Anda di halaman 1dari 9

E.ISSN.

2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.6 No.2 Edisi Oktober 2018
PENGARUH TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP
TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN

Oleh :
Muhammad Yusup Batubara1), Sri Hartini2), Enni Sari Siregar3)
1
Fakultas IPSB, Institut Pendidikan Tapanuli Selatan
email : mhdyusuf5959@gmail.com
2
Fakultas IPSB, Institut Pendidikan Tapanuli Selatan
email : srihartini050271@gmail.com
3
Fakultas IPSB, Institut Pendidikan Tapanuli Selatan
email : ennisari056@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis pengaruh Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat
Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Padangsidimpuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan studi kepustakaan. Sedangkan jenis data adalah data dokumenter,sumber data adalah data sekunder
serta data berbentuk time series dari tahun 2004-2016. Dari hasil penelitian menyimpulkan bahwa nilai t hitung
sebesar 0,725 dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% atau taraf signifikan 5% (0,05) dibandingkan
dengan nilai sig yang diperoleh sebesar 0,484 maka nilai sig lebih besar dari taraf signifikan atau 0,484>0,05.
Hal ini menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat pengangguran terhadap tingkat
pertumbuhan ekonomi serta hal ini mengindikasi bahwa angka pertumbuhan ekonomi di Kota Padangsidimpuan
tidak ditentukan oleh pengangguran. Selanjutnya nilai R Square dalam penelitian adalah 0,046 menunjukkan
bahwa tingkat pengangguran memiliki pengaruh sebesar 4,6% terhadap angka pertumbuhan ekonomi dan
sisanya 95,4% lagi dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata kunci : Tingkat pengangguran, Tingkat pertumbuhan ekonomi

1. PENDAHULUAN Padangsidimpuan dapat digolongkan masih


Pertumbuhan ekonomi digunakan untuk minim. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1 :
menggambarkan terjadinya kemajuan atau Tabel 1
perkembangan ekonomi dalam suatu negara atau Tingkat Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat
juga wilayah. Suatu negara atau wilayah kadang Pengangguran di Kota Padangsidimpuan
mengalami pertumbuhan ekonomi yang lambat Tahun 2010-2016
dan kadang juga mengalami pertumbuhan yang
pesat. Pertumbuhan ekonomi merupakan kajian Tingkat
Tingkat
ekonomi yang bersifat jangka panjang dan Tahun Pertumbuhan
Pengangguran
merupakan sumber utama dalam peningkatan Ekonomi
standar hidup ekonomi masyarakat. Suatu 2010 5,23 5,78
perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan 2011 5,85 6,12
ekonomi jika jumlah produksi barang dan jasanya 2012 5,90 6,68
meningkat. Suatu perekonomian dikatakan 2013 5,80 4,42
mengalami pertumbuhan, jika jumlah produk 2014 5,17 4,32
barang dan jasanya meningkat atau dengan kata 2015 5,08 4,75
lain terjadinya peningkatan GNP pada suatu 2016 5,29 4,65
negara atau wilayah tersebut. Sumber : Badan Pusat Statistik Kota
Kota Padangsidimpuan merupakan salah Padangsidimpuan
satu wilayah yang mempunyai letak geografis
yang strategis yang memiliki potensi alam yang Tabel 1 menunjukkan bahwa pertumbuhan
mendukung untuk pertumbuhan ekonomi sebagai ekonomi dan pengangguran di kota
penghasil devisa negara. Melalui hal ini maka Padangsidimpuan mengalami fluktuasi. Pada tahun
pemerintah daerah dapat meningkatkan kegiatan 2011 berdasarkan data yang diperoleh dari BPS
pertumbuhan perekonomian disegala sektor agar Kota Padangsidimpuan, bahwa pertumbuhan
masyarakat memperoleh ekonomi di kota tersebut mengalami pertumbuhan
kesejahteraan.Kesempatan kerja atau lapangan atau peningkatan, tahun 2010 tingkat pertumbuhan
pekerjaaan yang tersedia merupakan salah satu ekonomi sebesar 5,23% kemudian pada tahun 2011
peluang yang bisa dimanfaatkan oleh penduduk tingkat pertumbuhan ekonomi meningkat sebesar
kota padangsidimpuan untuk menggapai 5,85%, tingkat pengangguran juga mengalami
kesejahteraan itu. Pertumbuhan ekonomi di kota peningkatan pada tahun 2010 sebesar 5,78%, naik

