Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam biologi, aglutinasi mengacu pada penyatuan bersama-sama


partikel. Proses ini sangat penting sebagai bagian dari sistem kekebalan
tubuh, proses respon yang menggunakan organisme untuk melawan
penyakit. Hemaglutinasi, penggumpalan sel darah merah, memiliki aplikasi
khusus dalam kedokteran, di mana ia digunakan untuk menentukan jenis
darah dan menemukan konsentrasi menginfeksi virus atau bakteri dalam
aliran darah. Bakteri asing atau virus memasuki tubuh mengandung
komponen khusus yang disebut antigen, dimana memicu respon imun dalam
host. Sel darah putih dalam tubuh memproduksi protein yang dikenal sebagai
antibodi dalam menanggapi adanya antigen. Antibodi mengikat dengan
antigen melalui mekanisme struktural mirip dengan kunci dan gembok, dan
dapat juga menetralisir antigen secara langsung atau menandainya untuk
dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Metode aglutinasi ?


2. apa pengertian penyakit non infeksius
3. Apa saja jenis-jenis penyakit non infeksius ?
4. Bagaimana metode aglutinasi penyakit non infeksius ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Metode aglutinasi


2. Untuk mengetahui pengertian penyakit non infeksius
3. Untuk mengetahui jenis-jenis penyakit non infeksius

1
4. Untuk mengetahui metode aglutinasi penyakit non infeksius ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian metode aglutinasi

Aglutinasi adalah salah satu cara di mana antibodi menandai antigen


untuk dihancurkan. Antibodi memiliki setidaknya dua lokasi di mana antigen
dapat mengikat, sehingga mereka mampu mengikat dengan lebih dari satu
bakteri atau virus. Ketika ini terjadi, partikel menyerang mulai
menggumpalkan, atau membentuk gumpalan, melalui jaringan antibodi.
Gumpalan akhirnya menjadi terlalu besar untuk tetap dalam larutan dalam
aliran darah, dan mengendap dari larutan. Reaksi aglutinasi adalah reaksi
antara antigen yang tidak larut dengan antibody yang larut. Dapat juga
antigen yang bereaksi adalah antigen larut, tetapi diikat oleh suatu pembawa
(carrier) yang tidak larut, misalnya: sel darah merah, butiran latex dll

B. Pengertian Penyakit non infeksius

Penyakit non infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh diluar dari
proses infeksi. Banyak penyakit non infeksi yang berkembang saat ini dan
menjadi penyebab kematian Penyakit non infeksi adalah penyakit yang
disebabkan oleh diluar proses infeksi,baik infeksi dari bakteri, virus, jamur,
oleh parasit, maupun dari mikroba yang lain

C. Jenis-jenis penyakit non infeksius

1. Penyakit Jantung dan pembuluh darah

Penyakit ini menyebabkan berbagai gangguan misalnya jantung


koroner,gagal jantung,hipertensi,stroke. Menjadi penyebab kematian tertinggi
di Indonesia.Mengingat bahaya penyakit jantung yang mengancam
kehidupan, sejak dini kita perlu melakukan upaya untuk mencegah penyakit

3
tersebut. Upaya pencegahan untuk menghindari penyakit jantung dimulai
dengan memperbaiki gaya hidup yang tidak sehat sehingga mengurangi
peluang terkena penyakit tersebut.Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu
Anda lakukan untuk mencegah terkena penyakit jantung.

a.Hindari makanan yang mengandung kolesterol (LDL) tinggi

kolesterol jahat atau LDL dikenal sebagai penyebab utama terjadinya


proses aterosklerosis, yaitu proses pengerasan dinding pembuluh darah,
terutama di jantung, otak, ginjal, dan mata. Akibat proses itu, saluran
pembuluh darah, khususnya pembuluh darah koroner, menjadi sempit dan
menghalangi aliran darah di dalamnya. Akibatnya, jantung akan sulit
memompa darah. Keadaan tersebut dapat meningkatkan resiko penyakit
jantung.

· b. Mengonsumsi makanan yang berserat tinggi (sayur dan buah)

Serat diketahui punya peran penting dalam menjaga kesehatan. Serat


terdiri dari dua jenis, yakni serat larut dan tak larut. Serat larut tidak dapat
dicerna oleh enzim pencernaan, tetapi larut dalam air panas. Serat larut inilah
yang membuat perut kenyang lebih lama dan memberikan energi lebih
panjang serta bermanfaat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Umumnya, terdapat pada buah dan sayur dan juga pada oat (bubur gandum).
Serat yang larut dalam tubuh dapat mengikat kolesterol dan
mengeluarkannya dari tubuh. Peran itulah yang mampu menurunkan kadar
kolesterol dalam darah hingga menurunkan resiko penyakit jantung.

