Anda di halaman 1dari 23

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN

KEPUTUSAN PENDANAAN

OLEH
KELOMPOK 4

1. Ni Kadek Intan Apsari (23)


2. Ni Ketut Ayu Ivani Wulandari (25)
3. Ni Nyoman Sulistya Yunia (31)
4. Ni Putu Maya Sri Widyantari (37)
5. Ni Putu Noviyanti (39)
6. Ni Putu Eva Mariani (35)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


TAHUN AJARAN 2017/2018

1
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................. 1

DAFTAR ISI...........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3

1.1 Latar Belakang.............................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................3
1.3 Tujuan Makalah...........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4

2.1 Pengertian Keputusan Pendanaan .............................................................. 4


2.2 Sumber Pendaan Perusahaan........................................................................5
2.3 Perhitungan Biaya Modal...........................................................................13
2.4 Struktur Modal.................................................................................................. 18

BAB III PENUTUP..............................................................................................19

3.1 Kesimpulan................................................................................................19

BAB I
PENDAHULUAN

2
1.1 LATAR BELAKANG

Perusahaan merupakan suatu organisasi yang diciptakan dengan tujuan UNTUK


mencari keuntungan. Di era Globalisasi ini perusahaan harus pintar-pintar menyusun
strategi untuk mencapai tujuan tersebut salah satunya yaitu melakukan listing dalam
bursa efek. Dengan ini maka perusahaan bisa menilai harga perusahaan dari sisi saham
yang tercerminkan sekaligus nilai ini akan menjadi tolok ukur kinerja perusahaan hal
tersebut dikarenakan harga yang ada dalam saham menunjukkan fair price atau nilai
wajar.
Keputusan dari perusahaan berkenaan hal-hal strategis kemajuan perusahaan
akan memiliki dampak simultan dan berkelajutan. Disisi ini ketepatan dari penilaian
kebijkan sangat berpengaruh. Keputusan investasi dan pembiayaan diperlukan untuk
kelangsungan hidup perusahaan. Untuk lebih jelasnya mengenai keputusan pendanaan
akan dijelaskan dalam makalah berikut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
a. Apakah pengertian dari keputusan pendanaan ?
b. Apasajakah sumber – sumber dana perusahaan ?
c. Bagaimanakah perhitungan biaya modal ?
d. Bagaimanakah struktur biaya modal ?

1.3 TUJUAN
Tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui dan memahami bagaimana
perusahaan menetukan keputusan pendanaan sebagai tolok ukur kinerja perusahaan.

BAB II
PEMBAHASAN

3
2.1 PENGERTIAN KEPUTUSAN PENDANAAN

Keputusan pendanaan adalah keputusan yang berhubungan dengan penentuan


sumber dana yang akan digunakan, penentuan perimbangan pendanaan yang optimal,
dan perusahaan menggunakan sumber dana dari dalam perusahaan atau akan mengambil
dari luar perusahaan.
Keputusan pendanaan membahas mengenai sumber dana yang digunakan untuk
membiayai suatu investasi yang sudah dianggap layak. Masalah penarikan dana ini
dianggap menarik karena setiap dana yang digunakan pasti mempunyai biaya yang
sering disebut dengan biaya dana (Cost Founds). Jika dana yang digunakan berasal dari
hutang maka dana tersebut pastilah mempunyai biaya minimal sebesar tingkat bunga,
tetapi jika dana yang digunakan berasal dari modal sendiri (Equity Capital) maka masih
harus mempertimbangkan Opportunity cost bagi modal sendiri yang dimaksud.
Biasanya biaya atau dana bervariasi, ada yang mahal ada pula yang murah. Oleh
karenanya masalah pemilihan jenis dana yang akan digunakan memerlukan
pertimbangan yang cukup matang. Artinya penentuan jenis dana yang akan digunakan
mempunyai dampak langsung terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Memang masih
diakui bahwa masih ada teori yang mengatakan bahwa keputusan pendanaan tidak akan
mempengaruhi nilai perusahaan, tetapi suatu teori hanya akan berlaku apabila
asumsinya dapat dipenuhi. Investasi dalam aktiva biasanya membutuhkan pendanaan
jangka panjang. Terdapat tiga sumber dana yang bersifat jangka panjang, yakni :
1. Penerbitan saham baru
Pendanaan yang bersumber pada penerbitan saham dan obligasi baru sering disebut
sebagai pendanaan ekstern
2. Penerbitan obligasi
3. Laba ditahan
Pendanaan yang bersumber pada laba ditahan disebut sebagai pendanaan intern
Adapun keputusan pendanaan akan menyangkut penentuan kombinasi yang
optimal dari penggunaan berbagai sumber dana yang pada dasarnya dapat dibagi
menjadi dua yaitu:
1. Yang berhubungan dengan pendanaan ekstern karena akan mengarah pada
pengambilan keputusan mengenai struktur modal, yakni akan menentukan proporsi
antara utang jangka panjang dan modal sendiri. Hal ini akan tampak pada debt to
equity ratio perusahaan tersebut.

