Berbasis Kromatografi Kolom Untuk Aplikasi Terapi Kanker EISSN 2503 - 1287
(Azmairit Aziz) https://doi.org/10.17146/jstni.2017.18.2.3586
Azmairit Aziz
Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan – Badan Tegaga Nuklir Nasional
Jl. Tamansari No. 71 Bandung, 40132
aaziz@batan.go.id
Diterima: 14-07-2017
Diterima dalam bentuk revisi: 30-08-2017
Disetujui: 19-09-2017
ABSTRAK
ABSTRACT
95
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia ISSN 1411 – 3481
Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology EISSN 2503 - 1287
Vol. 18, No. 2, Agustus 2017: 95-108
96
Peningkatan Efisiensi Pemisahan Radioisotop Terbium-161 ISSN 1411 - 3481
Berbasis Kromatografi Kolom Untuk Aplikasi Terapi Kanker EISSN 2503 - 1287
(Azmairit Aziz)
Radioisotop 161Tb dapat dibuat dalam diperkaya (160Gd 98,2%) dengan cara
bentuk bebas pengemban (carrier free), memvariasi jumlah resin Ln dan diperoleh
sehingga memungkinkan diperoleh sediaan kondisi optimum hasil pemisahan
radioisotop 161Tb dengan aktivitas jenis radioisotop 161Tb menggunakan 2 gram
tinggi yang dapat digunakan dalam resin Ln dengan yield sekitar 93% (15).
penandaan biomolekul sebagai Dalam upaya peningkatan efisiensi
radiofarmaka spesifik target untuk terapi pemisahan radioisotop 161Tb berbasis
kanker. Hasil evaluasi dosimetri terhadap kromatografi ekstraksi ini, maka pada
efisiensi terapeutik radiolantanida pemancar penelitian ini dilanjutkan dengan
elektron menunjukkan bahwa radioisotop menggunakan berbagai ukuran partikel dan
161Tb dapat mentransfer energinya 2 sampai jenis resin Ln untuk pemisahan radioisotop
3 kali lebih tinggi dibanding 177Lu karena 161Tb hasil iradiasi bahan sasaran Gd2O3
161Tb memancarkan elektron konversi dan diperkaya isotop 160Gd (98,4%).
elektron Auger yang tinggi (7). Oleh karena Tujuan dari penelitian ini adalah
itu, maka 161Tb dapat digunakan sebagai memperoleh data pemisahan radioisotop
alternatif radioisotop 177Lu untuk terapi 161Tb hasil iradiasi bahan sasaran
tumor/kanker ukuran kecil (7,12). gadolinium oksida diperkaya isotop 160Gd
97
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia ISSN 1411 – 3481
Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology EISSN 2503 - 1287
Vol. 18, No. 2, Agustus 2017: 95-108
60Co)
penahan (shielding) untuk radiasi
dan dengan Eγ mulai dari 26,34 keV
241Am)
pemancar-β- dan sinar-γ. Bahan sasaran
(Eγ radionuklida sampai 1332 keV
Gd2O3 hasil iradiasi dimasukkan ke dalam
(Eγ radionuklida 60Co), neraca analitik
vial gelas berukuran 50 mL. Kemudian
(Mettler Toledo), alat pemanas dan
dilarutkan dalam 3 mL larutan HCl 2 N
pengaduk magnetik (Thermolyne), kolom
sambil dipanaskan perlahan-lahan di atas
gelas (diameter 1,5 cm, panjang 15 cm),
alat pemanas dan pengaduk magnetik
pipet mikro (Thermo Scientific), seperangkat
sampai larut sempurna. Kemudian larutan
alat kromatografi kertas dan peralatan gelas.
dikisatkan sampai hampir kering dan
dilarutkan kembali dalam 2 mL akuabides
2.2. Penyiapan bahan sasaran untuk
diiradiasi steril.