· c. Hindari stress

Hasil penelitian ilmuwan Belanda yang dipublikasikan jurnal Clinical


Endocrinology and Metabolism menunjukkan bahwa kadar hormon kortisol
yang tinggi akibat stres terkait erat dengan kematian akibat penyakit
kardiovaskular. Stres dapat menyebabkan arteri yang tertimbun plak

4
menyempit dan ini menurunkan aliran darah hingga 27 persen. Penyempitan
yang berarti terlihat bahkan pada arteri yang terkena penyakit ringan.
Penelitian lain mengesankan bahwa stres berat dapat menyebabkan
pecahnya dinding arteri yang mengandung plak dan memicu serangan
jantung.

· d. Hindari alcohol

Alkohol dapat menaikkan tekanan darah, memperlemah otot jantung,


mengentalkan darah dan menyebabkan kejang arteri yang dapat
menyebabkan serangan jantung.

· e.Berhenti merokok,

Merokok meningkatkan tekanan darah dan memasukkan zat-zat kimia


beracun ke dalam tubuh, seperti nikotin dan karbon monoksida, ke dalam
aliran darah. Zat-zat kimia ini, selanjutnya akan merusak arteri yang penting
bagi kehidupan jantung.

· f. Kendalikan tekanan darah

Tekanan darah yang tinggi menyebabkan pembesaran otot jantung kiri


sehingga jantung beresiko mengalami gagal fungsi.

· g. Berolahraga secara teratur

Olahraga yang teratur (sedikitnya tiga kali seminggu) turut


menurunkan tingkat kolesterol yang jahat (LDL), menjaga tekanan darah agar
tidak meningkat, dan mencegah kelebihan berat badan.

2. Kanker

Jenis penyakit ini termasuk salah satu penyakit yang ganas dan
sangat berbahaya, karena cepatnya perkembangan dan pergerakan penyakit
ini. Penyakit kanker dapat menyerang berbagai fungsi organ tubuh, sehingga

5
kita mengenal berbagai jenis penyakit kanker seperti: kanker otak, kanker
mulut, kanker paru-paru, kanker payudara, kanker rahim/uterus, kanker
servix/mulut rahim, kanker prostat, kanker darah, kanker kulit, kantong
kering...eh gak ya, dan lainnya.
Penyakit kanker merupakan penyakit yang diakibatkan oleh tidak
normalnya pertumbuhan sel-sel jaringan dalam tubuh. Pertumbuhan sel
kanker yang tidak normal tersebut akan berkembang dengan cepat, tidak
terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan
sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan
menyerang organ-organ penting seperti di atas serta syaraf tulang belakang.
Normalnya, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel
yang telah mati dan rusak. Tapi untuk sel kanker, akan membelah terus
meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan
sel baru yang disebut tumor ganas. Penumpukan sel tersebut mendesak dan
merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya
dan akibatnya terjadilah Penyakit kanker. Secara umum penyakit kanker
dapat kita cegah dengan melakukan beberapa hal :

 Mengurangi paparan terhadap bahan karsinogen, misalnya tidak


merokok
 Menghindari makanan tinggi lemak
 Menambah makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah
 Menjaga berat badan ideal
 Selalu menjalankan pola hidup sehat

Selain itu Pencegahan penyakit kanker juga dapat dilakukan dengan


penapisan atau screening terhadap kemungkinan terkena kanker. Tes
penapisan kanker ini dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya
kanker sehingga dapat menurunkan jumlah kematian akibat kanker karena

6
jika kanker ditemukan pada stadium sangat dini, dimana kanker belum
menyebar lebih jauh, biasanya kanker tersebut dapat diobati dan
memberikan hasil yang optimal.

3. Diabates Mellitus

Merupakan kegagalan fungsi dari kelenjar pankreas sehingga tidak


mampu menghasilkan insulin secara cukup untuk merubah gula darah
menjadi energi. Pencegahan diabetes mellitus terdapat tiga jenis yaitu
pencegahan primer, sekunder dan tersier.

a) Pencegahan primer
Pencegahan diabetes mellitus secara primer bertujuan untuk
mencegah terjadinya diabetes. Untuk itu factor-faktor yang menyebabkan
diabetes perlu diperhatikan, baik secara genetic ataupun lingkungan. Berikut
beberapa hal yang harus dilakukan dalam pencegahan penyakit
diabetessecara primer:
 Pola makan sehari-hari harus seimbang dan tidak berlebihan, namun
cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh
 Olahraga secara teratur, usahakan agar tubuh kita lebih banyak
bergerak jangan banyak berdiam diri
 Usahakan berat badan dalam batas normal
 Tidur yang cukup
 Hindari stress
 Hindari obat-obatan yang dapat menimbulkan diabetes (diabetogenik)

b) Pencegahan sekunder
Pencegahan penyakit diabetes secara sekunder bertujuan
agar penyakit diabetes mellitus yang sudah terlanjur timbul tidak
menimbulkan komplikasi penyakit lain, menghilangkan gejala dan keluhan

