Anda di halaman 1dari 20

T U G A S

K I M I A K L I N I K III

DISUSUN OLEH :

NAMA : Wa Rahmini marafa

NIM : P07172317043

TINGKAT : III.A

SEMESTER : V ( LIMA )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN

AMBON

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT sehingga penyusun dapat


menyelesaikan makalah yang berjudul CK,CKMB,LDH. Makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas KIMIA KLINIK. Makalah ini berisi tentang penjelasan
secara detail mengenai pemeriksaan CK,CKMB,LDH.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen.Selaku dosen


kimia klinik, Semoga makalah ini bermanfaat untuk setiap pembaca dan
menjadi panduan untuk belajar. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, untuk itu penyusun menerima kritikan dan saran
pembaca untuk perbaikkan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUN :

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN :

A. PROSEDUR PENGAMBILAN SPESIMEN PEMERIKSAAN CK, CK-


MB, dan LDL
B. FAKTOR PENINGKTAN DAN PENURUNAN KADAR NILAI CK,
CK-MB, dan LDL
C. HASIL PEMERIKSAAN CK, CK-MB, dan LDL

BAB III PENUTUP :

A. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kreatinin adalah tes biokimia yang dilakukan untuk mendiagnosis
kerusakan hati. CK (creatinin kinase) adalah enzim utama dalam jantung
yang diteliti pada pasien yang mengidap penyakit jantung. Ck banyak
ditemukan dalam otot jantung, otot angka, dan otak. Kadar CK akan
meningkat dalam 6 jam selama luka. Untuk nilai normalnya : pria dewasa (5-
35 ug/ml / 30-180 Iu/l), wanita dewasa (5-25 ug/ml / 25-150 Iu/l), anak pria
(0-70 Iu/l), anak wanita (0-50 Iu/l).

Sedangkan pada CK-MB adalah bentuk jaringan dan awalnya dilepaskan


oleh miokardium setelah MI. Kemudian berubah diserum menjadi isoform
CK-MBI. M (muskus) B (brain) karakteristik peningkatan dan penurunan
CK-MB pada pengukuran secara serial merupakan patognomonis untuk
mendiagnosa infract miokardial (IM). Tes CK-MB dapat dilakukan dengan
metode kimia klinik, prinsip dari tes ini merupakan penggunaan reagen kimia
untuk penetuan kuantitatif isoenzim creatine kinase-MB dalam serum dan
plasma manusia dengan Backmen Coulter AU analisis. Ada 3 jenis isoenzim
kretin kinase dan di beri labe M (musculus) dan B (brain), yaitu :

1. isoenzim BB : banyak terdapat diotak


2. isoenzim MM : banyak trdapat di otot
3. isoenzim MB : banyak terdapat di miocardium bersama MM

Otot bergaris berisi 90% MM dan 10% MB dan otot jantung berisi
60%MM dan 40% MB.

Nilai normal dari CkMB ini sendiri yaitu <10 Iu/l

LDH (laktat dehidrogenase) adalah meupakan enzim yang melepaskan


hidrogen dari suatu zat dan menjadi katalisator. Untuk pemeriksaan LDH
sendiri dibutuhkan spesimennya yaitu serum dan cairan tubuh. Unutk nilai
normalnya : 80-240 Iu/l

B. RUMUSAN MASALAH
a. Jelaskan prosedur pengambilan specimen pemeriksaan CK, CKMB,
dan LDH?
b. Jelaskan factor yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan kadar
nilai CK, CKMB, dan LDH?
c. Contoh hasil pemeriksaan CK, CKMB, dan LDH ?

C. TUJUAN

Agar mahasiswa dapat mengetahui prosedur pengambilan sampel, faktor-


faktor Yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan serta hasil tes
pemeriksaan CK, CKMB DAN LDH.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PROSEDUR PENGAMBILAN SPESIMEN PEMERIKSAAN CK,