kuarsa, lalu ditutup dengan cara pengelasan (HDEHP= asam di(2-etilheksil ortofosfat)
alat gelas. Setelah lolos uji kebocoran, dengan ukuran partikel 20 – 50, 50 – 100
tabung berisi bahan sasaran tersebut dan 100 – 150 μm serta berbagai jenis resin
aluminium dan ditutup lagi dengan cara partikel 50 – 100 μm sebagai fase diam,
pengelasan. Setelah lolos uji kebocoran, yaitu resin Ln (HDEHP = asam di(2-etilheksil
inner capsule dimasukkan ke dalam outer ortofosfat) dalam bentuk kolom gelas dan
Bahan sasaran Gd2O3 yang telah pentilfosfat) dalam bentuk kolom catridge
Setelah selesai iradiasi, bahan sasaran hasil kolom gelas, yaitu sejumlah resin Ln
98
Peningkatan Efisiensi Pemisahan Radioisotop Terbium-161 ISSN 1411 - 3481
Berbasis Kromatografi Kolom Untuk Aplikasi Terapi Kanker EISSN 2503 - 1287
(Azmairit Aziz)
ditimbang dan direndam dalam larutan asam yang telah dilengkapi dengan multichannel
nitrat 0,15N selama ± 1 jam. Kemudian analyzer (MCA). Selanjutnya hasil cacahan
dimasukkan ke dalam kolom gelas yang dianalisis menggunakan software Genie
telah diberi glass wool pada bagian 2000.
dasarnya. Pada bagian atas resin dilapisi
lagi dengan glass wool. Kemudian kolom 2.8. Penyiapan larutan radioisotop 161Tb
dalam bentuk senyawa 161TbCl3
dibilas dengan larutan asam nitrat 0,15N
sampai jernih dan tingkat keasaman (pH)
Semua eluat yang mengandung fraksi
larutan tetesan pada ujung kolom gelas 161Tb dikumpulkan dan dikisatkan sampai
sama dengan pH larutan asam nitrat 0,15N.
hampir kering untuk menguapkan nitrat yang
Sedangkan penyiapan kolom dalam bentuk
terkandung di dalam larutan. Kemudian
catridge, yaitu resin dalam catridge dibilas
residu dilarutkan kembali dalam larutan HCl
dengan larutan asam nitrat 0,15N sampai
0,1N untuk menghasilkan larutan radioisotop
pH larutan tetesan pada ujung kolom 161Tb dalam bentuk senyawa kimia 161TbCl3.
catridge sama dengan pH larutan asam
nitrat 0,15N. Setelah itu, kolom dan catridge
2.9. Penentuan kemurnian radiokimia
dibiarkan semalaman dan dijaga tetap larutan radioisotop 161TbCl3
terendam dalam larutan asam nitrat 0,15N.
Produk akhir sediaan radioisotop
161TbCl ditentukan kemurnian radiokimianya
3
2.6. Pemisahan radioisotop 161Tb dari
matriks Gd/Tb dengan metode kromatografi kertas
Sebanyak 100 - 300 μL (2 – 5 mCi) menggunakan kertas kromatografi Whatman
larutan 161Tb yang mengandung campuran 3 MM (2 x 10 cm) sebagai fase diam serta
radioisotop Gd/Tb hasil iradiasi bahan larutan asam asetat 50% sebagai fase
sasaran Gd2O3 diperkaya isotop 160Gd gerak. Kemudian kromatogram dikeringkan,
(98,4%) dimasukkan dengan hati hati ke dipotong-potong sepanjang 1 cm dan
dalam kolom. Kemudian kolom dielusi dicacah menggunakan alat pencacah γ
berturut-turut menggunakan larutan HNO3 saluran tunggal dengan detektor NaI-Tl.
0,15 N (fraksi 1-6), larutan HNO3 0,8N (fraksi
7-28) dan HNO3 3N (fraksi 29-50). Setiap 1 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
mL eluat ditampung di dalam vial gelas. Radioisotop 161Tb dapat diproduksi di
reaktor nuklir secara tidak langsung melalui
2.7. Penentuan kemurnian radionuklida reaksi inti . Hasil
dan radioaktivitas hasil pemisahan
iradiasi di reaktor nuklir terhadap bahan
Setiap 1 mL eluat dianalisis untuk 160Gd
sasaran Gd2O3 diperkaya isotop
mengetahui radioaktivitas dan jenis
98,4%, setelah dianalisis menggunakan
radionuklida yang terkandung di dalamnya
spektrometer-γ tidak terlihat adanya
yaitu dengan cara dicacah menggunakan 161Gd
keberadaan radionuklida induk seperti
alat spektrometer-γ dengan detektor HP-Ge
ditunjukkan oleh spektrum sinar-γ pada
99
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia ISSN 1411 – 3481
Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology EISSN 2503 - 1287
Vol. 18, No. 2, Agustus 2017: 95-108
dari pengotor isotop 159Tb yang terdapat di Pada penelitian sebelumnya juga telah
diperoleh data hasil pemisahan 161Tb dari
dalam bahan sasaran (10).
