Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TOKSIKOLOGI

“UUD NAPZA”

Disusun Oleh ;

KELOMPOK 3

ERNAYANTI P07172317009
KHARASMA WATI HEHANUSSA P07172317019
NUR FITRIA NURLETTE P07172317025
SARNIAH.H P07172317032
SRI WAHYUNI WAMA P07172317037
SUHARNA LANUSU P07172317038
UMI KALSUM TEHUAYO P07172317040
WA RAHMINI MARAFA P0717231704

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
ANALIS KESEHATAN
2018
KATA PENGANTAR
Ucapan puji-puji dan syukur semata-mata hanyalah milik Allah SWT. Hanya
kepada-Nya lah kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami bersyukur, kami meminta
ampunan dan kami meminta pertolongan.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi gung
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT
untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah
agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi
seluruh alam semesta.
Dengan hormat serta pertolongan-Nya, puji syukur, pada akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah kami dengan judul “Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia”
dengan lancar. Kami pun menyadari dengan sepenuh hati bahwa tetap terdapat
kekurangan pada makalah kami ini.
Oleh sebab itu, kami sangat menantikan kritik dan saran yang membangun dari
setiap pembaca untuk materi evaluasi kami mengenai penulisan makalah berikutnya.
Kami juga berharap hal tersebut mampu dijadikan cambuk untuk kami supaya kami
lebih mengutamakan kualitas makalah di masa yang selanjutnya.

AMBON , 01 MARET 2019

KELOMPOK 3
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Pengorganisasian Makalah
BAB II TINJAUAN TEORI
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Pengertian NAPZA
3.2. Jenis-Jenis NAPZA
3.3. Faktor-Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA
3.4. Dampak Negatif NAPZA
3.5. Dampak Positif NAPZA
3.6. Upaya Pencegahan Terhadap Bahaya NAPZA
3.7. Upaya Penanggulangan Terhadap Bahaya NAPZA
BAB IV
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bahaya narkoba sudah merasuk dalam kehidupan kita, bahkan telah
membahayakan bangsa. Ini memang bukan persoalan ringan karena
perdagangan narkoba telah memiliki jaringan internasional. Sampai tahun
2000, di Indonesia tercatat 2 juta orang korban dari berbagai usia dan latar
belakang. Untuk mencegah bukanlah hal yang mudah karena harus
berhadapan dengan jaringan internasional. Dari data yang terkumpul, transaksi
narkoba di seluruh dunia diperkirakan mencapai 390 miliar rupiah per hari.
Jejak narkoba ada dimana-mana, meskipun bersamaan dengan itu kita juga
menemukan spanduk berslogankan “bebas narkoba”. Di belakang spanduk-
spanduk itu masih berjalan transaksi narkoba. Pemakaiannya berasal dari
berbagai tingkat usia dengan berbagai latar belakang dan profesi.
Narkoba berperan besar dalam proses penghancuran sebuah negara.
Efeknya sangatlah dahsyat sehingga pecandu narkoba sering disebut
sebagai lost generation. Biasanya mereka yang sudah mengkonsumsi narkoba,
sangat sedikit yang bisa melepaskan diri dari narkoba alias sangat tergantung
pada barang haram tersebut. Pada saat krisis seperti sekarang ini narkoba
menjadi obat penenang sehingga bisa meninabobokan orang. Barang terlarang
itu sering muncul dalam obat yang mengandung zat adiktif.
Dalam angka memerangi narkoba itu keluarga mempunyai peran yang
sangat besar. Paling tidak melalui keluarga diharapkan dapat dilakukan
pencegahan secara dini. Lewat keluarga diharapkan dapat kembali menjadi
tempat sebagai suka dan duka, berbeda pendapat, saling menghargai dan
mencintai sehingga anggota keluarga dapat terhindar dari bahaya ini. Karena
itu keluarga harus dibekali dengan berbagai pengertian tentang bahaya
narkoba.
Namun demikian krisis yang melanda bangsa dan negara telah merebak
ke dalam kehidupan keluarga. Krisis itu tidak hanya menyangkut moneter dan
ekonomi, tetapi juga krisis kepercayaan, krisis relasi antara manusia, bahkan
krisis kemanusiaan. Masa krisis itu ditandai dengan bencana yang sangat
besar akibat globalisasi, yaitu bahwa kaum muda terancam oleh narkoba,
dimana hal ini berarti penghancuran bagi masa depan bangsa.

