Anda di halaman 1dari 5

materi78.co.

nr FIS 1

Hukum Gerak Newton


A. PENDAHULUAN Gaya umum yang dialami oleh benda:
Hukum gerak Newton menjelaskan hubungan 1) Gaya berat (w)
gaya dan gerak yang diakibatkan oleh gaya Adalah gaya yang dialami benda karena
tersebut. percepatan gravitasi. Arah gaya berat menuju
Hukum gerak Newton terdiri dari hukum pusat bumi. Dapat dirumuskan:
kelembaman, hukum Newton II dan hukum aksi- w = m.g
reaksi.
B. HUKUM NEWTON I w = gaya berat/berat (N)
m = massa benda (kg)
Hukum Newton I (hukum kelembaman/ inersia) g = percepatan gravitasi (9,8 atau 10 m/s2)
menjelaskan:
2) Gaya normal (N)
Apabila tidak ada gaya yang bekerja pada Adalah gaya yang dialami benda jika
suatu benda, maka benda akan tetap diam bersentuhan dengan bidang. Arah gaya
atau tetap bergerak lurus beraturan. normal tegak lurus bidang.
3) Gaya luar (F)
dapat dirumuskan:
Adalah gaya yang diberikan dari pengaruh
ΣF = 0 ΣFx = 0 ; ΣFy = 0 luar, misalnya gaya dorong, gaya tarik, dll.
4) Tegangan tali (T)
Menurut hukum Newton I, suatu benda akan
mempertahankan keadaannya jika tidak diberi Adalah gaya yang timbul pada tali akibat
gaya (tetap diam atau tetap bergerak lurus diberi suatu gaya luar. Arah tegangan tali
beraturan). menjauhi benda.
Contoh: 5) Gaya gesek (f)
- Ketika mobil digas tiba-tiba, tubuh kita akan Adalah gaya sentuh antara benda dengan
terlempar ke belakang karena tubuh kita ingin bidang geraknya yang berlawanan dengan
tetap mempertahankan diam. arah gerak benda. Dapat dirumuskan:
- Ketika mobil direm mendadak, tubuh kita f = N.μk
akan terlempar ke depan karena tubuh kita
ingin mempertahankan gerak. Gaya gesek secara khusus dibagi menjadi:
a. Gaya gesek statis (fs), adalah gaya yang
C. HUKUM NEWTON II
bekerja saat benda diam.
Hukum Newton II menjelaskan:
Percepatan benda diakibatkan oleh gaya, fs = N.μs
fs > fk
dan percepatan benda itu berbanding lurus
b. Gaya gesek kinetis (fk), adalah gaya yang
dan searah dengan gaya, dan berbanding
bekerja saat benda bergerak.
terbalik dengan massa benda.
fk = N.μk
dapat dirumuskan: fk < fs
F = gaya (N ataukg.m/s2) Dua kemungkinan gerak benda akibat gaya
F
a= m = massa benda (kg) gesek statis:
m F = m.a a = percepatan benda (m/s2)
a. Jika fs > F luar, maka benda diam dan
Resultan gaya adalah penjumlahan gaya yang percepatan 0 m/s2.
sejajar yang dialami suatu benda. b. Jika fs = F luar, maka benda akan tepat
1) Gaya yang mengarah ke kanan dan ke atas bergerak.
diberi tanda positif. c. Jika fs < F luar, maka benda bergerak dan
2) Gaya yang mengarah ke kiri dan ke bawah percepatan dipengaruhi gaya luar dan
diberi tanda negatif. gaya gesek kinetis.
3) Benda akan bergerak ke arah yang nilai
gayanya lebih besar.