Radionuklida 153Gd dan 160Tb memiliki hasil iradiasi bahan sasaran Gd2O3
waktu paro (t1/2) yang cukup panjang yaitu diperkaya (160Gd 98,2%) dengan metode
masing-masing selama 241,6 dan 72,3 hari, kromatografi ekstraksi menggunakan 2 gram
resin Ln. Akan tetapi yield 161Tb yang
sehingga kedua radionuklida tersebut
merupakan pengotor radionuklida utama di diperoleh masih rendah, yaitu sekitar 93%
dalam larutan radioisotop 161Tb. Persentase (15). Untuk itu, pada penelitian lanjutan ini
dalam matriks Gd/Tb yang diperoleh dari Pada penelitian lanjutan ini diawali
dengan proses pemisahan radioisotop 161Tb
hasil iradiasi bahan sasaran Gd2O3
diperkaya isotop 160Gd 98,4% buatan Trace dari matriks Gd/Tb menggunakan metode
Science ini tidak berbeda secara signifikan kromatografi ekstraksi dalam kolom gelas
dengan hasil iradiasi bahan sasaran Gd2O3 berisi resin Ln (=HDEHP) masing-masing
diperkaya isotop 160Gd 98,2% buatan ORNL sebanyak 2 gram yang memiliki ukuran
100
Peningkatan Efisiensi Pemisahan Radioisotop Terbium-161 ISSN 1411 - 3481
Berbasis Kromatografi Kolom Untuk Aplikasi Terapi Kanker EISSN 2503 - 1287
(Azmairit Aziz)
larutan asam nitrat (HNO3) dengan berbagai konsentrasi sebagai fase gerak.
Tabel 1. Hasil pemisahan 161Tb menggunakan kolom gelas dengan berbagai ukuran resin Ln.
No Jenis Ukuran Jumlah Yield 161Tb Gd recovery Kemurnian
resin partikel resin (%) (%) radionuklida 161Tb
(µm) (g) (%)
1 Ln 20-50 2 91,3 ± 2,1 85,7 ± 0,7 99,70 ± 0,2
2 Ln 50-100 2 93,4 ± 2,5 98,11 ± 0,9 99,92 ± 0,1
3 Ln 100-150 2 90,3 ± 1,7 89,5 ± 0,6 99,62 ± 0,4
Dari penelitian ini diperoleh yield pemisahan telah diperoleh pada penelitian sebelumnya
radioisotop 161Tb menggunakan berbagai sebesar 98,11 ± 1,2% (15).
ukuran partikel resin Ln seperti ditunjukkan Selain yield pemisahan, nilai
pada Tabel 1. Pada Tabel 1 terlihat bahwa kemurnian radionuklida juga merupakan
proses pemisahan menggunakan resin Ln faktor yang sangat penting dari hasil
dari ketiga jenis ukuran partikel diperoleh pemisahan. Penentuan kemurnian
yield pemisahan radioisotop 161Tb yang radionuklida dari radioisotop 161Tb hasil
cukup tinggi. Akan tetapi yield pemisahan pemisahan dilakukan menggunakan alat
tertinggi diperoleh dengan menggunakan spektrometer-γ (MCA) dengan detektor
resin Ln dengan ukuran partikel 50-100 µm, HP-Ge. Dari penelitian ini diperoleh nilai
yaitu sebesar 93,4 ± 2,5%. Yield yang kemurnian radionuklida dari radioisotop
diperoleh mirip dengan yang telah diperoleh 161Tb hasil pemisahan menggunakan
pada penelitian sebelumnya yaitu 93,2 ± berbagai ukuran partikel resin Ln (Tabel 1).