CKMB, dan LDH

1. CK (Creatin posfo kinase)


Creatin posfo kinase merupakan senyawa protein yang
terposforisasi dan menjadi katalisator transper posfat ke ADP (energi).
Enzim ini berkonsentrasi tinggi di otot jantung, otot rangka. Enzim ini
juga berada dalam otak, tapi konsentrasinya rendah. Kadarnya meningkat
dalam serum 6jam setelah infrak, mencapai puncaknya 16-24 jam, dan
kembali normal setelah 72 jam. Untuk nilai normalnya : pria dewasa (5-
35 ug/ml / 30-180 Iu/l), wanita dewasa (5-25 ug/ml / 25-150 Iu/l), anak
pria (0-70 Iu/l), anak wanita (0-50 Iu/l).
Prosedur pengambilan spesimen, faktor-faktor yang mempengaruhi
peningkatan dan penurunan, serta contoh hasil pemeriksaaan CK.
 Prosedur CK
Dalam prosedur ini perlu dperhatikan, yaitu :
o pengambilan darah untuk pemeriksaan CK dan CKMB diambil
sebelum melakukan injeksi intra muskular (IM).
o stabilitas sampel : 2 hari pada 20-25°c
o 7 hari pada 4-8°c
o 4 mimggu pada -20°c
Specimen yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan CK
adalah serum atau plasma dari darah vena,cara pengambilannya sebagai
berikut :
o pasang tourniquet kira-kira 3jari diatas bagian yang akan di tusuk.
o Probandus diminta mengepalkan tangannya, lalu di pompa
(digerakkan) lurus menekuk ke atas bawah.
o Palpasi dengan jari telunjuk untuk memastikan bagian vena yang
akan di tusuk.
o Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas beralkohol 70%,
biarkan kering.
o Tusuk vena dengan kemiringan 10-20 derajat, sampai jarum masuk
ke lumen vena.
o Tarik sedikit torak untuk mengetahui masuknya jarum. Bila sudah,
hisap darah sesuai kebutuhan.
o Lepaskan tourniquet, letakkan kapas steril pada daerah tusukan.
jarum dilepas perlahan.
o Kapas sedikit di tekan agar aliran darah berhanti keluar.
o Lepaskan jarum dari semprit, lalu darah di masukkan dalam tabung
yang telah di tetesi antikoagulan EDTA melalui dindin tabung.
putar tabung pelan-pelan untuk menghomogenkan.

Darah yang sudah didapatkan dimasukan dalam tabung berwarna merah


dan kemudian disentrifuge untuk mendapatkan serum.Biasanya sampel
darah akan diambil setiap hari, selama tiga hari, kemudian sekali
seminggu. Dalam pemengambilan sampel petugas tidak boleh lupa
mencatat tanggal dan waktu tes yang dilakukan secara intramuscular.
Petugas juga harus mencatat tanggal dan waktu ketika melakukan tes
darah pada catatan khusus Hal ini akan membantu petugas untuk
menginterpretasikan peningkatan atau penurunan enzim. Pengambilan
Spesimen yang hendak sebelumnya dilakukan sebelum injeksi intra
muscular (IM).sampel serum atau plasma harus bebas dari hemolysis
(untuk mencegah pencemaran oleh adenilat kinase) dan di simpan dalam
keadaan beku apabila tidaak langsung diperiksa.
2. CK-MB (creatin kinase label M dan B)
Jenis enzim yang terdapat banyak pada jaringan terutama otot,
miocardium, dan otak. Ada 3 jenis isoenzim kretin kinase dan di beri labe
M (musculus) dan B (brain), yaitu :
a. isoenzim BB : banyak terdapat diotak
b. isoenzim MM : banyak trdapat di otot
c. isoenzim MB : banyak terdapat di miocardium bersama MM
Otot bergaris berisi 90% MM dan 10% MB dan otot jantung berisi
60%MM dan 40% MB. Nilai normalnya : <10 Iu/L
Prosedur pengambilan spesimen, faktor-faktor yang mempengaruhi
peningkatan dan penurunan, serta contoh hasil pemeriksaaan CKMB.

