TINJAUAN PUSTAKA
manajemen untuk :
Ada tiga macam ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja secara
kuantitatif, yaitu :
8
9
Ukuran kriteria tunggal (single criteria) adalah ukuran kinerja yang hanya
kinerja manajer.
tujuan, yaitu :
Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan individual yang
dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Oleh karena itu, untuk menilai suatu
membahas metode penilaian kinerja keuangan yang dipublikasikan yang dibuat sesuai
sangat luas. Pengertian kinerja keuangan menurut Kamus Bahas Indonesia merupakan
kata benda yang artinya (1) sesuatu yang dicapai; (2) prestasi yang diperlihatkan; (3)
dan karyawan berdasarkan sasaran, standard dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya.
tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam
Kinerja keuangan perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau masa depan,
pertumbuhan dan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan. Informasi kinerja
keuangan diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi, yang
11
mungkin dikendalikan di masa depan dan untuk memprediksi kapasitas produksi dari
keuangan, dimana data pokok sebaga input dalam analisis ini adalah neraca dan laporan
laba rugi. Analisis laporan keuangan dapat dilakukan menggunakan rasio keuangan.
keuangan akan menunjukkan kondisi sehat tidaknya suatu perusahaan. Analisis rasio
menghubungkan unsur-unsur rencana dan perhitungan laba rugi sehingga dapat menilai
Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber informasi yang penting
disamping informasi lain seperti informasi indsutri, kondisi perekonomian, pangsa pasar
perusahaan, kualitas manajemen dan lainnya. Ada tiga macam laporan keuangan pokok
yang dihasilkan yakni neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Hubungan antara
Gambar 2.1
Hubungan antar laporan keuangan
Neraca awal dihasilkan pada awal periode. Kemudian transaksi dan kejadian
muncul selama periode tertentu, dan mempengaruhi laporan laba-rugi dan laporan aliran
kas. Kemudian kedua laporan tersebut akan berpengaruh terhadap neraca akhir suatu
perusahaan. Suatu transaksi melibatkan transfer yang mrmpunyai nilai antar perusahaan.
Contoh transaksi adalah transaksi jual beli perusahaan dengan pihak luar, sedangkan
contoh kejadian adalah penggunaan aset oleh perusahaan, menurunnya nilai atau harga
persediaan.
13
internal yang spresifik seperti manajemen. Laporan keuangan memiliki beberapa tujuan
Tujuan yang paling umum adalah bahwa pelaporan keuangan harus memberikan
informasi yang bermanfaat untuk investor, kreditor dan pemakai lainnya, saat ini
eksternal.
Tujuan kedua dalam laporan keuangan adalah harus memberikan informasi yang
ketidakpastian (yang berarti resiko) penerimaan kas yang berkaitan. Tujuan ini
memperoleh aliran kas masuk. Pemakai eksternal harus memperoleh aliran kas
masuk bukan hanya yang bisa mengembaikan aliran kas keluar (return on
investmen), tetapi juga aliran kas masuk yang bisa mengembalikan return yang
Penerimaan kas pihak eksternal akan ditentukan oleh aliran kas masuk perusahaan.
Perusahaan yang kesulitan kas akan mengalami kesulitan untuk memberi kas ke
pihak eksternal, dan dengan demikian penerimaan kas pihak eksternal akan
terpengaruh.
diperoleh selama siklus bisnis perusahaan tersebut, dimulai dari pembelian bahan-
bahan mentah, produksi, penjualan, dan penerimaan kas kembali. Dalam siklus
tersebut perusahaan juga mengeluarkan kas (missal untuk membeli bahan mentah).
pihak eksternal.
15
Gambar 2.2
Tujuan Laporan Keuangan
16
4. Informasi Mengenai Sumber Daya Ekonomi dan Klaim Terhadap Sumber Daya
Tersebut.
Tujuan yang keempat merupakan tujuan yang paling spesifik. Tujuan ini
sumber daya ekonomi perusahaan dan klaim-klaim atas sumber daya tersebut
yang meliputi utang dan modal saham. Informasi tersebut bermanfaat untuk pihak
likuiditas perusahaan.
tertentu.
c. Untuk memberikan indikasi langsung potensi aliran kas sumber daya dan kas
d. Untuk memberikan indikasi potensi aliran kas yang merupakan hasil gabungan
merupakan klaim sisa aset setelah dikurangi utang atau kewajiban perusahaan.
Menurut prinsip akuntansi Indonesia yang dikutip oleh Sofyan Syafri Harahap
berikut :
1. Laporan Keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang
telah lewat. Karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-
satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan pihak tertentu.
3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan
berbagai pertimbangan
4. Akutansi hanya melaporkan informasi yang material.
5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila
terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian
18
suatu pos, lazimnyaa dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai
aktiva yang paling kecil.
6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu
peristiwa/transaksi dari pada hukumnya (formalitas).
7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan
pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari
informasi yang dilaporkan.
8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan
menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat
kesuksesan antara perusahaan.
9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantitatifkan
umumnya diabaikan.
2.2.3 Pengguna Laporan Keuangan
a. Investor
harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Selain itu, mereka juga
untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat
e. Pelanggan
f. Pemerintah
g. Karyawan
h. Masyarakat
12), meliputi :
f. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika
pada setiap periode tertentu dengan jalan membandingkan dua buah variable yang
di ambil dari laporan keuangan, baik daftar neraca maupun laporan laba rugi.”
