Pada dasarnya sebuah tatanan struktur kenegaraan yang berisi aturan, cara, dan adat
istiadat yang berlaku sangat diperlukan supaya pemerintahan dapat berjalan dengan baik. Suatu
organisasi kekuasaan yang biasa disebut negara selalu ada organ atau alat perlengkapan yang
mempunyai kemampuan dan wewenang untuk melaksanakan kehendaknya kepada siapapun
yang ada di wilayahnya. Dalam Teori Fiksi Hukum (Legal Fiction Theory) disebutkan bahwa
suatu negara dianggap telah memiliki konstitusi semenjak negara itu terbentuk. Oleh karena
itu sumber utama negara adalah konstitusi dimana salah satu makna dari konstitusi itu adalaah
UUD.
Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia 1945 atau disingkat UUD 1945
adalah hukum dasar tertulis (basic law) konstitusi pemerintahan negara Republik Indonesia
saat ini. UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945. Sejak tanggal 27 Desember 1949 , di Indonesia berlaku Konstitusi RIS dan sejak
tanggal 17 Agustus 1950 di Indonesia berlaku UUDS 1950. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
kembali memberlakukan UUD 1945, dengan dikukuhkan secara aklamasi oleh DPR pada
tanggal 22 Juli 1959.
UUD 1945 sebagai konstitusi dan ciptaan manusia perlu diadakannya amandemen atau
perubahan untuk pasal – pasal yang kurang sesuai dengan perkembangan zaman. Perubahan
undang-undang dasar merupakan suatu peristiwa yang sangat penting bagi kehidupan suatu
bangsa karena akan membawa pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan sejarah
kehidupan bangsa. Perubahan undang-undang dasar akan menentukan masa depan kehidupan
bangsa serta kesejahteraan bangsa tersebut. Undang-undang dasar 1945 merupakan hokum
dasar yang tertulis bagi kehidupan bangsa Indonesia maka sangat mempengaruhi kehidupan
bangsa Indonesia terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
1
6. Kelibihan dan kekurangan amandemen terhadap UUD 1945?
1.3. Tujuan
1945.
2
BAB II PEMBAHASAN
Dari beberapa referensi di atas amandemen haruslah difahami sebagai penambahan, atau
perubahan pada sebuah konstitusi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari naskah aslinya
dan diletakkan pada dokumen yang bersangkutan. Pemahaman lebih lanjut adalah amandemen
bukan sekedar menyisipkan kata-kata atau perihal baru dalam teks. Di sisi lain, amandemen
bukan pula penggantian. Mengganti berarti melakukan perubahan total dengan merumuskan
konstitusi baru mencakup hal-hal mendasar seperti mengganti bentuk negara, dasar negara,
maupun bentuk pemerintahan.
Dalam amandemen UUD 1945 kiranya jelas bahwa tidak ada maksud-maksud
mengganti dasar negara Pancasila, bentuk negara kesatuan maupun bentuk pemerintahan
presidensiil. Salah satu bentuk komitmen untuk tidak melakukan perubahan terhadap hal-hal
mendasar di atas adalah kesepakatan untuk tidak melakukan perubahan atas
Preambul/Pembukaan UUD 1945.Dari penjelasan tersebut jelas bahwa yang harus
mendasariAmandemen UUD 1945 adalah semangat menyempurnakan, memperjelas,
memperbaiki kesalahan, dan melakukan koreksi terhadap pasal-pasal yang ada tanpa harus
melakukanperubahan terhadap hal-hal yang mendasar dalam UUD 1945 itu sendiri.
3
bertentangan dengan Pembukaan UUD 1945 itu yang berdasarkan Pancasila dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan pelaksanaan kedaulatan rakyat serta
memperluas partisipasi rakyat agar sesuai dengan perkembangan paham demokrasi.
Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan hak asasi manusia
agar sesuai dengan perkembangan paham hak asasi manusia dan peradaban umat
manusia yang sekaligus merupakan syarat bagi suatu negara hukum yang dicita-citakan
oleh UUD 1945.
Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis dan modern,
antara lain melalui pembagian kekuasaan yang lebih tegas, sistem checks and balances
yang lebih ketat dan transparan, pembentukan lembaga-lembaga negara yang baru
untuk mengakomodasi perkembangan kebutuhan bangsa dan tantangan zaman.
Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan konstitusional dan kewajiban negara
mewujudkan kesejahteraan sosial, mencerdaskan kehidupan bangsa, menegakkan etika,
moral dan solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan dalam perjuangan mewujudkan negara
kesejahteraan.
Melengkapi aturan dasar dalam penyelenggaraan negara dan perjuangan negara untuk
mewujudkan demokrasi, seperti pengaturan wilayah negara dan pemilihan umum.
Menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan bernegara dan berbangsa sesuai
dengan perkembangan aspirasi, kebutuhan, dan kepentingan bangsa dan negara
Indonesia dewasi ini sekaligus mengakomodasi kecenderungannya untuk kurun waktu
yang akan datang.
2.3.Manfaat Diadakannya Amandemen
Adapun manfaat dari diadakannya amandemen adalah :
a. UUD 1945 tidak lagi menimbulkan pasal pasal yang multitafsir.
b. UUD 1945 lebih sesuai dengan perkembangan zaman yang terus berubah
c. UUD 1945 menjadi lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat dan bangsa.
d. UUD 1945 memberikan hak kepada warga negara untuk memilih dalam pemilu,
sehingga makin terciptanya negara yang berdemokrasi
2.4.Alasan Amandemen UUD 1945
4
Executive heavy, kekuasaan terlalu dominan berada di tangan Presiden (hak prerogatif
dan kekuasaan legislatif)
Pengaturan terlalu fleksibel (vide:pasal 7 UUD 1945 sebelum amandemen)
Terbatasnya pengaturan jaminan akan HAM
2.5. Kesepakatan yang di dapat saat siding tentang Amandemen UUD 1945 yang
dilakukan fraksi MPR.
Tidak mengubah pembukaan UUD 1945, merubah pembukaan UUD 1945 samadengan
membubarkan NKRI
Tetap mempertahankan bentuk negara NKRI
Tetap mempertahankan system pemerintahan presidesiil
Bagian penjelasan UUD 1945 yang normatif, dimasukan dalam batang tubuh
Perubahan addendum : satu kesatuan antara perubahan yang diubah dengan yang tidak
diubah.
2.6. Proses Amandemen UUD 1945
Amandemen UUD 1945 merupakan proses panjang yang tidak mudah bagi para
aparatur negara. Proses amandemen terjadi untuk memenuhi tuntutan masyarakat terhadap
kehidupan yang sudah modern. Manusia memiliki hak individu yang tidak dapat dikekang
sesuai paham demokrasi. Pada akhirnya, UUD diamandemen sebanyak 4 kali untuk
menemukan undang-undang terbaik bagi sekua pihak. Amandemen melewati beberapa
tahapan antara lain:
Apabila sudah pada tahap pengesahan, maka amandemen akan mulai berlaku di
masyarakat.
2.7.Mekanisme Amandemen
5
Tentang perubahan undang-undang dasar dinyatakan pada Pasal 37 UUD 1945 sebagai
berikut:
(1) Usul perubahan pasal-pasal undang-undang dasar dapat diagendakan dalam siding
Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari
jumlah anggota majelis permusyawaratan rakyat.
(2) Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis dan
ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.
(3) Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, Sidang Majelis Permusyawaratan
Rakyat dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan
Rakyat.
(4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan
persetujuan dekurng-kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari seluruh
anggota majelis permusyawaratan rakyat.
(5) Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan
perubahan
2.8.Sejarah Amandemen UUD 1945 di Indonesia
Amandemen Pertama Terjadi pada Sidang Umum MPR Tahun 1999, disahkan 19
Oktober 1999
MPR dalam sidang umum tahun 1999 mengeluarkan keputusan mengenai UUD 1945
dengan perubahan yang kemudian dikenal dengan perubahan pertama. Perubahan pertama
atas UUD 1945 tersebut diambil dalam suatu putusan majelis pada tanggal 19 Oktober
1999. perubahan atas UUD 1945 berlaku sejak tanggal ditetapkannya putusan yaitu 19
Oktober 1999.
Pada perubahan pertama ini MPR RI mengubah pasal 5 ayat (1), pasal 7, pasal 9, pasal
13 ayat (2), pasal 14, pasal 15, pasal 17 ayat (2) dan (3), pasal 20 dan pasal 21 Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. jadi, pada perubahan pertama, yang
diamandemen sebanyak 9 pasal.