4
2. Yang berhubungan dengan pendanaan intern, aplikasinya adalah penentuan kebijakan
dividen yang digambarkan melalui dividen payout ratio.
Penentuan keputusan yang optimal mengenai struktur modal dan kebijakan
dividen ini berhubungan dengan upaya pencapaian tujuan perusahaan. Dalam teori
keuangan tradisional dinyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimumkan
kemakmuran para pemegang saham. Dengan keputusan pendanaan yang optimal secara
teoritis akan dapat mengarah pada peningkatan kemakmuran para pemegang saham.

2.2 SUMBER-SUMBER DANA PERUSAHAAN


2.2.1 Sumber Dana Perusahaan Menurut Asalnya
Sumber dana perusahaan menurut asalnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Sumber dana menurut asalnya
Sumber dana menurut asalnya dibagi lagi menjadi dua, yaitu:
a. Sumber intern (internal sources)
Dana yang berasal dari sumber dana intern adalah dana atau modal yang
dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan seperti laba ditahan
(retained earning) dan penyusutan (depreciation). Ditinjau dari penggunaan
atau bekerjanya kedua dana tersebut di dalam perusahaan tidak ada bedanya.
Besarnya laba ditahan atau cadangan dipengaruhi oleh besarnya laba yang
diperoleh selama periode tertentu, dividend policy dan plowing back policy
yang dijalankan oleh perusahaan. Meskipun jumlah laba yang diperoleh
selama periode tertentu besar, tetapi karena perusahaan mengambil kebijakan
bahwa sebagian besar dari laba tersabut dibagikan sebagai dividen, maka
bagian laba yang ditahan akan kecil jumlahnya, dan sebaliknya laba ditahan
akan cenderung besar kalau perusahaan mengambil kebijakan penanaman
kembali dalam perusahaan yang besar. Sumber intern selain berasal dari laba
ditahan atau cadangan juga berasal dari setiap depresiasi. Besarnya
depresiasi setiap tahunnya tergantung pada metode depresiasi yang
digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Sementara sebelum
depresiasi tersebut digunaan untuk mengganti aktiva tetap yang akan diganti,
dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan meskipun waktunya terbatas
sampai saat penggantian tersebut. Selama waktu itu depresiasi merupakan
sumber dana atau modal didalam perusahaannya sendiri.
b. Sumber ekstern

5
Sumber ekstern (external sources) adalah sumber dana yang berasal dari luar
perusahaan, dana yang berasal dari sumber ekstern adalah dana yang berasal
dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil bagian didalam
perusahaan. Dana atau modal yang berasal dari para kreditur merupakan
hutang bagi perusahaan yang bersangkutan dan modal yang berasal dari
kreditur tersebut biasa disebut sebagai modal asing. Metode pembelanjaan
dengan menggunakan modal asing disebut pembelanjaan asing atau
pembelanjaan dengan hutang (debt financing). Dana atau modal yang berasal
dari pemilik, peserta atau pengambil bagian didalam perusahaan merupakan
dana yang akan tetap ditanamkan dalam perusahaan yang bersangkutan, dan
dana ini dalam perusahaan tersebut akan menjadi modal sendiri. Metode
pembelanjaan dengan menggunakan dana yang berasal dari pemilik atau
calon pemilik tersebut disebut pembelanjaan sendiri (equity financing ).
Dengan demikian maka dana yang berasal dari sumber ekstern adalah terdiri
dari modal asing dan modal sendiri. Pada dasarnya pihak-pihak pemberi
dana atau kodal ekstern yang utama dapat digolongkan dalam tiga golongan
yaitu:
a. Supplier
Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan didalam bentuk
penjualan barang secara kredit, baik untuk jangka pendek (kurang dari 1
tahun) maupun untuk jangka menengah (lebih dari 1 tahun kurang dari 10
tahun).
b. Bank
Bank adalah lembaga kredit yang mempunyai tugas utamanya
memberikan kredit di samping pemberian jasa-jasa lain dibidang keuagan.
Pemberian kredit oleh bank bisa jangka pendek (kurang dari satu tahun),
jangka panjang (lebih dari 1 tahun kurang dari 10 tahun) dan jangka
panjang (lebih dari 10 tahun).
c. Pasar modal (capital market)
Pasar modal merupakan sumber dana ektern bagi suatu perusahaan,
dimana pasar modal didefinisikan adalah suatu pengertian abstrak yang
mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

6
kepentingannya saling mengisi, yaitu investor disatu pihak dan emiten
yang membutuhkan dana jangka menengah ataupun jangka panjang dilain
pihak, atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak)
bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau
jangka panjang. Fungsi pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien
arus dana dari unit ekonomi surplus tabungan (saving surplus unit)
kepada unit ekonomi yang mempunyai defisit tabungan (saving deficit
unit). Dalam pasar modal dibedakan antara pasar perdana dan pasar
sekunder. Pasar modal merupakan sumber utama bagi perusahaan-
perusahaan yang membutuhkan dana dengan jumlah besar dan akan
terikat untuk jangka waktu yang panjang. Bagi emiten dana yang
diperoleh dari penerbitan atau emisi saham merupakan sumber dana yang
akan tertanam dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak tertentu
waktunya, sehingga merupakan sumber dana permanen, meskipun bagi
pemodal investasi dalam saham tersebut dapat meruoakan investasi
sementara karena saham tersebut dijual sewaktu-waktu pada saat mereka
membutuhkan dana.

