Anda di halaman 1dari 7

1000 Cara Lengkap Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal

Cara Lengkap Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal - Sangat menarik bagi petani karena pasar terus.
berkembang Pemerintah juga secara agresif memberikan dukungan melalui penelitian dan kampanye
unggul benih lele.

Sehingga berbagai pusat muncul dari budidaya ikan lele di sejumlah daerah. Untuk mendapatkan
manfaat maksimal, budidaya ikan lele tidak bisa dilakukan hanya kegiatan subsisten saja. Lele dapat
hidup dalam kepadatan tebar tinggi dan rasio terhadap pertumbuhan yang baik. Dan ternyata lele juga
mempunyai segudang manfaat ikan lele untuk kesehatan tubuh kita.

Cara Lengkap Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal

Oleh karena itu, budidaya ikan lele akan mendapat manfaat lebih jika dilakukan secara intensif.

Memilih bisnis ternyata tidak menjadi modal sesuatu yang besar. Banyak peluang binis besar, Anda bisa
mendapatkannya dari sesuatu yang tampak sepele contoh budidaya ikan lele. Ikan berkumis masih
dipandang sebelah mata oleh pebisnis.

Bahkan, ketentuan yang dijanjikan cukup besar. Gerai supermarket besar tenda di kios-kios pinggir jalan
membutuhkan pasokan lele dalam jumlah besar secara teratur.

Lele adalah salah satu macam ikan tawar yang sudah dibudidayakan secara menyeluruh dan komersial
oleh masyarakat Indonesia, khususnya di pulau Jawa:

1. Bisa dilakukan di bidang budidaya sumber daya air yang terbatas meskipun jumlah tebar benih
tinggi,
2. Mudah dikendalikan oleh masyarakat,
3. Pemasaran ini mudah, dan Venture modal yang dibutuhkan relatif rendah (tergantung pada
ukuran dari biaya pakan),
4. Selain itu, lele memiliki kandungan gizi tertinggi dibandingkan dengan jenis ikan perairan darat
lainnya.
Kelebihan Cara Budidaya Ikan Lele Menggunakan Kolam Terpal
Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah. lahan yang
digunakan berupa lahan yang belum dimanfaatkan atau lahan yang telah dimanfaatkan, tetapi Lebih
Produktif. keuntungan dari kolam terpal adalah terhindar dari hewan pemangsa ikan, hewan piaraan,
ikan terlihat lebih cerah, dan ular sawah.

Dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk pemanenan dan dapat mempermudah
penyesuaian ketinggian air sesuai usia ikan. dapat dijadikan peluang usaha skala kecil dan besar, Lele
yang dihasilkan lebih berkualitas, lele terlihat tampak bersih, dan seragam. Lahan yang digunakan
regular tidak berubah karena bukan kolam galian.

 Menghindari dimangsa hama seperti ikan dan ular bidang liar.


 Dilengkapi dengan volume air yang berguna untuk memfasilitasi perubahan air dan tanaman
dan untuk memfasilitasi penyesuaian ketinggian air sesuai dengan usia ikan.
 Dapat digunakan sebagai peluang usaha kecil dan besar,
 Menghasilkan kualitas lele yang lebih tinggi, terlihat lele tampak bersih, dan seragam.
 Penggunaan lahan tidak berubah karena tidak penggalian kolam renang atau kolam semen.

Cara Awal Pengisian Air dan Bibit


1. Konstruksi kolam

Tahap utama dalam budidaya ikan lele adalah wadah budidaya baik kolam tanah maupun kolam terpal
dan kali ini adalah cara budidaya ikan lele di kolam terpal. Bagian dalam kolam terpal dicuci dengan
sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat membunuh benih ikan. Setelah itu,
bagian dalam terpal dibilas bersih dan dikeringkan selama satu hari, kolam diisi dengan air hingga 20 cm.

Setelah kolam sudah terisi air diamkan selama kurang lebih satu minggu untuk proses pembentukan
lumut dan untuk pertumbuhan fito plankton.

Kemudian tambahkan air lagi hingga mencapai 80 cm setelah ikan berangsung dewasa. Air yang telah
ditinggalkan selama seminggu penuh dan diberikan daun-daun seperti daun singkong, atau pepaya.
Tujuannya agar air berwarna hijau. air hijau untuk mencegah bau yang disebabkan karena penguapan air
kolam dan harus dilakukan 25% penambahan dan penggantian air.