Ada pun inti dari amandemen pertama ini adalah pergeseran kekuasaan Presiden yang
dipandang terlalu kuat (executive heavy).
Amandemen kedua terjadi pada sidang tahunan MPR, disahkan 18 Agustus 2000
MPR dalam sidang tahunan tahun 2000 mengeluarkan putusan mengenai UUD 1945
dengan perubahan yang kemudian dikenal dengan perubahan kedua. Perubahan kedua atas
UUD 1945 tersebut diambil dalam suatu putusan majelis dan ditetapkan pada tanggal 18
Agustus 2000.
6
Pada perubahan kedua MPR RI mengubah dan/atau menambah pasal 18, pasal
18A,pasal 18B, pasal 19, pasal 20 ayatt (5), pasal 20A, pasal 22A, pasal 22B, bab IXA,
pasal 25E, bab X, pasal 26 ayat (2) dan ayat (3), pasal 27 ayat (3), bab XA, pasal 28A, pasal
28B, pasal 28C,pasal 28D, pasal 28E, pasal 28F, pasal 28G, pasal 28H, pasal 28I, Pasal
28J, bab XII, pasl 30, bab XV, pasal 36A, pasal 36B dan pasal 36C undang-undang dasar
negara republic Indonesia. tahun 1945. Jadi pada perubahan kedua yang diamandemen
sebanyak 25 pasal.
Inti dari amandemen kedua ini adalah tentang Pemerintah Daerah, DPR dan
Kewenangannya, Hak Asasi Manusia, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan.
Amandemen ketiga terjadi pada siding tahunan MPR, Disahkan 10 November 2001
MPR dalam sidang tahunan tahun 2001 mengeluarkan putusan mengenai UUD 1945
dengan perubahan yang kemudian dikenal dengan perubahan ketiga. Perubahan ketiga atas
UUD 1945 tersebut diambil dalam suatu jurusan majelis dan ditetapkan berlaku tanggal 9
november 2001. Pada amandemen ketiga ini pasal diamandemen sebanyak 23 pasal.
Inti dari perubahan yang dilakukan pada amandemen ketiga ini adalah tentang Bentuk
dan Kedaulatan Negara, Kewenangan MPR, Kepresidenan, Impeachment, Keuangan
Negara, Kekuasaan Kehakiman.
Amandemen keempat terjadi pada sidang tahunan MPR, disahkan 10Agustus 2002
MPR dalam sidang tahunan tahun 2002 kembali mengeluarkan putusan mengenai UUD
1945 dengan perubahan yang kemudian dikenal dengan perubahan keempat. Perubahan ke
empat atas UUD 1945 tersebut diambil dalam suatu keputusan majelis pada tanggan 10
Agustus 2002. Pada perubahan keempat ini yang diamandemen sebanyak 13 pasal dan 3
pasal aturan peralihan dan 2 pasal aturan tambahan.
Inti dari amandemen ke empat ini adalah DPD sebagai bagian MPR, Penggantian
Presiden, pernyataan perang, perdamaian dan perjanjian, mata uang, bank sentral,
pendidikan dan kebudayaan, perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial, perubahan
UUD.
Dengan cara amandemen ini, UUD 1945 yang asli masih tetap berlaku, hanya beberapa
ketentuan yang sudah diganti dianggap tidak berlaku lagi. Yang berlaku adalah ketentuan-
ketentuan yang baru. Nasakah perubahan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
undang-undang dasar negara republic Indonesia tahun 1945.
Dengan demikian, naskah UUD 1945 kita terdiri atas:
Naskah asli UUD 1945Naskah perubahan pertama UUD 1945Naskah perubahan kedua
UUD 1945Naskah perubahan ketiga UUD 1945Naskah perubahan keempat UUD 1945.
