Anda di halaman 1dari 151

PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.3.1.EP2 KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

PENETAPAN PENANGGUNG JAWAB UKM DAN PENANGGUNG JAWAB UKP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa Puskesmas mempunyai fungsi pelayanan kesehatan tingkat


pertama, pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan dan
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan;
b. bahwa untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud,
Puskesmas mempunyai rincian tugas dalam melaksanakan Upaya
Kesehatan Masyarakat, Upaya Kesehatan Perorangan dan
Administrasi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang penetapan
penanggung jawab UKM dan penanggung jawab UKP;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENETAPAN


PENANGGUNG JAWAB UKM DAN PENANGGUNG JAWAB UKP.
Kesatu : Menetapkan nama-nama Penanggung jawab UKM dan Penanggung
jawab UKP sebagaimana tercantum di dalam lampiran surat keputusan ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017
Tentang : Penetapan Penanggung Jawab UKM Dan
Penanggung Jawab UKP

PENANGGUNG JAWAB UKM DAN PENANGGUNG JAWAB UKP


PUSKESMAS JOMIN TAHUN 2017
Menunjuk nama-nama dibawah ini :
1. Nama : Wike Widuri, SKM
NIP : 19811120 200501 2 014
Pangkat/Gol. : Penata Muda Tk. I/IIIb
Sebagai Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM)

2. Nama : dr. Rosa Rachmawati


NIP : 19820106 201412 2 002
Pangkat/Gol. : Penata Muda Tk. I/IIIb
Sebagai Penanggung jawab Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP)

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.3.1.EP3
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

KOMUNIKASI DAN KOORDINASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kerjasama dan saling memberi dukungan


dalam penyelenggaraan program kesehatan dan yang terkait
pelayanan kesehatan dalam mengupayakan pembangunan yang
berwawasan kesehatan, maka diperlukan adanya satu acuan untuk
mnetapkan komunikasi dan koordinasi pihak-pihak yang termasuk
dalam posisi struktur organisasi;
b. bahwa pihak terkait baik lintas program yang terdapat dalam struktur
dipandang perlu untuk dapat berkomunikasi dan berkoordinasi sesuai
dengan posisi yang ditempatinya dalam struktur;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Komunikasi Dan
Koordinasi;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
4. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KOMUNIKASI DAN


KOORDINASI.
Kesatu : Perilaku dalam berkomunikasi dan berkoordinasi antar pihak-pihak yang
terkait yang berada dalam posisi struktur keorganisasian Puskesmas,
harus sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dan tertuang dalam SOP
tentang Komunikasi dan Koordinasi.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.3.4.EP6
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

KEWAJIBAN MENERAPKAN HASIL PELATIHAN BAGI PETUGAS YANG SELESAI


MENGIKUTI PELATIHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Menimbang : a. bahwa pengelola dan pelaksana Puskesmas harus memenuhi standar


kompetensi yang dipersyaratkan serta ada rencana pengembangan
sesuai dengan standar yang ditentukan melalui pendidikan dan
pelatihan;
b. bahwa agar petugas yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan
dapat menerapkan hasil pelatihannya;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu
ditetapkan Keputusan Kepala Puskesmas tentang Penerapan Hasil
Pelatihan Tenaga Puskesmas;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 29 tahun 2009 tentang Praktik Kedokteran;


2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar
Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEWAJIBAN


MENERAPKAN HASIL PELATIHAN BAGI PETUGAS YANG SELESAI
MENGIKUTI PELATIHAN.
Kesatu : Setiap tenaga Puskesmas yang telah selesai mengikuti
pendidikan dan pelatihan kesehatan wajib menerapkan dan
membuat rencana tindak lanjut pasca pelatihan.
Kedua : Jenis pendidikan dan pelatihan yang dimaksud pada diktum kesatu
adalah pendidikan dan pelatihan kesehatan yang diikuti oleh tenaga
kesehatan Puskesmas dan biayanya bersumber dari anggaran
pemerintah.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di: Karawang


pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.3.5.EP1 KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

KEWAJIBAN MENGIKUTI PROGRAM ORIENTASI BAGI KEPALA PUSKESMAS,


PENANGGUNG JAWAB PROGRAM, DAN PELAKSANA KEGIATAN YANG BARU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa untuk memperkenalkan pegawai baru pada tugas-tugas


puskesmas yang sesuai dengan kompetensinya atau tugas tambahan,
kebijakan-kebijakan puskesmas, visi, misi, tujuan dan tata nilai
puskesmas, lingkungan kerja puskesmas;
b. bahwa untuk melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensinya bagi
karyawan baru baik Kepala Puskesmas, penanggung jawab upaya
dan pelaksana kegiatan Puskesmas Jomin, maka dipandang perlu
untuk dilakukan suatu kegiatan orientasi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Kewajiban
Mengikuti Program Orientasi Bagi Kepala Puskesmas,
Penanggung Jawab Program, Dan Pelaksana Kegiatan Yang
Baru;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 29 tahun 2009 tentang Praktik Kedokteran;


2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar
Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEWAJIBAN


MENGIKUTI PROGRAM ORIENTASI BAGI KEPALA PUSKESMAS,
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM, DAN PELAKSANA KEGIATAN
YANG BARU.
Kesatu : Kewajiban untuk melakukan orientasi bagi Kepala Puskesmas,
Penanggung Jawab Program, Dan Pelaksana Kegiatan Yang Baru
diatur dalam lampiran surat keputusan ini.
Kedua : Menerapkan SOP Pelaksanaan Orientasi Bagi Penanggung jawab dan
Pelaksana Upaya yang baru.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017
Tentang : Kewajiban Mengikuti Program
Orientasi Bagi Kepala Puskesmas,
Penanggung Jawab Program, dan
Pelaksana Kegiatan Yang Baru

KEWAJIBAN MENGIKUTI PROGRAM ORIENTASI BAGI KEPALA


PUSKESMAS, PENANGGUNG JAWAB PROGRAM, DAN PELAKSANA
KEGIATAN YANG BARU DI PUSKESMAS JOMIN

1. Kewajiban untuk melakukan orientasi selama 2 (dua) minggu bagi Kepala Puskesmas,
penanggung jawab upaya, pelaksana upaya yang baru ditugaskan dan pegawai PNS
pindahan; serta (satu) bulan untuk CPNS dan PTT,
2. Dalam pelaksanaan orientasi Kepala Puskesmas, penanggung jawab dan pelaksana
upaya yang baru diorientasi oleh penanggung jawab yang sesuai dengan tupoksinya,
3. Kegiatan yang dilaksanakan selama proses orientasi adalah:
a. Visi, misi, tujuan, tata nilai dan struktur organisasi puskesmas,
b. Pengenalan lingkungan (ruangan puskesmas, rekan kerja),
c. Tugas pokok dan fungsi jabatan,
d. Rencana kegiatan upaya dan pelayanan kesehatan.
4. Evaluasi orientasi, pencatatan dan pelaporan dilaksanakan setelah Kepala Puskesmas,
penanggung jawab upaya, pelaksana upaya dan pegawai yang baru selesai menjalani
masa orientasi,
5. Evaluasi orientasi, pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab yang
sesuai dengan kompetensinya,
6. Dalam pelaksanaan orientasi kepala puskesmas, penanggung jawab upaya, pelaksana
upaya dan pegawai yang baru harus mengikuti prosedur yang berlaku di Puskesmas
Jomin.

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.3.6.EP1
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

VISI, MISI, TUJUAN DAN TATA NILAI PUSKESMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan tingkat pertama yang


menyediakan pelayanan kepada masyarakat;
b. bahwa dalam rangka menentukan arah, tujuan dan cita-cita
Puskesmas perlu dirumuskan visi, misi, tujuan dan tata nilai;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Visi, Misi, Tujuan
Dan Tata Nilai Puskesmas;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/KEPMENKES/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/ kota;
6. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG VISI, MISI, TUJUAN


DAN TATA NILAI PUSKESMAS.
Kesatu : Menetapkan Visi Puskesmas Jomin adalah :
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KOTA BARU SEHAT DAN MANDIRI”.
Pernyataan visi tersebut mengandung dua makna yaitu masyarakat Jomin
yang sehat dan mandiri. Masyarakat Jomin yang sehat adalah gambaran
masyarakat Jomin masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan perilaku
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
(Kepmenkes RI nomor 128 Tahun 2004).
Sedangkan mandiri mengandung pengertian masyarakat yang menyadari,
mau dan mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi
permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari
gangguan kesehatan. Indikator masyarakat sehat dan mandiri meliputi: 1)
Adanya peningkatan kemampuan dari masyarakat untuk hidup sehat; 2)
Mampu mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya
peningkatan kesehatan (health promotion), pencegahan penyakit (health
prevention), penyembuhan penyakit (curative), dan pemulihan kesehatan
(health rehabilitation) terutama untuk ibu dan anak; 3) Berupaya selalu
meningkatkan kesehatan lingkungan, terutma penyediaan sanitasi dasar
yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
meningkatakan mutu lingkungan hidup; 4) Selalu meningkatkan status gizi
masyarakat berkaitan dengan peningkatan status sosial ekonomi
masyarakat; 5) Berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian dari berbagai sebab penyakit.
Kedua : Menetapkan Misi Puskesmas Jomin adalah :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat,
2. Mengembangkan pemberdayaan kesehatan masyarakat,
3. Meningkatkan pengendalian penyakit,
4. Mengembangkan sumber daya kesehatan,
5. Mengembangkan tata kelola aparatur kesehatan.
Ketiga : Menetapkan Tujuan Puskesmas :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan peran serta
Puskesmas dalam penangan masalah kesehatan,
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sumber daya,
3. Meningkatkan kualitas pelayanan secara berkelanjutan yang
berorientasi pada pelanggan,
4. Meningkatkan kapasitas kelembagan.
Keempat : Menetapkan Tata Nilai Puskesmas, yaitu :
1. Jujur
Mengandung pengertian setiap komunitas kesehatan dalam
melaksanakan kegiatan hendaknya dilakukan dengan jujur, Ikhlas dan
Tawakal serta perasaan halus dan baik (budi bahasanya, tingkah
lakunya); sabar dan tenang; sopan; penuh rasa belas kasihan; suka
menolong sebagai bagian dari akuntabilitas kinerja.
2. Kerjasama
Mengandung pengertian, bahwa masalah kesehatan yang dialami
orang lain baik suka maupun duka, dan seolah-olah merasakan
atupun mengalami apa yang dirasakan itu dialami oleh orang tersebut.
3. Tanggung Jawab
Mengandung pengertian setiap komunitas kesehatan harus
mempunyai sifat bertanggung jawab terhadap perkembangan
kesehatan di wilayahnya.
4. Responsif
Mengandung pengertian komunitas kesehatan harus mempunyai sifat
yang pandai, cakap, cekatan, cerdik dan pintar dalam menangani
masalah kesehatan di wilayahnya.
5. Manfaat
Mengandung pengertian setiap komunitas kesehatan harus
mempunyai sifat manfaat yang artinya memberikan pelayanan pada
seluruh masyarakat apa yang menjadi haknya atau yang seharusnya
di terima serta aman bebas dari bahaya, bebas dari gangguan,
terlindung,tidak khawatir sehingga setiap permasalahan yang
berhubungan dengan kesehatan bisa segera teratasi.
Kelima : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.3.6.EP4
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

PENILAIAN KINERJA APAKAH SESUAI DENGAN VISI, MISI, TUJUAN, TATA NILAI
PUSKESMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa pimpinan puskesmas dan penanggungjawab program atau


upaya puskesmas mempunyai kewajiban untuk melakukan monitoring
dan penilaian terhadap pencapaian kinerja agar program kegiatan
dilaksanakan sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan Dan Tata Nilai
Puskesmas ;
b. bahwa untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan program atau
kegiatan maka diperlukan mekanisme penilaian kinerja yang dilakukan
oleh Pimpinan Puskesmas dan Penanggungjawab Program atau
Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Penilaian Kinerja
Apakah Sesuai Dengan Visi, Misi, Tujuan, Tata Nilai Puskesmas;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/KEPMENKES/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/ kota;
5. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENILAIAN KINERJA


APAKAH SESUAI DENGAN VISI, MISI, TUJUAN, TATA NILAI
PUSKESMAS.
Kesatu : Tim/ Unit Penilaian Kinerja Puskesmas Tingkat Puskesmas dengan
susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
Kedua : Tim/ Unit Penilaian Kinerja Puskesmas Tingkat Puskesmas yang dibentuk
sebagaimana diktum pertama, mempunyai tugas sebagaimana tercantum
dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keputusan ini.
Ketiga : Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diktum kedua,
Tim/Unit penilaian Kinerja Puskesmas Tingkat puskesmas bertanggung
jawab kepada kepala Puskesmas Jomin.
Keempat : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017
Tentang : Penilaian Kinerja Apakah Sesuai Dengan
Visi, Misi, Tujuan, Tata Nilai Puskesmas

STRUKTUR ORGANISASI TIM PENILAI KINERJA PUSKESMAS

KEPALA PUSKESMAS
dr. H. Elfis Yunandar, MM

KETUA TIM
drg. Yani Yahya

SEKRETARIS
Wike Widuri, SKM (UKM)
Neneng Rochayati, SE (Admen)

Wakil Ketua TIM


dr. Rosa Rachmawati (UKP)
Dwi Sarminingsih, Amd.Keb (Safety)

Anggota Anggota Anggota


Dian Purwantina, AMK (Kapitasi) Hj. Yeti Sumiati, Amd.Keb (Gizi) Ace Sucipto, AMK (Laborat)
Ani Dahliani, S.Kep, Ners (Barang) Elis Padilah, Amd.Keb (BLUD) Firman Nurfajar (Farmasi)
URAIAN TUGAS TIM PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS JOMIN

1. Melakukan Pra Penilaian Kinerja Puskesmas, yaitu pemantauan hasil kegiatan secara
periodik bulanan/triwulan dan konsultasi ke Kabupaten, dalam rangka mencapai target
cakupan dan mutu hasil kegiatan puskesmas pada akhir tahun dan menilai kesesuai
dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puaksemsa Jomin
2. Melakukan penilaian kinerja puskesmas, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
3. Pengumpulan data dan pengolahan data hasil kegiatan (dari data bulanan/triwulan)
a. Konsultasi pembinaan dan bimbingan dari dinas kesehatan kabupaten serta
memberikan laporan perhitunagan kinerja puskesmas kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten dan membahasnya dengan verifikasi data dan perhitungannya.
b. Menerima umpan balik nilai akhir kinerja puskesmas, berikut penjelasan dalam
perbaikan perhitungan bilamana terjadi kesalahan
c. Menyajikan hasil akhir hasil perhitungan cakupan dan mutu kegiatan, dalam bentuk
grafik sarang laba-laba, ataupun cara penampilan lainnya
4. Melakukan Pasca Penilaian Kinerja Puskesmas, langkah-langkahnya yaitu:
a. Menganalisis masalah dan kendala, merumuskan pemecahan masalah, rencana
perbaikan sekaligus rencana usulan kegiatan tahun yang akan datang
b. Menerima informasi dari kabupaten tentang rencana anggaran yang mungkin akan
diterima masing-masing puskesmas dengan membahas rancangan kegiatan, besarnya
target, besarnya biaya dan kebutuhan sumber daya lain yang diperlukan, dan jadwal
kegiatan bersama dinas kesehatan
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) bersama tim perencana puskesmas
untuk tahun berjalan
d. Membahas rencana kegiatan yang melibatkan unsul lintas sektor terkait, untuk
keterpaduan
e. Mendesiminasikan informasi sekaligus membagi tugas dan tanggung jawab untuk
kegiatan tahun yang akan dilaksanakan, dalam forum pertemuan lokakarya tahunan
puskesmas
f. Menyelenggarakan pertemuan dengan lintas sektor terkait di kecamatan untuk
mendesiminasikan rencana kegiatan-kegiatan puskesmas yang ada kaitannya dengan
lintas sektoral di tingkat kecamatan
g. Mempersiapkan seluruh pelayanan Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.3.8.EP1
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

MEMFASILITASI KEGIATAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATAN DAN


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. Puskesmas dalam memberikan pelayanannya perlu mengikuti


sertakan peran aktif masyarakat dalm upaya peningkatan pelayanan;
b. bahwa peran serta masyarakat perlu difasilitasi dalam kegiatan
Puskesmas;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Memfasilitasi
Kegiatan Pembangunan Berwawasan Kesehatan Dan Pemberdayaan
Masyarakat;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
4. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG MEMFASILITASI


KEGIATAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATAN DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.
Kesatu : Kegiatan Puskesmas harus melibatkan peran serta aktif dari masyarakat.
Kedua : Peran serta masyarakat difasilitasi dalam kegiatan :
1. Lokakarya Mini Puskesmas;
2. Survei Mawas Diri (SMD) atau musyawarah Masyarakat Desa (MMD);
3. Kegiatan Posyandu;
4. Kegiatan Desa Siaga;
5. Kegiatan pemberdayaan masyarakat lainnya.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.3.8.EP3
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

KOMUNIKASI DENGAN SASARAN KEGIATAN UKM DAN MASYARAKAT TENTANG


PENYELENGGARAAN KEGIATAN UKM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. Puskesmas dalam memberikan pelayanannya perlu mengikuti


sertakan peran aktif masyarakat dalm upaya peningkatan pelayanan;
b. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan di unit
pelayanan publik Puskesmas Jomin yang transparan, akuntabel serta
efektif dan efisien, perlu disusun komunikasi dengan sasaran program
dan masyarakat tentang penyelenggaraan program dan kegiatan di
Puskesmas Jomin;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Komunikasi Dengan
Sasaran Kegiatan UKM dan Masyarakat Tentang Penyelenggaraan
Kegiatan UKM;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
4. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KOMUNIKASI


DENGAN SASARAN KEGIATAN UKM DAN MASYARAKAT TENTANG
PENYELENGGARAAN KEGIATAN UKM.
Kesatu : Ketersediaan Komunikasi dengan Sasaran Program dan Masyarakat
tentang Penyelenggaraan Kegiatan UKM di Puskesmas Jomin digunakan
sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di
puskesmas, sebagai evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan.
Kedua : Memberlakukan komunikasi dengan sasaran kegiatan UKM dan
masyarakat tentang penyelenggaraan kegiatan UKM seperti yang
tercantum di dalam SOP komunikasi dengan sasaran kegiatan UKM dan
masyarakat tentang penyelenggaraan kegiatan UKM.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.3.9.EP2
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

KRITERIA DAN MEKANISME PENDELEGASIAN WEWENANG KEPADA PELAKSANA


KEGIATAN JIKA MENINGGALKAN TUGAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjaga kesinambungan penyelenggaraan


pelayanan Puskesmas Jomin;
b. bahwa kesinambungan penyelenggaraan pelayanan salah satunya
dilakukan melalui pendelegasian wewenang dilakukan berdasarkan
kriteria yang jelas;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Komunikasi dengan
Sasaran Program dan Masyarakat tentang Kriteria dan Mekanisme
Pendelegasian Wewenang Kepada Pelaksana Kegiatan Jika
Meninggalkan Tugas;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. KeKeputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
4. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KRITERIA DAN


MEKANISME PENDELEGASIAN WEWENANG KEPADA PELAKSANA
KEGIATAN JIKA MENINGGALKAN TUGAS.
Kesatu : Pendelegasian wewenang puskesmas jomin meliputi pendelegasian
wewenang antar pimpinan dan/atau koordinator upaya, pendelegasian
wewenang dari koordinator upaya kepada pelaksana program/ kegiatan,
pendelegasian wewenang antar pelaksana program/kegiatan, serta
pendelegasian wewenang antar petugas medis, paramedis dan
penunjang medis.
Kedua : Kriteria pendelegasian wewenang sebagaimana terlampir dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Ketiga : Pendelegasian wewenang bersifat sementara sesuai kebutuhan dan
peruntukannya.
Keempat : Uraian kewenangan yang didelegasikan dituangkan dalam surat
pendelegasian wewenang sesuai ketentuan yang berlaku
Kelima : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017
Tentang : Kriteria Dan Mekanisme Pendelegasian
Wewenang Kepada Pelaksana Kegiatan
Jika Meninggalkan Tugas

KRITERIA DAN MEKANISME PENDELEGASIAN WEWENANG


DI PUSKESMAS JOMIN
A. Pendelegasian wewenang dari Pimpinan kepada Koordinator Upaya
1. Pimpinan Puskesmas tidak berada di tempat dan tidak memungkinkan untuk
melaksanakan tugasnya sebagai pimpinan puskesmas karena cuti, cakit, ijin, dinas
luar, dll
2. Kewenangan yang didelegasikan adalah sebagai berikut :
a. Memimpin pelaksanaan rapat/pertemuan internal
b. Menandatangani surat keluar, laporan bulanan, laporan hasil pelaksanaan kegiatan,
dan laporan lain yang tidak dapat ditunda penandatanganannya
c. Menghadiri undangan sebagai perwakilan kepala Puskesmas
B. Pendelegasian Wewenang Koordinator Upaya kepada Pelaksana Program/Kegiatan
1. Koordinator Upaya tidak berada di tempat dan tidak memungkinkan melaksanakan
tugasnya sebagai Koordinator Upaya karena cuti, sakit, ijin, dinas luar, dll.
2. Penerima wewenang berasal dari upaya yang sama (UKM Esensial, UKP Kefarmasian
dan Laboratorium, UKM Pengembangan serta Jejaring Pelayanan dan Fasyankes).
3. Kewenangan yang didelegasikan sebagai berikut :
a. Memimpin rapat sub koordinator upaya.
b. Melaksanakan tugas koordinator upaya yang lain atas arahan pimpinan puskesmas.
c. Menandatangani laporan atas nama Koordinator Upaya.
d. Menghadiri undangan sebagai perwakilan koordinator Upaya.
C. Pendelegasian Wewenang antar Pelaksana Program/Kegiatan
1. Pelaksana program/kegiatan tidak berada di tempat dan tidak memungkinkan untuk
melaksanakan tugasnya karena cuti, sakit, cuti, dinas luar, ijin, dll.
2. Penerima wewenang adalah pelaksana program/kegiatan yang memiliki kesesuaian,
atau pelaksana program/kegiatan lain yang dianggap mampu untuk melaksanakan
program/kegiatan yang didelegasikan.
3. Kewenangan yang didelegasikan sesuai kewenangan pendelegasi sebagaimana
tertuang dalam uraian tugas.
D. Kriteria Pendelegasian wewenang antar Petugas Medis.
1. Tidak terdapat tenaga pengganti dengan kualifikasi setara.
2. Tenaga yang tersedia terbatas sehingga tidak dapat melaksanakan kewenagannya
pada jadwal yang berbeda.
3. Tenaga pengganti harus memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang
terkait dengan kewenangan yang didelegasikan.
4. Pendelegasian wewenang petugas medis meliputi :
a. Pendelegasian wewenang dari Dokter/Dokter Gigi ke Perawat/Perawat Gigi
b. Pendelegasian wewenang dari Dokter ke Bidan
c. Pendelegasian wewenang dari Apoteker ke Asisten Apoteker
d. Pendelegasian wewenang antar petugas medis yang memiliki kompetensi sesuai

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.3.10.EP3
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

PEMBINAAN, KOMUNIKASI DAN KOORDINASI DENGAN PIHAK-PIHAK TERKAIT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa Puskesmas dalam memberikan pelayanannya perlu mengikuti


sertakan peran aktif semua sektor dalm upaya peningkatan
pelayanan;
b. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan di unit
pelayanan publik yang transparan, akuntabel serta efektif dan efisien,
perlu disusun pembinaan, komunikasi, dan kordinasi dengan pihak-
pihak terkait di Puskesmas Jomin;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Pembinaan,
Komunikasi dan Koordinasi Dengan Pihak-Pihak Terkait;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PEMBINAAN,


KOMUNIKASI DAN KOORDINASI DENGAN PIHAK-PIHAK TERKAIT.
Kesatu : Kepala Puskesmas, Penanggungjawab dan Pelaksana berkewajiban
melakukan Pembinaan, Komunikasi, dan Kordinasi dengan Pihak-pihak
Terkait di Puskesmas Jomin.
Kedua : Keputusan ini digunakan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat di Puskesmas, sebagai evaluasi hasil pelaksanaan
kegiatan.
Ketiga : Memberlakukan kewajiban Kepala Puskesmas, penanggung jawab, dan
pelaksana dalam melakukan pembinaan, komunikasi dan kordinasi
dengan pihak-pihak terkait seperti tercantum dalam SOP Pembinaan,
Komunikasi dan Koordinasi Dengan Pihak-Pihak Terkait.
Kelima : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEDOMAN/MANUAL MUTU
PUSKESMAS JOMIN

