Anda di halaman 1dari 12

BAB II

ISI
1.1 PERUBAHAN BENDA
1.1.1
2.1 Perubahan Benda

2.1.1 Pengertian Zat


Zat disebut juga materi. Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan
menempati ruang.Maksud dari menempati ruang disini adalah memiliki
volume. Zat secara umum dibagi menjadi tiga antara lain zat padat, zat gas
dan zat cair.

2.1.2 Wujud Zat.


1. Wujud zat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
 Zat padat
Ciri-ciri partikel zat padat, yaitu:
a.Bentuk dan volumenya selalu tetap
b.Susunan partikelnya teratur dan sangat berdekatan
c.Partikel tidak dapat bergerak bebas
d.Gaya tarik-menarik antar partikel sangat kuat.Karena gaya tarik antar
partikel pada zat padat sangat kuat maka bentuk zat padat cenderung
tetap bila tidak ada gaya atau reaksinya yang mempengaruhinya.
Contoh zat padat adalah batu, kayu, besi dll.
 Zat Cair
Ciri-ciri partikel zat cair, yaitu:
a.Bentuk berubah sesuai dengan wadahnya, tapi volumenya selalu tetap
b.Susunan partikelnya agak teratur dan jarak antar partikel agak
renggang.
c.Partikel-partikelnya dapat bergerak bebas.
d.Gaya tarik-menarik antar partikelnya lebih lemah Gaya tarik antar
partikel zat cair agak kuat artinya lebih lemah dibanding dengan gaya
tarik pada partikel zat padat. Agak lemahnya gaya tarik ini

1
mengakibatkan bentuk zat cair dapat berubah-ubah sesuai dengan
tempatnya (wadahnya).
 Zat Gas
Ciri-ciri partikel zat gas, yaitu:
a.Bentuk dan volumenya selalu berubah mengikuti wadah dan
ruangannya
b.Susunan partikelnya tidak teratur dan jarak antar partikel sangat
berjauhan
c.Gaya tarik-menarikantar partikelnya sangat lemah
d.Pergerakan antar partikel sangat cepat .Lemahnya gaya tarik menarik
antar partikel pada zat gas menyababkan bentuk dan volume zat gas
selalu berubah sesuai dengan ruang yang ditempatinya. Yang menjadi
ciri khas suatu zat sehinggaa dapat membedakan dari satu zat dengan
zat lain adalah massa jenis.
Gambar di bawah ini merupakan gambar gerakan partikel zat padat, cair dan gas.

a. zat padat, b. zat cair, c. zat gas

2.1.3 Perubahan pada Zat


1. Perubahan pada wujud zat
Perubahan wujud zat dapat digambarkan secara skematik sebagai
berikut:

2
1. Mencair,peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa
ini zat memerlukan energi panas.
Contoh: es batu menjadi air dan lilin meleleh.
2. Membeku,peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa
ini zat melepaskan energi panas.
Contoh: air menjadi es dan logam cair yang membeku.
3. Mengembun,peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa
ini zat melepaskan energi panas.
Contoh: uap air yang menjadi titik air, terjadinya embun pada pagi hari.
4. Menguap,peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini
zat memerlukan energi panas.
Contoh: air yang dipanaskan lambat laun akan menguap.
5. Menyublim,peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa
ini zat memerlukan energi panas.
Contoh: kapur barus yang disimpan di tempat terbuka lama-kelamaan menjadi
habis.
6.Mengkristal,peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa
ini zat melepaskan energi panas.
Contoh: gas dari kapur barus dapat dipadatkan lagi melalui metode kristalisasi.

1.1.2 Perubahan pada Zat


1. Perubahan wujud zat (menyublim, mencair, dll)
2. Perubahan fisika & Perubahan kimia
Dalam kehidupan sehari-hari, benda-benda yang ada di
sekitar kita mengalami hal yang disebut dengan perubahan.