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 41


E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.6 No.2 Edisi Oktober 2018
pada tahun 2011 menjadi 6,12%. Selanjutnya pada dimasyarakat akan menekan angka kriminalitas dan
tahun 2013 tingkat pertumbuhan ekonomi masalah sosial lainnya. Di era modern sekarang ini
mengalami penurunan sebesar 5,80% dari tahun pergerakan perekonomian sudah mengalami
sebelumnya yaitu tahun 2012 pertumbuhan kemajuan yang sangat pesat salah satunya adalah
ekonominya sebesar 5,90%, sedangkat tingkat perkembangan teknologi.
pengangguran mengalami penurunan pada tahun Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka
2012 sebesar 6,68% turun pada tahun 2013 menjadi penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul
4,42%. Selanjutnya pada tahun 2016 tingkat “ Pengaruh Tingkat Pengangguran Terhadap
pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan, Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Di Kota
pada tahun 2015 sebesar 5,08% meningkat pada Padangsidimpuan ”.
tahun 2016 sebesar 5,29%, kemudian tingkat 1. Teori Pertumbuhan Ekonomi
pengangguran mengalami penurunan, pada tahun Sumber Daya Manusia menyangkut manusia yang
2015 sebesar 4,75% turun sebesar 4,65% pada mampu bekerja melakukan usaha untuk
tahun 2016. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Suatu
Seharusnya jika pertumbuhan ekonomi meningkat pertumbuhan ekonomi dikatakan mengalami
maka angka pengangguran semakin rendah dapat pertumbuhan ekonomi jika jumlah produksi barang
ditekan, dan sebaliknya jika angka pengangguran dan jasanya meningkat. Kemampuan bekerja
tinggi maka pertumbuhan perekonomian disuatu berarti melakukan suatu kegiatan yang dapat
daerah tersebut lambat artinya menemui masalah. menghasilkan produksi barang maupun jasa untuk
Alasan ini diperkuat dengan teori yang memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut
mengatakan bahwa jika pertumbuhan ekonomi Rahardja (2008:133) ia mengatakan bahwa “
mengalami peningkatan maka angka pengangguran mengingat manusia adalah salah satu faktor
rendah dapat ditekan. terpenting dalam proses produksi, maka dapat
Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan dikatakan kesempatan kerja akan meningkat bila
bahwa kondisi pertumbuhan ekonomi di kota output meningkat”.
Padangsidimpuan masih jauh dari yang diharapkan. Untuk meningkatkan kemakmuran dan
Kondisi ini sangat memprihatinkan bagi kesejahteraan di masyarakat maka faktor-faktor
masyarakat kota Padangsidimpuan apabila produksi barang jasa dan modal harus ditingkatkan.
dibiarkan secara terus menerus, maka masyarakat Pertumbuhan ekonomi sangat penting dan
kota Padangsidimpuan akan jauh dari dibutuhkan. Sebab,tanpa pertumbuhan tidak akan
kesejahteraan. Sementara harga kebutuhan yang terjadi peningkatan kesejahteraan, kesempatan
harus dipenuhi terus mengalami kenaikan harga kerja, produktifitas dan distribusi pendapatan.
dipasar. Selain dari itu, berbagai masalah sosial Pertumbuhan ekonomi juga penting untuk
akan timbul ditengah-tengah masyarakat seperti : mempersiapkan perekonomian menjalani tahapan
angka kriminalitas akan meningkat, kejahatan kemajuan selanjutnya. Sumber daya manusia
semakin banyak terjadi, menurunnya rasa dilihat dari aspek kualitas, yaitu kemampuan kerja
keamanan dimasyarakat, dan tentunya yang dapat disumbangkan dalam proses produksi.
berkurangnya rasa kepercayaan masyarakat Selain itu, sumber daya manusia dapat pula dilihat
terhadap kinerja pemerintah dan masalah sosial dari segi kuantitasnya, yaitu jumlah penduduk yang
lainnya. Ada beberapa penyebab terjadinya mampu bekerja.
fluktuasi terhadap pertumbuhan ekonomi Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
diantaranya adalah, produk domestik bruto(PDB), didalam masyarakat maka angka pengangguran
kesempatan kerja, tingkat inlfasi, tingkat dinegara atau daerah tersebut harus dapat ditekan.
pemdidikan, dan lain-lain. Dalam artian masyarakat yang menganggur tidak
Pertumbuhan ekonomi di kota Padangsidimpuan lebih banyak dibandingkan lapangan pekerjaan
mengalami fluktuasi yang mengakibatkan yang tersedia . Dengan sumber daya manusia yang
perekonomian tidak stabil. Akibatnya kesejahteraan termanfaatkan dengan baik maka produksi barang
masyarakat belum merata sepenuhnya. dan jasa dapat ditingkatkan, seiring dengan
Pertumbuhan perekonomian itu masih belum banyaknya masyarakat yang bekerja guna untuk
sepenuhnya terlaksana dengan baik. Masih banyak meningkatkan kualitas kesejahteraan dan
sumber-sumber perekonomian itu yang belum kemakmuran hidupnya.
termaksimalkan, Faktor-faktor penunjang Pengangguran dapat ditekan dengan terkontrolnya
pertumbuhan ekonomi juga belum terlaksana tingkat pertambahan jumlah penduduk.
dengan baik, serta kebijakan-kebijakan yang Pertambahan penduduk dapat ditekan dan
dicanangkan pemerintah untuk pertumbuhan terkontrol, maka ketersediaan lapangan pekerjaan
ekonomi belum terealisasikan dengan sepenuhnya. akan seimbang terhadap masyarakat pencari kerja.
Pertumbuhan perekonomian yang stabil dan terus Dengan masyarakat yang bekerja, angka
mengalami peningkatan tentu akan meningkatkan pengangguran rendah maka kesejahteraan akan
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat, ini tercapai. Masyarakat yang sudah sejahtera
akan berdampak positif terhadap pendapatan cenderung lebih konsumtif dalam hal
negara. Dengan perekonomian yang sehat membelanjakan pendapatan untuk memenuhi