2. Pemilihan Benih Unggul

Benih unggul dapat kita lihat dengan cara memperhatikan Ciri-ciri Sebagai Berikut :

 Benih Terlihat aktif Melakukan oksigenasi;


 Gesit, Agresif Dan cerah;
 Ukuran Terlihat Sama Rata;
 Warna Sedikit Lebih Terang;
3. Penebaran Benih

Siapkan benih 1000 lele dumbo/sangkuriang ukuran 1,5-2 inci". Untuk ukuran kolam 2m x 1m x 1m. jika
budidaya yang di lakukan dalam kuota yang besar maka penebaran benih kita akumulasikan dengan
perbandingan sesuai ketentuan diatas. Bibit yang baru dibeli jangan segera dimasukkan ke dalam wadah
atau kolam untuk budidaya, tapi harus melalui tahap peredaman yang dapat menyesuaikan benih ikan
dengan air di kolam habitat untuk ikan di budidaya. Baca Juga Manfaat ikan tuna

Langkah-langkah sebagai berikut :


 Siapkan Bak / Ember;
 Masukan air kolam yang akan di jadikan budidaya ikan kedalam ember/bak;
 Masukan Benih Lele yang akan Di tebar;
 Diamkan Selama Kurang lebih selama 30 Menit (tujuan agar benih ikan melakukan penyesuain
dengan air kolam bakal budidaya) dan untuk menghilang stres ikan setelah di pindahkan dari
habitat penangkaran dan akan masuk kehabitat baru.;
 Setelah 30 menit benih dapat di tebar ke dalam kolam baik kolam tanah maupun kolam terpal.

Penebaran benih baik lakukan pada pagi atau malam hari karena di waktu pagi atau malam hari kondisi
air relatip stabil.

Setelah lele berumur lebih dari 20 hari, lele perlu disortir dengan menggunakan bak penyortir berukuran
9 -12 cm.
Alasannya dilakukan sortir karena, ikan lele yang lebih kecil akan sulit untuk mendapatkan makanan
karena kalah cepat dengan yang lebih besar dan dapat memperlambat laju pertumbuhan ikan sebagian.
Oleh karena itu, sejak awal kita harus menyiapkan dua kolam ukuran yang sama dengan tujuan untuk
memisahkan ikan yang sudah di lakukan sortir.
Apabila tidak mempunyai lokasi yang cukup luas kita dapat menyiapkan kolam untuk ikan hasil sortir
lebih kecil dari kolam budidaya. karena hanya ikan yang kecil saja yang di pindahkan ke kolam hasil sortir
(kolam kecil untuk ikan yang kecil) dan kolam yang besar kita gunakan untuk ikan yang besar.

4. Pengaturan Kualitas air


Air kolam akan berkurang karena proses penguapan maka perlu tambahkan air sampai tingkat air
kembali ke posisi normal. Pada tingkat air 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm
(bulan ketiga).

Warna air yang terbaik bagi ikan lele berwarna hijau menunjukkan bahwa kualitas air yang baik untuk
ikan lele. Lele tidak suka air jernih.

Dan air akan berubah merah ketikan ikan sudah dewasa untuk siap panen.
5. Kedalaman air

Kolam jangan terlalu dangkal karena penguapan akan membuat ikan menjadi terlalu panas. Tentunya ini
akan membuat ikan menjadi kelelahan dan mati. Solusinya adalah dengan menambahkan air telah surut
kembali ke posisi yang telah ditentukan.

Selain itu perlu untuk menambahkan tanaman air seperti kangkung, daun talas / talas, dan eceng
gondok. Fungsi sebagai tanaman peneduh, selain itu juga dapat menyerap racun yang terkandung dalam
air kolam. tingkat air kolam 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga).

6. Tingkat Kejernihan Air

Pada dasarnya lele tidak suka air jernih. Hal ini dapat dilihat dari sifat dan bentuk tubuhnya. pakan alam
lele di malam hari menyebabkan lele tidak perlu penglihatan yang baik. Hal ini juga didukung dari bentuk
tubuh memiliki kumis di sekitar mulut. Fungsi ini berguna untuk meraba makanan.

Selain itu, sistem pernapasan ikan lele menggunakan labirin, yang berarti bernapas lele tidak bergantung
pada oksigen terlarut dalam air. Dengan demikian, kondisi oksigen minimal lele dapat bertahan hidup air
berlumpur tersebut.

Meskipun ikan lele tidak suka air jernih, kita tidak bisa memasukan sembarangan air ke dalam kolam.

Bisa jadi kita memasukan air yang mengandung bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit.
sebagai penangkalnya yaitu dengan memberikan daun seperti yang disebutkan di atas sehingga air
berwarna hijau.

7. Pakan
Pakan dilakukan tiga kali sehari yaitu pukul 07:00 pagi, 17:00 dan 22:00. Makanan tidak selalu harus 3
kali sehari, bisa jadi 4 kali, tergantung pada kebutuhan ikan akan makan.

Dalam proses pakan budidaya ikan diberikan dengan menggunakan jenis sentrat ikan 781-1 karena di
dalamnya mengandung nutrisi yang di butuhkan ikan protein minimal 35%, lemak 10-16%, karbohidrat
15-25%, vitamin dan mineral. .

Pemberian pakan tidak boleh terlalu berlebihan karena akan menimbulkan berbagai macam jenis
penyakit akibat pakan yang mengendap yang tidak termakan oleh ikan. akan menyebabkan amonia
beracun.

Tips : Pakan Alami Juga Bisa Di Berikan Seprti Kroto Semut Rangrang pakan ini akan lebih efektif dan
efisien jika kita tau dan disini cara budidaya kroto untuk pakan ikan yang baik dan benar itu akan
sangat menguntungkan bagi budidaya ikan lele.

8. Pengendalian Hama dan Penyakit


Hama dan penyakit tidak bisa dianggap remeh karena sangat mempengaruhi baik volume produksi.
maupun tingkat keberhasilan dalam budidaya ikan. Hama biasanya binatang yang berang-berang,
burung pemakan ikan, kucing, dll Adapun penyakit seperti virus dan bakteri.
Pencegahan adalah dengan menggunakan semacam penghalang sehingga tidak ada hewan liar yang
masuk ke kolam dan makan benih lele. Untuk penyakit dapat diberikan obat-obatan yang banyak
tersedia di toko perikanan, tergantung pada jenis penyakit yang menjangkit ikan lele.

9. Panen

Setelah Kurang lebih selama 90 hari, ikan akan dipanen. Pemanenan dilakukan dengan menyortir
dengan memilih ikan yang layak untuk dikonsumsi (dijual) ukuran biasanya 4 sampai 7 ekor per kg atau
sesuai dengan keinginan pembeli, maka ukuran yang lebih kecil dipelihara kembali.

10. Selamat Mencoba !!!

Budidaya Lele di Lahan Sempit dengan Sistem Biofloc


Beternak lele secara intensif dapat dilakukan di lahan yang minimal. Pekarangan rumah yang
menganggur atau lahan tidur di sekitar kita bisa kita konversi menjadi lahan yang produktif.
Budidaya lele dengan sistem biofloc, tidak perlu kolam luas. Dengan kolam sederhana dari terpal
atau fiber yang didesain melingkar, maka jadilah “pabrik uang” keluarga. Insya Alloh!

Tidak ada yang melarang Sahabat mau bikin kolam biofloc ukuran berapa, semampunya saja.
Satu kolam dengan diameter 100 cm, sebagai contoh, bisa ditebar sekitar 500-1000 ekor lele.
Untuk diameter 250 cm, kepadatan bisa 4000 ekor lele. Jangan terlalu padat, bisa kolaps.

Gambar 2. Budidaya metode biofloc telah lama diterapkan di negara-negara maju

Dengan kepadatan lele mencapai 1.000 ekor/m2 dalam budidaya biofloc, mampu diperoleh
konversi pakan sekira 0,8. Ini artinya 0,8 kg pakan dapat membentuk 1 kg daging lele.

Analisis Usaha

Seperti telah disinggung, budidaya lele sistem biofloc tidak memerlukan tempat yang luas, dan
modal yang dibutuhkan relatif kecil. Di lahan seluas 20 m2, Sahabat sudah bisa memulai dengan
dua kolam. Besarnya investasi untuk satu kolam sederhana sampai panen, mulai dari benih,
pakan, perlengapan dan kolam, dibutuhkan investasi sekitar 4 juta rupiah. Adapun keuntungan
yang diperoleh sekitar 1,5-2 juta rupiah per kolam, dalam satu siklusnya. Satu siklus panen lele
yakni 2,5 – 3 bulan, untuk panen ukuran 1 kg isi 10 atau 8.

Untuk 1000 m2 luas lahan, kita dapat membangun sekitar 40 kolam dengan rata-rata luas per
kolam sekitar 6 m2. Budidaya lele kategori sehat memiliki tingkat kelangsungan hidup/survival
rate (SR) di atas 90%.

Kondisi Ideal

Meskipun ikan lele termasuk ikan yang dapat beradaptasi di lingkungan yang kurang
mendukung, dalam arti kondisi air minim, kualitas air jelek, keruh, kotor serta sedikit oksigen,
namun untuk menghasilkan panen yang besar, sehat dan berkualitas maka pemeliharaan harus
sebisa mungkin memenuhi kondisi ideal. Itulah salah satu tujuan dari budidaya sistem biofloc.