KINEMATIKA GERAK (I) 1


materi78.co.nr FIS 1
D. HUKUM NEWTON III 2) Benda diberi gaya mendatar dengan sudut θ
Hukum Newton III (hukum aksi-reaksi) a Percepatan sistem:
menjelaskan:
F F.cos𝛉
Jika suatu benda memberi gaya aksi kepada F.cosθ a=
m m
benda lain, maka benda lain itu akan
memberi gaya reaksi yang sama kepada ΣF = m.a
benda awal namun berlawanan arah.
F.cosθ = m.a
dapat dirumuskan: 3) Dua/lebih benda saling berhimpit dan diberi
gaya mendatar
Faksi = –Freaksi
a
Menurut hukum Newton III:
1) Aksi-reaksi bekerja pada dua buah benda m2
berbeda. F N12 N21
2) Aksi-reaksi tidak saling meniadakan satu m1
sama lain.
Percepatan sistem: Gaya kontak:
3) Aksi-reaksi dapat menyebabkan salah satu
atau kedua benda diam atau bergerak. F
a= N12 = N21 = m2.a
Contoh: m1 +m2
Ketika bersandar di dinding, kita memberi gaya ΣF = m.a
ke dinding, namun dinding memberi gaya yang
F = (m1+m2).a
sama pula kepada kita.
4) Dua/lebih benda saling bertumpuk
E. KINEMATIKA GERAK LURUS
N12 = N21 m1
Penerapan hukum Newton I pada N12
kesetimbangan benda tegar misalnya sistem N21
kesetimbangan tali. (dipelajari di Fisika 2) m2
W1 N

α β W2
T1 T2 Gaya kontak Gaya normal
antar balok tumpukan balok:
α β
N12 = N21 = m1.g N = (m1+m2).g

m Balok 1 Balok 2

W ΣF = 0 ΣF = 0
N12 – m1.g = 0 N – m2.g – N21 = 0
Berlaku aturan sinus: 5) Dua/lebih benda yang terhubung tali diberi
T1 T1 W gaya tarik
= =
sinα sinβ sin90 T1 = T2 a

Penerapan hukum Newton II pada kinematika


T1 T2 F
gerak lurus (bidang dianggap licin):
m1 m2
1) Benda diberi gaya mendatar
a Percepatan sistem: Percepatan sistem: Balok 1
ΣF = m1.a
F
F F a=
a= m1 +m2 T1 = m1.a
m m
Balok 2
ΣF = m.a ΣF = m2.a
F = m.a F – T2 = m2.a

KINEMATIKA GERAK (I) 2


materi78.co.nr FIS 1
6) Dua benda terhubung tali tergantung pada Percepatan sistem: Balok 1
katrol tetap ΣF = m1.a
(m3 -m1 ).g
a= T1 – W1 = m1.a
m2 > m1 T1 = T2 m1 +m2 +m3

Balok 2 Balok 3
ΣF = m2.a ΣF = m3.a
a a
T2 – T1 = m2.a W3 – T2 = m3.a
T1
9) Dua benda terhubung tali, salah satu berada
m1 T2 pada bidang, melewati katrol tetap, salah
W1 satu tergantung pada katrol bebas
m2
T1
W2
m1 a1
Percepatan sistem: Balok 1

m2 -m1 ΣF = m1.a T1 = T2 = T3
a= .g T2 T3
m1 +m2 T1 – W1 = m1.a m2 > m1
Balok 2 a1 = 2a2 a2
ΣF = m2.a
W2 – T2 = m2.a
m2
7) Dua benda terhubung tali, salah satu berada
pada bidang, salah satu tergantung pada W2
katrol tetap Percepatan sistem: Balok 1
T1 ΣF = m1.a1
m2 .g
a= T1 = m1.a1
m1 m1 +m2
a
Balok 2
a
m2 > m1 ΣF = m2.a2
T2 W2 – T2 – T3 = m2.a2
T1 = T2
m2 10) Benda berada di atas bidang miring
a
W2
m
Percepatan sistem: Balok 1
ΣF = m1.a θ W.sinθ
m2 .g
a= T1 – W1 = m1.a
m1 +m2 W.cosθ
Balok 2 W θ
ΣF = m2.a Percepatan sistem: Gaya normal:
W2 – T2 = m2.a
a = g.sinθ N = W.cosθ
8) Tiga benda terhubung tali, salah satu berada
pada bidang, melewati dua katrol tetap, dua Sumbu x Sumbu y
lainnya tergantung pada tiap katrol tetap ΣFx = m.a ΣFy = 0
a W.sinθ = m.a N – W.cosθ = 0
T1 T2 11) Benda berada di atas bidang miring, diberi
m2 gaya dorong naik
a F a
a
m3 > m2 > m1
T1 T2 m