Nomor :

Revisi Ke :

Berlaku Tgl :

PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS JOMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke Hadlirat Allah SWT, bahwa hanya karena
dengan Rahmat-NYA Manual Mutu Puskesmas Jomin dapat kami susun.
Manual Mutu Puskesmas Jomin Kabupaten Karawang merupakan acuan
dalam upaya peningkatan mutu penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan di
Puskesmas.
Dalam era Jaminan Kesehatan Nasional, masyarakat dapat memilih fasilitas
kesehatan tingkat pertama yang sesuai dengan kebutuhan dan kepuasan mereka.
Puskesmas harus dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan
standar pelayanan. Oleh karen aitu puskesmas dituntut untuk selalu meningkatkan
mutu penyelenggaraan pelayanan puskesmas baik dalam administrasi manajemen
puskesmas, pelayanan klinis maupun pelayanan program puskesmas.
Terima kasih kami sampaikan kepada pihak-pihak yang ikut terlibat dalam
penyusunan Manual Mutu Puskesmas Jomin Kabupaten Karawang. Semoga dapat
bermanfaat dalam upaya mempercepat terwujudnya pelayanan kesehatan yang
berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Karawang,
KEPALA PUSKESMAS JOMIN

Elfis Yunandar

Halaman| ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. Pendahuluan
A. Latar belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan hukum dan acuan
E. Istilah dan definisi
BAB II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan
Pelayanan:
A. Persyaratan umum
B. Pengendalian dokumen
C. Pengendalian rekaman
BAB III. Tanggung Jawab Manajemen:
A. Komitmen manajemen
B. Fokus pada sasaran/ pasien
C. Kebijakan mutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/Mutu
E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil Manajemen Mutu Mutu/ Penanggung Jawab Manajemen Mutu
G. Komunikasi internal
BAB IV. Tinjauan Manajemen:
A. Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
C. Luaran tinjauan
BAB V. Manajemen Sumber Daya:
A. Penyediaan sumber daya
B. Manajemen sumber daya manusia
C. Infrastruktur

Halaman| iii
D. Lingkungan kerja
BAB VI. Penyelenggaraan Pelayanan:
A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas:
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran
kinerja
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM:
5. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM:
B. Pelayanan klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan):
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/ pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
BAB VII. Penutup
Daftar Pustaka

Halaman| iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pedoman Manajemen Mutu ini menjelaskan secara garis besar sistem
manajemen mutu Puskesmas Jomin. Semua ketentuan maupun persyaratan
serta kebijakan yang tertuang dalam Pedoman Manajemen ini merupakan acuan
untuk menjalankan kegiatan operasional Puskesmas Jomin. Sistem manajemen
mutu ini mulai berlaku tanggal April 2017.
Penerapan sistem manajemen mutu dimaksudkan untuk menjadikan
gambaran secara umum sistem manajemen mutu dalam mencapai komitmen
mutu, sasaran mutu, serta kepuasan pelanggan sehingga tujuan Puskesmas
Jomin secara keseluruhan dalam aspek mutu tercapai.
1. Profil Organisasi
a. Gambaran umum Puskesmas
Puskesmas Jomin merupakan salah satu Puskesmas NON DTP di
Kabupaten Karawang dan merupakan pemekaran dari Puskesmas
Cikampek sejak tahun 1991. Puskesmas Jomin terletak di dalam kompleks
perumahan, tepatnya di Jl. Rajawali no 56, Pondok Rawamas Indah, Desa
Jomin Barat, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang. Secara khusus
luas tanah Puskesmas 875 m2 dan luas bangunan Puskesmas 650 m2.
Wilayah kerja Puskesmas Jomin terdiri dari 3 desa yaitu Desa Jomin Barat,
Desa Sarimulya dan Desa Jomin Timur. Wilayah kerja Puskesmas Jomin
mencakup sebagian wilayah Kecamatan Kota Baru, yang memiliki batas-
batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Wilayah Kerja Puskesmas Kota Baru
Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Cikampek
Sebelah Barat : Kabupaten Purwakarta
Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Kota Baru
Meskipun posisi Puskesmas Jomin berada di dalam perumahan dan
termasuk di wilayah desa Jomin Barat, akses menuju lokasi puskesmas
tetap mudah dijangkau baik roda 2 atau roda 4 dengan jarak tempuh yang
relatif pendek.

Halaman| 1
Tabel. Situasi Geografis Puskesmas Jomin Tahun 2017
Jml Jarak Rata-rata
N NAMA TIPOLO Waktu
O DESA GI Rt/R Tempu
Roda Roda
w h 2 4
1 JOMIN Datara 42/1 1,5 10 10
BARAT n 0 km mnt mnt
2 SARIMULY Datara 32/1 2 km 15 15
A n 1 mnt mnt
3 JOMIN Datara 22- 2 km 15 15
TIMUR n Apr mnt mnt

Jumlah Penduduk wilayah kerja Puskesmas Jomin tahun 2016


berdasarkan proyeksi 29.159 Jiwa terdiri dari 14.902 laki-laki dan 14.257
jiwa perempuan dengan laju pertambahan penduduk 0,48% pertahun
dengan kepadatan penduduk sebesar 5.399 jiwa/km2 (57,8 jiwa/Ha).
Pukesmas Jomin mempunyai 25 orang karyawan, terdiri dari 3 orang
dokter umum, 1 orang dokter gigi, 1 orang petugas Promkes berpendidikan
S1 Kesehatan Masyarakat, 1 perawat NERS dan 4 perawat D3
Keperawatan, 1 orang S1 Farmasi, 1 orang asisten apoteker, 7 orang bidan
D3 Kebidanan, dan 6 orang tenaga umum.
b. Visi Puskesmas
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT JOMIN SEHAT DAN MANDIRI “
Pernyataan visi tersebut mengandung dua makna yaitu masyarakat Jomin
yang sehat dan mandiri. Masyarakat Jomin yang sehat adalah gambaran
masyarakat Jomin masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan perilaku
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
(Kepmenkes RI nomor 128 Tahun 2004).
Sedangkan mandiri mengandung pengertian masyarakat yang menyadari,
mau dan mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi
permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari
gangguan kesehatan. Indikator masyarakat sehat dan mandiri meliputi: 1)
Adanya peningkatan kemampuan dari masyarakat untuk hidup sehat; 2)
Mampu mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya
peningkatan kesehatan (health promotion), pencegahan penyakit (health
prevention), penyembuhan penyakit (curative), dan pemulihan kesehatan
(health rehabilitation) terutama untuk ibu dan anak; 3) Berupaya selalu
meningkatkan kesehatan lingkungan, terutma penyediaan sanitasi dasar
yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
meningkatakan mutu lingkungan hidup; 4) Selalu meningkatkan status gizi
masyarakat berkaitan dengan peningkatan status sosial ekonomi

Halaman| 2
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS JOMIN
KAB. KARAWANG PROV. JAWA BARAT
BERDASARKAN PERMENKES NO 75 TAHUN 2014
Pernyataan motto tersebut mengandung makna yaitu kita harus belajar
mencintai pekerjaan kita saat ini sehingga kita dapat selalu bekerja
dengan senang hati untuk menggapai masa depan yang lebih baik.
f. Tata Nilai Puskesmas
1) Jujur
Mengandung pengertian setiap komunitas kesehatan dalam
melaksanakan kegiatan hendaknya dilakukan dengan jujur, Ikhlas dan
Tawakal serta perasaan halus dan baik (budi bahasanya, tingkah
lakunya); sabar dan tenang; sopan; penuh rasa belas kasihan; suka
menolong sebagai bagian dari akuntabilitas kinerja.
2) Kerjasama
Mengandung pengertian, bahwa masalah kesehatan yang dialami
orang lain baik suka maupun duka, dan seolah-olah merasakan atupun
mengalami apa yang dirasakan itu dialami oleh orang tersebut.
3) Tanggung Jawab
Mengandung pengertian setiap komunitas kesehatan harus mempunyai
sifat bertanggung jawab terhadap perkembangan kesehatan di
wilayahnya.
4) Responsif
Mengandung pengertian komunitas kesehatan harus mempunyai sifat
yang pandai, cakap, cekatan, cerdik dan pintar dalam menangani
masalah kesehatan di wilayahnya.
5) Manfaat
Mengandung pengertian setiap komunitas kesehatan harus mempunyai
sifat manfaat yang artinya memberikan pelayanan pada seluruh
masyarakat apa yang menjadi haknya atau yang seharusnya di terima
serta aman bebas dari bahaya, bebas dari gangguan, terlindung,tidak
khawatir sehingga setiap permasalahan yang berhubungan dengan
kesehatan bisa segera teratasi.
Dokumen terkait::
SK Kepala Puskesmas Nomor; tentang Visi, misi, tujuan dan tata nilai
Puskesmas.
2. Kebijakan Mutu
a. Seluruh jajaran pengelola dan karyawan Puskesmas Jomin berkomitmen
untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat

Halaman| 4
dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan Pasien. Kami
berkomitmen untuk memperbaiki proses pelayanan berdasarkan fakta;
b. Supaya mutu pelayanan dapat dikelola dengan baik maka perlu ditetapkan
Penanggung jawab manajemen mutu (wakil manajemen mutu) yang
bertugas untuk melakukan koordinasi, monitoring, dan membudayakan
kegiatan perbaikan mutu dan kinerja secara berkesinambungan dalam
upaya menjamin pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu dan kinerja
dilakukan secara konsisten dan sistematis.
c. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung
jawab UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan
pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
d. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program
mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran
Puskesmas.
e. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Jomin dengan
pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu.
f. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
g. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
Jenis pelayanan UKM dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu UKM
Essensial dan UKM Pengembangan.
UKM Essensial merupakan UKM yang wajib dilaksanakan terdiri dari
pelayanan promosi kesehatan (termasuk UKS); pelayanan kesehatan
lingkungan; pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana (yang
bersifat UKM); pelayanan gizi (yang bersifat UKM); Perawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas) dan pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit.
UKM Pengembangan merupakan upaya kesehatan masyarakat yang
kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat
ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas
masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya

Halaman| 5
yang tersedia di masing-masing Puskesmas. UKM Pengembangan terdiri
dari pelayanan kesehatan jiwa, pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
sekolah dan masyarakat, pelayanan kesehatan tradisional komplementer,
pelayanan kesehatan olah raga, pelayanan kesehatan indera, pelayanan
kesehatan lansia, pelayanan kesehatan kerja, pelayanan kesehatan matra.
b. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis/ Upaya Kesehatan Perseorangan
(UKP); suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan
kesehatan perorangan.
UKP dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, pelayanan gawat darurat,
pelayanan satu hari (one day care), home care.
Kegiatan UKP terdiri dari pelayanan pemeriksaan umum, pelayanan
kesehatan gigi dan mulut, pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP, pelayanan
gawat darurat dan bedah minor, pelayanan gizi yang bersifat UKP, klinik
sanitasi, klinik komplementer/Yankestrad, pelayanan imunisasi, pelayanan
persalinan, pelayanan kefarmasian, pelayanan laboratorium, pelayanan
IVA-sadanis
Berikut mapping business process (pemetaan proses pelayanan) di
Puskesmas Jomin:

Halaman| 6
Keterangan:
: Alur langsung
: Alur rujukan internal
g. Layanan Poli TB,
h. Layanan Promkes (Konsultasi Gizi, Yankestrad/ Komplementer, KBM/
Klinik Berhenti Merokok, PKPR/ Program Kesehatan Peduli Remaja dan
Kesling),
i. Layanan Obat,
j. Pemeriksaan IVA-Sadanis
k. Laboratorium,
2. Jenis Layanan di luar gedung Puskesmas meliputi:
a. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
b. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS),
c. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM),
d. Pos Unit Kesehatan Kerja,
e. Kesehatan Matra,
f. Kesehatan Jiwa,
g. Kesehatan Tradisional/ Komplementer
h. Promosi Kesehatan,
i. Posyandu Balita,
j. Posyandu Lansia/ Prolanis,
k. POSBINDU PTM,
l. Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR),
m. SDIDTK (Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak)
n. KIE terpadu catin.

C. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam
membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan upaya
kesehatan/ UKM maupun untuk penyelenggaraan pelayanan klinis/ UKP.

D. Landasan hukum dan acuan


Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tetang Pelayanan
Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112;

Halaman| 8
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
6. Permenkes 1538 tahun 2011 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas
Kementrian Kesehatan;
7. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang Tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59 tahun 2015 tentang Komisi Akreditasi
FKTP;
12. Peraturan Bupati Karawang Nomor 88 Tahun 2012 tentang Tata Naskah Dinas
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karawang;
13. Keputusan Bupati Karawang tentang Rencana Strategis Pemerintah
Kabupaten Karawang Tahun 2011-2016.

E. Istilah dan definisi


a. Pelanggan: orang yang merasakan langsung atas jasa atau pelayanan yang
diberikan oleh si pemberi pelayanan atau orang orang yang mempunyai
kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas jasa atau pelayanan
yang diberikan oleh si pemberi pelayanan.
b. Kepuasan Pelanggan: perasaan senang atau puas bahwa produk dan jasa
yang diterima telah sesuai atau melebihi harapan pelanggan.
c. Pasien: seseorang yang menerima perawatan medis. Dan menurut UU RI
nomor 29 tahun 2004 pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi
masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau
dokter gigi.
d. Koreksi: perbaikan terhadap kesalahan data yang diperoleh.

Halaman| 9
e. Tindakan Korektif: tindakan yang dilakukan untuk mencegah terulangnya
ketidak sesuaian. Tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidak sesuaian
yang ditemukan atau situasi yang tidak dikehendaki.
f. Tindakan Preventif: tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
ketidak sesuaian tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidak sesuaian
yang potensial atau situasipotensial lain yang tidak dikehendaki.
g. Pedoman mutu: Pedoman mutu adalah acuan seluruh pegawai dalam
mengimplementasikan sistem manajemen mutu dengan penekanan adanya
perbaikan berkelanjutan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
h. Dokumen: Surat penting atau berharga yang sifatnya tertulis atau tercetak
yang berfungsi atau dapat dipakai segagai bukti ataupun keterangan.
Biasanya dokumen ditulis dikertas dan informasinya ditulis memakai tinta baik
memakai tangan atau memakai media elektronik (seperti printer).
i. Rekaman: suatu dokumen yang menyatakan bahwa sesuatu hasil yang telah
dicapaiatau suatu bukti kegiatan yang telah dilaksanakan. Rekaman dapat
digunakan misalnya untuk mendokumentasikan penelusuran dan sebagai bukti
verivikasi tindakan pencegahan dan tindakan koreksi catatan.
j. Efektifitas: sarana dan prasarana yang harus dipenuhi untuk pencapaian
sesuatu hal. Efektivitas bisa juga sebagai pengukuran keberhasilan dalam
pencapaian tujuan tujuan yang telah ditentukan.
k. Efisiensi: ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses.
l. Proses: serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan dapat
ditempuh berulang kali, untuk mencapai hasil yang di inginkan.
m. Sasaran mutu: sesuatu yang dicari atau dituju, berkaitan dengan mutu.
n. Perencanaan mutu: aktivitas pengembangan produk dan proses yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
o. Kebijakan mutu: kebijakan resmi dan tertulis dari manajemen perusahaan
tentang komitmen perusahaan dalam memperhatikan dan mempertimbangkan
aspek-aspek mutu dalam aktifitas keseharian organisasi.
p. Sarana: barang atau benda bergerak yang dapat dipakai sebagai alat dalam
pelaksanaan tugas fungsi unit kerja. Contoh: mobil, komputer, pulpen, kertas,
tinta printer, dll.
q. Prasarana: barang atau benda tidak bergerak yang dapat menunjang atau
mendukung pelayanan tugas dan fungsi unit kerja ,contoh gedung kerja.

Halaman| 10
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN
SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. Persyaratan umum
Puskesmas Jomin menetapkan, mendokumentasikan, mengimplementasikan
dan memelihara sistem manajemen mutu dan terus menerus memperbaiki
keefektifannya sebagai alat untuk menjamin bahwa proses yang berkaitan dengan

Halaman| 11
kesehatan dapat memenuhi persyaratan akreditasi sesuai Permenkes Nomor 75
tahun 2014 dan harapan masyarakat.
Seluruh penyelenggaraan kegiatan Puskesmas Jomin dilakukan secara
sistematis dan efektif melalui prosedur yang menetapkan proses dan urutan
proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu, dikendalikan, dimonitor,
dianalisa dan dilakukan tindakan yang diperlukan, sesuai prinsip PDCA/PDSA
(Plan, Do, Cek/Study, Action).
Puskesmas Jomin memastikan tersedianya sumberdaya dan informasi
yang diperlukan untuk menjalankan sistem manajemen mutu, termasuk
sumberdaya untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran mutu yang ingin
dicapai dan juga senantiasa memantau, mengukur, menganalisa kinerja proses
dan mengimplementasikan tindakan yang diperlukan untuk dikembangkan dalam
mencapai peningkatan mutu pelayanan yang berkesinambungan.

B. Pengendalian dokumen
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu yang disusun
meliputi: Dokumen level 1: Kebijakan, dokumen level 2: pedoman/manual,
dokumen level 3: standar prosedur operasional, dan dokumen level 4: rekaman-
rekaman sebagai catatan sebagai akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan
prosedur.
Pedoman pengendalian dokumen ini ditujukan untuk memastikan semua
dokumen regulasi Puskesmas dapat dikelola dan dikendalikan secara efektif.
Ruang lingkup pengendalian dokumen adalah pengelolaan dan pengendalian
semua dokumen regulasi Puskesmas, baik yang berasal dari dalam/internal
maupun dari luar Puskesmas (eksternal) dokumen dapat berbentuk Hard-Copy,
soft-copy dan buku.
1. Penyusunan dokumen.
a. Identifikasi penyusunan dokumen
Identifikasi kebutuhan dilakukan pada tahap self assessment dalam
pendampingan akreditasi. Hasil self assessment digunakan sebagai acuan
untuk mengidentifikasi dokumen sesuai standar akreditai yang sudah ada.
Bila dokumen sudah ada dapat diidentifikasi dokumen tersebut masih
efektif atau tidak.
b. Proses penyusunan dokumen
1) Pemegang program bersama koordinator administrasi manajemen/
upaya kesehatan/ klinis

Halaman| 12
a) Membuat draft dokumen
b) Melakukan pembahasan terhadap draft dokumen tersebut dengan
unit terkait
c) Mencetak agar pemeriksa melakukan pemeriksaan terhadap
dokumen yang telah disusun dan mendistribusikan hardcopy
dokumen untuk diperiksa kepada penanggung jawab mutu/Wakil
manajemen mutu
2) Penanggung jawab Mutu/Wakil Manajemen Mutu
a) Melakukan pemeriksaaan terhadap dokumen yang telah disusun
oleh pemegang program dan koordinator
b) Jika setuju, maka melakukan persetujuan pada hardcopy untuk
meminta persetujuan kepala Puskesmas.
c) Jika tidak setuju, makan melakukan penolakan dokumen dan
dikembalikan kepada koordinator untuk direvisi.
2. Pengesahan dokumen.
a. Alur pengesahan dokumen
Keefektifan kesesuai dokumen yang telah disusun, ditinjau dan dievaluasi.
Jika telah sesuai ditandatangani dicantumkan tanggal efektifnya.
Pengesahan dokumen:
1) Kepala Puskesmas menerima dokumen yang telah diperiksa oleh
penanggung jawab manajemen mutu melalui hardcopy untuk ditinjau.
2) Jika setuju, maka melakukan persetujuan untuk menandatangani
hardcopy dokumen
3) Jika tidak setuju maka melakukan penolakan dan dikembalikan kepada
penanggung jawab manajemen mutu untuk direvisi.
b. Tabel pengesahan dokumen
Penanggung
No Level Dokumen Diperiksa Disahkan
Jawab
1 Surat Keputusan Penanggung Jawab Kasubag TU (Paraf Kepala
UKM/UKP/Admen sebelah kanan) Puskesmas
(Paraf sebelah kiri)
2 Pedoman/Panduan Penanggung Jawab Ketua Akreditasi Kepala
UKM/UKP/Admen (Paraf disebelah Puskesmas
(Paraf sebelah kiri) kanan)
3 SOP Penanggung Jawab Ketua Akreditasi Kepala
UKM/UKP/Admen (Paraf disebelah Puskesmas
(Paraf sebelah kiri) kanan)
4 KAK/KAP Penanggungjawab Penanggung Jawab Kepala
program (Paraf UKM/UKP/Admen Puskesmas
sebelah kiri) (Paraf sebelah kiri)

Halaman| 13
3. Pemberlakuan dokumen.
Pemberlakuan Surat Keputusan ditetapkan pada tanggal 1 Maret 2017
sedangkan Standar Operasional Prosedur, Pedoman/ panduan internal, serta
dokumen eksternal ditetapkan tanggal 1 April 2017.
4. Pencatatan, penomeran, sosialisasi, distribusi dan penarikan dokumen.
a. Pencatatan dokumen
Pencatatan dalam daftar dokumen eksternal atau internal.
1) Dokumen eksternal yang merupakan regulasi-regulasi atau kebijakan-
kebijakan yang terkait, maupun input atau masukan dari masyarakat
yang berupa harapn-harapan terhadap produk atau output
penyelenggaraan puskesmas.
2) Dokumen internal, berupa dokumen perencanaan, surat keputusan
pimpinan, pedoman kerja, kerangka acuan, SPO, instruksi kerja,
rekaman, dokumen hasil audit dan upaya perbaikan.
b. Penomeran dokumen
Metode penomoran dokumen ditetapkan sebagai berikut:
1) Kode klasifikasi Surat Keputusan (SK)
a) Kesehatan : 440
b) Kepegawaian : 800
c) Keuangan : 900
2) Pengkodean Dokumen
a) Surat Keputusan disingkat SK
Nomor: XXX/YYY/SK/PKM-JOMIN/AA/BB/CCCC
Contoh: 023/440/SK/PKM-JOMIN/I/02/2017
Keterangan:
XX : nomor urut SK,
YYY : Kode kesehatan,
SK : Surat Keputusan,
PKM-JOMIN : Puskesmas Jomin
AA : Bab Akreditasi,
BB : Bulan dan
CCCC : tahun mulai berlaku.

b) Standar Operasional Prosedur disingkat SOP


Nomor: XXX/YYY/SOP/AA/BB/CCCC
Contoh: 005/440/SOP/VI/05/2017
Keterangan:
XX : nomor urut SK,
YYY : Kode kesehatan,
SOP : Standar Operasional Prosedur,

Halaman| 14
AA : Bab Akreditasi,
BB : Bulan dan
CCCC : tahun mulai berlaku

c) Daftar Tilik/ Pedoman/ Panduan/ Kerangka acuan/ Dokumen


Internal/ Dokumen Eksternal, penomerannya sama dengan Standar
Operasional, hanya SOP diganti dengan singkatan lain DT/ PDM/
PA/ KAK/ DI/ DE (singkatan tersebut berurutan sesuai dengan poin
diatas)
Penomeran seperti SOP hanya mengganti SOP menjadi PDM
Contoh:
Daftar Tilik Nomor: 031/440/DT/V/03/2017
Pedoman Nomor: 002/900/PDM/II/03/2017
Panduan Nomor: 056/440/PA/IX/06/2017
Kerangka Acuan Nomor: 021/440/KAK/VI/04/2017
Dokumen Internal lain Nomor: 044/440/DI/III/2017
Dokumen Eksternal Nomor: 092/440/DE/IX/2017
c. Sosialisasi dokumen
Agar semua dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana, maka perlu
dilakukan sosialisasi dokumen tersebut, khusus bagi SOP bila rumit maka
untuk melaksanakan SOP tersebut perlu dilakukan pelatihan.
d. Distribusi dokumen
1) Mendistribusikan dokumen yang sudah diberi stempet terkendali,
2) Tata cara pendistribusian dokumen
a) Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan dokumen
kepada unit upaya atau pelaksana yang memerlukan dokumen
tersebt agar dapat digunakan sebagai melaksanakan kegiatannya.
Kegiatan ini dilakukan oleh tim mutu atau bagian tata usaha sesuai
pedoman tata naskah.
b) Distribusi harus memakai ekspedisi dan atau formulir tanda terima.
c) Dokumen terdiri dari dokumen terkendali dan dokumen tak
terkendali
d) Penggandaannya dilakukan dengan mengkopi dokumen master.
e) Dokumen final dalam bentuk dokumen komputer disimpan tersendiri
untuk dipergunakan apabila terjadi perubahan/revisi atas dokumen
yang sudah disahkan.