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 42


E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.6 No.2 Edisi Oktober 2018
kebutuhannya. Dengan demikian ini akan dapat dibanding kepada pengusaha atau pemilik modal
memperluas pasar barang dan jasa. Maka kecil.
pertambahan pendapatan per kapita masyarakat Disamping itu pertumbuhan ekonomi
tersebut akan meningkat. dan perdagangan internasional juga memberikan
Pertumbuhan ekonomi merupakan kejadian dampak yang begitu besar bagi pertumbuhan
ekonomi yang bersifat jangka panjang dan ekonomi disuatu negara. Ketimpangan dan
merupakan sumber utama dalam peningkatan ketidakpastian pergerakan perekonomian dan
standar hidup ekonomi masyarakat. Pengertian perdagangan dunia yang semakin meningkat, ini
pertumbuhan ekonomi sering kali dikacaukan tentu akan menyebabkan suatu kemungkinan-
dengan pengertian pembangunan ekonomi. kemungkinan pertumbuhan ekonomi yang kurang
Menurut Sukirno (2010:423) bahwa pertumbuhan menggembirakan bagi suatu negara.
ekonomi adalah perkembangan fisik produksi d. Kebijakan Pertumbuhan Ekonomi
barang dan jasa yang berlaku disuatu negara, Semenjak akhir perang dunia kedua,
seperti pertambahan jumlah produk barang seperti sudah dinyatakan, berbagai negara
produksi, perkembangan infrastruktur pertambahan membangun telah berusaha untuk mempercepat
jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa, pertumbuhan dan pembangunan ekonomi agar taraf
dan pertambahan produksi barang modal kemakmuran masyarakatnya dapat ditingkatkan.
a. Sumber-sumber pertumbuhan ekonomi Beberapa negara telah mencapai pembangunan dan
Pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh perkembangan kemakmuran yang cukup besar.
ketersediaan faktor-faktor produksi dalam suatu Walau bagaimanapun terdapat juga negara-negara
negara. Konsep-konsep dasar ekonomi mikro yang belum mampu mengembangkan
dalam teori produksi dapat dijadikan landasan ekonominya.Menurut Murni (2013:183) ia
untuk melihat faktor-faktor penentu dalam berpendapat bahwa “ cara mudah untuk
pertumbuhan ekonomi. Menurut Murni (2013:174) mempercepat pertumbuhan ekonomi adalah dengan
ia mengatakan bahwa “Berdasarkan konsep mikro menaikkan tingkat tabungan dan investasi nasional.
dalam teori produksi, jumlah output sangat Untuk meningkatkan tabungan nasional dapat
ditentukan oleh input-input yang terlibat dalam melalui kebijakan fiskal dan moneter”. Dengan
proses produksi. Secara umum faktor produksi kebijakan fiskal, yaitu menurunkan pajak akan
tersebut dapat berupa sumber daya alam ( tanah menaikkan daya beli masyarakat dan juga
atau alam dan lain-lain), barang modal (berupa mendorong kenaikan tabungan masyarakat. Dengan
barang,mesin atau uang), tenaga kerja, dan keahlian demikian objek pajak bertambah (pendapatan
(managerial skill atau technical skill negara naik) dan sumber dana untuk keperluan
b. Teori pertumbuhan ekonomi investasi meningkat. Sedangkan melalui kebijakan
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu moneter, yaitu menaikkan bunga tabungan
bidang penyelidikan yang sudah lama dianalisa sehingga akan menarik minat masyarakat untuk
oleh ahli-ahli ekonomi Mazhab Merkantilis, yaitu meningkatkan tabungannya.
pemikiran-pemikiran ekonomi diantara akhir abad Perekonomian akan tumbuh jika semua
ke-16 dan abad ke-17. Para ahli ekonomi faktor mendukung, salah satunya adalah kestabilan
mempunyai perhatian terhadap adanya kemajuan disuatu negara tersebut, baik berupa kestabilan
ekonomi disetiap negara. Dari pemikiran mereka ekonomi maupun kestabilan politiknya. Kemudian
lahirlah teori-teori tentang petumbuhan ekonomi faktor lain yang akan mendukung percepatan
diantaranya teori klasik, neo klasik, teori pertumbuhan ekonomi adalah dengan melakukan
Keynesian, serta teori petumbuhan modern. kebijakan-kebijakan yang tepat, kebijakan fiskal
Perhatian terhadap ekonomi oleh para ahli, sejak yaitu dengan menurunkan pajak, tentu akan
zaman sebelum klasik sampai dengan sekarang ini meningkatkan daya beli masyarakat dan
banyak menghasilkan pemikiran-pemikiran. mendorong masyarakat untuk menabung. Dan
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan moneter ialah menaikkan bunga
pertumbuhan ekonomi tabungan, dengan menaiknya bunga tabungan tentu
Faktor yang mempengaruhi masyarakat akan tertarik untuk menabung bahkan
pertumbuhan ekonomi di suatu negara memang meningkatkan tabungannya.
tidak lepas dari yang namanya kesenjangan dan 2. Hakikat Tingkat Pengangguran
ketimpangan, dimana istilah yang kaya makin kaya a. Pengertian pengangguran
dan yang miskin makin miskin. Artinya yang Istilah pengangguran selalu dikaitkan dengan
memiliki modal lebih akan mendapatkan angkatan kerja (labor force). Angkatan kerja adalah
kesempatan lebih besar dibandingkan dengan bagian dari penduduk ; a). berusia antara 15 sampai
pemilik modal kecil dan menengah yang serba dengan 65 tahun, b). mempunyai kemauan dan
kekuranagn modal. Disamping itu akses untuk kemampuan untuk bekerja, c). serta sedang
mendapatkan pinjaman dari pihak perbankan lebih mencari pekerjaan. Meskipun demikian tidak
kecil, karena bank lebih memihak kepada para semua orang yang berusia 15-65 tahun termasuk
pengusaha besar yang memiliki modal besar angkatan kerja, karena mereka tidak mau berkerja.
Misalnya orang yang tidak lagi memerlukan