3
Perubahan yang terjadi ini ada yang dapat diamati secara
langsung ada pula, tetapi ada pula yang memerlukan waktu lama
untuk dapat diamati. Misalnya pada saat kita menumbuk beras
menjadi tepung, atau saat membakar kertas merupakan conroh
dari perubahan yang dapat diamati secara langsung. Sementara
yang memebutuhkan waktu lama diantaranya perkaratan besi.
Perubahan yang terjadi tidak akan jauh dari sifat-sifat yang
dimiliki oleh suatu benda atau materi tersebut. Seacar garis
besar sifat zat dari suatu materi yaitu ada sifat fisika dan sifat
kimia. Sifat fisika yaitu sifat yang berkaitan dengan keadaan
fisik suatu zat, diantaranya bentuk, warna, massa jenis, bau,
kekerasan, titik didih, titik beku, kekrasan, daya hantar, dan
sebagainya. Sedangkan sifat kimia merupakan sifat zat yang
berkaitan dnegan mudah atau tidak suatu zat untuk bereaksi
kimia.
a) Perubahan Fisika
Air yang dimasukkan ke dalam freezer pada suhu 0º
akan membeku membentuk es. Kemudian es tersebut di
keluarkan, kemudian diletakkan di atas meja pada suhu
ruang. Es batu tersebut akan mencair kembali. Dari
peristiwa tersebut, dapat dilihat bahwa susunan molekul
pada air amupun es tetap sama, walau wujudnya berbeda.
Perubahan air menjadi es dan sebaliknya ini disebut dengan
perubahan fisika.
Perubahan fisika merupakan perubahan zat yang
tidak disertai dengan terbentuknya zat baru. Perubahan ini
juga tidak diikuti oleh perubahan komposisi dari zat
tersebut. Sehingga susunan komposisi zat dari sebelum dan
sesudah mengalami perubahan adalah sama.
b) Perubahan Kimia
Perubahan kimia merupakan perubahan zat yang
mana akan menghasilkan zat baru tetapi sifat yang terbentuk

4
berbeda dengan sifat zat asal. Zat baru terbentuk karena ada
perubahan pada komposisi materi. Perubahan yang terjadi
dapat berupa penggabungan atau penguraian zat yang ada
pada materi atau benda tersebut. Untuk membantu dalam
mengidentifikasi zat baru tersebut, dapat dilihat dari ciri-ciri
perubahan kimia.
1) Terbentuknya Gas
Salah satu ciri reaksi kimia yaitu terbentuknya gas.
Tidak semua reaksi kimia dapat menghasilkan gas.
Contoh dari reaksi kimia yang menghasilkan gas yaitu
reaksi antara logam magnesium dengan asam klorida.
Persamaannya :
Mg(s) + 2HCl(aq)  MgCl2(aq) + H2(g)
Setelah direaksikan maka akan terbentuk
gelembung-gelembung kecil yang merupakan gas hasil
dari reaksi. Gas tersebut adalah gas hidrogen.
2) Terbentuknya Endapan
Tidak semua reaksi kimia menghasilkan endapan.
Pengendapan merupakan reaksi yang menghasilkan
suatu senyawa yang terbentuk padatan. Endapan dapat
terbentuk karena padatan tersebut tidak dapat bercampur
secara homogen.

Misalnya reaksi antara barium klorida dengan


natrium sulfat. Reaksi yang etrjadi sebagai berikut:
BaCl2(aq) + Na2SO4(aq)  BaSO4(s) + 2NaCl(aq)

5
Dari persamaan reaksi di atas, dapat dilihat barium
klorida direaksikan dengan natrium sulfat membentuk
suatu endapan yaitu barium sulfat.
3) Terbentuknya Perubahan Warna
Dalam suatu reaksi kimia, akan terjadi perubahan
komposisi dari zat yang direaksikan. Dari perubahan ini,
ada kemungkina zat baru yang terbentuk akan memiliki
warna yang berbeda dengan zat asalnya. Misalnya reaksi
kimia antara tembaga sulfat (CuSO4) dengan air (H2O).
Warna tembaga sulfat
adalah putih, apabila
ditambahkan air, maka
warnanya berubah
menjadi biru. Warna
biru tersbut adalah
warna senyawa baru
yang terbentu, yaitu
CuSO4.5H2O.
4) Terjadinya Perubahan Suhu
Reaksi kimia sering disertai dengan perpindahan
energi. Diantaranya bentuk energi yang menyertai reaksi
kimia adalah energi panas. Dengan demikian, terjadinya
perubahan kimia akan ditandai dengan perubahan energi
panas, atau aliran kalor dari atau ke lingkungan.
Akibatnya suhu hasil reaksi dapat menjadi lebih tinggi
dan dapat menjadi lebih rendah daripada suhu
pereaksinya.
Tabel 2.1 Perbedaan Perubahan Fisika dan Kimia
No. Perubahan Fisika Perubahan Kimia
1. Tidak terbentuk zat baru Terbentuk zat baru

6
2. Komposisi materi tidak berubah Komposisi materi sebelum dan
sesudah reaksi mengalami
perubahan
3. Tidak terjadi perubahan warna, Ditandai dengan terbentuknya
bau, rasa, dan tidak terbentuk gas, endapan, perubahan suhu,
endapan perubahan warna, perubahan
bau, dan perubahan rasa.
Sumber : Kemendikbud (2014)
Tabel 2.2 Contoh-contoh Perubahan Materi di Alam
No. Perubahan Fisika Perubahan Kimia
1. Beras diubah menjadi tepung beras Singkong menjadi tape
2. Kayu diubah menjadi kursi Pembakaran kayu
3. Gula dilarutkan dalam air Makanan berubah menjadi basi
4. Bola lampu listrik menyala Susu diubah manjadi keju
5. Air berubah menjadi es Besi berkarat
Sumber : Kemendikbud (2014)
1.2 PEMISAHAN CAMPURAN
Campuran dapat disusun dari dua zat atau lebih. Oleh karena itu,
untuk mendapatkan zat murni, maka campuran harus dipisahkan. Zat-
zat dalam campuran dapat dipisahkan secara fisika. Pemisahan
campuran ini didasarkan pada perbedaan wujud zat, ukuran partikel,
titik leleh, titik beku, titik didih, sifat magnetik, kelarutan, dan
sebagainya. Penerapan pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-
hari diantaranya penjernihan air, analisis logam berat, dan sebagainya.
Beberapa metode pemisahan campuran diantaranya :
1.2.1 Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan
campuran yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan

7
yang tidak larut berdasarkan
pada perbedaan ukuran
partikel zat-zat yang
bercampur. (Kemendikbud,
2014)
Prinsip yang
digunakan dalam pemisahan campuran denga penyaringan
didasarkan pada perbedaan ukuran partikel zat. Proses pemisahan
campuran ini dilakukan dengan alat saring sehingga terjadi
pemisahan komponen campuran yang tidak menembus saringan
dan yang menembus saringan. Hasil dari proses filtrasi atau
penyaringan disebut filtrat.
1. Sentrifugasi
Metode jenis ini sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi jika partikel
padatan sangat halus dan jumlah campurannya lebih sedikit. Biasanya metode
sentrifugasi digunakan secara luas untuk dunia kesehatan seperti memisahkan
sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih dari plasma darah. Dalam hal ini,
padatan adalah sel-sel darah yang akan mengumpul di dasar tabung reaksi,
sedangkan plasma darah berupa cairan berada di bagian atas. Sentrifugasi
adalah metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan padatan sangat
halus dengan jumlah campuran sedikit.
Pemisahan sentrifugasi menggunakan prinsip dimana objek diputar secara
horizontal pada jarak tertentu. Apabila objek berotasi di dalam tabung atau
silinder yang berisi campuran cairan dan partikel, maka campuran tersebut
dapat bergerak menuju pusat rotasi, namun hal tersebut tidak terjadi karena
adanya gaya yang berlawanan yang menuju kearah dinding luar silinder atau
tabung, gaya tersebut adalah gaya sentrifugasi.
Adapun macam-macam dari sentrifugasi adalah sentrifugasi diferensial dan
sentrifugasi gradient densitas. Sentrifugasi diferensial adalah metode yang
digunakan untuk memisahkan partikel yang berbeda ukuran, kemudian
Sentrifugasi gradien densitas adalah metode untuk memurnikan organel
subselular dan makromolekul.

8
2. Kromatografi
Metode pemisahan dengan cara kromatografi digunakan secara luas dalam
berbagai kegiatan, diantaranya untuk memisahkan berbagai zat warna dan tes
urine untuk seseorang yang dicurigai menggunakan obat terlarang atau seorang
atlet yang dicurigai menggunakan doping. Untuk mengetahui bagaimana
pemisahan secara kromatografi, peserta didik diminta melakukan observasi.
Pemisahan campuran dengan cara kromatografi pada umumnya digunakan
untuk mengidentifikasi suatu zat yang berada dalam suatu campuran. Prinsip
kerjanya didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikel-
partikel zat yang bercampur dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu

9
medium gerak. Kromatografi merupakan metode pemisahan campuran yang
didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel yang
bercampur dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu medium gerak.
Kromatografi merupakan metode pemisahan campuran yang didasarkan pada
perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel yang bercampur dalam
suatu medium diam ketika dialiri suatu medium gerak. Jenis-jenis kromatografi
berdasarkan teknik Kerja yang digunakan, antara lain:
1. Kromatografi Kertas
2. Kromatografi Kolom
3. Kromatografi Lapis Tipis
Kromatografi kertas adalah kromatografi yang menggunakan kertas
selulosa murni yang mempunyai afinitas besar terhadap air atau pelarut polar
lainnya. Kromatografi kertas digunakan untuk memisahkan campuran dari
substansinya menjadi komponen-komponennya. Kromatografi kolom adalah
kromatografi yang menggunakan kolom sebagai alat untuk memisahkan
komponen-komponen dalam campuran. Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah
cara pemisahan campuran senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui
kuantitasnya yang digunakan. Kromatografi lapis tipis dapat digunakan untuk
memisahkan senyawa – senyawa yang sifatnya hidrofobik seperti lipida – lipida
dan hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan kromatografi kertas.

10
1. Destilasi (Penyulingan)
Pemisahan campuran dengan cara destilasi banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan industri. Pemisahan
campuran dengan cara penyulingan digunakan untuk memisahkan suatu zat
cair dari campurannya. Prinsip kerjanya didasarkan pada perbedaan titik
didih dari zat cair yang bercampur sehingga saat menguap masing-masing
zat akan terpisah.
Pemisahan campuran dengan cara penyulingan digunakan untuk
memisahkan suatu zat cair dari campurannya. Prinsip kerjanya didasarkan
pada perbedaan titik didih dari zat cair yang bercampur sehingga saat
menguap masing-masing zat akan terpisah.
Contoh yang diberikan ialah destilasi air laut, yang menggunakan
media air laut untuk kemudian diuapkan. Menurut Andreas (2000) Air pada
air laut lebih cepat menguap daripada garam karena perbedaan titik didih
(boiling point) dari keduanya yang besarnya cukup signifikan.

11
2. Sublimasi
Sublimasi adalah metode pemisahan campuran yang didasarkan
pada campuran zat yang memiliki satu zat yang dapat menyublim
(perubahan wujud padat ke wujud gas), sedangkan zat yang lainnya tidak
dapat menyublim.
Proses dalam pemisahan campuran dengan sublimasi adalah dengan cara
memanaskan zat padat tersebut yang telah terlarut di dalamnya sehingga zat
padat itu menjadi gas. Gas yang telah di hasilkan kemudian di tampung lalu
di dinginkan kembali. Untuk dapat memisahkan campuran dengan cara
sublimasi di perlukan syarat ketika partikel yang bercampur di haruskan
memiliki suatu titik perbedaan didih yang besar sehingga akan
menghasilkan uap dengan tingkat kemurnian yang di miliki tinggi.
Contoh pemisahan secara destilasi juga digunakan dalam pembuatan
kapur barus seperti pada contoh gambar berikut.

12

Anda mungkin juga menyukai