Anda di halaman 1dari 4

Initial public offering (IPO), adalah proses penawaran saham perdana kepada investor

umum di bursa efek. Proses ini menjadikan sebuah perusahan privat menjadi perusahaan publik.

IPO merupakan cara yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan dana dalam rangka

pembiayaan dan pengembangan usahanya. Keuntungan lain yang didapat emiten dari proses go

public adalah nama emiten menjadi dikenal lebih luas di masyarakat sehingga barang dan jasa

yang ditawarkannya bisa lebih laris dipasar, dan pemacu emiten untuk lebih professional dan lebih

transparant dalam bertindak. Hal ini disebabkan karena emiten akan mendapatkan banyak

pengawasan dari pihak luar seperti bursa efek, analis, serta para pemegang saham itu sendiri. Pada

umumnya, dana yang diperoleh emiten dari proses IPO akan digunakan untuk melakukan ekspansi

atau pengembangan, memperbaiki struktur modal, meningkatkan investasi di anak perusahaan,

melunasi utang, hingga menambah modal kerja.

Underpricing atau overpricing terjadi ketika terdapat perbedaan yang terjadi akibat

perbedaan harga di pasar perdana dan pasar sekunder. Apabila penentuan harga saham pada saat

IPO secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan harga yang terjadi di pasar sekunder di

hari pertama maka terjadi underpricing (Kim, Krinsky dan Lee, 1995). Takarini, Nurjanti, dan

Kustini (2007) mengungkapkan bahwa fenomena underpricing tidaklah menguntungkan bagi

emiten, karena dana yang diperoleh emiten tidak maksimal sebab emiten tidak memperoleh dana

yang lebih besar yang mungkin bisa didapatkan untuk mendanai ekspansinya. Sehingga harapan

tentang besarnya dana yang diinginkan emiten melalui IPO tidak terpenuhi secara maksimal

karena fenomena underpricing yang terjadi. Tetapi dilain pihak, para pemegang saham

diuntungkan karena mereka bisa menikmati initial return dari pembelian saham yang

dilakukannya (Kurniawan, 2007). Initial return adalah selisih harga saham atau keuntungan yang

didapat pemegang saham karena perbedaan harga saham yang dibeli di pasar perdana dengan harga
jual saham yang bersangkutan di pasar sekunder pada hari pertama. Para pemilik perusahaan ingin

meminimalisir situasi underpricing, karena terjadinya underpricing akan menyebabkan transfer

of wealth, atau transfer kesejahteraan, dari pemilik kepada para pemegang saham karena para

pemegang saham menikmati initial return (Beatty, 1989). Sebaliknya jika terjadi overpricing,

maka pemegang saham akan merugi karena mereka tidak mendapatkan initial return. Di penelitian

lain, Basana (2004) menyatakan bahwa kondisi underpricing yang terjadi di pasar saham perdana

menyebabkan terjadinya positive initial return. Dengan kata lain, positive initial return dari sebuah

saham dapat menjadi proksi akan adanya fenomena underpricing terhadap saham tersebut di pasar

perdana.

Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan penelitian ini disusun secara sistematis dan terperinci berdasarkan

Pedoman Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana yang terdiri dari 5 (lima) bab,

yaitu sebagai berikut.

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah penelitian, rumusan

masalah penelitian, tujuan penelitian dan sistematika penelitian itu sendiri.

BAB II : Kajian Pustaka, Kerangka Konseptual, dan Hipotesis Penelitian

Pada bab ini menguraikan mengenai teori – teori yang digunakan sebagai landasan

dalam penelitian, kerangka konseptual tentang hubungan antar variablel, dan

perumusan hipotesis penelitian.


BAB III : Metode Penelitian

Pada bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan oleh penulis, yang

berisi tentang desain penelitian, lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi

variable,jenis data, sumber data, metode pengumpulan data, serta Teknik analisis

data yang digunakan.

BAB IV : Data dan Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bab ini menguraikan mengenai gambaran umum tentang subjek penelitian,

deskripsi dari masing – masing variable yang diteliti, hasil dari pengolahan data

penelitian, serta menguraikan tentang pembahasan hasil penelitian.

BAB V : Simpulan dan Saran

Pada bab ini menguraikan mengenai simpulan dari hasil penelitian berdasarkan

pembahasan – pembahasan yang dilakukan sesuai dengan tujuan dilakukannya

penelitian serta saran – saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya serta

keterbatasan penelitian.

 Kim, Joeng-Bon, Itzhak Krinsky and Jason Lee, 1995, “The Role

of Financial Variabel in the Pricing of Korean IPO”, Pasific

business finance Journal


 Beatty, R. P., & Ritter, J. R. (1986). Investment Banking, Reputation, and

The Underpricing of Initial Public Offerings. Journal of Financial

Economics, 15(1), 213-232.

 Basana, S. R. (2004). Problema Anomali Dalam Initial Public Offering

(IPO). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 5(2), 181-192

 Hartono, J. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta:

BPFE.

 Kurniawan, B. (2007). Analisis Pengaruh Variabel Keuangan dan Non

Keuangan Terhadap Initial Return dan Return 7 Hari Setelah IPO. Tesis

Magister Manajemen Program Pascasarjana UNDIP, Semarang

 Takarini, Nurjanti, & Kustini. (2007). Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Tingkat Underpricing Pada Penawaran Saham Perdana

(IPO) Pada Perusahaan Yang Go Public Di BEJ. Jurnal Arthavidya, 8(1),

128-136.

Anda mungkin juga menyukai