m1 m3
θ W.sinθ
W1 W3
W.cosθ
W θ

KINEMATIKA GERAK (I) 3


materi78.co.nr FIS 1
Percepatan sistem: Gaya normal: Gaya sentripetal pada gerak ini berupa
tegangan tali yang menahan benda agar tetap
F
a= –g.sinθ N = W.cosθ berada pada lintasannya.
m
Persamaan umum yang dapat dibentuk:
Sumbu x Sumbu y
mv2
ΣFx = m.a ΣFy = 0 Fs = T T=
r
F – m.g.sinθ = m.a N – m.g.cosθ = 0
12) Dua benda terhubung tali, salah satu pada Kecepatan maksimum agar tali tidak putus:
bidang miring, salah satu tergantung pada
Tmaks .r
katrol tetap vmaks = √
m
T1 a T1 = T2
m2 > m1 G.M. horizontal tanpa tali
a m1
T2 F s = fs
θ W1.sinθ
m2 r
W1.cosθ
W1 θ
Gaya sentripetal pada gerak ini berupa gaya
W2 gesek statis yang menahan benda agar tidak
Percepatan sistem: Balok 1 tergelincir sewaktu berputar.

(m2 -m1 .sinθ) ΣFx = m1.a Persamaan umum yang dapat dibentuk:
a= .g T1 – W1.sinθ = m1.a
m1 +m2 mv2
Balok 2 Fs = fs = μs.N
r
ΣFx = m2.a
Kecepatan maksimum agar benda tidak
W2 – T2 = m2.a
meninggalkan lintasan:
13) Dua benda terhubung tali, keduanya pada
bidang miring, melewati katrol tetap Vmaks = √μs .g.r

a a T1 = T2 G.M. vertikal dengan tali


T2 T1 m2 > m1
m2 m1
T
β α W
W2.sinβ W1.sinα
W2.cosβ W1.cosα T
β W2 W1 α T θ W
Percepatan sistem:
(m2 .sinβ-m1 .sinα) Wcosθ W T
a= .g
m1 +m2

Balok 1 Balok 2 W
ΣFx = m1.a ΣFx = m2.a
Persamaan umum yang dapat dibentuk:
T1 – W1.sinα = m1.a W2.sinβ – T2 = m2.a
T ± Wcosθ = Fs
F. KINEMATIKA GERAK MELINGKAR
Penerapan hukum Newton II pada gerak Kecepatan minimum yang dibutuhkan agar
melingkar: benda dapat mencapai titik B dari A adalah:
G.M. horizontal dengan tali vmin = √2.g.r

Fs = T Kecepatan minimum yang dibutuhkan agar


r benda berputar satu lingkaran penuh:

vmin = √5.g.r

KINEMATIKA GERAK (I) 4


materi78.co.nr FIS 1
G.M. vertikal di dalam bidang lingkaran Kecepatan maksimum agar tali tidak putus:

Vmaks = √g.r. tan θ


N
W G.M. pada bidang miring atau velodrom

N Ncosθ
N
θ
N
W
Wcosθ N Fs = Nsinθ
W
W

Persamaan umum yang dapat dibentuk: θ


W
N ± Wcosθ = Fs
Persamaan umum yang dapat dibentuk:
Kecepatan minimum pada C agar benda tidak mg
meninggalkan lintasan: N= Fs = mg tanθ
cos θ
Vmin = √g.r Kecepatan maksimum agar benda tidak
G.M. vertikal di luar bidang lingkaran meninggalkan lintasan dapat dirumuskan:

N vmaks = √g.r. tan θ vmaks = √μs .g.r


N

W
W.sinθ
W
θ

Persamaan umum yang dapat dibentuk:

N - Wsinθ = -Fs

Kecepatan minimum agar benda tidak


meninggalkan lintasan:

Vmaks = √g.r

Ayunan konis

L
Lcosθ Tcosθ
T

Fs = Tsinθ
r = Lsinθ
W

Persamaan umum yang dapat dibentuk:

W= Tcosθ Fs = Tsinθ

L cosθ
T=√
g

KINEMATIKA GERAK (I) 5

Anda mungkin juga menyukai