Halaman| 15
f) Penggandaan dokumen terkendali dilakukan sebanyak jumlah
penerimanya yang dituangkan pada formulir daftar distribusi
dokumen/ekspedisi.
g) Diberi cap/stempel pada setiap halaman depannya/cover dengan
tulisan “DOKUMEN TERKENDALI”
h) Untuk dokumen tidak terkendali, penggandaan dilakukan dengan
persetujuan resmi dari kepala Puskesmas. Pada halaman
depan/cover dokumen tidak terkendali diberi cap/stempel bertuliskan
“Dokumen Tidak Terkendali”
i) Dokumen hanya diberikan pada kelompok kerja atau organisasi lain
yang berkepentingan dengan dokumen tersebut dengan persetujuan
kepala Puskesmas.
e. Penarikan dokumen dan percetakan
1) Mendaftar dokumen internal yang disahkan dalam daftar induk
dokumen internal/ master list dokumen
2) Memperbanyak dokumen yang sudah mendapat persetujuan dengan
jumlah copy sesuai daftar pemegang dokumen.
3) Membubuhkan stempel “DOKUMEN TERKENDALI” terhadap copy
dokumen.
4) Mendistribusikan dokumen kepada semua pemegang dokumen sesuai
daftar pemegang dokumen
5) Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen pengganti
serta mengisi format usulan penanambahan /penarikan dokumen.
6) Mengarsipkan dokumen induk yang sudah tidak berlaku dengan
membubuhkan stempel “KEDALUWARSA” dan kemudian menyimpan
dokumen tersebut selama 2 (dua) tahun.
7) Memberitahukan kepada seluruh unit kerja terkait tentang dokumen
baru dan atau penarikan dokumen lama.
5. Penyimpanan dokumen
a. Dokumen asli
Penyimpanan dan pengendalian dokumen asli/ master dilakukan oleh
SEKRETARIAT. Dokumen regulasi yang asli dikendalikan dengan
menandai “MASTER “ pada halaman depan/cover dan disimpan oleh
sekretariat akreditasi. Semua master dokumen dicatat di dalam dokumen
formulir daftar induk dokumen internal.
b. Tata cara pengarsipan dokumen akreditasi sebagai berikut:

Halaman| 16
1) Admen
Warna Map Dokumen:Biru (disatukan per kriteria dari instrumen
Akreditasi)
Keranjang Dokumen: Biru
2) Upaya Kesehatan/ UKM
Warna Map : Kuning (disatukan perkriteria dari instrumen Akreditasi)
Keranjang Dokumen: Kuning
3) Pelayanan klinis/ UKP
Warna Map Dokumen: Hijau (di satukan per kriteria dari instrumen
Akreditasi)
Keranjang Dokumen: Hijau
4) Menggunakan Sampul Dokumen yang sudah ditetapkan oleh ketua tim
Admen
c. Dokumen fotocopy
Dokumen foto kopi disimpan di masing-masing unit upaya, dimana
dokumen tersebut dipergunakan. Bila diberlakukan lagi atau tidak
dipergunakan maka unit kerja wajib mengembalikan dokumen yang sudah
tidak berlaku tersebut ke sekretariat Tim Mutu atau bagian Tata Usaha
sehingga unit kerja hanya ada dokumen yang masih berlaku saja.
Sekretariat Tim Mutu atau bagian Tata Usaha dapat memusnahkan
fotokopi dokumen yang tidak berlaku tersebut, namun untuk dokumen yang
asli agar tetap disimpan, dengan lama penyimpanan sesuai ketentuan
dalam retensi dokumen yang berlalu di Puskesmas Jomin.
d. Retensi dokumen
1) Dokumen Rekam Medis inaktif wajib disimpan sekurang kurangnya lima
(5) tahun untuk family Folder, untuk status Rekam Medis sementara
dua (2) Tahun, terhitung dari tanggal terakhir pasien berkunjung,
setelah batas waktu sebagaimana dimaksud diatas dilampaui, dan
Pasien Meninggal rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali
persetujuan tindakan dan persetujuan lain harus disimpan dengan
jangka waktu (10) tahun, terhitung dari tanggal kunjungan.
2) Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani di puskesmas harus
dipelihara dan disimpan minimal dua (2) tahun.
Dokumen referensi:
SK Kepala Puskesmas Nomor: tentang Retensi Dokumen
6. Penataan, Pencarian kembali dan perubahan/ revisi dokumen

Halaman| 17
a. Penataan dokumen
Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen akreditasi dikelompokkan
masing-masing bab dengan diurutkan setiap urutan kriteria dan elemen
penilaian, dan diberikan daftar secara berurutan.
b. Pencarian kembali
Untuk memudahkan di dalam pencarian kembali dokumen-dokumen
akreditasi dikelompokkan per masing-masing bab/ kelompok pelayanan/
upaya.
c. Perubahan/revisi dokumen
1) Semua personil yang terlibat pada suatu proses dapat mengajukan
usulan perubahan dokumen. Usulan diajukan kepada Tim Mutu, dengan
menggunakan formulir permintaan perubahan dokumen.
2) Semua usulan dievaluasi sesuai dengan jenis permintannya dan alasan
perubahan yang disampaikan.
3) Untuk perubahan yang bersifat redaksional atau penambahan
keterangan tanpa mengubah susbtansi dan maksud daripada isi materi
tidak dilakukan perubahan nomor revisi, hanya dicatat dalam catatan
perubahan dokumen
4) Dokumen yang telah direvisi didistribusikan ke unit terkait dengan
menggunakan formulir pengiriman dan pengembalian dokumen yang
dilengkapi dengan formilir catatan perubahan dokumen.
5) Revisi dapat dilakukan sampai revisi 100, setelah itu dokumen harus
terbit ulang dan kembali ke revisi 00.
6) Penomoran formulir yang direvisi dilakukan dengan menambahkan
perubahan nomor revisi. Contoh Revisi (Rev.01).
7) Semua dokumen yang diganti dengan revisi terbaru dan dokumen yang
tidak berlaku dikembalikan pada SEKRETARIAT
8) Dokumen kadaluarsa yang berasal dari master dokumen diberi
cap/stempel “KADALUARSA” dan tetap dipelihara untuk satu atau dua
kali periode perubahan sedangkan dokumen lama dokumen yang
terkendali yang tersebar ditarik untuk dimusnahkan.
Khusus untuk dokumen eksternal yang dicap salinan terkendali, apabila
mengalami perubahan, dokumen yang sudah mengalami perubahan ditarik,
dipisahkan dan dimusnahkan atau jika disimpan diberi identifikasi kadaluarsa.
7. Pemusnahan dokumen
a. Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan

Halaman| 18
b. Memusnahkan dokumen lama yang sudah tidak berlaku
c. Ketentuan waktu pemusnahan dokuman;
1) Dokumen Rekam Medis inaktif dapat dimusnahkan sekurang kurangnya
lima (5) tahun untuk family Folder,
2) Status Rekam Medis sementara dapat dimusnahkan minimal dua (2)
Tahun, terhitung dari tanggal terakhir pasien berkunjung, setelah batas
waktu sebagaimana dimaksud diatas dilampaui, dan
3) Rekam medis pasien meninggal dapat segera dimusnahkan,
4) Persetujuan tindakan dan persetujuan lain harus disimpan dengan
jangka waktu (10) tahun, terhitung dari tanggal kunjungan.
5) Dokumen induk yang sudah tidak berlaku (dengan cap
“KEDALUWARSA”) baru dapat dimusnahkan minimal setelah 2 (dua)
tahun
Dokumen referensi:
SK Kepala Puskesmas Nomor; tentang Pemusnahan dokumen

C. Pengendalian rekam Implementasi


1. Rekam implementasi adalah dokumen yang menjadi bukti obyektif dari
kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai sesuai kegiatan yang
direncanakan.
2. Rekam/ catatan implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga harus
dikendalikan. Puskesmas menetapkan SOP terdokumentasi untuk
mendefinisikan pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan,
perlindungan, pengambilan, lama simpan dan pemusnahan.
3. Rekam implementasi harus dapat terbaca, segera dapat teridentifikasi dan
dapat diakses kembali.

Halaman| 19
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

A. Komitmen manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab
upaya kesehatan baik perorangan maupun masyarakat, dan seluruh karyawan
puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada
pada manual mutu ini.
Manajemen bertekad untuk menjalankan sistem manajemen mutu secara
konsisten dan konsekuen untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran yang
diinginkan.
Kepala puskesmas mewajibkan semua koordinator unit untuk :
1. Memahami sistem manajemen mutu dan menjalankannya secara konsisten,

Halaman| 20
2. Mengkomunikasikan kepada karyawan (pelaksana) tentang pentingnya mutu
dan kepuasan pasien,
3. Mensosialisasikan kebijakan mutu dan sasaran – sasaran yang ingin dicapai,
4. Melakukan evaluasi untuk melihat efektifitas sistem manajemen mutu,
5. Memastikan tersedianya sumberdaya untuk mendukung pelaksanaan sistem,
6. Memastikan perbaikan terus menerus dilakukan pada semua aspek kegiatan.

B. Fokus pada sasaran/ pasien


Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas dilakukan dengan berfokus pada
pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari idenfikasi kebutuhan dan harapan
pelanggan, perencanaan penyelenggaraan upaya Puskesmas dan pelayanan
klinis, pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut
pelayanan.

C. Kebijakan mutu
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan yang
berfokus pada pelanggan, memperhatikan keselamatan pelanggan, dan
melakukan penyempurnaan yang berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan
dalam surat keputusan Kepala Puskesmas yang meliputi kebijakan mutu
pelayanan klinis dan kebijakan mutu pelayanan UKM.
Kebijakan Mutu digunakan sebagai kerangka kerja dalam menetapkan dan
meninjau sasaran mutu Puskesmas Jomin yang dikomunikasikan dan diterapkan
oleh semua unit kerja dan ditinjau kesesuaian pencapaiannya secara berkala.
Kebijakan Mutu Puskesmas Jomin dilaksanakan dengan:
1. Menjalankan tugas berfokus pada pelanggan serta menjaga hubungan kerja
yang baik dengan mitra lintas program dan lintas sektoral,
2. Menerapkan kepemimpinan yang efektif dan dalam pengambilan keputusan
berdasarkan fakta,
3. Menjalankan tugas dengan mengedepankan pendekatan proses dan
melibatkan personil,
4. Menerapkan sistem managemen mutu dalam menjalankan tugas menuju
peningkatan secara berkesinambungan.

D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/


Mutu

Halaman| 21
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/standar pelayanan
minimal yang meliputi indikator-indikator pelayanan klinis, indikator
penyelenggaraan upaya Puskesmas.
Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan
pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran
kinerja yang ditetapkan.
Dalam mencapai Sasaran Mutu tersebut seluruh kegiatan Puskesmas Jomin
dibuat dalam bentuk rencana kerja yang berupa rencana kerja, waktu
pelaksanaan, dan anggarannya, yang ditetapkan secara tahunan yang bersifat
dinamis dan senantiasa dikembangkan untuk mempercepat pencapaian sasaran
mutu. Rencana Kerja tersebut dilaksanakan dengan Kerangka Acuan yang jelas,
dimonitor, dianalisa dan dilakukan tindakan penyesuaian yang diperlukan untuk
menjamin bahwa kinerja proses sesuai dengan Rencana yang telah ditetapkan.
Koordinator unit/ penanggung jawab program menetapkan sasaran mutu unit.
Sasaran mutu tersebut harus bersifat spesific (spesifik), measurable (terukur),
achievable (dapat tercapai), reliable (realistis/ wajar) dan time frame (berjangka
waktu).
Koordinator unit bertanggung jawab untuk memastikan unit yang dipimpinnya
membuat perencanaan pencapaian sasaran mutu, untuk memastikan tercapainya
target sasaran mutu masing-masing unit. Sasaran mutu setiap unit dipastikan
terdokumentasi.
Perencanaan mutu berisi paling tidak:
1. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/ keluarga/ staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
2. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
3. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan
pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
4. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti
dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
5. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator
klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.

Halaman| 22
6. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
7. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis
maupun penyelenggaraan UKM.
8. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian
tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera.
9. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
10. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
11. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
12. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.

Perencanaan mutu Puskesmas dan keselamatan pasien berisi program-


program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi:
1. Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKM maupun UKP.
2. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien.
3. Penerapan manajemen risiko pada area prioritas.
4. Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga.
5. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien.
6. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium.
7. Peningkatan mutu pelayanan obat.
8. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien.

E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi


Tugas, tanggung jawab dan wewenang pimpinan/ karyawan diatur dengan
jelas dan terdokumentasi khususnya karyawan yang melaksanakan pekerjaan
yang terkait dengan mutu dan kepuasan pelanggan.
1. Kepala puskesmas
a. Wewenang
1) Menetapkan visi misi Puskesmas yang telah disusun bersama,

Halaman| 23
2) Menetapkan kebijakan dan prosedur pelaksanaan program kesehatan
di puskesmas berdasarkan peraturan dan petunjuk Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang,
3) Menetapkan aturan dan kebijakan internal Puskesmas yang tidak
bertentangan dengan aturan diatasnya untuk mendukung pelaksanaan
fungsi Puskesmas.
b. Tanggung jawab
1) Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya pelayanan kesehatan di
Puskesmas sesuai protap dan profesionalisme,
2) Bertanggung jawab dalam pengembangan organisasi Puskesmas,
3) Bertanggung jawab pada kegiatan manajerial: perencanaan;
pelaksanaan pengawasan, pengendalian, pembinaan dan penilaian
program kerja Puskesmas.
c. Tugas
1) Membuat keputusan operasional untuk implementasi sistem
manajemen mutu,
2) Bersama seluruh Tim Mutu dan karyawan Puskesmas
mengimplementasikan sistem manajemen mutu,
3) Membuat perencanaan terpadu kegiatan maupun program kerja
puskesmas serta menyusun rencana evaluasi,
4) Melakukan pembagian tugas pada staf-nya disesuaikan dengan jenis
dan jumlah tenaga yang diperlukan (menetapkan pelaksana program
berdasarkan kompetensinya dan tugas tambahannya),
5) Menjalankan semua kegiatan manajerial Puskesmas dan kerjasama
dengan lintas sektor terkait.
d. Tugas tambahan
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas
kesehatan
2. Wakil manajemen mutu
a. Wewenang
1) Memiliki wewenang penuh untuk menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai wakil manajemen,
2) Mengawasi dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan mutu pelayanan
kesehatan,
3) Mengajukan usulan kepada Kepala Puskesmas tentang prosedur-
prosedur penyelenggaran mutu pelayanan kesehatan.

Halaman| 24
b. Tanggung jawab
Bertanggung jawab untuk menjamin kesesuaian dan efektivitas
implementasi sistem manajemen mutu
c. Tugas
1) Menjamin sistem dilaksanakan secara efektif pada semua fungsi,
2) Menjamin sistem manajemen mutu dipertahankan,
3) Menjamin sistem manajemen mutu diperbaiki terus menerus,
4) Melaporkan hasil/ kinerja sistem manajemen mutu kepada Kepala
Puskesmas,
5) Mengupayakan peningkatkan kesadaran/ pemahaman karyawan dalam
sistem manajemen mutu,
6) Melakukan komunikasi mengenai mutu kepada seluruh karyawan,
7) Mengkoordinasikan kegiatan internal audit
d. Tugas tambahan
Melaksanakan semua tugas tambahan yang diberikan oleh kepala
puskesmas
3. Koordiantor unit/ Penanggung jawab upaya/ layanan klinis/ Admen
a. Wewenang
1) Menetapkan sasaran mutu setiap unit yang harus sesuai dengan
kebijakan mutu dan dipastikan terdokumentasi.
2) Merencanakan Sistem Manajemen Mutu untuk unit kerjanya.
b. Tanggung jawab
1) Memahami Sistem Manajemen Mutu dan menjalankannya secara
konsisten.
2) Mengkomunikasikan kepada pelaksana di unitnya tentang pentingnya
mutu dan kepuasan pasien.
3) Memastikan perbaikan terus-menerus pada semua aspek kegiatan.
4) Mengkomunikasikan kepada seluruh staf unit mengenai target-target/
persyaratan pasien dan memastikan semua terpenuhi.
5) Memastikan unit yang dipimpinnya membuat perencanaan pencapaian
sasaran mutu, untuk memastikan tercapainya target sasarn mutu
masing-masing unit.
6) Memastikan semua sasaran dan persyaratan yang telah ditetapkan
tercapai.
7) Melakukan evaluasi untuk melihat efektivitas Sistem Manajemen Mutu.
8) Menindaklanjuti temuan Audit pada unitnya.

Halaman| 25
c. Tugas
1) Mensosialisasikan kebijakan mutu dan sasaran-sasaran yang ingin
dicapai kepada pelaksana di unit,
2) Bersama pelaksana di unit membuat Standar Operasional Prosedur dan
dipastikan terdokumentasi,
3) Memelihara/ mempertahankan Sistem Manajemen Mutu pada unitnya,
4) Melakukan perbaikan/ penyempurnaan Sistem Manajemen Mutu,
5) Meningkatkan kesadaran karyawan unit mengenai pentingnya peranan
setiap karyawan dalam pekerjaan mereka untuk mencapai sasaran
mutu dan kepuasan pasien,
6) Mengupayakan dan menjaga agar lingkungan kerjanya terkendali yaitu
agar lingkungan kerja dalam keadaan rapi, bersih, aman dan nyaman,
7) Melakukan koordinasi dengan bagian lain yang terkait termasuk Kepala
Puskesmas untuk pembahasan semua persyaratan pasien.
4. Karyawan/ karyawati puskesmas
a. Wewenang
1) Bersama koordinator unit menentukan sasaran mutu unitnya.
2) Bersama koordinator unit merencanakan Sistem Manajemen Mutu
untuk unit kerjanya
b. Tanggung jawab
1) Memahami sistem manajemen mutu dan menjalankannya secara
konsisten dan efektif.
2) Memahami tentang pentingnya mutu dan kepuasan pasien.
3) Melakukan perbaikan terus menerus pada semua aspek kegiatan
4) Mengetahui target-target/ persyaratan pasien
c. Tugas
1) Bersama koordinator unit membuat standar operasional prosedur dan
terdokumentasi.
2) Memelihara/ mempertahankan Sistem Manajemen Mutu pada unitnya.
3) Melakukan perbaikan/ penyempurnaan Sistem Manajemen Mutu.
4) Menambah pengetahuan dan ketrampilan guna peningkatan mutu
pelayanan.
5) Bekerja secara profesional untuk mencapai kepuasan pelanggan.
Kepala Puskesmas memastikan bahwa proses komunikasi yang memadai
ditetapkan dalam lembaga dan bahwa komunikasi mempunyai pesan dalam
meningkatkan keefektifan sistem manajemen mutu.

Halaman| 26
F. Wakil Manajemen Mutu/ Penanggung Jawab Manajemen Mutu
Kepala Puskesmas menunjuk seorang Wakil Manajemen Mutu yang
bertanggung jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di Puskesmas:
 Memastikan sistem manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan, dan
dipelihara,
 Melaporkan kepada manajemen kinerja dari sistem manajemen mutu dan
kinerja pelayanan,
 Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan harapan
sasaran/pasien.

G. Komunikasi internal
Komunikasi internal antar pimpinan/karyawan merupakan kegiatan yang
sangat penting untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya sistem komunikasi
dipastikan diatur dengan baik dan menekankan hal-hal sbb:
1. Kepala Puskesmas mengupayakan agar komunikasi dengan bawahannya
dipastikan berjalan lancar,
2. Komunikasi diarahkan untuk peningkatan pemahaman bawahannya mengenai
sistem manajemen mutu,
3. Komunikasi diarahkan agar karyawan memahami target-target pekerjaan
yang ingin dicapai,
4. Komunikasi diarahkan untuk memastikan persyaratan yang telah ditetapkan
dipenuhi,
5. Komunikasi internal diatur secara sistematis dan terdokumentasi,
6. Komunikasi internal untuk menjelaskan sistem manajemen mutu kepada
karyawan
7. Komunikasi internal membangun kesadaran mutu demi kepuasan pelanggan,
8. Penyelenggaraan rapat terkoordinasi dan diatur dengan baik,
9. Kepala Puskesmas mengadakan komunikasi internal dengan seluruh
karyawan minimal 1 kali dalam sebulan.
Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (mini lokakarya),
pertemuan, diskusi, email, sms, memo dan media lain yang tepat untuk
melakukan komunikasi.
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN

Halaman| 27
A. Umum
Dalam upaya peningkatan mutu perlu dilakukan pembahasan bersama antara
manajemen dan pelaksana tentang permasalahan-permasalahan yang terkait
dengan implementasi sistem manajemen mutu, pencapaian sasaran/indikator
mutu dan kinerja serta umpan balik masyarakat/pelanggan tentang mutu/kinerja
Puskesmas. Pembahasan masalah mutu dan kinerja dapat dilakukan dalam unit
kerja, antar unit kerja untuk masalah-masalah yang bersifat teknis dan
operasional yang dilakukan baik terjadual (minimal dua kali dalam setahun)
maupun insidental sesuai dengan kebutuhan. Permasalahan mutu, kinerja, dan
permasalahan yang terjadi dalam penerapan sistem manajemen mutu secara
periodik juga perlu dibahas bersama yang melibatkan seluruh jajaran yang ada
dalam organisasi.
Pembahasan tersebut dilakukan dalam pertemuan tinjauan manajemen atau
pertemuaan telaah manajemen mutu dan kinerja. Pertemuan tinjauan manajemen
adalah proses evaluasi terhadap kesesuaian dan efektifitas penerapan sistem
manajemen mutu yang dilakukan secara berkala dan melibatkan berbagai pihak
yang terkait dengan operasional kegiatan organisasi.

Wewenang dan tanggung jawab;


1. Kepala puskesmas
a. Memimpin Rapat Tinjauan Manajemen
b. Memutuskan hal–hal yang dibahas dalam Rapat Tinjauan Manajemen.
2. Penanggung jawab mutu
a. Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur Tinjauan Manajemen.
b. Melaksanakan dan mendokumentasikan pelaksaan Rapat Tinjauan
Manajemen
3. Koordinator Admen/ upaya/ pelayanan klinis
Menindaklanjuti hasil keputusan Rapat Tinjauan Manajemen.
4. Kebijakan
a. Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur Tinjauan Manajemen
untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan efektivitas penerapan
Sistim Manajemen Mutu .
b. Memastikan masukan dari tinjauan manajemen sebagai Agenda Rapat

B. Masukan Tinjauan Manajemen

Halaman| 28
Kepala Puskesmas melaksanakan rapat tinjauan manajemen (RTM) 6 bulan
sekali.
Tinjauan Manajemen dipastikan terdokumentasi/ dinotulenkan
1. Agenda tinjauan manajemen ditentukan jauh hari sebelum evaluasi
dilaksanakan.
2. Agenda tinjauan manajemen mencakup antara lain:
a. Hasil audit internal,
b. Umpan balik/ keluhan pelanggan,
c. Kinerja proses/ hasil pelayanan rawat jalan,
d. Status tindakan koreksi/ pencegahan yang telah/ sedang dilaksanakan,
e. Tindak lanjut dari hasil tinjauan sebelumnya,
f. Rencana perubahan/ perbaikan sistem manajemen mutu,
g. Evaluasi pencapaian sasaran mutu/ indikator kinerja,
h. Kebijakan mutu dan kebijakan pelayanan/ upaya puskesmas,
i. Perubahan terhadap kebijakan mutu (jika ada),
j. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu/ sistem
pelayanan/ penyelenggaraan upaya puskesmas.