 Prosedur CKMB
o pengambilan darah untuk pemeriksaan CK dan CKMB diambil
sebelum melakukan injeksi intra muskular (IM).
o stabilitas sampel : 2 hari pada 20-25°c
o 7 hari pada 4-8°c
o 4 mimggu pada -20°c
Specimen yang digunakan untuk pemeriksaan CKBK adalah serum
atau plasma heparin dari darah vena. Pengambilan darah untuk uji CKBK
sebaiknya dilakukan sebelum dilakukan injeksi intra muscular (IM).
Sampel serum atau plasma harus bebas dari hemolysis (untuk mencegah
pencemaran oleh adenilat kinase). Dan di simpan dalam keadaan beku
apabila tidak langsung dilakukan pemeriksaan. Serum atau plasma yang
digunakan untuk immunoassay CK-MB anti gen stabil pada suhu kamar
dalam beberapa jam sampai beberapa hari walaupun analisis harus segera
dilakukan untuk menghasilkan informasi yang signifikan secara kliniks.
3. LDH (laktat dehidrogenase)
Laktat dehudrogenase adalah enzim yang melepas hydrogen dari
suatu zat dan katalisator proses konversi laktat menjadi piruvat. Enzim ini
tersebar luas terutama jaringan ginjal, rangka, hati, dan miokardium.
LDH meningkat sampai puncak 24-4 jam setelah infark, dan tetap
abnormal 1-3 minggu kemudian. Untuk LDH sendiri nilai normalnya
antara 80-240 Iu/L.
Dokter biasanya menganjurkan pasien untuk melakukan tes darah
LDH untuk mengatahui apakah terdapat kerusakan jaringan dan sebanyak
apa kerusakan terjadi, memantau infeksi dan beberapa kondisi khusus
seperti, penyakit ginjal dan hati, dan juga memantau dan mengetahui
perkembangan beberapa jenis penyakit kanker tertentu.
Setiap kelompok umur memiliki kadar LDH yang berbeda beda.
Bayi dan anak anak cenderung punya batas LDH yang tinggi dari pada
orang dewasa, yaitu :
a. usia 0-10 hari : 290-2000 unit per liter
b. usia 10 hari – 2 tahun : 10-430 unit per liter
c. usia 2-12 tshun : 110295 unit per liter
d. usia lebh dari 12 tahun : 100-190 unit per liter
Prosedur pengambilan spesimen, faktor-faktor yang mempengaruhi
peningkatan dan penurunan, serta contoh hasil pemeriksaaan LDH.

 Prosedur LDH
Antara lain yaitu:
o Kumpulkan 3-5 ml sampel darah vena dalam tabung tertutup
berwarna merah (plain tube)
o Lakukan sentrifus dan pisahkan serum/plasma.
o Catat obat yang dikonsumsi pasien yang dapat meningkatkan kadar
kreatinin serum.
o Mengukur isoenzim LDH
o Spesimen yang dibutuhkan serum dan cairan tubuh.
Spesimen yang diperlukan untuk mengukur aktifitas LDH
adalah serum atau cairan tubuh. Spesimen harus bebas dari
hemolisis dan apabila akan disimpan, spesimen harus dipisahkan
dari bekuan untuk menghindari kemungkinan pengeluaran LDH
intrasel. LDH total dan isoenzim LDH stabil pada suhu kamar
selama beberapa hari, tetapi rusak apabila dibekukan

B. FAKTOR PENINGKATAN DAN PENURUNAN KADAR NILAI CK,


CKMB, dan LDH
1. CK/CPK (Creatin posfo kinase)
 Faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan Ck
Kondisi yang dapat mempengaruhi peningkatan dan penurunan CK
Antara lain, yaitu :
o peningkata 5x atau lebih dari nilai normal : infrak jantung,
poliomiostis, distropia muskularis duchene
o peningkatan ringan/sedang (2-4x nilai normal) : kerja berat,
trauma, tindakan bedah, injeksi, miopati alkoholika, infrak
miocard/iskemik berat, infark paru/edeme paru.
o dengan Hipitiroidisme : psikosis akut
o injeksi intramuscular dapat meningkatkan kadar CPK
o olahraga yang terlalu berat atau pernah operasi dalam waktu dekat
juga dapat meningkatkan kadar CPK
o Orang-orang yang memiliki massa otot yang tinggi juga cenderung
memiliki kadar CPK tinggi dibandingi yang lain, sehingga kadar
CPK pada laki-laki biasanya lebih tinggi dari wanita
o hamil muda dapat menurunkan kadar konsentrasi CPK
o beberapa obat dapat meningkatkan konsentrasi CPK termasuk
wine, amphotericin, ampicilin, beberapa anesthetics, anticoagulant,
aspirin, ACE inhibito, colchicine, dexamethasone, fibrates,
furosemide, lidocaine, lithium, morphine, propnolol, statins, dan
succinycholine.

Peningkatan CK merupakan indikator penting kerusakan


miokardum.