2,1% (15). Pada Tabel 1 terlihat bahwa proses
Dalam produksi radioisotop 161Tb pemisahan menggunakan resin Ln dari
menggunakan bahan sasaran Gd2O3 yang ketiga jenis ukuran partikel diperoleh nilai
diperkaya isotop 160Gd (98,4%) karena kemurnian radionuklida 161Tb yang tertinggi
harga isotop diperkaya sangat mahal, maka menggunakan resin Ln dengan ukuran
bahan sasaran isotop Gd yang tidak partikel 50 – 100 μm, yaitu sebesar 99,92 ±
teriradiasi diharapkan dapat diperoleh 0,1%. Kemurnian radionuklida yang
kembali (recovery). Pada penelitian ini juga diperoleh mirip dengan yang telah diperoleh
diperoleh Gd recovery (dalam bentuk pada penelitian sebelumnya sebesar
senyawa Gd(NO3)3) hasil pemisahan 99,92 ± 0,5% (15).
menggunakan berbagai ukuran partikel resin Berdasarkan hasil yang diperoleh
Ln (Tabel 1). Pada Tabel 1 terlihat bahwa pada Tabel 1 menunjukkan bahwa proses
proses pemisahan menggunakan resin Ln pemisahan menggunakan kolom gelas berisi
dari ketiga jenis ukuran partikel diperoleh Gd resin Ln sebanyak 2 g dengan ukuran
recovery yang tinggi. Akan tetapi, Gd partikel 50 – 100 μm memiliki kriteria
recovery tertinggi diperoleh menggunakan pemisahan yang lebih baik dibanding kedua
resin Ln dengan ukuran partikel 50 – 100 jenis ukuran partikel resin Ln lainnya, baik
μm, yaitu sebesar 98,11 ± 0,9%. Gd dari segi yield pemisahan, Gd recovery
recovery yang diperoleh mirip dengan yang maupun kemurnian radionuklida dari
101
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia ISSN 1411 – 3481
Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology EISSN 2503 - 1287
Vol. 18, No. 2, Agustus 2017: 95-108
radioisotop 161Tb yang dihasilkan. Hal ini besar sehingga analit sulit teradsobsi/
disebabkan proses pemisahan terekstraksi pada resin. Jadi analit akan
menggunakan resin Ln yang mengandung mudah lolos dan sulit mengalami
ekstraktan asam di(2-etilheksil)orto fosfat kesetimbangan dinamis dengan baik dalam
(HDEHP) dengan ukuran partikel yang lebih resin sehingga pemisahan analit menjadi
kecil yaitu 20 – 50 μm memiliki porositas kurang sempurna.
yang kecil sehingga luas permukaan resin Pada penelitian ini selanjutnya
menjadi lebih besar. Jadi bidang sentuh dilakukan upaya proses pemisahan
resin dengan analit akan lebih besar radioisotop 161Tb dari matriks Gd/Tb dengan
sehingga analit lebih mudah teradsorbsi metode kromatografi ekstraksi dalam bentuk
dalam hal ini juga terekstraksi karena resin kolom cartridge dengan menggunakan
Ln merupakan ekstraktan HDEHP dan berbagai jenis kolom catridge resin lantanida,
mengalami kesetimbangan dinamis dalam yaitu kolom catridge resin Ln (=HDEHP) 2
resin. Akan tetapi karena ukuran resinnya mL; kolom catridge resin Ln2 (=HEH[EHP])
lebih kecil, maka analit sulit untuk 2 mL dan kolom catridge resin Ln3
terdistribusi ke dalam eluen dan keluar dari (=H[TMPeP]) 2 mL masing-masing
kolom pada saat proses elusi menggunakan memiliki ukuran partikel 50 – 100 μm
eluen yang sesuai. Hal sebaliknya terjadi sebagai fase diam. Adapun berbagai jenis
pada proses pemisahan menggunakan resin resin lantanida yang digunakan merupakan
Ln dengan ukuran partikel lebih besar yaitu turunan dari resin Ln yang memiliki struktur
100 – 150 μm yang memiliki porositas lebih kimia seperti diperlihatkan pada Gambar 2.
Tabel 2. Hasil pemisahan radioisotop 161Tb menggunakan berbagai jenis catridge resin lantanida masing-
masing dengan volume 2 mL per catridge dan ukuran partikel 50 – 100 μm.
No Jenis resin Ukuran Jumlah Yield 161Tb Gd recovery Kemurnian
partikel catridge (%) (%) radionuklida 161Tb
(µm) (buah) (%)
1 Catridge Ln 50 - 100 1 97 ± 0,4 76,72 ± 0,6 99,91 ± 0,02
2 Catridge Ln 50 - 100 2 100 97,65 ± 0,2 99,98 ± 0,01
3 Catridge Ln 50 - 100 3 98,5 ± 0,5 82,15 ± 0,8 99,95 ± 0,03
4 Catridge Ln2 50 - 100 1 t.t t.t 99,81 ± 0,01
5 Catridge Ln2 50 - 100 2 t.t t.t 99,82 ± 0,01
6 Catridge Ln2 50 - 100 3 t.t t.t 99,81 ± 0,02
7 Catridge Ln3 50 - 100 1 t.t t.t 99,82 ± 0,02
8 Catridge Ln3 50 - 100 2 t.t t.t 99,83 ± 0,01
9 Catridge Ln3 50 - 100 3 t.t t.t 99,82 ± 0,02
Keterangan: t.t = tidak terpisah, yaitu isotop Gd dan Tb hasil elusi tidak dapat dipisahkan.