1.2. Rumusan Masalah


Dalam makalah ini masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana memberikan informasi yang benar tentang NAPZA
2. Hal-hal apa sajakah yang menyebabkan para generasi muda menggunakan
NAPZA?
3. Bagaimana upaya dalam pencegahan dan upaya penanggulangan terhadap
bahaya NAPZA pada remaja?
1.3. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini meliputi beberapa aspek berikut :
1. Memaparkan dan menjelaskan informasi-informasi yang benar tentang
narkoba, terkait dengan definisi dan jenis-jenis NAPZA
2. Menjelaskan tentang faktor-faktor dan penyalahgunaan NAPZA
3. Memberikan gambaran tentang upaya pencegahan dan upaya
penanggulangan terhadap bahaya NAPZA
BAB II
TINJAUAN TEORI

Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti
perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia
baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya
(Kurniawan, 2008).
Narkoba dibagi dalam 3 jenis :
1. Narkotika
2. Psikotropika
3. Zat adiktif lainnya
1. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, atau ketagihan yang sangat
berat (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1997).
2. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, bukan
narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan
prilaku, digunakan untuk mengobati gangguan jiwa (Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 tahun 1997).
3. Zat Adiktif Lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang
dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :
a. Rokok
b. Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan
ketagihan.
c. Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat,
bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008).
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Pengertian NAPZA


NAPZA adalah kependekan dari Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat
Adiktif lainnya. NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi
kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat
menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Menurut Undang-Undang
No. 22 Tahun 1997 yang dimaksud NARKOTIKA meliputi :
1. Golongan Opiat : Heroin, Morfin, Madat, dll.
2. Golongan Kanabis : Ganja, Hashish.
3. Golongan Koka : Kokain, Crack.
- Alkohol adalah minuman yang mengandung etanol (Etil-alkohol).
- Psikotropika menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 meliputi :
ecstasy, shabu-shabu, Isd, obat penenang/obat tidur, obat anti depresi
dan anti psikosis.
- Zat Adiktif lain termasuk inhalansia (aseton, thinner car, lem atau glue),
nikotin (tembakau), kafein (kopi).
NAPZA tergolong zat psikoaktif. Yang dimaksud zat psikoaktif adalah zat
yang terutama berpengaruh pada otak sehingga menimbulkan perubahan
pada perilaku, perasaan, pikiran, persepsi, dan kesadaran.
Tidak semua zat psikoaktif disalahgunakan, misalnya : obat antipsikotik
dan obat anti depresi tidak mempunyai potensi disalahgunakan. Di Malaysia
dikenal dengan istilah dadah bagi semua zat yang penggunaannya adalah
melawan hukum. Sedangkan di Indonesia istilah itu disebut madat, yang
kurang tepat bila dipakai sebagai padanan kata dadah, karena madat adalah
candu, yang menurut UU nomor 22 tahun 1997 termasuk opiate, yaitu salah
satu jenis narkotika saja.
Sedangkan NARKOBA adalah kependekan dari Narkotik dan Obat
Berbahaya. Dikatakan kependekan mungkin kurang tepat karena :
1) Semua obat bisa berbahaya (insulin, pensilin, adrenalin)
2) Yang disalahgunakan tidak hanya obat, melainkan Ganja, ecxtasy, heroin,
kokain, tidak digunakan sebagai obat lagi.
3) Psikotropika, yang mempunyai UU tersendiri tidak tercermin dalam
akronim itu.
Zat psikotropika yang sering disalahgunakan (menurut WHO 1992) adalah :
1) Alkohol (semua minuman beralkohol)
2) Opioida (heroin, morfin, pethidin, candu)
3) Kanabinoida (ganja = mariyuana, hashish)
4) Sedativa/hipnotika (obat penenang/obat tidur)
5) Kokain : daun koka, serbuk kokain, creck
6) Stimulansia lain, termasuk kafein, ecxtasy, dan shabu-shabu
7) Halusinogenika; Isd, mushroom, mescalin
8) Tembakau (mengandung nikotin)
9) Pelarut yang mudah menguap seperti : aseton, glue, atau lem
10) Multiple (kombinasi) dan lain-lain, misalnya : kombinasi heroin dan
shabu-shabu, alkohol dan obat tidur.