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 43


E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.6 No.2 Edisi Oktober 2018
pekerjaan karena sudah mempunyai kekayaan yang atau sedang mencari kerja, atau bekerja kurang dari
banyak, ibu-ibu rumah tangga, dan orang yang dua hari selama seminggu, atau seseorang yang
masih sekolah atau kuliah. sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang
Pengangguran adalah sekelompok orang yang tidak layak. Istilah pengangguran pada dasarnya berasal
bekerja namun masih aktif mencari pekerjaan atau dari kata menganggur yang artinya tidak
menunggu kesempatan kerja kembali. melakukan apapun sama sekali. Pengangguran
pengangguran erat kaitannya dengan umumnya disebabkan karena jumlah angkatan
perkembangan penduduk dan kesempatan kerja, kerja atau para pencari kerja tidak sebanding
jika kedua hal tersebut tidak disiasati dengan tepat dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
maka muncullah berbagai dampak yang bersifat mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali
negatif, baik terhadap kestabilan ekonomi maupun menjadi masalah dalam perekonomian, karena
terhadap kestabilan sosial dan politik. Menganggur dengan adanya pengangguran, produktifitas dan
bukan berarti tidak bekerja atau tidak mau bekerja pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga
mereka mempunyai alasan-alasan tertentu dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan
misalnya, ibu rumah tangga yang harus mengasuh masalah-masalah sosial lainnya.
anak-anaknya, siswa SMP, SMA, atau bahkan Kesejahteraan dan kemakmuran
mahasiswa yang harus kuliah terlebih dahulu. merupakan harapan setiap masyarakat, dengan
b. Tingkat pengangguran tingkat kesejahteraan yang meningkat tentu
Setiap hari sebagian pekerja kehilangan masyarakat akan hidup dalam keadaan yang baik.
pekerjaannya, dan sebagian lagi yang menganggur Banyak sekali faktor yang mempengaruhi
diterima bekerja. Pasang surut yang terjadi secara pertumbuhan ekonomi disuatu daerah. Salah satu
terus-menerus ini menentukan bagian dari angkatan faktor yang mempengaruhinya adalah tingkat
kerja yang menganggur. Menurut Rahardja pengangguran, dengan angka pengangguran yang
(2008:183) ia mengatakan bahwa “ besar kecilnya tinggi disuatu wilayah, tentu ini merupakan
angka pengangguran sangat tergantung pada masalah yang sangat mengusik, yang artinya
defenisi atau pengklasifikasian pengangguran. semakain tinggi angka pengangguran disuatu
Setidak-tidaknya ada dua dasar utama klasifikasi daerah tersebut kestabilan perekonomian akan
pengangguran yaitu pendekatan angka kerja(labour terganggu dan pertumbuhan perekonomian akan
force approach) dan pendekatan pemanfaatan lambat. Karena masalah sosial tentang
tenaga kerja( labour utilization approach). pengangguran tersebut merupakan suatu kendala
Jumlah yang menganggur nyata yang harus diselesaikan agar pertumbuhan
Tingkat pengangguran = Jumlah angkatan kerja ×
perekonomian disuatu daerah tersebut bisa
100 %. mengalami peningkatan atau pertumbuhan.
c. Dampak pengangguran Dengan penekanan angka pengangguran
Kegiatan perekonomian suatu negara disuatu daerah akan meningkatkan atau
bertujuan agar tingkat kemakmuran masyarakat mempercepat pertumbuhan ekonomi didaerah
dapat memaksimalkan dan perekonomian selalu tersebut. Para penganggur harus dioptimalkan
mencapai pertumbuhan ekonomi yang mantap dengan cara membuka lapangan pekerjaan. Ini
(sustained economic growth). Tujuan ini tidak adalah suatu jalan dimana agar kehidupan layak
mungkin dapat dicapai jika tingkat pengangguran dan kesejahteraan itu bisa tercapai. Pertumbuhan
relatif tinggi. Tingginya tingkat pengangguran akan ekonomi sesuai dengan yang dicita-citakan akan
menimbulkan berbagai dampak yang bersifat terwujud apabila semua masyarakatnya bekerja
negatif, baik terhadap kestabilan ekonomi maupun tidak ada yang menganggur, ataupun setidaknya
terhadap kestabilan sosial dan politik. angka pengangguran itu bisa ditekan. Masalah
Perekonomian yang tidak berjalan tingkat pengangguran ini merupakan masalah yang
sesuai dengan yang diharapkan tentu akan sangat serius. Sangat besar pengaruhnya terhadap
membawa dampak yang sangat menakutkan, pertumbuhan ekonomi. Jadi dengan melakukan
dilihat dari pendapatan masyarakatnya yang tidak penekanan angka pengangguran secara terus-
mencukupi kebutuhannya tentu akan membuat menerus pasti kesejahteraan yang sesungguhnya itu
suatu masalah baru yakni akan mencari jalan untuk bisa terwujud.
memenuhi kebutuhannya walaupun jalan yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhannya melalui 2. METODOLOGI PENELITIAN
jalan yang tidak benar atau kriminalitas. Masalah- Tempat dan waktu penelitian ini dilakukan di BPS
masalah sosial ekonomi seperti ini akan kerap (Badan Pusat Statistik) Padangsidimpuan yang
terjadi, yang mengakibatkan keresahan dikalangan beralamat di Jalan. HT Rizal Nurdin Km 7 Pal IV
masyarakat. Keamanan dan kenyamanan akan Pijorkoling Padangsidimpuan ,Sumatera Utara.
dikhawatirkan oleh setiap masyarakat, karena takut Telp ( 0634 ) 28775 Faks ( 0634 ) 28775, alamat
menjadi korban kriminalitas dari masalah sosial Email : bpspadangsidimpuan.go.id. BPS
ekonomi tersebut. Padangsidimpuan dipimpin oleh Bapak Rinaldi.
Pengangguran atau tuna karya adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha Ibu Pertiwi Sry
istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, Aminy. Penentuan dan penempatan lokasi