7
2.9.Kelebihan dan Kekurangan Dalam Amandemen UUD 1945
Apapun yang dilakukan oleh manusia memang tidak terlepas dari
kesalahan/ketidaksempurnaan, begitu juga dengan amandemen yang dilakukan pada UUD
1945
Kelebihan dari proses amandemen UUD 1945 adalah:
a. Momentum desakralisasi UUD 1945
b. Mempertegas prinsip negara berdasarkan atas hukum
c. Mengatur mekanisme pengangkatan dan pemberhentian para pejabat negara
d. Setiap lembaga negara sejajar kedudukannya di bawah UUD 1945.
e. Pembangkit dinamika ketatanegaraan
f. Pembatasan hak dan kekuasaan presiden
g. Hak prerogative presiden diperjelas dan diatur
h. Penegasan susunan negara kesatuan RI dari pusat hingga daerah
i. Ketentuan pengaturan wilayah negara
j. Pengaturan dan pengakuan Hak Azasi Manusia
k. Penegasan fungsi lembaga negara
l. Pengenalan lembaga negara dan mekanisme kerja yang baru
m. Diperlihatkannya pemisahan kekuasaan
n. Ditetapkannya mekanisme pemilu
Selain kelebihan amandemen UUD 1945 juga memiliki kelemahan yang harus diperbaiki
dan tidak diulangi lagi pada amandemen-amandemen selanjutnya. Kelemahan amandemen
UUD 1945 antara lain adalah:
a. Tidak membuat kerangka dasar perubahan dan content draft
b. Amandemen yang parsial dan tambal sulam
c. Adanya bias kepentingan politik
d. Partisipasi Semu
f. Terbatasnya sosialisasi dan penyerapan
g. Substnsi uji sahih yang terbatas
h. Tidak intensif dan maksimal
i. Kelemahan dari segi substansi
j. Tidak adanya paradigma yang jelas.
l. Tidak Sistematis
8
BAB III PENUTUP
3.1.Simpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
Tujuan dari amandemen UUD 1945 ialah untuk menyempurnakan UUD yang
sudah ada agar tetap sesuai dengan perkembangan zaman. Adapun amandemen
yang dilakukan bertujuan untuk membawa bangsa ini menuju perubahan yang
lebih baik di berbagai bidang dengan senantiasa selalu memperhatikan
kepentingan rakyat.
Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan yang
ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:
o Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999 → Perubahan
Pertama UUD 1945, inti dari Amand peemen UUD 1945 pertama ini
adalah pergeseran kekuasaan Presiden yang dipandang terlalu kuat
(executive heavy). Dengan jumlah pasal yang diamandemen berjumlah 9
pasal
o Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000 → Perubahan
Kedua UUD 1945, Inti dari amandemen kedua ini adalah pasal dalam
UUD tentang Pemerintah Daerah, DPR dan Kewenangannya, Hak Asasi
Manusia, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan. Dengan jumlah pasal
yang diamandemen berjumlah 25pasal
o Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001 → Perubahan
Ketiga UUD 1945. Inti dari perubahan yang dilakukan pada amandemen
ketiga ini adalah tentang Bentuk dan Kedaulatan Negara, Kewenangan
MPR, Kepresidenan, Impeachment, Keuangan Negara, Kekuasaan
Kehakiman. Dengan jumlah pasal yang diamandemen sebanyak 23 pasal
o Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002 → Perubahan
Keempat UUD 1945. Inti dari amandemen ke empat ini adalah DPD
sebagai bagian MPR, Penggantian Presiden, pernyataan perang,
perdamaian dan perjanjian, mata uang, bank sentral, pendidikan dan
kebudayaan, perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial, perubahan
UUD. Dengan jumlah pasal yang diamandemen sebanyak 13 pasal dan 3
pasal aturan peralihan dan 2 pasal aturan tambahan.
9
3.2.Saran
Bagaimanapun juga, Amandemen dilakukan atas dasar kebutuhan kita akan landasan
konstitusi yang benar dan jelas. Sehingga dalam kehidupan bernegara, kita tidak salah
melangkah dalam melaksanakan isi UUD 1945. Sehingga, amandemen dianggap sebagai
salah satu langkah yang tepat untuk mengatur kebutuhan kita akan landasan konstitusi
yang benar dan jelas. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa ternyata UUD
1945 hasil amandemen lebih unggul dari segi isi. Karena lebih jelas dan berkurangnya
pasal-pasal yang multitafsir, memperkuat sistem presidensial, terwujudnya sistem Check
and Balances, dan jaminan HAM kepada seluruh warga Indonesia.
10
DAFTAR PUSTAKA
11