2. CK-MB (creatin kinase label M dan B)


Faktor yang mempengaruhi peningktan dan penurunan CK-MB.
Kondisi-kondisi yang dapat terjadi yaitu,:
o Infrak miokardium akut
Infark miokard akut adalah istilah medis dari serangan
jantung. Kondisi ini terjadi saat aliran darah ke jantung atau pada
arteri koroner tersumbat sehingga dapat menyebabkan kerusakan
jaringan yang membahayakan nyawa. Penyumbatan ini umumnya
dapat terjadi akibat penumpukan plak yang terdiri dari kolesterol,
lemak, dan sisa metabolisme.
o Cedera Iskemik berat
Cedera iskemik adalah kekurangan suplai darah ke jaringan
atau organ tubuh karena permasalahan pada pembuluh darah.
Tanpa pasokan darah yang cukup, jaringan atau organ juga tidak
mendapat cukup oksigen. Akibatnya, kondisi yang membahayakan
dapat terjadi, seperti serangan jantung dan stroke.
o Olaraga berat
o Minum minuman berakhohol
o Cedera serebrovakuler
Penyakit cerebrovascular adalah penyakit pembuluh darah di
otak, terutama arteri otak. Arteri di otak mengantarkan darah yang
memasok nutrisi dan oksigen penting ke jaringan otak. Penyakit
cerebrovascular muncul dari waktu ke waktu karena pembuluh
darah di otak rentan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh
hipertensi atau tekanan darah tinggi intermiten, kolesterol tinggi,
diabetes, penyakit pembuluh darah turuna, atau merokok.
o Tindakan bedah
o Dilerium tremens
Delirium tremens adalah kondisi yang umumnya terjadi pada
peminum alkohol dalam jangka waktu yang panjang, dengan
riwayat sindrom alcohol withdrawal atau delirium. Kondisi ini
dapat diatasi dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Hubungi
dokter Anda untuk informasi lebih lanjut
o Miopatik alkoholik
Miopati adalah penyakit otot di mana serat otot tidak
berfungsi dengan baik. Ini menghasilkan kelemahan otot
o Infrak paru
o Hipotiroidtisme atau gangguan kelenjar tiroid
o Psikosis agitatif akut
Psikosis adalah kondisi di mana penderitanya mengalami
kesulitan membedakan kenyataan dan imajinasi. Gejala yang
muncul pada penderita psikosis berupa delusi atau waham, dan
halusinasi.
o Polimiositis
Polimiositis adalah suatu kondisi yang menyebabkan
peradangan dan pelemahan pada otot. Penyakit ini dapat
memengaruhi kerja otot di seluruh tubuh, namun pada umumnya
menyerang otot bahu, paha, dan pinggul. Wanita dan orang yang
berusia 30-60 tahun merupakan kelompok yang berisiko
menderita polimiositis.
o dermatomiositis
Dermatomyositis adalah peradangan yang jarang terjadi.
Gejalanya antara lain muncul ruam yang mencolok, otot lemas,
radang miopati yang tidak diketahui sebabnya, serta radang otot.
Dermatomyositis adalah satu dari antara tiga inflamasi miopati.

