0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan1 halaman
Ringkasan dokumen ini memberikan informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mata Kota Kendari. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan hubungan antara pengetahuan ibu, status ekonomi, panjang badan lahir, dan berat badan lahir dengan kejadian stunting pada balita. Pengetahuan ibu dan status ekonomi yang rendah ternyata berhubungan kuat dengan stunting, sementara panjang
Ringkasan dokumen ini memberikan informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mata Kota Kendari. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan hubungan antara pengetahuan ibu, status ekonomi, panjang badan lahir, dan berat badan lahir dengan kejadian stunting pada balita. Pengetahuan ibu dan status ekonomi yang rendah ternyata berhubungan kuat dengan stunting, sementara panjang
Ringkasan dokumen ini memberikan informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mata Kota Kendari. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan hubungan antara pengetahuan ibu, status ekonomi, panjang badan lahir, dan berat badan lahir dengan kejadian stunting pada balita. Pengetahuan ibu dan status ekonomi yang rendah ternyata berhubungan kuat dengan stunting, sementara panjang
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan mandala waluya Kendari
Program Studi Keperawatan Skripsi, Agustus 2019
SUKMA ADRIANI SAPUTRI SYAM (P201701249)
“FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MATA KOTA KENDARI”
Pembimbing I : H. La Ode Ali Hanafi, SKM, M. Kes
Pembimbing II : Ari Nofitasari, SKM, MKM (viii+ 87 Halaman + 12 Tabel + 9 Gambar + 12 Lampiran)
Berdasarkan prevalensi stunting pada balita usia 0-36 bulan di
Puskesmas Mata Kota Kendari sekitar 30,3% dari 76 orang balita yang mengalami stunting. Stunting menjadi masalah yang serius karena berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia dikemudian hari, stunting pada balita berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu, status ekonomi, panjang badan lahir, dan berat badan lahir. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor determinan kejadian stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mata Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional study dengan jumlah populasi sebanyak 325 orang dengan jumlah sampel sebanyak 76 orang dengan uji statistic chi square dan koefesien phi. Dari hasil analisis di peroleh adanya hubungan kuat antara pengetahuan ibu dengan kejadian stunting di di Wilayah Kerja Puskesmas Mata Kota Kendari nilai X2hitung, 20,638 > X2tabel 3,841. Hubungan sedang antara status ekonomi dengan kejadian stunting dengan nilai X2hitung, 13,081 > X2tabel 3,841. Hubungan sedang antara panjang badan lahir dengan Kejadian stunting dengan nilai X2hitung, 6,554 > X2tabel 3,841. Hubungan sedang antara berat badan lahir dengan kejadian stunting dengan nilai X2hitung, X2hitung, 6,554 > X2tabel 3,841. Pengetahuan ibu yang rendah, status ekonomi rendah, panjang badan lahir dan berat badan lahir yang kurang merupakan faktor yang bermakna pada kejadian stunting anak usia 0-36 bulan.
Kata Kunci : Kejadian stunting, Balita usia 0-36 bulan, faktor