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 44


E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.6 No.2 Edisi Oktober 2018
penelitian yang akan peneliti lakukan sudah 2004 sampai dengan tahun 2016 dengan jumlah (n)
dipertimbangkan sebelumnya. Penulis melakukan adalah 13 periode.
penelitian didasarkan beberapa alasan. Karena Dalam penelitian ini dilakukan tahapan
penulis menemukan masalah antara tingkat pengolahan data atau analisa data, yang dilakukan
pengangguran terhadap tingkat pertumbuhan dengan menggunakan dua tahapan yaitu : Analisis
ekonomi dikota Padangsidimpuan yang sangat deskriptif, Analisa ini bertujuan untuk
besar pengaruhnya, dimana angka pengangguran menggambarkan masing-masing variabel kedalam
dikota Padangsidimpuan masih terlalu besar yang tabel distribusi frekuensi kemudian dilakukan
mengakibatkan pertumbuhan ekonomi melambat. analisis presentase serta memberikan interpretasi
Kemudian alasan lain ialah karena sepengetahuan terhadap analisis tersebut. Serta menghitung
penulis belum ada yang melakukan penelitian yang komponen statistik deskriptif dari masing-masing
sama dengan judul penelitian, dimana masih sangat variabel. Analisis Regresi, Analisis regresi adalah
jarang penulis melihat dokumentasi atau penelitian teknik yang digunakan untuk membangun suatu
tersebut. persamaan yang menghubungkan antara variabel
Menurut Nana (2012:52) ia mengatakan tidak bebas (Y) dengan variabel bebas (X) dan
bahwa “ metode penelitian merupakan rangkaian sekaligus untuk menentukan nilai ramalan atau
cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang dugaannya.
didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-
pandangan ideologis dan filosofis, pertanyaan- 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi”. 1. HASIL
Agar proses pembelajaran sesuai dengan Secara geografis kota Padangsidimpuan
tujuan yang dicapai peneliti harus menggambarkan terletak pada posisi 10° 281 Lintang Utara 10° 181
metode yang sesuai dengan penelitian, maka dalam Lintang Selatan dan -990 1311 Bujur Timur -990
penelitian ini metode yang diambil adalah metode 211 Bujur Barat. Sebelah utara dari kota
penelitian deskriptif. Metode deskriptif digunakan Padangsidimpuan berbatasan dengan Kabupaten
untuk melihat gambaran umum kedua variabel. Tapanuli Selatan ( Kecamatan Padangsidimpuan
Menurut Achmadi (2008:44) ia mengatakan bahwa dan Batang Angkola), dan sebelah selatan
“ penelitian deskriptif adalah penelitian yang berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan (
berusaha untuk meruntuhkan pemecahan masalah Kecamatan Padangsidimpuan Timur), dan sebelah
yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia barat berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli
menyajikan data, menganalisis dan Selatan ( Kecamatan Padangsidimpuan
menginterpretasi”. Barat/Kecamatan Siais) dan disebelah timur
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode (Kecamatan Padangsidimpuan Timur).
deskriptif itu merupakan metode untuk Kota Padangsidimpuan secara keseluruhan
menggambarkan atau mendeskripsikan fenomena- dikelilingi oleh Kabupaten Tapanuli Selatan yang
fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat dulunya merupakan kabupaten induknya. Kota ini
alamiah ataupun rekayasa manusia. Metode merupakan persimpangan jalur darat untuk menuju
deskriptif sangat tepat dijadikan sebagai kota Medan, Sibolga, dan Padang (Sumatera Barat)
pendekatan dalam penelitian. Dengan demikian di jalur lintas barat sumatera. Topografi dari
metode penelitian yang dipakai peneliti dalam wilayah Padangsidimpuan yang berupa lembah
penelitian ini adalah metode deskriptif. Hal ini yang dikelilingi oleh Bukit Barisan, sehingga kalau
sesuai dengan tujuan penelitian deskriptif yang dilihat dari jauh, wilayah kota Padangsidimpuan
ditetapkan, yaitu untuk mencari gambaran tingkat tak ubahnya seperti cekungan yang menyerupai
pengangguran terhadap tingkat pertumbuhan danau. Puncak tertinggi dari bukit dan gunung yang
ekonomi dikota Padangsidimpuan. mengelilingi kota ini adalah Gunung Lubuk Raya
Jenis data yang digunakan dalam dan Bukit (Tor) Sanggarudang yang terletak
penelitian ini adalah data dokumenter, data bedampingan disebelah utara kota. Salah satu
dokumenter adalah jenis data penelitian antara lain puncak bukit yang terkenal di kota
berupa : faktur, jurnal, surat-surat, atau dalam Padangsidimpuan yaitu bukit (Tor) Simarsayang.
bentuk laporan program. Data dokumenter ini Juga terdapat banyak sungai yang melintasi kota
merupakan data yang telah dipublikasikan oleh ini, antara lain sungai Batang Ayumi, Aek
instansi-instansi tertentu dibidangnya. Sedangkan sangkumpal Bonang ( yang sekarang menjadi nama
sumber data adalah data sekunder yang merupakan pusat perbelanjaan dikota ini) yaitu pasar
data yang tidak diperoleh secara langsung tetapi Sangkumpal Bonang, Aek Rukkare yang
melalui media perantara atau diperoleh dan bergabung dengan Aek Sibontar, dan Aek Batang
dicatatkan oleh pihak lain yang terkait. Sumber Bahal.
data dalam penelitian ini adalah Statistik Kota Mayoritas penduduk kota
Padangsidimpuan yang dipublikasikan oleh Badan Padangsidimpuan beragama islam, dan sebagian
Pusat Statistik (BPS) Kota Padangsidimpuan. Data lagi beragama Kristen, Katolik dan Budha.
variabel yang akan diteliti ini dimulai dari tahun Berdasarkan sensus jumlah penduduk Kota