2.2.2 Sumber Dana Menurut Jangka Waktunya


Sumber dana perusahaan menurut jangka waktunya dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu :
1. Sumber dana jangka pendek
Sumber dana jagka pendek merupakan sumber dana yang tertanamkan didalam
perusahaan maksimum satu tahun. Ada beberapa jenis sumber dana jangka
pendek yang dipergunakan oleh perusahaan yaitu:
a. Accrual Account
Merupakan jenis hutang bebas bunga, misalnya kebiasaan perusahaan
membayar gaji karyawan mingguan atau bulanan.dengan demikian dalam
neracanya akan tampak rekening upah sebagai hutang gaji yang belum

7
dibayarkan, rekening ini akan meningkat secara otomatis jika kegiatan
perusahaan juga meningkat. Sebelum waktu membayar gaji tersebut,
perusahaan dapat menggunakan dana tersebut tanpa biaya bunga, dalam arti
bahwa perusahaan tidak perlu membayar bunga atas hutang gaji.
b. Hutang dagang
Hutang dagang merupakan sumber pembelanjaan yang cukup besar untuk
memenuhi kebutuhan – kebutuhan jangka pendek. Kredit ini mempunyai
sifat, selain spontanitas dengan kegiatan perusahaan, juga relatif cepat
diperoleh, tidak memerlukan persyaratan-persyaratan formal. Periode
discount yang diberikan pada bentuk kredit dagang ini seharusnya
dimanfaatkan, karena biaya modal efektif dari kredit tersebut cukup besar
apabila tidak dimanfaatkan. Misalnya perusahaan seringkali dapat membeli
persedian yang diperlukan secara kredit dari perusahaan lain, sebagai contoh
perusahaan melakukan pembelian setiap hari Rp 100.000 dengan syarat
pembayaran net 30. Ini berarti bahwa perusahaan dapat membayar pada
setiap akhir bulan. Dengan demikian secara keseluruhan perusahaan akan
memiliki hutang dagang sebesar tiga puluh kali pembelian harian sebesar Rp
3.000.000
c. Hutang bank
Sumber dana jangka pendek yang biasanya dikeluaran oleh bank-bank
komersial. Bentuk pembelanjaan ini disebut tidak spontan karena tidak
berubah secara otomatis dengan aktifitas perusahaan. Biaya hutang jangka
pendek ini sangat bervariasi untuk berbagai peminjam pada suatu waktu
tertentu. Secara teoritis tingakat bunga akan cenderung tinggi bagi peminjam
yang beresiko tinggi dan sebaliknya relatif rendah untuk peminjam yang
bonafid. Begitu juga tingakat bunga pinjaman untuk jumlah yang kecil relatif
lebih besar dibandingkan dengan tingkat bunga pinjaman dengan jumlah
yang besar karena biaya tetap yang berkaita dengan pemrosesan pinjaman ini
adalah sama.
d. Commercial paper
Commercial papers umunya tidak menggunakan jaminan apa-apa, pembeli
surat berharga percaya kepada nama baik dan reputasi perusahaan yang

8
mengeluarkan. Sedangkan untuk kredit dari bank, tentu memerlukan
jaminan. Commercial papers ini biasanya dikeuarkan dalam satuan yang
relatif besar dengan bunga yang lebih rendah daripada prime rate.
Commercial papers biasanya jatuh tempo dalam waktu satu hingga
sembilan bulan. Di beberapa negara maju Commercial papers mendapat
penilaian atau ranking dari rating agencies. Setiap lembaga penilaian
mendasarkan pada standar penialian yang berbeda, namun karena pada
umumnya perusahaan yang menjual Commercial papers adalah perusahaan
yang solid, maka penilaian biasanya dititikberatkan pada aspek likuiditas.
e. Factoring (anjak piutang)
Bedasarkan surat Keputusan Menteri Keuangan No 1251/KMK.013/1988
tanggal 20 Desember 1988, yang dimaksud dengan perusahaan anjak
piutang adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam
bentuk pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan
jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar
negeri. Disamping penatausahaan penjualan kredit serta penagihan piutang
perusahaan nasabah. Kegiatan factorng biasa dilakukan oleh perusahaan
anjak piutang dan bank. Perusahaan anjak piutang harus mendapat
persetujuan Menteri Keuangan dan berbentuk perseroan atau koperasi.
Sedangakan bank jika akan melakukan pembelian anjak piutang harus
melaporkan aktivitasnya kepada Menteri Keuangan.
2. Sumber dana jangka menengah
Hampir sebagian besar perusahaan tidak bisa memperoleh sumber dana tanpa
menggunakan jaminan. Untuk itu mereka harus memberikan berbagai jaminan
kepada pihak pemberi dana. Kredit jangka menengah, semua merupakan kredit
yang menggunakan jaminan. Istilah jangka menengah menunjukkan bahwa
kredit tersebut berjangka waktu satu tahun lebih, tapi umumnya kurang dari 10
tahun. Bentuk-bentuk kredit jangka menengah diantaranya adalah :
a. Term loan
Term loan merupakan salah satu jenis pembiayaan jangka menengah. Term
loan ini biasanya disediakan oleh bank komersial, peruahaan asuransi, dana
pensiun, lembaga pembiayaan pemerintah dan supplier perlengkapan.