3. LDH (laktat dehidrogenase)


faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan LDH.
Kondisi yang dapat meningkatkan kadar enzim LDH, yaitu :
o Peningkatan 5x atau lebih dari 5x nilai normal : anemia megaloblastik,
karsinoma metastasis, shok hipoksia, hepatitis, infark ginjal.
o Peningkatan sedang (3-5x nilai normal) : miocard infark, infark paru,
kondisi hemolitik, leukimia, infeksi mononucleosis, delirium tremens,
distrofia otot.
o Oeningkatan ringan (2-3x nilai normal) : penyakit hati, nefrotik
sindrom, hipotiroidisme, kolangitis
o Untuk penurunan kadar LDH sangat jarang terjadi, dikarenakan LDH
berperan penting dalam pembentukan energi.
o Kadar LDH akan menurun ketika tubuh negalami kelelahan akibat
olahraga yang berat. Namun tidak akan menumbulkan gangguan
kesehatan.
o Peningkatan LDH dalam tubuh menandakan beberapa gangguan
kesehatan tertentu.
Peningkatan kadar LDH menandakan adanya kerusakan jaringan.
C. CONTOH HASIL PEMERIKSAAN CK, CKMB, dan LDH
1. CK/CPK (Creatin posfo kinase)
Dua contoh hasil tes yaitu:
a. 21 febuary 2018. 19.31
viona usia 27tahun. Saya seorang pelaut. Saya dipulangkan dr kapal
karena terdeteksi detak jantung tidak normal, stlh diperiksa sy
mengalami aritmia. Kmudian tes CK 50 Ckmb 3000, sangat tinggi.
Dari setahun yg lalu nilai itu masih sama. Kemudian saya smpt
menjalani elektrofisiology study , untuk ablasi. Tp trnyta lokasi
letupan listrik yg tdk normal sgt dkt dgn aliran utama kelistrikan
jantung. Akhirnya tidak jd dilakukan ablasi. Saya hny mengkonsumsi
concor 2.5mg setiap hari seumur hidup. Dan nilai CK dan CKmb pun
masih tinggi. Disisi lain sy tdk prnh mengalami gejala apapun.. Saya
mohon pencerahan, bagaimana menurunkan kadar CK dan Ckmb.
Karena saya melakukan echo jantung itu jantung saya normal .
Untuk menurunkan kadar enzim CK dan CK-MB adalah dengan
cara menghentikan pencetusnya, CK sendiri meningkat karena adanya
kerusakan pada jaringan otot jantung, otot (selain otot jantung), usus,
otak, dan juga rahim, jadi meningkatkan kadar CK belum pasti
merujuk pada kondisi gangguan jantung. Di sisi lain kadar CK-MB lah
yang lebih sepsifik mengarah pada kelainan jantung di bandingkan
CK, karena hampir sebagian besar peningkatan kadar CK-MB akan
terjadi apabila adanya kerusakan otot jantung dan hanya 5-7 % saja
yang berada pada otot tubuh (selain jantung).
Pemeriksaan CK dan CK-MB merupakan salah satu penunjang
dokter dalam mendapatkan gambaran kondisi pasien, informasi yang
didapatkan tidak bisa hanya fokus pada satu pemeriksaan saja, perlu
juga di kaji dari hasil evaluasi kesehatan lainnya supaya bisa
didapatkan informasi yang menyeluruh (holistik). Maka itulah Viona
disarankan untuk kontrol kembali dengan dokter ahli jantung agar bisa
dilakukan pengkajian kesehatan untuk memantau kondisi saat ini,
apakah sudah ada perbaikan sehingga kadar enzim tersebut menurun
atau justru malah meningkat, atau bisa juga mendapatkan informasi
lainnya yang secara spesifik mengarah pada suatu penyakit/kondisi
medis tertentu.
b. Hasil pemeriksaan CK dengan metode anzimatik kinetic
Dengan kadar kreatinin kinase normal untuk pria adalah < 160 U/L
dan untuk dengan wanita <130 U/L. atas nama Hanifa danu, usia 19
tahun, jenis kelamin : laki-laki, dan dengan interprestasi hasil yang
didapat dengan menggunakan specimen serum. Hasil yang didapat
adlah 150 U/L.
Hasil yang didapat tergantung dari bagaimana cara pemeriksaan
yang dilakukan serta terganggu pada laboratorium atau pihak rumah
sakit pilihan pasien yang diperiksaan.

2. CK-MB (creatin kinase label M dan B)


Dua contoh hasil tes yaitu:
a. Hasil pada penelitian yang dilakukan terhadap 143 pasien penyakit
jantung coroner di RSUD Abdoel Moeloek Bandar Lampung pada
bulan Mei sampai Agustus 2013 di dapatkan hasil sebagai berikut :

Table 1 : Presentase pasien penyakit jantung coroner ( PJK ) yang


melakukan pemeriksaan kadar Creatine Kinase-Myocardial ( CK-MB
) di RSUD Abdoel Moeloek Bandar Lampung.
Hasil Presentase Pasien

Jumlah Presentase
(%)

Tinggi 61 42,66

Normal 82 57,34
Jumlah 143 100%

Pada table di atas menunjukan presentase pasien PJK denan kadar


Creatine Kinase-Myocardial ( CK-MB ) yang tinggi sebanyak
42,66%, sedangkan yang normal sebanyak 57,34%.

b. Hasil pada penelitian yang dilakukan terhadap pasien infaek miokard


angkut ( Ima ) di rumah sakit umum pusat ( RSUP ) sanglah Denpasar,
dapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 2 : Distribusi subyek peelitian berdasarkan kadar CK-MB


CK-MB frekuensi % Median Uji K-S
(IU/mL) (min-max)
Normal 40 26,1
Tidak normal 113 73,9
Jumlah 153 100 11,8(1-4.000) p<0,0001