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 45


E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.6 No.2 Edisi Oktober 2018
Padangsidimpuan adalah berjumlah 209.796 jiwa 2016 5,29
orang. penduduk yang beragama Islam : 85,58%, Mean 5,4215
Kristen : 13,11%, Katolik : 0,88%, dan Budha : Median 5,4000
0,43%. Secara umum penghasilan dari masyarakat Maximum 5,90
kota Padangsidimpuan adalah bertani, meliputi Minimum 5,05
persawahan dan perkebunan. Hasil alam tersebut Sumber : Badan Pusat Statistik Dan Olahan Data
berupa karet, kopi, kelapa, kakao, cengkeh, kemiri Tabel 2 memperlihatkan perkembangan
dan kulit manis. Produksi perkebunan yang utama pertumbuhan ekonomi selama 13 periode 2004 –
adalah salak. Kota Padangsidimpuan terkenal 2016. Secara keseluruhan rata-rata (mean)
dengan sebutan kota Salak karena dikota inilah Pertumbuhan Ekonomi Kota Padangsidimpuan
para petani salak yang berada di kabupaten selama periode penelitian adalah sebesar 5,42 %.
Tapanuli Selatan (yang mengelilingi wilayah kota Dapat dilihat berdasarkan data yang ada bahwa
ini), terutama pada kawasan di kaki Gunung Lubuk periode penelitian pertumbuhan ekonomi
Raya, banyak terdapat hamparan kebun salak yang cenderung fluktuasi.
ditanami oleh masyarakatnya. Hasil dari kebun Berdasarkan data pada tabel 2
salak ini banyak yang dikirim keluar kota bahkan pertumbuhan ekonomi yang tertinggi selama sama
diekspor keluar negeri. periode penelitian terjadi pada tahun 2012 yaitu
Tepat di pusat kota Padangsidimpuan, sebesar 5,90 %. Hal ini disebabkan karena kegiatan
terdapat sebuah alun-alun yang disebut dengan perekonomian mulai stabil dan tumbuh.
istilah Alaman Bolak ( Halaman Luas), dan Perekonomian tersebut berdasarkan tabel yang kita
beberapa pusat perbelanjaan yaitu Plaza Anugrah lihat nak sebesar 5 % dari tahun sebelumnya.
yang berdampingan dengan Pasar Sangkumpal Sektor yang paling tinggi menyumbang
Bonang, dan sebuah Masjid Raya ditengah kota pertumbuhan ekonomi berasal dari sektor keuangan
yang bernama Masjid Raya Al-Abror. Masjid ini persewaan dan jasa keuangan serta sektor
dibangun bersamaan dengan pembangunan sebuah keuangan. Tidak tertutup kemungkinan
Stadion baru. Kota ini juga memiliki sebuah klub perekonomian di Kota Padangsidimpuan akan jauh
sepak bola yang bernama PSKPS (Persatuan Sepak lebih baik dan maju, apabila pemerintah dapat
bola Kota Padangsidimpuan) yang bermarkas di meningkatkan potensi-potensi tersebut, baik dari
Stadion Naposo yang sekarang berganti nama sektor perdagangan, jasa-jasa keuangan, pariwisata,
menjadi Stadion H.M.Nurdin, nama ini dibuat atas dan pertanian. Sedangkan pertumbuhan ekonomi
jasa beliau dalam pembangunan stadion tersebut yang terendah terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar
ketika menjabat sebagai Bupati Tapanuli Selatan 5,05 %. Pertumbuhan ekonomi belum maju pada
pada tahun 1962. saat itu dikarenakan Kota Padangsidimpuan yang
Kemakmuran dan kesejahteraan adalah baru dimekarkan.
impian dari setiap masyarakat, pergerakan Pengangguran merupakan salah satu
perekonomian yang baik dan stabil tentu adalah masalah ekonomi yang sangat besar pengaruhnya
modal yang sangat penting untuk mewujudkan didalam kemajuan suatu perekonomian. Dengan
perekonomian yang ideal. Negara atau daerah yang angka pengangguran yang tinggi disuatu wilayah
selalu mengalami peningkatan pertumbuhan atau negara akan memperlambat kemajuan dan
perekonomian berarti masyarakatnya maju dan peningkatan kesejahteraan didalam masyarakat.
sejahtera. Yang ditandai dengan kesejahteraan dan Dan sebaliknya wilayah atau negara yang
kemakmuran oleh masyarakatnya dinegara atau penganggurannya rendah akan mempercepat
wilayah tersebut. Berikut tabel pertumbuhan pemajuan pertumbuhan ekonomi, serta
ekonomi Kota Padangsidimpuan Tahun 2004-2016. kesejahteraan serta kemakmuran sosial dapat
Tabel 2 dirasakan. Berikut adalah data perkembangan
Data Pertumbuhan Ekonomi Kota tingkat pengangguran di Kota Padangsidimpuan
Padangsidimpuan Tahun 2004 – 2016 tahun 2004-2016
Tahun Pertumbuhan Ekonomi Tabel 3
2004 5,05 Data Tingkat Pengangguran Kota
2005 5,15 Padangsidimpuan Tahun 2004 – 2016
2006 5,53 Tahun Tingkat Pengangguran
2007 5,40 2004 11,42
2008 5,65 2005 10,85
2009 5,42 2006 9,51
2010 5,23 2007 8,03
2011 5,85 2008 7,57
2012 5,90 2009 6,94
2013 5,80 2010 5,78
2014 5,17 2011 6,12
2015 5,08 2012 6,68