Ln Ln2 Ln3
102
Peningkatan Efisiensi Pemisahan Radioisotop Terbium-161 ISSN 1411 - 3481
Berbasis Kromatografi Kolom Untuk Aplikasi Terapi Kanker EISSN 2503 - 1287
(Azmairit Aziz)
103
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia ISSN 1411 – 3481
Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology EISSN 2503 - 1287
Vol. 18, No. 2, Agustus 2017: 95-108
C
C
Gambar 3. Profil elusi pemisahan radioisotop Gambar 4. Profil elusi pemisahan radioisotop
161Tb hasil iradiasi Gd O diperkaya
161Tb hasil iradiasi Gd O diperkaya 2 3
2 3
(160Gd 98,4%) menggunakan kolom (160Gd 98,4%) menggunakan kolom
catridge resin Ln 2 (50-100 µm) 1 catridge resin Ln 3 (50-100 µm) 1
buah (A), ditandem 2 buah (B) dan buah (A), ditandem 2 buah (B) dan
ditandem 3 buah (C). ditandem 3 buah (C).
Pada Gambar 3 dan Gambar 4 juga semakin bertambah sehingga analit makin
terlihat bahwa dengan bertambahnya jumlah sulit dikeluarkan dari kolom.
tandem pada kolom cartridge resin maka Pada penelitian ini juga diperoleh Gd
campuran Gd/Tb yang tidak berhasil recovery hasil proses pemisahan
dipisahkan akan makin lambat ke luar dari menggunakan berbagai jenis kolom catridge
kolom. Hal ini disebabkan jumlah resin resin lantanida, yaitu resin Ln, Ln2 dan Ln3
masing-masing dengan ukuran partikel 50 –
104
Peningkatan Efisiensi Pemisahan Radioisotop Terbium-161 ISSN 1411 - 3481
Berbasis Kromatografi Kolom Untuk Aplikasi Terapi Kanker EISSN 2503 - 1287
(Azmairit Aziz)
100 μm (Tabel 2). Pada Tabel 2 terlihat 99,98 ± 0,01%. Proses pemisahan
bahwa pemisahan radioisotop 161Tb dengan radioisotop 161Tb dengan menggunakan
menggunakan kolom catridge resin Ln kolom catridge resin Ln2 dan Ln3 masing-
sebanyak 1, 2 dan 3 buah dengan ukuran masing sebanyak 1, 2 dan 3 buah, nilai
partikel 50 – 100 μm diperoleh Gd recovery kemurnian radionuklida dari radioisotop
yang cukup tinggi. Akan tetapi, nilai Gd 161Tb yang diperoleh masih rendah yaitu
recovery yang tertinggi diperoleh mirip dengan nilai kemurnian radionuklida
menggunakan kolom catridge resin Ln radioisotop 161Tb sebelum proses
sebanyak 2 buah (ditandem) yaitu sebesar pemisahan yaitu sekitar 99,82%. Hal ini
97,65 ± 0,2%, sedangkan pemisahan disebabkan radioisotop Tb walaupun dapat
radioisotop 161Tb dengan menggunakan terelusi dari kolom, tetapi tidak dapat
kolom catridge resin Ln2 dan Ln3 masing- dipisahkan dari radioisotop Gd.