9
Dipandang dari biaya modalnya, term loan ini memiliki biaya yang lebih
rendah dari pada modal saham ataupun obligasi. Hal ini disebabkan karena
jika perusahaan harus mengeluakan saham atau obligasi, maka harus
membayar biaya emisi, pendaftaran dan biaya lainnya yang berakaitan
dengan pengeluaran saham atau obligasi. Selain itu tidak semua perusahaan
memenuhi persyaratan untuk menjual saham dan obligasi. Dibandingkan
dengan hutang jangka pendek, term loan ini lebih baik karena tidak segera
jatuh tempo dan peminjam memberikan jaminan pembayaran secara periodik
yang mencakup bunga dan pokok pinjaman. Bagi kreditur jamina atas
pembayara secara periodik ini dapat diperjual belikan kepada pihak lain
biasanya lembaga pengumpul piutang. Dalam term loan biasanya perjanjian
mensyaratkan bahwa pokok pinjaman dan bunganya dibayar dengan jumlah
yang sama secara periodik.
b. Equipment loan
Equipment loan merupakan pembiayaan yang dipergunakan untuk
pengadaan perlengkapan baru. Equipment loan biasanya diberikan untuk
perlengkapan yang dengan mudah diperjual belikan, bukan perlengkapan
yang terspesialisasi. Peminjaman biasanya menanggung beban lebih tinggi
dari harga perlengkapan tersebut dan selisihnya antara harga perlengkapan
dan beban total merupakan margin of safety bagi kreditur. Besar kecilnya
margin of safety berkisar antara dua puluh hingga tiga puluh persen dari
perlengkapan. Equipment loan biasanya diberikan oleh bank komersial,
penjual perlengkapan, perusahaan asuransi, dana pensiun dan lembaga
pembiayaan lainnya. Ada dua instrumen yang dapat dipergunakan untuk
membiayai equipment ini yaitu melalui kontrak penjualan kondisional dan
hipotek barang bergerak. Apabila perusahaan menggunakan kontrak
penjualan kondisional untuk membiayai pembelian perlengkapan, penjual
akan menahan sebagian sampai pembeli melunasi keseluruhan pembayaran
sesuai dengan kontrak. Jadi pada saat perlengkapan dikirim biasanya penjual
menerima down payment dan pembeli bersedia untuk melunasi secara
periodik. Pada saat pelunasan berakhir maka penjual akan menyerahkan
perlengkapan yang ditahan atau mungkin surat-surat perlengkapan tersebut.

10
Yang kedua adalah hipotek barang bergerak, hipotek ini lebih umum
digunakan oleh bank komersial. Hipotek ini sama halnya dengan pembelian
gadai, dimana pemberian pinjaman memiliki atau menguasaihak gadai atas
suatu perlengkapan dan peminjam akan melunasinya untuk jangka waktu
tertentu. Apabila kemudian hari peminjam gagal untuk membayar
pinjamannya, maka pihak pemberi pinjaman akan menjual perlengkapan
yang ditahan tersebut.
c. Leasing
Leasing merupakan suatu kontrak antara pemilik aktiva yang disebut dengan
lessor dan pihak yang memanfaatkan aktiva tersebut disebut lessee untuk
jangka waktu tertentu. Salah satu manfaat leasing yaitu lessee dapat
memanfaatkan aktiva tersebut tanpa harus memiliki aktiva tersebut. Sebagai
kompensasi manfaat yang dinikmati, maka lessee mempunyai kewajiban
membayar secara periodik sebagai sewa aktiva yang digunakan. Manfaat lain
bahwa lessee tidak perlu menanggung biaya perawatan, pajak, asuransi.
Bentuk-bentuk leasing :
1) Sale and lease back
Dimana perusahaan yang memiliki aktiva seperti tanah,bangunan dan
peralatan pabrik menjual kativa tersebut kepada perusahaan lain dan
sekaligus menyewa kembai aktiva tersebut untuk periode tertentu.
Manfaat dari sale and lease back adalah penjual atau lessee menerima
pembayaran segera sebagai tambahan dana yang dapat diinvestasikan
keinvestasi lain dan bersamaan dengan itu lesse masih menggunakan
aktiva yang dijualnya selama dalam dangka waktu perjanjian leasing.
Lessee mempunyai kewajiban membayar secara periodik sebesar harga
jual ditambah dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan lessor.
2) Operating leases
Jenis ini pihak lessor menyediakan pendanaan sekaligus biaya perawatan
yang keseluruhannya tercakup dalam pembayaran leasing. Ciri utama
bentuk leasing ini yaitu harga perolehan aktiva tersebut sebagai obyek
leasing tidak diamortasikan secara penuh. Dengan kata lain pembayaran
yang disyaratkan tidak cukup untuk menutup keseluruhan harga