3.2. Jenis-Jenis NAPZA


1. Heroin
Street name (nama jalanan) Putauw, BT, Brown Sugar, merupakan
senyawa semisintetik dengan nama kimia di asetil-morfin, tersebut dari
morfin yang terdapat dalam getah kotak biji tanaman paraver somniferum.
Berupa serbuk putih dengan rasa pahit. Dalam pasaran gelap
warnanya bisa putih, coklat, atau dadu, bergantung pada bahan
pencampurannya (kakao, tawas, kinina, tepung jagung, atau tepung susu,
gula putih, gula merah). Dalam farmakologi tergolong opioida.
Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian
menimbulkan perasaan ingin menyendiri untuk menikmati efek rasanya
dan pada taraf kecanduan pemakai akan kehilangan percaya diri hingga
tak mempunyai keinginan untuk bersosialisasi. Pemakai akan membentuk
dunianya sendiri, mereka merasa bahwa lingkungannya menjadi musuh.
2. Ectasy
Street name (nama jalanan) : inex, xtc, hug drug, yuppie drug,
essence, clarity. Beberapa merk terkenal lainnya adalah butterfly, black
heart. Nama kimianya adalah methylene-dioxy methamphetamine
(mdma). Dalam farmakologi tergolong sebagai psiko-stimulansia seperti
amfetamin, meth-amphetamin, kafein, kokain, khat, nikotin. Tergolong
sebagai designed substance, yaitu senyawa yang direkayasa untuk tujuan
bersenang-senang. Jenis ini tidak digunakan dalam ilmu kedokteran.
Reaksi dari pemakaian ini memberikan sensasi energy lebih,
euphoria, rasa senang, distorsi waktu, persepsi dan kebas lidah. Ecstasy
di konsumsi dengan cara ditelan, biasanya dalam wujud tablet atau
kapsul, pada mulanya ecstasy popular di night club atau dikostik.
3. Kokain
Nama jalanan : koka, coke, happy dust, chalie, srepet,
snow/salju.Kokain adalah zat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan Eryth
roxylon coca, termasuk golongan semak tingginya mencapai 2 m.
daunnya mengandung zat pembius. Serbuk kokain warnanya putih dan
rasanya pahit.
Kokain sering dihirup melalui hidung, akibat penggunaan dengan
cara dihirup akan beresiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung
bagian dalam. Akan tetapi ada juga yang diisap dengan rokok atau jika
disuntikkan akan berdampak penyakit HIV/AIDS. Akibat cocaine terhadap
fisik pemakai adalah terhambatnya saluran darah, pupil mata membesar,
panas badan meningkat, denyut jantung meningkat, darah tinggi,
perasaan gelisah, nyeri, cemas. Menghisap crack cocaine bersama rokok
akan menimbulkan paranoia(sejenis penyakit jiwa yang meyebabkan
timbul ilusi yang salah tentang sesuatu dan akhirnya bisa bersifat agresif
akibat delusi yang dialaminya). Cocaine dapat menyebabkan kematian
karena pernafasannya tersendat lalu otak kekurangan oksigen.
4. Methamphetamine
Nama jalanan : shabu-shabu, SS, ice. Methamphetamine adalah
sejenis obat yang kuat yang menyebabkan orang kecanduan yang dapat
merangsang saraf sentral. Biasanya berbentuk berupa serbuk kristal dan
cairan. Dapat dikonsumsi dengan cara dihisap dengan bantuan alat
(bong). Contoh methamphetamine yang paling popular adalah shabu-
shabu.
Reaksi dari pemakaian ini memberikan rasa nikmat, euphoria,
waspada, enerjik, social & percaya diri, agitasi (mengamuk), agresi
(menyerang), berkhayal, susah tidur & banyak bicara, kehilangan nafsu
makan, penurunan berat badan yang berlebihan.
5. Alkohol
Nama kimia dari alcohol adalah etanol atau etil alcohol. Banyak jenis
dan merek dari alkohol, yaitu bir, wiski, gin, vodka, martini, brem, arak,
ciu, saguer, tuak, Johnny Walker (topi miring), black and white (kam-put =
kambing putih), manson house, dll.
Alkohol murni tidaklah dikonsumsi manusia. Yang sering dikonsumsi
adalah minuman yang mengandung bahan sejenis alcohol. Bahan ini
dihasilkan dari proses fermentasi gula yang dikandung dari malt dan
beberapa buah-buahan seperti hop, anggur dan sebagainya.
Reaksi dari pemakaian alcohol ini memberikan euphoria (perasaan
gembira dan nyaman), lebih banyak bicara, rasa pusing, muntah, lelah,
haus, disorientasi, tekanan darah menurun, reflex melambat.
6. Ganja (Mariyuana, Marihuana, Hashish)
Street name (nama jalanan) : gelek, cimeng, buddha stick, mary jane,
dll. Berasal dari tanaman kanabis sativa. Zat aktif : Delta-
9 Tetrahydrocannabinal (thc). Jenis ini tidak lazim digunakan dalam ilmu
kedokteran. Menurut UU nomor 5 tahun 1997 tentang Narkotika, jenis ini
termasuk narkotika golongan 1 (satu). Penggunaan ganja hanya untuk
tujuan ilmu pengetahuan.
Ganja mempengaruhi penggunannya dengan cara yang berbeda.
Beberapa orang mengalami reaksi lebih kuat dari yang lain. Reaksi paling
umum yang ditimbulkan ganja adalah kejang-kejang dan mabuk, ada juga
beberapa efek lain seperti : paranoid, muntah-muntah, kehilangan
koordinasi, kebingungan, meningkatkan nafsu makan, mata merah,
halusinasi.

3.3. Faktor-Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA


Narkoba merupakan musuh nomor 1 bagi para remaja. Namun, para
remaja hingga saat ini banyak yang belum tahu mengenai narkoba sebagai
musuh utama ini. Buktinya, semakin banyak remaja terjerumus dalam rayuan
maut narkoba. Ketidaktahuan remaja tentang bahaya narkoba memang
menjadi tugas berat bagi orangtua dan guru untuk menerangkannya. Apalagi
narkoba sekarang sangat mudah didapat dan bandarnyapun memang selalu
menempel pada dunia remaja.
Penyebab narkoba disebabkan oleh banyak faktor, baik internal maupun
eksternal :
1. Faktor Internal
Adalah faktor yang berasal dari diri seseorang.
- Keluarga : Jika hubungan dengan keluarga kurang harmonis (Broken
Home) maka seseorang akan mudah merasa putus asa dan frustasi.
Akibat lebih jauh, orang akhirnya mencari kompensasi diluar rumah
dengan menjadi konsumen narkoba.
- Ekonomi : Kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan keinginan untuk
bekerja menjadi pengedar narkoba. Seseorang yang ekonomi cukup
mampu, tetapi kurang perhatian yang cukup dari keluarga atau masuk
dalam lingkungan yang salah lebih mudah terjerumus jadi pengguna
narkoba.
- Kepribadian :Apabila kepribadian seseorang labil, kurang baik, dan
mudah dipengaruhi orang lain maka lebih mudah terjerumus kejurang
narkoba.
2. Faktor Eksternal
Adalah faktor yang berasal dari luar seseorang, faktor yang cukup kuat
untuk mempengaruhi seseorang.
- Pergaulan : Teman sebaya mempunyai pengaruh cukup kuat bagi
terjerumusnya seseorang kelembah narkoba, biasanya berawal dari
ikut-ikutan teman. Terlebih bagi seseorang yang memiliki mental dan
keperibadian cukup lemah, akan mudah terjerumus.
- Sosial /Masyarakat : Lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan
memiliki organisasi yang baik akan mencegah terjadinya
penyalahgunaan narkoba.

