawatan diri
- Mempertimbangkan usia
pasien ketika
mempromosikan
aktivitas perawatan diri
- Membantu pasien ke
toilet/commode/bedpan/
fraktur pan/urinoir pada
selang waktu tertentu
- Melakukan kolaborasi
dengan dokter dan
farmasi
30 Kesiapan - Memonitor TTV. S : Keluarga mengatakan
Oktober meningkatkan - Mengkaji kemampuan pasien sudah mengikuti
2019 manajemen pasien dalam mobilisasi. menu makan yang baik.
17.00 kesehatan - Mengajarkan pasien dan
O : Glukosa : 154 mg/dl
WIB keluarga tentang teknik
Kolestrol: >200 mg/dl
ambulasi.
A : Masalah belum
- Melatih pasien dalam
teratasi
pemenuhan kebutuhan
P : Intervensi dilanjutkan
ADL secara mandiri
sesuai kemampuan.
- Mendampingi dan bantu
pasien saat mobilisasi dan
bantu penuhi kebutuhan
ADL.
- Memberikan alat bantu
jika pasien membutuhkan.
- Mengajarkan pasien
bagaimana merubah posisi
dan berikan bantuan jika
diperlukan.
- Mengkonsultasikan
dengan terapi fisik tentang
rencana ambulasi sesuai
dengan kebutuhan.
30 Hambatan - Memantau tingkat S : Keluarga mengatakan
Oktober mobilitas fisik kekuatan dan toleransi pasien dapat berpindah
2019 berhubungan aktivitas dengan berjalan merambat
17.00 dengan - Memfasilitasi kebutuhan kursi, meja, dan dinding di
WIB penurunan pasien untuk perawatan sekitarnya. Keluarga
kekuatan otot diri pasien mengatakan pasien
- Membantu pasien untuk saat berpindah masih perlu
perawatan diri jika bantuan orang lain
diperlukan O:
- Menggunakan terapi fisik 3 2
dan okupasi sebagai
2 2
sumber dalam
perencanaan tindakan
pasien dalam perawatan A : Masalah belum
diri pasien dengan alat teratasi
bantu P : Intervensi dilanjutkan
- Memperhatikan budaya
pasien ketika
mempromosikan
aktivitas perawatan diri
- Mempertimbangkan usia
pasien ketika
mempromosikan
aktivitas perawatan diri
- Membantu pasien ke
toilet/commode/bedpan/
fraktur pan/urinoir pada
selang waktu tertentu
- Melakukan kolaborasi
dengan dokter dan farmasi
V. EVALUASI

No. Tanggal/ Diagnosa Evaluasi Paraf


Jam Keperawatan

1. 27 Oktober Kesiapan S : Keluarga mengatakan pasien sudah


2019 meningkatkan mengikuti menu makan yang baik.
manajemen
17.30 WIB O : Glukosa : 154 mg/dl
kesehatan
Kolestrol: >200 mg/dl
A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

27 Oktober Hambatan S : Keluarga mengatakan pasien dapat


2019 mobilitas fisik berpindah dengan berjalan merambat kursi,
berhubungan meja, dan dinding di sekitarnya. Keluarga
17.30 WIB
dengan pasien mengatakan pasien saat berpindah
penurunan masih perlu bantuan orang lain
kekuatan otot
O:

3 2

2 2

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

2. 30 Oktober Kesiapan S : Keluarga mengatakan pasien sudah


2019 meningkatkan mengikuti menu makan yang baik.
manajemen
17.30 WIB O : Glukosa : 154 mg/dl
kesehatan
Kolestrol: >200 mg/dl
A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

30 Oktober Hambatan S : Keluarga mengatakan pasien dapat


2019 mobilitas fisik berpindah dengan berjalan merambat kursi,
berhubungan meja, dan dinding di sekitarnya. Keluarga
17.30 WIB
dengan pasien mengatakan pasien saat berpindah
penurunan masih perlu bantuan orang lain.
kekuatan otot
O:

3 2

2 2

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai