Anda di halaman 1dari 17

Piutang

A. pengertian piutang

Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca perusahaan yang
timbul akibat adanya penjualan barang, jasa atau pemberian kredit terhadap debitur yang
pembayaran pada umumnya diberikan dalam tempo 30 hari sampai dengan 90 hari. Dalam
arti luas, piutang merupakan tuntutan terhadap pihak lain yang berupa uang, barang atau jasa
yang dijual secara kredit. Piutang dalam akuntansi lebih sempit pengertiannya yaitu untuk
menunjukkan tuntutan pada pihak luar perusahaan yang diharapkan akan diselesaikan dengan
penerimaan sejumlah uang tunai.

Pada umumnya piutang timbul akibat dari transaksi penjualan barang dan jasa
perusahaan, di mana pembayaran oleh pihak yang bersangkutan baru akan dilakukan setelah
tanggal transaksi jual beli. Mengingat piutang merupakan harta perusahaan yang sangat
penting, maka harus dilakukan prosedur yang wajar dan cara-cara yang memuaskan dengan
para debitur sehingga perlu disusun suatu prosedur yang baik demi kemajuan perusahaan.

Istilah piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan
(umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan barang dan jasa
secara kredit (untuk piutang pelanggan yang terdiri atas piutang usaha dan memungkinkan
piutang wesel), memberikan pinjaman (untuk piutang karyawan, piutang debitur yang
biasanya langsung dalam bentuk piutang wesel, dan piutang bunga), maupun sebagai akibat
kelebihan pembayaran kas kepada pihak lain (untuk piutang pajak).

Menurut bukti pendukungnya piutang dapat dikelompokkan menjadi:

a. Piutang usaha
Yaitu jumlah yang akan ditagih dari pelanggan sebagian akibat pejualan barang atau jasa
secara kredit. Piutang usaha biasanyaa diperkirakan akan dapat ditagih dalam jangka
waktu yang relatif pedek, biasanya dalam waktu 30 hingga 60 hari. Piutang usaha
diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar.
b. Piutang wesel
Piutang wesel adalah suatu piutang pada pihak lain, disertai dengan janji tertulis bahwa
yang mempunyai hutang akan membayar pada tanggal tertentu. Jangka waktu pada
piutang wesel pada umumnya paling sedikit 60 hari. Piutang wesel diklasifikasikan
dalam neraca sebagai aktiva lancar atau tidak lancar.
c. Piutang lain-lain
Umunya diklasifikasikan dan dilaporkan secara terpisah dalam neraca.
Contohnya: piutang bunga, piutang deviden, piutang pajak, dan tagihan kepada
karyawan.

b. Ciri-Ciri Piutang

adanya nilai jatuh tempo


nilai jatuh tempo yaitu istilah yang menjelaskan penjumlahan dari nilai transaksi utama lalu
ditambah dengan nilai bunga yang dibebankan untuk dibayarkan pada tanggal jatuh tempo.
seorang pembeli yang melakukan transaksi dengan cara kredit bukan hanya membayar
sejumlah nilai barang yang telah dibeli, tetapi juga bunganya karena dia meminta waktu
untuk membayar barang tersebut dengan tempo.

Adanya Tanggal Jatuh Tempo


Ciri piutang yang kedua adalah adanya tanggal jatuh tempo. Tanggal jatuh tempo dapat
diketahui dari lamanya atau umur piutang. Umumnya, penjual menggunakan dua jenis
pengukuran umur, yaitu bulan dan hari. Jika berumur bulanan, maka tanggal jatuh temponya
sama dengan tanggal pembeli melakukan transaksi kredit tersebut, hanya saja berbeda bulan.
Apabila berumur harian, maka wajib dilakukan perhitungan untuk menentukan kapan tanggal
jatuh temponya secara pasti.
Adanya Bunga yang Berlaku
Piutang dapat terjadi dikarenakan pembeli memutuskan melakukan transaksi secara kredit
dan hal ini menimbulkan bunga. Bunga dalam hal ini dibayar sebagai bentuk konsekuensi
pembeli yang meminta waktu pembayaran tertentu dan sebagai keuntungan bagi penjual
karena sudah bersabar dalam menunggu pelunasan kredit tersebut. Untuk besaran bunga
dalam hal ini sesuai kebijakan dari penjual dalam menentukan tingkat bunga yang dipakai.

c. jenis piutang jenis

Piutang Usaha (Account Receivable)


Piutang usaha adalah suatu jumlah pembelian kredit dari pelanggan. Piutang timbul sebagai
akibat dari penjualan barang atau jasa. Piutang ini biasanya diperkirakan akan tertagih dalam
waktu 30-60 hari. Secara umum, jenis piutang ini merupakan piutang terbesar yang dimiliki
perusahaan.

Wesel Tagih (Notes Receivable)


Wesel Tagih adalah surat formal yang diterbitkan sebagai bentuk pengukuran utang. Wesel
tagih biasanya memiliki waktu tagih antara 60-90 hari atau lebih lama serta mewajibkan
pihak yang berutang untuk membayar bunga. Wesel tagih dan piutang usaha yang
disebabkan karena transaksi penjualan biasa disebut dengan piutang dagang (trade account).

Piutang Lain-Lain (Other Receivable)


Piutang lain-lain mencakup selain piutang dagang. Contohnya piutang bunga, piutang gaji,
uang muka karyawan, dan restitusi pajak. Secara umum bukan berasal dari kegiatan
operasional perusahaan. Oleh karena itu, piutang jenis ini diklasifikasikan dan dilaporkan
pada bagian yang secara terpisah di neraca.

Itu adalah pengertian, ciri-ciri, dan jenis piutang dalam akuntansi yang harus Anda ketahui.
Piutang dalam bisnis adalah hal penting yang harus dikelola dengan baik untuk mendapatkan
manfaat bagi suatu perusahaan, sekaligus mendorong tercapainya tujuan perusahaan.
Mengelola piutang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
Perbedaan masing-masing jenis piutang
Piutang usaha Piutang wesel Piutang lain-lain
Jangka waktu kurang dari 1 Jangka waktu bermacam- Jangka waktu lebih dari
tahun 2/10, n/30 macam tetapi pada satu tahun atau termasuk
umumnya paling sedikit 60 dalam piutang jangka
hari panjang.
Dimasukkan dalam aktiva Bagian yang jatuh Pada umumnya termasuk
lancar temponya dalam waktu 1 dalam piutang jangka
tahun diperlakukan sebagai panjang.
aktiva lancar, sedangkan
yang lebih dari satu tahun
piutang jangka panjang
Berkaitan dengan operasi Mensyaratkan adanya Tidak berkaitan dengan
utama perusahaan sehingga jaminan sehingga jika saat operasi sehari-hari dan
harus dapat ditagih jatuh tempo tidak dapat biasanya dilaporkan
melunasi maka jaminan dineraca sebagai kelompok
tersebut dapat dijual aktiva tidak lancar.

d. Piutang usaha
hal-hal yang berkaitan dengan piutang dagang adalah :
1. pengakuan piutang
2. pengukuran
3. penilaian
4. penyajian

a. pengakuan piutang usaha


piutang dagang diakui/dicatat pada saat :
a. Perusahaan memperoleh piutang dagang tersebut melalui adanya penjualan kredit.
b. Terjadinya retur dan potongan penjualan.
c. Adanya pelunasan.

Atau piutang dapat diakui atau dicatat tergantung pada syarat penyerahan barang melalui:
1. FOB Shapping point
Jika perusahaan menggunakan FOB Shapping Point, dalam syarat penyerahan
barang maka piutang diakui/dicatat pada saat terjadinya transaksi.
2. FOB Destination
Jika perusahaan menggunakan FOB Destination, maka piutang diakuiatau dicatat
pada saat barang sudah sampai ketempat pembeli.
Contoh: tanggal 1 oktober dijual barang secara kredit seharga 10.000.000, barang
baru sampai ke pembeli tanggal 7 oktober.

FOB Shapping Point


1/10 Piutang Usaha 10.000.000
Penjualan 10.000.000

FOB Destination
7/10 Piutang Usaha 10.000.000
Penjualan 10.000.0000

B. Pengukuran Piutang Usaha


Dalam hal pengukuran piutang usaha yang dipertanyakan adalah berapa yang akan diakui
Tergantung pada ada tidaknya diskon menurut PSAK ada 2 methode pengukuran piutang
1. Metode kotor
Piutang diakui atau dicatat sebesar nilai faktur.

2. Metode bersih
Piutang diakui atau dicatat sebesar harga faktur dikurangi diskon.
Contoh: pada tanggal 1 oktober diskon 2% atas penjualan barang sebesar
RP.10.000.000.

Metode kotor
1/10 Piutang Usaha 10.000.000
Penjualan 10.000.000

metode bersih
1/10 Piutang Usaha 9.880.000
Penjualan 9.880.000
Diperoleh dari : 2/100 x 10.000.000= 200.000
10.000.000-200.000= 9.880.000

C. Penilaian Piutang Usaha


Piutang disajikan dalam neraca sebesar piutang yang dapat ditagih. Menurut Prinsip
Akuntansi Indonesia piutang dagang harus dicatat dan dilaporkan dalam neraca sebesar
nilai kas bersih (neto) yang bisa direalisasikan yaitu jumlah piutang setelah dikurangi
Cadangan Kerugian Piutang Tak Tertagih (CKP) .
Contoh penyajian di neraca :
Aktiva Lancar
Piutang dagang Rp. 10.000.000
(-) Cadangan kerugian piutang (CKP) Rp. 1.000.000 -
Nilai realisasi bersih Rp. 9.000.000

Faktor-faktor piutang menjadi tak tertagih:


1. Langganan bangkrut
2. Langganan meninggal dunia
3. Langganan pindah alamat tanpa pemberitahuan
D. Metode Piutang Tak Tertagih
Ada 2 metode yang terdapat dalam piutang tak tertagih:
1. Metode penghapusan langsung
Adalah metode penghapusan piutang langsung dihapus dari saldo piutang perusahaan
jika piutang tersebut telah benar-benar tidak dapat ditagih setelah dilakukan upaya-
upaya penagihan. Dalam metode ini perusahaan tidak perlu melakukan taksiran atas
kerugian piutang sehingga rekening cadangan kerugian piutang tidak digunakan.
Apabila suatu piutang diyakini tidak dapat ditagih lagi, maka kerugian atas piutang
tersebut langsung didebetkan ke dalam rekening kerugian piutang dan mengkredit
rekening piutang dagang. Jika perusahaan piutangnya sudah pasti tak tertagih maka
dapat dihapus.
Penghapusan piutang Jika piutang usaha dikembalika Pada saat i waris membayarkan
Piutang tak tertagih xxx Piutang Usaha xxx Kas xxx
Piutang Usaha xxx Piutang tak tertagih xxx PiutangUsaha xxx

2. Metode penyisihan piutang tak tertagih


Adalah metode yang digunakan oleh suatu perusahaan yang menyisihkan piutang
dagangnya sebagai cadangan piutang ragu-ragu atau cadangan piutang tak tertagih
(Allowance for bad debts/provisions for doubtful accounts). Pembahasan dalam metode
penyisihan piutang yaitu:
a. Berdasarkan presentase (%) dari total penjualan kredit
2014 total penjualan kredit RP. 10.000.000 dengan presentase 1%.
1% x 10.000.000= 100.000
Piutang tak tertagih 100.000
Penyisihan Piutang tak tertagih 100.000

b. Berdasarkan presentase (%) dari saldo piutang


Saldo piutang usaha RP. 500.000 dengan presentase 2%.
2% x 500.000= 10.000
piutang tak tertagih 10.000
Penyisihan piutang tak tertagih 10.000
c. Analisis umur piutang
a. Buat daftar langganan, kelompokkan berdasarkan umur
b. Tentukan presentase (%) kerugian
c. Kalikan presentase(%) kerugian piutang dengan saldo piutang

PT. Berlian mempunyai saldo piutang RP. 5.000.000


NO. NAMA LANGGANAN KELOMPOK UMUR % PIUTANG
PIUTANG
1. Andi 1.000.000 Belum jatuh tempo 1%
2. Budi 1.500.000 1-30 5%
3. Caca 1.000.000 31-60 10 %
4. Dudu 500.000 61-90 20 %
5. Evan 1.000.000 >90 30 %

Analisis Umur Piutang


no. nama jumlah umur belum lewat jatuh tempo
pelanggan jatuh tempo
1-30 31-60 61-90 >90
1. Andi 1.000.000 1.000.000
2. Budi 1.500.000 1.500.000
3. Caca 1.000.000 1.000.000
4. Dudu 500.000 500.000
5. Evan 1.000.000 1.000.000
TOTAL 5.000.000
% Kerugian 1% 5% 10% 20% 30%
Kalikan % 585.0000 10.000 75.000 100.000 100.000 300.000
kerugian dengan
saldo piutang

Piutang tak tertagih 585.000


Penyisihan piutang tak tertagih 585.000
Analisis Umur Piutang
no. nama jumlah umur belum lewat jatuh tempo
pelanggan jatuh tempo
1-30 31-60 61-90 >90
1. Andi 1.000.000
2. Budi 1.500.000
3. Caca 1.000.000
4. Dudu 500.000
5. Evan 1.000.000
TOTAL 5.000.000
% Kerugian 1% 5% 10% 20% 30%
Kalikan %
kerugian dengan
saldo piutang

Piutang tak tertagih


Penyisihan piutang tak tertagih

PIUTANG WESEL
Akuntansi untuk mencatat piutang wesel dibagi tiga yaitu :
A. Pengakuan piutang wesel
B. Penilaian piutang wesel/ pelunasan piutang wesel
C. pelimpahan / pengalihan/pendiskontoan piutang wesel.
A. Pengakuan piutang wesel
Pengertian piutang wesel adalah piutang atau tagihan yang timbul dari penjualan barang
atau jasa secara tertulis, disertai dengan janji tertulis . Piutang wesel mempunyai kekuatan
hukum yang lebih mengikat karena disertai janji tertulis berupa surat wesel. Surat wesel dan
surat promes adalah istilah untuk perjanjian tertulis dalam jual beli barang atau jasa secara kredit.
Surat wesel adalah surat perintah yang dibuat oleh kreditur yang ditujukan kepada debitur untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu sebagaimana disebutkan dalam surat
wesel tersebut. Surat promes = surat kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu pada
tanggal tertentu sebagaimana disebutkan dalam surat promes tersebut.
Penarik wesel akan menerima sejumlah uang yang disebutkan dalam surat wesel tersebut
dari debitur ( pihak yang tertarik wesel ) pada tanggal yang telah ditentukan dalam surat wesel
tersebut ( tanggal jatuh tempo wesel). Penandatananan / persetujuan dari debitur terhadap surat
wesel yang bersangkutan disebut = AKSEPTASI.

Kedua surat tersebut bagi pemegang wesel dan promes merupakan piutang dan dicatat
dalam rekening piutang wesel sedangkan bagi pihak yang berkewajiban membayar merupakan
utang dan dicatat dalam utang wesel.
Perbedaan Wesel dan Promes :
Wesel Promes
a. wesel adalah surat perintah untuk membayar a. promes adalah surat janji untuk
membayar
b. penarik dan yang berkepentingan terdiri dari b. penarik dan pihak yang berkepentingan
dua pihak berada di satu tangan

c. yang membuat adalah pihak yang mempunyai c. yang membuat adalah pihak yang
piutang berutang
d. memerlukan akseptasi d. tidak memerlukan akseptasi

Penilaian wesel Tagih


a. Pada saat timbulnya wesel tagih
Piutang wesel timbul karena adanya :

1. penjualan kredit
2. pemberian pinjaman
3. perubahan dari piutang menjadi piutang wesel
Penjualan Kredit Pemberian Pinjaman Piutang menjadi piutang wesel

Piutang wesel xx Piutang wesel xx Piutang wesel xx


Penjualan xx Kas xx Piutang dagang xx
Menurut timbulnya wesel dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1. Wesel timbul secara langsung (timbul pada saat terjadinya transaksi)
2. Wesel timbul secara tidak langsung ( timbul pada beberapa hari kemudian sejak terjadinya
transaksi)
Contoh: Tanggal 1 januari dijual baranng dagang dengan harga 10.000.000 atas penjualan
tersebut diterima 1 lembar wesel. Pada 5 januari atas penjualan tersebut diterima 1 lembar wesel.

1/1 1/1 1/5


Wesel tagih 10.000.000 Piutang usaha 10.000.000 Wesel tagih 10.000.000
Penjualan 10.000.000 Penjualan 10.000.000 Piutang usaha 10.000.000

Karakteristik wesel tagih:


a. Nominal
b. Tanggal pembuat wesel
c. Bunga
d. Tanggal jatuh tempo
e. Nilai jatuh tempo
f. Jangka waktu
Penentuan tanggal jatuh tempo:
1. Wesel tagih dinyatakan dalam hari
2. Wesel tagih dinyatakan dalam bulan
Contoh: tanggal pembuatan wesel 25 Oktober, jangka waktu 90 hari. Berapa tanggal jatuh
tempo?
Oktober 31-25 : 6
November : 30
Desember : 31
Januari : 23+
: 90 hari
Jadi tanggal jatuh tempo yaitu pada tanggal 23
januari

Contoh: tanggal pembuatan wesel 20 Oktober, jangka waktu 3 bulan. Berapa tanggal jatuh
tempo?
20 0ktober : 1
20 november : 1
20 desember : 1 +
: 3 bulan
Jadi bulan jatuh temponya jatuh pada 20
desember.

Jenis piutang wesel :


1. Piutang wesel tidak berbunga = piutang wesel yang tidak membebani bunga kepada pihak
debitur, pada tanggal jatuh tempo jumlah uang yang diterima oleh pemegang wesel adalah
sebesar nilai nominal ( nilai yang dinyatakan dalam surat wesel ). Atau yang sering disebut
dengan NN.
2. piutang wesel berbunga = jumlah uang yang diterima oleh pemegang wesel / promes pada
tanggal jatuh tempo adalah sebesar nilai nominal ditambah dengan bunga . Bunga piutang wesel
biasanya dinyatakan dalam prosentase ( % ) dari nilai nominal piutang wesel. Atau yang sering
disebut dengan NN + bunga.
Rumus bunga: p x r x t
Keterangan : p: nilai nominal
r : tingkat bunga
t : jangka waktu,
contoh soal: tanggal pembuatan wesel 1 maret, Nilai Nominal: 2.000.000, bunga: 12%, jangka
waktu: 90 hari.
Ditanya: a. Tanggal jatuh tempo?
a. Bunga?
b.Nilai jatuh tempo?

Jawab:
a. Tanggal jatuh tempo: 1 Maret 31-1: 30
April : 30
Mei : 30+
: 90 hari
Jadi tanggal jatuh tempo jatuh pada tanggal 30 mei.
b. bunga: p x r x t

: 2.000.000 x 12/100 x 90/360: 60.000

c. nilai jatuh tempo: NN + bunga


: 2.000.000 + 60.000
: 2.060.000
Jurnal:

1 Maret: wesel tagih 2.000.000

Piutang usaha 2.000.000

30 Mei: kas 2.060.000

wesel tagih 2.000.000

Piutang usaha 60.000

Pendiskontoan piutang wesel


Apabila perusahaan memerlukan uang dengan cepat maka wesel tagih tersebut dapat di
diskontokan ke Bank. Wesel tagih pada umumnya bersifat Negotiable artinya dapat
diperdagangkan yakni sebelum tanggal jatuh tempo wesel tersebut dapat dijual. Menjual wesel
sebelum tanggal jatuh tempo disebut “mendiskontokan wesel” Pendiskontoan piutang wesel pada
umumnya nilainya lebih rendah dari nilai jatuh temponya.
Langkah – Langkah Dalam Akuntansi Pendiskontoan Wesel Tagih :

- Hitung nilai jatuh tempo dari wesel (nilai nominal ditambah bunga sampai jatuh tempo).

- Hitung diskonto (tingkat diskonto bank dikalikan nilai jatuh tempo dikalikan jangka waktu
sampai jatuh tempo).

- Hitunglah hasil-hasil (nilai jatuh tempo dikurangi diskonto bank).

- Hitunglah nilai buku tercatat dari wesel tersebut (nilai nominal ditambah bunga yang akan
diterima sampai tanggal pendiskontoan).

- Hitunglah keuntungan atau kerugian, jika merupakan penjualan, atau pendapatan atau beban
bunga. Jika merupakan peminjaman (hasil dikurangi nilai buku tercatat).