2.4. Dampak Negatif NAPZA


Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang
telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang
akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya
kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti
jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan narkoba pada
seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian
pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak
kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
1. Dampak Fisik:
- Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang,
halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
- Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti:
infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
- Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi,
eksim.
- Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi
pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
- Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.
- Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan
padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen,
progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
- Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan
antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi,
dan amenorhoe (tidak haid).
- Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian
jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit
seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya.
- Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis
yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk
menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian.
2. Dampak Psikis:
- Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
- Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
- Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
- Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
- Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
3. Dampak Sosial:
- Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
- Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
- Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik
akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus
obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis
berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya
sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial
seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah,
manipulatif, dan lain-lain.

2.5. Dampak Positif NAPZA


Selain berdampak negatif bagi manusia, ternyata narkoba juga memiliki
dampak yang positif terutama bagi kesehatan manusia. Tapi jika digunakan
sebagaimana mestinya dan menurut anjuran dokter, terutama untuk
menyelamatkan jiwa manusia dan membantu dalam pengobatan, narkotika
memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Dan berikut ini adalah
dampak positif narkotika dari Narkoba:
a) Opioid
Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai
penghilang rasa sakit dan untuk mencegah batuk dan diare.
b) Kokai
Daun tanaman Erythroxylon coca (kokain) biasanya dikunyah-
kunyah untuk mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan
daya tahan dan stamina serta mengurangi rasa lelah.
c) Ganja (ganja/cimeng)
Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan
pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja
juga digunakan sebagai bahan pembuat minyak.

2.6. Upaya Pencegahan Terhadap Bahaya NAPZA


Lebih baik mencegah dari pada menyembuhkan. Mencegah para remaja
maupun orang dewasa terhadap bahaya narkoba sebetulnya tidak rumit
sama sekali, asal kita tahu benar apa yang harus kita lakukan dan apa yang
kita hadapi.
Upaya yang perlu dilakukan terhadap kelompok remaja/generasi muda
dalam mencegah terjadinya penyalahgunaan Narkoba dilakukan dengan 3
cara intervensi yaitu:
1. Pencegahan Primer
Upaya pencegahan yang dilakukan sebelum penyalahgunaan terjadi
dan biasanya dalam bentuk pendidikan, kampanye, atau penyebaran
pengetahuan mengenai bahaya Narkoba, serta pendekatan dalam
keluarga dan lain-lain, cara ini bisa dilakukan oleh berbagai kelompok
masyarakat dimanapun seperti: sekolah, tempat tinggal, termpat kerja dan
tempat-tempat umum.
2. Pencegahan Sekunder
Dilakukan pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya
penyembuhan (treatment) cara ini biasanya ditangani oleh lembaga
professional dibidangnya yaitu lembaga medis seperti klinik, rumah sakit
dan dokter. Tahap pencegahan sekunder meliputi: tahap penerimaan awal
dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan tahap ditoksikasi
dan terapi komplikasi medik dilakukan dengan cara pengurangan
ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3. Pencegahan Tersier
Upaya yang dilakukan untuk merehabilitas mereka yang sudah
memakai dan dalam proses penyembuhan, upaya ini dilakukan cukup
lama oleh lembaga khususnya seperti klinik rehabilitas dan kelompok
masyarakat yang dibentuk khusus (therapeutic community). Tahap ini
dibagi menjadi dua bagian yaitu fase stabilitasi yang berfungsi untuk
mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan fase sosial dalam
masyarakat agar mantan penyalahguna Narkoba mampu
mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat.