C. Luaran tinjauan
Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah keputusan dan tindakan
yang berhubungan dengan :
1. peningkatan efektivitas sistem manajemen mutu dan sistem pelayanan,
2. peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan,
3. identifikasi perubahan-perubahan yang diperlukan baik pada sistem
manajemen mutu maupun sistem pelayanan,
4. penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan agar sistem manajemen mutu
dan sistem pelayanan efektif.
Hasil tinjauan manajemen dibagikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Halaman| 29
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA

A. Penyediaan Sumber Daya


Kepala Puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya yang dibutuhkan
untuk penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas. Sumber daya yang diperlukan
diidentifikasi oleh Kepala Tata Usaha dan disampaikan kepada Kepala
Puskesmas untuk diusulkan ke dinas kesehatan melalui mekanisme yang telah
diatur. Sumber daya untuk menjalankan sistem manajemen mutu serta untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan dipastikan terpenuhi.
Penyediaan sumber daya meliputi: (baik untuk penyelenggaraan UKM maupun
pelayanan klinis).
1. Alat kesehatan
a. Analisa kebutuhan dengan membandingkan antara standar alat kesehatan
yang harus dimiliki oleh Puskesmas sesuai peraturan yang berlaku dengan
ketersediaan yang ada di Puskesmas.
b. Selisih adalah kekurangan alat kesehatan diusulkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang untuk rencana pengadaan, atau pengadaan sendiri
oleh Puskesmas sesuai peraturan yang berlaku.
c. Alat yang telah dibeli dan diterima oleh Puskesmas dikelola oleh
Bendahara/ Pengurus Barang (Buku Inventaris, dan Kartu Inventaris
Barang).
d. Alat diserahkan ke petugas/ unit yang membutuhkan, disertai pelatihan
cara penggunaan dan pemeliharaan alat (lengkap dengan SOP
pemakaian, SOP Pemeliharaan, jadual pemeliharaan).
2. Obat dan perbekalan kesehatan
Perencanaan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan berdasarkan jenis
kegiatan dan besarnya sasaran/target, yang dibutuhkan untuk
penyelanggaraan UKM maupun UKP/ Pelayanan Klinis. Besarnya kebutuhan
diusulkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, atau melalui pembelian
sendiri dengan anggaran yang ada di Puskesmas sesuai peraturan yang
berlaku.

Wewenang dan tanggung jawab;

Halaman| 30
1. Kepala puskesmas
Memastikan tersedianya sumber daya yang diperlukan untuk
memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
2. Koordinator Admen/ upaya/ pelayanan klinis
Memantau dan mengevaluasi kebutuhan Sumber Daya pada masing-
masing unit.
3. Kebijakan
Menentukan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk :
a. Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas
dan terus - menerus memperbaiki keefektifannya,
b. Meningkatkan kepuasan Pelanggan dengan memenuhi persyaratan
yang telah ditetapkan.

B. Manajemen Sumber Daya Manusia


Proses penyediaan sumber daya manusia di Puskesmas Jomin meliputi
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Proses perencanaan sumber daya manusia,
Perencanaan kebutuhan dilakukan dengan melakukan analisis kebutuhan
berdasarkan analisis jabatan dan beban kerja, sehingga muncul pola
ketenagaan yang ada dan kebutuhan tenaga baik secara kuantitatif maupun
kualitatif (jenis pendidikan dan kompetensi). Pengajuan usulan kebutuhan
pegawai ke Dinas Kesehatan Kabupaten berdasarkan pola ketenagaan.
2. Proses pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia,
a. Proses rekrutmen tidak bisa dilakukan sendiri oleh Puskesmas, sehingga
kebutuhan tenaga tersebut hanya diusulkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang untuk pemenuhannya. Proses rekrutmen sendiri
dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah.
b. Proses Kredensial untuk jenis kompetensi yang dibutuhkan oleh
puskesmas dilakukan oleh Dinas Kesehatan kemudian diverifikasi
administrasinya oleh Kepala Tata Usaha Puskesmas.
3. Proses pelatihan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia.
Kepala Puskemas menjamin karyawan yang bekerja di Puskemas memiliki
kompetensi berdasarkan pendidikan, pengalaman, pelatihan dan ketrampilan
yang sesuai.
Kompetensi yang diperlukan oleh setiap karyawan agar dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara tepat dan benar sesuai

Halaman| 31
dengan sasaran dan persyaratan yang telah direncanakan harus dipastikan
dipenuhi.
Proses pelatihan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
dilaksanakan dengan cara:
a. Pengajuan Pengusulan jenis pelatihan yang dibutuhkan oleh puskesmas,
b. Mengirimkan peserta sesuai kriteria yang disebutkan dalam undangan
dari pihak terkait.
4. Pengorganisasian sumber daya manusia
Pengorganisasian dilakukan dengan menetapkan tugas pokok dan fungsi
masing-masing pegawai dengan SK Kepala Puskesmas baik tugas secara
fungsional maupun tugas secara struktural/ pemegang program seperti yang
tertuang dalam struktur organisasi Puskesmas yang telah ditetapkan oleh
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.
5. Pengarahan dan pengendalian sumber daya manusia
Pengarahan dan pengendalian petugas dilakukan melalui kegiatan monitoring
dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan uraian tugas masing-
masing pegawai dalam kegiatan minilokakarya, dll. Hal ini dilakukan juga
dalam rangka meningkatkan koordinasi dan pengintegrasian kegiatan antar
petugas maupun antar unit kerja/ pelayanan.

Wewenang dan tanggung jawab;


1. Kepala puskesmas
a. Bertanggung jawab untuk menyediakan sumber daya manusia yang
dibutuhkan dan pengelolaannya
b. Menetapkan standar Kompetensi semua karyawan yang ada,
c. Menganalisis kompetensi semua karyawan yang ada,
d. Menyediakan pola ketenagaan Puskesmas,
e. Mengembangkan kompetensi karyawan.
2. Penanggung jawab mutu
Bertanggung jawab memastikan sosialisasi kebijakan mutu sumber daya
manusia pada seluruh pegawai Puskesmas.
3. Koordinator Admen/ upaya/ pelayanan klinis
Memberi masukan tentang Kompetensi Klinis dan tenaga non klinis lainnya.
4. Kebijakan

Halaman| 32
a. Menetapkan persyaratan personel yang terlibat dalam pelayanan
kesehatan yang bermutu berdasarkan kesesuaian tingkat pendidikan,
pelatihan, kemampuan dan pengalaman.
b. Menindaklanjuti perbedaan antara kompetensi personel dengan
persyaratan/ standar kompetensi melalui pendidikan atau pelatihan serta
pembinaan sesuai bidangnya atau penugasan baru.
c. Meningkatkan keterlibatan dan kepedulian karyawan dalam pencapaian
sasaran mutu melalui pembinaan karyawan baik formal dan nonformal agar
tercapainya kepuasan pelanggan.
d. Melakukan evaluasi terhadap efektivitas dari pelatihan yang dilakukan.
e. Memelihara catatan pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman
yang sesuai.

C. Infrastruktur
1. Infrastruktur/ sarana prasarana untuk mendukung pekerjaan dan mencapai
sasaran dan persyaratan produk/ proses dipastikan terpenuhi.
2. Melakukan pemeliharaan secara teratur terhadap alat–alat medis maupun
fasilitas pendukungnya agar senantiasa dalam kondisi baik dan siap
dioperasikan.
3. Sarana prasarana baru yang diperlukan secepatnya diidentifikasi dan ditindak
lanjuti sesuai prosedur yang berlaku.
4. Wewenang dan tanggung jawab;
a. Kepala puskesmas
b. Koordinator Admen/ upaya/ pelayanan klinis
1) Memastikan pemeliharaan sarana dan prasarana untuk mendukung
Pelayanan Puskesmas
2) Memastikan Sarana, prasarana yang digunakan di unit kerja, sesuai
petunjuk kerja/ SOP yang telah ditetapkan.
c. Kebijakan
1) Puskesmas menetapkan, menyediakan, memelihara prasarana yang
diperlukan untuk mencapai kesesuaian pelayanan .
2) Prasarana tersebut meliputi gedung, tempat kerja, peralatan
utilitas, peralatan kesehatan, peralatan-peralatan pembantu
pelayanan pasien di lingkungan Puskesmas.

D. Lingkungan Kerja

Halaman| 33
1. Lingkungan tempat kerja dikendalikan,
2. Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan agar lingkungan kerja
senantiasa dalam keadaan rapi, bersih, aman dan nyaman,
3. Pimpinan dan karyawan berkewajiban mengupayakan dan menjamin agar
lingkungan kerjanya terkendali,
4. Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan untuk mendukung komitmen
mutu dan kepuasan pelanggan dan untuk mencapai kesesuaian terhadap
persyaratan proses pelayanan yang telah ditetapkan.
5. Wewenang dan tanggung jawab;
a. Kepala puskesmas
Menetapkan dan menyediakan lingkungan kerja yang diperlukan dan
mempengaruhi Kepuasan Pelayananan Puskesmas.
b. Koordinator Admen/ upaya/ pelayanan klinis
1) Memastikan pemeliharaan Lingkungan kerja dilaksanakan untuk
mendukung Pelayanan Puskesmas
2) Memelihara lingkungan kerja untuk mencapai kesesuaian
pelayanan.
3) Menjaga kebersihan, kerapian dan kenyamanan lingkungan kerja di unit
kerja.
c. Kebijakan
1) Puskesmas menetapkan, menyediakan lingkungan kerja yang
diperlukan untuk mencapai kesesuaian pelayanan .
2) Puskesmas mengidentifikasi dan mengatur unsur-unsur lingkungan
kerja yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian pelayanan dengan
cara menjaga kebersihan lingkungan tempat kerja dan menjaga kondisi
ruang kerja.

Halaman| 34
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas


1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran kinerja
a. Kegiatan diawali dengan pembuatan POA (Plan Of Action) masing masing
penanggung jawab program UKM,
b. POA disusun sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat serta
sesuai dengan target kegiatan puskesmas yang belum tercapai,
c. Harapan dan kebutuhan masyarakat diperoleh melalui Survey Masyarakat
Desa,
d. Akses pelayanan langsung berhubungan dengan masyarakat,
e. Hasil kegiatan dianalisa secara langsung setelah kegiatan berjalan dan
ditentukan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan.
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
a. Penetapan persyaratan sasaran
1) Penanggung jawab program harus memahami secara jelas semua
persyaratan yang diminta pelanggan
2) Penanggung jawab program melakukan koordinasi dengan lintas
program dan lintas sektor terkait untuk pembahasan semua persyaratan
pelanggan

Halaman| 35
3) Hasil pembahasan semua persyaratan pelanggan dikomunikasikan
kepada masyarakat melalui Musyawarah Masyarakat Desa (MMD),
pertemuan kader, pertemuan lintas sektor, penyuluhan masyarakat
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
Puskesmas melakukan peninjauan terlebih dahulu untuk memastikan
kemampuannya dalam memenuhi persyaratan pelanggan.
c. Komunikasi dengan sasaran
Puskesmas melakukan komunikasi dengan pelanggan. Setiap kali
melakukan komunikasi harus selalu dicatat.
Komunikasi dengan pelanggan diarahkan untuk memahami kebutuhan/
persyaratan pelanggan antara lain untuk :
1) Mendapatkan konfirmasi/ persyaratan penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat yang diinginkan pelanggan,
2) Menjawab pertanyaan-pertanyaan pelanggan,
3) Mengklarifikasi ketidak jelasan mengenai persyaratan pelanggan,
4) Membahas masukan/ usul/ saran/ keluhan pelanggan
3. Pembelian
Klausul ini dikecualikan karena untuk upaya kesehatan masyarakat, pembelian
yang dilaksanakan Puskesmas Jomin hanya berkisar pada pembelian bahan
promkes dalam skala kecil yang didanai menggunakan dana dari BPJS.
4. Penyelenggaraan UKM:
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
1) Proses penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dipastikan
dijalankan secara terkendali,
2) Pengendalian penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat
dilaksanakan sesuai perencanaan (POA) masing masing program,
3) Tiap penanggung jawab pogram membuat SOP untuk setiap tindakan
yang dikerjakan,
4) SOP dibuat untuk membimbing petugas pelaksana agar dapat
melaksanakan kegiatan sesuai yang direncanakan,
5) Peralatan yang diperlukan untuk proses penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat dipastikan tersedia dan memenuhi persyaratan.
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
1) Proses penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dipastikan
divalidasi sebelum dilaksanakan,

Halaman| 36
2) Validasi diarahkan untuk mengkonfirmasi dan membuktikan bahwa
proses yang akan dijalankan memiliki kemampuan untuk mencapai
hasil yang disyaratkan,
3) Pelaksanaannya dikerjakan oleh personil yang ditugaskan sebagai
penanggung jawab program.
c. Identifikasi dan mampu telusur
Semua tahap–tahap penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat harus
dipastikan diberikan identifikasi secara jelas.
1) Semua catatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat harus dipastikan diberikan identifikasi secara
jelas,
2) Identifikasi dimaksudkan untuk menghindari kesalahan atau ketidak-
sesuaian yang tidak diinginkan,
3) Bilamana persyaratan ketelusuran merupakan suatu keharusan yang
dipersyaratkan oleh pelanggan maka identifikasi wajib dilaksanakan
berdasarkan persyaratan yang diminta pelanggan pada semua tahapan.
d. Hak dan kewajiban sasaran
1) Hak sasaran
a) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Puskesmas,
b) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban sasaran,
c) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi,
d) Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional,
e) Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga sasaran
terhindar dari kerugian fisik dan material,
f) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan,
g) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakukan Puskesmas
terhadap dirinya,
h) Mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronk sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Kewajiban sasaran
a) Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya,

Halaman| 37
b) Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter dan tenaga kesehatan,
c) Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan.
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan
1) Barang milik pelanggan adalah barang-barang yang bukan milik
Puskesmas yang berada di wilayah tanggung jawab Puskesmas,
2) Barang milik pelanggan harus ditangani dengan hati- hati untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,
3) Semua fungsi/ pihak yang secara langsung atau tidak langsung terlibat
dengan penggunaan, penyimpanan,pemeriksaan barang milik
pelanggan harus melakukan identifikasi, verifikasi, melindungi dan
mengamankan barang-barang milik pelanggan sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan,
4) Yang termasuk barang milik pelanggan dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat adalah KMS dan pembukuan kader.
f. Manajemen risiko dan keselamatan
Manajemen risiko adalah proses mengenal, mengevaluasi, mengendalikan,
meminimalkan risiko dalam suuatu organisasi secara menyeluruh.
Manejemen risiko dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya
risiko yang bisa terjadi dalam setiap kegiatan.
Proses manajemen risiko dalam pelayanan UKM meliputi menetapkan
lingkup manajemen dengan kriteria 3H 1P (high risk, high volume, high
cost, potensial problem), kajian risiko/risk assessment (identifikasi risiko,
analisis risiko, evaluasi risiko). Hasil evaluasi risiko untuk menentukan
perlu atau tidak tindakan perbaikan/tindak lanjut. Tindakan perbaikan bisa
berupa perbaikan input, proses atau perbaikan output.
Analisis risiko dalam pelayanan UKM menggunakan metode Fishbone
Analysis (Diagram tulang ikan/ diagram ishikawa). Diagram fishbone
digunakan sebagai alat quality management tools dengan 5 (lima) kategori
yakni: Manpower, Machine, Method, Material, Media,Motivation (soft
competency) dan Money (Uang). Adapun kebutuhan-kebutuhan yang
mendasari penggunaan diagram fishbone ini adalah sebagai berikut: (1)
Membantu mengidentifikasi akar penyebab masalah; (2) Membantu untuk
mendapatkan ide-ide (gathering ideas) untuk solusi; (3) Membantu untuk
pencarian fakta lebih lanjut tentang masalah.
Diagram Fishbone merupakan alat untuk mengumpulkan ide atau input–
input kelompok, merupakan metode dasar dari “brainstorming terstruktur”;

Halaman| 38
dengan mengelompokkan penyebab–penyebab yang mungkin, maka
kelompok dapat memikirkan banyak kemungkinan daripada hanya
menfokuskan pada beberapa area tipikal; membantu dimulainya fase
analyze dengan mengidentifikasi beberapa penyebab yang menjadi
“tersangka utama”. Evaluasi resiko dapat dilakukan dengan cara penilaian
tingkat kegawatan resiko (severity assesment) dengan Metode FMEA
(Failure Mode and Effect Analysis). Selanjutnya risiko yang telah
teridentifikasi kemudian ditetapkan tindakan preventif atau pencegahan
agar kegagalan yang dimungkinkan tidak terjadi.
5. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM:
a. Umum
Dalam rangka monitoring dan evaluasi mutu dan kinerja UKM, maka perlu
ditetapkan indikator yang bisa diukur dan menggambarkan suatu kondisi
sebenarnya dari hasil proses kegiatan.
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan dinilai menggunakan kuesioner terhadap sasaran
setiap UKM secara berkala minimal setiap enam bulan sekali.
Kepuasan pelanggan dilakukan untuk mengetahui mutu layanan UKM
dari aspek kepuasan pelanggan. Kuesioner dibagikan kepada
pelanggan UKM melalui pertemuan atau langsung setelah kegiatan
usai. Data diolah, dan dianalisis menjadi informasi tingkat kepuasan
pelanggan UKM. Hasil analisis tersebut diinformasikan kepada
pelanggan UKM melalui desinformasi pada saat pertemuan/kegiatan
UKM atau melalui pemasangan di papan informasi.
2) Audit internal
Audit internal akan dilakukan secara berkala sepanjang tahun terhadap
prosedur, sarana prasarana, SDM dan hasil pada unit-unit pelayanan
yang diprioritaskan dan ditetapkan setiap tahunnya. Audit internal
dilakukan minimal satu bulan setelah implementasi dari SOP yang
ditetapkan, dan diulang kembali untuk jangka waktu enam bulan.
Tahapan pelaksanaan audit internal adalah, penjadwalan, penyusunan
instrument, penetapan petugas, sosialisasi jadwal, pelaksanaan audit,
analisis data, dan pembahasan penyusunan tindak lanjut. Hasil/tindak
lanjut audit internal menjadi bahan masukan Rapat Tinjauan
Manajemen.

Halaman| 39
Audit internal penyelenggaraan UKM dilakukan oleh tim dijabarkan
secara operasional.
3) Pemantauan dan pengukuran proses
Pemantauan dan pengukuran proses dilakukan sepanjang
kegiatan/proses untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, kerangka acuan dan SOP
upaya yang telah ditetapkan, termasuk ketaatan terhadap jadwal. Jika
saat monitoring proses diidentifikasi penyimpangan atau
kecenderungan tidak tercapainya tujuan, maka bisa segera dilakukan
perbaikan. Perbaikan yang bisa dilakukan meliputi perbaikan jadwal,
perbaikan metode, sasaran, SOP, dll. Perbaikan ditujukan untuk
melakukan tindakan korektif sehingga tujuan atau kinerja yang
ditargetkan akan tetap tercapai.
Pemantauan dilakukan secara berkala dan terintegrasi lintas program,
melalui pertemuan mini lokakarya internal/bulanan, dan mini lokakarya
lintas sektor (3 bulan sekali) dengan menggunakan indikator kinerja
proses yang telah ditetapkan oleh Kepala Puskesmas pada awal tahun.
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
Pemantauan dan pengukuran hasil layanan dengan menggunakan
indikator kinerja/SPM dilakukan di akhir tahun untuk mengetahui
apakah target tercapai, dan bandingkan kecenderungan dengan
pencapaian tahun sebelumnya (menurun, meningkat, tetap).
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
Apabila terdapat indikator/ hasil UKM yang tidak sesuai, maka perlu
dilakukan penetapan ulang target untuk tahun berikutnya dengan
memperhatikan rencana lima tahunan puskesmas.
d. Analisis data
Hasil yang tidak sesuai atau tidak tercapai dilakukan analisis penyebab
masalah, dengan tahapan identifikasi masalah, tetapkan masalah prioritas,
tentukan penyebab masalah, tentukan alternatif pemecahan masalah, buat
keputusan pemecahan masalah yang akan direncanakan untuk tahun
depan, melalui mekanisme penyusunan perencanaan tingkat puskesmas.
e. Peningkatan berkelanjutan
Mekanisme yang harus dilakukan untuk mengendalikan peningkatan
berkelanjutan dengan manajemen mutu dengan tahapan/siklus :

Halaman| 40
perencanaan, pelaksanaan, analisis, dan tindak lanjut untuk semua
penyelenggaraan secara terus menerus.
f. Tindakan korektif
1) Tindakan perbaikan harus sesuai dengan penyebab ketidaksesuaian
yang ditemukan.
2) Puskemas mengambil tindakan perbaikan untuk mengurangi penyebab
ketidaksesuaian dalam rangka untuk mencegah ketidaksesuaian
terulang lagi.
3) Prosedur perbaikan harus mencakup
a) Meninjau ketidaksesuaian termasuk keluhan pelanggan.
b) Menentukan penyebab ketidaksesuaian.
c) Mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan untuk memastikan
ketidaksesuaian tidak terulang.
d) Menetukan dan menerapkan tindakan yang dibutuhkan.
e) Merekam hasil tindakan yang diambil.
f) Meninjau tindakan perbaikan yang diambil.
g. Tindakan preventif
1) Puskesmas menentukan tindakan untuk mengurangi penyebab
potensial ketidaksesuaian untuk mencegah peristiwa tersebut. Tindakan
pencegahan harus sesuai dengan penyebab masalah yang potensial.
2) Prosedur pencegahan harus mencakup
a. Menentukan potensi ketidaksesuaian dan penyebabnya.
b. Mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan untuk, mencegah peristiwa
ketidaksesuaian.
c. Menentukan dan menerapkan tindakan yang dibutuhkan.
d. Merekam hasil tindakan yang diambil.
e. Meninjau tindakan pencegahan yang diambil.

B. Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan)


1. Perencanaan Pelayanan Klinis
a. Kepala Puskesmas menetapkan, melaksanakan dan memelihara
Rencana Manajemen Mutu untuk mencapai tujuan dan sasaran
sesuai dengan kebijakan Puskesmas.
b. Rencana Manajemen Mutu yang ada di setiap unit kerja meliputi :
1) Perencanaan dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan
sasaran pada setiap fungsi yang berhubungan dalam Puskesmas.

Halaman| 41
2) Langkah kegiatan dan batas waktu yang dicapai.
c. Kepala Puskesmas mengadakan tinjauan rencana manajemen jika
ada perubahan pada aktivitas pelayanan, terjadi ketidaksesuaian,
pelayanan baru, atau adanya aktivitas Pengembangan Pelayanan
Puskesmas.
d. Setiap koordinator unit berkewajiban membuat perencanaan kerja untuk
unitnya masing - masing meliputi
1) Merencanakan sistem manajemen mutu untuk unit kerjanya.
2) Memastikan sistem manajemen mutu yang telah dibuat dijalankan
secara efektif.
3) Memastikan semua sasaran dan persyaratan yang telah ditetapkan
dicapai.
4) Memelihara / mempertahankan sistem manajemen mutu pada unitnya
5) Melakukan perbaikan / penyempurnaan sistem manajemen mutu
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
a. Puskesmas melakukan komunikasi dengan pelanggan. Setiap kali
melakukan komunikasi harus selalu dicatat.
b. Komunikasi dengan pelanggan diarahkan untuk memahami
kebutuhan/persyaratan pelanggan antara lain untuk :
1) Mendapatkan konfirmasi/ persyaratan pelayanan rawat jalan yang
diinginkan pelanggan
2) Menjawab pertanyaan-pertanyaan pelanggan,
3) Mengklarifikasi ketidak jelasan mengenai persyaratan pelanggan
4) Membahas kontrak / perubahan kontrak / perubahan persyaratan
5) Membahas masukan/ usul/ saran/ keluhan pelanggan
c. Catatan hasil komunikasi dengan pelanggan disimpan.
3. Pembelian/ pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:
a. Proses pembelian
Pembelian yang dilakukan Puskesmas Jomin dilakukan secara langsung
dan di bawah pengawasan dari dinas kesehatan. Pembelian yang
dilakukan terkait dengan operasional puskesmas baik menggunakan dana
APBD maupun dana dari BPJS. Untuk dana dari BPJS sebelum pembelian
dilakukan pengajuan Nota Pencairan Dana ke dinas kesehatan kota
sebelumnya. Setelah mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang
di dinas kesehatan kota baru puskesmas melakukan pembelian.
b. Verifikasi barang yang dibeli

Halaman| 42
Puskesmas Jomin memiliki tim Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP).
Tim ini bertugas dan bertanggung jawab memverifikasi semua barang yang
dibeli Puskesmas, melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan pengadaan
barang/jasa sesuai dengan ketentuan, menerima hasil pengadaan
barang/jasa setelah melalui pemeriksaan, membuat dan menandatangani
berita acara serah terima hasil pekerjaan.
c. Kontrak dengan pihak ketiga
Puskesmas Jomin tidak melakukan kontrak dengan pihak ketiga terkait
dengan pembelian/ pengadaan barang di puskesmas. Keadaan ini terjadi
karena pembelian yang dilakukan hanya skala kecil kurang dari 50 juta.
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
1) Proses pelayanan rawat jalan dipastikan dijalankan secara terkendali.
2) Pengendalian pelayanan rawat jalan dilaksanakan sesuai perencanaan.
3) Tiap unit menyediakan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk
setiap tindakan yang dipandang kritis.
4) SOP dibuat untuk membimbing petugas pelaksana agar dapat
melaksanakan proses pelayanan sesuai yang direncanakan.
5) Peralatan yang diperlukan untuk proses pelayanan rawat jalan
dipastikan tersedia dan memenuhi persyaratan.
b. Validasi proses pelayanan
1) Proses pelayanan rawat jalan dipastikan divalidasi sebelum
dilaksanakan
2) Validasi diarahkan untuk mengkonfirmasi dan membuktikan bahwa
proses yang akan dijalankan memiliki kemampuan untuk mencapai
hasil yang disyaratkan
3) Pelaksanaannya dikerjakan oleh personil yang ditugaskan sebagai
penanggung jawab pelaksana prosedur tersebut oleh koordinator unit.
c. Identifikasi dan ketelusuran
1) Semua tahap – tahap pelayanan rawat jalan harus dipastikan diberikan
identifikasi secara jelas.
2) Semua catatan medis pasien dan catatan lain yang terkait dengan
pelayanan rawat jalan harus dipastikan diberikan identifikasi secara
jelas.
3) Cara identifikasi harus dituangkan dalam instruksi penomoran status
pasien pelayanan rawat jalan.