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 46


E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.6 No.2 Edisi Oktober 2018
2013 4,42 belum bekerja,karna masih melanjutkan pendidikan
2014 4,32 atau yang mengurus rumah tangga. Sedangkan
2015 4,75 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan
2016 4,65 persentasi jumlah orang yang menganggur dengan
Mean 7,0031 angkatan kerja. Berikut data tentang TPAK dan
Median 6,6800 TPT tahun 2004-2016 di Kota Padangsidimpuan.
Maximum 11,42 Tabel 4
Minimum 4,32 Data TPAK Dan TPT Kota Padangsidimpuan
Sumber : Badan Pusat Statistik dan Olahan Data Tahun 2004-2016
Tabel 3 memperlihatkan perkembangan TPAK
TPT
tingkat pengangguran di Kota Padangsidimpuan (Tingkat
(Tingkat
selama periode penelitian tahun 2004 – 2016 . Tahun Partisipasi
Pengangguran
Dimana tingkat pengangguran juga mengalami Angkatan
Terbuka)
fluktuasi, rata-rata tingkat pengangguran selama Kerja)
periode penelitian adalah sebesar 7,00 %. 2004 67,95 16,81
Perkembangan jumlah tingkat 2005 63,97 16,97
pengangguran di kota Padangsidimpuan yang 2006 62,74 15,16
tertinggi terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 2007 63,69 12,61
11,42 %. Pengangguran ini terjadi akibat dari Kota 2008 68,43 11,06
Padangsidimpuan mengalami pemekaran 2009 65,99 10,52
Kabupaten dari Tapanuli Selatan menjadi Kota 2010 67,37 8,58
Padangsidimpuan. Berdasarkan data yang diperoleh 2011 69,45 8,81
TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja) yang 2012 73,41 9,10
tinggi yaitu mencapai 67,95 % dan TPT (Tingkat 2013 65,02 6,80
Pengaangguran Terbuka) sebesar 16,81 %, tentu 2014 70,23 6,29
akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Hal 2015 68,27 6,96
ini sejalan dengan data yang diperoleh, Dimana 2016 65,54 6,87
tahun 2004 perekonomian masih lambat dan Sumber : Badan Pusat Statistik
pengangguran tertinggi juga terjadi pada tahun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
2004. (TPAK) adalah Penduduk yang termasuk bukan
Selanjutnya tingkat pengangguran di kota angkatan kerja, yang merupakan penduduk usia
Padangsidimpuan terendah terjadi pada tahun 2014 kerja (15 tahun dan lebih) yang masih sekolah,
yaitu sebesar 4,32 %. Angka pengangguran pada mengurus rumah tangga atau melaksanakan
tahun tersebut mengalami penurunan jika dilihat kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi. Penduduk
dari data yang diperoleh tahun sebelumnya. yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk
Dimana TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja, atau
megalami penurunan sebesar 6,29 %, kemudian punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja
angka pertambahan jumlah penduduk di Kota dan pengangguran. Penduduk yang termasuk bukan
Padangsidimpuan yang sudah dapat dikendalikan. angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15
Berikut grafik pertumbuhan jumlah penduduk di tahun dan lebih) yang masih sekolah, mengurus
Kota Padangsidimpuan 2010-2016. rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya
selain kegiatan pribadi. Sedangkan TPT (Tingkat
Pengangguran Terbuka) adalah persentase jumlah
pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.
Kemudian yang ditandai dengan kenaikan
PDRB atas dasar harga konstan tahun 2010 yaitu
sebesar 5,04% dibanding tahun 2014 yang
mengalami kenaikan sebesar 5,17 %. Kemudian
ditahun 2015 perekonomian tumbuh ditandai
dengan kenaikan berbagai sektor seperti :
akomodasi makan dan minum(7,53%), lapangan
usaha informasi dan komunikasi (6,95%), usaha
pengadaan listrik dan gas (6,93%), usaha
pengadaan air , sampah (6,79%), pertanian,
kehutanan, perikanan (6,43%). Kenaikan dari
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan berbagai sektor tersebut merupakan dampak dari
Gambar 1 : Grafik jumlah penduduk Kota pertumbuhan perekonomian pada tahun 2014 yang
Padangsidimpuan memberikan persentasi kenaikan yang baik.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Hasil olahan data dengan menggunakan
(TPAK) merupakan penduduk yang sudah masuk software SPSS versi 22 dapat dilihat pada tabel 4
usia kerja yaitu berusia 15 tahun keatas, tetapi dia