- Catatlah ayat jurnal.

Perhitungannya adalah:
 penerimaan: Nilai jatuh tempo – diskonto
 diskonto: Nilai jatuh tempo x % diskonto x periode diskonto
Contoh:
Tanggal pembuatan wesel: 10 April
Jangka waktu: 60 hari
Nilai Nominal: 1.000.000
Bunga: 12 %
Tanggal 20 mei wesel tersebut di diskontokan ke Bank dengan tarif diskonto 14%.
Hitunglah:
a. Tanggal jatuh tempo?
b. Bunga?
c. Nilai jatuh tempo?
d. Periode diskonto?
e. Penerimaan?
Jawab:
a. Tanggal jatuh tempo:
April 30-10: 20
Mei : 31
Juni :9+
: 60 hari
Jad tanggal jatuh tempo jatuh pada tanggal 9 Juni.
b.Bunga: 1.000.000 x 12/100 x60/360: 20.000
c. NJT: 1.000.000 + 20.000: 1.020.000
d. Periode diskonto: dari tanggal pendiskontoan wesel ke tanggal jatuh tempo.
Periode diskonto : 20/5 - 9/6: 20 hari.
: 1.020.000 x 14/100 x 20/360: 7. 933
e. Penerimaan: 1.020.000 – 7.933: 1.012.000
Jurnal:
Kas 1.012.000
Wesel tagih 1.000.000
Pendapatan bunga 12.000
Pendiskontoan piutang wesel
Apabila perusahaan memerlukan uang dengan cepat maka wesel tagih tersebut dapat di
diskontokan ke Bank. Wesel tagih pada umumnya bersifat Negotiable artinya dapat
diperdagangkan yakni sebelum tanggal jatuh tempo wesel tersebut dapat dijual. Menjual wesel
sebelum tanggal jatuh tempo disebut “mendiskontokan wesel” Pendiskontoan piutang wesel pada
umumnya nilainya lebih rendah dari nilai jatuh temponya.
Langkah – Langkah Dalam Akuntansi Pendiskontoan Wesel Tagih :

- Hitung nilai jatuh tempo dari wesel (nilai nominal ditambah bunga sampai jatuh tempo).

- Hitung diskonto (tingkat diskonto bank dikalikan nilai jatuh tempo dikalikan jangka waktu
sampai jatuh tempo).

- Hitunglah hasil-hasil (nilai jatuh tempo dikurangi diskonto bank).

- Hitunglah nilai buku tercatat dari wesel tersebut (nilai nominal ditambah bunga yang akan
diterima sampai tanggal pendiskontoan).

- Hitunglah keuntungan atau kerugian, jika merupakan penjualan, atau pendapatan atau beban
bunga. Jika merupakan peminjaman (hasil dikurangi nilai buku tercatat).

- Catatlah ayat jurnal.


Perhitungannya adalah:
 penerimaan: Nilai jatuh tempo – diskonto
 diskonto: Nilai jatuh tempo x % diskonto x periode diskonto
Contoh:
Tanggal pembuatan wesel: 10 April
Jangka waktu: 60 hari
Nilai Nominal: 1.000.000
Bunga: 12 %
Tanggal 20 mei wesel tersebut di diskontokan ke Bank dengan tarif diskonto 14%.
Hitunglah:
a. Tanggal jatuh tempo?
b. Bunga?
c. Nilai jatuh tempo?
d. Periode diskonto?
e. Penerimaan?
Jawab:
a. Tanggal jatuh tempo:
April 30-10: 20
Mei : 31
Juni :9+
: 60 hari
Jad tanggal jatuh tempo jatuh pada tanggal 9 Juni.
b.Bunga: 1.000.000 x 12/100 x60/360: 20.000
c. NJT: 1.000.000 + 20.000: 1.020.000
d. Periode diskonto: dari tanggal pendiskontoan wesel ke tanggal jatuh tempo.
Periode diskonto : 20/5 - 9/6: 20 hari.
: 1.020.000 x 14/100 x 20/360: 7. 933
e. Penerimaan: 1.020.000 – 7.933: 1.012.000
Jurnal:
Kas 1.012.000
Wesel tagih 1.000.000
Pendapatan bunga 12.000

Anda mungkin juga menyukai