Halaman| 43
4) Identifikasi dimaksudkan untuk menghindari kesalahan atau ketidak-
sesuaian yang tidak diinginkan.
5) Bilamana persyaratan ketelusuran merupakan suatu keharusan yang
dipersyaratkan oleh pelanggan maka identifikasi wajib dilaksanakan
berdasarkan persyaratan yang diminta pelanggan pada semua tahapan
6) Cara identifikasi diatur dalam instruksi penomoran kartu status pasien
d. Hak dan kewajiban pasien
1) Hak dan kewajiban pasien harus mudah dipahami dan dimengerti
pasien
2) Hak dan kewajiban pasien dengan mudah bisa diketahui dan dibaca
pasien
3) Hak dan kewajiban pasien bisa di letakkan di loket/tempat lain yang
mudah dibaca oleh pasien
4) Petugas memberitahu adanya hak dan kewajiban pasien melalui
penyuluhan
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan
1) Barang milik pelanggan adalah barang-barang yang bukan milik
Puskesmas yang berada di wilayah tanggung jawab Puskesmas
2) Barang milik pelanggan harus ditangani dengan hati-hati untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
3) Semua fungsi/ pihak yang secara langsung atau tidak langsung terlibat
dengan penggunaan, penyimpanan, pemeriksaan barang milik
pelanggan harus melakukan identifikasi, verifikasi, melindungi dan
mengamankan barang-barang milik pelanggan sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan.
4) Yang termasuk barang milik pelanggan adalah Kartu Status
Pasien/Rekam Medik Pasien, Spesimen dll
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
1) Kepala puskesmas membentuk tim keselamatan pasien puskesmas
(KPP)
2) Tim harus bisa melakukan identifikasi ,analisa resiko dan keselamatan
pasien serta tindak lanjut yang telah dilakukan
3) Tim harus melakukan pelaporan dan pencatatan bila ada insiden
kejadian yang dialami pasien dengan baik agar kejadian tersebut tidak
terulang kembali
4) Tim harus melaporkan semua insiden kepada kepala puskesmas

Halaman| 44
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis
Untuk menilai kinerja petugas di unit pelayanan, digunakan "indikator
kinerja klinis" sebagai salah satu upaya untuk melihat sejauh mana
komitmen dan kompetensi petugas. Diharapkan akan muncul kesadaran,
kemauan, dan kemampuan (skill) dari masing-masing petugas untuk selalu
dipelihara dan ditingkatkan secara terus menerus agar dapat memberikan
pelayanan yang baik dan bermutu.
Menilai kinerja petugas kesehatan di unit pelayanan dengan menggunakan
indikator kinerja klinis merupakan suatu langkah yang mempunyai
keuntungan ganda. Pertama, cara ini akan memberikan kesempatan bagi
petugas kesehatan untuk melakukan "self assessment“ sehingga dapat
mengetahui tingkat kemampuannya, dan berusaha untuk memperbaikinya.
Kedua akan memberikan kesempatan kepada pimpinan dan staf
Puskesmas yang lain untuk melaksanakan komunikasi internal yang efektif,
sehingga secara bersama-sama dapat melaksanakan evaluasi yang
mengarah pada perbaikan kinerja dan bermuara pada peningkatan mutu
pelayanan.
Dalam penilaian indikator pelayanan klinis beberapa hal perlu diperhatikan
yaitu: bahwa indikator yang digunakan memang dapat diukur dengan cara
pengukuran tertentu, hasil pengukurannya reliabel dan valid, serta relevan
untuk digunakan. Penilaian indikator pelayanan klinis dilakukan setiap 6
bulan sekali, dilakukan evaluasi dan tindak lanjut.
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
Keselamatan pasien Puskesmas adalah suatu keadaan tertentu dimana
segala bentuk sarana, prasarana dan tindakan pelayanan yang diberikan
kepada pasien tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien dan
keluarga pasien.
Pengukuran sistem keselamatan pasien diukur menggunakan assesment
risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien

Halaman| 45
Metode yang dilaksanakan Puskesmas Jomin dalam identifikasi risiko
adalah mengembangkan sistem pelaporan dan sistem analisis insiden.
1) Setiap terjadi Insiden Keselamatan Pasien diidentifikasi dan segera
dianalisa,
2) Hasil analisa dilaporkan ke Kepala Puskesmas untuk dievaluasi dan
didiskusikan dengan unit terkait untuk mencegah kejadian terulang
kembali,
3) Setiap terjadi Insiden harus tercatat
Manfaat pengembangan sistem pelaporan insiden antara lain (1)
memonitor terjadinya error sehingga diharapkan dapat mendorong
dilakukannya investigasi lebih lanjut; (2) menjadi awal proses pembelajaran
unfuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali; (3) memotivasi
seluruh karyawan Puskesmas untuk peduli akan bahaya/potensi bahaya
yang dapat berdampak kepada pasien.
d. Analisis dan tindak lanjut
Langkah selanjutnya adalah melaksanakan investigasi dan analisa baik
investigasi sederhana (simple investigation) maupun investigasi
komprehensif (root caux analysis). Penyebab insiden terbagi 2 (dua) yaitu:
1) Penyebab langsung (immediate / direct cause)
Penyebab yang langsung berhubungan dengan insiden/dampak
terhadap pasien.
2) Akar masalah (root cause)
Penyebab yang melatarbelakangi penyebab Iangsung (underlying
cause).
3) Setelah insiden selesai dianalisa, langkah selanjutnya dicarikan solusi
dan ditindaklanjuti.
Implementasi langkah analisis dan tidak lanjut, maka Puskesmas Jomin
menerapkan kewajibansebagai berikut:
1) Setiap kejadian harus dapat dianalisa penyebabnya dan dicatat dalam
buku laporan KTD, KTC, KPC dan KNC
2) Rencana tindak lanjut penanganan KTD, KTC, KPC atau KNC yang
telah disepakati dicatat dalam buku tindak lanjut KTD, KTC, KPC atau
KNC
e. Penerapan manajemen risiko klinis
1) Manajemen risiko klinis merupakan suatu Proses sistematis (mengenal,
mengevaluasi, mengendalikan, meminimalkan risiko secara

Halaman| 46
menyeluruh) yang dilakukan baik di Rumah sakit maupun di
Puskesmas dalam rangka mengurangi risiko akibat pelaksanaan
pelayanan medis. Risiko medik dapat berupa bahaya, kesalahan,
musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang merugikan pasien, terkait
dengan atau sebagai dampak asuhan klinik yang diberikan kepadanya,
2) Manajemen risiko dalam pelayanan klinis adalah suatu pendekatan
untuk mengenal keadaan yang menempatkan pasien pada suatu risiko
dan tindakan untuk mencegah terjadinya risiko tesebut :
a) Dengan mengenal kesalahan atau kemungkinan kesalahan selama
mendapat asuhan klinis,
b) Mengenal faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadi
kesalahan/risiko,
c) Belajar dari pengalaman terhadap setiap adanya adverse event,
d) Memastikan bahwa dilakukan tindakan untuk mencegah terjadi
kesalahan/risiko,
e) Membangun sistem untuk mengurangi terjadinya risiko.
3) Analisis risiko/ risk assesment pelayanan klinis menggunakan cara
menilai tingkat kegawatan dari risiko (severity assessment) dengan
metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis).
4) Evaluasi resiko dilakukan pada kasus yang terpilih berdasarkan
kegawatan risiko. Evaluasi dilakukan dengan mencari penyebab
masalah menggunakan Analisis Akar Masalah (RCA/Root Cause
Analysis) kemudian ditentukan apakah memerlukan tindakan perbaikan
(treatment) ataukah tidak.
5) Tujuan manajemen resiko klinis
a) Meminimalkan terjadinya medical error, adverse effect dan harms
pada pasien (membuat pasien lebih aman)
b) Meminimalkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan
biaya klaim yang harus menjadi tanggungan puskesmas dan dokter.
6) Sasaran manajemen resiko klinis
Puskesmas, Poskestren, Posyandu, Prolanis
7) Tahapan manajemen resiko klinis
a) Identifikasi Resiko: Keluhan pasien, klaim, laporan insiden, audit
medik
b) Pembahasan : Tim Manajemen Mutu Klinis, Koordinator Pemegang
Program

Halaman| 47
c) Kesimpulan : RCA (Root Cause Analysis): Tipe Medical error,
Sumber Medical Error; FMEA (Failure Mood and effect analysis):
Perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan, dll
d) Tindak Lanjut
8) Incident report
a) Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari
yang direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan
berdampak pada keselamatan pasien
b) Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien
pada keadaan beresiko
c) Pelaporan atas masalah atau kejadian yang bertendensi/ berpotensi
menghadapkan puskesmas terhadap tuntutan hukum
d) Masalah/ kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera,
tetapi termasuk juga kejadian yang potensial menyebabkan cedera
e) Pelaporan masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajarannuntuk
mengeliminasi atau menurunkan resiko
f) Pelaporan masalah/ kejadian yang mempunyai dampak terhadap
anggaran dan resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun
supplies
9) Sumber medical error
a) Manusia
(1) Kelelahan
(2) Kurang terlatih
(3) Komunikasi yang buruk
(4) Kekuasaan/Pengendalian
(5) Keterbatasan waktu
(6) Poor Judgement
(7) Keragu-raguan
(8) Logic error
(9) Over Confidence
b) Organisasi
(1) Rancang Bangun Kerja
(2) Perencanaan Kebikjakan
(3) Administrasi/Pembiayaan
(4) Kepemimpinan
(5) Manajemen supplay

Halaman| 48
(6) Supervisi/umpan balik
(7) Ketidakjelasan tugas
(8) Salah menempatkan personil
c) Teknikal
(1) Peralatan yang buruk
(2) Keterbatasan Peralatan
(3) Tidak memiliki decision report
(4) Kompleksitas
(5) Kurang integrasi
(6) Terlalu banyak informasi
(7) Tidak menggunakan checklist
10)Tipe medical error
a) Kekeliruan konsep
(1) Wrong concept of disease
(2) Wrong concept of treatment
b) Kekeliruan Diagnostik
(1) Misdiagnosis
(2) Late diagnosis
(3) Gagal melakukan prosedur diagnosis
(4) Menggunakan prosedur yang usang
(5) Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
(6) Hasil pemeriksaan penunjang
c) Kekeliruan Terapi
(1) Error melakukan tindakan medis
(2) Error memberikan terapi
(3) Error menetapkan dosis
(4) Error menetapkan jenis obat
(5) Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan
diagnosis yang jelas
(6) Melakukan tindakan medis yang tidak adekuat dan tidak ada
indikasi
(7) Teknis yang keliru
d) Kekeliruan Pencegahan
(1) Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan
(2) Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
e) Lainnya

Halaman| 49
(1) Gagal dalam berkomunikasi dengan pasien dan dengan tenaga
kesehatan lainnya
(2) Equipment failure
(3) Kegagalan system lainnya
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
a. Umum
1) Semua Poli/ Unit pelayanan melakukan pengukuran dan pemantauan
terhadap kegiatannya.
2) Pemantauan dan pengukuran direncanakan sebelum dilaksanakan.
3) Data kegiatan dikumpulkan untuk dianalisa.
4) Hasil pengukuran / pemantauan / analisa dipakai untuk :
a) Membuktikan kesesuaian pelayanan
b) Memastikan kesesuaian sistem mutu
c) Melakukan perbaikan secara terus-menerus
d) Memastikan tercapainya sasaran Mutu
5) Metoda pemantauan / pengukuran / analisa / perbaikan dipastikan
sesuai dengan tujuan.
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
a) Persepsi pelanggan dan kepuasan pelayanan yang diberikan
puskesmas harus dipantau 6 bulan sekali melalui survey kepuasan
pelanggan dan melalui survey harian
b) Pemantauan dimaksudkan untuk menilai dan mengukur kinerja
sistem mutu serta mengetahui apakah persyaratan pelanggan telah
dipenuhi.
c) Metode untuk memperoleh informasi dan pemanfaatan informasi
yang diperoleh dipastikan tertuang dalam prosedur.
d) Survey harian yang dilakukan tiap unit dengan koin digunakan untuk
memastikan tingkat kepuasan masing-masing unit setiap hari.
2) Audit internal
a) Tujuan audit adalah untuk memastikan sistem mutu di
implementasikan secara efektif dan hasilnya sesuai dengan yang
telah direncanakan.
b) Tim audit dibentuk oleh ketua tim akreditasi disahkan oleh kepala
puskesmas dan dibekali pelatihan (kalakarya) yang cukup sebelum
melaksanakan audit.

Halaman| 50
c) Rencana audit direncanakan oleh tim audit dengan
mempertimbangkan tingkat kepentingan dan kekritisan bagian yang
akan diaudit.
d) Audit harus dilakukan secara sistematis, objektif, terencana dan
terdokumentasi
e) Audit harus dilakukan sesuai dengan prosedur audit yang telah
ditetapkan setiap 6 bulan sekali.
f) Dalam setiap pelaksanaan audit, auditor harus memperhatikan hasil
audit yang terdahulu untuk mengevaluasi efektivitasnya.
g) Kriteria audit, lingkup, frekuensi dan metode-metode yang akan
digunakan dipastikan ditentukan dalam prosedur internal audit.
h) Pelaksanaan audit dilakukan secara objektif dan mengikuti
ketentuan persyaratan audit.
i) Koordinator poli / unit yang diperiksa bertanggung jawab untuk
menindak - lanjuti temuan audit pada bagiannya.
j) Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap tindakan-
tindakan yang telah diambil.
k) Tim audit bertanggung jawab terhadap hasil audit dan melapor
kepada Wakil Manajemen dengan tembusan kepada kepala
puskesmas.
3) Pemantauan dan pengukuran proses kinerja
a) Metode pemantauan dan pengukuran proses yang digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas sistem mutu dan pelayanan harus
menggunakan metode yang pantas untuk pemantauan.
b) Metode-metode yang digunakan harus dapat dibuktikan
kemampuannya untuk mencapai hasil yang telah direncanakan.
c) Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan koreksi
dan pencegahannya harus dilakukan untuk memastikan kesesuaian
terhadap pelayanan.
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
a) Pemantauan pelayanan dilakukan sesuai prosedur.
b) Tujuan pemantauan pelayanan untuk memastikan semua
persyaratan pelayanan terpenuhi.
c) Pemantauan dilaksanakan pada tahapan yang telah ditentukan.
d) Catatan hasil pemantauan harus dicatat termasuk personil yang
melaksanakan.

Halaman| 51
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
Puskesmas Jomin menjamin bahwa semua ketidaksesuaian diidentifikasi
serta dikendalikan untuk mencegah terjadinya penyimpangan. Semua
temuan ketidaksesuaian segera ditindaklanjuti dengan tindakan koreksi
untuk menghilangkan ketidaksesuaian dan dipisahkan untuk mencegah
berlarut-larutnya ketidaksesuaian tersebut. Pengendalian Hasil Pelayanan
yang Tidak Sesuai adalah sebagai berikut :
1) Hasil yang tidak sesuai dikendalikan serta dicegah agar tidak terjadi
lagi.
2) Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang untuk menangani
hasil pelayanan tidak sesuai harus ditetapkan dalam prosedur .
3) Hasil yang tidak sesuai harus dilakukan tindakan koreksi.
4) Ketidaksesuaian dan tindakan koreksi yang diambil harus dicatat
5) Bila mana pelayanan tidak sesuai dan telah terlanjur diterima oleh
pelanggan, maka Puskesmas Jomin harus mengambil langkah-langkah
yang sesuai untuk menanggulangi akibat /potensi akibatnya.
d. Analisa data
1) Data-data proses atau implementasi sistem mutu harus dikelola
dengan baik.
2) Data dianalisa dengan menggunakan teknik-tehnik yang sesuai,
misalkan menggunakan tehnik statistik.
3) Analisa data dilakukan oleh Tim Survey Kepuasan
Pelanggan/koordinator unit/penanggung jawab program untuk
mengetahui tanggapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan
puskesmas.
4) Analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidaksesuaian,
ketidakefektifan dan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.
5) Data dianalisa untuk memantau kepuasan pelanggan.
e. Peningkatan berkelanjutan
1) Seluruh karyawan dan pimpinan Puskesmas wajib melakukan
perbaikan secara terus menerus terhadap efektivitas sistem mutu
sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.
2) Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam
kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data survey
kepuasan pelanggan, tindakan perbaikan dan pencegahan serta Rapat
Tinjauan Manajemen

Halaman| 52
f. Tindakan korektif
1) Tindakan perbaikan harus sesuai dengan penyebab ketidaksesuaian
yang ditemukan.
2) Puskemas mengambil tindakan perbaikan untuk mengurangi penyebab
ketidaksesuaian dalam rangka untuk mencegah ketidaksesuaian
terulang lagi.
3) Prosedur perbaikan harus mencakup
a) Meninjau ketidaksesuaian termasuk keluhan pelanggan.
b) Menentukan penyebab ketidaksesuaian.
c) Mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan untuk memastikan
ketidaksesuaian tidak terulang.
d) Menentukan dan menerapkan tindakan yang dibutuhkan
e) Merekam hasil tindakan yang diambil.
f) Meninjau tindakan perbaikan yang diambil.
g. Tindakan preventif
1) Puskesmas menentukan tindakan untuk mengurangi penyebab
potensial ketidaksesuaian untuk mencegah peristiwa tersebut. Tindakan
pencegahan harus sesuai dengan penyebab masalah yang potensial.
2) Prosedur pencegahan harus mencakup
a) Menentukan potensi ketidaksesuaian dan penyebabnya.
b) Mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan untuk, mencegah peristiwa
ketidaksesuaian.
c) Menentukan dan menerapkan tindakan yang dibutuhkan.
d) Merekam hasil tindakan yang diambil.
e) Meninjau tindakan pencegahan yang diambil.

Halaman| 53
BAB VII
PENUTUP

Dengan pembuatan Pedoman Manual Mutu Puskesmas Jomin ini, diharapkan


bahwa proses pelaksanaan sistem manajemen mutu baik dalam penyelenggaraan
UKM maupun untuk penyelenggaraan pelayanan klinis yang akan diberlakukan di
Puskesmas Jomin dapat berjalan sesuai ketentuan yang sudah dibuat. bahwa
Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas Jomin dilakukan berorientasi pada
pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan dan harapan,
monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan.
Seluruh karyawan Puskesmas Jomin diharapkan berkomitmen untuk
menyelenggarakan pelayanan yang berorientasi pada pelanggan, memperhatikan
keselamatan pelanggan dan melakukan penyempurnaan yang berkelanjutan.
Akhirnya diharapkan sistem manajemen mutu yang diterapkan di puskesmas
Jomin akan senantiasa dapat terukur, akan selalu dimonitoring, sehingga dapat
mengendalikan berjalannya sistem , dapat terpelihara dan akan selalu
disempurnakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Halaman| 54
DAFTAR PUSTAKA

1. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat


Pertama, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Dasar Tahun 2015.
2. Peraturan Bupati Nomor 88 tahun 2012 tentang Tata Naskah Dinas di
Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Karawang.

Halaman| 55
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.3.11.EP1
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

PEDOMAN / MANUAL MUTU PUSKESMAS JOMIN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan peningkatan mutu dan kinerja


melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem
manajemen, sistem manajemen mutu, sistem penyelenggaraan
pelayanan dan program serta penerapan sistem manajemen risiko
maka perlu dilakukan perbaikan mutu puskesmas yang dilakukan
secara terus-menerus;
b. bahwa untuk menjamin terselenggaranya sistem manajemen mutu
puskesmas secara efektif dan efisien, maka dipandang perlu
menyusun pedoman mutu (manual mutu);
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu
ditetapkan Keputusan Kepala Puskesmas tentang Pedoman / Manual
Mutu Puskesmas Jomin;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang


Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 144);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman
Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggara Pelayanan
Publik;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama dan Tempat Praktek Mandiri;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 8 Tahun 2008
tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PEDOMAN / MANUAL


MUTU PUSKESMAS JOMIN.
Kesatu : Pedoman/Manual Mutu Puskesmas Jomin sebagaimana tercantum
dalam lampiran ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
surat keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di: Karawang


pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.3.11.EP4
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

PENGENDALIAN DOKUMEN DAN PENGENDALIAN REKAM IMPLEMENTASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa Puskesmas Jomin merupakan sarana pelayanan kesehatan


strata pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan masyarakat
(UKM) di wilayah kerja Puskesmas Jomin;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan perorangan
dan masyarakat yang bermutu perlu Penetapan pengendalian
dokumen dan pengendalian rekaman di Puskesmas Jomin;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Pengendalian
Dokumen dan Pengendalian Rekam Implementasi;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008
tentang Rekam Medis;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENGENDALIAN


DOKUMEN DAN PENGENDALIAN REKAM IMPLEMENTASI.
Kesatu : Penetapan pengendalian dokumen dan pengendalian rekaman Di
Puskesmas Jomin Adalah Sebagaimana Tercantum Dalam Lampiran
Merupakan Bagian Yang Tidak Terpisahkan Dari Keputusan Ini.
Kelima : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017
Tentang : Pengendalian Dokumen dan
Pengendalian Rekam Implementasi