11
perolehan dan biaya perawatan aktiva. Namun demikian jangka waktu
operating leass ini biasaya lebih pendek dari pada umur ekonomis yang
diharapkan. Sehingga lessor berharap dapat menyewakan kembali
kepada pihal lain atau menjual aktiva tersebut untuk menutup harga
perolehan, biaya perawatan dan tingkat keuntungan yang disyarakan.
3) Financial and capital leases
Dalam bentuk leasing ini lessor tidak menanggung biaya perawatan,
tidak dapat dibatalkan, dan diamortasikan secara penuh. Dengan
demikian lessor menerima pembayaran sebesar harga perolehan aktiva di
tambah tingkat keuntungan yang disyaratkan. Pada umumnya lesse juga
juga harus membayar pajak dan asuransi aktiva objek leasing tersebut.
Perbedaan utama pada financial leases dengan operating leases adalah
perusahaan memperoleh aktiva yang baru bukan aktiva yang selama ini
digunakan. Seringkali dalam bentuk leasing ini melibatkan pihak ketiga
yaitu pemberi pinjaman. Pihak ketiga ini memberi pinjaman kepada
lessor untuk membeli aktiva, misalnya 80%dibiayai dengan hutang
sedangkan selebihnya dari modal sendiri. Sebagai pemilik aktiva, lessor
berhak mengalokasikan harga perolehan aktiva sebagai depresiasi.
Sementara itu lessor juga dapat membebankan pembayaran bunga
sebagai pengurangan pajak.

d. Modal vetura
Merupakan bentuk pembiayaan penyertaan modal yang bersifat sementara
kedalam Perusahaan Pasangan Usaha (PPU). Setelah PPU tersebut mandiri
baik segi pasar, pengelolaan, serta telah memiliki modal usaha yang cukup,
maka saham PPU yang dimiliki oleh perusahaan modal ventura akan dijual
kembali kepada PPU pihak lain. Karakteristik modal ventura yaitu:
a. Pembiayaan modal ventura
Merupakan modal yang disertakan sebagai risk capital kepada seorang
pengusaha individu atau suatu perusahaan yang mempunyai gagasan,
akan tetapi tanpa disertai dengan jaminan seperti halnya pinjaman pada
lembaga perbankan. Dasar utama yang terpenting dalam pembiayaan
tersebut adalah keyakinan atas kemampuas seorang wirausaha dalam

12
pengelolaan uasahanya, potensi serta prospek usaha dimasa yang akan
datang, serta memiliki arah pegembangan usaha yang jelas.
b. Pembiayaan oleh perusahaan modal ventura bersifat aktif,
Artinya perusahaan modal ventura terlibat atau melibatkan diri dalam
kegiatan bisnis yang dibiayai, jika perlu perusahaan modal ventura ikut
terlibat dalam unsur-unsur manajemen yang dapat turut menentukan
keberhasilan usaha.
c. Pembiayaan yang dilakukan perusahaan modal ventura pada semua
sektor serta pada semua tingkatan pertumbuhan usaha tersebut.
d. Penyertaan modal ini hanya bersifat sementara namun berjangka
panjang, berkisar antara 3-6 tahun. Diharapkan pada kurun waktu
tersebut perusahaan yang menjadi partner (perusahaan pasangan kerja)
dapat mencapai tingkat pertumbuhan yang diinginkan bersama baik dari
segi pemasaran, pengelolaan, serta keuangan, sehingga modal ventura
dapat menarik diri dari kerjasama tersebut dengan cara menjual saham
PPU yang dimilikinya (diinvestasikan)
e. Keuntungan yang diperoleh perusahaan ventura adalah atas dasar bagi
hasil berdasarkan prosentase tertentu dari laba bersih perusahaan,
bukanlah bungan atas modal yang ditanamkan pada perusahaan tersebut.

3. Sumber dana jangka panjang


Sumber dana jangka panjang adalah sumber dana yang tertanam dalam
perusahaan lebih dari 10 tahun. Terdapat berbagai jenis sumber dana jangka
panjang yang tersedia bagi perusahaan seoerti misalnya long term debt, saham
preferen dan saham biasa. Utang jangka panjang ini dapat diperoleh melalu
pinjaman bank atau dengan cara menjual obligasi. Obligasi dan saham preferen
merupakan sumber dana dengan memberikan pendapatan y ang tetap
kepada pemiliknya, sementara saham biasa merupakan surat berharga dengan
memberikan penghasilan tidak tetap kepada pemegangnya. Yang termasuk
alternatif hutang jangka panjang yaitu:
a. Long term loan
Yaitu suatu bentuk perjanjian antara peminjam dengan kreditur dimana
kreditur bersedia memberikan pinjaman sejumah tertentu dan peminjam
bersedia untuk membayar secara periodik yang mencakup bunga dan pokok