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 47


E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.6 No.2 Edisi Oktober 2018
dari hasil olahan data yang dilakukan, maka Begitu juga sebaliknya, apabila tingkat
diperoleh persamaan tingkat pengangguran dalam pertumbuhan ekonomi naik atau meningkat belum
penelitian ini adalah sebagai berikut : tentu akan mempengaruhi tingkat pengangguran.
PE = 5.616 - 0.027 (U) selanjutnya nilai R Square dalam penelitian adalah
Keterangan: 0,046 menunjukkan bahwa tingkat pengangguran
U : Unemployment memiliki pengaruh sebesar 4,6 % terhadap angka
PE : Pertumbuhan Ekonomi pertumbuhan ekonomi. selanjutnya 95,4 % lagi
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
Tabel 5 dalam penelitian ini.
Hasil Uji t 2. PEMBAHASAN
Tingkat Pengangguran Dan Pertumbuhan Pada penelitian yang dilakukan,
Ekonomi Di Kota Padangsidimpuan berdasarkan data-data yang diperoleh dapat dilihat
bahwa angka pengangguran pada tahun 2004
Coefficientsa mengalami kelesuan perekonomian yang sangat
Standa tinggi dimana mencapai persentasi pengangguran
Unstandardiz rdized sampai 11,42 %. Selanjutnya angka pengangguran
ed Coeffi tersebut sudah dapat ditekan pada tahun 2016,
Coefficients cients angka pengangguran mencapai angka 4,65 %. Ini
Std. merupakan interpal yang cukup jauh jarak antara
Model B Error Beta t Sig. angka pengangguran tahun 2004 sampai 2016.
Artinya sudah terjadi perubahan yang baik
1 (Constant) 5.611 .270 20.767 .000
sehingga pengangguran tersebut bisa diekan.
penganggu Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa
.027 .037 .213 .725 .484
ran tingkat pengangguran tidak mempengaruhi
a. Dependent Variable: pertumbuhan terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di Kota
Sumber : Olahan data SPSS versi 22 Padangsidimpuan. Penelitian ini berlawanan
Model Summary dengan teori, yang dimana mengatakan apabila
R Adjusted Std. Error of tingkat pertumbuhan ekonomi meningkat maka
Model R Square R Square the Estimate angka pengangguran dapat ditekan, dan begitu juga
1 .213a .046 .041 .30409 sebaliknya apabila pengangguran dapat ditekan
a. Predictors: (Constant), pengangguran maka perekonomian tumbuh. Menurut Murni
Sumber : Olahan Data SPSS versi 22 (2013-171) mengatakan bahwa pertumbuhan
Berdasarkan hasil olahan data dengan ekonomi adalah suatu kondisi dimana tejadinya
software SPSS pada persamaan diatas, maka dilihat perkembangan GNP yang mencerminkan adanya
bahwa konstanta pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan output perkapita dan meningkatnya
5.611 hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel standar hidup masyarakat.
tingkat pengangguran nilainya tetap atau konstan Demikian pula pada penelitian yang
maka tingkat pertumbuhan ekonomi naik sebesar dilakukan oleh Ayuningsari (2011) dengan judul “
5,62 %. Selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Inflasi,
Estimasi persamaan tingkat pertumbuhan ekonomi Dan Upah Minimum Terhadap Jumlah
diatas bahwa tingkat pengangguran mempunyai Pengangguran Di Bali” dalam penelitiannya dia
nilai koefisien 0,027. menemukan bahwa pertumbuhan ekonomi, tingkat
Hipotesis alternatif pada persamaan inflasi, dan upah minimum berpengaruh terhadap
tingkat pertumbuhan ekonomi dalam penelitian ini jumlah pengangguran di Bali. Akan tetapi tidak
menyatakan bahwa tingkat pengangguran tidak signifikan. Adapun data yang diperoleh dari ketiga
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel bebas pertumbuhan ekonomi, tingkat
pertumbuhan ekonomi di Kota Padangsidimpuan. inflasi, dan upah minimum berdasarkan nilai R 2
Dari hasil estimasi pada persamaan tingkat yang bernilai 0,308 menunjukkan bahwa dari
pertumbuhan ekonomi diperoleh nilai t hitung sebesar ketiga variabel bebas tersebut menyumbang 38 %
0,725 dengan menggunakan tingkat keyakinan 95 pengaruh terhadap jumlah pengangguran di Bali.
% , α = 0,05 dibandingkan dengan nilai sig yang Selanjutnya sisanya 62 % dipengaruhi oleh variabel
diperoleh sebesar 0,484 maka nilai sig lebih besar lain yang tidak peneliti lakukan dalam
dari α atau 0,484 > 0,05. Hal ini menunjukkan tidak penelitiannya. Artinya sumber variabel lain lebih
terdapat pengaruh antara tingkat pengangguran besar pengaruhnya terhadap jumlah angka
terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi serta hal ini pengangguran di Bali.
mengindikasi bahwa angka pertumbuhan ekonomi Selanjutnya pada penelitian yang
di Kota Padangsidimpuan tidak ditentukan oleh dilakukan Asrianti (2017) dengan judul “Pengaruh
pengangguran. Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, Belanja
Apabila tingkat pengangguran mengalami Pemerintah Terhadap Tingkat Kemiskinan Di
peningkatan atau perkembangan, maka belum tentu Indonesia” dalam penelitiannya menemukan bahwa
akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, Belanja

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 48


E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.6 No.2 Edisi Oktober 2018
Pemerintah berpengaruh signifikan terhadap Sukirno, Sadono. 2010. Makro Ekonomi Teori
Tingkat Kemiskinan di Indonesia. Dari hasil Pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo
perhitungan diperoleh nilai koefisien R2 sebesar Persada.
0,981 menunjukkan bahwa ketiga variabel bebas
tersebut menyumbang 98,1 % pengaruh terhadap
tingkat kemiskinan di Indonesia. selanjutnya
sisanya 1,9 % dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak peneliti lakukan pada penelitiannya.

4. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan hasil penelitian, maka
kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Secara keseluruhan rata-rata (mean)
tingkat pertumbuhan ekonomi di Kota
Padangsidimpuan selama periode penelitian adalah
sebesar 5,42 %. Pertumbuhan ekonomi tertinggi
terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 5,90 %.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi terendah terjadi
pada tahun 2004 yaitu sebesar 5,05 %.
Secara keseluruhan rata-rata (mean) angka
pengangguran di kota Padangsidimpuan selama
periode penelitian adalah sebesar 7,00 %. Angka
pengangguran tertinggi terjadi pada tahun 2004
yaitu sebesar 11,42 %, sedangkan angka
pengangguran terendah terjadi pada tahun 2014
yaitu sebesar 4,32 %.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai t hitung
sebesar 0,725. Dengan menggunakan tingkat
keyakinan 95 % α = 0,05 dibandingkan dengan
nilai sig yang diperoleh sebesar 0,484 maka nilai
sig lebih besar dari α atau 0,484 > 0,05. Hal ini
menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara tingkat pengangguran terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kota Padangsidimpuan.
Selanjutnya nilai R Square dalam penelitian adalah
0,046 menunjukkan bahwa pengangguran memiliki
pengaruh sebesar 4,6 % terhadap angka
pertumbuhan ekonomi di Kota Padangsidimpuan.

5. REFERENSI
Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian,
Jakarta : PT Rineka Cipta
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota
Padangsidimpuan. 2018.
Padangsidimpuan Dalam Angka Dari
Berbagai Tahun. Padangsidimpuan :
Badan Pusat Statistik (BPS).
Murni, Asfia.2013. Ekonomika Makro (edisi
revisi). Bandung : PT Refika Aditama
Narbuko, dan Achmadi. 2008. Metode Penelitian.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung. 2008.
Pengantar Ilmu Ekonomi
(Mikroekonomi dan Makroekonomi).
Jakarta : FE-UI
Sujana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses
Belajar Mengajar. Bandung : PT
Remaja Rosdakatya.

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 49

Anda mungkin juga menyukai