2.7. Upaya Penanggulangan Terhadap Bahaya NAPZA


1. Upaya Premetif
a) Memberikan bimbingan dan penyuluhan serta bimbingan untuk taat
beragama serta patuh terhadap hukum kepada semua lapisan
masyarakat secara selektif dan prioritas.
b) Melaksanakan bimbingan serta menyalurkan kegiatan masyarakat
terutama generasi muda yang ada kepada kegiatan positif seperti
olahraga, kesenian dan lain-lain.
c) Melaksanakan kegiatan edukatif dengan sasaran menghilangkan
faktor-faktor peluang, pola hidup bebas Narkoba dan penerangan
secara dini terhadap penyalahgunaan Narkoba.
2. Upaya Preventif
a) Melaksanakan pengawasan secara berjenjang oleh orang tua maupun
tenaga pendidik terhadap putra-putri dan keluarga baik di lingkungan
urmah sampai lingkungan yang lebih luas.
b) Mengadakan penertiban/lokalisir pengguna minuman keras pada
tempat keramaian termasuk pada ijin penjualan.
c) Memperketat pengawasan, patroli pada tempat rawan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba,
penanaman/pengolahan serta jalur peredaran secara ilegal ke wilayah
Indonesi khususnya wilayah NTT.
3. Upaya Penegakan Hukum
a) Melakukan penyelidikan dan menindak dengan melibatkan instansi
terkait dan partisipasi masyarakat secara swakarsa dan terkoordinasi.
b) Melakukan proses hukum bagi pelaku penyalahgunaan danperedaran
gelap Narkoba secara obyektif, transparan, cepat, tepat tuntas dan
adil oleh penegak hukum yang profesional dan bertanggung jawab.
c) Memutuskan jalur peredaran gelap narkoba diwilayah NTT
d) Mengungkapkan jaringan peredaran gelap Narkoba
e) Melaksanakan terapi dan rehabilitasi terhadap korban
penyalahgunaan Narkoba.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Simpulan
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti
perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh
manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan
sebagainya. Orangtua bisa berperan sebagai pemberi informasi yang benar
tentang narkoba pada anaknya, sebagai pengawas, sebagai pembimbing,
mengenal teman anak-anak dan bekerja dengan orang tua lain dan guru.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan remaja melakukan penyalahgunaan
narkoba adalah dari ajakan, bujukan dan iming-iming teman atau anggota
kelompok sebaya, ketidaktahuan akan bahaya narkoba atau tidak memikirkan
akan bahaya narkoba dan adanya orang tua yang tidak acuh dan tidak
mengadakan pengawasan terhadap anaknya.
Cara melakukan pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba pada
remaja yaitu dengan menciptakan lingkungan keluarga yang sehat, harmonis,
komunikatif, terbuka, penuh perhatian dan kasih sayang diantara anggotanya,
merupakan bagian penting dari upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.

4.2. Saran
a. Mahasiswa ataupun remaja perlu mengadakan pertahanan diri dari bahaya
narkoba yang selalu mengancam.
b. Agar mahasiswa ataupun remaja yang terlibat dalam narkoba harus selalu
jujur dan giat belajar, agar ada yang membantu supaya siswa yang terkena
narkoba jangan lagi bergaul dengan preman/pecandu.
DAFTAR PUSTAKA
Ardhi N, Sunu. 2011. Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Pada
Remaja.http://duaribuan.wordpress.com/2011/04/11/bahaya-penyalahgunaan-narkoba-
pada-remaja/. Diakses tanggal 16 Desember 2012
Hardiansyah Mashar, Mohammad. 2011. Makalah :
Narkoba.http://siswasekolah.wordpress.com/2011/03/23/makalah-narkoba/. Diakses
tanggal 15 Desember 2012
Joewana, Satya. Lusi Margiyani, dkk. 2001. NARKOBA Petunjuk Praktis Bagi
Keluarga Untuk Mencegah Penyalahgunaan Narkoba. Yogyakarta : Media Pressindo.
Marhenyantoz. 2012. 7 Langkah Pencegahan Penyalahgunaan
Narkoba.http://marhenyantoz.wordpress.com/2012/02/28/7-langkah-pencegahan-
penyalahgunaan-narkoba/.
Diakses tanggal 16 Desember 2012
Ramadhani, Diah. 2012. Pengertian
NAPZA.http://www.scribd.com/doc/93197255/Pengertian-NAPZA. Diakses tanggal 15
Desember 2012
Rauf, Abdul. 2012. Faktor Penyebab Penyalahgunaan
Narkoba.http://blogforilmu.blogspot.com/2012/07/faktor-penyebab-penyalahgunaan-
narkoba.html. Diakses tanggal 16 Desember 2012
Sudarianto. 2012. Penyalahgunaan Narkoba. http://bnnpsulsel.com/penyalahguna-
narkoba/akibatdampak-langsung-dan-tidak-langsung-penyalahgunaan-narkoba-pada-
kehidupan-kesehatan-manusia/. Diakses tanggal 16 Desember 2012

Anda mungkin juga menyukai