13
pinjaman. Hutang jangka panjang ini dapat diperoleh melalui bank,
perusahaan asuransi, atau dapat juga kedana pensiun. Hutang janga panjang
ini mempunyai tiga karakteristik yaitu cepat, fleksible dan biaya yang
rendah. Hal ini disebabkan karena pinjama ini dinegosiasikan langsung
antara peminjam dengan kreditur. Biaya administrasi yang menjadi relatif
kecil dan diperlukan adanya persetujuan dengan pengawasan pasar modal
seperti halnya jika perusahaan mengeluarkan obligasi.
b. Obligasi
Yaitu surat tanda hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan sejumlah tertentu
dan akan jatuh tempo paa waktu tertentu dan memberikan pendapatan
sebesar bunga tertentu. Jatuh tempo obligasi umumnya 10 sampai 30 tahun,
tetapi ada juga obligasi yang jatuh tempo 7 sampai 10 tahun.obligasi
sebenarnya sama dengan hutang jangka panjang ynag diperoleh bank, hanya
saja obligasi ini penjualnya dipublikasikan dan dijual dengan investor
langsung. Tingakat bunga obligasi biasanya tetap dan dibayarkan satu tahun
sekali atau dua kali dalam satu tahun.

c. Saham preferen
Saham preferen sebagai hutang jangka panjang perusahaan, saham preferen
memberikan pendapatan yang relatif konstan disamping itu biaya modal
saham preferen cenderung lebih tinggi dari pada biaya hutang, karena resiko
yang dihadapi pemegang saham preferen lebih besar dari resiko pemegang
obligasi. Pemegang saham preferen memliki prioritas dalam pembayaran
dividen.
d. Saham biasa
Merupaka sumber dana yang permanen, karena akan tertanam dalam
perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas selama perusahaan masih
menjalankan kegiatan operasi. Pemegang saham biasa merupakan pemilik
perusahaan yang sesungguhnya. Pendapatan yang diterima oleh pemegang
saham biasa adalah laba setelah dikurangi pajak dan dividen saham prefeen
secara teoritis.

2.3 PERHITUNGAN BIAYA MODAL

14
Modal adalah dana yang digunakan untuk membayai aktiva dan oerasi
perusahaan. Modal terdiri dari hutang, saham biasa, saham preferen, dan laba ditahan.
Perhitungan biaya penggunaan modal sangatlah penting, dengan alasan:
1. Memaksimalkan nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya
modal) diminimumkan.
2. Keputusan penggagaran modal (capital budgetting) memerlukan suatu estimasi
tentang biaya modal.
3. Keputusam-keputusan lain seperti leasing, modal kerja juga memerlukan
estimasi biaya modal.
Biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis investasi karena dapat
menunjukkan tingkat minimum laba investasi yang harus diproleh dari investasi
tersebut. Jika investasi itu tidak dapat menghasilkan laba investasi sekurang-kurangnya
sebesar biaya yang ditanggung maka investasi itu tidak perlu dilakukan. Lebih
mudahnya, biaya modal merupakan rata-rata biaya dana yang akan dihimpun untuk
melakukan suatu investasi. Dapat pula diartikan bahwa biaya modal suatu perusahaan
adalah bagian (suku rate) yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memberi kepuasan
pada para investornya pada tingkat risiko tertentu.
1. Faktor – faktor yang menentukan biaya modal
Variabel-variabel penting yang mempengaruhi biaya modal antara lain:
a. Keadaan-keadaan umum perekonomian.
Faktor ini menentukan tingkat bebas risiko atau tingkat hasil tanpa risiko.
b. Daya jual saham suatu perusahaan.
Jika daya jual saham meningkat, tingkat hasil minimum para investor akan turun
dan biaya
modal perusahaaan akan rendah.
c. Keputusan-keputusan operasi dan pembiayaan yang dibuat manajemen.
Jika manajemen menyetujui penanaman modal berisiko tinggi atau memanfaatkan
utang dan saham khusus secara ekstensif, tingkat risiko perusahaan bertambah. Para
investor selanjutnya meminta tingkat hasil minimum yang lebih tinggi sehingga
biaya modal perusahaan meningkat pula.
d. Besarnya pembiayaan yang diperlukan.
Permintaan modal dalam jumlah besar akan meningkatkan biaya modal perusahaan.
Asumsi – asumsi model biaya modal

15
a. Risiko bisnis bersifat konstan.
Risiko bisnis merupakan potensi tingkat perubahan return atas suatu investasi.
Tingkat risiko bisnis dalam suatu perusahaan ditentukan dengan kebijakan
manajemen investasi. Biaya modal merupakan suatu kriteria investasi yang hanya
tepat untuk suatu investasi yang memiliki risiko bisnis setingkat dengan aktiva-
aktiva yang telah ada.
b. Risiko keuangan bersifat konstan.
Risiko keuangan didefinisikan sebagai peningkatan variasi return atas saham umum
karena bertambahnya pemanfaatan sumber pemiayaan hutang dan saham istimewa.
Biaya modal dari sumber individual merupakan fungsi dari struktur keuangan
berjalan.

c. Kebijakan dividen bersifat konstan.


Asumsi ini diperlukan dalam menaksir biaya modal yang berkenaan dengan
kebijakan dividen perusahaan. Asumsi ini menyatakan bahwa rasio pembayaran
dividen (dividen/laba bersih) juga konstan.

Perhitungan Modal
BIAYA LABA DITAHAN / EKUITAS EKSTERNAL (COST OF RETAINED
EARNING)
Laba ditahan sering disebut sebagai sesuatu yang gratis, karena laba ditahan
adalah uang yang tersisa setelah dividen dibayar. Tapi, modal ini tetap memiliki biaya.
Alasannya biaya saldo laba ditahan berhubungan dengan prinsip biaya kesempatan
(opportunity cost principle). Laba setelah pajak adalah milik para pemegang saham.
Pemegang saham obligasi menerima kompensasi berupa pembayaran bunga dan
pemegang saham preferen berupa dividen preferen. Seluruh laba yang tersisa setelah
bunga dan dividen saham preferen adalah milik pemegang saham biasa. Manajemen
dapat membayarkan laba dalam bentuk dividen atau menahan laba untuk diinvestasikan
kembali ke dalam usaha. Jika manajemen memutuskan untuk menahan laba, maka ada
biaya kesempatan yang terlibat.

16
Biaya laba ditahan adalah sama dengan Ks atau tingkat keuntungan yang disyaratkan
investor pada saham biasa perusahaan yang bersangkutan. Ada 3 cara untuk menghitung
Ks yaitu:
A. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)
Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model) atau model penetapan harga
aktiva modal merupakan suatu model yang digunakan untuk mengestimasi return
suatu sekuritas dan memformulasikan return suatu saham adalah sama dengan
tingkat bunga bebas resiko ditambah premi resiko. Formulasinya:
Ks = krf + (kM – krf) . bi
s = Bunga bebas resiko + premi resiko
dimana:
Ks = biaya ekuitas / saham biasa baru
krf = bunga bebas resiko,
kM = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada portofolio pasar/index pasar,
bi = beta (ukuran risiko sistematis) saham perusahaan i
CONTOH SOAL:
Sebuah saham memiliki nilai krf = 8%, k M = 13% dan bi = 0,7. Hitung Ks?
Jawab:
Ks = krf +( kM – krf) . bi
Ks = 8% + (13% – 8%) .0,7
= 8% + (5%) (0,7)
= 8%+ 3,5%
= 11,5%
B. Pendekatan DCF (Discounted Cash Flow Model)
Pendekatan DCF (Discounted Cash Flow Model) adalah imbal hasil divden
ditambah tingkat pertumbuhan atau arus kas diskonto
Bagi perusahaan-perusahaan yang diharapkan akan terus beroperasi tanpa batas
waktu, arus kas adalah dividen. Sementara jika investor memperkirakan perusahaan
akan diakuisisi oleh perusahaan lain atau dilikuidasi, maka arus kas adalah dividen
selama beberapa waktu ditambah harga akhir ketika perusahaan diakuisisi atau
dilikuidasi
Po = D1 + D2 +....+ D
(1+Ks)1 (1+Ks)2 (1+Ks)

17
Jika dividen bertumbuh secara konstan, kita gunakan Gordon Model:
Po = D1
Ks – g
maka Ks = D1 + g
Po
dimana:
Dt = dividen yang diharapkan akan dibayar pada akhir tahun ke - t
Po = harga saham saat ini
g = tingkat pertumbuhan dividen
Ks = biaya laba ditahan/saham biasa

CONTOH SOAL
Harga saham Allied dijual dengan harga sebesar $23, dividen berikutnya
diharapkan adalah $1,24 dan tingkat pertumbuhan yang diharapkan adalah 8%.
Berapa besar laba ditahan ?
Jawab:
Ks = (D₀(1+g))/P+g=(D₁)/P+g
Ks = $1,24/$23 + 8%
= 5,4% + 8,0%
= 13,4%
Angka 13,4% adalah tingkat pengembalian minimum yang diharapkan akan
diterima oleh manajemen atas laba ditahan untuk memberikan penanaman kembali
laba ke dalam usaha dan bukan membayarkannya kepada pemegang saham sebagai
dividen.
C. Pendekatan Bond-Yield-Plus-Risk Premium
Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahaan + premi risiko
Membeli saham biasa pada umumnya lebih berisiko daripada membeli obligasi yang
memberikan penghasilan yang tetap dan relatif pasti. Oleh karena itu investor yang
membeli saham biasa mengharapkan suatu premi risiko diatas tingkat keuntungan

18
obligasi. Premi risiko ini besarnya tergantung pada kondisi perusahaan dan kondisi
perekonomian.

BIAYA SAHAM BIASA BARU


Biaya saham biasa baru atau external equity capital (Ke) lebih tinggi dari biaya laba
ditahan (Ks) karena penjualan saham baru memerlukan biaya peluncuran/emisi saham
atau flotation cost. Flotation cost akan mengurangi penerimaan perusahaan dari
penjualan saham.

Gordon model dengan memperhitungkan flotation cost:


Po (1 - F) = D1
Ke - g
Maka : Ke = D1 + g
Po (1-F)

dimana
Ke = biaya saham biasa baru
Po = harga jual saham
F = flotation cost
D1= dividen saham pada t = 1
Flotation cost adjustment = DCF Ke-DCF Ks
g = dividend growth

Perlu diketahui bahwa untuk menaksir Ke hanya menggunakan 1 metoda yakni


discounted cash flow sedangkan untuk menghitung Ks digunakn 3 metoda. Tapi Ke
dapat dihitung pula dengan metoda CAPM dan Bond-Yield-plus-Risk premium dengan
menggunakan rumus:

19
Ke = Ks + flotation cost adjustment
CONTOH SOAL :
Harga saham Allied dijual dengan harga sebesar $23, dividen berikutnya diharapkan
adalah $1,24, tingkat pertumbuhan yang diharapkan adalah 8% dan biaya emisi 10%.
Berapa biaya saham biasa baru ?