masing sebanyak 1, 2 dan 3 buah, Gd Berdasarkan hasil yang diperoleh
recovery tidak berhasil diperoleh karena pada Tabel 2 menunjukkan bahwa kolom
walaupun radioisotop Gd dapat terelusi dari catridge resin Ln dengan ukuran partikel
kolom, tetapi tidak dapat dipisahkan dari 50 – 100 μm yang ditandem sebanyak
radioisotop Tb (radioisotop Gd keluar 2 buah memiliki kriteria pemisahan yang
bersama-sama dengan radioisotop Tb). lebih baik dibanding kedua jenis kolom
Selain yield pemisahan, nilai catridge resin Ln lainnya, baik dari segi yield
kemurnian radionuklida juga merupakan pemisahan, Gd recovery maupun kemurnian
faktor yang sangat penting dari hasil radionuklida dari radioisotop 161Tb yang
pemisahan menggunakan kolom cartridge dihasilkan. Dengan membandingkan hasil
berbagai jenis resin lantanida. Nilai yang diperoleh pada Tabel 1 dan Tabel 2
kemurnian radionuklida dari radioisotop menunjukkan bahwa penggunaan kolom
161Tb hasil pemisahan menggunakan catridge resin Ln dengan ukuran partikel 50
berbagai jenis kolom catridge resin lantanida, – 100 μm yang ditandem sebanyak 2 buah
yaitu kolom catridge resin Ln, Ln2 dan Ln3 dapat meningkatkan yield pemisahan serta
masing-masing dengan ukuran partikel nilai kemurnian radionuklida dari radioisotop
50 – 100 μm ditunjukkan pada Tabel 2. 161Tb. Di samping itu, penggunaan kolom
Proses pemisahan radioisotop 161Tb dengan catridge resin Ln juga lebih mudah dan
menggunakan kolom catridge resin Ln cepat dalam preparasinya dibanding
sebanyak 1, 2 dan 3 buah dengan ukuran menggunakan kolom gelas seperti yang
partikel 50 – 100 μm diperoleh nilai telah dilakukan pada penelitian sebelumnya
kemurnian radionuklida 161Tb yang tinggi. (15), sehingga hal ini dapat meminimalkan
Akan tetapi nilai kemurnian radionuklida dari kehilangan radioaktivitas selama proses dan
radioisotop 161Tb yang tertinggi diperoleh menekan biaya produksi. Kemudahan dalam
menggunakan kolom catridge resin Ln proses pembuatan merupakan salah satu
sebanyak 2 buah (ditandem), yaitu
105
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia ISSN 1411 – 3481
Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology EISSN 2503 - 1287
Vol. 18, No. 2, Agustus 2017: 95-108
Sedangkan 161Tb terelusi setelah fraksi kolom catridge resin Ln (50-100 µm)
ditandem 2 buah.
ke-29. Puncak radioaktivitas 161Tb diperoleh
pada fraksi 30 – 33 dengan total volume 4 Pada Gambar 6 terlihat bahwa 161Tb
mL. Hasil yang diperoleh menunjukkan dapat dipisahkan dari 153Gd dengan baik.
bahwa 161Tb hasil pemisahan memiliki Hal ini dibuktikan dengan munculnya
volume yang kecil, sehingga 161Tb dengan berbagai puncak energi gamma yang dimiliki
konsentrasi radioaktif tinggi dapat oleh radionuklida 161Tb pada spektrum sinar-
dihasilkan. γ yang diperoleh. Radionuklida 161Tb hasil
Spektrum sinar-γ fraksi Tb hasil pemisahan diperoleh dengan kemurnian
pemisahan radioisotop 161Tb dari iradiasi radionuklida sebesar 99,98 ± 0,01%.
Gd2O3 diperkaya (160Gd 98,4%) Produk akhir sediaan radioisotop 161Tb
menggunakan kolom catridge resin yang dihasilkan diharapkan berada dalam
Ln (50-100 µm) ditandem 2 buah bentuk kimia 161TbCl
3 (7). Kemurnian
ditunjukkan pada Gambar 6. radiokimia larutan radioisotop 161TbCl
3
106
Peningkatan Efisiensi Pemisahan Radioisotop Terbium-161 ISSN 1411 - 3481
Berbasis Kromatografi Kolom Untuk Aplikasi Terapi Kanker EISSN 2503 - 1287
(Azmairit Aziz)
eluen asam asetat 50% menghasilkan Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan –
yang bermigrasi ke arah fase gerak dengan mengucapkan terima kasih kepada
sistem kromatografi tersebut diperoleh Malang dan Universitas Islam Negeri Sunan
produk akhir 161Tb dalam bentuk senyawa Gunung Djati Bandung yang telah
kimia 161TbCl
3 dengan kemurnian radiokimia membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.
107
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia ISSN 1411 – 3481
Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology EISSN 2503 - 1287
Vol. 18, No. 2, Agustus 2017: 95-108
108