PENGENDALIAN DOKUMEN DAN PENGENDALIAN REKAM


IMPLEMENTASI
A. Pengendalian Dokumen
Pedoman pengendalian dokumen ini ditujukan untuk memastikan semua dokumen regulasi
Puskesmas dapat dikelola dan dikendalikan secara efektif.
Ruang lingkup pengendalian dokumen adalah pengelolaan dan pengendalian semua
dokumen regulasi Puskesmas, baik yang berasal dari dalam/ internal maupun dari luar
Puskesmas (eksternal) dokumen dapat berbentuk Hard-Copy, soft-copy dan buku.
1. Penyusunan dokumen.
a. Identifikasi penyusunan dokumen
b. Proses penyusunan dokumen
1) Pemegang program bersama koordinator administrasi manajemen/ upaya
kesehatan/ klinis
a) Membuat draft dokumen
b) Melakukan pembahasan terhadap draft dokumen tersebut dengan unit
terkait
c) Mencetak agar pemeriksa melakukan pemeriksaan terhadap dokumen yang
telah disusun dan mendistribusikan hardcopy dokumen untuk diperiksa
kepada penanggung jawab mutu/Wakil manajemen mutu
2) Penanggung jawab Mutu/Wakil Manajemen Mutu
a) Melakukan pemeriksaaan terhadap dokumen yang telah disusun oleh
pemegang program dan koordinator
b) Jika setuju, maka melakukan persetujuan pada hardcopy untuk meminta
persetujuan kepala Puskesmas.
c) Jika tidak setuju, makan melakukan penolakan dokumen dan dikembalikan
kepada koordinator untuk direvisi.
2. Pengesahan dokumen.
a. Alur pengesahan dokumen
Keefektifan kesesuai dokumen yang telah disusun, ditinjau dan dievaluasi. Jika
telah sesuai ditandatangani dicantumkan tanggal efektifnya. Pengesahan
dokumen:
1) Kepala Puskesmas menerima dokumen yang telah diperiksa oleh penanggung
jawab manajemen mutu melalui hardcopy untuk ditinjau.
2) Jika setuju, maka melakukan persetujuan untuk menandatangani hardcopy
dokumen
3) Jika tidak setuju maka melakukan penolakan dan dikembalikan kepada
penanggung jawab manajemen mutu untuk direvisi.
b. Tabel pengesahan dokumen
No Level Dokumen Penanggung Jawab Diperiksa Disahkan
1 Surat Keputusan Penanggung Jawab Kasubag TU (Paraf Kepala
UKM/UKP/Admen sebelah kanan) Puskesmas
(Paraf sebelah kiri)
2 Pedoman/Panduan Penanggung Jawab Ketua Akreditasi (Paraf Kepala
UKM/UKP/Admen disebelah kanan) Puskesmas
(Paraf sebelah kiri)
3 SOP Penanggung Jawab Ketua Akreditasi (Paraf Kepala
UKM/UKP/Admen disebelah kanan) Puskesmas
(Paraf sebelah kiri)
4 KAK/KAP Penanggungjawab Penanggung Jawab Kepala
program (Paraf sebelah UKM/UKP/Admen Puskesmas
kiri) (Paraf sebelah kiri)
3. Pemberlakuan dokumen.
4. Pencatatan, penomeran, sosialisasi, distribusi dan penarikan dokumen.
a. Pencatatan dokumen
Pencatatan dalam daftar dokumen eksternal atau internal.
1) Dokumen eksternal yang merupakan regulasi-regulasi atau kebijakan-kebijakan
yang terkait, maupun input atau masukan dari masyarakat yang berupa harapn-
harapan terhadap produk atau output penyelenggaraan puskesmas.
2) Dokumen internal, berupa dokumen perencanaan, surat keputusan pimpinan,
pedoman kerja, kerangka acuan, SPO, instruksi kerja, rekaman, dokumen hasil
audit dan upaya perbaikan.
b. Penomeran dokumen
Metode penomoran dokumen ditetapkan sebagai berikut:
1) Kode klasifikasi Surat Keputusan (SK)
a) Kesehatan : 440
b) Kepegawaian : 800
c) Keuangan : 900
2) Pengkodean Dokumen
a) Surat Keputusan disingkat SK
Nomor: XXX/YYY/SK/PKM-JOMIN/AA/BB/CCCC
Contoh: 023/440/SK/PKM-JOMIN/I/02/2017
Keterangan:
XX : nomor urut SK,
YYY : Kode kesehatan,
SK : Surat Keputusan,
PKM-JOMIN : Puskesmas Jomin
AA : Bab Akreditasi,
BB : Bulan dan
CCCC : tahun mulai berlaku.

b) Standar Operasional Prosedur disingkat SOP


Nomor: XXX/YYY/SOP/AA/BB/CCCC
Contoh: 005/440/SOP/VI/05/2017
Keterangan:
XX : nomor urut SK,
YYY : Kode kesehatan,
SOP : Standar Operasional Prosedur,
AA : Bab Akreditasi,
BB : Bulan dan
CCCC : tahun mulai berlaku

c) Daftar Tilik/ Pedoman/ Panduan/ Kerangka acuan/ Dokumen Internal/


Dokumen Eksternal, penomerannya sama dengan Standar Operasional,
hanya SOP diganti dengan singkatan lain DT/ PDM/ PA/ KAK/ DI/ DE
(singkatan tersebut berurutan sesuai dengan poin diatas)
Penomeran seperti SOP hanya mengganti SOP menjadi PDM
Contoh:
Daftar Tilik Nomor: 031/440/DT/V/03/2017
Pedoman Nomor: 002/900/PDM/II/03/2017
Panduan Nomor: 056/440/PA/IX/06/2017
Kerangka Acuan Nomor: 021/440/KAK/VI/04/2017
Dokumen Internal lain Nomor: 044/440/DI/III/2017
Dokumen Eksternal Nomor: 092/440/DE/IX/2017
c. Sosialisasi dokumen
Agar semua dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana, maka perlu dilakukan
sosialisasi dokumen tersebut, khusus bagi SOP bila rumit maka untuk
melaksanakan SOP tersebut perlu dilakukan pelatihan.
d. Distribusi dokumen
1) Mendistribusikan dokumen yang sudah diberi stempet terkendali,
2) Tata cara pendistribusian dokumen
a) Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan dokumen kepada unit
upaya atau pelaksana yang memerlukan dokumen tersebt agar dapat
digunakan sebagai melaksanakan kegiatannya. Kegiatan ini dilakukan oleh
tim mutu atau bagian tata usaha sesuai pedoman tata naskah.
b) Distribusi harus memakai ekspedisi dan atau formulir tanda terima.
c) Dokumen terdiri dari dokumen terkendali dan dokumen tak terkendali
d) Penggandaannya dilakukan dengan mengkopi dokumen master.
e) Dokumen final dalam bentuk dokumen komputer disimpan tersendiri untuk
dipergunakan apabila terjadi perubahan/revisi atas dokumen yang sudah
disahkan.
f) Penggandaan dokumen terkendali dilakukan sebanyak jumlah penerimanya
yang dituangkan pada formulir daftar distribusi dokumen/ekspedisi.
g) Diberi cap/stempel pada setiap halaman depannya/cover dengan tulisan
“DOKUMEN TERKENDALI”
h) Untuk dokumen tidak terkendali, penggandaan dilakukan dengan
persetujuan resmi dari kepala Puskesmas. Pada halaman depan/cover
dokumen tidak terkendali diberi cap/stempel bertuliskan “Dokumen Tidak
Terkendali”
i) Dokumen hanya diberikan pada kelompok kerja atau organisasi lain yang
berkepentingan dengan dokumen tersebut dengan persetujuan kepala
Puskesmas.
e. Penarikan dokumen dan percetakan
1) Mendaftar dokumen internal yang disahkan dalam daftar induk dokumen
internal/ master list dokumen
2) Memperbanyak dokumen yang sudah mendapat persetujuan dengan jumlah
copy sesuai daftar pemegang dokumen.
3) Membubuhkan stempel “DOKUMEN TERKENDALI” terhadap copy dokumen.
4) Mendistribusikan dokumen kepada semua pemegang dokumen sesuai daftar
pemegang dokumen
5) Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen pengganti serta
mengisi format usulan penanambahan /penarikan dokumen.
6) Mengarsipkan dokumen induk yang sudah tidak berlaku dengan membubuhkan
stempel “KEDALUWARSA” dan kemudian menyimpan dokumen tersebut
selama 2 (dua) tahun.
7) Memberitahukan kepada seluruh unit kerja terkait tentang dokumen baru dan
atau penarikan dokumen lama.
5. Penyimpanan dokumen
a. Dokumen asli
Penyimpanan dan pengendalian dokumen asli/ master dilakukan oleh
SEKRETARIAT. Dokumen regulasi yang asli dikendalikan dengan menandai
“MASTER “ pada halaman depan/cover dan disimpan oleh sekretariat akreditasi.
Semua master dokumen dicatat di dalam dokumen formulir daftar induk dokumen
internal.
b. Tata cara pengarsipan dokumen akreditasi sebagai berikut:
1) Admen
Warna Map Dokumen : Biru (disatukan per kriteria dari instrumen
Akreditasi)
Keranjang Dokumen : Biru
2) Upaya Kesehatan/ UKM
Warna Map Dokumen : Kuning (disatukan perkriteria dari instrumen
Akreditasi)
Keranjang Dokumen : Kuning
3) Pelayanan klinis/ UKP
Warna Map Dokumen : Hijau (di satukan per kriteria dari instrumen
Akreditasi)
Keranjang Dokumen : Hijau
4) Menggunakan Sampul Dokumen yang sudah ditetapkan oleh ketua tim Admen
c. Dokumen fotocopy
Dokumen foto kopi disimpan di masing-masing unit upaya, dimana dokumen
tersebut dipergunakan. Bila diberlakukan lagi atau tidak dipergunakan maka unit
kerja wajib mengembalikan dokumen yang sudah tidak berlaku tersebut ke
sekretariat Tim Mutu atau bagian Tata Usaha sehingga unit kerja hanya ada
dokumen yang masih berlaku saja. Sekretariat Tim Mutu atau bagian Tata Usaha
dapat memusnahkan fotokopi dokumen yang tidak berlaku tersebut, namun untuk
dokumen yang asli agar tetap disimpan, dengan lama penyimpanan sesuai
ketentuan dalam retensi dokumen yang berlalu di Puskesmas Jomin.
d. Retensi dokumen
1) Dokumen Rekam Medis inaktif wajib disimpan sekurang kurangnya lima (5)
tahun untuk family Folder, untuk status Rekam Medis sementara dua (2) Tahun,
terhitung dari tanggal terakhir pasien berkunjung, setelah batas waktu
sebagaimana dimaksud diatas dilampaui, dan Pasien Meninggal rekam medis
dapat dimusnahkan, kecuali persetujuan tindakan dan persetujuan lain harus
disimpan dengan jangka waktu (10) tahun, terhitung dari tanggal kunjungan.
2) Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani di puskesmas harus dipelihara
dan disimpan minimal dua (2) tahun.
6. Penataan, Pencarian kembali dan perubahan/ revisi dokumen
a. Penataan dokumen
Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen akreditasi dikelompokkan
masing-masing bab dengan diurutkan setiap urutan kriteria dan elemen penilaian,
dan diberikan daftar secara berurutan.
b. Pencarian kembali
Untuk memudahkan di dalam pencarian kembali dokumen-dokumen akreditasi
dikelompokkan per masing-masing bab/ kelompok pelayanan/ upaya.
c. Perubahan/revisi dokumen
1) Semua personil yang terlibat pada suatu proses dapat mengajukan usulan
perubahan dokumen. Usulan diajukan kepada Tim Mutu, dengan menggunakan
formulir permintaan perubahan dokumen.
2) Semua usulan dievaluasi sesuai dengan jenis permintannya dan alasan
perubahan yang disampaikan.
3) Untuk perubahan yang bersifat redaksional atau penambahan keterangan tanpa
mengubah susbtansi dan maksud daripada isi materi tidak dilakukan perubahan
nomor revisi, hanya dicatat dalam catatan perubahan dokumen
4) Dokumen yang telah direvisi didistribusikan ke unit terkait dengan
menggunakan formulir pengiriman dan pengembalian dokumen yang dilengkapi
dengan formilir catatan perubahan dokumen.
5) Revisi dapat dilakukan sampai revisi 100, setelah itu dokumen harus terbit
ulang dan kembali ke revisi 00.
6) Penomoran formulir yang direvisi dilakukan dengan menambahkan perubahan
nomor revisi. Contoh Revisi (Rev.01).
7) Semua dokumen yang diganti dengan revisi terbaru dan dokumen yang tidak
berlaku dikembalikan pada SEKRETARIAT
8) Dokumen kadaluarsa yang berasal dari master dokumen diberi cap/stempel
“KADALUARSA” dan tetap dipelihara untuk satu atau dua kali periode
perubahan sedangkan dokumen lama dokumen yang terkendali yang tersebar
ditarik untuk dimusnahkan.
Khusus untuk dokumen eksternal yang dicap salinan terkendali, apabila mengalami
perubahan, dokumen yang sudah mengalami perubahan ditarik, dipisahkan dan
dimusnahkan atau jika disimpan diberi identifikasi kadaluarsa.
7. Pemusnahan dokumen
a. Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
b. Memusnahkan dokumen lama yang sudah tidak berlaku
c. Ketentuan waktu pemusnahan dokuman;
1) Dokumen Rekam Medis inaktif dapat dimusnahkan sekurang kurangnya lima (5)
tahun untuk family Folder,
2) Status Rekam Medis sementara dapat dimusnahkan minimal dua (2) Tahun,
terhitung dari tanggal terakhir pasien berkunjung, setelah batas waktu
sebagaimana dimaksud diatas dilampaui, dan
3) Rekam medis pasien meninggal dapat segera dimusnahkan,
4) Persetujuan tindakan dan persetujuan lain harus disimpan dengan jangka waktu
(10) tahun, terhitung dari tanggal kunjungan.
5) Dokumen induk yang sudah tidak berlaku (dengan cap “KEDALUWARSA”) baru
dapat dimusnahkan minimal setelah 2 (dua) tahun

B. Pengendalian Rekam Implementasi


a. Rekam implementasi adalah dokumen yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan yang
dilakukan atau hasil yang dicapai sesuai kegiatan yang direncanakan.
b. Rekam/ catatan implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga harus
dikendalikan. Puskesmas menetapkan SOP terdokumentasi untuk mendefinisikan
pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan,
pengambilan, lama simpan dan pemusnahan.
c. Rekam implementasi harus dapat terbaca, segera dapat teridentifikasi dan dapat
diakses kembali.

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.3.12.EP1
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

KOMUNIKASI INTERNAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa Puskesmas Jomin merupakan sarana pelayanan kesehatan


strata pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan masyarakat
(UKM) di wilayah kerja Puskesmas Jomin;
b. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat
diperlukan komunikasi yang baik antara petugas di Puskesmas Jomin;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Komunikasi Internal;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/KEPMENKES/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/ kota;
6. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KOMUNIKASI


INTERNAL.
Kesatu : Penetapan Komunikasi Internal di Puskesmas Jomin adalah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari keputusan ini.
Kelima : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di: Karawang


pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017
Tentang : Komunikasi Internal

KOMUNIKASI INTERNAL

1. Komunikasi internal antara Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab Upaya Puskesmas


dan Pelaksana, dilaksanakan agar Upaya Puskesmas dan kegiatan Puskesmas
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
2. Untuk melaksanakan Upaya/Kegiatan Puskesmas secara efektif dan efisien, Pimpinan
Puskesmas perlu melakukan komunikasi internal dengan Penanggungjawab dan
Pelaksana kegiatan. Komunikasi internal dapat dilakukan dalam bentuk pertemuan-
pertemuan yang diselenggarakan secara periodic (seperti lokakarya mini bulanan , staff
meeting) maupun sesuai kebutuhan, serta menggunakan media dan teknologi
komunikasi yang tersedia.
3. Komunikasi internal dilakukan untuk koordinasi dan membahas perencanaan,
pelaksanaan dan permasalahan dalam pelaksanaan Upaya/Kegiatan Puskesmas.
4. Komunikasi internal dilaksanakan dengan melibatkan seluruh karyawan atau karyawan
tertentu dan didokumentasikan.
5. Dibuat rencana tindak lanjut yang nyata terhadap rekomendasi hasil komunikasi
internal.

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.3.13.EP2
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa dalam upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas


diupayakan agar tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. Kajian
perlu dilakukan untuk menilai sejauh mana dampak negatif mungkin
terjadi sehingga dapat dilakukan perbaikan dan pencegahan.;
b. bahwa lingkungan kerja puskesmas meliputi kondisi – kondisi
pekerjaan termasuk kondisi fisik,, lingkungan dan faktor – faktor lain
seperti kebisingan, temperature , kelembaban, pencahayaan atau
cuaca terhadap keamanan gangguan lingkungan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang penerapan
Manajemen Resiko di Puskesmas Jomin;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter
dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
4. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik;
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/KEPMENKES/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/ kota;
7. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENERAPAN


MANAJEMEN RISIKO.
Kesatu : Penerapan Manajemen Risiko di Puskesmas Jomin adalah sebagaimana
tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keputusan ini.
Kelima : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017
Tentang : Penerapan Manajemen Risiko

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO


A. PENGERTIAN
DEFINISI:
 Yang dimaksud dengan risiko adalah kerugian yang mungkin terjadi pada tiap unit, waktu
atau kegiatan
 Manajemen risiko adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi, menilai dan
menyusun prioritas risiko, dengan tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan
dampaknya. Pendekatan manajemen risiko difokuskan pada kejadian yang telah terjadi
(reaktif) dan potensial terjadi (proaktif) dengan menerapkan manajemen risiko terintegrasi
yang memprioritaskan keselamatan pasien, melalui revisi pengembangan proses, fungsi
dan layanan.

B. ELEMEN KUNCI DISAIN PROGRAM MANAJEMEN RISIKO


1. TUJUAN
Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan dan
memanfaatkan proses untuk mengidentifikasi, mengurangi atau menghilangkan risiko
kerugian:
a. Untuk mengurangi mortality dan morbidity, dengan memperbaiki pelayanan kepada
pasien melalui identifikasi dan analisa, untuk mengurangi risiko yang dapat mencegah
pasien dari cedera atau kecacatan terkait keselamatan pasien.
b. Untuk meningkatkan pelayanan pasien dengan mencegah penyimpangan hasil, melalui
pendekatan sistematis, terkoordinasi dan berkesinambungan untuk meningkatkan
keselamatan pasien.
c. Untuk melindungi orang dan asset serta keuangan Puskesmas akibat kehilangan karena
terjadinya insiden, akibat manajemen yang tidak efektif, dengan meningkatkan perbaikan
berkesinambungan pada proses pelayanan pasien melalui lingkungan yang diciptakan
dengan aman.

2. KEWENANGAN.
Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten
Humbang Hasundutan selaku pemilik puskesmas memiliki tanggung-jawab utama menjamin
penyediaan lingkungan yang aman untuk memberikan pelayanan kesehatan. Dinas
Kesehatan Kabupaten Humbang Hasundutan mendelegasikan kewenangan kepada Kepala
Puskesmas Saitnihuta untuk membentuk organisasi manajemen risiko yang komprehensif
dan berperan secara luas.
Kepala UPT Puskesmas Saitnihuta menugaskan kepada Tim Peningkatan Mutu
Layanan dan Keselamatan Pasien untuk melaksanakan tugas manajemen risiko, dan
bertanggung jawab mengkoordinasikan kegiatan manajemen risiko dengan Kepala
Puskesmas, semua anggota staf medis, semua pegawai dan dengan pihak luar Puskesmas .

3. KOORDINASI.
Karena fungsi manajemen risiko sangat luas dan kegiatan Puskesmas yang sangat
beragam, maka untuk keberhasilan program manajemen risiko, Puskesmas harus
menetapkan mekanisme koordinasi baik secara formal maupun informal antara manajemen
risiko professional dengan semua unit layanan struktural dan fungsional Puskesmas serta
fungsi lain di dalam dan di luar Puskesmas .
Kepala Puskesmas, berfungsi sebagai pembuat keputusan untuk berbagai kegiatan
penting dalam program manajemen risiko. Bagian Keuangan bertanggung-jawab dalam
pembiayaan dan memberikan informasi yang berharga untuk program manajemen risiko,
mengawasi operasi keuangan sesuai dengan dana yang ada dan mengawasi kinerja analisis
keuangan Puskesmas. Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian, bertanggung jawab untuk
mengembangkan efektifitas uraian tugas dan proses penilaian kinerja, pemeriksaan latar
belakang pegawai, verifikasi izin, pemberian cuti pegawai dan pemeriksaan kesehatan
pegawai secara berkala yang semuanya penting untuk mencegah serta melindungi staf
medis dan non medis yang melakukan tindakan/ pelayanan.
Ketua Tim Peningkatan Mutu Layanan dan Keselamatan Pasien memiliki tanggung
jawab utama membantu manajemen risiko dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
Puskesmas dan keselamatan pasien. Tugas Tim Peningkatan Mutu Layanan dan
Keselamatan Pasien dalam hal manajemen risiko sebagai berikut :
a. Mencegah dan mengurangi kerugian sebagai berikut : Mengembangkan mekanisme
identifikasi risiko seperti laporan insiden, rujukan staf, tinjauan rekam medik, tinjauan
keluhan pasien.
b. Mengembangkan dan memelihara hubungan kolaborasi dengan unit layanan terkait yaitu
semua ruang/unit pelayanan.
c. Mengembangkan aturan dan prosedur di area yang rentan terjadi risiko seperti informed
consent, kerahasiaan dan penanganan kejadian sentinel.
d. Membuat dan menyampaikan laporan kinerja tahunan kepada Kepala Puskesmas

C. KEGIATAN
Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan dan
memanfaatkan proses untuk mengidentifikasi, mengurangi atau menghilangkan risiko
kerugian. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan:
1. Mengidentifikasi semua risiko dan bahaya untuk mencegah dan memperbaiki kondisi
berbahaya yang dapat menimbulkan risiko yang tidak perlu untuk pegawai, pasien dan
lain- lain.
2. Meninjau kebijakan dan prosedur (SK dan SOP) untuk direvisi agar dihasilkan pelayanan
yang sesuai, dan dilakukan monitoring agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan.
3. Investigasi kejadian tidak diharapkan untuk menilai dan menentukan bagaimana agar
kejadian serupa dapat dihindari.
4. Menangani keluhan, menyelesaikan sengketa dan meningkatkan mutu pelayanan pasien.

D. PROSES MANAJEMEN RISIKO


Manajemen risiko adalah proses yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Risiko
mungkin terpapar kepada pasien, staf, pengunjung dan organisasi yang terus-menerus
berubah dan harus diidentifikasi.
Program manajemen risiko menggunakan 5 tahapan proses yaitu:
1. Menetapkan lingkup manajemen risiko
2. Identifikasi risiko.
3. Analisis risiko.
4. Evaluasi risiko.
5. Tindakan terhadap risiko.

1. Menetapkan lingkup manajemen risiko, yaitu :


a. Risiko terhadap pasien terkait pelayanan
b. Risiko terhadap staf medis
c. Risiko terhadap staf/ pegawai
d. Risiko terhadap sarana prasarana fasilitas/ asset Puskesmas
e. Risiko terhadap keuangan
f. Risiko-risiko lain
2. Identifikasi Risiko, dilakukan melalui :
a. Hasil audit
b. Komplain pasien/keluarga
c. Hasil survei kepuasan
d. Insiden KTD, KTC, KPC, KNC
3. Analisis Risiko
a. Analisis risiko diawali dengan melakukan analisis tingkat keparahan risiko
b. Untuk kejadian sentinel dan KTD : lakukan Root Cause Analysis (RCA)
c. Upaya proaktif untuk memperbaiki suatu proses/prosedur pelayanan : lakukan Failure
Mode & Effect Analysis (FMEA)
4. Evaluasi Risiko (Penilaian Risiko)
a. Kegiatan untuk menetapkan apakah suatu risiko memerlukan tindakan penanganan
tertentu (treatment) atau tidak.
b. Jika ya : susun rencana tindak lanjut (tindakan risiko)
5. Tindakan terhadap Risiko
Bila memungkinkan paparan risiko perlu dieliminasi. Contohnya memperbaiki alat yang
rusak, memberikan pendidikan pada staf medis yang belum mendapatkan edukasi tentang
prosedur pengoperasian alat. Bila risiko tidak dapat dieliminasi, maka perlu dicari teknik lain
untuk menurunkan risiko kerugian.

E. SISTEM PELAPORAN INSIDEN


Laporan Insiden adalah laporan secara tertulis setiap keadaan yang tidak konsisten
dengan kegiatan/ prosedur rutin yang berlangsung di puskesmas terutama untuk pelayanan
kepada pasien. Tujuan umum laporan insiden Puskesmas adalah menurunnya Insiden
Keselamatan Pasien (KTD, KTC, KNC) dan Kondisi Potensial cedera (KPC) untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.

Jenis-jenis insiden dan kondisi yang harus dilaporkan sebagai berikut:


1. Kejadian sentinel adalah insiden yang mengakibatkan kematian atau cedera yang
serius sebagai berikut
a. Kematian yang tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan penyakit pasien
atau kondisi yang mendasari penyakitnya (contoh bunuh diri)
b. Kehilangan fungsi yang tidak terkait dengan perjalanan penyakit pasien atau
kondisi yang mendasari penyakitnya.
c. Salah tempat, salah prosedur, salah pasien bedah.
d. Bayi yang diculik atau bayi yang diserahkan kepada orang lain yang bukan orang
tuanya.
2. Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah insiden yang
mengakibatkan cedera pada pasien.
3. Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden yang sudah terpapar
ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.
4. Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC adalah terjadinyainsiden yang
belum sampai terpapar ke pasien.
5. Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC adalah kondisi yangsangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.