 Ketinggian lokasi ideal: dataran rendah sampai dataran tinggi (700 m dpl).
 Suhu ideal : 25°C – 28°C (untuk dewasa), 26°C – 30°C (untuk larva), 24-28°C (masa
pemijahan)
 Tingkat keasaman (pH) air kolam: 6,5 – 9.
 Tingkat kesadahan (derajat butiran kasac): optimal 50 ppm, maksimal 100 ppm.
 Bebas dari limbah berbahaya.

Berikut ini kami tampilkan gambar-gambar budidaya lele biofloc di farm/peternakan-


perkebunan Halim Perdana Kusuma Jakarta, sebagai mitra kami Bumi Makmur Walatra.
Farm ini merupakan gagasan cerdas dari bapak Komandan Halim Perdana Kusuma itu
sendiri, Bapak Sri Pulung, yang sangat peduli dengan peternakan/pertanian berbasis organik.
Patut kita contoh!

Tahapan Budidaya

Dalam budidaya teknologi bioflok, kita sangat mengandalkan peran dari probiotik,
aerator/sirkulator, dan pakan buatan/pelet. Kita juga tidak boleh menggunakan kolam tanah. Di
samping itu, perlu persiapan media pemeliharaan sekitar satu minggu sebelum benih lele ditebar.

Berikut adalah garis besar dari langkah-langkah budidaya lele sistem bioflok:

1. Bangunlah kolam biofloc sesuai kebutuhan Sahabat. Rancangan kolam bisa mengikuti
contoh di gambar. Ukurannya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan yang ada. Sangat
dianjurkan kolam dibangun di bawah saung plastik UV.

TIPS: JANGAN BERPIKIR RUMIT DULU, LAKUKAN SAJA!!

2. Pasanglah perlengkapan-perlengkapan pendukung. Ini mencakup mesin aerator dan


selang-selang, instalasi listrik, dll.
3. Sterilkan area dari sampah dan benda-benda yang tidak perlu. Pastikan juga lokasi kolam
aman dari genangan air hujan.
Setelah semua fasilitas telah siap, maka kita sudah siap action.

4. Pertama-tama isilah kolam dengan air bersih, bebas limbah. ketinggian air sekitar 80 –
100 cm.

5. Kemudian lakukan sterilisasi air. Sterilisasi air yaitu dengan pemberian kaporit sebanyak
20 – 30 gram/m3 air.

6. Lalu lakukan aerasi selama 3 hari sampai bau kaporit hilang. Teknik aerasi yaitu
mengalirkan udara melalui selang-selang kecil secara kontinyu/terus menerus ke air kolam
menggunakan kekuatan mesin aerator yang terhubung tenaga listrik. (Perhatikan Gambar 6).

7. Kemudian tambahkan garam. Dosisnya 1 – 3 kg/m3 air, dan lakukan aerasi kembali.

8. Esok harinya, berikan kapur dolomite. Dosis 100 gram/m3 air. Kapur ini bisa dibeli di
toko pupuk.

9. Esok harinya, berikan molase (tetes tebu) sebanyak 100 ml/m3. (Molase bisa kita ganti
dengan gula pasir/gula merah), dengan dosis sekitar 100 gr/m3.

10. Sekarang tambahkan PROBIOTIK. Ini sangat penting. Untuk probiotik ini, Sahabat bisa
menggunakan POC BMW, dengan dosis 2 tutup botol (24 ml) per m3 air.

Probiotik dalam hal ini berperan sebagai terapi maupun sebagai bahan aditif (growth
promoter). Meskipun kadarnya relatif kecil, namun dapat meningkatkan efisiensi pakan (feed
efficiency). Probiotik juga diberikan dengan tujuan meningkatkan keseimbangan mikroba dan
memerangi mikroba jahat atau patogen seperti E. Coli, Salmonella, Clostridium, dll.

11. Selanjutnya tambahkan pupuk kompos. Dosis 1-2 karung per kolam (tergantung ukuran
kolam). Kompos berguna menumbuhkan plankton/mikroba menguntungkan di kolam. Kompos
bisa dibiarkan terbungkus karung. Namun kompos harus benar-benar matang sehingga tidak
malah menimbulkan penyakit pada ternak lele.

12. Istirahatkan kolam sekitar 5 hari, baru kemudian benih ditebar. Benih harus benar-
benar jenis unggul supaya memiliki daya tahan yang prima terutama dari serangan penyakit dan
persaingan pada saat kepadatan lele sudah tinggi.

Anda mungkin juga menyukai