CK-MB dapat membantuk diagnosis IMA. pada tabel ini dapat kita
lihat, sebagian pasien ima juga mengalami abnnormlitas kadar CK-
MB sebanyak 113 ( 73,9%) pasien ima memiliki kadar CK-MB > 5
IU/mL dan 40 (26,1%) pasien ima menunjukan kadar CK-MB yang
normal.
3. LDH (laktat dehidrogenase)
Dua contoh hasil tes yaitu:
a. Hasil pada penelitian ini adalah gambaran aktivitas enzim laktat
dehydrogenase (LDH) pada jaringan keloit.
Tabel 2 : Deskripsi Hasil Uji T Independen Perbedaan Aktifitas LDH
Antara Jaringan Keloid Dengn Kontrol.
Pengukuran n Rata-rata Perbedaan IK P value
(U/L) ±SB Rerata 95%
Jaringan 10 2.433±0.014 0.015 0.002- 0.023
keloid 0.028
Control 10 2.418±0.013 - - -

Berdasarkan analisis statistic untuk uji hipotensi dengan


menggunakan uji T Idenpenden pada tabel 2. Pada taraf sigifiksi 0.05,
didapatkan p value sebesar 0.023, yang berarti p value < 0.05. hasil
analisis statistic tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan
bermakna antara rerata aktifitas LDH jaringan keloid dengan control.
Dengan kata lain, hipotensi nol di tolak.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Creatin posfo kinase merupakan senyawa protein yang terposforisasi dan


menjadi katalisator transper posfat ke ADP (energi). Enzim ini
berkonsentrasi tinggi di otot jantung, otot rangka. . Untuk nilai normalnya :
pria dewasa (5-35 ug/ml / 30-180 Iu/l), wanita dewasa (5-25 ug/ml / 25-150
Iu/l), anak pria (0-70 Iu/l), anak wanita (0-50 Iu/l). Prosedur pengambilan
spesimen, faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan,
serta contoh hasil pemeriksaaan CK.

CK-MB adalah bentuk jaringan dan awalnya dilepaskan oleh


miokardium setelah MI. Kemudian berubah diserum menjadi isoform CK-
MBI. M (muskus) B (brain) karakteristik peningkatan dan penurunan CK-
MB pada pengukuran secara serial merupakan patognomonis untuk
mendiagnosa infract miokardial (IM). Ada 3 jenis isoenzim kretin kinase dan
di beri labe M (musculus) dan B (brain), yaitu :

1. isoenzim BB : banyak terdapat diotak

2. isoenzim MM : banyak trdapat di otot

3. isoenzim MB : banyak terdapat di miocardium bersama MM

Otot bergaris berisi 90% MM dan 10% MB dan otot jantung berisi
60%MM dan 40% MB. Nilai normalnya : <10 Iu/L

Prosedur pengambilan spesimen, faktor-faktor yang mempengaruhi


peningkatan dan penurunan, serta contoh hasil pemeriksaaan CKMB.

LDH ( Laktat dehudrogenase) adalah enzim yang melepas hydrogen


dari suatu zat dan katalisator proses konversi laktat menjadi piruvat. Enzim
ini tersebar luas terutama jaringan ginjal, rangka, hati, dan miokardium.
LDH meningkat sampai puncak 24-4 jam setelah infark, dan tetap abnormal
1-3 minggu kemudian. Untuk LDH sendiri nilai normalnya antara 80-240
Iu/L.
Dokter biasanya menganjurkan pasien untuk melakukan tes darah
LDH untuk mengatahui apakah terdapat kerusakan jaringan dan sebanyak
apa kerusakan terjadi, memantau infeksi dan beberapa kondisi khusus
seperti, penyakit ginjal dan hati, dan juga memantau dan mengetahui
perkembangan beberapa jenis penyakit kanker tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Saryono,SKp,. M.Kes. 2014. “PeranEnzim Kreatinin Kinase


sebagai Marker dalamPenyembuh Luka.

Santoso M., Setiawan T. 2005. “ Penyakit Jantung koroner. In: Cermin


Dunia Kedokteran 147.

Zemtsov A. 2007. Skin phosphocreatine

Padmaja V, Deepu P. 2009. Cardiac Biomarkers

http://labkesehatan.blogspot.co.id/2010/10/laktatdehidrog
enase.html

Anda mungkin juga menyukai