Tipe Insiden :
1. Administrasi Klinis
2. Proses / Prosedur klinis
3. Dokumentasi
4. Proses Medikasi / Cairan Infus
5. Oxigen
6. Alat Medis
7. Perilaku pasien
8. Pasien jatuh
9. Pasien Kecelakaan
10. Infrastruktur / Sarana / Bangunan
11. Sumber daya / Manajemen
12. Laboratorium

Pelaporan insiden. Yang bertanggung jawab dalam pelaporan insiden adalah :


- Staf Puskesmas yang pertama menemukan kejadian
- Staf Puskesmas yang terlibat dengan kejadian.
F. INVESTIGASI INSIDEN
Invesigasi insiden adalah proses pengkajian ulang laporan insiden dengan mencatat
ringkasan kejadian secara kronologis dan mengidentifikasi masalah pelayanan, mencatat
staf yg terlibat dan mewawancarai mereka.
Langkah-langkah melakukan investigasi :
1. Pengumpulan data: observasi, dokumentasi dan interview (wawancara).
2. Tentukan penyebab insiden dengan menggunakan 5 why :
 Penyebab langsung (immediate/ direct cause): penyebab yang berhubungan langsung
dengan insiden/ dampak terhadap pasien.
 Akar masalah (root cause): penyebab yang melatar belakangi penyebab langsung
(underlying cause).
3. Rekomendasi : buat rekomendasi tindak lanjut.
4. Tindakan yang akan dilakukan: tentukan penanggung jawab dan tanggal pelaksanaan

G. EVALUASI PROGRAM MANAJEMEN RISIKO


Program manajemen risiko dan kemajuan untuk mencapai tujuan yang telah disusun
dalam rencana, ditinjau minimal sekali 2 (dua) tahun oleh kepala Puskesmas.

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.3.14.EP1
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

PENILAIAN KINERJA OLEH KEPALA PUSKESMAS DAN PENANGGUNGJAWAB

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa untuk mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil


cakupan dan mutu kegiatan serta manajemen akhir Puskesmas pada
akhir kegiatan
b. bahwa untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas dibanding dengan
Puskesmas lain diakhir tahun
c. bahwa untuk mendapatkan informasi analisa kinerja Puskesmas dan
bahan masukan dari DKK guna penyusunan rencana kegiatan tahun
depan;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a, b dan c, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Penilaian Kinerja
Oleh Kepala Puskesmas dan Penanggungjawab;.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/KEPMENKES/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/ kota;
6. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENILAIAN KINERJA


OLEH KEPALA PUSKESMAS DAN PENANGGUNGJAWAB.
Kesatu : Menetapkan mekanisme penilaian kinerja dan tim penilaian Kinerja
Penanggungjawab Program di Puskesmas Jomin.
Kedua : Personil yang melaksanakan Penilaian kinerja oleh Kepala Puskesmas
dan Penanggungjawab Program di Puskesmas Jomin sebagaimana
tersebut dalam lampiran keputusan ini.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017
Tentang : Penilaian Kinerja Oleh Kepala Puskesmas
Dan Penanggungjawab

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS JOMIN


I. PENUNJUKKAN PERSONIL PENILAIAN KINERJA
JABATAN DALAM
NO NAMA JABATAN DALAM TIM
INSTANSI
1. dr. H. Elfis Kepala Puskesmas Penilai Kinerja Jabatan Fungsional
Yunandar, MM Tertentu
2. Neneng Rohayati, Ka Sub Bag TU Penilai Kinerja Jabatan Fungsional Umum
SE
3. dr. Rosa Dokter Umum Penilai Kinerja Kegiatan UKP
Rachmawati
4. drg. Yani Yahya Dokter Gigi Penilai Kinerja Kegiatan UKM

II. PROSEDUR PENILAIAN KINERJA


a. Kepala Puskesmas membentuk tim penilai kerja untuk mengumpulkan hasil
pencapaian
b. Masing-masing koordinator program hasil kegiatan mengumpulkan data pencapaian
dengan memperhitungkan cakupan dan mutu, bila hal tersebut memungkinkan
c. Masing-masing koordinator program melakukan perhitungan/analisa data kemudian
memasukan ke dalam form penilaian kerja
d. Masing-masing koordinator program melakukan analisa masalah identifikasi kendala
dan hambatan, mencari penyebab permasalahan dan mengenali faktor pendukung dan
penghambat
e. Tim penilai kerja menyusun rencana tindak lanjut (RTL)
f. Puskesmas mengadakan pertemuan evaluasi tahunan yang melibatkan DKK guna
presentasi hasil kinerja selama setahun apakah sudah sesuai visi, misi dan tujuan
Puskesmas
g. Puskesmas mendapatkan umpan balik hasil presentasi dari DKK serta mendapatkan
informasi guna penyusunan tahun berikutnya
h. Menyajikan hasil cakupan dalam bentuk grafik

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.3.14.EP3
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/I/ /2017

TENTANG

PENTAHAPAN PENCAPAIAN KINERJA UKM DAN UKP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa Puskesmas Jomin merupakan sarana pelayanan kesehatan


strata pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan masyarakat
(UKM) di wilayah kerja Puskesmas Jomin;
b. bahwa untuk menilai apakah pencapaian kinerja UKM dan UKP
mencapai tujuan yang diharapkan dan apakah sesuai dengan
kebutuhan dan harapan masyarakat atau sasaran kegiatan UKM dan
UKP perlu dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan UKM
dan UKP;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Pentahapan
Pencapaian Kinerja UKM dan UKP;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/KEPMENKES/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/ kota;
6. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENTAHAPAN


PENCAPAIAN KINERJA UKM DAN UKP.
Kesatu : Apakah pencapaian kinerja UKM dan UKP mencapai tujuan yang
diharapkan dan apakah sesuai dengan kebutuhan dan harapan
masyarakat atau sasaran kegiatan UKM dan UKP perlu dilakukan
evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan UKM dan UKP.
Kedua : Evaluasi dilakukan dengan adanya indikator-indikator dan target dari
Dinas Kesehatan Karawang dan disesuaikan dengan kemampuan
Puskesmas.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.3.15.EP5
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

AUDIT PENILAIAN KINERJA PENGELOLA KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memenuhi akuntabilitas dan efisiensi


penggunaan anggaran dalam penyelenggaraan pelayanan
Puskesmas Jomin;
b. bahwa guna kelancaran dan tertib administrasi keuangan Puskesmas
maka perlu melakukan audit terhadap kinerja pengelola keuangan
Puskesmas;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Audit Penilaian
Kinerja Pengelola Keuangan;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/KEPMENKES/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/ kota;
6. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG AUDIT PENILAIAN


KINERJA PENGELOLA KEUANGAN.
Kesatu : Menunjuk dan menetapkan tim audit internal sebagai tim audit penilaian
kinerja keuangan Puskesmas Jomin.
Kedua : Audit penilaian kinerja keuangan akan dilakukan oleh tim audit setiap 3
bulan sekali.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.3.15. EP2
KEPUTUSAN
2.3.16. EP1
2.3.16.EP2 KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGELOLA KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memenuhi akuntabilitas dan efisiensi


penggunaan anggaran dalam penyelenggaraan pelayanan baik dalam
gedung, maupun untuk pelaksanaan upaya Puskesmas dan kegiatan
pelayanan Puskesmas Jomin;
b. bahwa pengelolaan keuangan Puskesmas Jomin, perlu dilakukan
secara profesional dan dijabarkan dalam uraian tugas dan tanggung
jawab pengelolah keuangan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a, b dan c, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Uraian Tugas dan
Tanggung Jawab Pengelolaan Keuangan;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/KEPMENKES/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/ kota;
6. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG URAIAN TUGAS DAN


TANGGUNG JAWAB PENGELOLA KEUANGAN.
Kesatu : Menetapkan uraian tugas dan tanggung jawab pengelola keuangan
Puskesmas Jomin sebagimana terlampir dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua : Uraian tugas dan tanggung jawab pengelola keuangan dalam surat
keputusan ini selanjutnya dijabarkan ke dalam rincian uraian tugas
pegawai sesuai struktur organisasi Puskesmas Jomin.
Ketiga : Segala biaya yang timbul sebagai akibat dikeluarkannya surat keputusan
ini dibebankan kepada anggaran Puskesmas Jomin dan sumber dana
lainnya yang sah.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017
Tentang : Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab
Pengelola Keuangan

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGELOLA KEUANGAN


PUSKESMAS JOMIN

1. Anggaran yang tersedia di Puskesmas baik untuk pelayanan di dalam gedung


Puskesmas, maupun untuk pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas perlu dikelola dengan baik untuk akuntabilitas dan efisiensi dalam
penggunaan anggaran.
2. Pimpinan Puskesmas mengikutsertakan Penanggungjawab Upaya Puskesmas dan
pelaksana dalam pengelolaan anggaran Puskesmas mulai dari perencanaan anggaran,
penggunaan anggaran maupun monitoring penggunaan anggaran.
3. Untuk mengelola keuangan Puskesmas perlu ditetapkan pengelola keuangan sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Pengelola keuangan yang diperlukan dan ditetapkan
Dinas kesehatan Kabupaten Karawang adalah sebagai berikut :
a. Pengelola keuangan UUDP (Uang-uang yang dapat Dipertangungjawabkan)
b. Pengelola keuangan Kapitasi
c. Pengelola keuangan BOK (Biaya Operasional Kesehatan )
d. Pengelola Keuangan PENTOR (Penerima dan Penyetor )

Penanggungjawab Pengelola Keuangan UUDP :


Nama Pengelola : drg. Yani Yahya
NIP : 19690918 200501 2 008
Pendidikan : S1 Kedokteran Gigi
a. TugasPokok :
Melaksanakan Pengelolaan/ Penatausahaan UUDP dengan tertib sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
b. Uraian Tugas :
1) Mempelajari standar, pedoman, dan prosedur kerja serta peraturan
2) perundangan yang berlaku dengan tugas- tugas perbendaharaan;
3) Menyiapkan Buku Kas Umum (BKU), buku pembantu lainnya;
4) Menyelenggarakan pengurusan keuangan (menerima, menyimpan dan
mengeluarkan);
5) Menyelenggarakan pembukuan meliputi Buku Kas Umum dan Buku Kas
Pembantu;
6) Melakukan tindak pengamanan kas dan pengurusannya untuk menghindarkan
ketekoran, kecurian, kesalahan pembayaran;
7) Membukukan SPJ hasil kegiatan dalam BKU;
8) Membuat laporan bulanan yang ditandatangani oleh kepala Puskesmas, dan
melaporkan kepada Dinas Kesehatan.
9) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.

Penanggungjawab Pengelola keuangan Kapitasi :


Nama Pengelola : Dian Purwantina, AMK
NIP : 19790514 200312 2 003
Pendidikan : D III Keperawatan
a. TugasPokok :
Melaksanakan Pengelolaan Keuangan dan penatausahaan dana kapitasi JKN
b. Uraian Tugas :
1) Mengajukan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahunan bersumber dana Kapitasi
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN);
2) Melakukan sosialisasi RKA ke Lintas pogram maupun Lintas sektor;
3) Mengajukan RKA ke Dinas Kesehatan, setelah disetujui oleh Kepala Puskesmas;
4) Mengambil RKA yang sudah disetujui Dinkes,Pemda dan DPRD berupa DPA
(Dokumen Penggunaan Anggaran);
5) Mensosialisasikan DPA ke seluruh Staff Puskesmas;
6) Membuat perencanaan pengguaan anggaran bersumber kapitasi;
7) Pengambilan rekening koran ke Bank setiap bulan;
8) Pengambilan Uang sesuai perencaan kebutuhan dengan menggunakan cek Giro
sesudah ditandatangani oleh Kepala Puskesmas;
9) Pembelanjaan dana kapitasi sesuai perencanaan sesudah konsultasi kepada
Pejabat Pengadaan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang;
10) Membuat Pelaporan /adminstrasi keuangan dana Kapitasi;
11) Pengambilan uang non Kapitasi ke Bank dan menyetorkan ke Dinas Kesehatan;
12)SPJ hasil kegiatan dalam BKU;
13)Pembayaran pajak-pajak, pengembalian jasa giro/bunga ke Bank BJB;
14)Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.

Penanggungjawab Pengelola keuangan BOK


Nama Pengelola : Wike Widuri, SKM
NIP : 19811120 200501 2 014
Pendidikan : S1 Kesehatan Masyarakat
a. Tugas Pokok :
Melaksanakan Pengelolaan keuangan bersumber dana BOK
b. Uraian Tugas :
1) Membuat POA , RPK tahunan dan bulanan bersumber dana dari BOK
2) Melakukan sosialisasi Program BOK kepada Lintas program dan lintas sektor
3) Melakukan konsultasi teknis BOK ke Dinas Kesehatan
4) Mengumpulkan SPJ hasil kegiatan dari semua program Mencairkan dana BOK
sesuai dengan POA setelah mendapat persetujuan Dinas
kesehatan,Mendistribusikan dana BOK sesuai dengan POA
5) Membukukan semua penerimaan dan pengeluaran terhadap uang yang
dikelolanya ke dalam Buku Kas Tunai (BKU);
6) Mempertanggungjawabkan dalam bentuk dokumen pengeluaran (kuitansi) atas
pelaksanaan kegiatan;
7) Melaporkan pertanggungjawaban keuangan kepada Bendahara Pengeluaran
Satker BOK Dinas Kesehatan Kabupaten, berupa laporan realisasi keuangan
Puskesmas dengan melampirkan copy bukti-bukti pengeluarandi Puskesmas yang
ditandatangani oleh pengelola keuangan dan ketua (Kepala Puskesmas) ;
8) Mengembalikan sisa uang yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada
bendahara pengeluaran pada akhir tahun anggaran;
9) Memungut dan menyetorkan pajak sesuai peruntukannya;
10) Menyimpan dengan baik dan aman seluruh bukti asli pertanggungjawaban
keuangan
11) Pemanfaatan dana BOK di Puskesmas harus dilaporkan dan dipublikasikan di
papan pengumuman Puskesmas atau kantor kecamatan setiap 3 bulan;
12) Pengelola keuangan membuat laporan cakupan program yang berasal dari
berbagai sumber biaya termasuk BOK secara rutin ke Dinas Kesehatan
Kabupaten dengan menggunakan format laporan yang berlaku.

Penanggungjawab Pengelola Keuangan PENTOR


Nama Pengelola : Hj. Yeti Sumiati, Amd.Keb
NIP : 19730302 199301 2 002
Pendidikan : D III Kebidanan
a. Tugas Pokok :
Menyelenggarakan penatausahaan terhadap seluruh penerimaan dan penyetoran atas
Penerimaan yang menjadi tanggungjawabnya.
b. Uraian Tugas :
1) Menyiapkan buku-buku / format-format laporan
2) Melakukan pencatatan penerimaan uang harian
3) Melakukan penyetoran uang hasil ke Dinas Kesehatan 1 minggu 1 kali
4) Mencatat seluruh penerimaan dan penyetoran menggunakan BKU yang dilakukan
1 bulan 1 kali serta pelaporan Ke Dinkes.
5) Membuat Evaluasi penerimaan dan penyetoran hasil retribusi.
6) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.

4. Untuk menegakkan akuntabilitas keuangan, maka pengelolaan keuangan Puskesmas


perlu dilakukan secara transparan, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.3.17.EP1
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

KETERSEDIAAN DATA DAN INFORMASI DI


PUSKESMAS JOMIN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengambilan keputusan baik untuk peningkatan


pelayanan Puskesmas maupun pengembangan program-program
kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat;
b. bahwa pengambilan keputusan sebagaimana dimaksud pada huruf a
perlu didukung oleh ketersediaan data dan informasi;
c. bahwa data dan informasi yang dibutuhkan minimal meliputi data
wilayah kerja, data demografi, budaya dan kebiasaan masyarakat,
pola penyakit terbanyak, surveilans epidemiologi, evaluasi dan
pencapaian kinerja pelayanan, serta data dan informasi lain yang
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan
Provinsi dan Kementerian Kesehatan sesuai kebutuhan;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a, b dan c, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Ketersediaan Data
dan Informasi di Puskesmas;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/KEPMENKES/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/ kota;
6. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KETERSEDIAAN DATA


DAN INFORMASI DI PUSKESMAS JOMIN.
Kesatu : Jenis data dan informasi yang tersedia di Puskesmas Jomin secara garis
besar terdiri dari :
1. Wilayah Kerja
2. Demografi (jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis
kelamin)
3. Sasaran Program (Ibu Hamil, Sekolah, UKBM, dll)
4. Data Penyakit/Surveilans
5. Cakupan Program dan Kinerja
6. Survey Program dan Survey Kepuasan
7. Inventaris dan Alat Kesehatan
8. Data dan Informasi Kepegawaian
9. Data Obat dan Perbekalan Farmasi.
Kedua : Pengumpulan, penyimpanan, pencarian (retrieving) data, analisa data,
pelaporan dan distribusi data, serta evaluasi dan tindak lanjut pengelolaan
data diatur dalam prosedur tersendiri.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di: Karawang


pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.3.17.EP1
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM AKREDITASI PUSKESMAS JOMIN TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa Akreditasi Puskesmas merupakan mekanisme regulasi yang


bertujuan untuk mendorong upaya peningkatan mutu dan kinerja
pelayanan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang dilakukan oleh
lembaga independen yang diberikan kewenangan oleh Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
b. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di
Puskesmas Jomin sesuai dengan standar pelayanan yang telah
ditetapkan, maka dipandang perlu membentuk Tim Akreditasi
Puskesmas Jomin ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
diktum a dan b di atas, maka perlu menetapkan Surat Keputusan
Kepala Puskesmas Jomin tentang Pembentukan Tim Akreditasi
Puskesmas Jomin;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang


Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4431) ;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan;
4. Peraturan Perundang-Undangan RI Nomor 32 tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Inbdonesia Nomor 5 Tahun
2014 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasyankes;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 Tahun
2008 tentang Rekam Medis;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290 Tahun
2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741 Tahun
2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/ Kota;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 971 Tahun
2009 tentang Standar Kompetensi Pejabat struktural Kesehatan ;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 148 Tahun
2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Keperawatan;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 149 Tahun
2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Kebidanan;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 585 Tahun
2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Puskesmas;
15. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290 Tahun
2008 tentang Persetujuan tindakan kedokteran;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PEMBENTUKAN TIM


AKREDITASI PUSKESMAS JOMIN TAHUN 2017.
Kesatu : Pembentukan Tim Akreditasi di Puskesmas Jomin Tahun 2017 adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari keputusan ini.
Kedua : Menetapkan Uraian Tugas masing-masing Tim Akreditasi Puskesmas
Jomin dan bertanggung jawab terhadap penerapan dokumen akreditasi
yang disusun, baik terhadap petugas maupun pasien Puskesmas Jomin.
Adapun uraian tugas Tim Akreditasi Puskesmas Jomin tercantum dalam
lampiran keputusan ini.
Ketiga : Pelaksananan kegiatan dan dana kegiatan oleh tim yang dimaksud dalam
diktum kesatu harus mengacu kepada peraturan yang berlaku dan dapat
dipertanggung jawabkan.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
Pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017
Tentang : Pembentukan Tim Akreditasi Puskesmas
Jomin Tahun 2017

SUSUNAN TIM AKREDITASI PUSKESMAS JOMIN TAHUN 2017

1. Penanggung Jawab/Ketua Tim : dr. H. Elfis Yunandar, MM


2. Ketua Pelaksana Harian I : dr. HM. Dwi Yulianto, MD, MFM, MKK
3. Ketua Pelaksana Harian II : dr. Rosa Rachmawati
4. Bendahara : drg. Yani Yahya
5. Sekretaris : Wike Widuri, SKM
6. Koordinator Admin : Neneng Rohayati, SE
Anggota
a. BAB I Mayangsari
Takdir Nira K, Amd.Keb
Hasbih Ridwan
b. BAB II Firman Nurfajar
Anita Hestiana, Amd.Keb
7. Koordinator UKM : Wike Widuri, SKM
Anggota
a. BAB IV Anang Rukmana, AMK
Elis Padilah Am. Keb
b. BAB V Hj. Yeti Sumiati, Amd.Keb
Novia Dewi, Amd.Keb
8. Koordinator UKP : dr. Rosa Rachmawati
Anggota
a. BAB VII Ace Sucipto, AMK
Hj. Dwi Utami
b. BAB VIII Sri Amaliana, A.Md
Hj. Roshayati, Amd.Keb
Sariyamah
9. Koordinator Mutu : dr. HM. Dwi Yulianto, MD, MFM, MKK
Anggota
a. BAB III Ani Dahliani, S.Kep, Ners
Wike Widuri, SKM
b. BAB VI Dian Purwantina, AMK
drg. Yani Yahya
c. BAB IX Dwi Sarminingsih, Amd.Keb
dr. HM. Dwi Yulianto, MD, MFM, MKK
URAIAN TUGAS TIM AKREDITASI PUSKESMAS JOMIN
TAHUN 2017
PENANGGUNG JAWAB / KETUA TIM:
Bertugas :
1. Menetapkan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas,
2. Mengesahkan kebijakan yang berkaitan dengan Manajemen Mutu Puskesmas dan
sasaran mutu kinerja,
3. Mengesahkan Pedoman Mutu Pelayanan dan Upaya Pelayanan.
4. Mengesahkan STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR,
5. Mengesahkan Kerangka Acuan Kegiatan,
6. Menyediakan sumber daya manusia (SDM) dan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu,
7. Mengesahkan Komitmen Mutu Pelayanan Puskesmas,
8. Memastikan adanya pengembangan dan perbaikan berkesinambungan di dalam Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas.

KETUA PELAKSANA HARIAN


Bertugas :
1. Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
2. Memastikan bahwa persyaratan umum, kebijakan mutu dalam pelaksanaan Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas dimengerti dan dilaksanakan oleh seluruh Staf Puskesmas,
3. Menerapkan dan memelihara SOP Pengendalian Dokumen dan Rekam Implementasi,
4. Memastikan efektifitas pengendalian Sistem Manajemen Mutu Puskesmas sesuai
persyaratan Akreditasi Puskesmas,
5. Mensosialisasikan kebijakan mutu dan sasaran mutu kinerja kepada Staf terkait.

BENDAHARA
Bertugas :
1. Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen keuangan Puskesmas,
2. Memastikan bahwa persyaratan umum, kebijakan dalam pelaksanaan Sistem
Manajemen keuangan Puskesmas dimengerti dan dilaksanakan sesuai ketentuan dan
peraturan yang ada,
3. Melakukan penilaian terhadap pengelolaan keuangan puskesmas dalam rangka
Pelaksanaan Kegiatan dan Upaya Puskesmas,
4. Membuat pencatatan dan pelaporan hasil audit keuangan.

SEKRETARIS
Bertugas :
1. Mengendalikan catatan mutu untuk penyimpanan, perlindungan, pengambilan masa
simpan dan pemusnahan catatan mutu,
2. Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas
3. Penyusunan dokumen Regulasi Internal Puskesmas yang didukung oleh Regulasi
Dokumen Eksternal yang berupa peraturan Perundang-undangan dan Pedoman-
pedoman yang diberlakukan oleh Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan dan
Organisasi Profesi yang merupakan acuan bagi Puskesmas dalam menyelenggarakan
Manajemen Puskesmas,
4. Pengendalian dokumen eksternal dan internal.

KOORDINATOR ADMINISTRASI MANAJEMEN/ ADMEN


Bertugas :
1. Menerapkan Kebijakan Kepala Puskesmas, Pedoman Mutu, Pedoman Manajemen dan
Upaya Pelayanan,
2. Menyusun dan mengendalikan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan dokumen lain
yang berkaitan dengan aktifitas yang berada dibawah tanggung jawabnya,
3. Menyusun Rencana Lima Tahunan Puskesmas.
4. Menyusun Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP), tahunan yang memuat Rencana
Usulan Kegiatan ( RUK ) dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan ( RPK ),
5. Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan Admin,
6. Menyusun Pedoman kerja Kegiatan Admin,
7. Menyusun pedoman/ manual mutu,
8. Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan Sistem Manajemen Mutu yang
berada dibawah tanggung jawabnya,
9. Melakukan Evaluasi Kinerja Puskesmas,
10. Melakukan tindakan perbaikan, dan tindakan pencegahan serta melakukan perbaikan
secara terus menerus dalam rangka peningkatan kinerja Puskesmas,
11. Memelihara catatan mutu pelayanan ADMEN

KOORDINATOR UKM
Bertugas :
1. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) dan dokumen lain yang berkaitan
dengan aktifitas yang berada dibawah tanggung jawabnya yang berorientasi pada
sasaran.
2. Menyusun Pedoman Kerja untuk masing masing UKM Puskesmas.
3. Menyusun Kerangka Acuan Kerja untuk masing masing UKM Puskesmas.
4. Menyusun Rencana Kerja Tahunan, Tribulanan dan Bulanan untuk masing masing UKM
Puskesmas yang mengacu pada pedoman dan kebutuhan masyarakat
5. Mensosialisasikan kebijakan mutu dan sasaran mutu kinerja kepada unit terkait baik lintas
program maupun lintas sektor.
6. Bertanggung jawab dalam penerapan dan akuntabilitas Kinerja UKM.
7. Memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisis proses yang terkait serta
mengadakan perbaikan secara terus menerus terhadap kinerja UKM
8. Memelihara catatan mutu UKM dan memperhatikan Hak dan Kewajiban sasaran UKM.