7
penyakit diabetes. Pencegahan penyakit diabetes secara sekunder meliputi
deteksi dini penderita diabetes mellitus, terutama bagi kelompok yang
beresiko tinggi terkena diabetes. Bagi yang dicurigai terkena penyakit
diabetes, perlu diteliti lebih lanjut untuk memperkuat diagnose.
Hal-hal yang harus dilakukan dalam pencegahan penyakit diabetes secara
sekunder:
 Diet sehari-hari harus seimbang dan sehat
 Menjaga berat badan agar tetap dalam batas normal, bila terlanjur
melebihi normal usahakan untuk menurunkan berat badan.
 Pantau gula darah harian anda
 Olahraga teratur sesuai dengan kemampuan fisik dan usia anda

c) Pencegahan tersier
Pencegahan penyakit diabetes secara tersier bertujuan untuk
mencegah kecacatan lebih lanjut dari komplikasi penyakit yang sudah terjadi,
diantaranya:

 Mencegah terjadinya kebutaan jika menyerang pembuluh darah mata


 Mencegah gagal ginjal kronik yang menyerang pembuluh darah ginjal
 Mencegah stoke bila menyerang pembuluh darah otak
 Mencegah terjadinya gangrene bila terjadi luka.

8
D. Metode Aglutinasi Pada penyakit Kardiovaskuler

1. Bahan :

 serum
 reagen CRP lateks (sensitivitas analitik 6 mg/L)
 serum kontrol positif
 serum kontrol negatif
 NaCl 0,9%

2. Alat :

 spoit
 tourniqet
 kapas alkohol
 handscoon
 sentrifus
 slide tes
 klinipet
 yellow tip&blue tip
 pengaduk
 rotator

3.Prosedur kerja

 Mempersiapakan instrumen, bahan, pengambilan dan penanganan


spesimen darah vena sampai diperoleh serum.
 Reagen lateks CRP dihomogenkan dengan hati-hati
 Dipipet ke atas lingkaran slide sampel serum sebanyak 1 tetes (50μL)

9
 Kontrol positif (CP) dan kontrol negatif (CN), kemudian ditambahkan 1
tetes reagen lateks (antigen CRP) masing-masing ke atas lingkaran
tersebut.
 Dihomogenkan dengan cara memutar pada rotator dengan kecepatan
100 rpm selama 2 menit. Setelah itu, hasil dibaca di bawah sinar
terang. Aglutinasi yang terjadi menunjukkan CRP positif ( CRP dalam
spesimen ≥ 6 mg/L )
 Serum dengan metode kualitatif positif, dilanjutkan dengan penentuan
titer CRP dalam serum. Yaitu dengan melakukan pengenceran sampel
secara seri, dengan cara dipipet sebanyak 50 μL NaCl 0,9% ke atas 6
lingkaran slide.
 Setelah itu, dipipet 50 μL serum ke atas lingkaran I (pengenceran 2
kali), dihomogenkan. Dipipet suspensi dari lingkaran I sebanyak 50 μL
ke atas lingkaran II (pengenceran 4 kali), sampai ke slide V
(pengenceran 32 kali). Dipipet sebanyak 50 μL, ke lingkaran VI (untuk
stok), jika masih menunjukkan hasil positif pada lingkaran V.
 Setelah itu,ditambahkan ke atas masing-masing lingkaran reagen
lateks CRP sebanyak 1 tetes. Dihomogenkan dengan cara memutar
pada rotator dengan kecepatan 100 rpm selama 2 menit.
 Setelah itu, hasil dibaca di bawah sinar terang. Pengenceran tertinggi
yang masih poditif (tampak aglutinasi) dikalikan dengan 6 mg/L
menunjukkan titer CRP dalam spesimen serum yang diperiksa.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyakit non infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh diluar dari
proses infeksi yang dapat diperiksa dengam metode aglutinasi,sedangkan
metode aglutinasi itu sendiri adalah penggumpalan dalam suatu cairan akibat
pemberian suatu bahan ke dalamnya berupa antigen yang tak larut atau yang
larut namun memiliki ikatan dengan sel atau partikel.

B. Saran

Dari penjelasan di atas terkait Metode Aglutinasi pada Penyakit Non


Infeksius di harapkan mahasiswa dapat mengerti dan memahaminya.

11

Anda mungkin juga menyukai