Jawab:
Ke= ( D₀ (1+g))/(P (1-f))+g=(D₁)/(P (1-f))+g
Ke= $1,24/($23(1-0,10)) + 8%
= $1,24/$20,70 + 8,0%
= 6,0% + 8,0%
= 14,0%

BIAYA SAHAM PREFEREN


Saham preferen atau Saham Istimewa merupakan surat kepemilikan perusahaan yang
memberikan penghasilan tetap berupa deviden yang besarnya telah ditentukan pada
prsentase tertentu dari nominal harga saham. Saham ini sering disebut juga sebagai
Modal Saham Semi Hutang, karena sifatnya memberikan penghasilan tetap bagi
pemegangnya. Walaupun perusahaan mengalami kerugian, tetap mempunyai kewajiban
untuk membayar deviden saham preferenBiaya Modal Saham Preferen di hitung sebagai
berikut:

D
Dimana: Kp = X 100%
Pn
Kp = Biaya Modal atau Cost of Capital
D = Deviden yang Dibayarkan
Pn = Penerimaan Bersih

Contoh:
PT. Taman Sari dalam rangka memenuhi kebutuhan dananya, menerbitkan Saham
Preferen sejumlah 1000 lembar dengan nominal Rp.8.000,-/lembar. Saham tersebut
dijual di pasar modal dengan harga Rp.7.500,-/lembar, Deviden sebesar 20% , biaya
Emisi ( penjualan) Rp.100,-/lembar.

20
(8.000.000,- x 20%)
Kp = X 100% = 21,62%
( 7.500.000,- - 100.000,-)

Karena Deviden diperhitungkan/dibayarkan dari Laba Setelah pajak, maka perhitungan


Biaya Modal yang berasal dari Saham tidak perlu dilakukan penyesuaian pajak.

WEIGHTED AVERAGE COST OF CAPITAL


WACC = Ka = wd.Kd (1-T) + wp.Kp + Ws (Ks atau Ke)
Setelah membahas komponen modal secara individu baru menghitung biaya modal
secara keseluruhan yaitu menghitung Weighted Average Cost of Capital (WACC)
dengan rumus:

dimana
WACC = biaya modal rata-rata tertimbang
wd = persentase hutang dari modal
wp = persentase saham preferen dari modal
Ws = persentase saham biasa atau laba ditahan dari modal
Kd = biaya hutang
Kp = biaya saham preferen
Ks = biaya laba ditahan
Ke = biaya saham biasa baru
T = pajak (dalam persentase)

Wd, Wp, Ws didasarkan pada sasaran struktur modal (capital structure) perusahaan
yang dihitung dengan nilai pasarnya (market value). Setiap perusahaan harus memiliki
suatu struktur modal yang dapat meminimumkan biaya modal sehingga dapat
memaksimumkan harga saham.

2.4 STRUKTUR MODAL

21
Pada dasarnya tugas manajer keuangan perusahaan adalah berusaha mencari
keseimbangan finansial neraca yang dibutuhkan serta mencari susunan kualitatif neraca
tersebut dengan sebaik-baiknya. Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan
antara modal asing dan modal sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini adalah
hutang baik jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Sedangkan modal sendiri
bisa terbagi atas laba ditahan dan bisa juga dengan penyertaan kepemilikan perusahaan.
Struktur modal harus dapat dibedakan dengan struktur keuangan. Struktur keuangan
menyatakan dengan cara bagaimana harta perusahaan dibiayai. Oleh karena itu struktur
keuangan adalah keseluruhan yang terdapat di dalam Neraca sebelah kredit. Struktur
keuangan mencakup semua pembelanjaan baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Sebaliknya struktur modal hanya menyangkut pembelanjaan jangka panjang saja. Tidak
termasuk pembelanjaan jangka pendek.

Empat faktor utama yang memengaruhi keputusan struktur modal adalah :

1. Risiko bisnis,
2. Posisi perpajakan,
3. Fleksibilitas keuangan,
4. Konservatisme atau keagresifan manajemen.

22
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Keputusan pendanaan adalah keputusan yang berhubungan dengan penentuan
sumber dana yang akan digunakan, penentuan perimbangan pendanaan yang optimal,
dan perusahaan menggunakan sumber dana dari dalam perusahaan atau akan mengambil
dari luar perusahaan.
Sumber – sumber dana perusahaan dibagi menjadi dua bagian yaitu sumber modal
ditinjau dari asalnya dan juga sumber modal ditinjau dari waktunya.
Modal adalah dana yang digunakan untuk membayai aktiva dan oerasi
perusahaan. Modal terdiri dari hutang, saham biasa, saham preferen, dan laba ditahan.
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dan modal
sendiri.

23

Anda mungkin juga menyukai