KOORDINATOR UKP
Bertugas :
1. Menyusun Kebijakan Kepala Puskesmas, Keputusan Kepala Puskesmas tentang
pelayanan klinis dan pedoman pelayanan klinis puskesmas.
2. Menyusun dan mengendalikan Standar Operasional Prosedur ( SOP) Klinis dan
dokumen lain yang berkaitan dengan aktifitas yang berada dibawah tanggung jawabnya.
3. Menyusun Standar Pelayanan Klinis, Kerangka Acuan Kegiatan, Alur Pelayanan Klinis
dan MOU dengan sarana kesehatan lain yang berkaitan dengan Pelayanan Klinis
Puskesmas.
4. Mensosialisasikan kebijakan mutu pelayanan klinis kepada staf terkait.
5. Menyiapkan media dan menyampaikan informasi tentang pelayanan klinis, sarana
pelayanan klinis yang tersedia dan semua hal yang menyangkut pelayanan klinis
Puskesmas malili di tempat pendaftaran, tempat pelayanan dan pihak terkait.
6. Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan sistem manajemen mutu yang
berada dibawah tanggung jawabnya.
7. Memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisis proses yang terkait dengan
masing-masing unit pelayanan dengan melakukan survey ,mengidentifikasi kebutuhan
pasien, evaluasi dan melaksanakan upaya tindak lanjut.
8. Melakukan tindakan perbaikan, tindakan pencegahan, meminimalisasi resiko dan
melakukan perbaikan secara terus menerus.
9. Memantau semua format dan blanko yang dibakukan oleh masing-masing unit pelayanan
klinis.
10. Memelihara dan mengendalikan catatan mutu pelayanan klinis.

KOORDINATOR MUTU
Bertugas :
1. Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas
2. Memastikan bahwa persyaratan umum, kebijakan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen
Mutu Puskesmas dimengerti dan dilaksanakan oleh seluruh Staf Puskesmas.
3. Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas
berdasarkan Standar Akreditasi Puskesmas.
4. Melakukan telaahan bulanan terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai
Puskesmas, dibandingkan dengan rencana dan standar pelayanan.
5. Melakukan Telaahan eksternal yakni telaahan triwulan terhadap hasil yang dicapai oleh
sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya serta sektor lain terkait yang ada di
wilayah kerja puskesmas. Telaahan triwulan ini dilakukan dalam Lokakarya Mini Triwulan
puskesmas secara lintas sektor.

ANGGOTA :
Bertugas:
1. Melaksanakan kegiatan sesuai rencana kegiatan,
2. Menghadiri pertemuan rutin,
3. Membuat dokumen akreditasi sesuai dengan pembagian tugas,
4. Memastikan kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan SOP,
5. Melakukan tindakan korektif dan preventif
6. Melakukan kaji banding,
7. Melakukan penilaian awal kondisi internal,
8. Menyusun dokumen yang di perlukan sesuai standar dan istrumen,
9. Menerapkan penyusunan dokumen
10. Mengikuti audit pra survey,
11. Merencanakan penyusunan standard dokumen akreditasi sesuai pokja masing masing,
12. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan standard dokumen
akreditasi sesuai pokja masing masing ,
13. Melaporkan hasil penyusunan standard dokumen akreditasi sesuai pokja masing masing

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.4.1.EP1
KEPUTUSAN
5.7.1.EP1
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/I/ /2017

TENTANG

HAK DAN KEWAJIBAN SASARAN KEGIATAN UKM DAN PASIEN


PENGGUNA PELAYANAN PUSKESMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberian pelayanan publik yang berkualitas


dan mampu memberikan kepuasan bagi masyarakat merupakan
kewajiban yang harus dilakukan oleh pemerintah;
b. bahwa untuk mendukung pemberian pelayanan pasien di Puskesmas,
pimpinan puskesmas dan petugas harus mengetahui dan mengerti
hak dan kewajiban pasien. Pasien pun perlu mendapatkan informasi
tentang hak dan kewajiban pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Hak Dan Kewajiban
Sasaran Kegiatan UKM dan Pasien Pengguna Pelayanan Puskesmas;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/KEPMENKES/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/ kota;
6. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN


SASARAN KEGIATAN UKM DAN PASIEN PENGGUNA PELAYANAN
PUSKESMAS.
Kesatu : Ketentuan pemenuhan hak dan kewajiban sasaran kegiatan UKM dan
pasien pengguna pelayanan Puskesmas Jomin sebagaimana tercantum
dalam lampiran keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017
Tentang : Hak Dan Kewajiban Sasaran Kegiatan
Ukm Dan Pasien Pengguna Pelayanan
Puskesmas

HAK DAN KEWAJIBAN SASARAN KEGIATAN UKM DAN PASIEN


PENGGUNA PELAYANAN PUSKESMAS
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN
A. HAK-HAK PASIEN:
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di Puskesmas dengan bahasa Indonesia yang baik dan jelas.
2. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar
profesi kedokteran atau kedokteran gigi tanpa diskriminasi
3. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi:
a. Penyakit yang diderita
b. Tindakan medis yang akan dilakukan
c. Kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan tersebut dan tindakan untuk
mengatasinya
d. Alternatif terapi yang lainnya.
e. Prognosa (perjalanan penyakit)
f. Perkiraan beaya pengobatan.
4. Pasien berhak menyetujui / memberikan ijin atas tindakan yang akan dilakukan oleh
petugas sehubungan dengan penyakit yang diderita.
5. Pasien berhak menolak tindakan yang akan dilakukan terhadap dirinya dan
memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
6. Pasien berhak untuk menolak tidak melanjutkan pengobatan.
7. Pasien berhak atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya.

B. KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PASIEN:
1. Pasien berkewajiban membayar retribusi pasien sesuai dengan perda yang berlaku.
2. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan selengkap-lengkapnya
tentang penyakit yang diderita kepada dokter.
3. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam
pengobatannya.

HAK DAN KEWAJIBAN SASARAN KEGIATAN UKM


A. HAK SASARAN KEGIATAN UKM
1. Hak untuk mendapatkan informasi mengenai kegiatan UKM kesehatan , tujuan dan
kegiatan yang dilaksanakan
2. Hak untuk mengikuti kegiatan- kegiatan kegiatan UKM yang dilaksanakan oleh
puskesmas
3. Hak untuk menolak mengikuti kegiatan-kegiatan kegiatan UKM yang dilaksanakan
puskesmas
4. Hak untuk berperan aktif dalam UKBM

B. KEWAJIBAN SASARAN KEGIATAN UKM


1. Memberikan data dan informasi serta kelengkapan yang dibutuhkan oleh petugas
pelaksana dalam kaitannya dengan kegiatan kegiatan UKM yang dilakukan dan diikuti
oleh sasaran
2. Memberikan identitas yang jelas dan benar untuk pendataan yang dibutuhkan oleh
petugas pelaksana
3. Mengikuti dan menaati aturan serta jadwal kegiatan kegiatan UKM yang dibuat sesuai
kesepakatan yang
4. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Jomin.
5. memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya;
6. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Jomin agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi- tingginya;

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.4.1.EP3
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/I/ /2017

TENTANG

MEMENUHI HAK DAN KEWAJIBAN PENGGUNA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa untuk keberhasilan pelaksanaan program puskemas, telah


ditetapkan hak dan kewajiban sasaran dan pengguna layanan;
b. bahwa dalam mengakses kegiatan UKM dan layanan di puskesmas
setiap pelaksana harus memenuhi hak pengguna dan pengguna wajib
untuk memenuhi kewajiban;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Memenuhi Hak Dan
Kewajiban Pengguna;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/KEPMENKES/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/ kota;
6. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG MEMENUHI HAK DAN


KEWAJIBAN PENGGUNA.
Kesatu : Pemenuhan hak dan kewajiban sasaran dan layanan perlu diawasi
dengan menugaskan 1 (satu) orang yang bertugas untuk memastikan
bahwa sasaran dan pengguna mendapatkan hak.
Kedua : Sasaran dan pengguna tidak akan dapat mengakses kegiatan UKM dan
layanan jika tidak memenuhi kewajiban.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.4.2.EP1
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

ATURAN MAIN DALAM (ETIKA)


PELAKSANAAN PROGRAM DAN PELAYANAN DI PUSKESMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa diperlukan aturan yang mengatur perilaku pimpinan,


penanggung jawab program dan pelaksana program dalam
penyelenggaraan pelayanan Puskesmas;
b. bahwa aturan dalam pelaksaan program yang disepakati dan dipenuhi
akan mengarahkan pelaksana pada keselarasan kerja dan
keberhasilan program;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Aturan Main Dalam
(Etika) Pelaksanaan Program Dan Pelayanan Di Puskesmas;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/KEPMENKES/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/ kota;
6. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG ATURAN MAIN DALAM


(ETIKA) PELAKSANAAN PROGRAM DAN PELAYANAN DI
PUSKESMAS.
Kesatu : Tata nilai, visi, misi dan tujuan puskesmas serta tujuan pelaksanan
program menjadi acuan dalam menetapkan kesepakatan aturan (code of
conduct) pelaksanaan program dan pelayanan.
Kedua : Seluruh pihak terkait dalam penyelenggaraan program pelayanan wajib
mematuhi aturan pelaksaan program dan pelayanan yang dibuat dan
disepakati bersama, meliputi:
1. Aturan perilaku Pimpinan Puskesmas.
2. Aturan perilaku Penanggung Jawab Program.
3. Aturan perilaku Pelaksana Program.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.5.1.EP1
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

PENETAPAN PENGELOLA KONTRAK KERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa untuk memberikan pelayanan yang diharapkan dan apakah


sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat atau sasaran
kegiatan UKM dan UKP;
b. bahwa dalam rangka penyelenggaraan kontrak / perjanjian kerja sama
antara Puskesmas dengan pihak ketiga, perlu dilakukan penunjukan
pengelola kontrak kerja;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Kesepakatan
Tentang penetapan pengelola kontrak kerja;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/KEPMENKES/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/ kota;
6. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENETAPAN


PENGELOLA KONTRAK KERJA.
Kesatu : Mengangkat atau menunjuk salah satu petugas menjabat pengelola
kontrak kerja.
Kedua : Dalam menjalankan tugasnya, pengelola kontrak kerja berpedoman pada
dokumen kontrak dan peraturan-peratuan yang berlaku.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017
Tentang : PENETAPAN PENGELOLA KONTRAK
KERJA.

PENETAPAN PENGELOLA KONTRAK KERJA


1. Adanya penunjukan secara jelas petugas pengelola kontak / perjanjian kerja sama.
2. Adanya dokumen kontrak yang jelas dengan pihak ketiga yang ditandatangani oleh
pihak ketiga dan pengelola dengan spesifikasi pekerjaan yang jelas dan memenuhi
standar yang berlaku.
3. Dalam dokumen kontrak / perjanjian kerja sama ada kejelasan, kegiatan yang harus
dilakukan, peran dan tanggung jawab masing-masing pihak, personil yang
melaksanakan kegiatan, kualifikasi, indikator dan standar kinerja, masa berlakunya
kontrak / perjanjian kerja sama, proses kalau terjadi perbedaaan pendapat, termasuk
bila terjadi pemutusan hubungan kerja.

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.5.1.EP1
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

PENYELENGGARAAN KONTRAK / PERJANJIAN KERJA SAMA


DENGAN PIHAK KETIGA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa untuk memberikan pelayanan yang diharapkan dan apakah


sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat atau sasaran
kegiatan UKM dan UKP;
b. bahwa agar penyelenggaraan kontrak / perjanjian kerja sama antara
Puskesmas dengan pihak ketiga dapat berjalan efektif, efisien, dan
berkualitas serta dapat dipertanggungjawaban secara hukum, perlu
diatur adanya Peraturan tersebut;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Kesepakatan
Tentang Penyelenggaraan Kontrak / Perjanjian Kerja Sama Dengan
Pihak Ketiga;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/KEPMENKES/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/ kota;
6. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENYELENGGARAAN


KONTRAK / PERJANJIAN KERJA SAMA DENGAN PIHAK KETIGA.
Kesatu : Pengelola menjamin bahwa penyelenggaraan oleh pihak ketiga
memenuhi standar yang ditetapkan.
Kedua : Kewenangan pada pengelola Puskesmas untuk mengontrakkan sebagian
kegiatan kepada pihak ketiga, proses kontrak harus mengikuti peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Ketiga : Pengelola menjamin bahwa kegiatan yang dikontrakkan pada pihak ketiga
tersebut dilaksanakan sesuai dengan rencana dan menaati peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Keempat : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017
Tentang : Penyelenggaraan Kontrak / Perjanjian
Kerja Sama Dengan Pihak Ketiga

PENYELENGGARAAN KONTRAK / PERJANJIAN KERJA SAMA


DENGAN PIHAK KETIGA

1. Adanya dokumen kontrak yang jelas dengan pihak ketiga yang ditandatangani oleh pihak
ketiga dan pengelola dengan spesifikasi pekerjaan yang jelas dan memenuhi standar
yang berlaku.
2. Dalam dokumen kontrak / perjanjian kerja sama ada kejelasan, kegiatan yang harus
dilakukan, peran dan tanggung jawab masing-masing pihak, personil yang melaksanakan
kegiatan, kualifikasi, indikator dan standar kinerja, masa berlakunya kontrak / perjanjian
kerja sama, proses kalau terjadi perbedaaan pendapat, termasuk bila terjadi pemutusan
hubungan kerja.

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.5.2.EP2
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

MONITORING KINERJA PIHAK KETIGA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa untuk memberikan pelayanan yang diharapkan dan apakah


sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat atau sasaran
kegiatan UKM dan UKP;
b. bahwa agar penyelenggaraan Puskesmas dapat efektif, efisien, dan
berkualitas serta dapat dipertanggungjawabkan secara hukum maka,
perlu adanya monitoring kinerja pihak ketiga;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Kesepakatan
Tentang Monitoring Kinerja Pihak Ketiga;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/KEPMENKES/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/ kota;
6. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENYELENGGARAAN


KONTRAK / PERJANJIAN KERJA SAMA DENGAN PIHAK KETIGA.
Kesatu : Kegiatan monitoring kinerja Pihak Ketiga dilaksanakan sebagaimana
tersebut dalam lampiran keputusan yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017
Tentang : Penyelenggaraan Kontrak / Perjanjian
Kerja Sama Dengan Pihak Ketiga

INDIKATOR MONITORING KINERJA PIHAK KETIGA


A. Kerja sama dengan PT. Medivest
1. Pihak ke tiga melakukan pengambilan limbah dengan ketententuan pengangkutan
minimal 25 kg limbah dan apabila limbah kurang dari 25 kg maka pembiayaan
ditagihkan sebesar 25 kg .
2. Pihak ketiga menarik pembiayaan sesuai dengan kesepakatan, apabila dalam
jangka waktu maksimal 3 bln belum ada kegiatan pengangkutan maka surat
perjanjian ini dianggap batal.
3. Pihak ke 3 harus menjamin general safety regulation di Puskesmas pada saat
kegiatan pengemasan limbah.
4. Pihak ke 3 membuat laporan dan memberikan salinan laporan kepada pihak
Puskesmas Jomin

B. Kerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Karawang Dan Rumah Sakit
Umum Daerah Bayu Asih Purwakarta
1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta sesuai dengan kebutuhan
medis dan standar pelayanan kesehatan yang berlaku.
2. Menyediakan pelayanan gawat darurat dan one day care (ODC) sesuai dengan
standar.
3. Mempersiapkan sumber daya manusia yang berkompeten untuk memberikan
pelayanan kesehatan.
4. Menyerahkan kliem tagihan biaya pelayanan kesehatan kepada Puskesmas yang
telah diverifikasi.

C. Kerja sama dengan PMI Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta


Pelaksanaan pelayanan darah bagi masyarakat miskin yang menggunakan SPM yang
dirawat di RSUD Karawang dan RSUD Bayu Asih.

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.6.1.EP1
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGELOLA BARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan maupun


penyelenggaraan program diperlukan ketersediaan sarana dan
peralatan yang siap pakai dan terpelihara dengan baik;
b. bahwa dalam rangka inventarisasi sarana dan peralatan Puskesmas
perlu ditetapkan penanggung jawab barang inventaris di Puskesmas;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Uraian Tugas Dan
Tanggung Jawab Pengelola Barang;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/KEPMENKES/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/ kota;
6. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG URAIAN TUGAS DAN


TANGGUNG JAWAB PENGELOLA BARANG.
Kesatu : Mengangkat atau menunjuk salah satu petugas sebagai penanggung
jawab pengelola barang (inventaris barang) di Puskesmas Jomin.
Kedua : Penanggung jawab barang inventaris Puskesmas Jomin serta uraian
tugasnya tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017
Tentang : Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab
Pengelola Barang

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


PENGELOLA BARANG

Menunjuk dan menetapkan nama yang tersebut di bawah ini sebagai penanggung jawab
Pengelola Barang

Nama : Ani Dahliani, S.Kep


NIP : 19800817 201212 2 0091982

Uraian tugas dan tanggung jawab pengelola barang:


1. Menerima dan mencatat barang-barang/alat medis dan non medis yang di kirim ke
Puskesmas Jomin;
2. Melaksanakan pencatatan keluar masuknya barang pada buku inventaris barang/alat
medis dan non medis;
3. Membuat laporan inventaris barang/alat medis dan non medis;
4. Memonitor penggunaan barang/ alat dan melaporkan kondisi/ keadaan alat tersebut;
5. Membuat RKBU (Rencana Kebutuhan Buku Unit);
6. Membuat Kartu Inventaris Ruang (KIR) dan memasangnya disetiap ruangan.

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.6.1.EP5
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

PENYIMPANAN BARANG TERMASUK BAHAN BERBAHAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin


keamanan serta keselamatan pasien dan petugas maka perlu
dilakukan inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan
barang termasuk bahan berbahaya untuk mencegah terjadinya
kerusakan maupun pencemaran lingkungan puskesmas;
b. bahwa bahan karena sifat kimia maupun kondisi fisiknya berpotensi
menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan
property dan atau lingkungan perlu dilakukan kegiatan yang
mencangkup pencatatan atau pendaftaran, penyimpanan,
pengumpulan, pemanfaatan, penggunaan serta pengolahan bahan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Penyimpanan
Barang termasuk Bahan Berbahaya;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/KEPMENKES/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/ kota;
6. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENYIMPANAN


BARANG TERMASUK BAHAN BERBAHAYA.
Kesatu : Setiap unit pelayanan yang menggunakan barang termasuk bahan
berbahaya diwajibkan untuk menginventarisasi, mengelola, menyimpan
dan menggunakan bahan berbahaya sesuai dengan standar operasional
prosedur yang ditetapkan.
Kedua : Karena belum adanya gudang atau tempat penyimpanan bahan
berbahaya di puskesmas Jomin maka semua bahan berbahaya di simpan
di unit pelayanan masing – masing yang menggunakan bahan berbahaya
tersebut.
Ketiga : Kegiatan yang mencangkup pencatatan atau pendaftaran, peyimpanan,
pengumpulan, pemanfaatan/penggunaan, pengolahan bahan berbahaya
yang ada di Puskesmas dimonitoring langsung oleh petugas sanitarian
berdasarkan inventarisir yang dilakukan oleh pengelola barang dan
petugas Laboratorium.
Keempat : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.6.1.EP6
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017

TENTANG

PENANGGUNG JAWAB KEBERSIHAN PUSKESMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan memberikan contoh


dan gambaran bagi pengguna layanan dan warga sekitar dalam
pemeliharaan kebersihan lingkungan;
b. bahwa lingkungan yang bersih dan sehat akan menciptakan suasana
yang kondusif untuk pelayanan kesehatan pada masyarakat;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Penanggung jawab
Kebersihan Puskesmas;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/KEPMENKES/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/ kota;
6. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENANGGUNG


JAWAB KEBERSIHAN PUSKESMAS.
Kesatu : Melakukan pengangkatan atau penunjukan salah satu petugas untuk
menjadi penanggung jawab kebersihan lingkungan sebagaimana
tercantum dalam lampiran merupakan bagian tidak terpisahkan dari surak
keputusan ini.
Kedua : Pemeliharaaan kebersihan dan keindahan Puskesmas dilaksanakan dan
didokumentasikan secara jelas dan akurat.
Keempat : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017
Tentang : Jenis-jenis Pelayanan di Puskesmas
Jomin

PENANGGUNG JAWAB KEBERSIHAN PUSKESMAS JOMIN


1. Untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan maupun penyelenggaraan program dan kegiatan
perlu didukung oleh kebersihan lingkungan baik lingkungan dalam gedung maupun di luar
gedung Puskesmas
2. Supaya kebersihan lingkungan terpelihara dengan baik, perlu menunjuk dan menetapkan
nama yang tersebut dibawah ini, sebagai Penanggung jawab Kebersihan Puskesmas
Jomin:

Nama : Ahmad Surip


NIP : --

3. Program Kerja petugas Kebersihan :


a. TUGAS RUTIN :
1) Menyapu dan merapikan meja, kursi, lemari, komputer dan perlengkapan lain;
2) Menyapu dan mengepel lantai dengan menggunakan pewangi lantai serta
membersihkan wastafel yang ada;
3) Membersihkan kamar mandi/toilet seperti membersihkan toilet, lantai, dinding ,
langit – langit.
4) Menyediakan makan minum karyawan;
5) Membereskan , mencuci peralatan makan minum;
6) Membuang sampah yang ada di ruang kerja dan luar ruangan serta menjaga
tempat sampah selalu bersih;
7) Memelihara tanaman dalam dan luar gedung (menyiram, memupuk, dll);
8) Melaporkan segala kerusakan, kehilangan/kejadian yang tidak semestinya.
9) Mengikuti pembinaan dan arahan dari Kepala Puskesmas.

b. TUGAS BERKALA :
1) Membersihkan kaca dan langit-langit ruang kerja (1 kali/minggu);
2) Melakukan general cleaning (1x/6 bulan)
3) Membersihkan dan mencuci gorden dan kipas angin (1 kali/triwulan)
4) Mencuci sprei bekas pakai pasen.

c. TUGAS INSIDENTAL :
1) Menyediakan ruang rapat (menyiapkan meja, kursi, dll)
2) Menyediakan makan minum tamu;
3) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Puskesmas..

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS J OMIN
Jln. Rajawali 56, Pondok Rawamas Indah, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang
Email: jominpkm@gmail.com, Telp (0264) 8303604 Kode Pos 41374.

2.6.1.EP8
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS JOMIN
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/I/ /2017

TENTANG

PENETAPAN PENANGGUNG JAWAB KENDARAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS JOMIN.

Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan maupun


penyelanggaraan program perlu didukung oleh ketersediaan
kendaraan yang siap pakai dan terpelihara dengan baik;
b. bahwa dalam rangka pemeliharaan kendaraan perlu ditetapkan
penanggung jawab kendaraan puskesmas;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a, b dan c, perlu
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas tentang Penetapan
Penanggung Jawab Kendaran;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara RI
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
pelayanan Publik;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/KEPMENKES/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/ kota;
6. Peraturan Bupati Karawang Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENETAPAN


PENANGGUNG JAWAB KENDARAN.
Kesatu : Pernanggung jawab kendaraan serta uraian tugasnya adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Karawang
pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
Nomor : /440/SK/PKM-JOMIN/II/ /2017
Tentang : Penetapan Penanggung Jawab Kendaran

PENETAPAN PENANGGUNG JAWAB KENDARAAN


DI PUSKESMAS JOMIN
Menunjuk dan menetapkan nama yang tersebut dibawah ini, sebagai Penanggung jawab
Kendaraan di Puskesmas Jomin:

Nama : Firman Nurfajar


NIP : --

Uraian tugas dan tanggung jawab pengelola barang:


1. Menginformasikan biaya pemeliharaan
2. Menginventaris kebutuhan pemeliharaan barang
3. Menginventaris rincian biaya perbaikan
4. Menginformasikan rincian biaya perbaikan kepada Kasubag TU / PPTK
5. Mengusulkan biaya kepada Kasubag. TU / PPTK
6. Menyetujui biaya perbaikan
7. Mencairkan anggaran kebendahara
8. Mengeluarkan dana untuk perbaikan
9. Membawa barang untuk tempat perbaikan
10. Melaporkan hasil perbaikan ke Kasubag TU/ PPTK

KEPALA PUSKESMAS JOMIN,

Elfis Yunandar

Anda mungkin juga menyukai