Laporan keuangan perlu di analisis karena dengn analisis rasio akan diperoleh semua
informasi yang menyangkut dengan posisi dan kondisi keuangan perusahaan. Menurut
“Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengathui hubungan dari
pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau
kombinasi dari kedua laporan tersebut.”
digunakan sebagai alat ukur untuk menilai baik atau buruknya kondisi keuangan
perusahaan.
dalam atau di antara laporan laba rugi dan neraca. Dengan cara rasio semacam ini
mempunyai aktiva lancar yang berbeda, Rp10 Juta untuk perusahaan A dan Rp5 Juta
untuk perusahaan B. Secara sepintas Nampak bahwa perusahaan A lebih likuid karena
mempunyai kas yang lebih tinggi. Tetapi kalo perusahaan mempunyai utang semacam
ini, perusahaan A Ro10 Juta sedangkan perusahaan B Rp 2,5 Juta, likuiditas perusahaan
tersebut akan berlainan. Perusahaan A mempunyai aktiva lancar sebesar Rp10Juta tetapi
mempunyai aktiva lancar sebesar Rp5 Juta tetapi hanya menanggung hutang
dan membuat pengukuran bukan dalam angka absolut, tetapi dalam angka relatif seperti
Analisis rasio keuangan perusahaan merupakan langkah awal dalam analisis keuangan,
karena fungsi rasio keuangan yang dirancang dapat digunakan untuk memberi gambaran
Kegunaan rasio keuangan bagi tiga ketiga kelompok utama pemakai laporan menururt
Rasio keuangan ini sangat penting gunanya untuk melakukan analisis terhadap laporan
1. Rasio Likuiditas
jangka pendeknya. Dalam kelompok ini terdapat tiga rasio yang bisa digunakan,
yaitu :
a. Current Ratio
Rasio lancar adalah rasio yang biasa digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi liabilitas jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam
memenuhi liabilitas lancar. Hal ini dikarenakan unsur aset lancar yang
perhitungan.
24
c. Cash Ratio
dengan melihat pada rasio kas dan setara kas dalam hal ini marketable
perusahaan dalam mengelola aset dalam hal ini mengubah aset non kas menjadi
aset kas. Beberapa rasio yang masuk dalam kategori ini adalah :
Rasio perputaran piutang menunjukkan perputaran dalam satu periode. Rasio ini
Rata-rata piutang didapat dengan cara menjumlahkan semua data piutang akhir
cara :
perusahaan.
e. Payable Turnover
Rata-rata utang dagang diperoleh dengan cara menjumlahkan semua data utang
Makin lama pembayaran utang adalah baik, namun dengan catatan utang tetap
yaitu rasio utang (leverage ratio) yaitu menggambarkan proporsi utang terhadap
aset ataupun ekuitas, dan solvency ratio (debt coverage ratio) yaitu rasio yang
maupun bunga.
singking fund (dana yang disisihkan tiap tahun untuk pembayaran kewajiban
d. DEBT/EBIDTA
keuntungan.
atas setiap rupiah uang yang ditanamkanya. ROE diperoleh dengan cara :
uang yang ditanamkan dalam bentuk aset. ROA diperoleh dengan cara :
Merupakan pendapatan per lembar saham yang dapat dilihat dari laporan
deviden.
dengan cara :
lembar saham. PER yang terlalu tinggi mendefinisikan bahwa harga pasar
saham dan nilai buku ekuitas sebagaimana yang ada diaporan posisi
f. Price/Sales Ratio
tingkat penjualan dan harga saham perusahaan. PSR diperoleh dengan cara :
1. Rentabilitas
yakni :
yang ada.
Laba Bersih setelah pajak kelebihan seluruh pendapatan atas seluruh beban
untuk satu periode tertentu (satu tahun) setelah dikurangi pajak penghasilan
Jumlah Ekuitas adalah jumlah modal ditambah cadangan atau aset dikurangi
kewajiban.
pendapatan.
Beban Operasi adalah seluruh beban usaha baik beban langsung usaha
(beban sumber air, beban pengelolaan air dan beban transmisi dan distribusi)
2. Likuiditas
a. Rasio Kas, yang memiliki pengertian sebagai suatu rasio untuk mengukur
Jumlah Kas adalah seluruh jumlah uang kas yang ada baik yang berada di
Setara Kas adalah surat berharga yang dimiliki yang secara seketika dapat
Jumlah Kewajiban Lancar adalah seluruh kewajiban yang harus dibayar atau
melalui kas dan/atau melalui bank) dalam satu tahun buku atas volume air
PDAM sesuai DRD air selama satu tahun (DRD air tediri atas harga air dan
3. Solvabilitas
Kondisi keuangan PDAM yang solvable menjadi slah satu faktor penting dalam
Jumlah Aset adalah sumber daya yang dikuasain PDAM sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan
diperoleh entitas.
Tabel 2.1
INDIKATOR KINERJA ASPEK KEUANGAN
37
Kegiatan penilaian kinerja PDAM secara garis besar dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut :
1. Inventaris Data
Tahap ini berisi langkah pengumpulan data diseusaikan dengan aspek indicator
kinerja.
Tahap ini berisi langkah untuk mendapatkan data-data terkini yang bersifat valid
dan terverifikasi sehingga akan diperoleh hasil evaluasi yang on the track dan
seragam.
Tahap ini berisi langkah memasukkan data-data yang telah terkumpul dalam rumus-
Penetapan status kinerja dilakukan dengan membandingkan nilai total kinerja yang
diperoleh dengan criteria yang telah ditetapkan, yaitu: sehat, kurang sehat, dan sakit